Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PRAKTIKUM FITOKIMIA II

PERCOBAAN II

“ISOLASI PIPERIN DARI LADA HITAM (Piper nigrum L.)”

OLEH :

NAMA : RIESKI HARDIYANTI (O1A1 15 128)

SARMADHAN SAPUTRA .T (O1A1 15 134)

SYAFIRA AULIA SASHITA .U (O1A1 15 139)

ZARAH SAGITA TAWULO (O1A1 15 150)

NI NYOMAN FITRI ASTARI (O1A1 15 161)

KELAS :D

KELOMPOK : V (LIMA)

ASISTEN : MUHAMMAD ISRAWAN AZIS

JURUSAN FARMASI

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2018
BAB I

PENDAUHULUAN

A. Latar Belakang
Lada atau sering disebut merica ( Piper nigrum L) secara empiris
dikenal sebagai tanaman yang berkhasiat yang digunakan sebagai bahan obat
alternative seperti analgetik, antipiretik, memperlancar proses pencernaan dan
diduga juga sebagai pencegah kanker karena bersifat antioksidan, tetapi
masyarakat sering juga menggunakan buah lada hitam sebagai bahan
penyedap rasa untuk makanan.
Berbagai manfaat lada tersebut sangat berhubungan erat dengan
senyawa metabolit sekunder terutama alkaloida. Peperin merupakan senyawa
metabolit sekunder yang juga merupakan suatu senyawa alkaloid utama yang
terkandung dalam buah lada hitam. Piperin adalah komponen pembentuk
oleoresin berupa campuran antara mintak atsiri dan resin (damar) yang
diperoleh dengan isolasi.
Isolasi dalam percobaan ini yaitu mengambil senyawa piperin yang
terdapat dalam lada hitam melalui ekstraksi refluks dengan menggunakan
pelarut organik seperti metanol. Piperin merupakan senyawa polar begitupun
dengan metanol sehingga metanol mampu melarutkan piperin yang terdapat
dalam lada sesuai dengan prinsip like dissolved like. Berdasarkan Literatur
bahwa piperin merupakan senyawa alkaloid yang dapat larut dalam alkohol
yaitu metanol, dimana antara piperin dengan metanol mampu untuk
membentuk ikatan hydrogen. Berdasarkan latar belakang di atas, maka
dilakukanlah percobaan ini untuk mengetahui metode isolasi piperin dari lada
(Piper ningrum L.). Percobaan yang ini dilakukan proses isolasi dengan
memperoleh ekstrak dengan cara soxhlet menggunakan etanol, kemudian
dilakukan proses kristalisasi dan rekristalisasi untuk memurnikan kristal
piperin yang diperoleh.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari percobaan ini adalah :
1. Bagaimana mengisolasi alkaloid dalam tanaman lada hitam dengan
soxhlet?
2. Bagaimana mengetahui jenis alkaloid apa yang terkandung dalam
tanaman lada hitam?
C. Tujuan
Tujuan dari percobaan ini yaitu :
1. Untuk mengisolasi alkaloid dalam tanaman lada hitam dengan soxhlet
2. Untuk mengetahui jenis alkaloid apa yang terkandung dalam tanaman
lada hitam.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKAA

A. Dasar Teori
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendefinisikan obat-obatan herbal
meliputi tumbuhan, bahan herbal, preparasi bahan alam dan produk herbal
jadi yang mengandung bahan aktif dari tanaman, atau bahan tanaman lainnya,
atau kombinasinya.Pada tahun 1977, World Health Assembly (WHA)
menarik perhatian pada potensi, efektivitas dan pemanfaatan jamu nasional
untuk sistem perawatan kesehatan negara-negara anggota. Menurut
Organisasi Kesehatan Dunia, sekitar 60% dari penduduk dunia menggunakan
obat herbal untuk mengobati penyakit mereka [1].
Piper nigrum (famili Piperaceae) merupakan tanaman obat yang
berharga.Piper nigrumsalah satu rempah-rempah yang paling umum
digunakan dan dianggap sebagai “Raja dari Rempah-Rempah” diantara
berbagai rempah-rempah.Lada hitam tumbuh banyak di daerah tropisseperti
Brazil, Indonesia dan India.Lada hitam digunakan sebagaiagen pengobatan,
pengawet, dan wewangian.Lada berisi alkaloid utama yang berbau tajam
Piperin (1-peperil piperidin) yang diketahui memilikibanyak potensi
farmakologis yang menarik.Lada banyak digunakan di berbagaisistem
pengobatan tradisional seperti Ayurveda dan Sistem pengobatan Unani [2].
Lada hitam umumnya dikenal sebagai produk herbal yang merupakan
rempah-rempah terkenal di seluruh dunia.Piperin adalah alkaloid alami yang
memberikan karakteristik rasa yang menusuk pada rempah-rempah lada
hitam.Piperin diekstrak dari Piper nigrum, Linn.Untuk pengobatan digunakan
sebagai anti inflamasi, anti-malaria, menyembuhkan sakit perut, penurun
berat badan, anti leukemia, pencegahan/pereda demam, pengobatan
keracunan bisa ular dan anti epilepsi. Penelitian medis terbaru menunjukkan
piperin akan sangat membantu dalam meningkatkan penyerapan vitamin
tertentu seperti Selenium, Vitamin B dan Beta-karoten[3].
Buah dari Piper nigrum(Lada hitam) telah banyak digunakan di rumah
sebagai rempah-rempah dan juga dalam berbagai pengobatan tradisional.
Lada terdiri dari piperin alkaloid (3-9%), resin pedas (6,0%), minyak atsiri (1-
2,5%),piperidin dan pati (sekitar 30%). Piperin adalah alkaloid utamalada
hitam famili Piperaceae yang memiliki efek antiinflamasi, analgesik,
antiartritik, depresan saraf pusat, antikonvulsan dan lain-lain[4].
Piperin (1-piperilpiperidin), zat berbau tajam nitrogen, merupakan
alkaloid dalam buah lada hitam (Piper nigrum) dan spesies piper lainnya
(famili: Piperaceae). Piperin, alkaloid, ditemukan dalam Piper longum yang
diperoleh dari sumber nabati adalah sekitar 98% murni.Sejak piperin diakui
sebagai alkaloid utama dalam tanaman ini.Piperin (PIPE) adalah alkaloid
alami yang digunakan sebagai pupuk hayati dan bertanggung jawab atas rasa
pedas pada lada hitam dan lada panjang, bersama dengan kavisin (isomer dari
piperin).Hal ini juga telah digunakan untuk beberapa bentuk pengobatan
tradisional dan sebagai insektisida.Lada hitam (piper nigrum) adalah banyak
digunakan rempah-rempah panas. Selain digunakan dalam pengobatan
tradisional, piperin adalah senyawa utama yang menyebabkan bioaktivitas
dari lada hitam dan putih [5].

Struktur dari Piperin

Alkaloid adalah senyawa-senyawa organik yang terdapat dalam tumbuh-


tumbuhan, bersifat basa, dan struktur kimianya mempunyai system lingkar
heterosiklis dengan nitrogen sebagai hetero atomnya.Unsur-unsur penyusun
alkaloid adalah karbon, hidrogen, nitrogen, dan oksigen.Alkaloid yang
struktur kimianya tidak mengandung oksigen hanya ada beberapa saja. Ada
pula alkaloid yang mengandung unsur lain selain keempat unsur yang telah
disebutkan. Adanya nitrogen dalam lingkar pada struktur kimia alkaloid
menyebabkan alkaloid tersebut bersifat alkali.Oleh karena itu, golongan
senyawa-senyawa ini disebut alkaloid.Tumbuhan dikotil adalah sumber
utama alkaloid.Cara ekstraksi digunakan untuk mendapatkan alkaloid dari
tumbuh-tumbuhan. Kini, beberapa alkaloid dengan struktur kimia yang
sederhana telah dapat dibuat secara sintesis di dalam laboratorium [6].

Alkaloid menunjukkan aktivitas biologis yang sangat luas yang juga


tersebar luas, yang terdapat di tanaman, fungi, bakteri, amfibi, serangga,
hewan laut dan manusia. Tanaman dan fungi yang kaya akan bahan alam ini
digunakan oleh orang zaman dahulu untuk meredakan nyeri. Ahli farmasi
Jerman Karl Fredrich Wilhelm Meissner pertama kali menciptakan istilah
‘alkaloid’ pada 1818, untuk menjelaskan senyawa yang memiliki sifat alkali
(sehingga bernama alkaloid). Banyak alkaloid memang bersifat alkali karena
senyawa tersebut memiliki gugus fungsional amin primer, sekunder, atau
tersier dan sifat alkali (basa) kelompok ini dapat dimanfaatkan untuk
membantu ekstraksi dan pemurniannya [7].

Ekstraksi Soxhlet hanya diperlukan di mana senyawa yang diinginkan


memiliki kelarutan terbatas dalam pelarut dan pengotor yang larut dalam
pelarut tersebut. Jika senyawa yang diinginkan memiliki kelarutan tinggi
dalam pelarut kemudian filtrasi sederhana dapat digunakan untuk
memisahkan senyawa dari zat yang tidak larut.Keuntungan dari metode ini
adalah bahwa tidak banyak pelarut panas yang dilewatkan melalui sampel,
hanya satu bagian pelarut yang dipakai berulang. Metode ini tidak dapat
digunakan untuk senyawa yang tidak tahan terhadap pemanasan
berkepanjangan karena dapat menyebabkan degradasi senyawa [8].
B. Klasifikasi Tanaman
a) Deskripsi
Tanaman lada memiliki akar tunggang dengan akar utama dapat
menembus tanah sampai kedalaman 1-2 m. Batang tanaman lada
berbuku-buku dan berbentuk sulur yang dapat dikelompokkan menjadi
empat macam sulur, yaitu sulur gantung, sulur panjat, sulur buah, dan
sulur tanah. Daun lada merupakan daun tunggal dengan duduk daun
berseling dan tumbuh pada setiap buku. Warna daun hijau muda pada
waktu muda dan daun tua berwarna hijau mengkilat pada permukaan atas.
Pertulangan daun melengkung dengan tepi daun.
b) Klasifikasi
Menurut Tjitrosoepomo (2007), klasifikasi tanaman lada adalah
sebagai berikut :
Regnum : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Class : Dicotyledoneae
Ordo : Piperales
Familia : Piperaceae
Genus : Piper
Species :piper nigrum L
c) Botani
Lada merupakan tanaman tahunan yang memanjat dari keluarga
Piperaceae (Balittri, 2007). Tanaman lada memiliki akar tunggang dengan
akar utama dapat menembus tanah sampai kedalaman 1-2 m. Batang
tanaman lada berbuku-buku dan berbentuk sulur yang dapat t menembus
tanah sampai kedalaman 1-2 m. Batang tanaman lada berbuku-buku dan
berbentuk sulur yang dapat dikelompokkan menjadi empat macam sulur,
yaitu sulur gantung, sulur panjat, sulur buah, dan sulur tanah. Daun lada
merupakan daun tunggal dengan duduk daun berseling dan tumbuh pada
setiap buku. Warna daun hijau muda pada waktu muda dan daun tua
berwarna hijau mengkilat pada permukaan atas. Pertulangan daun
melengkung dengan tepi daun .

d) Farmakologi
Piperin memiliki banyak efek farmakologi yaitu sebagai
antiinflamasi, antimikroba, hepatoprotektor, antikanker dan meningkatkan
efek antioksidan sel. Piperin mampu melindungi sel dari kanker dengan
mengikat protein di mitokondria sehingga memicu apoptosis tanpa
merusak sel-sel yang normal melalui peningkatan aktivitas enzim
antioksidan seperti superoxide dismutase, catalase dan glutathione
peroxidase
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Alat dan Bahan


1. Alat
Alat-alat yang digunakan pada percobaan ini yaitu :
1) Satu set alat soxhlet
2) Corong
3) Kertas saring
4) Alat evaporator
5) Alat ukur titik leleh (melting point apparatus).
2. Bahan
Bahan-bahan yang digunakan pada percobaan ini yaitu :
1) Simplisia lada hitam (Piperis nigris fructus)
2) Etanol absolut
3) 10% KOH-etanol
B. Prosedur Kerja

Serbuk Lada Hitam

- Ditimbang 100 g
- Dibungkus dengan kertas saring
- Dimasukkan ke dalam alat soxhlet
- Diekstraksi selama 5 jam dengan menggunakan
pelarut etanol absolut

Ekstrak

- Disaring ekstrak
- Dievaporasi untuk memisahkan pelarut etanol
- Dimasukkan 30 mL larutan 10 % KOH-etanol
ke dalam ekstrak
- Disaring
- Didiamkan semalam
- Dipisahkan kristal yang terbentuk
- Di rekristalisasi dengan pelarut etanol 95%
- Diuji titik lelehnya

Hasil ?
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan
Hasil pengamatan yang didapatkan dari percobaan ini adalah :

Perlakuan Gambar

Penyiapan bahan baku hingga


didapatkan serbuk simplisia buah lada
hitam dan ditimbang
Simplisia berupa serbuk halus dan
berwarna hitam coklat. Didapatkan
serbuk simplisia sebesar 100 gram

Dibungkus sampel dengan kertas


saring dan dimasukkan dalam alat
soxhletasi

Diekstraksi sampel hingga pelarut


berwarna bening
Ekstrak yang dihasilkan dievaporasi

Pelarut etanol hilang dari ekstrak

Ditambahkan 30 mL 10% KOH-etanol


pada ekstrak

Larutan berwarna hijau pekat

Disaring ekstrak
B. Pembahasan
Tumbuhan lada (Piper Ningrum L) termasuk tumbuhan semak atau
perdu dan sering kali memenjat dengan akar-akar pelekat. Tumbuhan lada ini
dikenal dengan beberapa nama antara lain piper, lada, merica dan sakang.
Dari perlakuan terhadap buah lada dapat diperoleh lada hitam dam lada putih.
Lada hitam diperoleh dari buah lada yang belum masak, dikeringkan bersama
kulitnya hingga kulitnya keriput dan berwarna hitam. Piperin termasuk
golongan alkaloid yang merupakan senyawa amida basa lemah yang dapat
membentuk garam dengan asam mineral kuat.
Peperin merupakan senyawa metabolit sekunder yang diperoleh dari
buah lada (Piper ningrum L.) dengan cara mengisolasi.Metode yang
digunakan untuk mengisolasi piperin dari lada hitam adalah ekstraksi soxhlet
yang merupakan pemisahan satu atau beberapa bahan dari suatu padatan
dengan menggunakan bantuan pelarut.Pemisahan terjadi atas dasar
kemampuan larut yang berbeda dari komponen-komponen dalam
campuran/pemilihan jenis pelarut ini didasarkan atas beberapa faktor, yaitu
selektivitas, kelarutan, kemampuan tidak saling campur, reaktivitas, titik
didih, dan kriteria lainnya.Prinsip soxhlet ialah ekstraksi menggunakan
pelarut yang selalu baru yang umumnya sehingga terjadi ekstraksi kontiyu
dengan jumlah pelarut konstan dengan adanya pendinginbalik.Proses
soxhletasi pada percobaan ini, menggunakan pelarut etanol. Pelarut etanol
digunakan untuk melarutkan zat yang diinginkan dari dalam lada hitam.
Etanol digunakan karena baik piperin maupun etanol memiliki kepolaran
yang sama yaitu bersifat polar sehingga etanol mampu melarutkan piperin
sesuai dengan prinsip “like dissolve like”. Dari literatur diperoleh bahwa
piperin merupakan senyawa alkaloid yang dapat larut dalam alkohol yaitu
etanol, dimana antara piperin dengan etanol mampu untuk membentuk ikatan
hidrogen.
Pelarut yang digunakan pada metode soxhlet minimal cukup untuk 2
kali penyarian. Tujuannya adalah agar jika sebagian pelarut menguap masih
ada sebagian tertinggal di labu alas bulat, dan tidak terbentuk kerak. Proses
ekstraksi dengan Soxhlet dihentikan apabila warna pelarut yang ada didalam
soxhlet sama seperti warna pelarut awalnya. Proses yang terjadi selama
soxhletasi adalah pelarut etanol dipanaskan dalam labu bundar sehingga
menguap dan didinginkan menggunakan kondensor, sehingga jatuh berupa
cairan ke sampel (lada hitam) untuk melarutkan zat aktif di dalam sampel
lada hitam dan jika cairan pelarut telah mencapai permukaan sifon maka
seluruh cairan pelarut etanol yang membawa solute telah mencapai
permukaan sifon akan keluar melalui pipa kecil menuju labu bundar datar dan
proses ini terjadi secara terus menerus atau kontinyu sehingga terjadi proses
soxhletasi. Dari proses soxhletasi dihasilkan ekstrak lada hitam berwarna
coklat bening.
Hasil yang didapatkan kemudian dievaporasi yang bertujuan untuk
memisahkan hasil ekstrak dengan pelarutnya, yakni etanol. Dalam evaporator
akan terjadi pemisahan ekstrak dari pelarutnya (etanol) dengan prinsip
pemanasan yang dipercepat oleh putaran labu bundar, pelarut dapat menguap
5-10oC di bawah titik didih pelarutnya disebabkan adanya perubahan tekanan.
Dengan bantuan pompa vakum, uap larutan pelarut etanol akan menguap naik
ke kondersor dan mengalami kondensasi menjadi molekul-molekul cairan
pelarut etanol murni yang ditampung dalam labu bundar sebagai penampung
pelarut. Sehingga diperoleh ekstrak larutan coklat pekat dengan kristal jarum.
Selanjutnya, ekstrak yang pekat tadi ditambahkan dengan larutan
KOH 10% KOH sebayak 30 ml diperoleh larutan berwarna cokelat kehijau-
hijauan. Penambahan larutan 10% KOH-etanol bertujuan untuk memperoleh
piperin dari ekstrak pekat tersebut, dimana di dalam ekstrak tersebut terdapat
komponen lain ketika ditambahkan 10% KOH-etanol yang menyebabkan
piperin yang ada dalam ekstrak tersebut bereaksi menjadi garam asam piperat
dan dengan penambahan 10% KOH-etanol dapat mengeliminasi senyawa
lainnya, karena dalam ekstak tersebut masih ada zat pengotor. Jadi
penambahan larutan 10% KOH-etanol ini bertujuan untuk mengisolasi
senyawa piperin dalam bentuk garamnya. Setelah penambahan kemudian
disaring dan didiamkan selama semalam hingga didapatkan kristal.
Pada percobaan yang dilakukan, belum didapatkan kristal yang
terbentuk sehingga ekstrak didiamkan lagi dalam beberapa hari. Nantinya,
kristal yang diperoleh dicuci (direkristalisasi) menggunakan etanol 96%,
rekristalisasi ini didasarkan pada prinsip perbedaan dalam kelarutan pada
suatu pelarut tertentu dan suhu tertentu. Pada suhu kamar, senyawa piperin
dalam bentuk kristalnya yang memang bersifat polar akan dapat melarut
dalam etanol yang juga bersifat polar. Ketika ditambahkan etanol sebagai
pelarut, maka piperin yang ada akan melarut dalam filtratnya. Selanjutnya,
kristal yang diperoleh tadi ditimbang dan ditentukan titik lelehnya. Titik leleh
piperin sebenarnya yaitu 127-129, 5oC.
Manfaat isolasi ini sendiri dalam bidang farmasi yaitu dapat
digunakan untuk memisahkan senyawa yang bercampur sehingga
menghasilkan senyawa tunggal yang murni dari bahan alam serta menemukan
senyawa-senyawa baru yang dapat dimanfaatkan sebagai senyawa yang
memiliki efek terapi yang menguntungkan dan dapat digunakan dalam bidang
kesehatan.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa :
1. Isolasi alkaloid dalam tanaman lada hitam dilakukan dengan metode
soxhletasi. Pada metode soxhletasi, sampel secara berulang dikontakkan
dengan bagian segar dari pelarut.
2. Jenis alkaloid apa yang terkandung dalam tanaman lada hitam adalah
piperin. Piperin adalah senyawa alkaloid dengan inti piperidin.
DAFTAR PUSTAKA

[1]
Singh, S., dan Rupashree, S., 2014, Herbal Medicinal Treatment of Malaria in
Aliero Local Government Area, Kebbi, Nigeria, Journal of Medicinal Plants
Studies, 2(2): 117.

[2]
Damanhouri, Z.A., dan Aftab, A., 2014, A Review on Therapeutic Potential of
Piper nigrum L. (Black Pepper): The King of Species, Med Aromat Plants,
3(3): 1.

[3]
Kolhe, S.R., Priyanka, B., dan Urmi, P., 2011, Extraction and Evaluation of
Piperine from Piper nigrum L, International Journal of Applied Biology and
Pharmaceutical Technology, 2(2): 144.

[4]
Shingate, P.N., Dongre, P.P., dan Kannur, D.M., 2013, New Method
Development for Extraction and Isolation of Piperine from Black Pepper,
International Journal of Pharmaceutical Sciences and Research, 4(8): 3165.

[5]
Upadhyay, V., Neeru, S., Himanshu, M.J., Amreesh, M., Manoj, M., Singh,
B.P., dan Sanjeev, T., 2013, Development and Validation of Rapid RP-HPLC
Method for Estimation of Piperine in Piper nigrum L, International Journal
of Herbal Medicine, 1(4): 6.

[6]
Sumardjo, D., 2008, Pengantar Kimia, EGC Penerbit Buku Kedokteran :
Jakarta : 438.

[7]
Henrich M., Joanne, B., Simon, G., dan Elizabeth, W., 2005, Farmakognosi dan
Fitoterapi, EGC Penerbit Buku Kedokteran : Jakarta : 104-105.

Anda mungkin juga menyukai