B. Piperin
Piperin (1–piperilpiperidin ) C17H19O3N merupakan alkaloid
dengan inti piperidin. Piperin berbentuk kristal berwarna kuning
dengan titik leleh 1270C -1290C, merupakan basa yang tidak optis
aktif, dapat larut dalam alkohol, benzena, eter, dan sedikit larut
dalam air (Anwar,dkk. 1994).
4. Alkaloida
Alkaloid adalah senyawa organik berbobot molekul kecil
mengandung nitrogen dan memiliki efek farmakologi pada manusia dan
hewan. Secara alamiah alkaloid disimpan didalam biji, buah, batang, akar,
daun dan organ lain. Penamaan alkaloid berasal dari kata alkalin,
terminologi ini menjelaskan adanya atom basa nitrogen. Alkaloid
ditemukan di dalam tanaman (contoh vinca dan datura), hewan ( kerang)
dan fungi. Alkaloid biasanya diturunkan dari asam amino serta banyak
alkaloid yang bersifat racun. alkaloid juga banyak ditemukan untuk
pengobatan. Dan hampir semua alkaloid memiliki rasa yang pahit.
(Farmakognosi dan Fitokimia,2016)
Alkaloid merupakan golongan senyawa yang tidak homogen,
dipandang dari sudut kimia, biokimia, ataupun fisiologi, tetapi mempunyai
ciri dan sifat umum yang khas antara lain:
Kegunaan alkaloid bagi tanaman adalah (1) sebagai zat racun untuk
melawan serangga maupun hewan herbivora; (2) merupakan produk akhir
reaksi detoksifikasi dalam metabolisme tanaman; (3) regulasi faktor
pertanaman; dan (4) sebagai cadangan unsur nitrogen.
Kadar senyawa alkaloid dalam tanaman sangat bervariasi. Suatu
tanaman dapat dikatakan mengandung alkaloid bila kadarnya lebih dari
0,01%. Kebanyakan 0,1%-3% dari bobot kering, kecuali kadar kuinina
dapat sampai 1%.
A. Penggolongan
Alkaloid memiliki struktur yang kompleks maka ada
beberapa penggolongan antara lain sebagai berikut:
a. Preparasi Sampel
1. Ekstrak lada hitam sebanyak 0,9 gram ditambah etanol ad larut dalam beaker,
ditambah 5 ml HCL 2N, dipanaskan diatas penangas air selama 2-3 menit,
sambil di aduk.
2. Setelah dingin ditambah 0,3 gram NaCl, diaduk rata kemudian disaring.
3. Filtrat ditambah 5 ml HCL 2N. Filtrat dibagi menjadi tiga bagian dan disebut
sebagai larutan IA, IB dan IC.
b. Reaksi pengendapan
1. Larutan IA ditambah pereaksi Mayer, larutan IB ditambah dengan pereaksi
Wagner dan larutan IC dipakai sebagai blanko.
2. Adanya kekeruhan atau endapan menunjukkan adanya alkaloid.
B. Reaksi pengendapan
Larutan IA + pereaksi Mayer, larutan IB + pereaksi Wagner dan larutan IC sebagai blanko.
Filtrat (Fase CHCL3) diuapkan ad kering, kemudian larutkan dalam metanol 1 ml.
Totolkan ke plat KLT dan masukkan kedalam chamber yang telah jenuh.
Pemeriksaan KLT
V. SKEMA KERJA
Jika timbul warna jingga Ada alkaloid dalam ekstrak
a. Preparasi Sampel
Panaskan diatas
penangas air selama
2-3 menit, sambil di
aduk.
.
IA IB IC
Masukkan ke tabung reaksi.
Ditambah 5 ml HCI 2N, Filtrat
dibagi menjadi 3 bagian.
b. Reaksi Pengendapan
Larutan IC Sebagai Blanko
Larutan IA Larutan IB
Ditambah
Ditambah pereaksi Wagner.
pereaksi Mayer.
Ada Alkaloid
Daftar pustaka
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (1980). Materia Medika Indonesia. Jilid IV.
Cetakan Pertama. Jakarta: Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan.
Tjitrosoepomo,gembong. 2007. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta : UGM
Rismunandar. 2007. Lada Budidaya dan Tata Niaga. Penebar Swadaya : Jakarta.
Sutarno dan Agus Andoko. 2005 . Budi Daya Lada Si Raja Rempah Rempah . PT Agro Media
Pustaka : Jakarta
Anwar,Chairil, & Hasmi. 1994. Pengantar Praktikum Kimia Organik. Jakarta : Depdikbud.
Meghwal, M. dan T.K. Goswami,2012. Nutritional Constiuent of Black Pepper as Medicinal
Molecules: A Review.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (2009). Farmakope Herbal Indonesia. Cetakan
Pertama : Jakarta.
Enriani Hanni Lully, 2016 . Farmakognosi dan Fitokimia. Pusdik SDM Kesehatan badan
pengembangan dan pemberdayaan sumberdaya manusia kesehatan. Hal 92