Anda di halaman 1dari 31

BUKU SAKU PANDUAN BURUNG

DI HUTAN LINDUNG
RPH SUMBERMANJING KULON
KPH MALANG
PENYUSUN
Iqbal Nur Ardiansyah,
Rizky Tania Matovani,
Devi Anggar Pertiwi,
Nirmala Ayu Aryanti
TATA LETAK
Ghina Salsabila
EDITOR
Swiss Winasis Bagus Prabowo

KELOMPOK STUDI SATWA LIAR


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
Jalan Raya Tlogomas No.246 Malang, Jawa Timur

Didukung Oleh :
DIREKTORAT JENDRAL PEMBELAJARAN DAN
KEMAHASISWAAN RISTEKDIKTI DAN
KELOMPOK STUDI SATWA LIAR PRODI KEHUTANAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan
karunia-Nya kami bisa menyelesaikan buku petunjuk pengamatan burung yang berjudul
“Buku Saku Panduan Burung di Hutan Lindung RPH Sumbermanjing Kulon KPH Malang”.
Buku ini merupakan edisi pertama dalam penulisannya, tujuan penulisan buku ini adalah
untuk menjadi pedoman bagi birdwatching dalam melakukan pengamatan burung di kawasan
hutan lindung Malang Selatan dalam melaukan indentifikasi dan memberikan gambaran
secara jelas dalam melakukan pengamatan di kawasan tersebut.

Terselesaikannya penulisan buku refrensi ini juga tidak terlepas dari bantuan beberapa
pihak. Penulis menyampaikan terima kasih kepada pihak PERHUTANI yang telah
memberikan ijin penelitian. Mas Swiss Winasis Bagus Prabowo yang telah merevisi dan
menyempurnakan serta memberi masukan dalam proses penulisan. Terima kasih juga
disampaikan kepada Nirmala Ayu Aryanti, Iqbal Nur Ardiyansyah, Ghina Salsabila, Devi
Anggara dan Rizky Tania Matovani atas kontribusi gambar dan konsultasi dalam
penyempurnaan buku ini. Terima kasih kepada KEMENRISTEKDIKTI yang telah membantu
dalam proses pendanaan dan Burungnesia yang telah berkontribusi dalam penyediaan materi
untuk penulisan buku ini.

Kami menyadari juga bahwa buku ini masih mempunyai kelemahan dan kekurangan,
untuk itu kritik dan saran terhadap penyempurnaan buku ini sangat diharapkan. Selaku tim
penulis kami mengucapkan mohon maaf sebesar-besarnya, apabila ada kesalahan atau
kekurangan dalam mensitasi kekayaan intelektual berbagai pihak yang menjadi bahan
referensi dalam buku ini. Semoga buku ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak yang
membutuhkan dan khususnya para pengamat burung.

Penulis

2
PENDAHULUAN
Burung merupakan hewan yang mudah ditemui di berbagai habitat memiliki daya
jelajah yang luas, bahkan banyak yang bisa terbang jauh melintasi lautan. Kemampuan ini
mempengaruhi distribusi burung, daerah pembiakan burung juga penting dalam distribusi
geografis karena posisi burung yang tidak statis dan ada jenis burung yang bermigrasi pada
musim tertentu. Burung memainkan peran penting dialam dalam berfungsinnya ekosistem yang
secara langsung berdampak sebagai polinator, pengendali hama, pembersih alam, penyebar
biji-bijian dan berkontribusi penuh pada bentang alam habitat seperti hutan, rawa hingga
padang rumput serta beberapa nilai penting burung secara ekologi dan ekonomi. Burung
menjaga keseimbangan antara tumbuhan dengan herbivora, predator dan pemangsa.

Berbicara mengenai jenis burung disebelah timur garis Wallace, kelompok ini
memperlihatkan penampilan yang lebih menarik daripada rekan-rekannya disebelah barat garis
Wallace. RPH Sumbermanjing kulon BKPH Segguruh KPH Malang adalah salah satu wilayah
Hutan Hujan Tropis dataran rendah yang memiliki arti penting bagi keberadaan burung,
walaupun ditetapkan sebagai salah satu daerah hutan lindung tersisa untuk memperkenalkan
sebagian kekayaan fauna di kawasan ini yang umum hingga langka dapat dijumpai
keberadaannya akan diulas disini termasuk jenis yang arboreal, artinya hidup dipohon-pohon
dan sebagian kecil saja yang hidup dibawah, disemak-semak yang dekat perairan mangrove
dan kawasan pantai. Keberadaan jenis-jenis burung ini memiliki status perlindungan menurut
PP No. 7 Tahun 1999, IUCN (International Union for Conservation of Nature and Natural
Resources ) dan CITES (Convention on International Trade in Endangered Species of Wild
Fauna and Flora) sehingga akan memudahakan birdwatching dalam memperoleh informasi
jenis burung yang statusnya dilindungi.

Mempelajari burung dan mengamati keberadaanya di alam memiliki keunikan dan


tantangan tersendiri terkhususnya pada jenis-jenis burung yang memiliki gerakan-gerakan,
warana, suara dan aktivitasnya sehingga dapat dijadikan objek penelitian. Permulaan dalam
melakukan indentifikasi jenis burung dapat mempelajari lebih dalam mengenai pakannya,
siklus hidupnya, musush-musushnya dan sebaginya.

Mengingat kawasan RPH Sumbermanjing Kulon BKPH Sengguruh KPH Malang


adalah salah satu wilayah hutan hujan tropis yang memiliki medan yang bermacam-macam
besar harapannya agar temuan jenis baru akan terus dan terus bertambah untuk melengkapi
jenis burung yang ditemukan pada lokasi ini. Pendataan secara berkala perlu dilakukan dan
mendatangi tempat yang belum pernah dikunjungi untuk memantau perkembangan jenis
burung dan habitat burung yang ada di kawasan tersebut. Dengan terbitnya buku ini diharapkan
informasi terkait burung-burung di kawasan RPH Sumbermanjing Kulon BKPH Sengguruh
KPH Malang nantinya dapat dimanfaatkan dan dikembangkan lagi. Semoga akan banyak terbit
buku lagi untuk burung ataupun jenis satwa yang lainnya.

Foto burung yang ada di buku ini di dokumentasikan menggunakan kamera Nikon
p900, Nikon b700, Sony HX 350. Terdapat pula beberapa jenis burung yang kami lengkapi
dengan mengambil dari sumber wikipedia (Foto burung Junai Mas).

Pada akhirnya, manusia hanya dapat berbuat serta berkarya sebaik mungkin dan tidak
lepas dari kesalahan dan hanya Allah SWT yang maha menentukan dan maha benar atas segala
hal. Semoga buku yang masih jauh dari kata sempurna ini dapat bermanfaat bagi pembacanya
dan dapat terus dikembang pada seri buku selanjutnya. Semoga burung-burung tetap lestari di
alamnya dan menjaga ekosistem untuk tetap lestari.

3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .............................................................................................................................. 3
PENDAHULUAN .................................................................................................................................... 3
DAFTAR ISI ............................................................................................................................................. 5
Alap-alap Capung ..................................................................................................................................... 6
Apung Tanah ............................................................................................................................................. 6
Bondol Haji ............................................................................................................................................... 7
Bondol Jawa .............................................................................................................................................. 7
Bondol Peking ........................................................................................................................................... 8
Bubut Alang-alang .................................................................................................................................... 8
Burung gereja ............................................................................................................................................ 9
Burung Madu Sriganti ............................................................................................................................... 9
Cabai Jawa .............................................................................................................................................. 10
Caladi Ulam ............................................................................................................................................ 10
Cekakak Merah ....................................................................................................................................... 11
Cekakak Sungai....................................................................................................................................... 11
Cinenen Jawa .......................................................................................................................................... 12
Cinenen Kelabu ....................................................................................................................................... 12
Cipoh kacat ............................................................................................................................................. 13
Cica Daun Sayap Biru ............................................................................................................................. 13
Cucak Kuning ......................................................................................................................................... 14
Cucak Kutilang ....................................................................................................................................... 14
Dara Laut Tengkuk Hitam ....................................................................................................................... 15
Delimukan Zamrud ................................................................................................................................. 15
Elang Bondol .......................................................................................................................................... 16
Elang Hitam ............................................................................................................................................ 16
Elang Jawa .............................................................................................................................................. 17
Gagak ...................................................................................................................................................... 17
Isap-madu Australia ................................................................................................................................ 18
Jingjing Batu ........................................................................................................................................... 18
Junai Emas .............................................................................................................................................. 19
Kadalan Birah ......................................................................................................................................... 19
Kadalan Kembang ................................................................................................................................... 20
Kangkareng Perut Putih .......................................................................................................................... 20
Kekep Babi.............................................................................................................................................. 21
Layang-layang Batu ................................................................................................................................ 21
Burung Madu Kelapa .............................................................................................................................. 22
Merbah Cerucuk ...................................................................................................................................... 22
Paok Pancawarna .................................................................................................................................... 23
Pelatuk Ayam .......................................................................................................................................... 23
Pelatuk Hijau ........................................................................................................................................... 24
Perenjak Padi .......................................................................................................................................... 24
Pergam Hijau .......................................................................................................................................... 25
Pelanduk Merah ...................................................................................................................................... 25
Punai Gading ........................................................................................................................................... 26
Perkutut Jawa .......................................................................................................................................... 26
Punai Penganten ...................................................................................................................................... 27
Punguk Coklat ......................................................................................................................................... 27
Raja Udang Meninting ............................................................................................................................ 28
Sikatan bakau .......................................................................................................................................... 28
Takur Tenggeret ...................................................................................................................................... 29
Tekukur biasa .......................................................................................................................................... 29
Takur Tohtor ........................................................................................................................................... 30
Tikusan Ceruling ..................................................................................................................................... 30
Walet Linci.............................................................................................................................................. 31
Alap-alap Capung (Microhierax fringillarius)
Famili : Falconidae
Status Konservasi : Dilindungi

Sumber : Iqbal_syahnaidra
Deskripsi : Bagian tubuh berwarna hitam dan putih. sayap panjang paha dan
tungging merah karat. Pada tubuh bagian atas abu-abu gelap, dibagian
dada putih susu bercoret hitam. Bagian sisi muka dan penutup telinga
hitam dikelilingi garis atau bercak putih. Muka pada burung remaja
tersapu warna kemerahan. Warna iris coklat gelap, paruh keabu – abuan,
kaki abu – abu. Betina : ukuran lebih besar, lebih coklat, lebih bercoret
pada paha dan bulu penutup ekor bagian bawah. dapat dibedakan dengan
alap-alap macan dari dada yang keputih – putihan. Iris coklat , paruh abu-
abu dengan sera kuning, kaki kuning.
Stratifikasi Perjumpaan : A, B (Kawasan Hutan Lindung Malang Selatan)
Makanan : Serangga termasuk ngengat, kupu – kupu, capung, laron, tonggeret dan
biasanya burung kecil dan kadal.
Peserbaran : Sumatera, Kalimantan, Jawa dan Bali
Bermigrasi ke selatan pada musim dingin
Habitat : Hidup di tepi hutan, kebun, dan persawahan sampai ketinggian 1.000
mdpl
Ukuran : (14 - 17) cm
Sosial : Berpasangan

Apung Tanah (Anthus novaeseelandiae)


Famili : Motacillidae.
Status Konservasi : Tidak dilindungi

Sumber : Iqbal_syahnaidra

Deskripsi : Apung tanah memiliki penampilan yang cenderung konservatif, warna


bulunya umumnya tidak menarik, kecoklatan atau kekuningan, dengan
bintik-bintik atau coret-moret hitam, warna yang cocok untuk
menyamar di atas tanah atau bebatuan. ukuran tubuh maupun dari warna
bulunya, tampak tidak ada atau hanya ada sedikit dimorfisme
seksual (perbedaan di antara jantan dan betina).
Stratifikasi Perjumpaan : E (Kawasan Hutan Lindung Malang Selatan)
Makanan : Serangga (dewasa dan larva) dan invertrebrata
Peserbaran : Sumatera, Kalimantan utara dan tenggara, Sulawesi Jawa dan Bali
Habitat : Hutan dataran rendah sampai ketinggian 1500 mdpl (jarang di
Kalimantan). Padang rumput terbuka disepanjang pesisir atau gunung
tinggi, padang alang-alang terbakar dan sawah kering.
Ukuran : (15 - 16) cm
Sosial : Soliter, berpasangan, kelompok kecil

5
Bondol Haji (Lonchura maja)
Famili : Estrildidae.
Status Konservasi : Dilindungi

Sumber : Iqbal_syahnaidra

Deskripsi : Burung ini berwarna putih cokelat. Mirip dengan bondol oto-
hitam namun pucat cokelat, sementara seluruh kepala dan tenggorokan
putih. Burung muda berwarna cokelat pada bagian atas badannya, dengan
tubuh bagian bawah dan wajah kuning tua. Iris berwarna cokelat ; paruh
abu-abu kebiruan; dan kaki biru pucat.
Stratifikasi Perjumpaan : D, E (Kawasan Hutan Lindung Malang Selatan)
Makanan : Biji-bijian seperti padi dan millet
Peserbaran : Sumatera, Jawa, Sulawesi, dan Bali
Habitat : Mengunjungi rawa-rawa dan sawah, Serta Tersebar luas sampai
ketinggian 1.500 m dpl
Ukuran : 11 cm
Sosial : Berkelompok

Bondol Jawa (Lonchura leucogastroides)


Famili : Estrildidae.
Status Konservasi : Dilindungi

Sumber : Rizkyv822

Deskripsi : Burung dewasa dominan coklat tua di punggung, sayap dan sisi atas
tubuhnya, tanpa coretan-coretan. Muka, leher dan dada atas berwarna
hitam; dada bawah, perut dan sisi tubuh putih bersih, tampak kontras
dengan bagian atasnya. Sisi bawah ekor kecoklatan. Burung muda
dengan dada dan perut coklat kekuningan kotor. Jantan tidak berbeda
dengan betina dalam penampakannya. Iris mata coklat; paruh bagian
atas kehitaman, paruh bawah abu-abu kebiruan; kaki keabu-abuan.
Stratifikasi Perjumpaan : D,E (Kawasan Hutan Lindung Malang Selatan)
Makanan : Mencari makan diatas tanah atau memetik biji dari bulir rumput
Peserbaran : Sumatera, Jawa, Bali dan Nusa Tenggara
Habitat : Semua jenis lahan pertanian, dan lahan berumputan alami sampai
ketinggian 1.800 mdpl
Ukuran : 11 cm
Sosial : Berkelompok dan berpasangan

6
Bondol Peking (Lonchura punctulata)
Famili : Estrildidae.
Status Konservasi : Dilindungi

Sumber : Iqbal_syahnaidra

Deskripsi : Burung dewasa berwarna cokelat di leher dan sisi atas


tubuhnya, dengan coretan-coretan agak samar berwarna muda dan
tangkai bulu putih. Tenggorokan cokelat kemerahan. Sisi bawah
putih, dengan lukisan serupa sisik berwarna coklat pada dada dan sisi
tubuh. Perut bagian bawah sampai pantat putih. Burung muda dengan
dada dan perut kuning tua sampai agak coklat kotor tanpa sisik. Jantan
tidak berbeda dengan betina dalam penampakannya. Iris mata coklat
gelap; paruh khas pipit berwarna abu-abu kebiruan; kaki hitam keabu-
abuan.
Stratifikasi Perjumpaan : D,E (Kawasan Hutan Lindung Malang Selatan)
Makanan : Biji-bijian
Peserbaran : Sumatera, Kalimantan, Jawa, Bali, Sulawesi dan Nusa Tenggara
Habitat : Lahan budidaya bersemak terbuka, sawah, kola mikan, rawa-rawa, tepi
jalan, dan banyak tempat lain yang sedikit berperdu tinggi atau bekas
pohon dan padang rumput.
Ukuran : 11 cm
Sosial : Berpasangan atau dalam kelompok kecil

Bubut Alang-alang (Centropus bengalensis)


Famili : Cuculidae
Status Konservasi : Tidak dilindungi

Sumber : Iqbal_syahnaidra
Deskripsi : Berwarna coklat kemerahan dan hitam, ekor panjang. Mantel berwarna
coklat berangan pucat, tersapu hitam.Burung remaja umumnya memiliki
tubuh berwarna coklat muda bergaris-garis. Bulu dengan pola warna
peralihan umum ditemukan. Iris berwarna hitam, paruh hitam, kaki
hitam.
Stratifikasi Perjumpaan : D (Kawasan Hutan Lindung Malang Selatan)
Makanan : Serangga, katak, kadal dan ular
Peserbaran : Sumatera, Kalimantan, Jawa, Bali, Sulawesi, Maluku, Nusa Tenggara.
Habitat : Dataran rendah sampai ketinggian 1.000 mdpl, jarang di peggunungan
sampai ketinggian 1.500 m menyukai habitat belukar, payau, dan daerah
berumput terbuka termasuk padang alang-alang.
Ukuran : 42 cm
Sosial : Penyendiri

7
Burung gereja (Passer montanus)
Famili : Ploceidae
Status Konservasi : Tidak dilindungi

Sumber : Iqbal_syahnaidra
Deskripsi : Mahkotanya berwarna coklat berangan, dagu, tenggorokan, bercak pipi,
dan setrip mata hitam. Tubuh bagian bawah kuning-tua keabu-abuan,
adapun tubuh pada bagian atas berbintik-bintik coklat dengan tanda hitam
dan putih. Pada burung muda berwarna lebih pucat dengan tanda khas
yang kurang jelas.
Stratifikasi Perjumpaan : C,D, E (Kawasan Hutan Lindung Malang Selatan)
Makanan : Biji-biji kecil
Peserbaran : Sumatera, Jawa , Bali, Sulawesi, Kalimantan bagian utara dan Sunda kecil
Habitat : Hidup sampai ketinggian 1.200 mdpl tempat-tempat disekitar pemukiman
manusia.
Ukuran : (14-15) cm
Sosial : Kelompok besar

Burung Madu Sriganti (Cinnyris jugularis)


Famili : Nectariniidae
Status Konservasi : Dilindungi

Sumber : Iqbal_syahnaidra
Deskripsi : Salah satu burung penghisap nektar paling umum yang menyukai
beragam habitat, mulai dari hutan alami mangrove hutan tanaman, lahan
pertania sampai wilayah perkotaan yang terdapat pepohonan besar. Secara
umum burung jantan berwarna zaitun pada tubuh atas, bulu terbang gelap
bertepi hijau, ekor hitam dengan ujung dan tepi putih tetapi leher, pipi,
tenggorokan dan dada berwarna-warni kehitaman, tubuh bawah kuning
gelap iris cokelat gelap sedangkan kaki dan paruh hitam. Burung betina
tubuh bagian atas berwana zaitun kehijauan dengan supersilium
kekuningan pucat dan tepi bulu terbang kekuningan, ekor hitam dengan
ujung putih dan kuning gelap pada bagian tubuh bawah. Masing-masing
anka jenis memiliki variasi warna yang cukup tinggi, begitu juga dengan
variasi suara.
Stratifikasi Perjumpaan : C (Kawasan Hutan Lindung Malang Selatan)
Makanan : Memakan nektar yang ada pada bunga dan memakan serangga kecil.
Peserbaran : Borneo, Jawa, Bali dan Nusa Tenggara ( Kecuali Sumba Timor dan
pulau-pulau kecil disekitarnya )
Habitat : Menyukai beragam habitat, muali dari hutan alami, mangrove, hutan
tanaman, lahan pertanian sampai wilayah perkotaan (yang terdapat
pepohonan besar)
Ukuran : ( 10-14) cm
Sosial : Penyendiri atau berpasangan

8
Cabai Jawa (Dicaeum trochileum)
Famili : Dicaeidae
Status Konservasi : Tidak dilindungi

Sumber : Iqbal_syahnaidra
Deskripsi : Burung jantan: kepala, punggung, tunggir, dada merah padam atau
agak kejinggaan. Sayap dan ujung ekor hitam. Perut putih keabu-
abuan. Ada bercak putih pada lengkung sayap. Burung betina:
tunggir merah. Tubuh bagian atas lainnya coklat, tersapu merah
pada kepala dan mantel. Tubuh bagian bawah putih buram.
Stratifikasi Perjumpaan : B,C (Kawasan Hutan Lindung Malang Selatan)
Makanan : Buah-buahan kecil (mengunjungi rumpun benalu dan memakan
buahnya yang lengket)
Peserbaran : Kalimantan, Jawa, Bali dan Lombok
Habitat : Suka mengunjungi perkarangan dan daerah terbuka, termasuk kota
daerah pantai danhutan mangrove
Ukuran : (8-9) cm
Sosial : Soliter atau kelompok kecil

Caladi Ulam (Dendrocopos analis)


Famili : Picidae
Status Konservasi : Tidak dilindungi

Sumber : Iqbal_syahnaidra
Deskripsi : Warna hitam dan putih, bergaris-garis. Sisi muka putih, setrip malar
dan kerah hitam. Tubuh bagian atas bergaris-garis hitam dan putih.
Tubuh bagian bawah kuning tua dengan coretan hitam. Penutup ekor
hitam. Mahkota merah (jantan) atau hitam (betina). Iris coklat, paruh
atas hitam kebiruan, paruh bawah abu-abu kebiruan, kaki zaitun
Stratifikasi Perjumpaan : C (Kawasan Hutan Lindung Malang Selatan)
Makanan : Serangga,larva, kalajengking kecil dan semut.
Peserbaran : Sumatera, Kalimantan, Jawa, Bali dan Lombok
Habitat : Habitat hutan Terbuka, hutan sekunder, perkebunan dan perkarangan
Ukuran : (18-20) cm
Sosial : Sendiri atau berpasangan

9
Cekakak Merah (Halcyon coromanda)
Famili : Alcedinidae
Status Konservasi : Tidak dilindungi

Sumber : : id.wikipedia.org

Deskripsi : Berwarna merah karat dan lembayung. Tubuh bagian atas merah
karat lembayung terang, kecuali bagian tunggir biru pucet ( terlihat
kontras). Tubuh bagian bawah merah karat, iris coklat, paruh dan
kaki jingga merah
Stratifikasi Perjumpaan : D (Kawasan Hutan Lindung Malang Selatan)
Makanan : Ikan, udang dan serangga besar
Peserbaran : Sumatera, Jawa dan Kalimantan
Habitat : hutan pantai, hutan rawa dan hutan mangrove.
Ukuran : 25 cm
Sosial : Soliter dan berpasangan

Cekakak Sungai (Todiramphus chloris)


Famili : Alcedinidae
Status Konservasi : Dilindungi

Sumber : Iqbal_syahnaidra
Deskripsi : Berwarna biru dan putih, mahkota, sayap, punggung dan ekor biru
kehijauan berkilau terang, dan terdapat setrip hitam melewati mata.
Kerah dan tubuh bagian bawah putih bersih (membedakannya
dengan cekakak suci yang kotor). Iris coklat, paruh atas abu tua,
paruh bawah berwarna lebih pucat dan kaki berwarna abu-abu.
Stratifikasi Perjumpaan : D (Kawasan Hutan Lindung Malang Selatan)
Makanan : Kepiting, serangga, udang, katak, cacing, siput, kadal dan ikan
kecil.
Peserbaran : Jawa, Bali, Kalimantan dan Sumatera
Habitat : Daerah Terbuka, terutama daerah berpantai, perkebunanan dan kota
Ukuran : 24 cm
Sosial : Soliter dan berpasangan

10
Cinenen Jawa (Orthotomus sepium Horsfield)
Famili : Sylviidae
Status Konservasi : Tidak dilindungi

Sumber : Iqbal_syahnaidra
Deskripsi : Berukuran kecil berwarna abu-abu dan kepala berwarna merah
karat. Burung jantan memiliki warna mahkota, kerongkongan dan
pipi merah-karat. Burung betina memiliki warna kepala tidak
semerah jantan, dagu dan tenggorokan atas putih. Iris coklat
kemerahan, paruh coklat kaki merah jambu. Sering dijumpai aktif
bergerak di semak bawah dan pucuk pohon.
Stratifikasi Perjumpaan : C,D (Kawasan Hutan Lindung Malang Selatan)
Makanan : Serangga kecil
Peserbaran : Endemik Jawa, Bali dan Lombok
Habitat : Hutan terbuka, pinggir hutan, tumbuhan sekunder dan rumpun
bambu sampai ketinggian tempat 1.875 m dpl
Ukuran : 12 cm
Sosial : Penyendiri atau berpasangan

Cinenen Kelabu (Orthotomus ruficeps)


Famili : Sylviidae
Status Konservasi : Tidak Dilindungi

Sumber : omkicau.com

Deskripsi : Berwarna abu-abu, berkepala merah karat. Jantan : mahkota,


dagu, kerongkongan dan pipi merah karat, bulu yang lain abu-abu
dan perut putih. Betin : kepala tidak semerah jantan, pipi dan
kerongkongan atas putih. Iris coklat kemerahan, paruh coklat,
kaki merah muda.
Stratifikasi Perjumpaan : C,D (Kawasan Hutan Lindung Malang Selatan)
Makanan : Invertebrata kecil beserta larvanya termasuk ulat, kumbang dan
semut.
Peserbaran : Jawa dan Sumatera
Habitat : Hutan terbuka, pinggir hutan, hutan mangrove, semak-semak
tepi, pantai, kebun, tumbuhan sekunder, dan rumpun bamboo.
Ukuran : 12 cm
Sosial : Penyendiri atau berpasangan

11
Cipoh kacat (Aegithina tiphia)
Famili : Aegithinidae
Status Konservasi : Tidak dilindungi

Sumber : Iqbal_syahnaidra

Deskripsi : Berwarna hijau dan kuning dengan dua garis putih mencolok
pada sayap tubuh bagian atas hijau zaitun, sayap kehitaman,
tetapi sisi bulu putih dan lingkar mata kuning, tubuh bagian
bawah kuning. Perbedaannya dengan Cipoh jantung yaitu kekang
dan dada berwarna kuning, iris putih keabu-abuan, paruh hitam
kebiruan, kaki hitam kebiruan.
Stratifikasi Perjumpaan : C, (Kawasan Hutan Lindung Malang Selatan)

Makanan : Serangga
Peserbaran : Klimantan, Sumatera, Jawa, dan Bali
Habitat : Hutan mangrove, hutan terbuka, dan hutan sekunder serta
tersebar luas dan umum terdapat di dataran rendah pesisisr
sampai ketinggian 1.000 mdpl
Ukuran : 14 cm
Sosial : Penyendiri dan berpasangan

Cica Daun Sayap Biru (Chloropsis sonneratii)


Famili : Pycnonotidae
Status Konservasi : Tidak dilindungi

Sumber : Iqbal_syahnaidra

Deskripsi : Berukuran sedang, berwarna terang dengan sayap biru, tenggorokan


hitam (Jantan) dan betina tidak mempunyai lingkar mata kuning
umum terdapat di hutan-hutan dataran rendah dan perbukitan.
Stratifikasi Perjumpaan : B,C (Kawasan Hutan Lindung Malang Selatan)
Makanan : Serangga, buah-buahan dan nektar bunga
Peserbaran : Kalimantan dan Jawa
Habitat : Menggunjungi pinggiran hutan, hutan sekunder, dan semak-semak
ditepi pantai dan cukup umum didataran rendah sampai ketinggian
900 m dpl.
Ukuran : (16-18) cm
Sosial : Berpasangan atau berkelompok

12
Cucak Kuning (Pycnonotus dispar)
Famili : Pycnonotidae
Status Konservasi : Tidak dilindungi

Sumber : Iqbal_syahnaidra

Deskripsi : Berukuran sedang, berwarna kekuningan dengan kepala dan


jambul hitam. Tenggorokan merah terang, tubuh bagian atas hijau
kecoklatan, tubuh bagian bawah kuning, iris kemerahan, paruh
dan kaki hitam.
Stratifikasi Perjumpaan : B,C (Kawasan Hutan Lindung Malang Selatan)
Makanan : Buah-buahan dan serangga
Peserbaran : Endemik Indonesia tersebar di Sumatera Jawa dan Bali
Habitat : Cukup umum di dataran rendah, dan perbukitan sumatera sampai
ketinggian 1.200 m. menykai kerimbunan daun dan pepohonan
tinggi dipinggir hutan dan hutan sekunder.
Ukuran : (17-20 ) cm
Sosial : Kelompok kecil

Cucak Kutilang (Pycnonotujs aurigaster)


Famili : Pynonotidae
Status Konservasi : Tidak dilindungi

Sumber : Iqbal_syahnaidra

Deskripsi : Bertopi hitam dengan tunggir keputih-putihan dan tungging


jingga-kuning. Dagu dan kepala atas hitam. Kerah, tunggir, dada
dan perut putih. Sayap hitam dan ekor coklat.
Stratifikasi Perjumpaan : B,C(Kawasan Hutan Lindung Malang Selatan)
Makanan : Serangga dan buah-buhan lunak
Peserbaran : Jawa, Bali, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Papua
Habitat : Hampir semua tipe habitat, pemukiman, tempat-tempat terbuka,
tepi jalan, kebun,perkarangan, semak belukar, dan hutan
sekunder sampai ketinggian 1.600 m dpl
Ukuran : (19-21) cm
Sosial : Berkelompok

13
Dara Laut Tengkuk Hitam (Gygis alba)
Famili : Sternidae
Status Konservasi : Tidak dilindungi

Sumber : Iqbal_syahnaidra

Deskripsi : Ekor menggarpu, terdapat garis hitam yang jelas pada tengkuk.
Paruh sempit. Tubuh bagian atas abu-abu pucat, tubuh bagian
bawah putih. Kepala putih, kecuali bitnik hitam didepan mata dan
garis lebar hitam pada tengkuk. Burung muda : mahkota berbintik
coklat, ada bintik coklat pada tengkuk. Burung Anak : sisi kepala
dan tengkuk coklat keabu-abuan, tubuh bagian atas kecoklatan,
bersisi kuning dan abu-abu.
Stratifikasi Perjumpaan : E (Kawasan Hutan Lindung Malang Selatan)
Makanan : Serangga dan ikan kecil
Peserbaran : Sunda Besar
Habitat : Laut Lepas, pantai dan bersarang di tebing-tebing batu karang
Ukuran : 30 cm
Sosial : Berpasangan

Delimukan Zamrud (Chalcophaps indicia)


Famili : Columbidae
Status Konservasi : Tidak dilindungi

Sumber : id.wikipedia.org

Deskripsi : Berekor agak pendek, sisi tubuh bagian bawah jingga kemerahan,
mahkota abu-abu, dahi putih, tungging abu-abu, sayap hijau
mengkilap. Betina : tidak memiliki mahkota abu-abu pada waktu
terabang, terlihat dua garis putih dan hitam pada bagian punggung.
Iris coklat, paruh merah dengan ujung jingga, kaki merah.
Stratifikasi Perjumpaan : C, D, E (Kawasan Hutan Lindung Malang Selatan)

Makanan : Biji, buah jatuh beberapa invertebrate (serangga, termasuk rayap


dan siput)
Peserbaran : Jawa, Bali, Sumatera dan Kalimantan
Habitat : Menghuni hutan, tepi hutan dan hutan sekunder sampai ketinggian
2.200 mdpl
Ukuran : 25cm
Sosial : Penyendiri dan berpasangan

14
Elang Bondol (Haliastur indus)
Famili : Accipitridae
Status Konservasi : Dilindungi
IUCN : Near Threatened

Sumber : Iqbal_syahnaidra

Deskripsi : Berwarna putih dan coklat pirang. Dewasa : kepala, leher dan dada
putih. Sayap, punggung, ekor dan perut coklat terang yang terlihat
kontras dengan bulu primer yang hitam. Seluruh tubuh remaja
kecoklatan dengan coretan pada dada warna berubah menjadi putih
keabu-abuan pada tahun kedua dan mencapai bulu dewasa
sepenuhnya pada tahun ketiga. Perbedaan antara burung muda dengan
elang paria pada ujung ekor membulat dan bukannya menggarpu
Stratifikasi Perjumpaan : A,B (Kawasan Hutan Lindung Malang Selatan)
Makanan : Serangga kecil, burung, kepiting, udang, ikan dan mamalia kecil
Peserbaran : Sunda Besar,Sunda Kecil, Sumatera, Sulawesi, Papua, Jawa dan Bali
Habitat : Hutan pantai, Hutan mangrove ditemukan dilahan basah dan hutan
dataran rendah sampai ketinggian 2.000 mdpl
Ukuran : (44-52 ) cm
Sosial : Penyendiri terkadang juga berkelopok

Elang Hitam (Ictinaetus malayensis)


Famili :Accipitridae
Status Konservasi : Dilindungi

Sumber : Iqbal_syahnaidra
Deskripsi : Berwarna hitam, sayap dan ekor Panjang, tampak sangat besar pada
waktu terbang. Terdapat bercak berwarna pucat pada bagian pangkal
bulu primer dan garis-garis semar pada ekor. Pada waktu istirahat
penampakan keseluruhan hitam, burung remaja berwarna pucat
dengan coretan kuning pucat pada bulu dan paha. Iris coklat, paruh
hitam dengan ujung abu-abu sera dan kaki kuning.
Stratifikasi Perjumpaan : A, B(Kawasan Hutan Lindung Malang Selatan)
Makanan : Kadal, mamalia kecil, katak, kelelawar, dan serangga besar
Peserbaran : Sulawesi, Maluku, Jawa dan Sunda Besar
Habitat : Tempat terbuka, bukit berhutan, padang rumput dan mencari
mangsa.
Ukuran : ( 70 – 80 ) cm
Sosial : Penyendiri

15
Elang Jawa (Nisaetus bartelsi)
Famili : Accipitridae
Status Konservasi : Dilindungi
IUCN : Near Threatened

Sumber : Rizkyv822
Deskripsi : Jambul menonjol, dewasa ; jambul, mahkota, dan garis kumis hitam,;
bagian sisi kepala tungkuk coklat berangan. Punggung dan sayap
coklat gelap, ekor coklat bergaris hitam, tenggorokan putih dengan
setrip hitam dibagian tengah, bagian bawah yang lain keputih-putihan
memiliki coretan berwarna coklat pada dada dan garis tebal gelap pada
perut. Burung muda memiliki kepala dan bagian bawah tubuh
berwarna kuning tua kemerahan. Terdapat warna bulu perahlihan
antara burung muda dan dewasa. Iris abu-abu kebiruan agak pucat pada
burung muda dan kuning emas pada burung. Dewasa paruh hitam, sera
gelap, kaki kuning, tungkai berbulu dan garis melintang.
Stratifikasi Perjumpaan : A, (Kawasan Hutan Lindung Malang Selatan)
Makanan : Serangga, burung berukuran besar, ayam, kekelawar, dan kadal.
Peserbaran : Endemik Jawa (Jawa Barat – Jawa Timur )
Habitat : Penghuni tidak umum disekitaran pegunungan dijawa sampai
ketinggian 3.000 mdpl (hutan rawa, hutan pinus, perkebunan,)
Ukuran : (56-61) cm
Sosial : Penyendiri atau berpasangan

Gagak (Corvus macrorhynchos)


Famili : Paradisaeidae
Status Konservasi : Tidak Dilindungi

Sumber : Iqbal_syahnaidra

Deskripsi : Berukuran besar seluruh bagian tubuhnya berwarna hitam mengkilap,


kaki dan paruh berwarna hitam sedangkan iris berwarna coklat gelap.
Perbedaan dengan gagak hutan adalah dasar paruh atas yang
melengkung kedalam. Juvenile : bulu tubuh kurangberkilau dengan
paruh bawah bagian dalam berwarna merah muda.
Stratifikasi Perjumpaan : B (Kawasan Hutan Lindung Malang Selatan)
Makanan : Tupai tikus, katak, kadal, dan serangga, selain itu memakan buah, nectar
dan kelopak bunga.
Peserbaran : Sunda Besar, Sulawesi dan Nusa Tenggara.
Habitat : Dapat dijumpai didaerah yang dekat dengan hutan, pemukiman
Ukuran : 51 cm
Sosial : Sendiri atau berkelompok

16
Isap-madu Australia (Lichmera indistincta)
Famili : Meliphagidae
Status Konservasi : Tidak dilindungi

Sumber : flickr.com

Deskripsi : Berwarna kecoklatan buram sampai hijau-zaitun. Paruh agak Panjang,


melengkung kebawah. Tubuh bagian atas coklat – zaitun atau abu-abu, tubuh
bagina bawah abu-abu dengan perut putih. Ada bercak segitigas kuning khas
dibelakang mata. Dagu dan tenggorokan keabu-abuan (jantan) atau kekuningan
(betina). Tepi bulu-bulu primer dan bulu ekor luar hijau kuning cerah. Sudut
paruh yang lunak kuning. Iris coklat, paru hitam, kaki keabu-abuan. Remaja :
lebih coklat, bercak telinga tanpa bulu.
Stratifikasi Perjumpaan : C,D (Kawasan Hutan Lindung Malang Selatan)
Makanan : Umumnya memakan nektar, invertebrate kecil terutama serangga dan laba-laba.
Peserbaran : Bali, Sunda Kecil (Lombok, Flores, Sumbawa, Sangeang, Alor dan Timor)
Habitat : Umum di savanna banksia yang rendah dan terbuka, hutan mangrove, didataran
rendah sampai ketinggian 1.200 mdpl
Ukuran : Jantan ( 12-16 ) cm
Betina ( 11,5 – 15) cm
Sosial : Sendiri atau berpasangan hingga kelompok kecil (10-20) ekor kadang bersama
kelompok campur.

Jingjing Batu (Hemipus hirundinaceus)


Famili : Campephagidae
Status Konservasi : Tidak dilindungi

Sumber : Iqbal_syahnaidra

Deskripsi : Berukuran kecil, berwarna hitam dan putih. Pada jantan, bagian atas hitam
dengn tunggir dan sisi bulu ekor terluar putih, bagian bawah putih. Betina mirip
dengan jantan, tetapi warna hitam diganti dengan coklat. Perbedaannya dengan
jingjing bukit yaitu tidak ada garis putih pada sayap, dengan sepah padang yaitu
bagian atas berwarna gelap dan tungkir putih dengan kapasan kemiri dan sikatan
belang yaitu tidak adanya alis puth. Iris coklat, paruh hitam, kaki hitam.
Stratifikasi Perjumpaan : C (Kawasan Hutan Lindung Malang Selatan)
Makanan : Berburu serangga, kecil, ulat, kupu-kupu, laba-laba tempayak dan serangga
lainnya.
Peserbaran : Sumatera, Kepulauan Riau Dan Lingga, Bangka, Belitung, Kalimantan, Jawa
dan Bali
Habitat : Cukup umum di dataran rendah dan perbukitan sampai ketinggian 1.500 mdpl
Ukuran : ( 14 - 15 ) cm
Sosial : Berpasangan dan berkelompok kecil

17
Junai Emas (Caloenas nicobarica)
Famili : Culumbidae
Status Konservasi : Dilindungi

Sumber : jalaksuren.net
Deskripsi : Burung junai emas memiliki bulu berwarna hitam keabuan dilapisi
dengan hijau keemasan mengilap di bagian leher, mantel, punggung
dan sayapnya. Bulu leher dan sayap memanjang. Paruhnya berwarna
hitam dengan sedikit benjolan dipangkalnya. Jantan dan betina serupa.
Burung dewasa memiliki ekor pendek berwarna putih, kaki abu-abu
dengan cakar kuning. Burung muda berwarna kehitaman dengan bulu
leher pendek dan kaki kecoklatan.
Stratifikasi Perjumpaan : B,C (Kawasan Hutan Lindung Malang Selatan)
Makanan : biji-bijian, buah-buahan yang jatuh di tanah dan berbagai jenis hewan
kecil.
Peserbaran : Sumatra, Jawa, Sulawesi, dan Papua, Maluku, dan Nusa Tenggara
Habitat : hutan hujan tropis, hutan pantai, hutan bakau dan hutan-hutan dataran
rendah.
Ukuran : 34 cm
Sosial : Penyendiri

Kadalan Birah (Rhamphococcyx curvirostris)


Famili : Cuculidae
Status Konservasi : Tidak Dilindungi

Sumber : Rizkyv822

Deskripsi : Paruh hijau, ekor panjang dengan ujung merah karat yang jelas. Mahkota
dan tengkuk abu-abu. Tubuh bagian atas hijau pucat. Kulit sekitar mata
warna merah. Tubuh bagian bawah merah karat, tak ada warna putih
pada ujung ekor. Iris biru (jantan) atau kuning (betina), paruh hijau
berpangkal merah (jantan) atau coklat (betina), kaki abu-abu.
Stratifikasi Perjumpaan : C (Kawasan Hutan Lindung Malang Selatan)
Makanan : Serangga berukuran besar dan ulat bulu burung ini juga mampu
memangsa kepiting, kadal, hingga anak burung jenis lain.
Peserbaran : Sumatera, Kalimantan, Jawa, dan Bali,
Habitat : Dijumpai di beberapa tempat di dataran rendah, sampai ketinggian 1.100
m (kadang-kadang lebih tinggi)
Ukuran : 49 cm
Sosial : Berpasangan atau dalam kelompok kecil

18
Kadalan Kembang (Zanclostomus javanicus)
Famili : Cuculidae
Status Konservasi : Tidak dilindungi

Sumber : Rizkyv822

Deskripsi : Paruh merah, ekor panjang. Tubuh bagian atas abu-abu mengkilap hijau
kebiruan. Dagu dan tenggorokan merah karat. Dada abu-abu kuning tua.
Perut coklat berangan. Ujung bulu ekor putih. Iris coklat, kulit sekitar
mata biru, paruh merah koral, kaki abu-abu.
Stratifikasi Perjumpaan : C (Kawasan Hutan Lindung Malang Selatan)
Makanan : Laba-laba, Belalang, Serangga lain
Peserbaran : Sumatera, Kalimantan dan jawa
Habitat : hutan agak kering, tepi hutan, semak belukar, tersebar sampai
ketinggian 1.500 m dpl
Ukuran : 42 cm
Sosial : Sendiri atau berpasangan

Kangkareng Perut Putih


(Anthracoceros albirostris)
Famili : Bucerotidae
Status Konservasi : Dilindungi

Sumber : Iqbal_syahnaidra

Deskripsi : Kepala, leher, dada bagian atas, punggung, dan sayap berwarna hitam.
Perut dan kaki atas berwarna putih. Warna putih pada bulu ekor akan
terbentuk sesuai bertambahnya usia. Kepala berwarna hitam, paruh dan
tanduk berwarna putih-kuning dengan bintik putih pada pangkal rahang
bawah dan tanduk bagian depan. Tanduk pada jantan lebih besar dan
warnanya lebih cemerlang dibandingkan betina. Matanya memiliki iris
berwarna coklat dan kulit di sekitar mata tidak berbulu, tenggorokan
berwarna putih.
Stratifikasi Perjumpaan : A,B (Kawasan Hutan Lindung Malang Selatan)
Makanan : Biji-bijian, buah-buahan dan binatang kecil ( burung serta telurnya, ular,
bunglon, tokek, kadal, kepiting,cacing, laba-laba, ulat kumbang, kupu-
kupu, belalang sembah, cicada, dan belalang bahkan lebah.
Peserbaran : Sumatera, Kalimantan, Jawa dan Bali
Habitat : Habitat yang lebih terbuka seperti pinggir hutan, hutan bekas tebangan,
dan hutan sekunder
Ukuran : (55 – 65) cm
Sosial : Penyendiri, Berpasangan atau Berkelompok

19
Kekep Babi (Artamus leucorynchus )
Famili : Artmidae
Status Konservasi : Tidak dilindungi

Sumber : Iqbal_syahnaidra

Deskripsi : Mirip Layang-layang. Warna abu-abu dan putih. Paruh abu-abu kebiruan
besar. Kepala, dagu, punggung, sayap dan ekor abu-abu gosong. Tunggir
dan Tubuh bagian bawah putih bersih. Perbedaan dengan Layang-layang:
saat terbang sayap segitiga lebar, ekor persegi. Iris coklat, paruh abu-abu
kebiruan, kaki abu-abu.
Stratifikasi Perjumpaan : A,B (Kawasan Hutan Lindung Malang Selatan)
Makanan : Serangga Kecil, Kumbang, Lebah
Peserbaran : Sumatra, Kalimantan, Jawa, Bali, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku dan
Papua
Habitat : Umum di daerah terbuka di pesisir, sawah, kebun, tegalan, hutan
sekunder., dari permukaan laut sampai ketinggian 1.500 m dpl.
Ukuran : 18 cm
Sosial : Berkelompok

Layang-layang Batu (Hirundo tahitica)


Famili :Hirundinidae.
Status Konservasi : Tidak Dilindungi

Sumber : Iqbal_syahnaidra
Deskripsi : Warna bulu terdiri dari kombinasi kuning tua, merah dan biru. Pada tubuh
bagian atas berwarna biru baja, dahi berwarna coklat berangan. Adapun
perbedaannya dengan burung Layang - layang api adalah pada bulu
bagian bawahnya berwarna putih kotor, ekor kurang memanjang dan
tanpa pita panjang, tanpa garis biru pada dada, ukuran sedikit lebih kecil,
dan terlihat kurang menarik. Warna iris matanya coklat, paruh hiram, dan
kaki coklat.
Stratifikasi Perjumpaan : A,B (Kawasan Hutan Lindung Malang Selatan)
Makanan : Hymenoptera ( terutama semut dan Apocrita), juga (Diptera), kumbang
(Coleoptera) dan rayap (Isoptera).
Peserbaran : Kalimantan, Jawa, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku Dan Papua.
Habitat : Penghuni pantai laut, bukit-bukit berhutan, terutama didekat air dari
permukaan laut sampai 2.400 m.
Ukuran : 13 cm
Sosial : Berkelompok dalam jumlah kecil

20
Burung Madu Kelapa (Anthreptes malacensis)
Famili : Nectariniidae
Status Konservasi : Dilindungi

Sumber : Iqbal_syahnaidra

Deskripsi : Burung jantan: Mahkota dan punggung hijau bersinar. Tunggir,


penutup sayap, ekor, setrip kumis ungu bersinar. Pipi, dagu,
tenggorokan coklat tua buram. Tubuh bagian bawah kuning.Burung
betina: Tubuh bagian atas hijau zaitun. Tubuh bagian bawah kuning
muda. Iris merah, paruh hitam, kaki hitam abu-abu.
Stratifikasi Perjumpaan : C (Kawasan Hutan Lindung Malang Selatan)
Makanan : Nektar bunga, ulat, laba-laba dan buah-buahan yang lunak
Peserbaran : Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Jawa dan Bali.
Habitat : Habitat pekarangan terbuka, kebun kelapa, semak pantai, hutan
mangrove. tersebar sampai ketinggian 1.200 m dpl
Ukuran : (12-13) cm
Sosial : Berpasangan atau kelompok besar

Merbah Cerucuk (Pycnonotus goiavier)


Famili :Pycnonotidae.
Status Konservasi : Tidak dilindungi

Sumber : Iqbal_syahnaidra

Deskripsi : Mempunyai ciri mahkota cokelat gelap kehitaman, alis dan sekitar
mata putih, dengan kekang (garis di depan mata) hitam. Sisi atas
tubuhnya berwarna coklat, sedangkan sisi bawahnya (tenggorokan,
dada dan perut) adalah putih. Sisi lambung dengan coretan-coretan
coklat pucat, dan penutup pantat berwarna kuning. Memang sekilas,
burung ini terlhat unik dan agak sedikit mirip dengan derkuku, jika
dilihat dari kejauhan.
Stratifikasi Perjumpaan : B,C,D,E (Kawasan Hutan Lindung Malang Selatan)
Makanan : Serangga, buah-buahan yang lunak, ulat dan cacing
Peserbaran : Sumatera, Kalimantan, Jawa dan Bali
Habitat : Semak belukar dan hutan yang setegah terbuka umumnya terdapat di
daerah dengan ketinggian 1.500 mdpl.
Ukuran : (19-21) cm
Sosial : Berkelompok

21
Paok Pancawarna (Hydronis pitta)
Famili : Pittidae
Status Konservasi : Dilindungi

Sumber : id.wikipedia.org

Deskripsi : Tubuh gemuk, berwarna keemasan bergaris-garis. Kepala hitam dengan


alis kuning mencolok dan khas. Punggung dan sayap coklat dengan
garis sayap putih. Ekor biru. Dagu putih. Ras Jawa: dada dan sisi
lambung bergaris-garis hitam dan kuning.Burung jantan: ada garis biru
pada dada atas.Burung betina: lebih suram dan lebih merah. Iris coklat,
paruh dan kaki hitam.
Stratifikasi Perjumpaan : E (Kawasan Hutan Lindung Malang Selatan)
Makanan : Semut, kecoa, kumbang, siput, cacing, rayap, ulat
Peserbaran : Sumatera, Kalimantan, Endemik (Jawa dan Bali)
Habitat : Hutan primer, hutan sekunder tertutup tersebar sampai ketinggian 1.500
mdpl.
Ukuran : 22 cm
Sosial : Penyendiri

Pelatuk Ayam (Dryocopus javensis)


Famili : Picidae
Status Konservasi : Tidak dilindungi

Sumber : Iqbal_syahnaidra

Deskripsi : Berukuran besar berwarna merah dan putih. Tubuh bagian atas dan dada
hitam, perut putih, jantan: jambul dan bercak pada pipi merah. Betina :
Hitam seluruhnya dengan perut putih. Iris kuning, paruh hitam, kaki
biru abu-abu.
Stratifikasi Perjumpaan : B (Kawasan Hutan Lindung Malang Selatan)
Makanan : Serangga kumbang, tempayak, semut dan serangga lain.
Peserbaran : Sumatra, Jawa, Bali dan Kalimantan.
Habitat : Hutan dataran rendah yang terbuka, termasuk hutan mangrove.
Ukuran : 42 cm
Sosial : Penyendiri

22
Pelatuk Hijau (Picus vittatus)
Famili : Picidae
Status Konservasi : Tidak dilindungi

Sumber : pratapapa81.wordpress.com

Deskripsi : Berwarna hijau, mahkota jantan merah sedangkan betina hitam.


Punggung hijau, tungir kuning, dada kuning tua dengan anyaman
hijau tebal pada sisi sisi bulu yang gelap, garis mata strip malar hitam
bernoda putih, pipi kebiruan. Iris merah, paruh hitam, kaki kehijauan.
Stratifikasi Perjumpaan : B (Kawasan Hutan Lindung Malang Selatan)
Makanan : Serangga kecil
Peserbaran : Timur Sumatera, Jawa, Bali dan kepulauan Kangean.
Habitat : Hutan pesisir terbuka termasuk hutan mangrove, dan perkebunan
terbatas di habitat yang sesuai hingga 200 m.
Ukuran : (30 – 36) cm
Sosial : Berpasangan Penyendiri

Perenjak Padi (Prinia inornata)


Famili : Sylviidae.
Status Konservasi : Tidak dilindungi

Sumber : Iqbal_syahnaidra

Deskripsi : Tubuh bagian atas cokelat keabu-abuan buram, alis mata pucat
keputihan, sisi bawah tubuh bervariasi antara putih kotor, kuning tua
sampai merah karat pucat. Pada beberapa ras, sisi tubuh dan pantat
jingga-kuning kecokelatan. Punggungnya berwarna lebih pucat dan
lebih seragam dibandingkan perenjak coklat.
Stratifikasi Perjumpaan : D, E (Kawasan Hutan Lindung Malang Selatan)
Makanan : Ulat, semut, kumbang kecil, aneka lalat, belalang, dan lain-lain.
Peserbaran : Jawa (terbatas)
Habitat : Padang rumput tinggi, sawah, kebun umumnya di tempat terbuka
hingga ketingggian 1500 m dpl
Ukuran : 15 cm
Sosial : Berkelompok kecil

23
Pergam Hijau (Picus vittatus)
Famili : Columbidae
Status Konservasi : Tidak Dilindungi

Sumber : Iqbal_syahnaidra

Deskripsi : Kepala,leher, dan tubuh bagian bawah abu-abu agak merah jambu
pucat. Penutup ekor bagian bawah merah-coklat. Tubuh bagian atas
hijau gelap dengan warna pelangi perunggu mengkilap.Iris coklat
kemerahan; paruh biru abu-abu; dan kaki merah gelap Suaranya
adalah derukan menggema keras dan dalam : hu-hu-hu-hu-hu, cek
tajam sewaktu berkelahi dan kru-kruuuuu yang keras.
Stratifikasi Perjumpaan : B (Kawasan Hutan Lindung Malang Selatan)
Makanan : Buah-buahan kecil dan biji-bijian
Peserbaran : Sumatera, Sunda Besar, Sunda Kecil, Dan Sulawesi
Habitat : Hutan dataran rendah, hutan mangrove, hutan primer dan sekunder
serta hutan monsoon sampai ketinggian 1000 m dpl.
Ukuran : 45 cm
Sosial : Berkelompok dan berpasangan

Pelanduk Merah (Trichastoma bicolor)


Famili : Timaliidae
Status Konservasi : Tidak dilindungi

Sumber : burungnesia.apk

Deskripsi : Berukuran agak kecil, berwarna merah karat denga ekor agak Panjang.
Tubuh bagian atas merah karat, kekang pucat, tubuh bagian bawah
putih kream, tersapu merah karat disisi. Iris coklat, paruh atas gelap,
bawah keputih-putihan, kaki gading krem pucat.
Stratifikasi Perjumpaan : B (Kawasan Hutan Lindung Malang Selatan)
Makanan : Serangga kecil
Peserbaran : Sumatera dan Kalimantan.
Habitat : Di antara vegetasi bawah dihutan lebat dan terdapat pada ketinggian
sampai 600 m
Ukuran : (16 – 18) cm
Sosial : Berkelompok

24
Punai Gading (Treron vernans)
Famili : Columbidae
Status Konservasi : Tidak dilindungi

Sumber : edubio.info

Deskripsi : Jantan: kepala abu-abu kebiruan. Sisi leher, tengkuk bawah dan garis
melintang pada dada warna merah jambu. Dada bagian bawah jingga.
Perut hijau dengan bagian bawah kuning. Sisi-sisi rusuk dan paha
bertepi putih. Penutup bawah ekor coklat kemerahan. Penutup ekor
atas perunggu. Punggung hijau. Sayap gelap dengan tepi kuning
kontras. Ekor abu-abu dengan garis hitam di bagian subterminal dan
tepi abu-abu pucat. Betina: hijau tanpa warna merah jambu, abu-abu
dan jingga seperti pada jantan. Iris merah jambu, paruh abu-abu biru
pangkal hijau, kaki merah.
Stratifikasi Perjumpaan : B (Kawasan Hutan Lindung Malang Selatan)
Makanan : Buah-buahan dan biji-bijian
Peserbaran : Kepulauan Sunda Besar, Sumatera, Kalimantan, Jawa dan Bali
Habitat : Hutan hujan dataran rendah , hutan dataran tinggi, hutan musim,
sepadan sungai, savanna, padang pasir, mangrove hutan rawa dan dari
1.200 m dpl
Ukuran : 29 cm
Sosial : Soliter, berpasangan atau berkelompok

Perkutut Jawa (Streptolia bitorquata)


Famili : Columbidae.
Status Konservasi : Tidak Dilindungi

Sumber : jalaksuren.net

Deskripsi : Tubuh ramping, ekor panjang. Kepala abu-abu, leher dan bagian sisi
bergaris halus, punggung coklat dengan tepi hitam. Bulu sisi terluar
ekor kehitaman dengan ujung putih. Iris dan paruh abu-abu biru, kaki
merah jambu tua.
Stratifikasi Perjumpaan : C, E (Kawasan Hutan Lindung Malang Selatan)
Makanan : Biji-bijian rumput liar dan sedikit serangga.
Peserbaran : Sumatera, Jawa, Bali, Lombok.
Habitat : Menyukai lading, dan hutan terbuka dekat desa.
Ukuran : (20,5 – 21,5) cm
Sosial : Berpasangan atau Kelompok Kecil

25
Punai Penganten (Treron griseicauda)
Famili : Columbidae
Status Konservasi : Tidak dilindungi

Sumber : Rizkyv822

Deskripsi : Dahi abu-abu kebiruan, kulit tidak berbulu disekitar mata berwarna hijau.
Penutup sayap, bahu, dan punggung bagian atas hijau (betina) serta merah
tua (jantan), bulu sayap primer kehitaman dengan tepi kuning terang,
terdapat bercak jingga pada pundak. Tubuh bagian bawah dan punggung
bagian bawah umumnya hijau, dengan bulu penutup ekor bawah berwarna
coklat kemerah-merahan (jantan). Bulu ekor hijau dengan garis terminal
abu-abu muda, bulu penutup ekor bawah kemerahan. Iris merah, paruh
kuning dengan sera hijau gelap (jantan) atau seluruhnya hijau
(betina), kaki merah.
Stratifikasi Perjumpaan : B,C (Kawasan Hutan Lindung Malang Selatan)
Makanan : Biji – bijian dan Buah
Peserbaran : Sulawesi, Jawa, Bali
Habitat : Tepi hutan, tempat terbuka dan semak dengan pohon yang terpencar dapat
dijumpai dari permukaan laut sampai ketinggian 2500 m dpl
Ukuran : 25 cm
Sosial : Soliter atau berpasangan

Pungguk Coklat (Ninox scutulata)


Famili : Strigidae
Status Konservasi : Tidak dilindungi

Sumber : Iqbal_syahnaidra
Deskripsi : Bermata besar dengan warna iris kuning terang, paruh abu-abu kebiruan
dengan sera kehijauan dan kaki kuning. Tubuh bagian atas berwarna coklat
gelap dengan bintik semar keputihan. Leher putih kekuningan dengan tubuh
bagian bawahnya putih dengan coret tebal coklat kemerahan. Ekor anjang
berwarna coklat dengan pola palang garis mendatar tebal berwarna coklat.
Stratifikasi Perjumpaan : B (Kawasan Hutan Lindung Malang Selatan)
Makanan : Kepiting, kadal, katak, burung kecil dan mamalia kecil (termsduk
kelelawar).
Peserbaran : Sulawesi, Kalimantan, Sumatera, Jawa, Bali
Habitat : Lahan terbuka, dan dataran rendah sampai sedang 1500 mdpl
Ukuran : ( 27-33 ) cm
Sosial : Sendiri atau berpasangan

26
Raja Udang Meninting (Alcedo meninting)
Famili : Alcedinidae
Status Konservasi : Dilindungi

Sumber : Iqbal_syahnaidra

Deskripsi : Burung berukuran kecil dengan tubuh bagian atas berwarna biru gelap
mentalik bagian punggung hingga tungkir berwarna biru lebih cerah,
memiiki warna biru lebih cerah. Memiliki warna putih pada dagu dan
pipi. Tubuh bagian bawah berwarna karat, kaki berwarna orange, paru
berwarna hitan dengan pangkal paruh bawah berwarna coklat kemerahan.
Betina : memiliki warna pangkal paruh coklat kemerahan yang lebih
Panjang. Juvenile : berwarna lebih kusam dengan pipi berwarna karat,
tubuh bagian bawah kehitaman hingga dada. Paruh hitam dengan ujung
putih.
Stratifikasi Perjumpaan : B (Kawasan Hutan Lindung Malang Selatan)
Makanan : Ikan, larva capung, seragga (belalang dan mantids) dan krustasea
Peserbaran : Bangka Belitung, Kalimantan, Sumatera, Jawa, Lombok dan Sulawesi
Habitat : Daerah aliran air tawar seperti sungai dan danau, terkadang terlihat diatas
air payau sampai ketinggian 1000 mdpl (menyukai daerah pepohonan)
Ukuran : 15 cm
Sosial : Penyendiri

Sikatan bakau (Cyornis rufigastra)


Family : Muscicapidae
Status Konservasi : Tidak dilindungi

Sumber : Iqbal_syahnaidra
Deskripsi : Berwarna biru, jingga, dan putih. Sangat mirip sikatan cacing, dapat
dibedakan oleh warna dahi yang tidak biru-muda, warna dagu lebih hitam,
dan tubuh bagian bawahnya berwarna merah-bata yang meluas lebih jauh ke
bawah perut. Betina: seperti jantan, tetapi berwarna lebih pucat, dengan
kekang keputih-putihan (membentuk v diatas paruh) dan dagu putih-
kekuningan. Iris mata berwarna coklat, paruh hitam dengan kaki berdaging
kebiruan.
Stratifikasi Perjumpaan : D (Kawasan Hutan Lindung Malang Selatan)
Makanan : Kumbang, lalat, lebah dan serangga
Peserbaran : Kalimantan, Sumatera, Jawa, Sulawesi
Habitat : Hutan pantai, hutan mangrove dan perkebunan pesisir di dataran rendah
Ukuran : (14-15) cm
Sosial : Berpasangan

27
Takur Tenggeret (Psilopogon australis)
Famili : Capitonidae
Status Konservasi : Tidak dilindungi

Sumber : Iqbal_syahnaidra

Deskripsi : Berwarna hijau, berparuh besar dan kuat. Takur dengan tenggorokan
mahkota biru, antara dada dan tenggorokan berpita hitam lebarmelintang.
Baik jantan maupun betina memiliki dahi dan mahkota biru, penutup-
telinga kuning dan pipi yang dibatasi garis-mata hitan dan lajur kumis,
kekanghitam, tenggorokan biru berpita hitam dibagian bawah, serta bulu
kuning emas pada dada. Burung remaja berwarna lebih pucat, kepala
dominan hijau, warna kuning cerah dan pola bulu tidak sejelas burung
dewasa, paruh dan kulit orbital lebih pucat. Mirip dengan P-amillaris, tetapi
bulu mahkota seluruhnya biru (tanpa /sedikit warna orange pada dahi dan
mahkota depan), tenggorokan biru, pita hitam pada tenggorokan bagian
belakang dan tanda kuning dibawah mata.
Stratifikasi Perjumpaan : B (Kawasan Hutan Lindung Malang Selatan)

Makanan : Buah-buahan dan sedikit serangga


Peserbaran : Terbatas (Jawa dan Bali)
Habitat : Hutan primer, hutan sekunder, perkebunan tersebar sampai ketinggian 2000
mdpl
Ukuran : 18 cm
Sosial : Penyendiri atau berpasangan

Tekukur biasa (Streptopelia chinensis)


Famili : Capitonidae
Status Konservasi : Tidak dilindungi

Sumber : Iqbal_syahnaidra

Deskripsi : Warnanya coklat kemerahjambuan. Ekor burung ini tampak panjang. Bulu
ekor terluar dengan tepi putih tebal. Bulu sayap lebih gelap dibanding tubuh.
Ada bercak-bercak hitam putih khas pada leher.Iris jingga, paruh hitam, kaki
merah.Hidup dekat dengan manusia.
Stratifikasi Perjumpaan : C,D, E (Kawasan Hutan Lindung Malang Selatan)
Makanan : Benih rumput, biji-bijian dan buha-buahan yang jatuh
Peserbaran : Jawa, Bali, Nusa Tenggara.
Habitat : Hutan terbuka, agroforest, perkebunan, permukiman dan persawahan
Ukuran : 30 cm
Sosial : Penyendiri, Berpasangan dan Kelompok Campur

28
Takur Tohtor (Megalaima armillaris)
Famili : Capitonidae
Status Konservasi : Dilindungi

Sumber : Iqbal_syahnaidra

Deskripsi : Seluruh bulu hijau. Garis kuning-jingga melintang di dada. Dahi


kuning-jingga. Mahkota bagian belakang biru. Kadang garis pada
dada mengecil menjadi dua bercak bulat.Iris berwarna coklat, paruh
hitam dan bagian kaki berwarna biru. Burunung ini sering berbaur
dengan burung lain pada pohon buah-buahan
Stratifikasi Perjumpaan : B (Kawasan Hutan Lindung Malang Selatan)
Makanan : Buah-buahan Ficus, biji-bijian, serangga
Peserbaran : Endemik Jawa dan Bali
Habitat : Hutan primer, tepi hutan tersebar sampai ketinggian 2.500 m dpl
Ukuran : (20- 21,5) cm
Sosial : Soliter atau Berpasangan

Tikusan Ceruling (Rallina fasciata)


Famili : Rallidae
Status Konservasi : Tidak dilindungi

Sumber : danyfiqrullah

Deskripsi : Berwarna coklat kemerahan. Paruh pendek, kaki merah. Kepala,


punggung, dan jambul coklat berangan; sayap dan ekor coklat
kemerahan. Perut dan ekor bagian bawah hitam dengan garis-garis putih
pada bulu sayap terlihat jelas. Mirip tikusan kaki-merah, tetapi garis
putih pada bagian sisi tubuh dan perut lebih tebal. Iris mata merah,
paruh coklat, kaki merah.
Stratifikasi Perjumpaan : D, E (Kawasan Hutan Lindung Malang Selatan)
Makanan : Memakan pucuk-pucuk tanaman, buah dan serangga kecil, memakan
siput yang diambil dagingnya dengan cara menusukan paruhnya ke
cangkang siput yang keras
Peserbaran : Terpencar di Sunda Besar, Sunda Kecil dan Maluku
Habitat : Jarang terlihat mendiami rawa-rawa terbuka didataran rendah
Ukuran : 23 cm
Sosial : Soliter atau berpasangan

29
Walet Linci (Collocalia linchi)
Famili : Hirundinidae
Status Konservasi : Dilindungi

Sumber : id.wikipedia.org

Deskripsi : Berukuran kecil tubuh bagian atas hitam kehijauan buram, tubuh bagian
bawah abu-abu jelanga, perut keputih-putihan ekor sedikit tertari. Iris
coklat tua, paruh dan kaki hitam.
Stratifikasi Perjumpaan : A (Kawasan Hutan Lindung Malang Selatan)
Makanan : Serangga kecil
Peserbaran : Madura, Bawean, Nusa Penida, Jawa, Bali dan Lombok.
Habitat : Semua Tipe hutan, lahan pertanian, perkotaan
Ukuran : 10 cm
Sosial : Kelompok kecil hingga besar

30

Anda mungkin juga menyukai