Modul KB 3
Modul KB 3
LBM 3
STEP 7
KELUARGA BERENCANA
Definisi
Tujuan umum
Misi :
Kebijakan progam KB
1) Menunda perkawinan dan kehamilan sekurang-
kurangnya sampai berusia 20 tahun.
2) Menjarangkan kehamilan dan dianjurkan menganut
sisrem keluarga
Catur warga yaitu keluarga yang terdiri dari ayah,
ibu, dan 2 orang anak.
Panca warga yaitu keluarga yang terdiri dari ayah,
ibu, 3 orang anak.
3) Hendaknya besarnya keluarga dicapai selama dalam
usia reproduksi sehat yaitu sewaktu umur inu antara 20-
30 tahun.
4) Megakhiri kesuburan pada usia 30-35 tahun.
Manfaat
www.puskel.com
Sasaran
Upaya perwujudan
2. Konseling
Tujuan :
a. Memahami diri secara lebih baik
b. Mengarahkan perkembangan diri sesuai dengan
potensinya
c. Lebih realistis dalam melihat diri & masalah yang
dihadapi, sehingga :
• Mampu memecahkan masalah secara kreatif &
produktif
• Memiliki taraf aktualisasi diri sesuai dengan potensi
yang dimiliki
• Terhindar dari gejala2 kecemasan & salah
penyesuaian diri
• Mampu menyesuaikan dengan situasi & lingkungan
• Memperoleh & merasakan kebahagiaan
7. Konsultasi genetik
Dengan program KB, maka orang akan mempunyai anak
yang hidup relatif lebih sedikit dibandingakan dengan
meraka yang hidup puluhan tahun yang lalu. Untuk itu di
perlukan jaminan bahwa anak yang dilahirkan itu bebas
dari kelainan genetik yang akan membebani orang tuanya
& masyarakat.
8. Test keganasan
9. Adopsi
Di Indonesia anak2 yang terantar, yang karena 1 & lain
hal tidak dapat diasuh & dibesarkan oleh orang tuanya
sendiri, cukup banyak.
Dilain pihak, pasangan infertil yang berjumlah kira2 10%
dari PUS itu, sebagian tidak pernah akan mempunyai anak
sendiri. Alangkah indahnya dunia ini bila kita dapat
mempertemukan anak2 yang terlantar itu dengan
pasangan suami- istri yang tidak mempunyai anak tsb.
Pro-kontra
KONTRASEPSI
Definisi
Macam-macam
1. METODE SEDERHANA
a. TANPA ALAT
KB ALAMIAH :
- METODE KALENDER(OGINO-KNAUS)
- METODE SUHU BADAN BASAL(TERMAL)
- METODE LENDIR SERVIKS
- METODE SIMPTO TERMAL
COITUS INTERUPTUS
b. DENGAN ALAT
MEKANIS(BARRIER)
1. KONDOM PRIA
2. BARRIER INTRA VAGINAL :
- DIAFRAGMA
- KAP SERVIKS(CERVICAL CAP)
- SPONS(SPONGE)
- KONDOM WANITA
KIMIAWI
SPERMASID
- VAGINAL CREAM
- VAGINAL FOAM
- VAGINAL JELLY
- VAGINAL SUPPOSITORIA
- VAGINAL TABLET(BUSA
- VAGINAL SOLUBLE FILM.
2. METODE MODERN
a. KONTRASEPSI HORMONAL
PIL ORAL
- PIL ORAL KOMBINASI(POK
- MINI PIL
- MORNING AFTER PILL
INJEKSI/SUNTIKAN
SUB KUTIS/IMPLANT
b. INRA UTERINE DEVICES(IUD,AKDR)
c. KONTRASEPSI MANTAP
WANITA(MOW)
PRIA(MOP)
3. METODE AMENOREA LAKTASI(MAL)
PENJELASAN
METODE KB ALAMIAH
PANTANG BERKALA
Efektifitas
Cara kerja
Indikasi
Keuntungan:
1. Dapat digunakan untuk menghindari atau
mencapai kehamilan
Kerugian:
Efek samping
Coitus interuptus
- Efektifitas
- Cara kerja
- Indikasi
- Kontraindikasi
1. Pria dengan pengalaman ejakulasi dini
Keuntungan:
Kerugian:
KONDOM
- Efektifitas
- Cara kerja
- Indikasi
- Kontraindikasi
Kerugian:
- Efek samping
DIAFRAGMA
a. JENIS
flat spring (flat metal band)
coil spring (coiled wire)
arching spring (kombinasi metal spring)
b. CARA KERJA
Menahan sperma agar tidak mendapatkan akses mencapai
saluran alat reproduksi bagian atas (uterus dan tuba falopii)
dan sebagai alat tempat spermisida.
c. MANFAAT
Kontrasepsi
Nonkontrasepsi
o Efektifitas sedang
o Keberhasilan kontrasepsi tergantung pada kepatuhan
mengikuti cara penggunaan
o Motivasi diperlukan berkesinambungan dengan
menggunakannya setiap berhubungan seksual.
o Pemeriksaan pelviks oleh petugas kesehatan terlatih
diperlukan untuk memastikan ketepatan pemasngan.
o Pada beberapa pemasangan menjadi penyebab infeksi
saluran uretra.
o Pada 6 jam pascahubungan seksual alat masih harus berada
di posisinya.
DIGFRAGMA
e. EFEK SAMPING
f.efektivitas
SPERMASIDA
- Efektifitas
- Cara kerja
- Indikasi
- Kontraindikasi
Keuntungan :
Kontrasepsi
Nonkontrasepsi
Merupakan salah satu perlindungan terhadap IMS
termasuk HBV dan HIV/AIDS.
Kerugian :
Efektifitas kurang
Efektifitas sebagai kontrasepsi bergantung pada kepatuhan
mengikuti cara penggunaan.
Ketergantungan pengguna dari motivasi berkelanjutan
dengan memakai setiap melakukan hubungan seksual.
Pengguna harus menunggu 10-15 menit setelah aplikasi
sebelum melakukan hubungan seksual (tablet busa vagina,
suppositoria dan film)
Efektivitas aplikasii hanya 1-2 jam.
- Efek samping
- Efektivitas
Angka kegagalan berkisar kurang 3-30.
KONTRASEPSI HORMONAL
Jenis
c) Kontrasepsi Implant
3) Kontrasepsi implant/susuk
a. jenis :
Norplant. Terdiri dari 6 batang silastik lembut berongga
dengan panjang 3,4 cm, dengan diameter 2,4 mm, yang
diisi derigaii 36 mg levonorgestrel dan lama kerjanya 5
tahun.
Implanon. Terdiri dari satu batang atang putili lentur
dengan panjang kira-kira 40 mm, dan diameter 2 mm, yang
diisi deiigan 68 mg 3-keto-desogestrel dari lama kerjanya 3
tahun.
b. cara kerja :
Lendir serviks meniadi kental.
Mengganggu proses pembentukan endometrium sehingga
sulit terjadi implantasi.
Mengurangi transportasi sperma.
Menekan ovulasi.
c. keuntungan :
Keuntungan Kontrasepsi
Keuntungan Nonkontrasepsi
g. cara penggunaan :
Setiap saat selama siklus haid hari ke-2 sampai hari ke-7.
Tidak diperlukan metode kontrasepsi tambahan.
Insersi dapat dilakukan setiap saat, asal saja diyakini tidak
terjadi kehamilan. Bila diinsersi setelah hari ke-7 siklus
haid, klien jangan melakukan hubungan seksual, atau
menaLunakan metode kontrasepsi lain untuk 7 hari saja.
Bila klien tidak haid, insersi dapat dilakukan setiap saat,
asal saja diyakini tidak terjadi kehamilan, jangan
melakukan hubungan seksual atau gunakan metode 9
kontrasepsi lain untuk 7 hari saja.
Bila menyusui antara 6 minggu sampai 6 bulan
pascapersalinan, insersi dapat dilakukan setiap saat. Bila
menyusui penuh, klien tidak perlu memakai metode
kontrasepsi lain.
Bila setelah 6 minggu melahirkan dan telah terjadi haid
kembali, insersi dapat dilakukan setiap saat, tetapi jangan
melakukan hubungan seksual selama 7 hari Mau
menggunakan metode kontrasepsi lain untuk 7 hari saja.
Bila klien menggunakan kontrasepsi hormonal dan ingin
menggantinya dengan z,implan, insersi dapat dilakukan
setiap saat, asal saja diyakini klien tersebut tidak hamil,
atau klien menggunakan kontrasepsi terdahulu dengan
benar. Z~
Bila kontrasepsi sebelumnya adalah kontrasepsi suntikan,
imlpan dapat diberikan pada saat jadwal kontrasepsi
suntikan tersebut. Tidak diperlukan metode kontrasepsi
lain.
Bila kontrasepsi sebelumnya adalah kontrasepsi
nonhormonal (kecuali AKDR) dan klien ingin menggantinya
dengan Norplant, insersi Norplant dapat dilakukan C,
menggantinya saat, asal saja diyakini klien tidak hamil.
Tidak perlu menunggu sampaidatangny
Bila kontrasepsi sebelumnya adalah AKDR dan klien ingin
menggantinya dengan implan, Norplant dapat diinsersikan
pada saat haid hari ke-7 dan klien jangan melakukan
hubungan seksual selama 7 hari atau gunakan metode
kontrasepsi lain untuk 7 hari saja. AKDR segera dicabut.
Pascakeguguran implan dapat segera diinsersikan.
1) Gangguan Haid :
2) Keputihan
Rasa berputar /sakit kepala, yang dapat terjadi pada satu sisi,
kedua sisi atau keseluruhan dari bagian kepala . Ini biasanya
bersifat sementara.
5) Hematoma
1). Nousea
4). Hipertensi
5). Acne
a. jenis :
AKDR CuT-380A
Kecil, kerangka dari plastik yang fleksibel, berbentuk huruf
T diselubungi oleh kawat halus yang terbuat dari tembaga
(Cu)
AKDR lain yang beredar di Indonesia ialah NOVA T
(schering)
b. cara kerja :
Menghambat kemampuan sperma untuk masuk ke tuba
falopii.
Mempengaruhi fertilitas sebelum ovum mencapai kavum
uteri.
AKDR bekerja terutama mencegah sperma dan ovum
bertemu, walaupun AKDR membuat sperma sulit masuk
dalam alat reproduksi perempuan dan mengurangi
kemampuan sperma untuk fertilitas.
Memungkinkan untuk mencegah implantasi telur dalam
uterus.
c. keuntungan :
sebagai kontrasepsi, efektivitasnya tinggi.
AKDR dapat efektif segera setelah pemasangan.
Metode jangka panjang (10 tahun proteksi dari CuT-380A
dan tidak perlu diganti)
Sangat efektif karena tidak perlu lagi mengingat-ingat.
Tidak mempengaruhi hubungan seksual.
Meningkatkan kenyamanan seksual karena tidak perlu
takut untuk hamil.
Tidak ada efek samping hormonal.
Tidak mempengaruhi kualitas dan volume ASI
Daat dipasang segera setelah melahirkan atau sesudah
abortus (apabila tidak terjadi infeksi)
Dapat digunakan sampai menopause (1 tahun atau lebih
setelah haid terakhir)
Tidak ada interaksi dengan obat
Mencegah kehamilan ektopik
d. keterbatasan :
Efek samping yang umum terjadi :
Komplikasi lain :
Tidak mencegah IMS termasuk HIV/AIDS
Tidak baik bagi pasangan perempuan dengan IMS
Penyakit radang panggul terjadi sesudah perempuan
dengan IMS memakai AKDR.
Mungkin AKDR keluar dari uterus tanpa diketahui.
Perempuan harus memeriksa posisi benang AKDR dari
waktu ke waktu.
Sedikit nyeri dan perdarahan (spotting) terjadi segera
setelah pemasangan AKDR.
e. waktu mulai menggunakan :
Setiap waktu dalam siklus haid, klien tidak hamil
Hari pertama sampai hari ke 7 siklus haid
Segera setelah melahirkan, 48 jan pertama atau 4 minggu
pascapersalinan. Setelah 6 bulan apabila menggunakan
MAL.
Setelah menderita abortus (segera atau dalam waktu 7
hari) apabila tidak ada gejala infeksi.
Selama 1 sampai hari setelah sanggama yang tidak
dilindungi
f. Yang Dapat Menggunakan
Usia produktif
Keadaan nulipara
Risiko rendah dari IMS
Menginginkan memakai kontrasepsi jangka panjang
Menyusui yang menginginkan memakai kontrasepsi
Setelah melahirkan dan tidak menyusui bayinya
Setelah abortus dan tidak ada infeksi
Tidak menghendaki kehamilan setelah 1-5 hari sanggama
g. Yang Tidak Dapat Menggunakan
Sedang hamil
Perdarahan vagina yang tidak diketahui
Sedang menderita infeksi alat genital (vaginitis, servisitis)
Menderita TBC pelvik
Kanker alat genital
Ukuran rongga rahim kurang dari 5 cm
Kelainan bawaan uterus yang abnormal atau tumor jinak
rahim yang dapat mempengaruhi kavum uteri.
h. Efek samping AKDR:
Perdarahan
Rasa nyeri dan kejang di perut
Gangguan pada suami akibat ada benang yg timbul saat
bersenggama
Ekspulsi (pengeluaran sendiri)
i. Komplikasi AKDR:
Infeksi pada traktus genitalis
Perforasi AKDR yang sampai menuju ke rongga perut
Kehamilan
j. Teknik pemasangan AKDR
Setelah kandung kencing dikosongkan, akseptor
dibaringkan di atas meja ginekologik dalam posisi litotomi.
Kemudian dilakukan pemeriksaan bimanual untuk
mengetahui letak, bentuk dan besar uterus. Spekulum
dimasukkan ke dalam vagina, dan serviks uteri dibersihkan
dengan larutan antiseptik. Sekarang dengan cunam serviks
dijepit bibir depan porsio uteri, dan dimasukkan sonde ke
dalam uterus untuk menentukan arah poros dan
panjangnya kanalis servikalis serta kavum uteri. AKDR
dimasukka ke dalam uterus melalui ostium uteri eksternum
sambil mengadakan tarikan ringan pada cunam serviks.
Tabung penyalur digerakkan di dalam uterus, sesuai
dengan arah poros kavum uteri sampai tercapai ujung atas
kavum uteri yg ditentukan lebih dahulu dnegan sonde
uterus. Selanjutnya, sambil mengeluarkan tabung pentalur
perlahan-lahan, pendorong (plunger) menahan AKDR dalam
posisinya. Setelah tabung penyalur keluar dari uterus,
pendoromg juga dikeluarkan, cunam dilepaskan, benang
AKDR digunting hingga 2 ½ - 3 cm keluar dari ostium uteri,
dan akhirnya spekulum diangkat.
TUBEKTOMI
Kontrasepsi
Sangat efektif
Permanen
Tidak mempengaruhi proses menyusui
Tidak bergantung pada faktor sanggama
Baik bagi klien apabila kehamilan akan menjadi risiko
kesehatan yang serius
Pembedahan sederhan, dapat dilakukan dengan anstesi
lokal
Tidak ada efek samping dalam jangka panjang
Tidak ada perubahan dalam fungsi seksual (tidak ada efek
pada produksi hormon ovarium)
Nonkontrasepsi
Laparoskopi :
Pascakeguguran :
h. Komplikasi :
Infeksi luka
Demam pascaoperasi (>38 derajat C)
Luka pada kandung kemih, intestinal (jarang terjadi)
Hematoma (subkutan)
Emboli gas yang diakibatkan oleh laparoskopi (sangat
jarang)
Rasa sakit pada lokasi pembedahan
Perdarahan superfisial (tepi-tepi kulit atau subkutan
VASEKTOMI
a. Batasan
Adalah prosedur klinik untuk meghentikan kapasitas
reprosuksi pria dengan jalan melakukan oklusi vas deferens
sehingga alur transportasi sperma terhambat dan proses
fertilitas (penyatuan dengan ovum) tidak terjadi.
b. Indikasi
Vasektomi merupakan upaya menhentikan fertilitas di
mana fungsi reproduksi merupakan ancaman atau
gangguan kesehatn pria dan pasangan serta melemahkan
ketahanan dan kualitas keluarga
c. Kondisi yang memerlukan perhatian khusus :
Infeksi kulit pada daerah opersi
Infeksi sistemik yang sangat mengganggu kondisi
kesehatan klien
Hidrokel atau varikokel yang besar
Hernia inguinalis
Undesensus tertikularis
Massa intraskrotalis
Anemia berat, gangguan pembekuan darah atau sedang
menggunakan antinoagulansia
d. Konseling, informasi dan persetujuan medis
Klien dijelaskan tentang prosedur vasektomi tidak
mengganggu hormon pria tau menyebabkan perubahan
kemampuan atau kepuasan seksual
Setelah prosedur vasektomi, gunakan salah satu
kontrasepsi pilihan hingga spermatozoa yang tersisa dalam
vesika seminalis telah dikeluarkan seluruhnya.