Allah Tritunggal
Allah Tritunggal
MAKALAH
PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN
ALLAH TRITUNGGAL
KELOMPOK 3
Ketua : Kevin Julio P Panjaitan NPM : 1302171036
Anggota :
1. Abygail Mega Berliana NPM : 2103170885
2. Chintia Yuni Sartika Siregar NPM : 2103170676
3. Fabiola Marsella Sriratu Br. Tobing NPM : 1302170668
4. Feliwan Omansyah Saragih NPM : 2103170676
5. Lambertus Ranuarta P NPM : 3301170221
6. Quuena Amanda Christie NPM : 1302170721
7. Sean Sahala Fransiscus Panjaitan NPM : 1302160059
DAFTAR ISI
i
RINGKASAN EKSEKUTIF
Makalah kami membahas akan konsep Allah Tritunggal.Dengan
pembahasan pembahasan lanjutan berupa, Pegertian Allah Tritunggal, Sifat-sifat
Allah, dan Penyataan Allah. Dan permasalahan yang diambil adalah akan
adanyakealahpahaman dan tentangan akan konsep Allah Tritunggal.
ii
BAB I
1.1 Latar Belakang
Untuk memahami dan mengenali pribadi Allah sendiri tidaklah mudah bagi
kita semua. Allah itu Agung dan Maha Besar, kita tak dapat memahamiNya
secara langsung. Dan juga kita mengenal akan konsep Allah Tritunggal di
kekristenan. Konsep ini terkesan kompleks dan sukar untuk dipahami. Namun
mungkin ada cara mudah untuk memahami konsep ini sendiri.
Konsep Allah Tritunggal sendiri telah menjadi fondasi utama dalam ajaran
kekristenan. Konsep ini sendiri muncul dan diakui di Konsili Nicea I dan tetap
bertahan ajarannya hingga sekarang. Konsep ini telah melalui perjalanan panjang
dan banyak kesalah pahaman dan pertentangan akan konsep ini. Maka kami
akan membahas topik ini untuk memberikan penjelasan akan apa konsep
Tritunggal itu, walaupun kita tahu bahwasanya konsep ini sulit untuk dipahami
secara langsung.
Dan juga, akan banyaknya kesalah pahaman dan tentangan akan konsep
ini, maka kami mebahas topik ini agar para pembaca tidak keliru akan ajaran
ajaran lain yang menyesatkan. Dan kiranya para pembaca berkenan untuk
mengetahui kkonsep ini lebih mendalam lagi
1
data tercapai, semuanya disusun menjadi satu dan membuat kesimpulan dari
semua informasi dan data tersebut.
BAB II
Dalam perjanjian lama, muncul istilah Elohim ( Kejadian 1:26; 3:22; 11:7 ).
Kata Elohim diambil dari bahasa Ibrani. Elohim menunjukkan sebuah bentuk
jamak dari El. Menurut Stephen Tong dalam bukunya berjudul Allah Tritunggal,
menyebutkan bahwa sebutan yang dipakai untuk Allah (Elohim) tidak memakai
bentuk tunggal (singular) ataupun bentuk ganda (dual), melainkan dalam bentuk
jamak (plural) dan kata kerja yang mengikutinya selalu memakai kata kerja untuk
bentuk tunggal. Lalu dalam Ulangan 6 : 4 “Dengarlah, hai orang Israel: TUHAN itu
Allah kita, TUHAN itu esa!’ menunjukkan bahwa Allah adalah satu yang memiliki
tiga pribadi.
Sifat – sifat Allah merupakan suatu segi dari pribadi Allah, tidak berdiri
sendiri yang dapat dipahami sebagai satu sifat yang tidak dapat dipisahkan. Sifat
– sifat Allah saling sinergis yang selaras dan terpadu dalam diri Allah. Mengenali
sifat Allah tidak hanya menekankan pada satu sifat saja, melainkan mengenal
keseluruhan dari sifat – sifat Allah karena itu adalah satu kesatuan.
2
D. Konsep Penyataan Allah
BAB III
A. Allah Tritunggal
Istilah ini pertama kali digunakan dalam istilah bahasa Latin, Trinitas oleh
Tertulianus dan dalam istilah bahasa Yunani, Trias oleh Teofilus dari Antiokhia.
Istilah Tritunggal ini bukanlah istilah yang berasal dari Alkitab tetapi konsep
tentang Allah yang Esa dengan kejamakan-Nya terungkap dengan jelas di
dalamnya. Istilah ini merupakan istilah yang diadopsi dari apa yang telah
disediakan oleh lingkungan keilmuan Filsafat. Penggunaan istilah Tritunggal
merupakan suatu bentuk ringkas untuk menjelaskan tentang fakta Alkitab bahwa
Allah yang disembah adalah Allah Tritunggal dan hanyalah sebagai usaha untuk
menjelaskan kepenuhan Allah, baik dalam hal keesaan-Nya maupun dalam hal ke
jamakan-Nya.
Dalam bagian ini pembahasan data dan fakta dari Alkitab yang dijadikan
bukti Alkitabiah untuk pemahaman doktrin Tritunggal ini. Perlu dipahami
bukti-bukti ini mungkin terpisah tetapi saling terkait secara erat dan saling
melengkapi guna membangun landasan Alkitabiah tentang doktrin Tritunggal
ini.Allah dalam Alkitab dinyatakan dengan jelas dan tegas sebagai Allah yang
3
Esa. Dia adalah satu-satunya Allah yang kekal, benar dan hidup dan tidak ada
yang setara dan dapat menyamai-Nya. Hal ini dibuktikan sebagaimana
dinyatakan dalam pengakuan iman Westminster yang nyatakan bahwa,
“hanya ada satu Allah yang esa, yang hidup dan sejati.” Keesaan Allah disini di
maknai dan dinyatakan bahwa “hanya ada satu Allah saja dan bahwa sifat
dasar atau watak Allah tidak dapat dipisah-pisahkan atau dibagi”. Berikut ini
beberapa fakta Alkitab yang membuktikan tentang keesaan Allah.
4
Kedua, Bukti-bukti dari kitab-kitab Sejarah. Dari Kitab 1 dan 2 Samuel.
Dalam 1 Samuel 2:2 dan 2 Samuel 7:22; 22:32 menjelaskan bukti bahwa Tu
hanlah Allah satu-satunya dan tidak ada yang lain selain Dia. Ayat-ayat ini
menekankan bahwa hanya Tuhan sendiri adalah Allah. Dalam dalam Kitab 1
dan 2 Raja-raja. Pernyataan “supya segala bangsa di bumi tahu bahwa
Tuhanlah Allah, dan tidak ada yang lain” (1 Raja-raja 8:60) menyatakan
Tuhan itu satu-satunya Allah. Bagian lain yang menunjukkan tentang
keesaan Allah dapat dilihat juga dalam 1 Raja-raja 8:23 dan
2 Raja-raja 17:36.
Ketiga, Bukti-bukti dari kitab Syair. Mazmur 18:32 dan 86:10 menyatakan
keyakinan Daud bahwa tidak ada Allah selain Tuhan.
Tuhan Yesus dan para Rasul mengakui dengan jelas tentang keesaan Allah
. Dalam Markus 12:29 Tuhan Yesus sendiri menegaskan kembali pengakuan
iman dalam Perjanjian Lama yang tertuang dalam Ulangan 6:4 dimana Ia
berkata: “Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa.”
Paulus juga menyatakan keesaan Allah dalam tulisannya kepada jemaat di
Korintus (1 Korintus 8:4-6) begitu juga kepada jemaat di Efesus di mana ia
menyatakan tentang “satu Allah dan satu Bapa dari semua” (Efesus 4:6).
Dan harus dipahami bahwa berkaitan dengan keesaan Allah, terdapat peng
ulangan yang sangat kuat tentang pengakuan ini di seluruh Perjanjian baru,
5
sebagaimana terungkap dalam ayat-ayat Yohanes 17:3; Roma 3:30;
1 Timotius 2:5; dan Yudas 1:25. Berbagai bukti yang diungkapkan oleh
Alkitab dari bagian Perjanjian Lama sampai ke bagian Perjanjian baru
membawa kekristenan untuk memiliki kepercayaan yang monoteistis.
Iman kepada keilahian Kristus merupakan hal yang sangat penting dan
mendasar bagi kekristenan. Meskipun doktrin keilahian Kristus sangat krusial
tetapi dari abad ke abad gereja terus diperhadapkan pada orang-orang yang
mengaku dirinya Kristen tetapi menyangkali dan menyelewengkan ajaran ini.
Alkitab memberikan kesaksian yang jelas bahwa Yesus Kristus adalah Allah seb
6
agaimana dinyatakan dengan jelas dalam Filipi 2:5-11. Kenapa ayat ini penting
? karena Paulus seorang Yahudi ortodoks penganut monoteisme yang ketat
menuliskan frasa, “yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap
kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan”
merupakan hal yang sungguh-sungguh mengherankan. Dalam ayat 6
menunjukkan dengan jelas sekali bahwa kesetaraan dengan Allah itu sudah di
miliki Yesus sebelumnya. Dan oknum yang setara dengan Allah pastilah Allah.
Penelusuran yang cermat untuk menemukan bukti-bukti Alkitab tentang Krist
us maka akan terlihat bahwa Paulus kerap menyebut Allah (Theos) sebagai
Bapa Yesus Kristus, dan menyebut Kristus sebagai Anak Allah (Huios Theou)
tetapi dalam Titus 2:13 ia mememakai sebuah sebutan yang susah dimengerti
karena ia menyebut Yesus sebagai Theos: Allah yang Mahabesar dan
Juruselamat kita, Kristus Yesus. Selanjutnya “dalam dua belas dari tiga belas
surat Paulus (kecuali Titus),” tulis J. Konx Chamblin, “Yesus Kristus disebut
sebagai Tuhan (Kyrios)”dan konsep ini mendominasi ide teologi Paulus. Perlu
dipahami juga bahwa sesekali Paulus mengunakan sebuatan Kyrios
(Tuhan) bagi Allah Bapa.
Ketika istilah Theos dan Kyrios digunakan, maka istilah Theos merujuk per
bedaan pribadi antara Yesus dan Bapa, sedangkan Kyrios merujuk keserupaan
keduanya dalam keberadaan dan karakter. Bagian penting selanjutnya yang
membuktikan ke-Allahan Krsitus adalah Ibrani 1. Dalam pasal ini
menggunakan istilah bahwa Allah yang disebut sebagai Bapa dari Dia yang dis
ebut sang Anak (ay 5), dan khususnya ayat 8 (yang dikutip dari Mazmur 45:7)
dimana Allah menyapa sang Anak sebagai “Allah” dan dalam ayat 10 sebagai
“Tuhan” (dikutip dari mazmur 102:26). Hal ini menunjukkan bahwa penulis
Ibrani yang berbicara kepada orang Kristen Ibrani yang memegang monoteism
e, menjelaskan dengan memakai cara yang meneguhkan keilahan Yesus dan
kesetaraan-Nya dengan Bapa.
7
Pertimbangan terakhir tentang keilahian Kristus adalah kesadaran diri Yes
us sendiri. Yesus memang tidak pernah secara blak-blakan mengatakan,
“Akulah Tuhan” tetapi Ia benar-benar menyadari bahya diri-Nya adalah Allah.
Contohnya, Ia mengampuni dosa yang hanya bisa dilakukan Allah
(Markus 2:8-10); ia berkuasa untuk menghakimi dunia (Matius 25:31) dan
memerintah dunia (Matius 24:30; Markus 14:62). Yesus juga berbicara
tentang diri-Nya sebagai raja dalam kerajaan Allah yang sesekali disebut keraj
aan-Nya (Matius 13:41; 16:28; 20:21; Lukas 23:42; Yohanes 18:33-38) dan jika
para pemimpin agama lain meniadakan diri, Ia menunjukkan diri-Nya. Mereka
berbicara tentang pendapat mereka tentang suatu jalan kebenaran tetapi
Yesus menyatakan, “Akulah kebenaran: Ikutlah Aku”. Dan Pengakuan diri-Nya
sebagai anak Allah bukan saja dalam arti Juruselamat, tetapi juga untuk
menyatakan bahwa antara Ia dan Allah terdapat hubungan kekal dan unik seb
agimana terbukti dalam Lukas 2:49; Yohanes 5:17, 23, 8:19; 14:7, 23; 15:23; 1
9:7; Markus 9:37.
2). Pernyataan bahwa Roh Kudus juga menerima kehormatan dan kemuliaan
yang diperuntukkan bagi Allah (1 Korintus 3:16-17). Dan
3). Pernyataan bahwa Roh Kudus adalah setara dengan Allah (Matius 28:19 –
rumusan baptisan; 2 Korintus 13;13 – doa berkat Paulus dan 1 Petrus 1:2.
8
Alkitab juga menunjukkan kepada kita berbagai bukti yang menjelaskan
bahwa ke-Allahan Roh Kudus dengan fakta-fakta yang jelas. Ia disebut Allah
(Kis 5:3-4) dan memiliki sifat - sifat Allah: Mahatahu (1 Kor 2:10), Mahahadir
(Mazmur 139:7-10; 1 Korintus 6:19), Mahakuasa (Luk 1:35), Pemberi hidup (R
oma 8:2), Kekal (Ibrani 9:14).
iii. Dari mana kita mengetahui bahwa Tuhan adalah Allah Tritunggal?
Sebab Allah jauh melebihi manusia dalam segala hal, dan meskipun Ia
telah mewahyukan Diri, Ia tetap tinggal sebagai rahasia/ misteri yang tak terucap
kan. Di sinilah peran iman, karena dengan iman inilah kita menerima misteri
Allah yang diwahyukan dalam Kitab Suci, sehingga kita dapat menjadikannya
sebagai dasar pengharapan, dan bukti dari apa yang tidak kita lihat
(lih. Ibr. 11:1-2). Agar dapat sedikit menangkap maknanya, kita perlu mempunyai
keterbukaan hati. Hanya dengan hati terbuka, kita dapat menerima rahmat
Tuhan, untuk menerima rahasia Allah yang terbesar ini; dan hati kita akan
dipenuhi oleh ucapan syukur tanpa henti.
9
namun tetap dalam satu segitiga. Bahkan ada yang mencoba menjelaskan,
bahwa Trinitas adalah seperti kopi, susu, dan gula, yang akhirnya menjadi susu
kopi yang manis. Penjelasan yang menggunakan analogi ini memang ada
benarnya, namun sebenarnya tidak cukup, sehingga sangat sulit diterima oleh
orang-orang non-Kristen. Apalagi dengan perkataan, ‘pokoknya percaya saja’, ini
juga tidak dapat memuaskan orang yang bertanya. Jadi jika ada orang yang
bertanya, apa dasarnya kita percaya pada Allah Tritunggal, sebaiknya kita
katakan, “karena Allah melalui Yesus menyatakan Diri-Nya sendiri demikian”, dan
hal ini kita ketahui dari Kitab Suci.
Doktrin Trinitas atau Allah Tritunggal Maha Kudus adalah pengajaran bah
wa Tuhan adalah SATU, namun terdiri dari TIGA pribadi: 1) Allah Bapa (Pribadi
pertama), 2) Allah Putera (Pribadi kedua), dan Allah Roh Kudus (Pribadi ketiga).
Karena ini adalah iman utama kita, maka kita harus dapat menjelaskannya lebih
daripada hanya sekedar menggunakan analogi matahari, segitiga, maupun kopi
susu.
1. Allah itu Esa: Ulangan 6:4; 1 Korintus 8:4; Galatia 3:20; 1 Timotius 2:5
2. Tritunggal terdiri dari tiga Pribadi: Kejadian 1:1; 1:26; 3:22; 11:7; Yesaya 6:8;
48:16; 61:1; Matius 3:16-17; Matius 28:19; 2 Korintus 13:14. Untuk ayat-ayat dari
Perjanjian Lama, pemahaman Bahasa Ibrani sangatlah menolong. Dalam Kejadian
1:1, kata “Elohim” adalah dalam bentuk jamak. Dalam Kejadian 1:26; 3:22; 11:7
dan Yesaya 6:8, kata jamak “kita” yang digunakan. Dalam Bahasa Inggris hanya
ada dua bentuk kata, tunggal dan jamak. Dalam Bahasa Ibrani ada tiga macam
bentuk kata: tunggal, dual dan jamak. Dual HANYA digunakan untuk dua. Dalam
Bahasa Ibrani, bentuk dual digunakan untuk hal-hal yang berpasangan, seperti
mata, telinga dan tangan. Kata “Elohim” dan kata ganti “kita” adalah dalam
bentuk jamak- jelas lebih dari dua – dan menunjuk pada tiga atau lebih dari tiga
(Bapa, Anak, Roh Kudus).
10
3. Dalam Yesaya 48:16 dan 61:1 sang Anak berbicara dan merujuk pada Bapa dan
Roh Kudus. Bandingkan Yesaya 61:1 dengan Lukas 4:14-19 untuk melihat bahwa
yang berbicara adalah Anak. Matius 3:16-17 menggambarkan peristiwa pembapti
san Yesus. Dalam peristiwa ini kelihatan bahwa Allah Roh Kudus turun ke atas
Allah Anak sementara pada saat bersamaan Allah Bapa menyatakan bagaimana
Dia berkenan dengan sang Anak. Matius 28:19 dan 2 Korintus 13:14 adalah
contoh mengenai tiga Pribadi berbeda dalam Tritunggal.
5. Setiap Pribadi dalam Tritunggal adalah Allah. Bapa adalah Allah: Yohanes 6:27;
Roma 1:7; 1 Petrus 1:2. Anak adalah Allah: Yohanes 1:1, 14; Roma 9:5; Kolose 2:9
; Ibrani 1:8; Yohanes 5:20. Roh Kudus adalah Allah: Kisah Rasul 5:3-4; 1 Korintus 3
:16 (Yang mendiami adalah Roh Kudus – Roma 8:9; Yohanes 14:16-17; Kisah Para
Rasul 2:1-4).
11
1 Yohanes 4:14. Mengenai Roh Kudus lihat Yohanes 14:16; 14:26; 15:26; 16:7,
dan khususnya Yohanes 16:13-14.
7. Pekerjaan dari setiap Pribadi dalam Tritunggal: Bapa adalah Sumber utama
atau Penyebab utama dari a) alam semesta (1 Korintus 8:6; Yohanes 1:3; Kolose
1:16-17); b) pewahyuan illahi (Yohanes 1:1; Matius 11:27; Yohanes 16:12-15;
Wahyu 1:1); c) keselamatan (Yohanes 3:16-17); dan d) pekerjaan Yesus sebagai
manusia (Yohanes 5:17; 14:10). Bapa MEMULAI semua ini.
9. Roh Kudus adalah alat yang dipakai Bapa untuk melakukan karya-karya berikut
ini: 1) penciptaan dan memelihara alam semesta (Kejadian 1:2; Ayub 26:13;
Mazmur 104:30); 2) pewahyuan illahi (Yohanes 16:12-15; Efesus 3:5; 2
Petrus 1:21); dan 3) keselamatan (Yohanes 3:6; Titus 3:5; 1 Petrus 1:2); dan
pekerjaan-pekerjaan Yesus (Yesaya 61:1; Kisah Rasul 10:38). Bapa melakukan
semua ini dengan kuasa Roh Kudus.
12
dapat menyebabkan kekeliruan dan kesesatan. Alkitab jelas menunjukkan
adanya “ketunggalan Allah” dan juga menunjukkan adanya “kejamakan Allah”.
4. Menurut R.C. Sproul
“Doktrin Trinitas menjelaskan batas pemikiran kita yang terbatas. Doktrin Trinitas
menuntut kita untuk setia pada wahyu Ilahi yang menyatakan bahwa dalam satu
pengertian Allah adalah esa dan dalam pengertian lainnya Dia adalah tiga.”
13
B. Penyataan Allah
Pola Penyataan Allah kepada manusia yaitu melalui Penyataan umum dan
Penyataan khusus. Pola Penyataan umum bersumber dari Allah melalui sarana
alam dan diri manusia sendiri. Isi dari Penyataan umum yaitu pertama-tama
adanya Allah dengan sifat-sifat Allah dan kedua yaitu tuntutan serta kehendak All
ah. Pada mulanya penyataan di dalam makhluk cukup bagi manusia. Manusia
dapat mengenal Tuhan dan mengetahui jalan untuk melayani Tuhan. Namun,
dosa merusakkan segala sesuatu. Dunia di dalam dan di luar manusia pun rusak
juga. Manusia dijatuhi hukuman oleh Tuhan dan oleh karena manusia segala
makhluk jatuh ke dalam hukuman. Segala Penyataan Umum rusak. Tetapi hal ini
tak berarti bahwa Penyataan Umum lenyap sama sekali. Sekarang pun Penyataan
-penyataan itu masih ada, yaitu Tuhan masih memelihara alam semesta. Tujuan
dari Penyataan Umum adalah untuk menyatakan kemuliaan Allah, kuasaNya
14
dalam alam semesta, keunggulanNya, keahlianNya, penentuNya dalam
mengendalikan alam semesta.
15
saja. Penyataan Khusus diberikan Allah dengan cara penampakan-penampakan
dari yang ilahi (Theofani), komunikasi supra-natural, dan mujizat. Dalam Kitab
Suci Allah digambarkan menggunakan cara yang dapat didengar, dilihat, dan
menggunakan alat-alat indera lainnya untuk berkomunikasi, sehingga manusia
mendengarNya, melihatNya, atau merasakan gempa bumi saat kehadiranNya.
Tujuan dari Penyataan Khusus dalam waktu dekat adalah terdapat dalam
Roma 11:36 yaitu, segala sesuatu dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: bagi Dia
lah kemuliaan sampai selama-lamanya. Dan Tujuan akhir dari Penyataan Khusus
yaitu pembaharuan orang berdosa secara lengkap, sehingga manusia yang
diperbaharui dapat melihat kebajikan dan kesempurnaan Allah.
16
Dan Dia sudah berjanji untuk memelihara dan mempertahankannya sepanjang
masa.
17
C. Sifat-Sifat Allah
1. Kekal
a. Allah Bapa
Menurut kitab Mazmur 90:2 yang berbunyi “Sebelum gunung – gunung
dilahirkan, dan bumi dan dunia diperanakkan, bahkan dari selama –
lamanya sampai selama – lamanya Engkaulah Allah.”
b. Allah Anak
Menurut kitab Wahyu 1:8 yang berbunyi “Aku adalah Alfa dan Omega,
firman Tuhan Allah yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang,
Yang Mahakuasa.” Serta kitab Wahyu 1:17 “Ketika aku melihat Dia,
tersungkurlah aku di depan kaki-Nya sama seperti orang yang mati;tetapi Ia
meletakkan tangan kanan-Nya di atasku, lalu berkata:”Jangan takut! Aku
adalah Yang Awal dan Yang Akhir”
c. Allah Roh
Menurut kitab Ibrani 9:14 yang berbunyi “Betapa lebihnya darah Kristus,
yang oleh Roh yang kekal telah mempersembahkan diri-Nya sendiri kepada
Allah sebagai persembahan yang tak bercacat, akan menyucikan hati
nurani kita dari perbuatan – perbuatan yang sia – sia, supaya kita dapat
beribadah kepada Allah yang hidup.”
Sifat kekekalan dari Allah akan selalu ada dan tak akan pernah berakhir.
Allah yang kekal juga tidak akan pernah berhenti ada. Kuasa-Nya adalah
mutlak dan semua hal didalam hidup kita, apapun yang terjadi adalah
sudah dijamini-Nya.
18
2. Mahakuasa
a. Allah Bapa
Menurut kitab 1 Petrus 1:5 yang berbunyi “Yaitu kamu, yang dipelihara
dalam kekuatan Allah karena imanmu sementara kamu menantikan
keselamatan yang telah tersedia untuk dinyatakan pada zaman akhir.”
b. Allah Anak
Menurut kitab 2 Korintus 12:9 yang berbunyi “Tetapi jawab Tuhan
kepadaku:”Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam
kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna.” Sebab itu terlebih suka aku
bermegah atas kelemhanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku.”
c. Alah Roh
Menurut kitab Roma 15:19 yang berbunyi “oleh kuasa tanda-tanda dan
mujizat – mujizat dan oleh kuasa Roh. Demikianlah dalam perjalanan
keliling dari Yerusalem sampai ke lirikum aku telah memberitakan
sepenuhnya Injil Kristus.”
Allah yang mahakuasa juga merupakan salah satu sifat yang mutlak dimiliki
oleh Allah. Allah adalah sang penguasa, penghidup mujizat serta pencipta
alam semesta akan selalu menjadi Raja segala Raja yang menguasai seluruh
alam semesta.
3. Mahatau
a. Allah Bapa
Menurut kitab Yeremia 17:10 yang berbunyi “Sekiranya ada seseorang
menyembunyikan diri dalam tempat persembunyian, masakan Aku tidak
melihat dia? demikianlah firman TUHAN. Tidakkah Aku memenuhi langit
dan bumi? demikianlah firman TUHAN.”
b. Allah Anak
Menurut kitab Wahyu 2:23 yang berbunyi “Dan anak-anaknya akan
Kumatikan dan semua jemaat akan mengetahui, bahwa Akulah yang
19
menguji batin dan hati orang, dan bahwa Aku akan membalaskan kepada
kamu setiap orang menurut perbuatannya.”
c. Allah Roh
Menurut kitab 1 Korintus 2:11 yang berbunyi “Siapa gerangan di antara
manusia yang tahu, apa yang terdapat di dalam diri manusia selain roh
manusia sendiri yang ada di dalam dia? Demikian pulalah tidak ada orang
yang tahu, apa yang terdapat di dalam diri Allah selain Roh Allah.”
Sifat Allah yang mahatau, yang mengetahui seluruh ciptaannya yang ada di
dunia ini tidak hanya perbuatan kita tapi juga pikiran kita. Allah
mengetahui segalanya secara pasti dan tepat yang tidak akan mungkin ada
kesalahan di dalamnya. Allah juga mengetahui apa yang sudah berlalu dan
apa yang nanti kemudian hari yang akan terjadi.
4. Mahahadir
a. Allah Bapa
Menurut kitab Yeremia 23:24 yang berbunyi “Sekiranya ada seseorang
menyembunyikan diri dalam tempat persembunyian, masakan Aku tidak
melihat dia? demikianlah firman TUHAN. Tidakkah Aku memenuhi langit
dan bumi? demikianlah firman TUHAN.”
b. Allah Anak
Menurut kitab Matius 18:20 yang berbunyi “Sebab di mana dua atau tiga
orang berkumpul dalam Nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah
mereka."
20
c. Allah Roh
Menurut kitab Mazmur 139:7 yang berbunyi ““Ke mana aku dapat pergi
menjauhi roh-Mu, ke mana aku dapat lari dari hadapan-Mu?”
Allah ada dimanapun pada saat yang bersamaan. Kemanapin kita pergi,
Allah ada disitu dan Dia melihat apapun yang kita lakukan.
5. Kekudusan
a. Allah Bapa
Menurut kitab Wahyu 14:5 yang berbunyi, ”Siapakah yang tidak takut, ya
Tuhan, dan yang tidak memuliakan nama-Mu? Sebab Engkau saja yang
kudus; karena semua bangsa akan datang dan sujud menyembah Engkau,
sebab telah nyata kebenaran segala penghakiman-Mu."
b. Allah Anak
Menurut kitab Kisah Para Rasul 3:13-14 yang berbunyi “Allah Abraham,
Ishak dan Yakub, Allah nenek moyang kita telah memuliakan Hamba-Nya,
yaitu Yesus yang kamu serahkan dan tolak di depan Pilatus, walaupun
Pilatus berpendapat, bahwa Ia harus dilepaskan. Tetapi kamu telah
menolak Yang Kudus dan Benar, serta menghendaki seorang pembunuh
sebagai hadiahmu.
c. Allah Roh Kudus
Menurut kitab Lukas 1:15 yang berbunyi “Sebab ia akan besar di hadapan
Tuhan dan ia tidak akan minum anggur atau minuman keras dan ia akan
penuh dengan Roh Kudus mulai dari rahim ibunya”
Dari injil diatas,kita dapat mengetahui bahwa salah satu sifat Allah
Tritunggal adalah “ Kudus “.Dalam hal ini berarti Allah Tritunggal benar-
benar bersih dan terpisah dari segala sesuatu yang najis dan jahat.
21
6. Kebenaran
a. Allah Bapa
Menurut kitab Yohannes 7:28 yang berbunyi ”Waktu Yesus mengajar di
Bait Allah, Ia berseru: "Memang Aku kamu kenal dan kamu tahu dari mana
asal-Ku; namun Aku datang bukan atas kehendak-Ku sendiri, tetapi Aku
diutus oleh Dia yang benar yang tidak kamu kenal.”
b. Allah Anak
Menurut kitab Wahyu 3:7 yang berbunyi “Dan tuliskanlah kepada malaikat
jemaat di Filadelfia: Inilah firman dari Yang Kudus, Yang Benar, yang
memegang kunci Daud; apabila Ia membuka, tidak ada yang dapat
menutup; apabila Ia menutup, tidak ada yang dapat membuka.”
c. Allah Roh Kudus
Menurut kitab 1 Yohanes 5:6 yang berbunyi “Inilah Dia yang telah datang
dengan air dan darah, yaitu Yesus Kristus, bukan saja dengan air, tetapi
dengan air dan dengan darah. Dan Rohlah yang memberi kesaksian, karena
Roh adalah kebenaran.”
Ayat diatas mengatakan bahwa Allah adalah kebenaran. Kebenaran Allah
adalah benar tanpa pengecualian. Kebenaran Allah juga tidak bersifat
relatif, dapat berubah atau bisa diperbaiki. Satu teks tentang kemutlakan
kebenaran adalah pernyataan Yesus yang tidak bisa dikompromikan.
“Akulah jalan dan kebenaran dan hidup, Tidak ada seorang pun yang
dating kapada Bapa, kalau tidak melalui Aku” (Yoh. 14:6).
22
7. Kemurahan
a. Allah Bapa
Menurut kitab Roma 2:4 yang berbunyi “Maukah engkau menganggap sepi
kekayaan kemurahan-Nya, kesabaran-Nya dan kelapangan hati-Nya?
Tidakkah engkau tahu, bahwa maksud kemurahan Allah ialah menuntun
engkau kepada pertobatan?”
b. Allah Anak
Menurut kitab Efesus 5:25 yang berbunyi “ Hai suami, kasihilah isterimu
sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-
Nya baginya.”
c. Allah Roh Kudus
Menurut kitab Nehemia 9:20 yang berbunyi “Dan Engkau memberikan
kepada mereka Roh-Mu yang baik untuk mengajar mereka. Juga manna-
Mu tidak Kau tahan dari mulut mereka dan Engkau memberikan air kepada
mereka untuk melepaskan dahaga.”
Injil diatas memberitahukan tentang Kemurahan Allah. Kemurahan Allah
dapat juga diartikan sebagai kebaikan Allah kepada seluruh ciptaan-Nya
tidak terkecuali Hewan dan Tumbuhan.
23
BAB IV
Kesimpulan yang dapat kita tarik dari pembahasan makalah ini ialah,
dalam konsep keTuhanan yang kita anut, yaitu Trinitatis. Tidak seperti yang
dikatakan orang orang, konsep Trinitatis bukanlah membagi dan menyembah
tuhan dalam 3 bentuk. Melainkan, dalam diri Tuhan yang esa, terdapat 3 Pribadi
utama, yaitu Bapa, Anak –Kristus itu sendiri- dan Roh KudusDan juga dalam
tradisi Yahudi, penyebutan ALLAH sendiri menggunakan kata benda
plural/jamak. Dan juga untuk memahami konsep ini bukanlah melalui pengertian
harafiah dan duniawi, namun harus dengan iman dan kepercayaan yang bulat.
Dan kita juga tahu bahwa ALLAH menyatakan dirinya dalam 2 Penyataan,
yaitu umum (alam) dan khusus (Firman). Melalui alam, manusia dapat mengenal
Allah dengan jernih, karena alam menjadi cermin yang jernih untuk menyatakan
kemuliaan Allah. Dan melalui penyataan alam ini kita dapat mengenal sifat dan siapa
pelaku keIlahian. Penyataan Khusus menyingkapkan rahasia tentang Kerajaan
Allah, kehendak Allah, ketetapan Allah, dan rahasia Allah yaitu Kristus. Dengan
Penyataan Khusus Tuhan memberikan apa yang tidak tercantum dalam
Pernyataaan Umum yaitu petunjuk tentang kelepasan dari dosa. Dari segala
penyataan-penyataannya, Penyataan Allah paling sempurna diberikan dalam diri
Yesus Kristus, anakNya yang menjadi manusia.
Dan kita telah mengetahui sifat-sifat ALLAH, Ia Mahatahu (Omniscience),
Mahaada (Omnipresent), Mahakuasa (Omnipotent), Ia Pemurah, Kudus, Ia
adalah Kebenaran dan jalan hidup dan juga ALLAH adalah kekal, yang pertama
dan terakhir.
24
Daftar Pustaka
Buku :
1. Systematic Theology - louis berkhof. Biblicaltraining.org
2. Penyataan Allah dan Alkitab - Pdt. Mikha Yudhiswara
3. Pengakuan Iman Rasuli Pelajaran Empat - Third Millenium
Ministries
4. Allah Tritunggal - Herny Kongguasa
5. Dasar - dasar Teologia - Edwin B. Stube
6. ALLAH TRITUNGGAL
(Sebuah Risalah Teologis - Alkitabiah tentang Ke-Esa-an dan Ke-
Tritunggal-an Allah) - Dylfard Pandey, MTh.
7. Allah Tritunggal - Pdt. Dr. Stephen Tong
Situs web :
1. https://gbitamananggrek.com/2017/07/30/penyataan-allah/
(diakses pada 9 Maret 2018 pukul 07.49)
2. http://kuliahteologi.blogspot.co.id/2015/06/sifat-sifat-dasar-
allah.html?m=1 (diakses pada 9 Maret 2018 pukul 08.15)
3. https://rafdireform.wordpress.com/2012/10/23/hello-world/
(diakses pada 9 Maret 2018 pukul 08.37)
25