Latar Belakang
Hidroponik merupakan aktivitas pertanian yang dijalankan dengan
menggunakan air sebagai medium untuk menggantikan tanah (Roidah IS, 2014).
Media tanam yang umumnya digunakan dalam budidaya hidroponik adalah air.
Pemanfaatan media air dapat mempermudah proses budidaya hidroponik karena air
mudah didapat. Selain media yang mudah digunakan, system budidaya hidroponik
dapat meningkatkan produktivitas tanaman. Hal tersebut dikarenakan pembuatan
system hidroponik dapat dilakukan dengan memanfaatkan lahan yang ada dan
tanaman dapat tumbuh walaupun pada ruang yang terbatas (Bazhar MH dan
Santosa M, 2018).
Melon (Cucumis melo L.) adalah salah satu tanaman buah-buahan semusim
yang mengandung cukup banyak manfaat. Buah melon memiliki kandungan
vitamin C yang tinggi dan juga mengandung karoten (pro vitamin A) dengan kadar
yang bervariasi (Daryono BS, et al 2016). Namun, produktivitas melon di Bangka
Belitung mengalami penurunan pada dari tahun 2017 ke tahun 2018. Produktivitas
melon di Bangka Belitung pada tahun 2017 mencapai 345 kuintal/ha (Badan Pusat
1athogen1, 2017), sedangkan pada tahun 2018 hanya mencapai 236 kuintal/ha
(Badan Pusat Statistik, 2018).
Afandi MA. 2013. Respon Pertumbuhan dan Hasil Lima Varietas Melon
(Cucumis melo L.) Pada Tiga Ketinggian Tempat. Jurnal Produksi
Tanaman. 1(4): 342-352
Daryono BS, et al. 2016. Analisis Kandungan Vitamin Pada Melon (Cucumis
melo L.) Kultivar Melodi Gama 1 dan Melon Komersial. Jurnal Ilmiah
Biologi. 4(1): 1-9
Kaunang SG, Memah MY, dan Kumaat RM. 2016. Persepsi Masyarakat Terhadap
Tanaman Hidroponik di Desa Lotta, Kecamatan Pineleg, Kabupaten
Minahasa. Jurnal Agri-Sosio Ekonomi Unsrat. 12(2A): 283-302