MODUL Feeding Plate
MODUL Feeding Plate
MODUL
1277
MODUL PROSTODONSIA 2015
1. DESKRIPSI MODUL
Pada modul ini akan dibahas tentang teori dan praktium pembuatan feeding plate / baby
feeding PNAM melalui pendekatan pembelajaran berbasis kasus (case bases learnin) sehingga
tujuan pembelajaran dapat dicapai dalam waktu yang telah dialokasikan dan sesuai dengan tingkat
kompetensi yang ditentukan.
2.TUJUAN PEMBELAJARAN
Sesi ini disusun untuk suatu proses pembelajaran dalam mengembangkan dan mencapai
kompetensi dalam penatalaksanaan pembuatan protesa maksilofasial intra oralyaituPresurgical
Nasoalveolar Molding/feedingplatepada kasus bayi dengan celah bibir dan/atau langit-langit (cleft
lip/cleft lip and palate), sesuai dengan pembelajaran dalam kelas dan praktik dalam situasi yang
sesungguhnya, terkait dengan standar keilmuan dan praktik terbaik agar tujuan pembelajaran dapat
dicapai sesuai alokasi waktu dan tingkatan kompetensi yang disyaratkan.
1278
MODUL PROSTODONSIA 2015
2.2.14 Mampu memahami dan menjelaskan tahapan pembuatan feeding plate yang baru dan
feeding plate lanjutan (K6, A5).
2.2.15 Mampu memahami dan menjelaskan penatalaksanaan lanjutan/follow up bayi yang
dilakukan perawatan feeding plate. (K6, P5, A5).
2.2.16 Mampu memahami, menjelaskan dan melakukan penatalaksanaan pembuatan feeding plate
pada bayi celah bibir dan/atau langit-langit unilateral/bilateral dan/ataucomplete atau
incomplete. (K6, P5, A5).
2.2.17 Mampu memahami, menjelaskan dan melakukan penatalaksanaan pembuatan feeding plate
pada kasus pre dan postlabioplasti. (K6, P5, A5).
2.2.18 Mampu memahami dan menjelaskan pemeliharaan feeding plate(K6, P5, A5).
2.2.19 Mampu memahami dan melaksanakan follow up perawatan feeding plate pada bayi dengan
celah bibi dan/atau langit-langit. (K6, P5, A5).
2.2.20 Mampu memahami dan menjelaskan penularan infeksi, cara menghindari penyebaran dan
penularan dan melakukan proteksi lain dan lingkungan sekitarnya(K6, P5, A5).
3. KOMPETENSI
3.1 Setelah menyelesaikan modul ini, peserta didik mampu melakukan:
3.1. Menerapkan etika kedokteran gigi secara profesional.
3.1.1. Mampu menjiwai dan memberikan pelayanan terbaik dengan integritas tinggi sesuai etika
dan hukum (K5,P5,A5).
3.2. Melakukan komunikasi, informasi dan edukasi secara efektif dan bertanggung jawab, baik
secara lisan maupun tertulis kepada pasien, keluarga atau pendamping pasien serta
masyarakat, teman sejawat dan profesi kesehatan lain yang terkait sehubungan dengan kasus
protesa maksilofasial intra oral.
3.2.1. Mampu berdialog, menjelaskan dan bersikap empati terhadap pasien yang berhubungan
dengan keluhan kesehatan gigi dan mulut(K5,P4,A3).
3.3. Menguasai ilmu pengetahuan biomedik yang relevan dengan perawatan protesa maksilofasial
intra oral.
3.3.1. Mampu mengintegrasikan dan menghubungkan morfologi makroskopis, mikroskopis dan
topografi organ, jaringan sistem tubuh manusia secara terpadu, sebagai landasan
pengetahuan untuk diagnosis, prognosis dan merencanakan perawatan protesa maksilofasial
intra oral (K4,P5,A4).
3.4. Memahami ilmu kedokteran klinik dan kedokteran gigi klinik yang relevan dengan bidang
prostodonsia sebagai pertimbangan dalam merencanakan perawatan protesa maksilofasial
intra oral (K4,P5,A4).
1279
MODUL PROSTODONSIA 2015
3.4.1. Mampu memahami kelainan penyakit sistemik yang bermanifestasi pada rongga mulut pada
perawatan protesa maksilofasial intra oral (K4,P5,A4).
3.4.2. Mampu menjelaskan kebutuhan akan perawatan protesa maksilofasial intra oral dari setiap
bagian ilmu kedokteran gigi klinik(K6,P4,A4).
3.5. Melakukan perawatan protesa maksilofasial intra oral sesuai dengan indikasi kasus
spesialistik dan penerapan ilmu, teknologi dan seni dibidang kedokteran gigi.
3.5.1. Mampu menegakkan diagnosis melalui interpretasi, analisis dan sintesis hasil pemeriksaan
pasien (K6,P5,A4).
3.5.2. Mampu menentukan pemeriksaan dan penerapan teknologi pada perawatan protesa
maksilofasial intra oral sesuai dengan indikasinya (K5,P4,A4).
3.6. Merencanakan dan menetapkan terapi yang rasional sesuai kasus perawatan protesa
maksilofasial intra oral.
3.6.1. Mampu mengembangkan rencana perawatan yang komprehensif dan rasional berdasarkan
diagnosis (K6,P5,A5).
3.6.2. Mampu menentukan desain pada kasus dengan protesa maksilofasial intra oral sesuai kondisi
pasien.
3.7. Menerapkan penatalaksanaan perawatan pada kasus protesa maksilofasial intra oral.
3.7.1. Mampu menerapkan prinsip, konsep, praktek dalam penatalaksanaan perawatan celah bibir
dan langit langit (K5, P5, A4).
3.7.2. Mampu memahami dan menjelaskan pemilihan bahan yang tepat untuk perawatan dengan
protesa maksilofasial intra oral.
3.7.3. Mampu menerapkan prinsip, konsep, tahapan klinik dalam penatalaksanaan perawatan
protesa maksilofasial intra oral (K5, P5, A4).
3.7.4. Mampu melalukan tahap klinik dan berkomunikasi dengan laboratorium teknik gigi dalam
proses perawatan dengan protesa maksilofasial intra oral sesuai dengan etika kedokteran gigi
secara profesional (K5, P5, A4).
1280
MODUL PROSTODONSIA 2015
Pasien datang atas kemauan sendiri atau rujukan bidang kedokteran gigi yang lain:
bedah mulut, periodontologi, konservasi gigi, ortodonsia atau bidang kedokteran lain.
1281
MODUL PROSTODONSIA 2015
4. PERSIAPAN SESI
4.1 Alat bantu latih:
Model anatomi rongga mulut, peralatan audiovisual, komputer, CD penuntun belajar
membuat feeding plate,dan penuntun belajar/daftar tilik.
4.2 Referensi
4.2.1 Taylor, T.D., (editor). 2000. Clinical maxillofacial prosthesis. Chicago: Quintessence
Publishing Book.
4.2.2 Beumer III J, Curtis, T.A., Marunick, M.T. 1996. Maxillofacial rehabilitation
prosthodontics and surgical consideration. Toronto, Ontario: Ishiyaku EuroAmerica, Inc.
4.2.3 Beumer III, J., Marunick, M.T., Exposito, S.J. 2011. Maxillofacial rehabilitation: surgical
and prosthodontics management of cancer related acquired, and congenital defects of the
head and neck. Chicago: Quintessence Publishing Book.
4.2.4 Chalian, V.A., Drane, J.B., Standish, S.M. 1972. Maxillofacial prosthesis: Multidiciplinary
Practice. Baltimore: William and Wilkins.
4.2.5 Hotz, M., Perko, M., Gnoinski, W. 1987. Early orthopaedic stabilization of the
premaxilla in complete bilateral cleft lip and palate in combination with the
Celesnik lip repair. Scand J Plast Reconstr Surg Hand Surg;21:45–51.
4.2.6 Grayson, B.H., Cutting, C., Wood, R. 1993. Preoperative columella lengthening in bilateral
cleft-lip and palate. Plast Reconstr Surg;92:1422–3.
4.2.7 Matsuo, K., Hirose, T. 1988. Nonsurgical correction of cleft lip nasal deformity in the early
neonate. Ann Acad Med Singapore;17:358–65.
4.2.8 Matsuo, K., Hirose, T., Otagiri, T., Norose, N. 1989. Repair of cleft lip with nonsurgical
correction of nasal deformity in the early neonatal period. Plast Reconstr Surg;83:25–31.
4.2.9 Matsuo, K., Hirose, T. 1991. Preoperative non-surgical over-correction of cleft lip nasal
deformity. Br J Plast Surg;44:5–11.
4.2.10 Grayson, B.H., Santiago, P.E., Brecht, L.E., Cutting, C.B. 1999. Presurgical nasoalveolar
moulding in infants with cleft lip and palate. Cleft Palate-Craniofac J.;36:486–98.
4.2.11 Grayson, B.H., Cutting, C.B. 2001. Presurgical nasoalveolar orthopedic moulding in
primary correction of the nose, lip and alveolus of infants born with unilateral and bilateral
clefts. Cleft Palate-Craniofac J;38:193–8.
4.2.12 Grayson, B.H., Maull, D. 2004. Nasoalveolar moulding for infants born with clefts of the
lip, alveolus and palate. Clin Plast Surg;31:149.
4.2.13 Cutting, C.B., Bardach, J., Pang, R.1989. A comparative study of the skin envelope of the
unilateral cleft lip nose subsequent to rotation-advancement and triangular flap lip repairs.
Plast Reconstr Surg.;84:409–17
4.2.14 Cutting, C., Grayson, B. 1993. The prolabial unwinding flap method for one-stage repair of
bilateral cleft-lip, nose and alveolus. Plast Reconstr Surg.;91:37–47.
4.2.15 Cutting, C., Grayson, B., Brecht, L.1998. Columellar elongation in bilateral cleft lip. Plast
Reconstr Surg.;102:1761–2.
4.2.16 Maull, D.J., Grayson, B.H., Cutting, C.B., Brecht, L.L., Bookstein, F.L., Khorrambadi, D.,
et al. 1999. Long-term effects of nasoalveolar moulding on three-dimensional nasal shape
in unilateral clefts. Cleft Palate-Craniofac J.;36:391–7.
4.2.17 Sato, Y., Grayson, B.H., Cutting, C.B.1999. Unilateral cleft lip and palate patients
following gingivoperiosteoplasty. San Diego: American Association of Orthodontist;
4.2.18 Lee, C., Grayson, B.H., Cutting, C.B.2002. The effect of gingivoperiosteoplasty on the
outcome of secondary alveolar bone graft. Seattle: American Cleft Palate-Craniofac Assoc.
4.2.19 Santiago, P.E., Grayson, B.H., Cutting, C.B., Gianoutsos, M.P., Brecht, L.E., Kwon, S.M.
1998. Reduced need for alveolar bone grafting by presurgical orthopedics and primary
gingivoperiosteoplasty. Cleft Palate-Craniofac J;35:77–80.
4.2.20 Pfeifer, T.M., Grayson, B.H., Cutting, C.B.2002. Nasoalveolar moulding and
gingivoperiosteoplasty versus alveolar bone graft: An outcome analysis of costs in the
treatment of unilateral cleft alveolus. Cleft Palate-Craniofac J.;39:26–9.
1282
MODUL PROSTODONSIA 2015
4.2.21 Lee, C.T., Grayson, B.H., Cutting C.B., Brecht, L.E., Lin, W.Y.2004. Prepubertal midface
growth in unilateral cleft lip and palate following alveolar moulding and
gingivoperiosteoplasty. Cleft Palate-Craniofac J.;41:375–80.
5. TUJUAN SESI
Sesi ini disusun untuk proses pembelajaran bagi pengembangan pencapaian keilmuan dan
pencapaian kompetensi dalam melaksanakan pembuatan feeding plate.
1283
MODUL PROSTODONSIA 2015
7. PENILAIAN KOMPETENSI
Untuk penilaian kompetensi, setiap peserta didikakan dievaluasi dengan menggunakan
instrumen dan kriteria seperti yang disebut dalam tujuan pembelajaran.
8. PENCAPAIAN PEMBELAJARAN
8.1 Pre test
Isi pre test
1. Anatomi jaringan keras dan lunak bayi normal dan bayi dengan protesa maksilofasial intra
oral, topografi, fisiologi terjadinya gangguan rongga mulut bayi dengan celah bibir
dan/atau langit-langit.
2. Etiologi, macam diagnosis dan rencana perawatan rongga mulut bayi dengan celah bibir
dan/atau langit-langit
3. Terapi denganfeeding plate
4. Komplikasi
5. Follow up.
Bentuk pre test
1. MCQ, essay dan oral sesuai tingkat masa pendidikan
2. Buku acuan untuk pre test sesuai dengan referensi
1284
MODUL PROSTODONSIA 2015
Nilailah kinerja setiap langkah yang diamati menggunakan skala sebagai berikut:
1. Perlu perbaikan Langkah/tugas dikerjakan sesuai dengan prosedur standar atau penuntun.
2. Mampu Langkah dikerjakan sesuai dengan seharusnya dan urutannya (jika harus
berurutan). Pelatihnya hanya membimbing untuk sedikit perbaikan atau
membantu untuk kondisi di luar normal.
3. Mahir Langkah dikerjakan dengan benar, sesuai dengan urutannya dan waktu
kerja yang sangat efisien.
Daftar cek Penuntun belajar Pembuatan Feeding plate
Sudah Belum
No. Daftar cek Penuntun belajar Pembuatan Feeding plate
dikerjakan dikerjakan
I. PEMBUATAN FEEDING PLATE
PERSIAPAN
1. Memberikan penjelasan kepada pasien dan informed consent
2. Pemeriksaan tambahan
a. Melakukan pemeriksaan kesehatan yang berkaitan dengan
kemungkinan kelainan kesehatan umum yang menyertainya
sehingga bila diperlukan pemeriksaan dan konsultasi di
bidang lain.
b. Bila didapatkan gangguan lain yang menghalangi penentuan
diagnosis sehingga diperlukan pemeriksaan lebih lanjut,
maka dilakukan pemeriksaan yang diperlukan sebelum
dilakukan tindakan pembuatan feeding plate.
3. PERALATAN DAN INSTRUMENTARIUM PEMBUATAN
FEEDING PLATE
Alat-alat yang digunakan
a. Mesin bur putaran rendah.
b. Straighthandpiece steril.
c. Sendok cetak khusus untukrongga mulut bayi dengan celah
bibir dan/atau langit-langit.
d. Spirtus brander.
e. Lecron, pisau malam, dan pisau gips.
f. Alas kerja
g. Malam base plate
h. Kuvet kecil
i. Kuas
j. Spatel dan rubber bowl
k. Press kuvet
l. Panci masak
4. Bahan-bahan yang digunakan:
a. Malam merah
b. Gips stone
c. Gips plaster
d. Alginat
e. Hard cured Acrylic
f. Soft cured Acrylic
g. Self curing Acrylic
h. Plester hipafix
i. Wire 0,8 mm
1285
MODUL PROSTODONSIA 2015
5. Persiapan pasien
a. Orangtua pasien diminta untuk mengisi informed consent.
b. Pasien dibawa ke ruang operasi, kemudian dilakukan
pemeriksaan oleh dr spesialis anestesi keadaan umumnya.
c. Bila dinyatakan sehat, siap dilakukan pencetakan.
d. Bayi ditidurkan di tempat tidur operasi dengan leher
diganjal bantal.
e. Perawat menyiapkan suction dan selang oksigen.
6. Tahapan pembuatan feeding plate
a. Persiapan dan pemilihan sendok cetak
1286
MODUL PROSTODONSIA 2015
Gambar 4.
Membuat model lilin/malam feeding plate(underkut pada model
telah diblok).
(Sumber: Departemen Prostodonsia FKG UNPAD)
1287
MODUL PROSTODONSIA 2015
1288
MODUL PROSTODONSIA 2015
1289
MODUL PROSTODONSIA 2015
DAFTAR TILIK
No. Kegiatan /Langkah klinik Kesempatan ke
PEMBUATAN FEEDING PLATE 1 2 3 4 5
A. PENDAHULUAN(kunjungan pertama)
1. Mengucapkan salam dan memperkenalkan diri selaku petugas
yang akan menolong pasien.
2. Memberikan penjelasan tentang prosedur pembuatan feeding
plate dan segala resikonya dan membuat informed consent.
3. Menetapkan indikasi dan diagnosis untuk pembuatanfeeding
plate.
4. Melengkapi pemeriksaaan penunjang (jika diperlukan)
5. Menyiapkan peralatan steril dan bahan-bahan untuk pembuatan
feeding plate.
a. Sendok cetak j. Straight handpiece steril
b. Spatel dan rubber bowl k. Gips stone
c. Pinset, pisau malam l. Alginat
d. Lecron m. Malam model
e. Pisau gips n. Hard cured acrylic
f. Kuvet kecil o. Soft cured acrylic
g. Press kuvet p. Self cured acrylic
h. Panci masak q. Kuas
i. Mesin bur putaran rendah r. Spirtus brander
B. TEKNIK MENCETAK
6. Membawa pasien ke ruang operasi, untuk sebelumnya dilakukan
1290
MODUL PROSTODONSIA 2015
1291
MODUL PROSTODONSIA 2015
1292
MODUL PROSTODONSIA 2015
1293
MODUL PROSTODONSIA 2015
1294