Anda di halaman 1dari 64

EDISI JUNI 2012

agama &
kepercayaan
01 . Dari Pemred: Soe Tjen Marching
03. Mengkhianati Budaya Sendiri?
Imam Syafi‘i
05. Agama: Dalam Cengkeraman Pemerintah
Jennie S. Bev
08. Majemuk
Dédé Oetomo
11. Pernikahan Beda Agama
Soe Tjen Marching
17. Keyakinan: Dari Sepak Bola hingga Agama
Millardi Nadesul
22. Benturan Tafsir
Ioanes Rakhmat
32. Apa Kata Mereka ?
34. NASA, Presiden Obama dan Diplomasi Agama
Novaya Haikal
37. Gerakan Zaman Baru
Yordan Nugraha
41. Mari Beragama yang Tidak Sakit
Chries Poerba
45. Menggugat Peran Agama
John de Santo
48. Resensi Buku
Zia Muthi Amrullah
51. Cerpen
Shinta Miranda
56. Komik: Agama Melawan Budaya ?
Ajie Prasetyo

Majalah Bhinneka dilisensi sesuai dengan


“Creative Commons Attribution 3.0 Unported License”
creativecommons.org
DARI PEMRED

AGAMA & KEPERCAYAAN

Soe Tjen Marching

Mungkin kebanyakan manusia Indonesia mengenal hanya


5 agama: Islam, Kristen, Katolik, Hindu dan Buddha. Pada
jaman Orde Baru, hanya kelima agama ini yang diakui oleh
Pemerintah. Mereka yang tidak mempunyai agama dari
kelima pilihan ini, diharuskan mengubah agamanya. Para
penganut Kejawen, tiba-tiba menjadi Islam. Sedangkan
mereka yang Konghucu menjadi Buddha.

Di sekolah-sekolah, anak-anak “dicuci Tapi, “toleransi agama” yang digembar-


otaknya” untuk hanya menerima 5 agama. gemborkan pemerintah hanyalah toleransi
Bagaimana dengan yang lain? Agama adat terbatas. Yaitu hanya kepada agama yang
di Indonesia begitu banyak. Orang Jawa diakui pemerintah. Bukan agama-agama
yang mengenal Kejawen, masyarakat Sunda adat yang lahir di lingkungan Indonesia
dengan Sunda Wiwitan, agama Parmalim sendiri. Agama itu dianggap kepercayaan
yang dianut oleh masyarakat Batak. Begitu yang salah.
juga sub etnis Tobelo, Galela dan Tobaru Pemerintah ternyata punya kuasa untuk
yang mendiami Halmahera mempunyai menetapkan agama apa yang benar dan tidak.
sistem kepercayaan sendiri, yang disebut O Dan agama telah digunakan pemerintah
Gomanga. untuk mengontrol rakyatnya. Pada massa

1 | Bhinneka edisi 10 ~ AGAMA dan KEPERCAYAAN


AGAMA & KEPERCAYAAN

Orde Baru, kepatuhan kepada pemerintah Karena itu pula, pernikahan beda agama,
seringkali diselipkan dalam agama. masih dipersukar bahkan seringkali tidak
Kepatuhan untuk tidak mempertanyakan, mungkin di Negeri ini. Mengapa agama
untuk percaya kepada penguasa, apapun justru harus memisahkan manusia?
manipulasinya. Apakah sebenarnya fungsi agama?
Beberapa saat setelah Soeharto jatuh, Ada satu Kotbah di bukit yang masih saya
muncul satu lagi agama yang diresmikan kenang. Saat Yesus mengisahkan tentang
pemerintah: Konghucu. Namun, kepercayaan orang Samaria yang baik hati. Di suatu
lainnya juga semakin terdesak. Beberapa pinggir tanah Yudea, terkaparlah tubuh
pengikut Ahmadiyah dibantai. Apakah berlumuran darah – ia telah dirampok habis-
disadari bahwa Pahlawan nasional dan habisan dan dianiaya. Seorang Imam lewat
pencipta lagu kebangsaan Indonesia, WR dan hanya melihat korban tanpa berhenti.
Supratman, adalah penganut Ahmadiyah Ia melanjutkan perjalanannya. Namun,
juga? orang Samaria (yang dianggap kafir oleh
Lalu, bagaimana dengan para penganut kebanyakan orang Yahudi) justru menolong
Syiah di Sampang dikejar-kejar dan orang tersebut dan merawatnya. Dari kisah
dianiaya, hingga banyak dari mereka Yesus, tersirat bahwa kemanusiaan lebih
yang tidak tahu lagi di mana mereka penting dari iman atau agama seseorang.
bisa berteduh. Tidak lagi agama untuk Namun manusia masih saling mengutuk,
kemanusiaan dan mengasihi sesama menyesah bahkan menganiaya sesama,
manusia, tapi untuk ajang adu-domba. hanya karena kepercayaan yang berbeda.
Rakyat yang saling memusuhi, akan lupa
terhadap korupsi penguasa.

2 | Bhinneka edisi 10 ~ AGAMA dan KEPERCAYAAN


MENGKHIANATI BUDAYA SENDIRI

Mengkhianati
BUDAYA SENDIRI ? Imam Syafi’i

Selain kaya akan keragaman suku, Indonesia juga kaya akan keragaman keyakinan
atau agama. Di antaranya adalah agama Kejawen dari Jawa Timur dan Jawa Tengah,
agama Kaharingan dari Kalimantan, agama Parmalim dari Sumatera Utara, agama
Tolottang dari Sulawesi Selatan, Marapu dari Sumba, Wetu Telu dari Lombok, dan
masih banyak lagi. Namun, agama maupun keyakinan adat Nusantara nampaknya
telah dilupakan oleh sebagian besar masyarakatnya sendiri, seiring datangnya
agama-agama baru dari luar, seperti Hindu, Buddha, Kristen, dan Islam.

Kita sering mendengar hujatan “kafir moyangnya. Sedangkan mereka yang terus
atau musyrik” dari seorang agamawan membinasakan agama adat tersebut justru
terhadap orang yang masih menjalankan mendapat sanjungan dan penghargaan di
tradisi ritual yang berasal dari nenek mata masyarakat.

3 | Bhinneka edisi 10 ~ AGAMA dan KEPERCAYAAN


MENGKHIANATI BUDAYA SENDIRI

Ketika kita mengingat kasus ditangkapnya melupakan keyakinan dan agama adat
seorang ateis Minangkabau bernama Alex kita demi agama impor.
Aan hanya karena pengakuan ateisnya
yang dianggap bertentangan dengan
Pancasila, kita seakan dibatasi aturan yang
tidak logis. Bagaimana mungkin kepercayaan
menjadi ukuran kewarganegaraan sehingga
Negara bisa ikut campur dalam menentukan
kepercayaan warga negaranya. Dan juga
bagaimana mungkin kepercayaan yang
dianggap sah oleh Negara, justru merupakan
kepercayaan hasil impor dari Negara lain,
bukan berasal dari adat lokal?
Pembatasan jumlah agama di Indonesia
sudah tentu bertentangan dengan kekayaan
agama di Indonesia. Kecintaan kita terhadap
budaya seakan dibatasi oleh kebijakan
Negara, dan hak pribadi kita untuk
berkeyakinan, sebagaimana dirumuskan
dalam UUD, seakan hanya omong kosong
belaka.
Kita hanya mendapat informasi dari
buku pelajaran sekolah bahwa masyarakat
Indonesia dahulu menganut kepercayaan
animisme dan dinamisme. Dua kepercayaan
itu kini dimusuhi oleh mayoritas Agama
yang diakui di Indonesia. Kita seakan
diarahkan untuk memusuhi budaya adat
oleh peraturan Negara.
Inilah paradoks yang sering kita temui
dalam kehidupan bernegara, terutama
ketika kita bicara soal budaya. Kita
marah ketika kerajinan “batik” diklaim
oleh Malaysia, sedangkan kita sendiri
“malas” mempelajari kebudayaan adat.
Kita menolak budaya Barat untuk Imam Syafi’i: Mahasiswa Jurusan Pendidikan
mempertahankan keaslian budaya kita. Agama Islam STAI Qomaruddin Bungah Gresik.

Namun bersama dengan itu kita justru

4 | Bhinneka edisi 10 ~ AGAMA dan KEPERCAYAAN


AGAMA DALAM CENGKERAMAN

Jennie S. Bev

AGAMA
Dalam Cengkeraman Pemerintah
Sila pertama Pancasila “KeTuhanan terjadi kompresi global dan intensifikasi
yang Maha Esa” gembar-gembornya sudah akan kesadaran sebagai satu dunia. Ini
berhasil menjaga keberagaman budaya dan pernah terjadi di abad ke-19, di mana
kepercayaan di Indonesia. Benarkah ini? Revolusi Industri di Eropa menghapus
Indonesia hanya mengakui enam agama. jarak dan setiap aksi dari satu wilayah
Keenam agama tersebut bisa dianggap atau bangsa mempunyai gaung di wilayah
“agama impor” Islam, Kristen, Katholik, atau bangsa lainnya, walaupun cukup
Buddha, Hindu, dan Konghucu (Konfusius). jauh jarak geografisnya. Revolusi ini
Lantas, tepatkah Indonesia disebut sebagai juga menempatkan keberdayaan Kristen
negara “pluralis”? sebagai agama para industrialis Eropa di
titik puncak totem agama-agama di dunia
Seperti yang telah dinyatakan Roland
selama masa kolonial.
Robertson, di dalam “globalisasi” telah

5 | Bhinneka edisi 10 ~ AGAMA dan KEPERCAYAAN


AGAMA DALAM CENGKERAMAN

Di era globalisasi yang luar biasa pesat Pancasila: Pemerintah yang Mengatur
sekarang, kompresi dan intensifikasi terjadi Tuhan
dalam skala masif. Revolusi Internet di
abad ke-21 tidak hanya menghapus jarak Dari sejarah pembentukan Pancasila,
dan mempercepat gaung suatu aksi, namun Piagam Jakarta 22 Juni 1945, sila Pertama
juga mengakibatkan irelevansi banyak hal. sebelum diedit berbunyi, “Ketuhanan
Salah satu yang perlu dibenahi dan direvisi dengan kewajiban menjalankan syariat
adalah pengertian konsep “pluralisme” Islam bagi pemeluk-pemeluknya.” Mengapa
dengan cara mempergiat edukasi publik dipilih Islam di sini? Jelas karena mayoritas
tentang “pluralisme horisontal” yang bisa penduduk Indonesia. Ini serupa dengan
dibantu dengan penggunaan Internet. pemilihan agama Kristen sebagai agama
“resmi” suatu negara koloni, di mana
Di Indonesia, pengakuan atas hanya
“pluralisme berhirarki” membentuk tirani
enam agama tersebut merupakan antitesis
oleh penguasa dan tirani mayoritas. Atau
dari konsep “pluralisme” itu sendiri karena
singkatnya: pluralisme yang tidak pluralis.
pembatasan yang dilakukan bersifat
hierarkis. Dengan kata lain, agama yang Niat awal untuk menggunakan syariat
tidak diakui pemerintah Indonesia dianggap Islam di dalam Sila Pertama merupakan
lebih rendah dari agama yang diakui di bentuk pencerminan satu agama di negara
Indonesia. Sebelum Konghucu diakui, Indonesia. Ketika Sila Pertama telah diedit
pemerintah Indonesia jaman Orde Baru sehingga berbunyi cukup netral “Ketuhanan
hanya mengijinkan warga negara memeluk Yang Maha Esa,” bayang-bayang niat awal
5 agama. Konghucu dianggap bukan itu masih menggantung di atas kepala,
kepercayaan yang patut dianggap serius sehingga sila ini mempunyai “jiwa” yang
dan bahkan, sempat terjadi pelarangan- bisa dibilang diskriminatif.
pelarangan akan ibadah para penganut Islam menempati posisi puncak dalam
Konghucu. hirarki pluralisme Indonesia, diikuti oleh
Ini serupa dengan sikap teologi Kristen Kristen Protestan dan Katholik yang juga
di masa kolonial yang diawali oleh Revolusi monoteis. Agama Hindu dan Buddha diakui
Industri di mana komando kolonial karena mempunyai nilai historis yang tinggi
menempatkan Kristen di atas agama-agama selama fase “nusantara” sehingga cukup
lainnya di wilayah koloni. “Pluralisme sulit untuk mengesampingkan mereka.
berhirarki” berlaku di masa kolonial di Agama Hindu yang politeis terpaksa (atau
negara-negara koloni, hingga sekarang dipaksa) mempunyai Sang Hyang Widhi
masih juga berlanjut di Indonesia. atau Sang Hyang Tunggal, karena peraturan
monoteisme di Indonesia. Jadinya, tuhan-
tuhan mereka berhasil “diatur” oleh
pemerintah.
Sayangnya, agama-agama lokal yang

6 | Bhinneka edisi 10 ~ AGAMA dan KEPERCAYAAN


AGAMA DALAM CENGKERAMAN

pendataannya masih belum selesai, juga pandangan akan agama-agama di dunia


ditolak dalam barisan “enam agama (dan di Indonesia khususnya). Agamaku
resmi negara” yang kurang bisa dipahami bukanlah “titik tertinggi” agama-agama
landasan pemikirannya. di dunia, namun hanya satu dari ratusan
bahkan ribuan agama di dunia.
Tantangan Masyarakat Majemuk

Filsuf politik Michael Walzer berkata


bahwa tantangan dalam masyarakat yang
majemuk adalah merangkul perbedaan
dengan mempertahankan kehidupan
bersama. Ini tidak bisa terjadi, bila
pemerintah hanya berpihak kepada satu
jenis kepercayaan atau satu jenis tuhan
saja.
Dalam konteks Indonesia, Sila Pertama
dalam editing resmi yang digunakan
sampai sekarang sebaiknya dilepaskan
dari “bayang-bayang” historis tentang
penggunaan Syariat Islam. Islam sebagai
agama mayoritas penduduk Indonesia
adalah fakta, namun tirani sebagai
derivatifnya perlu ditentang dengan sadar
oleh seluruh elemen Indonesia karena tidak
produktif, memecah belah, dan telah cukup
banyak memakan jiwa.
Kedua, “enam agama resmi negara”
sangat tidak relevan dan bahkan
bertentanganan dengan konsep pluralisme
itu sendiri. “Pluralisme yang tidak pluralis”
sudah cukup banyak mengakibatkan
kerugian fisik dan mental yang jarang sekali
ditanggapi dengan sungguh-sungguh oleh
pemerintah.
Lebih-lebih lagi, revolusi heliosentrik
Kopernikus yang mengubah pandangan Jennie S. Bev: Kolumnis, intelektual independen,
bahwa planet bumi bukanlah pusat dari dan aktivis hak-hak minoritas. Bisa dijumpai di Jen-
tata surya, perlu dilakukan terhadap nieSBev.Typepad.com.

7 | Bhinneka edisi 10 ~ AGAMA dan KEPERCAYAAN


MAJEMUK

MAJEMUK

Dédé Oetomo

Saya punya seorang kerabat yang pada suatu fase dalam perkembangan karier
keimanannya, sebagaimana diwujudkan dalam ibadahnya di rumah pada pagi hari sebelum
berangkat kerja, berdoa di depan patung Bunda Maria kemudian soja tiga kali di hadapan
patung Dewi Welas Asih (Kwan Iem) di sisi kanannya. Kedua patung itu ditaruh sejajar pada
altar kecil di kamar tidurnya.

Bagaimana kita membaca perilaku beribadah, yang kiranya didasarkan pada


ini? Pada KTP kerabat saya itu tercantum keimanan, yang publik maupun privat, yang
agamanya Katolik. Secara publik dia tidak majemuk bersanding-campur namun padu.
pernah beribadah seperti yang dilakukannya
di rumah itu di klenteng, meskipun dia Iman yang Harus Manut Politik
pernah mengadvokasi sekelompok pengurus Cara kita memandang keimanan (istilah
klenteng yang tempat ibadahnya sedang “agama” diskriminatif pada keimanan atau
akan diambil alih oleh pemimpin yang kepercayaan yang tidak berstatus “agama
dikhawatirkan korup dan premanistik. dunia” seperti Buddhisme, Hinduisme,
Dewi Welas Asih (Avalokiteçvara) asalnya Islam(isme?) dan Kristenisme di Indonesia
adalah seorang boddhisatva (artinya, dari sudah terlalu lama berat dipengaruhi oleh
Buddhisme), namun dalam budaya Tionghoa politik praktis, mulai dari pemerintah
lazim disembah bersama dengan dewa- kolonial yang melarang misi Kristen di
dewa yang lain. Di sini kita lihat perilaku masyarakat Muslim, dan mengarahkannya

8 | Bhinneka edisi 10 ~ AGAMA dan KEPERCAYAAN


MAJEMUK

kepada masyarakat “adat” (Buddhisme Katolisisme memang lebih mengakomo-


waktu itu tidak seberkembang sekarang, dasi keimanan lokal (disebut “inkulturasi”),
dan Hinduisme mungkin juga). Pemerintah meskipun tetap saja keimanan Katolik yang
dan pemimpin “agama” pascamerdeka pada akhirnya harus berjaya. Dalam Islam
meneruskan dikotomi ini, sebagaimana juga pernah berkembang konsep “pembu-
tampak pada pendirian Kementerian mian” dan “pemribumian” yang lebih men-
“Agama” dengan desakan monotheistik dengarkan kebiasaan orang-orang kita di
pada Buddhisme dan Hinduisme. Nusantara sini.
Karena peraturan adanya Tuhan Yang Wujud lain pengaturan keimanan
Maha Esa, Buddhisme dan Hinduisme secara birokratik (dan dapat dikatakan
terpaksa menciptakan Sang Hyang Adi militeristik juga) tadi adalah penggolongan
Buddha (padahal Buddhisme nontheistik) (terutama sesudah merdeka) “agama” yang
dan Sang Hyang Widhi Wasa (padahal seakan kedap air. Padahal dalam sejarah
Hinduisme politheistik). Yang lain-lain harus Nusantara, hal seperti itu tidak dikenal.
puas berstatus “adat” (kemudian sebagian Majapahit dan wangsa-wangsa sebelumnya
diakomodasi sebagai “aliran kepercayaan” dengan padunya menjadikan Hinduisme
yang pengaturannya n.b. dilaksanakan dalam dan Buddhisme, misalnya, bagian dari
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan). keimanan negara. Masyarakat Tiongkok,
Dikotomi ini kemudian direproduksi termasuk yang di perantauan, juga
dengan lebih vulgar oleh misionaris dan merupakan contoh yang bahkan mungkin
pemimpin peringkat lokal sebagian sekte lebih kompleks dan ramai, setidaknya dalam
Kristen dan Muslim. Pelabelan “kafir” wujudnya di kalangan rakyat: berbagai
atau “penyembah berhala” pun marak. dewa, roh, siluman sampai Maharaja
Bahkan, penghinaan terhadap keyakinan Langit sendiri berkoeksistensi dalam relasi
yang dianggap kafir dilaksanakan seolah yang rumit dan asyik. Masyarakat Jepang
perayaan bagi mereka. Waktu saya kecil, merupakan contoh lain, di mana ajaran
di pemandian alam Banyubiru dekat Konghucu (yang dipinjam dari Tiongkok),
Pasuruan ada banyak arca Hindu. Santri- Buddhisme dari berbagai sekte dan
santri putra biasa mengencingi arca-arca Shintoisme berkelindan.
itu dengan tertawa-tawa. Ada dugaan Kalau kita betul-betul berkomitmen
dalam wacana informal mereka didorong pada kebebasan berkeimanan, maka
untuk melakukan itu oleh guru-gurunya. konsekuensinya adalah bahwa perilaku
Para misionaris Protestan sibuk memotongi berkeimanan tidak melulu bersifat kategoris
penis patung-patung leluhur di masyarakat puritanistik, sebagaimana yang disuratkan
Nias dan Sulawesi Tengah, umpamanya, sekarang ini, dengan konsekuensi yang
sesuatu yang kiranya senafas dengan usaha sampai sarat konflik berdarah-darah.
menyuruh perempuan Bali (dan di banyak Kita harus menghormati juga orang
masyarakat Pasifik) menutup susu mereka. yang berkeimanan majemuk, yang

9 | Bhinneka edisi 10 ~ AGAMA dan KEPERCAYAAN


MAJEMUK

mengombinasikan unsur-unsur beberapa ada di alam semesta ini. Namun dalam


keimanan sekaligus. Label-label seperti membangun demokrasi sejati, sang bissu
“kafir,” “musyrik,” “menyembah berhala,” seharusnya setara derajatnya dengan
dan sebagainya, biarpun merupakan sang ustadz(ah). Barangkali kita tidak
konsep dasar dalam keimanan kategoris, usah heran bahwa kekuatan-kekuatan
harus disimpan dan tidak dikibar-kibarkan, antidemokratik cenderung alergi dengan
yang konsekuensinya setidaknya menyakiti konsep “kesetaraan” dan “pluralisme.”
hati orang lain, dan dapat menjurus pada Maka kita yang demokrat sejati harus
perilaku kekerasan. rajin mendidik diri sendiri dan masyarakat
luas dalam nilai-nilai kemajemukan,
termasuk dalam berkeimanan, sehingga di
masa mendatang kekuatan antidemokratik
makin berkurang. Percayalah, masyarakat
seperti itu akan lebih damai dan sejahtera.

Surabaya, 23 April 2012

Memang usulan ini mengerikan bagi


pemimpin “agama” yang tidak percaya
diri, khususnya dalam hal nafkah. Karena
sesungguhnyalah lembaga-lembaga “agama”
yang terorganisasi dengan rapi merupakan
lembaga-lembaga keuangan juga.
Kita bisa berkilah bahwa secara
privat setiap orang senantiasa akan
melakukan ibadah majemuk sebagaimana
keyakinannya. Perhatikanlah keluarga
Muslim di Bone yang sebelum berangkat
haji atau umrah, selain mengadakan
pengajian secara Islam, juga mengundang
(secara agak lebih diam-diam) bissu
Dédé Oetomo, pendiri Yayasan GAYa NUSANTARA.
untuk melakukan upacara bagi roh-roh
Dosen pasca sarjana di UBAYA dan Widya Mandala.
pra-Islam yang mereka yakini masih

10 | Bhinneka edisi 10 ~ AGAMA dan KEPERCAYAAN


Nikah Beda Agama:

PASANGAN-PASANGAN
YANG BERHASIL
MEMPERTAHANKANNYA
Soe Tjen Marching

Pada masa penjajahan Belanda, sebagai salah satu cara dalam mempertahankan politik “Devide
et Impera“ atau memecah belah rakyat, VOC menciptakan identitas kelompok yang terpisah-
pisah. Rakyat dibagi dalam kelompok etnis, agama dan kelas sosial, secara cukup ketat. Ada
tiga kelompok besar pada masa pemerintahan VOC ini, yaitu kelompok Eropa, pendatang
Oriental dan pribumi. Setelah identitas kelompok berhasil dibentuk, hal ini diikuti dengan adanya
larangan percampuran identitas. Salah satunya adalah pelarangan pernikahan campur (baik
antar etnis, maupun antar agama). Orang Belanda tidak bisa menikah dengan orang pribumi,
dan orang pribumi Katolik tidak bisa menikah dengan sesama pribumi Islam.

Pada 1799, ketika VOC menyerahkan Pemerintah Hindia Belanda menerbitkan


kedaulatan kepada pemerintah Hindia hukum yang mendasari pernikahan beda
Belanda, kebijakan pelarangan kawin agama, yang disebut Regeling op de Gemengde
“campur” juga masih diberlakukan. Yang Huwelijk, Staatsblaad.1989 no 158. Dalam
menjadi masalah, kebanyakan orang Eropa peraturan ini, dinyatakan bahwa status istri
yang datang ke Nusantara tidak membawa dalam pernikahan campur, adalah mengikuti
istri mereka, dan mulai melakukan hubungan kedudukan suami. Tetapi, ada pengecualian.
gelap dengan para perempuan pribumi. Dari Yaitu, pada pasangan yang istrinya beragama
hubungan ini, lahirlah anak-anak yang disebut Kristen, sang lelaki bisa melakukan pilihan
Indo. Kadangkala anak ini tidak diakui oleh hukum ke arah hukum Nasrani (dengan kata
bapaknya dan statusnya akan ikut sang ibu lain, bila menyangkut penambahan umat ke
yang pribumi. Bila anak ini diakui oleh sang dalam agama Kristen, diijinkan untuk ikut
Bapak Eropa, maka status anak akan ikut istri).
bersama status orang Eropa secara hukum, Sayangnya, pada masa Orde Baru pelarangan
walaupun pada praktiknya anak-anak Indo nikah beda agama kembali digalakkan oleh
juga didiskriminasi oleh orang yang merasa pemerintah. UU Perkawinan 1974 No. 1
lebih berdarah Eropa. Pasal 2 ayat 1 (UU 1/1974) menyatakan:
Larangan seperti ini menuai berbagai “Perkawinan adalah sah, apabila dilakukan
protes dari seluruh dunia. Pada tahun 1848 menurut hukum masing-masing agamanya
larangan kawin beda agama sempat dicabut. dan kepercayaannya.”

11 | Bhinneka edisi 10 ~ AGAMA dan KEPERCAYAAN


NIKAH BEDA AGAMA

Pada Pasal 10 PP No. 9 Tahun 1975 tertulis agama atau kepercayaan lain. Pada
bahwa perkawinan hanya sah jika dilakukan Majalah Bhinneka edisi sebelumnya, telah
di hadapan pegawai pencatat dan dihadiri disebutkan mereka-mereka yang akhirnya
dua orang saksi. Dan tata cara perkawinan memutuskan hubungan cinta mereka
dilakukan menurut hukum masing-masing karena beda agama.
agamanya dan kepercayaannya. Jadi, UU Namun, ada juga pasangan yang
1/1974 tidak mengenal perkawinan beda memberontak belenggu dan hukum buatan
agama, dan sangat menyulitkan pasangan penguasa ini. Kesulitan yang mereka hadapi
beda agama yang ingin menikah. tidak membuat mundur. Hubungan Lydia
Hal ini diperparah dengan Inpres No.1 Kandou yang beragama Kristen dan Jamal
tahun 1991 tentang Kompilasi Hukum Islam. Mirdad yang beragama Islam, dikecam
Dalam ketetapan ini, dinyatakan pelarangan tidak saja oleh keluarga, tapi juga berbagai
umat Islam menikah dengan orang yang agamawan dan sebagian masyarakat.
bukan Islam. Dalam pasal 44, misalnya Lydia Kandou dan Jamal Mirdad adalah
tertulis: “seorang wanita Islam dilarang bintang film yang cukup terkenal pada
melangsungkan perkawinan dengan seorang saat itu, dan hal ini pulalah yang membuat
pria yang tidak beragama Islam”. hubungan mereka disorot besar-besaran
Inpres memang tidak bisa dianggap setara oleh beberapa media.
dengan Undang-undang kekuatannya, Namun, hal ini tidak membuat
tapi Inpres inilah dijadikan pegangan oleh mereka menyerah. Keduanya mengajukan
kebanyakan pegawai KUA saat menikahkan permohonan ke KUA, tapi ditolak mentah-
pasangan. Begitu juga dalam pengadilan, mentah. Akhirnya, mereka menuju Kantor
saat ada kasus perceraian. Seringkali Inpres Catatan Sipil dan bahkan harus menempuh
ini muncul dan menyebabkan para pasutri jalur pengadilan. Hakim Endang Sri Kawuryan
beda agama tidak mendapatkan perlindungan akhirnya mengizinkan mereka menikah. Pada
hukum yang menjamin pernikahan mereka 30 Juni 1986 Jamal Mirdad dan Lydia Kandou,
dan yang terutama menjadi korban dalam hal resmi menjadi suami istri.
ini adalah perempuan. Setelah menghadapi tantangan hukum,
pasangan Lydia dan Jamal harus menghadapi
Mereka yang Memberontak tantangan keluarga. Ibu Lydia, seorang
Sudah banyak kisah tentang Kristen yang amat taat, masih saja menentang
kegagalan pasangan beda agama. habis-habisan pernikahan Lydia. Setelah
Peraturan pemerintah ternyata berhasil anaknya menikah, ia tidak mau bertemu
mempengaruhi pola pikir masyarakat, dengan sang menantu. Tetapi Jamal dan
sehingga banyak dari mereka yang tidak Lydia rela mengadakan perjalanan bolak-
mendukung pernikahan campur ini. balik dari rumah mereka di Jakarta ke
Hal inilah yang semakin menyulitkan rumah sang ibu di Bandung. Beberapa kali
mereka yang jatuh cinta kepada pemeluk dalam kunjungan itu, Jamal tidur di mobil,

12 | Bhinneka edisi 10 ~ AGAMA dan KEPERCAYAAN


NIKAH BEDA AGAMA

sedangkan Lydia tinggal di rumah sang bekerja di PT BASF Chemical Jakarta. Dia
ibu. penganut agama Katolik dan dari SD sampai
Suatu hari, ketika mereka berkunjung SMA bersekolah di Sekolah Katolik juga.
lagi, tidak disangka sang Ibu meminta Sewaktu kuliah, Tole bertemu Maylania
Jamal masuk ke dalam rumah. Dia tidak yang beragama Islam. Maylania lahir di
perlu tidur di mobil lagi - pasangan ini pun Surabaya pada 2 Mei 1970. Pendidikan
akhirnya berhasil meluluhkan hati sang terakhirnya S1 di UPN Surabaya, dan
ibu. sekarang bekerja di PT Phapros Jakarta.
Pasangan Jamal Mirdad & Lydia Kandou Mereka menikah pada akhir Pebuari 1996
sebenarnya masih beruntung karena hanya di Surabaya.
sekitar 6 minggu setelah mereka menikah Pasangan ini mempunyai tiga anak: Titis
(tepatnya sejak 12 Agustus 1986), Kantor Haryo Pratomo, Adelea Revarsari, dan Diva
Catatan Sipil Jakarta mengeluarkan Tatyana Padmavati.
keputusan yang menolak menikahkan
pasangan berbeda agama. Berikut adalah bincang-bincang Tole
Namun, ada lagi pasangan beda agama dari Aribowo dengan Majalah Bhinneka:
kota Surabaya yang berhasil meresmikan
- Kapan Anda bertemu dengan istrinya?
hubungan mereka dan bersedia menguak
Di mana?
kisahnya untuk Majalah Bhinneka.
Kami bertemu waktu sama-sama kuliah
Tole Aribowo dan Maylania di UPN – Surabaya. Waktu itu, kami
sama-sama mengikuti kegiatan pecinta
Tole Aribowo lahir pada 29 Juli 1966 di
alam, jadi bisa cepat akrab.
Surabaya. Setelah menyelesaikan studinya
di Universitas Pembangunan Nasional - Tentang latar belakang keyakinan Anda
“Veteran” (UPN) – Surabaya, sekarang dan keluarga, apakah bisa diceritakan
sedikit?
Agama saya Katolik. Ibu saya juga
Katolik tetapi Ayah kejawen. Ayah
saya orangnya cukup terbuka. Dia tahu
banyak tentang agama Katolik karena
dia banyak membaca dan mempelajari
agama-agama lain. Di rumah, mulai kecil
saya juga membaca beberapa buku yang
Ayah baca. Saat kuliah buku agama lain
banyak saya baca, termasuk juga tentang
agama Islam. Banyak teman muslim
saya merasa saya akan pindah ke Islam
Tole Aribowo bersama keluarga.
karena banyak membaca buku tentang

13 | Bhinneka edisi 10 ~ AGAMA dan KEPERCAYAAN


NIKAH BEDA AGAMA

Islam. Mereka tidak tahu banyak juga - Apakah tidak ada kesulitan dari keluarga
bacaan tentang agama lain di rumah. Anda maupun keluarga sang calon karena
Ayah saya seorang Dokter, dia dekat hubungan beda agama ini?
dengan beberapa pastor, dan para pastor
Tidak ada banyak kesulitan dari
itu juga sering meluangkan waktu untuk
keluarga. Ini mungkin juga karena latar
Ayah walaupun mereka tahu bahwa yang
belakang istri saya yang cukup beragam.
Katolik hanya ibu saya.
Ayah mertua saya dulunya Katolik, lalu
Bapak juga cukup dekat dengan Uskup
pindah ke Islam. Tapi adiknya masih
Surabaya. Kami bahkan sering ke rumah
beragama Katolik sampai sekarang.
Uskup di kota asalnya. Kemudian
Jadi, dapat ditemukan keberagaman
saat Uskup itu sakit, Ayah saya yang
agama juga di keluarga istri saya. Ini
mengantarkan Uskup tersebut operasi
yang membuat keluarga istri saya cukup
di Belanda, saat pastor selesai operasi
toleran, saya kira.
dan sudah bisa ditinggal, Bapak pulang
Masing-masing keluarga tidak
ke Surabaya. Satu hari sesudah balik ke
menginginkan adanya perpindahan
Indonesia, dia langsung operasi ginjal.
agama dan menginginkan menikah
Disinilah Bapak mencuat namanya di
menurut agamanya. Akhirnya kita
kalangan gereja, wong sudah sakit masih
menikah di gereja Katolik karena tidak
sempat-sempatnya mengantar Uskup!
diperlukan perpindahan agama.
Ayah juga pernah memimpin panti
asuhan Islam karena teman temannya - Lalu, bagaimana proses peresmian
mempercayai untuk menjalankannya, pernikahan itu? Apakah mengalami
walau tahu Ayah bukan Islam (bahkan kesulitan?
bisa dianggap, ayah saya tidak beragama Saya merasa sangat mudah saat
karena Kejawen belum diresmikan oleh memohon pernikahan ini ke pastor
Pemerintah Indonesia). Gereja saya. Ketika mau menikah, ayah
Selain itu, Bapak sering berdiskusi saya yang menghadap ke pastor kepala
dengan pendeta Buddha. Mungkin ini Wonokromo. Langsung “Lancar Jaya”.
yang membuat saya berpikir mengapa Semua diurus oleh gereja. Saya cuma
perbedaan itu dibuat menjadi sekat? datang sekali saja, yang keduanya ya
Perbedaan memang perbedaan dan pada hari pernikahan itu.
tidak perlu disama-samakan, nantinya Sebelum menikah, Gereja Katolik
malah terjadi pemaksaan dan menjadi mengharuskan adanya kursus pernikahan
bertambah terlihat perbedaanya. singkat. Tapi pada kursus pernikahan,
Yang penting kita tidak memaksakan cuma istri yang bisa ikut, karena saat
keyakinan kepada orang lain kan? itu saya ada urusan di Jakarta. Pastor
di Gereja saya di Wonokromo tidak
keberatan sama sekali. Mereka juga

14 | Bhinneka edisi 10 ~ AGAMA dan KEPERCAYAAN


NIKAH BEDA AGAMA

tidak mempengaruhi istri saya untuk mereka bersekolah di Sekolah Katolik.


pindah agama dan lain-lain. Mereka Ibu saya pernah meminta salah satu
sangat luwes. anak saya beragama Katolik tetapi saya
menolaknya.
- Sekarang setelah menikah, apakah agama Sebenarnya saya juga menginginkannya,
masing-masing masih dijalankan? Apa tetapi pada dasanya saya tidak ingin
ada masalah dengan pernikahan beda menyuruh mereka ikut agama saya
agama? karena ini didikan dari Ayah tentang
agama. Ayah saya yang Kejawen tidak
Setelah pernikahan kita tetap men-
meminta saya ikut kepercayaan dia.
jalankan masing-masing agama kita,
Jadi, saya juga tidak meminta anak-
saya tetap ke gereja dan istri saya tetap
anak untuk ikut kepercayaan saya.
beribadah sesuai agamanya. Perbedaan
Tetapi di rumah, di tiap kamar tidur, ada
ini justru memberikan keleluasan wa-
Salibnya.
wasan bagi kami. Lima tahun setelah
pernikahan, istri malah memutuskan - Apakah pernikahan campur ada efek
untuk berjilbab. Saya tidak keberatan. positif dan negatifnya?
Masalah tentu saja ada. Tapi, setiap
pasutri tentu punya masalah yang Jelas pernikahan beda agama ini
berbeda-beda juga. Misalnya, saya membuat pengetahuan dan wawasan
pernah marah waktu istri lupa bahwa kami lebih dari yang lain. Misalnya,
hari Minggu saya harus ke gereja tetapi saya bisa mengetahui mengapa istri
dia sudah membuat acara. Mungkin hal saya melakukan hal tertentu, yang
yang sama juga dialami oleh istri saya sebelumnya saya tidak mengerti. Begitu
karena pernah dia juga marah saat saya juga sebaliknya. Yang jelas saya bisa
mengajaknya berdebat di waktu Idhul lebih mudah menerima perbedaan dan
Adha. Tetapi 90% kita tidak bermasalah saya tidak suka jika agama istri saya
mengenai agama. direndahkan.
Anak-anak jelas mendapat pengetahuan
- Bagaimana dengan anak-anak? Apa yang lebih, karena menerima
mereka bisa memilih agama mereka? pengetahuan tentang agama yang
Anak-anak tidak memilih agamanya berbeda juga. Mereka memang saya ajak
karena terus terang, saya yang mengunjungi berbagai rumah ibadat.
menentukan. Seperti juga agama Dengan demikian, mereka bisa belajar
saya ditentukan oleh orang-tua. Saya bahwa kebaikan dan kemanusiaan bukan
diharuskan menjadi Katolik sejak kecil. milik salah satu agama saja. Bahkan
Saya memutuskan supaya anak-anak orang yang tidak beragama pun bisa
ikut agama ibunya: Islam. Tapi, karena melakukannya. Inilah saya kira gunanya
saya ingin mereka tahu tentang Katolik, mempelajari berbagai agama dan tidak

15 | Bhinneka edisi 10 ~ AGAMA dan KEPERCAYAAN


NIKAH BEDA AGAMA

terkurung atau menjadi fanatik hanya sudah semakin memudar. Orang bisa bertemu
pada satu saja. dengan siapapun dengan lebih mudah dan
Tapi, setelah 16 tahun menikah, masih hubungan percintaan seharusnya tidak lagi
saja ada yang menggangu kami karena diatur oleh Negara. Pemerintah Indonesia
pernikahan beda agama ini, mungkin masih gemar mempertahankan peraturan
mereka merasa itu hak mereka. Ini yang yang picik seperti ini, sayangnya.
saya sedihkan, sebenarnya. Kalau dulu
kami berusaha diam dan mengalah,
sekarang kami mulai berani mengatakan
bahwa inilah jalan yang kami ambil. Ini
adalah hak kami.

Keluarga dan Masyarakat


Dalam beberapa kasus hubungan beda
agama, memang lingkungan keluarga dan
masyarakat bisa sangat mempengaruhi. Tole
Aribowo mungkin cukup beruntung karena
keluarga mereka mendukung. Begitu juga
gereja Tole yang cukup luwes. Namun, tidak
semua pasangan mendapat keberuntungan
seperti ini.
Tidak semua gereja memberi kemudahan.
Beberapa bahkan menolak menikahkan
pasangan beda agama. Dan kalaupun gereja
mau memberkati, Catatan Sipil seringkali
memberi hambatan. Bahkan, sempat ada
pasangan yang sudah diberkati di gereja, lalu
ditolak di Catatan Sipil dengan alasan KTP
pasangan tidak tercantum agama yang sama.
Beberapa pasangan harus putus hubungan,
atau menikah di luar negeri bila mereka
mampu. Salah satu pasangan terkadang
memutuskan untuk pindah agama, atau
berpura-pura pindah agama.
Inilah yang membuat kerumitan-kerumitan
tidak perlu di Negeri ini. Batas-batas geografis

16 | Bhinneka edisi 10 ~ AGAMA dan KEPERCAYAAN


KEYAKINAN: DARI SEPAK BOLA

Keyakinan:
Dari Sepak Bola Hingga Agama

Millardi Nadesul

Pada sebuah pertandingan sepak bola. Para Jakmania percaya bahwa Persija adalah
tim yang terkuat sedangkan para bobotoh berpendapat bahwa Persiblah yang nomor
satu. Kadang perbedaan pendapat yang tidak diutarakan secara eksplisit tidak akan
kentara, tetapi pada situasi lain perbedaan pendapat yang sama, jika dikemukakan, dapat
membuahkan perdebatan sehat, atau bahkan tindak kekerasan yang bisa mengambil
korban jiwa. Dihadapkan pada masalah seperti ini, kita sebagai masyarakat memiliki
pilihan agar perdamaian tetap terjaga: bungkam agar kita bisa menghindari cekcok atau
belajar untuk menghadapi dan menggunakan perbedaan pendapat sebagai bahan diskusi
dan sarana untuk memperkaya pikiran.
Mengingat begitu banyaknya pendapat yang dapat bertentangan, tidaklah rasional
bagi kita untuk mengharapkan seseorang untuk selamanya bungkam. Akan ada masa-
masa di mana selisih paham akhirnya terucap. Untuk menghindari pertikaian, akan
lebih bermanfaat bagi kita untuk memprioritaskan pilihan kedua, yakni belajar untuk
menghadapi perbedaan pendapat, dari tim sepak bola favorit sampai keyakinan
beragama.

17 | Bhinneka edisi 10 ~ AGAMA dan KEPERCAYAAN


KEYAKINAN: DARI SEPAK BOLA

Beda Kepercayaan yang Memperkaya dahulu apa yang sebenarnya kita maksud
dengan “agama“. Agama adalah sistem
Pertama-tama, sangatlah penting untuk kepercayaan yang menyangkut tuhan atau
mengingat bahwa di sini kita bicara mengenai dewa. Biasanya agama juga menyertakan
keberagaman pendapat, kepercayaan, aturan-aturan mengenai hubungan manusia
pandangan – bukan keberagaman fakta. dengan Tuhan dan hubungan antar manusia.
Setiap orang bebas untuk memegang pendapat Jika kita lihat dari sejarah, manusia pada
apapun yang dia inginkan karena pandangan awalnya tidak beragama dan tidak mengenal
atau kepercayaan tidak ada yang salah. Lain Tuhan. Agama dan pengenalan akan Tuhan
halnya dengan fakta; fakta bisa benar, salah, diciptakan oleh beberapa kelompok untuk
atau di antaranya. Membuat penyataan menjawab ketidaktahuan mereka akan alam
yang memuat fakta yang tidak benar (bisa semesta. Karena itulah, Tuhan dari berbagai
sedikit salah, bisa juga benar-benar keliru), kelompok manusia ini pun berbeda-beda dan
bisa berarti pencemaran nama baik atau tidak menyerupai agama yang kita kenal pada
penipuan. Karena itu, sudah selayaknya kita zaman sekarang.
memperlakukan perkara-perkara tersebut
Matahari misalnya sempat disembah
seperti halnya kita memperlakukan hukum:
sebagai Tuhan di berbagai tempat, karena
secara objektif. Masalahnya, pendapat bisa
manusia belum tahu bahwa benda angkasa
menjadi sesuatu yang subyektif. Menerapkan
ini adalah salah satu bintang di alam semesta.
hukum pada hal yang subyektif adalah sesuatu
Lalu, masih ada Tuhan yang lain. Odin, Zeus,
yang mustahil dan karena itu pendapat atau
dan Osiris adalah beberapa contoh dari ribuan
perasaan tidak bisa dikekang.
tuhan yang, ratusan sampai ribuan tahun lalu,
Konsep kebebasan berpendapat memiliki pernah disembah ratusan ribu umat manusia.
kaitan yang sangat erat dengan kebebasan Lebih tepatnya orang Norwegia kuno untuk
berekspresi dan kebebasan beragama. Odin, orang Yunani kuno untuk Zeus dan orang
Kebebasan berekspresi mengacu pada Mesir kuno untuk Osiris. Dewa-dewa ini juga
kebebasan untuk menterjemahkan pikiran/ memiliki tempat ibadah masing-masing dan
pendapat ke dalam bentuk yang konkrit seperti memiliki aturan-aturan yang mengatur hidup
tulisan, gambar, tarian, dan metode-metode umatnya. Seiring berubahnya peradaban,
komunikasi lainnya. Oleh karena memiliki banyak agama punah dan agama baru lahir.
pendapat merupakan kebebasan. Ekspresi
Setiap agama, baik yang sudah punah
seni – perwujudan pendapat – juga harus
atau yang masih ada, mempunyai klaim-
bebas dari larangan. Jika tidak, itu artinya
klaim yang dipercayai umatnya. Dari klaim-
kita melarang seseorang untuk berkata atau
klaim inilah aturan-aturan agama berasal.
bertindak jujur.
Akan tetapi, sebagaimanapun percayanya
Dalam menjelaskan hubungan antara sekelompok orang terhadap klaim-klaim yang
kebebasan berpendapat dan kebebasan dimiliki agamanya, klaim-klaim tersebut tidak
beragama, kita perlu mengetahui terlebih bisa disebut fakta, melainkan kepercayaan

18 | Bhinneka edisi 10 ~ AGAMA dan KEPERCAYAAN


KEYAKINAN: DARI SEPAK BOLA

atau iman. Tidak ada bukti objektif untuk khusus terhadap beberapa agama tertentu,
menyokong pernyataan-pernyataan iman. solusi yang paling mungkin adalah dengan
Dengan besarnya variasi, setiap orang bebas menjadi sekuler.
untuk percaya agama tertentu dan/atau Pemerintah yang sekuler artinya pemerintah
untuk tidak percaya agama tertentu atas yang tidak menyokong agama(-agama)
dasar pertimbangan pribadi. Orang yang tertentu. Di mata pemerintah yang sekuler,
beragama Islam, contohnya, adalah orang semua agama harus sejajar. Di sisi lain, tugas
yang berpendapat bahwa ajaran-ajaran agama utama pemerintah adalah untuk memberi
Islam itu benar. perlindungan dan jaminan bahwa setiap
Berbekal pemahaman ini, pembatasan orang memiliki kebebasan untuk memeluk
jumlah agama (hanya ada 6 agama di keyakinan apapun.
Indonesia sampai saat ini) yang boleh dianut
di Indonesia sebenarnya tidak masuk akal. Toleransi dan Kesetaraan
Misalkan ada seorang penganut agama Berdiskusi dengan orang yang tidak
Scientology yang tinggal di Indonesia. Jika sependapat bisa menjadi metode yang berguna
orang tersebut dilarang untuk memeluk untuk belajar mengenai hal-hal yang baru atau
agama Scientology karena secara hukum tidak pernah terpikir sebelumnya. Semakin
agama tersebut bukanlah “agama resmi”, sering kita berinteraksi dengan orang yang
itu sama artinya dengan melarang orang memiliki perbedaan pendapat, latar belakang,
itu untuk berpendapat. Memaksa dia untuk profesi, semakin banyak yang bisa kita pelajari.
memilih salah satu dari 6 agama resmi yang Diskusi bisa berakhir dengan persetujuan, tapi
ada di Indonesia akan sama dengan mengatur diskusi juga bisa berakhir tanpa perubahan
pikiran seseorang. pendapat dari kedua. Di sinilah kita perlu
Jadi bagaimana caranya pemerintah agar menerapkan toleransi.
dapat berlaku adil? Salah satunya adalah Toleransi adalah konsep yang sangat
dengan meresmikan seluruh agama dan sering dipakai, sering kali secara kurang
kepercayaan. Namun, mengingat banyaknya akurat. Toleransi bukanlah respek. Toleransi
jumlah agama yang ada di dunia, dari Odinani bukanlah persetujuan. Toleransi adalah
di bagian barat benua Afrika sampai Islam tindakan membiarkan/mengizinkan sesuatu
(belum lagi jika semua denominasi dalam yang sebenarnya tidak kita setujui. Yang lebih
setiap agama, seperti Sunni, Shia, Sufi, dan mendalam dari toleransi adalah penerimaan dan
lain-lain dari Islam, ikut dihitung), hal ini kesetaraan, yaitu menganggap hak-hak setiap
akan sangat sulit tercapai. Dengan kata lain, orang yang berbeda dengan kita sebagai setara.
orang Indonesia yang tertarik pada agama
Tentu saja, penerimaan ada batasnya. Praktik
dari belahan dunia lain bisa saja berpindah
keagamaan yang mencakup kekerasan manusia
agama. Jika pemerintah mau bertindak adil
seperti yang ditemukan di sebuah suku di
dan mau memberi kebebasan beragama
Uttar Pradesh, India, di tahun 2003 tidak layak
kepada semua penduduknya tanpa perlakuan

19 | Bhinneka edisi 10 ~ AGAMA dan KEPERCAYAAN


KEYAKINAN: DARI SEPAK BOLA

untuk ditolerir karena jelas melanggar hak asasi orang non-Muslim. Hukum-hukum agama
manusia. Kebebasan beragama dan beribadah lain juga hanya berlaku untuk penganutnya.
tidak berarti bebas dari hukum. Namun, Karena setiap orang bebas memeluk agama
bukan berarti pemerintah, melalui hukum, apapun, setiap orang secara bebas telah
layak mengatur kebebasan berpendapat per memilih untuk tunduk terhadap hukum-
se. Namun, di Indonesia, seringkali kekerasan hukum agama masing-masing. Oleh karena
yang menggunakan nama agama dibiarkan, tapi itu, kita tidak bisa memaksa orang lain
pelecehan agama diusut habis-habisan. untuk menuruti hukum agama yang tidak
dianutnya.
Pelecehan Agama
Hal kedua yang juga tidak kalah
Pelecehan agama dilarang oleh hukum di pentingnya adalah, apakah pelecehan
Indonesia. Namun, apakah yang sebenarnya agama itu sebenarnya? Pelecehan agama
dimaksud dengan pelecehan agama? Apakah adalah pendapat yang mengkontradiksi
anggapan bahwa suatu agama adalah salah kepercayaan agama lain secara langsung.
termasuk pelecehan agama? Orang yang Kartun-kartun “Zombie Jesus” yang marak
memilih untuk menganut agama Kristen, di dunia maya, contohnya, adalah ekspresi
pada hakekatnya berpendapat bahwa artistik dari orang-orang yang berpendapat
ajaran-ajaran Kristianilah yang benar. bahwa Yesus bukanlah juru selamat manusia.
Secara tidak langsung, ini sama saja dengan Pada titik ini, orang-orang tersebut berada
mengakui bahwa ajaran agama lain, seperti pada posisi yang sama dengan semua orang
ajaran Hindu, ajaran Scientology, ajaran non-Kristen yang juga tidak berpendapat
Shinto dan lain lain, adalah tidak benar. bahwa Yesus adalah juru selamat manusia.
Apakah dia melecehkan agama-agama Hanya saja kartunis-kartunis itu lebih
tersebut? Sama halnya dengan pengikut eksplisit dalam menggambarkan Yesus,
Tao yang berpendapat bahwa ajaran manusia yang bangkit dari kubur, sebagai
Taoismelah yang benar dan ajaran agama mayat hidup atau zombie. Tentu banyak
lain salah. Apakah umat Tao melecehkan umat Kristiani yang tersinggung dan ingin
agama-agama selain Taoisme? pemerintah menghukum orang-orang yang
Lalu bagaimana dengan penghinaan bertanggung jawab. Namun, sekali lagi
yang lebih eksplisit seperti olok-olokan kita harus mengingat bahwa ajaran Islam
terhadap Nabi agama tertentu? Seperti pun cukup eksplisit dalam menjelaskan
gambar-gambar atau kartun yang dianggap identitas Yesus. Umat Muslim percaya
melecehkan? bahwa Yesus “hanyalah” seorang nabi
(Nabi Isa), bukan juru selamat. Jika umat
Satu hal yang harus dimengerti: hukum
Kristen mau pemerintah menindak tegas
agama seharusnya hanya berlaku pada
kartunis-kartunis tersebut dengan alasan
penganut agama itu. Hukum Islam yang
mereka melecehkan Yesus, bila konsisten,
melarang konsumsi makanan yang tidak
umat Kristiani juga perlu berlaku serupa
Halal, misalnya, tidak bisa dipaksakan pada

20 | Bhinneka edisi 10 ~ AGAMA dan KEPERCAYAAN


KEYAKINAN: DARI SEPAK BOLA

terhadap umat lain yang juga “melecehkan” seperti kita menangani kasus-kasus
Yesus dan menganggap dia bukan juru pribadi lain yang mengakibatkan rasa sakit
selamat atau Tuhan. Sekali lagi bila hukum hati. Diskusi adalah satu cara, berdialog
konsekuen: bila ada orang Kristen yang untuk mengungkapkan beban batin yang
menggambarkan orang yang dikagumi disebabkan oleh pelecehan-pelecehan
kelompok lain, dan dianggap penghinaan, tersebut. Cara lain adalah belajar untuk
hal ini berarti juga bisa diusut. Pada menerima perbedaan pendapat dan tidak
akhirnya, usaha para penganut agama berkutat terus menerus dengan hal itu. Saya
untuk memerangi pelecehan bisa menjadi yakin ada banyak cara lain untuk menangani
senjata makan tuan. rasa sakit hati, baik yang disebabkan oleh
Karena itu, hukum pelecehan agama pelecehan agama sampai yang disebabkan
pada dasarnya tidak adil. Hukum ini oleh perselingkuhan pasangan. Satu hal
menarget orang-orang yang menimbulkan yang pasti, kekerasan bukanlah solusi. Jika
rasa sakit hati pada umat beragama jika Anda melakukan sesuatu hal atas nama
agama mereka dikritisi. Jika pemerintah agama, Anda menjadi refleksi dari agama
benar-benar berpikir bahwa rasa sakit hati tersebut. Apakah Anda rela jika nama baik
dan tersinggung benar-benar layak untuk agama Anda dikaitkan dengan tindakan
diberantas menggunakan ancaman hukum, agresif penganutnya? Sebaliknya, jika
pemerintah juga harus menghukum setiap Anda mempertahankan kepala dingin dan
orang yang menyinggung orang lain. tetap menjaga perilaku di saat pelecehan-
Orang-orang yang menghina Lionel Messi pelecehan sedang berkecamuk, tentu citra
(menyinggung penggemar Messi), orang- agama Anda akan menjadi jauh lebih
orang yang menghina SBY (menyinggung dihormati.
pendukung, keluarga dan kerabat dari Pak
Presiden), orang-orang yang selingkuh
(menimbulkan rasa sakit hati pada pasangan
mereka) dan lain-lain. Apakah kita benar-
benar mau pemerintah berlaku seperti itu?
Tentu saja tidak. Oleh karena itu, kita harus
mampu untuk tidak menyerahkan hal-hal
yang terkait dengan penghinaan dan rasa
sakit hati kepada pemerintah. Rasa sakit
hati dan tersinggung sangatlah subyektif,
tidak bisa dibuktikan secara nyata, dan,
oleh karenanya, tidak bisa ditangani secara
hukum. Millardi Nadesul: Pendukung kebebasan berpendapat
Jadi bagaimana baiknya kita menangani dan berekspresi, terutama perihal isu-isu yang sering
ditekan oleh masyarakat banyak.
kasus-kasus pelecehan agama? Sama

21 | Bhinneka edisi 10 ~ AGAMA dan KEPERCAYAAN


HOMOSEKSUALITAS DALAM ALKITAB

Benturan Tafsir:
HOMOSEKSUALITAS DALAM ALKITAB
Oleh Ioanes Rakhmat

Pada tahun 1973 The American Psychiatric Association (APA) mencabut


homoseksualitas dari Manual Statistik dan Diagnostik Penyakit Mental,
dan dengan demikian posisi sebelumnya (tahun 1952) yang melihat
homoseksualitas sebagai suatu penyakit mental klinis dihapuskan./1/
Langkah yang progresif ini kemudian di tahun 1975 diikuti oleh The
American Psychological Association, dan juga oleh The National
Association of Social Workers di Amerika Serikat.

Pada tahun 1973 The American Psychiatric pilihannya untuk memenuhi kebutuhan
Association (APA) mencabut homoseksualitas akan cinta, persekutuan dan keintiman yang
dari Manual Statistik dan Diagnostik sangat kuat dirasakannya”, hubungan yang
Penyakit Mental, dan dengan demikian dipandangnya “memuaskan dan memenuhi
posisi sebelumnya (tahun 1952) yang melihat semua harapannya dan merupakan suatu
homoseksualitas sebagai suatu penyakit mental bagian esensial jati diri pribadinya”./2/
klinis dihapuskan./1/ Langkah yang progresif Orientasi seksual ini khas, berbeda dari
ini kemudian di tahun 1975 diikuti oleh The komponen-komponen seks dan seksualitas
American Psychological Association, dan juga lainnya, seperti seks biologis (hal-hal yang
oleh The National Association of Social Workers mencakup anatomi, fisiologi dan genetika yang
di Amerika Serikat. membuat seseorang menjadi laki-laki atau
Ketiga lembaga ini juga memberi batasan- perempuan), identitas gender (penghayatan
batasan yang jelas terhadap konsep modern psikologis sebagai laki-laki atau perempuan),
“orientasi seksual” sebagai “suatu pola kelakuan dan peran sosial gender (menyangkut perilaku
atau watak yang menetap pada seseorang dalam maskulin atau perilaku feminin, yang definisinya
mengalami ketertarikan seksual, romantik diberikan berdasarkan norma-norma kultural
dan afeksional khususnya terhadap laki-laki, yang berlaku dalam suatu masyarakat).
perempuan, atau sekaligus terhadap laki-laki Biasanya orientasi seksual ini dilihat
dan perempuan.” Karena didorong orientasi mencakup tiga golongan, yakni heteroseksual
seksualnya ini, seseorang “membangun suatu (tertarik secara seksual romantik terhadap
hubungan pribadi yang intim dengan mitra mitra seks dari lain jenis), homoseksual (tertarik

22 | Bhinneka edisi 10 ~ AGAMA dan KEPERCAYAAN


HOMOSEKSUALITAS DALAM ALKITAB

secara seksual romantik terhadap mitra seks Berikut ini tinjauan singkat atas tujuh teks ini
sejenis), dan biseksual (tertarik secara seksual dan tafsiran yang diberikan masing-masing
romantik terhadap mitra seks lelaki dan mitra kalangan Kristen ini terhadap masing-masing
seks perempuan sekaligus). teks ini.
Beberapa peristiwa telah terjadi belum lama
ini di Indonesia yang menunjukkan kebencian
kaum beragama Muslim fundamentalis
terhadap kaum homoseksual. Kebencian ini
timbul tidak sedikit karena teks-teks skriptural
yang dipahami secara harfiah. Dalam situasi
seperti ini, untuk meniadakan atau minimal
mengurangi tekanan sosiopsikologis dan
sosiopolitis terhadap kaum homoseksual, teks-
teks skriptural yang tampak melarang dan
mengutuk homoseksualitas perlu ditafsir ulang
untuk melepaskan teks-teks ini dari dominasi
konstruksi tafsiran tradisional yang umumnya
memang tidak memihak kepada kaum ini.
Sebagai sebuah sumbangan dalam Sepasang hewan homoseksual. Betapa alamiahnya
mendekonstruksi tafsiran tradisional terhadap mereka!

teks-teks homoseksualitas dalam kitab suci,


tulisan ini fokus pada teks-teks Alkitab yang Kejadian 19
dalam pandangan pertama tampak dalam arti Perikop ini mengisahkan tentang niat
harfiah mengutuk kaum homoseksual. Tuhan untuk memusnahkan kota Sodom (dan
Terdapat kurang lebih dua puluh rujukan ke Gomora) karena (kedua) kota ini konon sangat
homoseksualitas atau ke perilaku homoseksual besar dosanya dan durjana (18:20; 19:15). Dua
dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. orang lelaki (= malaikat) diutus Tuhan untuk
Tujuh di antaranya menurut kalangan Kristen menyelidiki keadaan kota ini. Ketika mereka
konservatif merupakan teks-teks yang sangat sudah tiba di Sodom, mereka diterima oleh Lot
jelas melarang dan mengutuk homoseksualitas dan diberi tumpangan di rumahnya pada malam
atau perilaku homoseksual, yakni Kejadian 19; hari itu juga. Tetapi semua lelaki dari seluruh
Imamat 18:22; Imamat 20:13; Roma 1:26-27; kota ini, tua dan muda (19:4), pada malam itu
1 Korintus 6:9-10; 1 Timotius 1:9-10; Yudas mendatangi rumah Lot dan mengepungnya.
1:7. Tetapi kalangan Kristen liberal progresif Mereka memaksa Lot untuk menyerahkan
mengajukan tafsiran yang berbeda atas teks- kedua tamunya itu kepada mereka untuk
teks ini, dan menegaskan bahwa konsep mereka “sodomi” (Ibrani: yada= mengetahui,
“orientasi seksual” sebagai homoseksual belum berhubungan seksual). Tetapi Lot melindungi
dikenal oleh para penulis kitab-kitab suci kuno. mereka, bahkan dia sampai rela menawarkan

23 | Bhinneka edisi 10 ~ AGAMA dan KEPERCAYAAN


HOMOSEKSUALITAS DALAM ALKITAB

dua anak perawannya kepada mereka sebagai penduduk asli dan pihak pemenang./3/
pengganti dua orang asing tamunya itu. Ketika Kalaupun dua tamu Lot itu menilai niat kaum
keadaan sudah genting, dua tamu itu menarik Lot lelaki Sodom untuk memperkosa mereka secara
ke dalam rumahnya, dan mereka membutakan anal sebagai suatu dosa, dosa ini bukanlah dosa
mata orang banyak yang mau mendobrak homoseksualitas, melainkan dosa memperkosa
pintu rumahnya itu sehingga mereka tidak bisa orang asing yang bertujuan untuk menghina
menemukan pintu masuk. Kisahnya berakhir mereka dan untuk memperlihatkan kekuatan
dengan pemusnahan kedua kota ini melalui dan dominasi para pemerkosa.
letusan gunung berapi, dan hanya Lot beserta
keluarganya diluputkan dari bencana ini. Kejadian 19
Dalam pandangan kalangan Kristen
konservatif, Tuhan melenyapkan kota Sodom “Janganlah engkau tidur dengan
(dan Gomora) karena kaum lelaki penduduknya laki-laki sama seperti engkau
mempraktekkan hubungan homoseksual. bersetubuh dengan seorang
Dengan demikian, dalam pandangan mereka, perempuan, karena hal itu suatu
Tuhan mengutuk dan menghukum segala kekejian.”
jenis homoseksualitas, yang, dalam pandangan
mereka, merupakan suatu akibat lanjutan dari Bagi kalangan Kristen konservatif, teks
“kejatuhan” Adam dan Hawa sebagaimana ini, yang dilepaskan dari konteks sastranya,
dikisahkan dalam Kejadian 2-3. dengan tegas melarang hubungan seksual
Tetapi kalangan Kristen liberal menolak antar sesama lelaki melalui anus. Tetapi
tafsiran semacam ini. Bagi mereka, teks ini tidak bagi kalangan liberal, teks ini tidak berbicara
memberi petunjuk jelas apapun tentang bentuk tentang larangan hubungan homoseksual
kedurjanaan dan dosa kota Sodom. Sebaliknya secara umum.
teks dengan jelas menyatakan apa sebab- Jika ditempatkan dalam konteks sastranya
musabab kaum lelaki Sodom mau “menyodomi” dan dalam konteks religius pada masanya,
dua tamu Lot itu, yakni karena mereka menilai teks ini ternyata mau menyatakan sesuatu
keduanya adalah orang asing yang mau menjadi yang lain.
hakim atas mereka (19:9). Pasal-pasal sebelum dan sesudah teks ini
Dalam zaman kuno di kawasan Timur secara meluas berbicara mengenai idolatri
Tengah, raja-raja dari suku-suku bangsa yang (=penyembahan kepada berhala). Imamat
ditaklukkan kadangkala diperkosa lewat anus 18:6-18 memuat larangan terhadap berbagai
oleh pasukan yang menyerbu masuk sebagai macam inses; ayat 19 berisi larangan
tanda kekalahan dan penghinaan atas mereka. bersetubuh dengan seorang perempuan
Pemerkosaan secara anal ini juga adalah suatu yang sedang haid. Ayat 20 memuat
cara untuk menghina dan merendahkan para larangan perzinahan. Persis pada ayat 21
wisatawan dan orang asing, dan sekaligus kita baca larangan mempersembahkan
untuk menunjukkan kekuatan dan dominasi anak-anak kepada suatu dewa pagan

24 | Bhinneka edisi 10 ~ AGAMA dan KEPERCAYAAN


HOMOSEKSUALITAS DALAM ALKITAB

yang bernama Molokh; lalu setelah ayat Ulangan 23:17 dengan eksplisit larangan
22 (lihat teks di atas) menyusul ayat 23 semacam ini diberikan: “Di antara anak-
yang memuat larangan perkelaminan anak perempuan Israel janganlah ada
dengan binatang, baik oleh lelaki maupun pelacur bakti (Ibrani: quedeshaw), dan di
oleh perempuan dari antara orang Israel. antara anak-anak lelaki Israel janganlah ada
Sesudah itu menyusul ayat-ayat 24-30 yang semburit bakti (Ibrani: quadesh).” Quadesh
dengan sangat jelas menyebut bahwa semua bertindak sebagai representasi simbolik
larangan yang telah disebut sebelumnya Dewa; dan quedeshaw sebagai representasi
telah dilakukan oleh “bangsa-bangsa” lain, simbolik Dewi.
yang sama sekali tidak boleh diikuti oleh
bangsa Israel. Imamat 20:13
Di dalam kuil-kuil dewa pagan, khususnya
kuil dewa pagan Molokh, terdapat pelacur- “Jika seorang laki-laki tidur
pelacur bakti (lelaki atau pun perempuan dengan seorang laki-laki seperti
dewasa, dan juga anak-anak lelaki dan dia bersetubuh dengan seorang
anak-anak perempuan) yang dalam perempuan, keduanya telah
ritual penyembahan kepada sang dewa melakukan suatu kekejian, dan
melakukan aktivitas persetubuhan. Ritual pastilah mereka dihukum mati
seksual semacam ini melibatkan kegiatan dan darah mereka tertimpa
hubungan homoseksual. Seperti juga kepada mereka sendiri.”
banyak masyarakat agraris kuno lainnya,
para penyembah dewa ini percaya bahwa Teks ini juga memiliki konteks ritual
jika mereka melakukan persetubuhan pelacuran bakti di kuil-kuil dewa-dewa pagan,
dengan para pelacur bakti ini di dalam kuil khususnya Dewa pagan Molokh (20:1-7), yang
dewa mereka, dewa mereka akan senang melibatkan aktivitas persetubuhan homoseksual
dan sebagai akibatnya pasangan mereka, yang dipercaya akan mendatangkan kesuburan.
ternak mereka dan lahan garapan mereka, Bangsa Israel dilarang keras meniru praktek
akan mengalami peningkatan kesuburan ritual pagan semacam ini, dan jika mereka
dan berbuah-buah./4/ melakukannya, mereka akan dihukum mati.
Dengan latarbelakang ritual religius Dalam kehidupan bangsa Israel kuno, hukuman
paganisme semacam ini, yang marak mati kadang dijatuhkan pada umumnya kepada
dilakukan pada masa Israel kuno, Imamat orang Israel yang melakukan suatu pelanggaran
18:22 jelas tidak berbicara mengenai larangan ritual, di antaranya menyembah allah-allah
dan penolakan terhadap homoseksualitas lain, mengumpulkan kayu api pada hari Sabat
secara umum, tetapi terhadap ritual (Bilangan 15:32-36), memakan persembahan-
pelacuran bakti yang dilaksanakan di kuil- persembahan ritual dengan cara yang tidak
kuil dewa-dewa pagan oleh bangsa-bangsa pantas (Bilangan 18:32), bertindak sebagai imam
lain yang mengitari bangsa Israel. Dalam dengan cara yang tidak sah (Bilangan 3:10)./5/

25 | Bhinneka edisi 10 ~ AGAMA dan KEPERCAYAAN


HOMOSEKSUALITAS DALAM ALKITAB

Roma 1:26-27 Sebutan “hawa nafsu yang memalukan”


dalam teks Roma 1:26 mengacu kepada keadaan
mabuk dan gila-gilaan ini yang dialami oleh
“Karena itu Allah menyerahkan
sejumlah orang di jemaat kota Roma. Mereka
mereka kepada hawa nafsu
telah meninggalkan kekristenan lalu menganut
yang memalukan, sebab isteri-
paganisme kota itu (1:18-23). Semula mereka
isteri mereka menggantikan
alamiahnya adalah perempuan-perempuan
persetubuhan yang wajar dengan
heteroseksual dan laki-laki heteroseksual. Tetapi,
yang tidak wajar. Demikian
ketika mereka sudah beralih ke paganisme kota
juga suami-suami meninggalkan
Roma dan ambil-bagian dalam ritual-ritual
persetubuhan yang wajar dengan
kesuburan pagan, perilaku seksual mereka
isteri mereka dan menyala-nyala
berubah: kaum perempuan heteroseksual
dalam berahi mereka seorang
menjadi lesbian, dan kaum lelaki heteroseksual
terhadap yang lain, sehingga
menjadi gay. Paulus menyatakan bahwa
mereka melakukan kemesuman
mereka menerima “balasan yang setimpal”; ini
(Yunani: hē askhēmosunē), lelaki
tampaknya mengacu kepada penyakit kelamin
dengan lelaki, dan karena itu
yang telah menjadi epidemik di kalangan
mereka menerima dalam diri
peserta kultus kesuburan Paganisme kota
mereka balasan yang setimpal
Roma./7/ Nah, kalangan inilah yang dikecam
untuk kesesatan mereka.”
dan diperingati Rasul Paulus dalam Roma 1:26-
27 sebagai kalangan yang bermoral bobrok dan
Surat Roma ditujukan Rasul Paulus kepada patut dihukum mati (1:28-32), bukan kalangan
orang-orang Kristen yang berdiam di Roma (1:7). yang karena orientasi seksual yang ada pada diri
Mereka terbenam dalam kebudayaan Romawi di mereka menjalani kehidupan homoseksual.
mana perilaku homoseksual ditemukan di mana- Karena konsep “orientasi seksual” baru
mana dan diterima oleh masyarakat. Dalam diperkenalkan di abad ke-20 ketika seksualitas
paganisme kota Roma, orang melakukan ibadah dikaji secara ilmiah, dan tentu belum dikenal
dan ritual kesuburan di kuil-kuil dewa-dewa dan oleh Rasul Paulus, maka sangatlah tidak tepat
di kultus-kultus misteri, dengan di dalamnya jika kalangan Kristen konservatif memakai teks
aktivitas pesta-pora seksual dilaksanakan gila- Roma 1:26-27 untuk menolak dan mengutuk
gilaan. Dengan bantuan anggur, berbagai homoseksualitas secara umum.
macam obat perangsang, musik dan dukungan
hadirin, para peserta ritual kesuburan ini 1 Korintus 6:9-10
terbawa masuk ke dalam keadaan mabuk
dan kehilangan kendali diri, yang mendorong “Atau tidak tahukah kamu bahwa
mereka tanpa kendali melampiaskan hasrat orang-orang yang tidak adil tidak
birahi mereka dalam suatu hubungan seksual akan mendapat bagian dalam
yang tidak “normal”. Inilah konteks religius Kerajaan Allah? Janganlah sesat!
kultural teks Roma 1./6/ Orang cabul, penyembah berhala,
26 | Bhinneka edisi 10 ~ AGAMA dan KEPERCAYAAN
HOMOSEKSUALITAS DALAM ALKITAB

orang berzinah, banci [malakoi], antara abad ke-3 dan abad ke-1 SM)
orang pemburit [arsenokoitai], menerjemahkan kata Ibrani quadesh dalam
pencuri, orang kikir, pemabuk, 1 Raja-raja 14:24; 15:12; dan 22:46 ke dalam
pemfitnah dan penipu tidak akan suatu kata Yunani yang kurang lebih serupa
mendapat bagian dalam Kerajaan dengan kata arsenokoitai. Perikop ini dalam
Allah.” LXX ini mengacu ke para “pelacur lelaki
yang bekerja di kuil”, yaitu kaum pria yang
Kata-kata Yunani untuk kata-kata “banci” dan terlibat dalam ritual seksual di dalam kuil-
“orang pemburit” (kata-kata ini dipakai dalam kuil pagan (Indonesia: pemburit bakti)./10/
Alkitab Terjemahan Baru Lembaga Alkitab Beberapa pemimpin lain gereja perdana
Indonesia) adalah malakoi dan arsenokoitai. berpikir bahwa surat 1 Korintus juga
Ihwal apa yang dimaksud dengan kata- mengacu ke para pemburit bakti di kuil-
kata ini dalam pikiran Rasul Paulus banyak kuil pagan. Ada juga yang berpendapat
diperdebatkan; dan mungkin sekali kata bahwa arsenokoitai sebetulnya mengacu
arsenokoitai adalah kata yang diciptakan sendiri ke para pelacur laki-laki yang menerima
olehnya mengingat sebelum dia menulis surat pelanggan perempuan, suatu pekerjaan
1 Korintus kira-kira di tahun 55 M tidak ada yang tampaknya umum dilakukan di dalam
penulis lain yang telah memakainya./8/ kekaisaran Romawi./11/ Di samping itu,
Kalangan Kristen konservatif menafsirkan sangat mungkin arsenokoitai juga mengacu
kedua kata ini sebagai homoseksual dalam ke orang-orang yang bekerja sebagai germo
arti seumumnya (bandingkan terjemahan atau muncikari./12/
arsenokoitai sebagai “homosexual offenders” Malakoi (yang diterjemahkan sebagai
dalam Alkitab New International Version “banci” dalam Alkitab TB LAI) sebetulnya
yang terjemahannya sarat dengan pandangan mengacu ke seorang lelaki muda atau
kekristenan konservatif). Menurut mereka, seorang anak lelaki yang terlibat dalam
para homoseksual tidak akan masuk ke hubungan seksual lewat anus dengan
dalam Kerajaan Allah, atau dengan kata seorang lelaki dewasa yang memilikinya
lain mereka akan masuk neraka setelah sebagai budaknya. Malakoi adalah mitra
kematian. Jelas, ini bukanlah sebuah seks seorang pria dewasa yang kaya raya.
tafsiran yang tepat. Dengan demikian, istilah yang kedua,
Jika Rasul Paulus (menulis surat 1 arsenokoitai, dapat mengacu ke lelaki
Korintus sekitar tahun 55 M) bermaksud dewasa yang memiliki seorang budak yang
mengacu ke homoseksual, dia akan dijadikan mitra seksualnya pada saat si
memakai sebuah kata Yunani lain yang lelaki dewasa ini berhasrat melampiaskan
standard, yakni kata paiderasste yang nafsu syahwatnya. Praktek seksual semacam
menunjuk kepada orang yang berperilaku ini, antara tuan dan budak lelaki, antara
homseksual antara lelaki dengan lelaki./9/ seorang pedofili dan korbannya, biasa
Septuaginta (LXX) (terjemahan Perjanjian dijumpai dalam dunia Yunani-Romawi
Lama ke dalam bahasa Yunani yang dibuat

27 | Bhinneka edisi 10 ~ AGAMA dan KEPERCAYAAN


HOMOSEKSUALITAS DALAM ALKITAB

pada era permulaan kekristenan./13/ 100–150 M, yakni paling jauh delapan


Jelaslah, dalam 1 Korintus 6:9-10 Rasul puluh lima tahun setelah Paulus dieksekusi.
Paulus tidak sedang mengecam dan Bagi penulis surat 1 Timotius, perilaku
mengutuk orang-orang yang memiliki arsenokoitēs bertentangan dengan “ajaran
orientasi homoseksual, baik laki-laki yang sehat” yang disusun berdasarkan “injil
maupun perempuan. Yang ditolak Allah” (ayat 10,11)./14/
olehnya adalah para praktisi hubungan
seksual dalam ritual-ritual kesuburan di Yudas 1:7
kuil-kuil pagan, atau, orang-orang lelaki
“… sama seperti Sodom dan
kaya yang memperlakukan budah-budak
Gomora dan kota-kota sekitarnya,
lelakinya sebagai tempat melampiaskan
yang dengan cara yang sama
nafsu syahwat mereka, atau orang-orang
melakukan percabulan dan
yang bekerja sebagai muncikari. Jelas,
mengejar kepuasan-kepuasan
Rasul Paulus menyamakan kedudukan
yang tak wajar, telah menanggung
semua golongan ini, yakni sebagai orang-
siksaan api kekal sebagai
orang yang tidak akan masuk ke dalam
peringatan kepada semua orang.”
Kerajaan Allah, padahal anak-anak lelaki
yang menjadi budak-budak pemuas nasfu
seksual para tuan mereka adalah korban- Sama seperti Kejadian 19 tidak
korban yang patut diberi pertolongan. menyatakan dengan spesifik apa dosa kota
Sodom (lihat ulasannya di atas), Yudas
1 Timotius 1:9-10 1:7 juga tidak dengan spesifik menyatakan
apa yang disebut penulisnya sebagai
“… yakni dengan keinsafan bahwa “kepuasan-kepuasaan yang tak wajar”, yang
hukum Taurat itu bukanlah bagi tidak harus ditafsirkan, seperti tafsiran
orang yang benar, melainkan Kristen konservatif, sebagai hubungan
bagi… orang cabul dan pemburit homoseksual.
[arsenokoitēs], bagi penculik, bagi Frasa Yunani dari frasa “kepuasan-
pendusta,…” kepuasan yang tak wajar” dalam teks ini
adalah sarkos heteras, yang secara harfiah,
Pandangan negatif Rasul Paulus karena direndengkan dengan “percabulan”
terhadap arsenokoitēs (yang diutarakannya (Yunani: pornea/15/), dapat diterjemahkan
dalam surat 1 Korintus pada tahun 55 M, ke dalam bahasa Indonesia sebagai “nafsu
sebagaimana telah dibahas di atas) tetap daging yang lain” atau “hasrat seksual yang
dipertahankan dalam surat 1 Timotius tidak wajar” atau “hasrat seksual yang
sebagai salah satu surat pastoral yang menyimpang” atau “syahwat yang tidak
ditulis oleh para penjaga dan penafsir alamiah”./16/
warisan teologis Paulus (dua lainnya Penulis Surat Yudas menempatkan
adalah 2 Timotius dan Titus) antara tahun perilaku seksual yang menyimpang ini

28 | Bhinneka edisi 10 ~ AGAMA dan KEPERCAYAAN


HOMOSEKSUALITAS DALAM ALKITAB

dalam konteks peristiwa pemusnahan kota intim dan langgeng.


Sodom dan Gomora seperti dikisahkan Perlu diingat bahwa gagasan tentang
dalam Kejadian 19. Dengan demikian, “orientasi seksual” (baik sebagai gay
sarkos heteras ini dapat ditafsirkan sebagai maupun sebagai lesbian atau kalangan
keinginan penduduk laki-laki kota Sodom lainnya yang keseluruhannya terangkum
untuk memperkosa dua malaikat yang sebagai kaum LGBTIQ/18/) muncul ke
mengunjungi kota mereka. Keinginan ini permukaan lalu menjadi sebuah gagasan
sesungguhnya adalah suatu penyimpangan, yang makin umum baru pada abad ke-20
karena mereka ingin menggagahi dua ketika seksualitas manusia mulai dikaji
malaikat tuhan secara seksual, padahal secara saintifik.
mereka adalah manusia biasa sementara Satu hal penting patut dicatat, bahwa
malaikat adalah makhluk bukan-manusia. perilaku homoseksual juga diperlihatkan
Perlu diketahui ada sebuah legenda Yahudi oleh sejumlah binatang. Karena
kuno yang mengisahkan bahwa perempuan- homoseksualitas pada binatang tentu
perempuan Sodom juga terlibat hubungan bukan timbul karena pola pergaulan yang
seksual dengan para malaikat./17/ tak bermoral, maka homoseksualitas pada
Jadi, yang dikecam dan dikutuk binatang harus dipandang sebagai suatu
oleh penulis Surat Yudas bukanlah pemberian alam, yang memperkaya warna
homoseksualitas, tetapi keinginan kehidupan di planet Bumi ini./19/ Jika
penduduk Sodom untuk bersetubuh dengan demikian, mengapa orientasi homoseksual
makhluk bukan manusia. Dalam hukum pada manusia harus dipandang sebagai
Taurat terdapat larangan keras manusia suatu penyimpangan akhlak yang harus
bersetubuh dengan binatang sebagai dikutuk atas nama suatu ajaran agama?
makhluk bukan manusia (Imamat 18:23). Jadi, perlu ditegaskan bahwa orientasi
homoseksual pada manusia juga sama
Penutup
alamiahnya dengan orientasi heteroseksual
Tidak satu pun dari tujuh teks utama atau orientasi biseksual. Heteroseksualitas
tentang homoseksualitas dalam kitab suci tidak bisa dijadikan norma untuk menilai
gereja yang telah dikupas singkat di atas dan melecehkan baik homoseksualitas
mengutuk homoseksualitas dan perilaku maupun biseksualitas.
homoseksual sejauh homoseksualitas ini Masih ada sejumlah teks lain dalam Alkitab
dipahami sebagai suatu orientasi seksual yang bisa diacu dalam rangka kajian keagamaan
seseorang dan sejauh perilaku homoseksual terhadap homoseksualitas, yakni Kejadian 1:28;
ini dipandang sebagai suatu relasi Kejadian 2:18; Kejadian 2:23-24; Kejadian
homoseksual antar kalangan gay atau antar 9:20-29; Ulangan 23:17; 1 Raja-raja 14:24;
kalangan lesbian yang dibangun karena 15:12; 22:46; 2 Raja-raja 23:7; Hakim-hakim
kesepakatan kedua mitra, yang dilandasi 19:14-29; Matius 8:5-13; Matius 19:4-5; Matius
cinta dan dijaga oleh komitmen untuk 19:10-12. Silakan semua teks ini dikaji sendiri.
membangun suatu persekutuan hidup yang

29 | Bhinneka edisi 10 ~ AGAMA dan KEPERCAYAAN


HOMOSEKSUALITAS DALAM ALKITAB

Catatan-catatan www.religioustolerance.org/hom_bibi.
htm ; juga “The Bible and Homosexuality:
/1/ Lihat JAMA: Gay Is Okay With Detailed Introduction, Part 2” di http://
APA (American Psychiatric Association); www.religioustolerance.org/hom_bibi1.
tersedia online di http://www.soulforce. htm.
org/article/642. Namun patut dicatat
belum lama ini (2009) para peneliti dari /4/Lihat “Context and analysis of Leviticus
The National Association for Research 18:22” di http://www.religioustolerance.org/
and Therapy of Homosexuality (NARTH) hom_bibh4.htm; Paul Turner, “Seeds of Hope:
menegaskan bahwa “adalah mungkin baik ‘But Leviticus Says’”, Whosoever, di http://www.
bagi pria maupun bagi wanita untuk berubah whosoever.org/seeds/letter84.shtml; dan juga
dari homoseksual ke heteroseksual” dan Anon, “What does Leviticus 18:22 really say?”,
bahwa “terapi untuk reorientasi seksual Pamphlet, National Gay Pentacostal Alliance
kelihatan bermanfaat dan tidak berbahaya, (NGPA), P.O. Box 20428, Ferndale, MI.
sehingga harus terus disediakan bagi orang-
orang yang mencarinya.” Tapi NARTH juga /5/ Lihat “Leviticus 20:13” di http://www.
menegaskan bahwa “klien yang tidak merasa religioustolerance.org/hom_bibh3.htm.
tertekan oleh orientasi seksual mereka
harus tidak diarahkan untuk mengubahnya /6/Untuk informasi tentang konteks
oleh para profesional kesehatan mental.” religius kultural surat Roma, khususnya
Lihat artikel “What Research shows: bagian-bagiannya yang mengacu ke perilaku
NARTH’s Response to the APA Claims on seksual, lihat R. S. Truluck, “The six Bible
Homosexuality” dalam Journal of Human passages used to condemn homosexuals”, di
Sexuality 1 (2009) 1-128; ringkasan artikel http://www.truluck.com/html/; dan artikel
ini tersedia online di http://www.narth. “Free to be gay: A brief look at the Bible and
com/docs/journalsummary.html. homosexuality”, Universal Fellowship of
Metropolitant Community Churches”, di
/2/Halaman 30 “Case No. S147999 in the http://www.ualberta.ca/~cbidwell/UFMCC/.
Supreme Court of the State of California,
In re Marriage Cases Judicial Council /7/Lihat “Romans 1:26-27. Introduction”
Coordination Proceeding No. 4365(...) - di http://www. religioustolerance.org/hom_
APA California Amicus Brief — As Filed” bibc3.htm.
(http://www.courtinfo.ca.gov/courts/
supreme/highprofile/ documents/Amer_ /8/Lihat artikel “Homosexuality in
Psychological_Assn_Amicus_Curiae_ the Christian Scriptures, the ‘clobber
Brief.pdf). passages’, 1 Timothy 1:9-10” di http://www.
religioustolerance.org/hom_bibc7.htm.
/3/Lihat “The Bible and Homosexuality:
Detailed Introduction, Part 1” di http://

30 | Bhinneka edisi 10 ~ AGAMA dan KEPERCAYAAN


HOMOSEKSUALITAS DALAM ALKITAB

/9/Lihat tafsiran 1 Korintus 6:9-10 the English Language, edisi keempat, di


dalam http://www.relgioustolerance.org/ http://www.dictionary.com/; dan Strong’s
hom_bibc1.htm. Concordance di http://www.freedom2201.
tripod.com/.
/10/ Paul Thomas Cahill, “An Investigation
into the Bible and homosexuality” di http:// /16/ Dalam The New Oxford Annotated
www.christianlesbians.com/. Bible Revised Standard Version (editor:
Herbert G. May & Bruce M. Metzger)
/11/Lihat artikel “Meanings of the Greek (New York: Oxford University Press, 1962,
word ‘arsenokoitai’ (1 Corinthians 6 and 1 1973), frasa sarkos heteras pada Yudas 1:7
Timothy 1)” di http://www.religioustolerance. diterjemahkan sebagai “unnatural lust”
org/homarsen.htm (begitu juga NRSV edisi 1989). Harper
Collin’s New Revised Standard Version of
/12/ Lihat artikel “How to be true to the Bible the Bible memberi komentar pada catatan
and say ‘Yes’ to same-sex unions”, di http:// Yudas 1:7 demikian, “Orang-orang Sodom
members.aol.com/DrSwiney/bennett. mencoba berhubungan seks dengan para
html; lihat juga “Celebrating diversity: texts malaikat”.
recently applied to homosexuality”, di http://
members.tripod.com/~uniting/resource/ /17/ Untuk tafsiran ini, lihat komentar atas
bible.html. Yudas1:7padahttp://www.religioustolerance.
org/hom_bibc2.htm.
/13/ Paul Thomas Cahill, “An Investigation
into the Bible and homosexuality” di http:// /18/ LGBTIQ = Lesbian, Gay, Bisexual,
www.christianlesbians.com/; lihat juga Transgender, Intersex, Queer.
Justin Cannon, “The Bible, Christianity and
Homosexuality”, di http://www.truthsetsfree. /19/ Tentang homoseksualitas pada
net/study.html. hewan, dua links ini menyediakan banyak
informasi berharga: http://en.wikipedia.
/14/ Selain sumber-sumber yang sudah org/wiki/Homosexual_behavior_in_
dirujuk di atas, kajian atas kata arsenokoitēs animals dan http://en.wikipedia.org/wiki/
juga dapat dilihat pada “Homosexuality List_of_animals_displaying_homosexual_
in the Christian Scriptures, the ‘clobber behavior.
passages’, 1 Timothy 1:9-10” di http://www.
religioustolerance.org/hom_bibc7.htm. Ioanes Rakhmat: Menyelesaikan S3 di bidang studi
Kitab Suci Perjanjian Baru, dengan mengkhususkan
diri pada bidang pengkajian Yesus. Juga mendalami
/15/ Untuk berbagai kemungkinan arti bidang-bidang lain seperti filsafat, sosiologi, dan studi
kata pornea, lihat kata “fornication” dalam kebudayaan. Sejumlah bukunya yang sudah diterbitkan
The American Heritage® Dictionary of antara lain Sokrates dalam Tetralogi Plato (2009) dan
Membedah Soteriologi Salib (2010).

31 | Bhinneka edisi 10 ~ AGAMA dan KEPERCAYAAN


APA KATA MEREKA

APA KATA MEREKA ?

Pernikahan beda agama masih menjadi masalah di Indonesia. Secara


hukum, hal ini juga begitu sukar dan bahkan tidak mungkin. Pasangan
beda agama seringkali harus menghadapi berbagai kendala. Apa
pendapat Anda tentang hal ini?

“Persoalannya bukan pada beda agamanya, tetapi lebih pada


negara yang tidak memfasilitasinya, sebab hukum perkawinan
negara telah terlalu dalam di-intervensi oleh dalil-dalil agama yang
eksklusif dan tidak dapat memahami realitas bahwa perkawinan
adalah soal keterbukaan, toleransi, saling pengertian, dan saling
penghormatan terhadap perbedaan.
Kalau soal kendala, ada banyak kendala, dan perbedaan agama
bahkan mungkin bukan kendala utama ataupun terbesar. Campur
tangan keluarga seringkali menjadi kendala lebih pelik dan menekan
daripada beda agama.“

• Manneke Budiman, Pengajar Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia. Meraih S3 di


University of British Columbia – Vancouver.

“Di dalam sebuah masyarakat yang pluralistik pernikahan beda


agama sulit dihindari. Ini bukan sesuatu yang sederhana. Kedua
belah pihak harus siap dalam menghadapi perbedaan-perbedaan
yang ada. Hal ini tidak akan menjadi berat apabila kedua belah
pihak mau mengakui dan menghargai perbedaan-perbedaan yang
ada serta tidak memaksakan pihak yang lain untuk mengikuti
agamanya. Bila anak-anak kelak dilahirkan, akan tidak bijaksana
bila orang tua yang satu mengajarkan bahwa agama pasangannya
itu buruk, jahat, dan hanya akan membawa umatnya masuk ke
neraka. Sebaliknya, mereka perlu belajar menunjukkan kebaikan-
kebaikan yang ada dalam agama pasangannya, sehingga anak-
anak bertumbuh dan bersikap positif terhadap perbedaan yang ada.“

• Stephen Suleeman, pendeta dan dosen teologi, lahir dan besar dalam keluarga pendeta.

32 | Bhinneka edisi 10 ~ AGAMA dan KEPERCAYAAN


APA KATA MEREKA

“Syarat sah perkawinan di Indonesia diatur dalam Undang-Undang


No. 1 Tahun 1974, terutama pasal 2, di mana sebuah perkawinan
dianggap sah oleh Negara jika perkawinan tersebut diresmikan
menurut agama yang dianut mempelai. Tentu hal ini memberatkan
pasangan beda agama yang ingin menikah, karena kita tahu mayoritas
agama yang diakui di Indonesia (kecuali Buddha) menganjurkan
bahkan melarang perkawinan beda agama.
Sikap menghalangi keinginan pasangan beda agama untuk
membangun rumah-tangga bisa berlanjut pada pemaksaan pindah
agama kepada salah satu pihak (hal ini sering memicu konflik). Ketika
itu terjadi, berarti negara sudah melakukan pelanggaran HAM. Padahal sesungguhnya fungsi dari
hukum adalah menciptakan keteraturan dengan menjunjung HAM.
Bisa dibilang UU yang berusia lebih dari 30 tahun itu bisa menjadi sumber konflik. Karenanya
diperlukan upaya revisi agar lebih relevan dengan konteks kekinian. Selain itu, sebaiknya negara
berperan sebagai fasilitator dan pelindung, tidak perlu melakukan intervensi yang akan berdampak
pada kehidupan sosio-religi warga negaranya.”

• Ambar Nizam, aktif di Badan Pemberdayaan Perempuan dan KB Kabupaten Bengkulu


Selatan. Meraih S2 di Universitas Gadjah Mada Prodi Magister Studi Kebijakan, konsentrasi
Pengarus utamaan Gender dan Kesehatan Reproduksi (2012)

“Di negara majemuk ini, pemerintah beserta segala lapisannya


semestinya memberikan fasilitas seluasnya bagi warga negaranya
untuk mencatatkan pernikahan. Tugas negara adalah mengakomodasi
pernikahan bukan wakil Tuhan atau wakil agama tertentu. Jadi,
penting bagi kita mendorong adanya Undang-undang yang
menekankan tugas Negara sebagai pelindung dan penyedia fasilitas,
bukan sebagai penindas.
Agama mestinya lebih menekankan sisi spiritual. Karena itu kita
mendorong kepada para pemuka agama dan para pemimpin agar
mereka bisa bersikap bijaksana. Seharusnya mereka tidak malah
melestarikan permusuhan antar agama, apalagi ada beberapa lapisan
masyarakat kita yang memang mudah tersulut. Juga, kita sendiri seharusnya gigih menyebarkan
pandangan yang menyejukkan dan mencerahkan dalam menghadapi perbedaan. Kita tidak bisa
mengharapkan pemerintah atau pemuka agama saja dalam membiasakan masyarakat menerima,
merayakan dan mengelola perbedaan.”

• Gayatri WM, menyelesaikan S2 Filsafat Islam di Islamic College for Advance Studies-Para-
madina Jakarta. Aktif di Komunitas Sekolah Agama-ICRP, dan ikut gerakan Focolare.

33 | Bhinneka edisi 10 ~ AGAMA dan KEPERCAYAAN


NASA, PRESIDEN OBAMA & DIPLOMASI AGAMA

NASA,
Presiden Obama
Diplomasi Agama
Novaya Sita
&
“ Beberapa minggu setelah menghentikan misi ke bulan,
Presiden Obama meminta NASA untuk fokus pada usaha
untuk menjangkau negara-negara dengan penduduk

mayoritas muslim.

Sesuai perintahnya, maka berubahlah dana yang diperuntukkan bagi program


misi NASA. Yang tadinya berkonsentrasi program penting lain termasuk eksplorasi
kepada eksplorasi luar angkasa, sekarang luar angkasa dengan menggunakan robot
menjadi diplomasi kepada muslim. serta observasi observasi planet bumi serta
Awalnya, saat memotong anggaran NASA penelitian di bidang ilmu pengetahuan,
sebesar 100.000.000.000 US dollar, demikian dikemukakan Obama.
presiden Obama tidak menyebut akan Misi menjangkau muslim ini akhirnya
dikemanakan sebagian dana tersebut. tidak jadi dijalankan. Namun demikian,
Menurut Presiden Obama, Constellation/ pejabat NASA tetap menyampaikannya
program bulan terlambat dari jadwal kepada media. Charlie Bolden, administrator
selain itu anggarannya berlebihan dan NASA mengatakan bahwa presiden Obama
juga tidak sepenting investasi investasi di ingin NASA mendapatkan cara menjangkau
bidang luar angkasa yang lain. Percobaan negara-negara yang mayoritas penduduknya
percobaan NASA untuk meneliti bulan itu muslim karena pemerintah ingin NASA
belum waktunya dilakukan dan memakan menjadi alat diplomasi internasional.

34 | Bhinneka edisi 10 ~ AGAMA dan KEPERCAYAAN


NASA, PRESIDEN OBAMA & DIPLOMASI AGAMA

Menurut Charlie Bolden, misi ini adalah Tapi, apa yang diinginkan dan dilakukan
untuk menjangkau partner-partner yang oleh para muslim relijius kaku setelah
tidak lazim, khususnya negara negara yang peristiwa itu?
tak punya program luar angkasa. Charlie Tentu, tidak semua muslim bisa
Bolden lebih lanjut menyatakan, Indonesia disamaratakan. Akan tetapi, tidak bisa
menjadi fokus istimewa karena Indonesia disangkal bahwa muslim fundamentalis
merupakan negara dengan penduduk ingin menerapkan aturan Quran dan aturan
muslim terbanyak. hukum syariah. Menurut muslim radikal,
Hingga kini, belum diketahui jumlah Amerika adalah penghalang dalam hal
persis dana yang pemerintah Amerika membangun kehidupan dunia yang sesuai
hendak investasikan pada usaha menjangkau Islam yang sesuai Sharia dan pemerintah
muslim. Indonesia hanyalah boneka Amerika.
Sementara itu, diberitakan bahwa Sementara orang Indonesia lain berharap
kongres telah membicarakan rencana Indonesia menjadi negara yang terunggul
Obama menghentikan program misi ke di bidang ekonomi, tekhnologi dan
bulan. Puluhan ahli hukum telah mengirim bidang bidang lainnya sehingga Indonesia
surat ke pimpinan NASA, mendesak agar menjadi layak dibanggakan, mereka para
Constellation tetap berjalan. Senator Partai fundamentalis bermimpi semua negara
Demokrat wilayah Florida Bill Nelson di dunia, berada di bawah kepemimpinan
mengatakan dihentikannya Constellation Sheikh Islam.
akan menyebabkan Amerika akan tertinggal Sharia adalah sistem hukum yang
dari Russia dan China dalam hal eksplorasi berdasar quran, hadits dan peraturan
luar angkasa. yang dibuat oleh ahli agama dalam masa
200 tahun pertama lahirnya agama Islam.
Di Afghanistan, Departemen Pencegah
Yang Ingin Dicapai? Kejahatan telah memaksakan penerapan
Tidak disangkal, bahwa persepsi muslim hukum Sharia. Salah satu aturan konyol
di Amerika cukup negatif, terutama setelah Departemen Pencegah Kejahatan adalah
peristiwa 11 September 2001. Banyak sekali laki-laki harus menumbuhkan janggut.
orang-orang Muslim menjadi sumber Jika telapak tangan tergenggam diletakkan
kecurigaan, karena segelintir manusia pada dagu dan janggut dilewatkan melalui
yang melakukan tindakan keji atas nama genggaman itu, maka harus ada janggut
Islam. Perang Irak semakin menambah keluar atau nongol dari genggaman.
ketegangan antara Amerika dan Negara- Hukum Sharia juga mengatur siapa siapa
negara Islam, dan telah banyak dikecam. saja yang boleh ditemui perempuan dan
Karena itu, pemerintah Negara Barat apa saja yang boleh mereka kenakan.
terkadang mendapat tekanan untuk Menurut pendukung hukum Sharia, hukum
melakukan diplomasi terhadap muslim. seperti ini pasti benar karena merupakan

35 | Bhinneka edisi 10 ~ AGAMA dan KEPERCAYAAN


NASA, PRESIDEN OBAMA & DIPLOMASI AGAMA

ketetapan Allah dan manusia tidak boleh


mengkritisinya.
Yang seringkali menyebabkan mereka
tetap yakin pada hukum Sharia adalah
keterkungkungan mereka terhadap
lingkungan sendiri. Kalau diplomasi yang
dilakukan hanya sekedar menunjukkan
itikad baik atau dengan kata lain, menjual
pamor, hal ini akan menjadi ajang
permainan politikus. Para fundamentalis
masih akan tetap berada di lingkungan
mereka. Sudah saatnya, perubahan
dilakukan dengan memikirkan pendidikan
secara lebih menyeluruh, agar mereka bisa
berpikir lebih rasional dan lebih luas.
Memperlebar wawasan sehingga mereka
sadar bahwa peraturan dan Kitab Suci
mereka bukanlah satu-satunya kebenaran
di dunia, akan sangat membantu. Dalam
hal ini, eksplorasi luar angkasa juga
akan menambah wawasan bagi semua.
Karena itulah, seharusnya NASA tidak
menghentikan begitu saja eksplorasi luar
angkasanya, eksplorasi yang akan membuka
wawasan kita semua. Eksplorasi yang
akan memberi pengetahuan akan dunia
baru, akan hal-hal yang tidak kita ketahui
sebelumnya. Yang juga akan memberi kita
pengertian yang lebih dalam akan diri kita
sendiri.

Novaya Sita: Guru dan editor buku.

36 | Bhinneka edisi 10 ~ AGAMA dan KEPERCAYAAN


GERAKAN ZAMAN BARU

Yordan Nugraha

Gerakan Zaman Baru

Globalisasi, perkembangan ilmu sinkretisme atau upaya mencampur


pengetahuan dan teknologi semakin berbagai kepercayaan. Gerakan Zaman
mempersingkat jarak dunia, sehingga arus Baru mengusahakan perpaduan ajaran-
informasi mengalir dengan deras. Aliran ajaran agama dunia. Bagaimanakah cara
tersebut terdiri dari satuan-satuan informasi pandang gerakan ini terhadap wujud
yang disebut meme, yang melompat dari satu Tuhan? Seperti apa keyakinan mereka
otak ke otak lain, bermutasi dan bersintesis, atas zat supranatural yang menciptakan
sehingga menghasilkan varian informasi dunia? Sebenarnya, setiap tokoh Zaman
yang berbeda dari sebelumnya. Inilah yang Baru mempunyai pandangan yang berbeda
terjadi di dunia sekarang. Satuan informasi mengenai apa itu Tuhan, terutama karena
mengenai kepercayaan di Tibet bisa dengan elastisnya sinkretisme pada Gerakan
mudah mencapai Amerika Serikat. Begitu Zaman Baru. Dalam ajaran mereka tidak
pula sebaliknya. Latar belakang inilah yang ada hierarki, dogma atau doktrin yang satu
telah melahirkan Gerakan Zaman Baru. seperti dalam agama Katolik. Keanggotaan
Apakah itu Gerakan Zaman Baru? Gerakan Zaman Baru pun juga tidak ada
Kata kuncinya adalah spiritualisme dan karena istilah kolektif ini bukan mengacu

37 | Bhinneka edisi 10 ~ AGAMA dan KEPERCAYAAN


GERAKAN ZAMAN BARU

kepada suatu institusi. Meskipun begitu, Yesus, bahwa Mbah Maridjan adalah salah
biasanya mereka mempunyai ciri-ciri satu mesias zaman baru. Perdukunan,
bersama, yang dapat dipakai untuk kejawen, semuanya dipadukan dengan
mengenali apakah seseorang beraliran agama samawi. Tentu saja perpaduan yang
Zaman Baru atau tidak. ada berbeda dengan yang di negara lain.
Pengikut Zaman Baru memadukan ajaran- Dialektisasi ajaran-ajaran yang cukup
ajaran dan filsafat yang diturunkan oleh para menarik ini dimungkinkan karena orang-
nabi dan rabi pada zaman dahulu kala. Mereka orang yang beraliran Zaman Baru biasanya
mencampur ajaran Islam, Kekristenan, Hindu, juga mencampur pandangan monisme dan
Druze, Bahai, Buddha, Konghucu, hingga panteisme.
Zoroastrianisme. Pendukung Zaman Baru
menyatukan spiritualitas Ignatius Loyola, Monisme, Panteisme?
Timur, Buddha, Islam, Kejawen, Panteisme,
Monisme adalah pandangan bahwa
dan lain-lainnya. Dalam setahun, seorang
semesta itu merupakan satu satuan
pengikut Zaman Baru akan sibuk pada
tunggal, atau pandangan bahwa materi
hari-hari raya. Mereka berpuasa pada bulan
dan alam pikiran itu satu. Monisme yang
suci Ramadhan, berdoa untuk Kristus pada
dianut Gerakan Zaman Baru adalah “Semua
hari Natal, bahkan melaksanakan ritual
dalam satu, satu dalam semua”. Sementara
Kejawen saat letusan Merapi mengalirkan
itu, panteisme meyakini bahwa “Tuhan
lahar. Bagi mereka, Muhammad, Yesus,
adalah semua” atau “semua adalah Tuhan”.
Kresna, Zarathustra, Ghulam Ahmad,
Menurut panteisme, aku, kamu, kakiku,
semuanya sama. Filsafat yin dan yang,
tulisanku, tanganku, merupakan bagian
ajaran Maniisme, semuanya patut dianut.
dari Tuhan. Inilah mengapa mereka kerap
Quetzalcoatl, Horus, Sol Invictus, Bumba,
menyatukan ajaran-ajaran di seluruh
semuanya benar. Bahkan mereka tidak
dunia, karena bagi mereka seluruh semesta
menolak alien Xenu sebagai penguasa
ini adalah (bagian dari, jika anggota
galaksi yang menciptakan manusia. Itulah
GZB tersebut panenteis) Tuhan. Dengan
sinkretisme yang merupakan ciri utama
bertolak dari pandangan ini, mereka
Gerakan Zaman Baru.
melakukan ritual-ritual spiritualis yang
Dengan ketiadaan hierarki yang
berupaya mengharmonisasikan diri dengan
mengatur, sinkretisme pada Zaman Baru
satuan tunggal yang semesta.
bergantung pada perkembangan budaya
Dari panteisme, kita dapat melihat bahwa
agama di suatu tempat. Sinkretisme Zaman
menurut Gerakan Zaman Baru, Tuhan itu
Baru berwarna warni laksana pelangi.
impersonal dan selalu hadir. Tidak seperti
Bahkan di Indonesia sendiri, sinkretisme
Kristus yang personal, “Ia” versi Zaman
di setiap daerah mungkin saja berbeda.
Baru tidak akan menunjukkan dirinya,
Misalkan, ada penganut Zaman Baru yang
karena kitalah Allah, Allah hadir dalam
meyakini bahwa Semar sama dengan

38 | Bhinneka edisi 10 ~ AGAMA dan KEPERCAYAAN


GERAKAN ZAMAN BARU

diri kita. Untuk apa berdoa pada diri kita keharmonisan. Bagi mereka, keharmonisan
sendiri, padahal kitalah Allah yang mampu akan tercapai apabila setiap orang
merubah alam semesta melalui pikiran mempunyai tubuh, pikiran, dan jiwa yang
kita? Kita telah bersatu dengan Allah, kita seimbang. Mereka berbagi spiritualisme
adalah bagian Allah, kita adalah Allah. antar sesama manusia. Beberapa dari
Maka dari itu Gerakan Zaman Baru tidak mereka ada yang menunggu datangnya
mengenal pengadilan terakhir dan lebih Zaman Aquarius pada tahun 2150. Sudah
menyukai konsep reinkarnasi. dua ribu tahun kita menginjak Zaman
Dari konsep “semua adalah Tuhan”, Pisces, dan beberapa penganut Zaman
atau “semua adalah bagian dari Tuhan”, Baru percaya, pada masuknya kita ke masa
pengikut Zaman Baru yakin bahwa manusia Aquarius, akan terjadi perubahan besar-
mempunyai kekuatan Tuhan yang bisa besaran. Sebagian menanti datangnya
dibangkitkan lewat spiritualisme. Meditasi, mesias zaman baru. Bahkan penganut
konsentrasi, visualisasi, imajinasi, pelatihan- Zaman Baru banyak yang mengkaji Buku
pelatihan semacam itu diadakan untuk Urantia untuk itu.
membangkitkan kekuatan dalam diri kita. Tentu orang luar akan memandang
Mental spiritual merupakan kebenaran yang ajaran ini aneh karena mencampuradukan
tertinggi. berbagai macam ajaran yang berlainan.
Dari spiritualisme-spiritualisme Zaman Perlu dicatat pula, kadang-kadang anggota
Baru, muncullah konsep “energi“. Chi, Zaman Baru juga mengaku sebagai agnostik
energi kosmik, mana, prana, atau segudang serta menyinkretkan sains (seringkali
nama lainnya, adalah sesuatu yang telah pseudosains atau ilmu semu) dalam
ada sejak awal, tidak bisa diciptakan, dan ajaran mereka. Ini dimungkinkan karena
hanya bisa dialihkan (uniknya, mereka elastisnya sinkretisasi mereka.
menyinkretkan Hukum Termodinamika
untuk mendukung pernyataan ini). Misalkan Sinkretisme – Gejala Baru?
seseorang sakit, atau hidupnya malang, itu
karena ada yang salah dengan energinya. Seperti yang sudah dijabarkan secara
Maka dari itu, beberapa penganut Zaman singkat dalam paragraf pembuka, gerakan
Baru takut bersalaman atau menyentuh ini menjadi populer berkat globalisasi.
barang sembarangan, karena tidak ingin Tapi, bukan berarti percampuran agama
energi negatif masuk. Mereka berusaha tidak pernah terjadi sebelumnya. Misalnya,
keras menjaga keseimbangan antara tubuh, Islam yang memasuki Maroko disinkretkan
pikiran, dan jiwa. dengan ajaran pagan lokal yang politeis,
atau contoh lainnya adalah sinkretisasi
Tujuan Penganut Zaman Baru Islam dengan kepercayaan tradisional
Jawa (Kejawen). Beberapa Sunan juga
Salah satu tujuan utama bagi
menyatukan ajaran Islam dengan budaya
penganut Zaman Baru adalah mencapai

39 | Bhinneka edisi 10 ~ AGAMA dan KEPERCAYAAN


GERAKAN ZAMAN BARU

agama Hindu, seperti Sunan Kalijaga merasa bahwa ajaran ini merupakan ajaran
yang menggunakan wayang dan kisah yang menurut Anda benar, maka tentu
Mahabarata untuk menyebarkan Islam di itu merupakan hal semua orang untuk
Jawa. Percampuran antar-agama tidak bisa menganut apa yang ingin mereka anut,
terhindarkan dan tidak perlu dikuatirkan. seperti yang tertulis dalam Pasal 18 Piagam
Apalagi dengan semakin mengglobalnya Hak Asasi Manusia PBB. Namun, yang
dunia dan semakin mudahnya interaksi, harus ditekankah adalah sifat kritis yang
maka akan bertambah banyak ajaran diperlukan untuk menanggapi ajaran-ajaran
yang saling bertemu, dan menyebabkan pseudo-ilmiah yang dipakai oleh Gerakan
sinkretisasi ala Zaman Baru yang berskala Zaman Baru. Misalnya, ada tokoh Zaman
universal. Ini didukung dengan bukti Baru yang meyakini bahwa manusia tidak
sejarah, bahwa Gerakan Zaman Baru boleh memakan sesuatu yang sudah diolah
mulai muncul pada abad ke-19, ketika karena sudah ada energi jelek yang mengalir
hampir seluruh dunia sudah dijelajahi dan dari tangan orang yang memasaknya.
terhubung. Ekstremnya, ada yang menolak bersalaman
karena takut energi negatif masuk lewat
Pergerakan ini, baik langsung maupun
tangan yang berinteraksi. Kita harus bisa
tidak langsung, telah memasuki negeri
menggunakan akal, rasio dan pembuktian
Indonesia. Karya-karya tokoh Zaman Baru
untuk menyikapinya. Apalagi, terkadang
dunia, seperti Rhonda Byrne dan The
ajaran Zaman Baru dipetik oleh sekumpulan
Secret-nya, telah menghiasi rak-rak toko
orang yang haus akan uang untuk meraup
buku di Indonesia. Beberapa tokoh dan artis
keuntungan sebesar-besarnya.
yang tak perlu disebut namanya pun juga
mengemban ajaran ini. Akan tetapi, para
“master” tersebut menolak label “Zaman
Baru.” Sebenarnya wajar saja, karena
mereka tidak punya institusi tertentu yang
menetapkan dogma universal.
Lalu, bagaimana sebaiknya kita menyikapi
ajaran ini? Sama seperti yang sepatutnya
kita lakukan dalam menghadapi semua
filsafat dan ajaran di seluruh dunia. Kita
harus bisa berpikir kritis dan logis dalam
menanggapi masuknya ajaran apapun.
Apabila tiba-tiba seseorang mendatangi
Anda, mengaku sepaham dengan Anda,
lalu mencekoki dengan sebundel ajaran Yordan Nugraha, mahasiswa Hukum Internasional
semacam di atas, Anda harus bisa dan Eropa di Universitas Groningen, pengurus Wikipedia
dan salah satu pendiri yayasan Minerva.
menanggapinya dengan kritis. Jika Anda

40 | Bhinneka edisi 10 ~ AGAMA dan KEPERCAYAAN


MARI BERAGAMA

Mari Beragama Yang Tidak Sakit

Chris Poerba

A wal tahun 2012, seorang anggota Komisi D DPRD di Kalimantan Barat,


menyatakan, ”Kalau tidak ada agama, mereka tidak layak jadi warga
negara Indonesia” (Pontianakpost.com, 08/01/2012). Dia mengatakannya,
setelah mengetahui terdapat sekitar 2000 warga Kabupaten Landak, di
Provinsi Kalimantan Barat, yang belum menganut salah satu dari enam
agama yang dianggap ”resmi” oleh negara. Mereka belum memilih dan
menganut salah satu agama seperti: Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha
dan terakhir Khonghucu. Pendapat ini turut diamini oleh Kepala Kementerian
Agama, Kabupaten Landak. Dia pun kembali mengajak agar 2000 warga
Kabupaten Landak tersebut, semestinya memilih salah satu dari 6 agama
tersebut. Mengapa? Supaya bisa menjadi warga negara Indonesia?

Agama Resmi dan Kepercayaan


Himbauan dari pejabat daerah tersebut, para pemeluk agama, yang sudah nyaman
yang mengatakan agar warga di Kabupaten dengan predikat agama “resmi”, serasa
Landak, untuk segera memilih salah satu mendapat angin segar dan akan seenaknya
agama ”resmi”, bisa juga diartikan sebagai sendiri untuk menyebarkan misi/ dakwah
ajakan bagi agama-agama “resmi” untuk kepada sekitar 2000 warga Kabupaten
melakukan misi, penginjilan, dakwah (atau Landak. Kenapa? Hanya karena penduduk
apapun namanya) kepada mereka. Serasa ini belum memilih agama “resmi” yang
himbauan itu berkotbah begini: ”Silakan 6 belum diakui oleh negara, maka otomatis
agama ‘resmi’ agar bisa melakukan misi atau belum menjadi warga negara? Benar-benar
dakwah kepada mereka!” Alhasil, nantinya sakit!

41 | Bhinneka edisi 10 ~ AGAMA dan KEPERCAYAAN


MARI BERAGAMA

Semakin sakit, karena yang mengucapkan nestapa tak hanya akan di alami oleh 2000
kalimat tersebut adalah seorang pejabat warga Kabupaten Landak saja, tapi juga
publik yang sepatutnya memberikan oleh ratusan bahkan ribuan agama-agama
teladan kepemimpinan kepada warganya. lokal yang terdapat di seantero nusantara.
Komentar dari para pejabat publik seperti Mengingat sejak dahulu Nusantara telah
itu, semakin menunjukkan terbatasnya memiliki ratusan bahkan ribuan agama-
pengetahuan mereka soal Pancasila dan agama lokal, sedangkan 6 agama yang
Konstitusi. Karena keyakinan akan suatu dipandang ”resmi” bisa dianggap sebagai
keagamaan tidaklah harus dilembagakan pendatang.
dalam bentuk formal dan organisasi apa Jadi bandingkan logikanya: 6 agama
pun. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa ”resmi” yang import dianggap agama
dalam Pancasila tidak hanya merujuk warga negara sedangkan agama-agama
pada 5 agama formal (menjadi 6 sejak lokal belum menjadi agama warga negara.
diakuinya Konghucu tahun 2006), seperti Mengapa mereka tidak bisa disebut sebagai
yang selama ini dipahami oleh banyak warga negara Indonesia? Padahal agama-
pejabat publik. Sila pertama itu sebenarnya agama lokal ini telah lebih dulu ada kalau
merupakan intisari dari semua ajaran dibandingkan dengan 6 agama yang
agama dan keyakinan kepada semua hal ”diresmikan” tersebut. Aneh sekali bila
yang dianggap sebagai Tuhan, Allah atau agama lokal harus melakukan pemutihan
sebutan lain yang mengacu kepada Yang dan masuk ke agama “resmi”, supaya bisa
Maha Esa. Semestinya pejabat publik menjadi warga negara. Logika kebolak-
harus lebih arif dan bijaksini (bijak di balik yang sakit. Nantinya, mereka-mereka
sini, bukan hanya bijak di sana). Jadi, yang masih beragama lokal menjadi ladang-
sungguh aneh karena masih ada pejabat ladang pemutihan yang akan dilakukan oleh
publik yang masih bingung dengan konsep misionaris-misionaris para agama import.
agama. Apa itu agama? Jawaban mereka
biasanya masih terbatas mengacu agama
Lembah Baliem Wamena
samawi semata. Sebanyak 2000 orang
yang terdapat di Kabupaten Landak, telah Pertanyaan berikut: apakah kalau semua
memiliki agama, yaitu agama lokal mereka, umat di Indonesia telah menganut salah
yang telah diturunkan dari nenek moyang satu dari enam agama “resmi” tersebut,
berabad-abad generasi yang silam, agama maka semua sudah beres? Dengan kata
yang sebenarnya lebih mendarah-daging di lain: bila para penghayat dari agama
bumi Nusantara daripada keenam agama lokal akhirnya mau melakukan konversi
resmi yang diimport dari luar. ke agama “negara”, maka otomatis tidak
akan ada lagi misi atau dakwah? Dan
Kekhawatiran berikutnya adalah, kalau
tidak akan ada lagi kekerasan? Anggapan
pendapat dari seorang pejabat publik seperti
ini juga masih sakit! Lihat saja antara
ini, diamini oleh khalayak ramai, maka
agama-agama ”resmi” yang saling gencar

42 | Bhinneka edisi 10 ~ AGAMA dan KEPERCAYAAN


MARI BERAGAMA

menyebarkan misi dan dakwah, kepada pedalaman. Jadi di dalam agama-agama


satu sama lain. Seperti berita di Papua, yang telah dipandang “agama negara” pun,
yang dianggap mencemaskan oleh orang- masih saling melakukan dakwah. Seperti
orang yang beragama Kristen (katanya!). orang Papua yang Kristen akan terus
Di salah satu beranda maya tersiar kabar didakwahkan agar menjadi Islam. Orang
“Islam Akan Menjadi Agama Orang Papua”. Papua yang Islam dilakukan penginjilan
Tulisan ini mengacu, karena kabarnya ada agar menjadi Kristen. Sedangkan orang-
221 suku yang sudah dijangkau. Tulisan orang Papua yang masih beragama lokal
lebih lengkapya, seperti ini “Terakhir (kalau masih ada), bisa jadi mereka akan
adalah kepala suku Asmat (Sinansius berbagi kongsi!
Kayimpter) yang sudah berganti nama
menjadi Umar Abdullah yang membawahi Van der Tuuk
beberapa kampung dengan 6000 kepala
Hebatnya “agama negara”, yang katanya
keluarga. Jefry Warysu panglima perang
“resmi” tersebut, akan bersatu kalau
yang disegani dan berpengaruh di kampung
berbicara mengenai ateisme. Sama-sama
Genyem di pedalaman Papua yang
mengutuk ateisme. Seakan-akan ateisme
membawahi ratusan kampung dan suku
tidak memiliki peran sama sekali di
sampai ke pegunungan Mamberamo juga
Indonesia. Tapi, benarkah demikian?
kini telah masuk Islam. Ke-islaman mereka
sudah lebih baik daripada suku Uelesy di Sejarah pengabaran injil di Tanah Batak,
lembah Baliem Wamena karena mereka yang dikenal dengan nama Batakmission,
semua sudah total tidak mau makan babi terkait dengan 3 aktor utama, yaitu
lagi.” (Pray & Action To Papua Now!: Ps. Nommensen, Van der Tuuk, dan Junghuhn.
Gelphy Nartha). Nama pertama, Nommensen sudah tidak
asing di kekristenan dan sejarah gereja-
Namun tulisan di atas juga bernada
gereja di dunia, namanya identik dengan
otokritik karena tidak menyalahkan agama
gereja HKBP. Namun dari tiga nama
yang melakukan dakwah tapi malahan
tersebut, sebenarnya Nommensen-lah
menyatakan “Jika gereja ‘tertidur’ maka
yang paling akhir datang di Batak. Dr.
islam akan menjadi agama orang Papua!“.
Ludwig Ingwer Nommensen lahir di
Sehingga otokritik ditujukan kepada gereja.
Pulau Nordstrand, yang terletak di antara
Katanya gereja-gereja satu sama lain hanya
Denmark dan Jerman pada 1834. Pada
meributkan doktrin, hanya mempercantik
1861, ia berlayar ke Sumatra dan pada 1864,
gedung gereja, mengumpulkan kolekte dan
dia bermukim di Silindung, Sumatra Utara,
sebagainya. Misi gereja ke Papua hanya
lalu memulai menyebarkan ajaran Kristen.
setahun sekali, mungkin ketika Natal saja.
Sedangkan misi dakwah Islam lebih rutin Di buku Uli Kozok, Utusan Damai di
menggunakan pesawat dan helikopter untuk Kemelut Perang: Peran Zending dalam
menjangkau suku Papua yang terdapat di Perang Toba, tersebutlah Junghuhn

43 | Bhinneka edisi 10 ~ AGAMA dan KEPERCAYAAN


MARI BERAGAMA

yang menjadi orang pertama yang hadir di tanah Batak. Ini tak lebih sebagai
merintis Batakmission. Junghuhn bukan upaya untuk membendung islamisasi yang
penginjil melainkan seorang liberalis dan berasal dari Kerajaan Aceh, terlebih-lebih
bahkan sangat anti Kristen. Dia menolak yang berasal dari Minangkabau.
penginjilan yang dilakukan ke Tanah Selanjutnya Fabri, kepala seminari dari
Jawa, namun anehnya dia menginginkan Zending RMG Barmen (tempat seminari
agar Tanah Batak secepatnya dilakukan Nommensen) membaca Injil Yohanes
kristenisasi. Bahkan Junghuhn yang terjemahan dari Van der Tuuk, yang pada
pertama mengusulkan hal tersebut. Hal ini akhirnya membuat RMG terkesan menjadi
setelah dia melihat kalau di Jawa umumnya begitu ingin untuk memberitakan ke Tanah
diperintah oleh satu orang raja, sedangkan Batak. Begitulah ternyata kita saling
di Tanah Batak hampir semua wilayah dan membutuhkan dan bahkan terkadang juga
tempat memiliki raja. Sehingga kalau di saling “menggunakan”, satu dengan yang
Jawa, Belanda cukup bekerja sama dengan lain. Jangan terlalu berlebihan, agar kita
seorang raja maka semua rakyatnya akan tidak menjadi sakit.
manut-manut. Hal ini akan berbeda bila
dilakukan di Batak, kalau Belanda bekerja
sama dengan seorang raja di Batak, maka
belum tentu raja yang lain turut perduli.
Raja yang lain umumnya akan acuh-tak acuh
saja. Akhirnya Junghuhn mengusulkan
ke Belanda agar Kristen selekas mungkin
disebarkan di Tanah Batak. Selain untuk
menyatukan konsep gagasan setiap raja
juga karena Islam Wahabbi yang dilakukan
oleh Teuku Imam Bonjol sudah sampai ke
Tapanuli Selatan.
Seruan dari Junghuhn ini langsung
ditindaklanjuti oleh Belanda, dengan
meminta seorang yang sepenuhnya
atheis, bernama Van der Tuuk, untuk
menerjemahkan Injil. Van der Tuuk adalah
satu-satunya akademisi yang mengetahui
mengenai bahasa Melayu di Belanda.
Junghuhn dan Van der Tuuk, keduanya
jelas bukan Kristen apalagi misionaris,
Chris Poerba, Peneliti-Bergiat di ICRP (Indonesia
namun mereka berdua yang paling Conference on Religion and Peace)
bersemangat agar Kristen selekas mungkin

44 | Bhinneka edisi 10 ~ AGAMA dan KEPERCAYAAN


MENGGUGAT PERAN AGAMA

MENGGUGAT PERAN AGAMA

John de Santo

D i Indonesia, agama memainkan peran penting. Hampir semua


pidato dimulai dengan menyebut nama Tuhan. Demikian pula setiap
pertemuan diawali dengan doa. Singkatnya, agama selalu memainkan peran
penting dalam seluruh aspek dan tatanan kehidupan pribadi dan kolektif.
Sedemikian pentingnya agama di negeri ini, sampai-sampai ia melekat pada
identitas seorang warga negara.
Setiap warga wajib mencantumkan agama yang diakui negara pada kartu
identitasnya. Sebuah kebijakan yang bisa dianggap diskriminatif karena
secara implisit menyingkirkan penganut agama lain di luar agama resmi.
Padahal seyogianya kebebasan beragama, mengandaikan kebebasan untuk
memilih agama apapun, termasuk kebebasan untuk tidak menganut salah
satu agama.

45 | Bhinneka edisi 10 ~ AGAMA dan KEPERCAYAAN


MENGGUGAT PERAN AGAMA

Masihkah agama diperlukan? Di dalam dunia yang penuh ketidaktahuan


inilah, agama dilahirkan. Para pendiri
Agama pernah memainkan peran sangat agama-agama besar adalah mereka yang
penting dalam sejarah peradaban umat secara kebetulan dianggap mengalami
manusia. Namun peran itu mulai tergradasi pencerahan karena merasa dekat dengan
sejak Abad Pencerahan, merosot menjadi apa yang dikenal sebagai kekuatan gaib.
kekuatan sekunder, bahkan sempat dituduh
sebagai biang kerok kekacauan sosial dan Dari merekalah jawaban atas rasa
penghambat kemajuan ilmu pengetahuan ingin tahu manusia dipuaskan dan
dan juga kesejahteraan umat manusia. segala tuntutan hidup diperoleh.
Salah satu penyebabnya adalah banyaknya Namun apabila tokoh-tokoh spiritual
kekerasan yang terjadi atas nama agama. itu menjelaskan pengalaman spiritual
mereka di abad super modern ini,
Di tengah wacana yang semakin santer
tidak mustahil mereka dianggap gila,
tentang peran agama, muncul gugatan:
keliru, atau bahkan pembohong.
masihkah agama diperlukan?
Sebelumnya, mari kita bayangkan suatu Jadi secara historis, sebetulnya agama
dunia tanpa sains, tanpa studi mengenai tidak hanya menampilkan dirinya sebagai
psikologi, biologi atau astronomi. Suatu sistem kepercayaan, tetapi juga sistem
dunia tanpa studi mengenai penyakit, pengetahuan yang dijadikan rujukan bagi
kuman, prosedur medis. manusia dalam memenuhi kebutuhan
Suatu dunia di mana cuaca dingin kognitifnya. Perannya bahkan sangat
atau panas sudah bisa mengakhiri nyawa dominan, ketika ilmu pengetahuan belum
mereka; suatu dunia yang dipenuhi oleh berkembang, dan masih banyak misteri
kejadian-kejadian alam yang menakutkan hidup yang belum dapat diterangkan secara
tanpa bisa dijelaskan sebabnya. Suatu rasional.
dunia tanpa penelitian terhadap gempa
tektonik, pola cuaca, gunung api, badai Dua Pendekatan
tornado, banjir dan lain-lain. Singkatnya Secara umum, terdapat dua pendekatan
suatu dunia ketidaktahuan. Tidak ada yang digunakan dalam melihat fenomena
payung, jas hujan, teleskop, teropong, tidak keagamaan. Pendekatan pertama lebih
ada mesin-mesin apapun. Manusia harus menitikberatkan pada ajarannya (doktrinal).
menghadapi alam yang serba misterius. Di sini agama dipandang sebagai realitas
Dunia semacam ini pastilah dunia yang yang secara ontologis menjawab apa yang
sangat gelap dan menakutkan. Padahal menjadi substansi keagamaan, apa yang
manusia adalah makhluk bertanya. Ia diyakini sebagai kebenaran hakiki bagi
butuh penjelasan terhadap fenomena alam pemeluknya. Titah yang tertulis dalam
dan uraian tentang makna hidupnya. Kitab mereka harus dituruti, begitu
juga sabda para petinggi agama mereka.

46 | Bhinneka edisi 10 ~ AGAMA dan KEPERCAYAAN


MENGGUGAT PERAN AGAMA

Kebenaran doktrin agama tidak lagi bisa lagi sesuai dengan sikon masyarakat kini.
dibandingkan dengan yang lain, apalagi Namun, agama masih sering dimanipulasi
dipertanyakan. oleh para pejabat, yang menggunakan dalih
Sedangkan pendekatan kedua memandang agama justru untuk menghalalkan atau
agama sebagai realitas sosio-kultural di menyembunyikan segala kejahatannya.
mana ajaran dan kepercayaan dalam agama Tidak dapat disangkal, Soeharto yang
menghasilkan seperangkat tradisi dan begitu lama “menghisap” darah rakyat, juga
praktik dalam rangka implementasi doktrin- cukup gemar memamerkan kesolehannya
doktrin keagamaan dalam konteks historis, sehingga menimbulkan rasa gentar untuk
sosial dan budaya. Ini sejalan dengan mengadilinya.
apa yang diasumsikan Emile Durkheim. Karena itu, jika seseorang merasa agama
Bahwasanya agama hadir pertama-tama masih diperlukan, beragamalah dengan baik,
untuk kepentingan manusia dan bukan agama yang tidak mengajarkan permusuhan
untuk kepentingan Tuhan. Kehadiran akan kehilangan keteladanannya. Agama
agama merupakan sebuah keniscayaan memang penuh simbolik, namun ia juga
dalam kehidupan suatu masyarakat. Ia perlu dihayati dengan pertimbangan akal.
timbul dari kebutuhan praktik kehidupan Tanpa akal, agama berubah menjadi terror
sosial, dan selama ini ia menjadi penting paling mengerikan. Pemimpin agama harus
dalam hubungannya dengan perilaku memperjuangkan kesejahteraan manusia
moral. seluas-luasnya, bukan menghasut apalagi
“Tuhan adalah masyarakat”, tulis mengajarkan kebencian terhadap pemeluk
Durkheim. Karena itulah, apa yang agama lain.
diperbolehkan dan dilarang, dan apa Riwayat agama memang tak akan
yang dianggap suci dalam agama sangat berakhir, namun posisinya akan semakin
tergantung dari mana masyarakat itu digugat oleh pertanyaan, “apakah agama
berasal. sanggup mengatasi kegelisahan sekaligus
Agama memang bisa dipandang sebagai menjadi orientasi hidup manusia?” Jika
pemberi ketenteraman dalam menghadapi agama tidak mampu memainkan peran
kondisi-kondisi dasar yang memprihatinkan. terhadap penganutnya supaya menjadi
Ia dipercayai mampu memberi dasar bagi lebih baik dan manusiawi, bagaimana kita
rasa aman dan identitas yang lebih utuh di bisa terus meyakininya?
tengah perubahan sejarah yang tak pasti.

Gugatan terhadap Agama


Ketika agama sudah berpindah tempat
John de Santo, penulis dan pengamat sosial budaya;
dan waktu, seolah terjadi kegagapan baru. menetap di Yogyakarta.
Aturan yang begitu kuno terkadang tidak

47 | Bhinneka edisi 10 ~ AGAMA dan KEPERCAYAAN


RESENSI BUKU

Sunni-Syi’ah dalam
Kesantunan Dialog
Oleh Zia Muthi Amrullah

Judul Buku : Dialog Sunni-Syi’ah


Penyusun : Syarafuddin Al-Musawi
Penerbit : Mizan, Bandung
Edisi : Edisi Khusus, cetakan II ,
April 2009
Tebal : xL +548

Tiga rumah jama’ah Syiah di Nangkrenang, Omben, Sampang, dibakar oleh


warga pada tanggal 29 Desember 2011 lalu, dilanjutkan dengan pengusiran
terhadap 7 orang pimpinannya beserta keluarganya, mereka tidak mendapatkan
rehabilitasi atas berbagai kerugian yang dialami.

Sebaliknya, pada 16 Maret 2012, Ustad Tajul Muluk sebagai pemimpin


dari jamaah Syiah tersebut ditetapkan sebagai tersangka berdasarkan Surat
Perintah Dimulainya Penyidikan (SPDP) Kepolisian Daerah Jawa Timur nomer
Sp.Sidik/47/I/2012/Ditreskrimum, tertanggal 27 Januari 2012 dan surat
pemanggilan nomer S.Plg/626/III/2012/Ditreskrimum, tertanggal 16 Maret
2012. Ia dituduh melanggar pasal 156a jo pasal 335 KUHP tentang penodaan
agama dan perbuatan tidak menyenangkan. Dalam hal ini Tajul bias dicerna
sebagai korban yang akhirnya harus dikorbankan kembali.

48 | Bhinneka edisi 10 ~ AGAMA dan KEPERCAYAAN


SUNNI-SYI’AH DALAM KESANTUNAN DIALOG

Beberapa bulan sebelumnya terjadi meruncing dan diskriminasi terhadap


penyerangan terhadap pondok YAPI penganut Syiah yang minoritas kian
di Bangil beberapa waktu lalu (15/2). merajalela.
Penyerangan dan tindak anarki seperti ini
tak akan pernah terjadi, jika perbedaan Dialog Dua Mazhab
paham antara Ahlussunnah dan Syi’ah
Berbeda dengan fakta tersebut, buku
ditransmutasikan dalam dialog yang santun
tentang dialog antara dua mazhab terbesar
dan saling memperkaya pemahaman satu
dalam sejarah besar Islam ini membahas
sama lain.
masalah-masalah yang diperselisihkan
Aksi penyerbuan YAPI di dusun Kenep secara kritis dan tuntas tanpa kehilangan
Kabupaten Pasuruan bermula dari ceramah kesantunan dan saling pengertian. Lebih
seorang “habib” di sebuah pesantren di tepatnya, buku ini merupakan sebuah
Singosari, Malang. Sekelompok massa kompilasi surat-menyurat antara Asy-
yang tersulut mengendarai motor dan Syaikh Salim Al-Bisyri Al-Maliki, Rektor
melakukan penyerbuan hingga melukai Universitas Al-Azhar, Mesir sebagai
santri. representasi dari golongan Sunni dan As-
Aksi sejenis juga terjadi dalam bentuk Sayyid Syarafuddin Al-Musawi Al-‘Amili,
pengusiran penganut Syiah April lalu di kota ulama besar Syi’ah yang menetap di
Sampang, Madura. Hanya karena khilafiyah Libanon.
mazhab, warga masyarakat disana diwanti- Tak syak lagi, perseteruan antara
wanti agar berhati-hati dengan Syi’ah Ahlusunnah dan Syi’ah berpijak pada
yang katanya sesat. Kenyataan ini teramat persoalan pengganti Nabi Muhammad
memprihatinkan, saat keberagaman dan SAW. sebagai pemuka umat yang
hak-hak kaum minoritas tidak dilindungi melanjutkan tongkat estafet kepemimpinan
dengan baik sepeninggal Gus Dur. sepeninggalnya, baik di ranah politik
Yang lebih memprihatinkan lagi, saat pemerintahan maupun dalam spiritual
masih dalam suasana pengungsian korban keagamaan. Kaum Syi’ah meyakini bahwa
penyerangan Sampang belum lama ini, jauh-jauh hari sebelum Nabi Muhammad
Suryadharma Ali selaku menteri agama saw. wafat, telah ditentukan secara eksplisit
alih-alih mendamaikan kedua kubu pengganti beliau yaitu Ali bin Abi Thalib,
yang berkonflik, malah mengeluarkan berlandaskan pada peristiwa Ghadir
pernyataan yang bodoh bahwa Syiah Khum. Sedangkan Ahlussunnah menerima
sesat. Disadari ataupun tidak, pernyataan Abu Bakar sebagai Khalifah. Selain sebagai
sesat yang dikeluarkan oleh menteri konsekuensi dari hasil musyawarah, juga
agama akan memengaruhi opini publik. memperkuatnya dengan mengambil dasar
Bukan tidak mungkin akibat pernyataan saat Nabi saw sedang sakit, Abu Bakar yang
yang disayangkan itu akan menyebabkan ditunjuk sebagai pengganti imam salat
permusuhan Sunni-Syiah akan semakin berjamaah.

49 | Bhinneka edisi 10 ~ AGAMA dan KEPERCAYAAN


SUNNI-SYI’AH DALAM KESANTUNAN DIALOG

Konsekuensi dari semua itu, kaum Syi’ah kedua tokoh besar, tanpa memihak atau
tampak tidak seperti mayoritas kaum terpengaruh oleh fanatisme bermazhab atas
muslimin lainnya. Mereka hanya mau nama apapun. Pada dialog penutup No. 111
berpegang pada apa yang diajarkan oleh tertanggal 1 Jumadil Awal 1330 H. As-Syaikh
Ahlul Bait, keluarga Nabi saw. dan keturunan Salim Al-Bisyri Al-Maliki mengungkapkan
(dzurriyyah) beliau, dalam segala bidang rasa puas dan terimakasihnya pada As-
pemahaman keislaman. Dan juga mereka Sayyid Syarafuddin Al-Musawi Al-Amili:
senantiasa berpegang teguh bahwa hanya
Imam Ali dan keturunannya dari isterinya, Memang, sebelum terjadinya
Fatimah puteri Rasulullah saw, satu-satunya hubungan dengan Anda, kebingungan
kelompok yang berhak memangku jabatan dan keraguan tentang kalian (kaum
Khilafah dan kepemimpinan tertinggi umat Syiah) selalu meliputi diriku, akibat
setelah Nabi saw. banyaknya issu-issu dan provokasi-
provokasi yang dilancarkan terhadap
kalian. Namun kini aku akan
Perbedaan: Kenapa Harus Kita Meng-
kafirkan? berpisah dari anda dengan sukses
dan keberhasilan di tangan. Karena
Penerbit Mizan memandang buku ini sangat
itu, betapa agungnya nikmat Allah
layak untuk diterjemahkan dan diterbitkan
yang dilimpahkan atas diriku. Dan
dengan pertimbangan yang matang, yaitu
betapa besarnya jasa yang telah anda
supaya kedua kelompok Ahlussunnah
tanamkan padaku ( hal. 510)
dan Syi’ah dapat saling mengenal dan
memahami kedua mazhab yang kadang-
Ternyata Ahlussunnah tidak banyak
kadang berbeda dalam penafsiran dan
berbeda pendapat dan sikap dengan kaum
penetapan hukum-hukumnya itu, sehingga
Syiah dalam mencintai dan menghormati
perbedaan-perbedaan tersebut tidak
Ahlul Bait (keluarga Rasulullah saw).
meruncing, sampai-sampai menimbulkan
Sebagaimana juga simpati mereka yang
sikap saling membenci, menyesatkan,
mendalam terhadap Ali Bin Abi Thalib kw.
apalagi mengkafirkan!
sebagai sahabat, sepupu sekaligus menantu
Dengan memahami dan menyadari latar Muhammad saw yang sejak masa kecilnya
belakang serta dalil-dalil yang menjadi mendedikasikan jiwa raganya dalam
pegangan pihak lain, penerbit berharap perjuangan menegakkan panji-panji Islam
akan timbul pengertian yang kemudian bisa dengan misi penebar kasih sayang bagi
menumbuhkan toleransi serta terjalinnya semesta alam.
rasa kebersamaan di antara kelompok-
kelompok kaum Muslimin, yang memiliki
syahadat yang sama. Zia Muthi Amrullah: Penulis, peminat filsafat dan
kajian agama. Beberapa artikelnya sudah diterbitkan
Dalam buku ini, anda akan menyaksikan
oleh koran Jawa Pos.
dialog-dialog jujur yang berlangsung antara

50 | Bhinneka edisi 10 ~ AGAMA dan KEPERCAYAAN


CERPEN : SILA & SILA

Sila dan Sila

Shinta Miranda

Tidak nyaman berjalan kaki di trotoar Ibu Kota pada siang yang tinggi. Jejari
matahari mulai panjang dan tajam. Meski begitu, Sila tetap berjalan kaki dari
rumah menuju tempat yang tiada asing. Ia pernah tinggal di situ, bersama
dengan beberapa perempuan lain yang hampir senasib kala itu. Suster Mariane
tak bisa memberi jawaban yang diminta Sila. Bukan tak bisa, tetapi tak boleh.
Sudah kesepakatan antara yayasan yang dipimpinnya dengan Sila, termasuk
keluarganya. Alasan apa pun tak memungkinkan. Bukan karena Suster Mariane
tak berhati, bukan karena tak sedih melihat air mata yang jatuh di pipi Sila, tetapi
begitu seharusnya. Sila tak memaksa karena sebenarnya ia pun telah menduga
jawaban yang akan diberikan oleh Suster Mariane. Ia hanya berharap lebih dari
apa yang telah ia ketahui. Ada banyak kecamuk hatinya yang mesti ia tata satu
demi satu sebelum ia pergi.

Sila berjalan lamban, menyeret kakinya membuat Sila selalu teringat peristiwa
perlahan, keringat mengucur satu demi itu. Kemarahan pada Ibunya ia endapkan
satu, air mata tak tertahankan. Tak akan ke dasar perigi kalbu. Sila berpikir bahwa
pernah datang untuk jumpai Suster Mariane kesalahan yang telah ia lakukan kepada
lagi. Barangkali harus melupakan hari- Erna, kakaknya seperti tidak terampuni.
hari muram, meski tak nampak cerah hari Betapa perih saat menghadapi sikap Erna
mendatang. Penyesalan telah lama membalut yang mendendam akibat kejadian yang ia
dirinya. Kebencian atas kebodohan sendiri sendiri tak pernah menyangka.

51 | Bhinneka edisi 10 ~ AGAMA dan KEPERCAYAAN


CERPEN : SILA & SILA

Sila dan Ibu “Jadi, kamu bela bapak yang pergi karena
perempuan lain? Kamu salahkan Ibu?”
Teringat hari-hari tanpa ayah yang suara ibu menjadi lebih tinggi.
menjadikan ia harus berbantah kata dengan “Rumah kita berdiri layak, sekolahmu
ibu tanpa ada yang membela atau menyudahi selesai di perguruan tinggi! Uang dari
pertengkaran mereka. Apa yang ia perbuat Bapak? Kalau bukan karena warisan
tak pernah mampu menyenangkan hati nenekmu, tak akan pernah terjadi! Kalau
ibunya. Erna selalu dijadikan perbandingan dulu ibu tidak menjadi peragawati, tak akan
terhadap dirinya. Erna yang enerjik, yang kita hidup layak, bahkan sampai hari ini!”
melihat masa depan, yang tidak sepandai Sila meninggalkan ibunya yang masih
dirinya di sekolah namun pandai memilih ingin berkata banyak kepada dirinya. Ia
yang terbaik. Semua tentang Erna! masuk ke dalam kamar tempat ia sering
“Mengapa jadi guru?” Ibunya bertanya mengurung diri sepulang dari kuliah. Ia
dengan hati jengkel ketika Sila memutuskan ingin berlari kepada bapaknya, tetapi itu
untuk mengajar di sebuah sekolah swasta. tak akan mungkin. Ia pun marah kepada
“Karena aku mau jadi guru !” jawab Sila bapak meski tak diperlihatkan kepada
“Gaji guru kecil! Kepandaianmu ibunya. Ia lebih condong memperlihatkan
berbahasa asing bisa untuk bekerja di rasa marah kepada ibunya yang dianggap
kantor, atau di kedutaan asing, atau dimana telah menjadikan keadaan semakin kacau.
saja yang gajinya lebih baik!” Seorang Herman mengingatkan Sila
Sila sebenarnya tak mau lagi berbantah- pada Bapak. Lembut dan sopan, meski tak
bantah dengan ibunya. Pasti akan terjadi bisa dibilang tampan. Lelaki itu seorang
keributan seperti yang sering terjadi pekerja keras, tak pernah menggubris
dengan bapaknya bila berbantahan dengan masalah gengsi. Kepahitan hidup adalah
ibu. Kali ini ia sudah di penghujung, tak lagi batu asahan yang membuat dirinya
bisa membendung. bertahan di kerasnya kehidupan. Ibu tak
“Mengapa Ibu selalu mendesak tanya? pernah menganggap Herman bermasa
Bila berjawab pun tak pernah terpuaskan. depan seperti apa yang dilihat pada Dito,
Itu juga yang membuat Bapak berpaling!” menantunya, suami Erna.
“Selalu bapakmu yang kau jadikan “Berharapkan apa dari seorang tukang
perlindungan! Dia sudah tidak di sini! bakso yang berjualan di kantin sekolah?
Dengar, kukatakan pada Erna untuk Pernah di penjara pula! Menurunkan gengsi
mendapat laki-laki bermasa depan. Aku diri! Masakan seorang guru bersuamikan
yang bodoh mau menikah dengan Bapakmu. tukang bakso yang dicap PKI?”
Mungkin ketampanannya mempesona “Apa yang salah pada seorang penjual
masa mudaku, seperti perempuan muda bakso, Ibu? Herman punya pendidikan
yang mengambil Bapakmu itu!” setara denganku. Seorang sarjana yang
“Bapak itu sabar dan lembut bagiku,” Sila terpaksa berwiraswasta. Tak ada hambatan
berkata dengan lirih.

52 | Bhinneka edisi 10 ~ AGAMA dan KEPERCAYAAN


CERPEN : SILA & SILA

berkomunikasi dengannya, tak ada yang Herman.


memalukan dengan pekerjaannya. Lalu, “Telah kuikuti kemauan Ibu, masih belum
siapa yang PKI? Bapaknya ditangkap karena cukup? Kalau saja Ayah masih di rumah,”
hanya memberi tumpangan kepada seorang keluhnya pada Dito.
guru yang aktif di gerakan tani pada waktu Dito seorang lelaki normal yang sama
itu! Lalu siapa yang telah membuktikan seperti lelaki lain. Pertama kali ia melihat
bapaknya seorang PKI? Negara pun tidak! Sila di sebuah hajatan perkawinan
Ada banyak korban yang tidak bersalah temannya, ia ingin mengenalnya lebih
sedikit pun yang dianiaya oleh pemerintah! dekat. Apa boleh buat, sikapnya dingin.
Herman harus dianggap seperti itu? Ibu Berbeda dengan Erna kakaknya yang
memang tidak punya nurani!” Sila pun hangat dan bersahabat. Maka jadilah Dito
digesek amarah. dan Erna semakin akrab, sampai menjadi
“Pokoknya Ibu tak mau kamu menikah suami isteri.
dengannya. Heran, berapa kali Dito Cinta sering datang terlalu cepat dan
mengenalkan teman-temannya pada kamu! atau mungkin datang sangat terlambat.
Tak seorang pun digubris! Mereka punya Cinta sering hadir di waktu yang tidak
kedudukan bagus di kantor dan bukan anak tepat, mungkin juga pada orang-orang yang
seorang...!” tidak tepat. Benar atau tidaknya pengertian
“Itu saja yang dipandang Ibu, harta, sebuah cinta, cuma Dito dan Sila yang
kaya, gengsi! Baik, mungkin aku tidak dapat mengartikan dalam situasi yang
akan pernah menikah dengan siapa pun!” mereka sendiri pun tidak mengerti. Mereka
Sila meninggalkan Ibunya. Tak tahan lagi menjalani hubungan yang seharusnya
mendengar hinaan ibunya kepada Herman. tidak terjadi. Mereka berdua saling
Hinaan orang-orang yang masih termakan mengungkapkan isi hati dan kemudian
oleh propaganda-propaganda rezim di jatuh hati. Dito merasakan Sila telah
masa lalu. mencair setelah dibekukan sekian lama.
Pertemuan setiap hari memungkinkan itu
Sila dan Dito terjadi dan membuahkan hasil yang sama
sekali tidak diharapkan oleh Sila.
Satu, dua dan entah berapa kali Dito Di dalam perkawinannya selama lima tahun,
telah berusaha lagi memenuhi pesanan Erna dan Dito mendambakan anak yang tak
Ibu mertua. Tak ada yang berhasil. Tak kunjung hadir juga. Dalam waktu setelah
seorang pun laki-laki yang dihiraukan Sila. itu, benih Dito tumbuh di rahim tubuh Sila.
Sila dengan rambut hitam tebal dan ikal, Tentu saja tak mungkin didiamkan, apalagi
dengan raut wajah yang manis dan berkulit disembunyikan. Cuma butuh keterus-terangan
kuning langsat akan selalu membuat setiap dan siapa pun yang mengetahuinya, terutama
laki-laki menoleh kepadanya dimana pun ibu dan Erna, bukan seperti menampung
ia berada. Dito mencoba membujuk Sila jatuhnya bulan di pangkuan.
untuk membuka hati setelah berpisah dari

53 | Bhinneka edisi 10 ~ AGAMA dan KEPERCAYAAN


CERPEN : SILA & SILA

“Akan kubujuk Erna untuk mengadopsi bepergian lama dari luar kota. Itu yang
anak kita, Sila,” begitu kata Dito dikatakan Ibunya kepada para tetangga
“Apa yang membuatmu yakin kalau aku dan kaum kerabat. Habis sudah semua
akan memberikan anakku?” Sila bergulung rasa diserap ke dalam dirinya. Ia bagai
amarah dan bingung. tak lagi mengenal siapa dirinya. Berhari-
“Aku inginkan anak itu, sebab itu hari, berminggu-minggu ia membisukan
kerinduanku.” Dito menyentuh lengan Sila diri, menghindar dari pembicaraan ibunya
“Ini anakku, bukan anak kakakku !” Sila dan Erna, menulikan telinganya ketika
mendorong dada Dito. segala ucap yang menyakitkan sempat
“Sekarang aku tahu maksudmu mendekati terdengar saat ia keluar dari kamarnya. Ia
aku, apa maksudmu bercerita tentang hanya berkomunikasi dan bertemu dengan
ketertarikanmu padaku sejak lama! Sekarang seseorang. Seseorang dari masa lalu yang
aku tahu bahwa apa yang dibanggakan ibu masih bersamanya.
pada dirimu, adalah kebodohan ibu! Tetapi
aku yang lebih bodoh dari ibu mau pun Sila dan Kepergiannya
Erna!” Sila menahan isaknya.
Meski lunglai dan merasa terabai seusai
Kemarahan Erna adalah kemarahan Ibu.
bertemu Suster Marianne, Sila singgah di
Keinginan Erna adalah keinginan Ibu. Sila
kapel kecil sebelah rumah penampungan,
disembunyikan di sebuah yayasan sampai
tempat ia pernah berdiam selama hampir
saat melahirkan. Bermacam-macam pikiran
sepuluh bulan menanti kelahiran anaknya.
dan akhirnya kebuntuan menyumbat
Ia cuma merasa teduh di tempat kecil yang
benak Sila. Ia tak mampu berbuat yang lain
dinaungi banyak pohon besar. Tak pernah
selain mematuhi. Tak seorang pun kerabat
ia masuk ke dalamnya, namun kali ini
dan tetangganya tahu. Mereka berusaha
di dalam kegamangannya, ia masuk dan
menutup malu dengan cara seperti itu.
duduk di barisan kursi belakang. Cuma
Bayi merah, anaknya, buah hatinya,
duduk dan berkata dalam hati, “Orang-
tak pernah ia lihat. Kesepakatan tanpa
orang berkata, KasihMu ada dan mengalir.
hatiny. Sila harus merelakannya untuk
Sekarang atau nanti, anakku akan mencari
diadopsi keluarga lain,tanpa perlawanan,
dalam pinta yang kusertai setiap hari. Kini
tanpa kata-kata lagi. Menandatangani
cuma aku dan anakku yang entah dimana,
berkas yang diserahkan Suster Marianne
akan hidup dengan kasih yang mengalir
dan disaksikan Ibu dan kakaknya, Sila
itu,” Sila berucap dalam hatinya.
melakukannya seperti berjalan di atas awan.
Erna tak henti mengumbar sindiran
Dito menyerah dengan mudah. Seorang
karena rasa dendam di setiap
pengecut yang mencuci tangannya berkali-
kedatangannya. Di setiap saat itu pula,
kali dan mengira dirinya telah bersih.
tak ingin Sila menggubrisnya. Penyesalan
Tak terlihat perubahan apa pun ketika
dalam meninggalkan kepedihan yang tak
Sila kembali ke rumah. Seolah ia habis
terkatakan, tapi tak ingin mencari sebab

54 | Bhinneka edisi 10 ~ AGAMA dan KEPERCAYAAN


CERPEN : SILA & SILA

untuk disalahkan. Bapaknya yang ia puja dalam setiap langkah. Seandainya saja
karena kesabaran dan kelembutan hatinya kujalani waktu itu tanpa perduli pada
seperti sirna begitu saja dalam hidupnya. keinginan Ibu yang tidak mencintaku. Ibu
Ibu memberi bumbu yang getir pada hanya mencintai dirinya dan aku tidak mau
hidangan kemarahan yang selalu tumpah terjadi padaku. Aku harus terus mencintai
karena serapah. Namun kali ini mereka anakku yang belum pernah kusentuh!”
berdua terperangah. Sila akan pergi dari hampir saja langkah Sila limbung melihat
rumah tempat ia tak pernah menjadi Herman menghampirinya.
sesiapa. “Seharusnya aku tidak di sini, namun Asih
“Kemana akan kau bawa dirimu sekarang, telah meyakinkanku bahwa semua telah
Nak?” Ibunya bertanya menahan heran dan gusar. diatur Herman, tanpa pretensi apa pun,” Sila
“Ke tempat aku akan mendapatkan memantapkan langkahnya menemui mereka.
hidupku,” katanya datar. “Suatu hari nanti, bila Sila telah benar-
Tak membutuhkan waktu lama untuk benar siap, akan kukatakan padanya bahwa
membenahi barang yang tak banyak anak yang ada pada kita, adalah anak yang
ke dalam koper berukuran sedang. Sila kita adopsi di Yayasan Fatima, setahun
telah menekan tombol pada raganya, lalu,” begitu niat Herman yang telah
menyalakan lampu sebagai penerang jalan disetujui isterinya sejak awal.
ke depan. Ia ingin mencari anaknya. Ia “Aku yakin Herman telah mengetahui
ingin mendapatkan dirinya lagi. semua yang terjadi padaku. Berkali-kali
kuabaikan pesan singkatnya ketika aku di
Sila dan Sila rumah penampungan itu.”
Sila bergumam dalam hati. “Aku
Di Bandara Changi, Herman dan isterinya akan menghadapi situasi yang sangat
menuntun seorang anak laki-laki berusia berbeda, yang seperti sebuah kebetulan.
setahun. Mereka menanti kedatangan Sila. Aku harus membuat bingkai kuat untuk
Tak pernah terbayangkan oleh Sila bahwa gambar kehidupan yang akan kumulai
restoran terkenal di Singapura tempat ia saat ini. Selamat tinggal masa silam!” Sila
diterima bekerja adalah milik Herman si melempar senyum pada suami isteri yang
penjual bakso di kantin sekolah. Karena menjemputnya.
jasa Asih, temannya dan juga teman
Herman sejak di tanah air maka Sila
memutuskan untuk pergi dari rumah. Sejak
kehamilannya, Sila hanya berkomunikasi
dengan Asih, satu-satunya teman tempat ia
mencurahkan segala. Shinta Miranda: Karya-karyanya telah diterbitkan
“Inikah jawaban dari pintaku?” berdegup dalam berbagai media massa. Antologi tunggalnya yang
kencang jantung Sila. terbaru Constance, bisa dipesan di: shinta_wani74@
yahoo.com.
“Aku selalu menjadi yang terbelakang

55 | Bhinneka edisi 10 ~ AGAMA dan KEPERCAYAAN


KOMIK : AJIE PRASETYO

56 | Bhinneka edisi 10 ~ AGAMA dan KEPERCAYAAN


KOMIK : AJIE PRASETYO

57 | Bhinneka edisi 10 ~ AGAMA dan KEPERCAYAAN


KOMIK : AJIE PRASETYO

58 | Bhinneka edisi 10 ~ AGAMA dan KEPERCAYAAN


KOMIK : AJIE PRASETYO

59 | Bhinneka edisi 10 ~ AGAMA dan KEPERCAYAAN


KOMIK : AJIE PRASETYO

60 | Bhinneka edisi 10 ~ AGAMA dan KEPERCAYAAN


KOMIK : AJIE PRASETYO

61 | Bhinneka edisi 10 ~ AGAMA dan KEPERCAYAAN


DAFTAR DISTRIBUTOR
MAJALAH BHINNEKA

SURABAYA Jl. Siwalankerto 121-131 Jl.Salihara 16 Agung Hima


Lembaga Bhinneka Surabaya Pasar Minggu Jl. Gombel Permai 6/107
Jl. Monginsidi 5 Jaksel 12520 Semarang
Surabaya 60264 Erin Erniati (Colors Radio) (021) 789 1202 (024) 747-1166
(031) 561-2036 Jl. Wonokitri Besar 40C (0812) 2861-7005
(0888) 0483-4837 Surabaya JOMBANG
(031) 560-0099 Aan Anshori SIDOARJO
C2O library Jl. Wisnu Wardhana 40B Cak Irsyad
Jl. Dr. Cipto 20 BANDUNG Jombang Sanggar Al-Faz
Surabaya 60264 Febri Qorina (QNET) Besuki Timur, Porong
(031) 7752-5216 Jl. Kol. Ahmad Syam LAMONGAN Sidoarjo
Ruko Perumahan Ikopin Kav. Bahrul Ulum (0813) 3248-2952
Freddy Istanto A125 Jl. Andan Wangi 161
Fakultas Seni & Desain Sayang, Jatinangor Sumedang Tlogoanyar SOLO
Universitas Ciputra Jawa Barat 45363 Lamongan 62218 Gessang
Surabaya 60219 Jl. Cokrobaskoro 201-B
Stefanus Ping Setiadi LUMAJANG Solo
Yuska Harimurti Terracota Workshop Hari Kurniawan (0271) 730-676
Jl. Raya Darmo Permai III Jl. Gandapura No. 71 Jl. Kol. Suruji 86
Kompl. Plaza Segi 8 Blok Bandung, Jawa Barat Lumajang 67313 TUBAN
C801-802 (0856) 225-1976 Lie Kwang Yen
Surabaya MAKASSAR Sekretariat DPRD
BEKASI Kantor Sehati Kabupaten Tuban
Yanuar H.K. Reynaldo Jl. Kancil Selatan 85 Jl. Teuku Umar 1A
Jl. Lidah Wetan, dan Jl. Gamprit 1 RT 003 / RW Makassar Tuban 62314
Jl. Lontar 014 No 73
Surabaya Jatiwaringin - Pondok Gede MEDAN YOGYAKARTA
(0813) 3023-4196 Bekasi 17411 Febry (Kantor ASB) Jadul Maula (LKiS)
(031) 7116-4660 (0817) 587-774 Jl. Vanili Raya 97A Jalan Pura no.203
Perumnas Simalingkar Sorowajan, Plumbon
Tom Saptaatmaja CIANJUR Medan 20141 Yogyakarta 55198
Jl. Kertajaya Indah 61 Pujiono (Bina Insan Center) (0857) 6159 2609
Surabaya Villa Gunung Bakti 19 Institut Hak Asasi Perempuan
(Air Isi Ulang Agape) PONTIANAK Jalan Nagan Tengah 40A
Sarjono Sigit Jl. Cilengsar - Cipanas Dianna Yogyakarta 55133
GAYa NUSANTARA Cianjur 43253 Kos Ananda Kamar T (0274) 382-393
Jl Mojo Kidul 1/11A A. Yani 1, Gg. Sepakat 2
Surabaya DEPOK Blok O Kusen Alipah Hadi
Asyuner Jabar Pontianak Yayasan Umar Kayam
Sekolah Mandala Jl. Cinere Raya Perum Sawit Sari I-3,
Jl. Putro Agung 2/6 Ruko Blok D No 7 SEMARANG Condong Catur, Sleman
Surabaya Cinere, Kota Depok 16514 Heru Emka Yogyakarta 55283
(031) 376-5926 Jl. Leduwi Selatan 98
JAKARTA Semarang 50124
Aditya Nugraha Sitok Srengenge
Perpustakaan UK Petra Komunitas Salihara

- Kalau tulisannya berupa reportase lapangan yang berhubungan dengan misi


pluralisme apa boleh dikirim?
Irianto Darsono, Tangerang.

- Reportase juga akan diterima dan diseleksi. Silakan mengirimnya.


Redaksi
Surat Pembaca.
- Apa kalau puisi juga harus panjang?
AD Rusmianto, Jogjakarta.

- Kalau puisi tidak harus pendek atau panjang. Hanya artikel saja
yang punya ketentuan kata, memang.
Redaksi.

Anda mungkin juga menyukai