agama &
kepercayaan
01 . Dari Pemred: Soe Tjen Marching
03. Mengkhianati Budaya Sendiri?
Imam Syafi‘i
05. Agama: Dalam Cengkeraman Pemerintah
Jennie S. Bev
08. Majemuk
Dédé Oetomo
11. Pernikahan Beda Agama
Soe Tjen Marching
17. Keyakinan: Dari Sepak Bola hingga Agama
Millardi Nadesul
22. Benturan Tafsir
Ioanes Rakhmat
32. Apa Kata Mereka ?
34. NASA, Presiden Obama dan Diplomasi Agama
Novaya Haikal
37. Gerakan Zaman Baru
Yordan Nugraha
41. Mari Beragama yang Tidak Sakit
Chries Poerba
45. Menggugat Peran Agama
John de Santo
48. Resensi Buku
Zia Muthi Amrullah
51. Cerpen
Shinta Miranda
56. Komik: Agama Melawan Budaya ?
Ajie Prasetyo
Orde Baru, kepatuhan kepada pemerintah Karena itu pula, pernikahan beda agama,
seringkali diselipkan dalam agama. masih dipersukar bahkan seringkali tidak
Kepatuhan untuk tidak mempertanyakan, mungkin di Negeri ini. Mengapa agama
untuk percaya kepada penguasa, apapun justru harus memisahkan manusia?
manipulasinya. Apakah sebenarnya fungsi agama?
Beberapa saat setelah Soeharto jatuh, Ada satu Kotbah di bukit yang masih saya
muncul satu lagi agama yang diresmikan kenang. Saat Yesus mengisahkan tentang
pemerintah: Konghucu. Namun, kepercayaan orang Samaria yang baik hati. Di suatu
lainnya juga semakin terdesak. Beberapa pinggir tanah Yudea, terkaparlah tubuh
pengikut Ahmadiyah dibantai. Apakah berlumuran darah – ia telah dirampok habis-
disadari bahwa Pahlawan nasional dan habisan dan dianiaya. Seorang Imam lewat
pencipta lagu kebangsaan Indonesia, WR dan hanya melihat korban tanpa berhenti.
Supratman, adalah penganut Ahmadiyah Ia melanjutkan perjalanannya. Namun,
juga? orang Samaria (yang dianggap kafir oleh
Lalu, bagaimana dengan para penganut kebanyakan orang Yahudi) justru menolong
Syiah di Sampang dikejar-kejar dan orang tersebut dan merawatnya. Dari kisah
dianiaya, hingga banyak dari mereka Yesus, tersirat bahwa kemanusiaan lebih
yang tidak tahu lagi di mana mereka penting dari iman atau agama seseorang.
bisa berteduh. Tidak lagi agama untuk Namun manusia masih saling mengutuk,
kemanusiaan dan mengasihi sesama menyesah bahkan menganiaya sesama,
manusia, tapi untuk ajang adu-domba. hanya karena kepercayaan yang berbeda.
Rakyat yang saling memusuhi, akan lupa
terhadap korupsi penguasa.
Mengkhianati
BUDAYA SENDIRI ? Imam Syafi’i
Selain kaya akan keragaman suku, Indonesia juga kaya akan keragaman keyakinan
atau agama. Di antaranya adalah agama Kejawen dari Jawa Timur dan Jawa Tengah,
agama Kaharingan dari Kalimantan, agama Parmalim dari Sumatera Utara, agama
Tolottang dari Sulawesi Selatan, Marapu dari Sumba, Wetu Telu dari Lombok, dan
masih banyak lagi. Namun, agama maupun keyakinan adat Nusantara nampaknya
telah dilupakan oleh sebagian besar masyarakatnya sendiri, seiring datangnya
agama-agama baru dari luar, seperti Hindu, Buddha, Kristen, dan Islam.
Kita sering mendengar hujatan “kafir moyangnya. Sedangkan mereka yang terus
atau musyrik” dari seorang agamawan membinasakan agama adat tersebut justru
terhadap orang yang masih menjalankan mendapat sanjungan dan penghargaan di
tradisi ritual yang berasal dari nenek mata masyarakat.
Ketika kita mengingat kasus ditangkapnya melupakan keyakinan dan agama adat
seorang ateis Minangkabau bernama Alex kita demi agama impor.
Aan hanya karena pengakuan ateisnya
yang dianggap bertentangan dengan
Pancasila, kita seakan dibatasi aturan yang
tidak logis. Bagaimana mungkin kepercayaan
menjadi ukuran kewarganegaraan sehingga
Negara bisa ikut campur dalam menentukan
kepercayaan warga negaranya. Dan juga
bagaimana mungkin kepercayaan yang
dianggap sah oleh Negara, justru merupakan
kepercayaan hasil impor dari Negara lain,
bukan berasal dari adat lokal?
Pembatasan jumlah agama di Indonesia
sudah tentu bertentangan dengan kekayaan
agama di Indonesia. Kecintaan kita terhadap
budaya seakan dibatasi oleh kebijakan
Negara, dan hak pribadi kita untuk
berkeyakinan, sebagaimana dirumuskan
dalam UUD, seakan hanya omong kosong
belaka.
Kita hanya mendapat informasi dari
buku pelajaran sekolah bahwa masyarakat
Indonesia dahulu menganut kepercayaan
animisme dan dinamisme. Dua kepercayaan
itu kini dimusuhi oleh mayoritas Agama
yang diakui di Indonesia. Kita seakan
diarahkan untuk memusuhi budaya adat
oleh peraturan Negara.
Inilah paradoks yang sering kita temui
dalam kehidupan bernegara, terutama
ketika kita bicara soal budaya. Kita
marah ketika kerajinan “batik” diklaim
oleh Malaysia, sedangkan kita sendiri
“malas” mempelajari kebudayaan adat.
Kita menolak budaya Barat untuk Imam Syafi’i: Mahasiswa Jurusan Pendidikan
mempertahankan keaslian budaya kita. Agama Islam STAI Qomaruddin Bungah Gresik.
Jennie S. Bev
AGAMA
Dalam Cengkeraman Pemerintah
Sila pertama Pancasila “KeTuhanan terjadi kompresi global dan intensifikasi
yang Maha Esa” gembar-gembornya sudah akan kesadaran sebagai satu dunia. Ini
berhasil menjaga keberagaman budaya dan pernah terjadi di abad ke-19, di mana
kepercayaan di Indonesia. Benarkah ini? Revolusi Industri di Eropa menghapus
Indonesia hanya mengakui enam agama. jarak dan setiap aksi dari satu wilayah
Keenam agama tersebut bisa dianggap atau bangsa mempunyai gaung di wilayah
“agama impor” Islam, Kristen, Katholik, atau bangsa lainnya, walaupun cukup
Buddha, Hindu, dan Konghucu (Konfusius). jauh jarak geografisnya. Revolusi ini
Lantas, tepatkah Indonesia disebut sebagai juga menempatkan keberdayaan Kristen
negara “pluralis”? sebagai agama para industrialis Eropa di
titik puncak totem agama-agama di dunia
Seperti yang telah dinyatakan Roland
selama masa kolonial.
Robertson, di dalam “globalisasi” telah
Di era globalisasi yang luar biasa pesat Pancasila: Pemerintah yang Mengatur
sekarang, kompresi dan intensifikasi terjadi Tuhan
dalam skala masif. Revolusi Internet di
abad ke-21 tidak hanya menghapus jarak Dari sejarah pembentukan Pancasila,
dan mempercepat gaung suatu aksi, namun Piagam Jakarta 22 Juni 1945, sila Pertama
juga mengakibatkan irelevansi banyak hal. sebelum diedit berbunyi, “Ketuhanan
Salah satu yang perlu dibenahi dan direvisi dengan kewajiban menjalankan syariat
adalah pengertian konsep “pluralisme” Islam bagi pemeluk-pemeluknya.” Mengapa
dengan cara mempergiat edukasi publik dipilih Islam di sini? Jelas karena mayoritas
tentang “pluralisme horisontal” yang bisa penduduk Indonesia. Ini serupa dengan
dibantu dengan penggunaan Internet. pemilihan agama Kristen sebagai agama
“resmi” suatu negara koloni, di mana
Di Indonesia, pengakuan atas hanya
“pluralisme berhirarki” membentuk tirani
enam agama tersebut merupakan antitesis
oleh penguasa dan tirani mayoritas. Atau
dari konsep “pluralisme” itu sendiri karena
singkatnya: pluralisme yang tidak pluralis.
pembatasan yang dilakukan bersifat
hierarkis. Dengan kata lain, agama yang Niat awal untuk menggunakan syariat
tidak diakui pemerintah Indonesia dianggap Islam di dalam Sila Pertama merupakan
lebih rendah dari agama yang diakui di bentuk pencerminan satu agama di negara
Indonesia. Sebelum Konghucu diakui, Indonesia. Ketika Sila Pertama telah diedit
pemerintah Indonesia jaman Orde Baru sehingga berbunyi cukup netral “Ketuhanan
hanya mengijinkan warga negara memeluk Yang Maha Esa,” bayang-bayang niat awal
5 agama. Konghucu dianggap bukan itu masih menggantung di atas kepala,
kepercayaan yang patut dianggap serius sehingga sila ini mempunyai “jiwa” yang
dan bahkan, sempat terjadi pelarangan- bisa dibilang diskriminatif.
pelarangan akan ibadah para penganut Islam menempati posisi puncak dalam
Konghucu. hirarki pluralisme Indonesia, diikuti oleh
Ini serupa dengan sikap teologi Kristen Kristen Protestan dan Katholik yang juga
di masa kolonial yang diawali oleh Revolusi monoteis. Agama Hindu dan Buddha diakui
Industri di mana komando kolonial karena mempunyai nilai historis yang tinggi
menempatkan Kristen di atas agama-agama selama fase “nusantara” sehingga cukup
lainnya di wilayah koloni. “Pluralisme sulit untuk mengesampingkan mereka.
berhirarki” berlaku di masa kolonial di Agama Hindu yang politeis terpaksa (atau
negara-negara koloni, hingga sekarang dipaksa) mempunyai Sang Hyang Widhi
masih juga berlanjut di Indonesia. atau Sang Hyang Tunggal, karena peraturan
monoteisme di Indonesia. Jadinya, tuhan-
tuhan mereka berhasil “diatur” oleh
pemerintah.
Sayangnya, agama-agama lokal yang
MAJEMUK
Dédé Oetomo
Saya punya seorang kerabat yang pada suatu fase dalam perkembangan karier
keimanannya, sebagaimana diwujudkan dalam ibadahnya di rumah pada pagi hari sebelum
berangkat kerja, berdoa di depan patung Bunda Maria kemudian soja tiga kali di hadapan
patung Dewi Welas Asih (Kwan Iem) di sisi kanannya. Kedua patung itu ditaruh sejajar pada
altar kecil di kamar tidurnya.
PASANGAN-PASANGAN
YANG BERHASIL
MEMPERTAHANKANNYA
Soe Tjen Marching
Pada masa penjajahan Belanda, sebagai salah satu cara dalam mempertahankan politik “Devide
et Impera“ atau memecah belah rakyat, VOC menciptakan identitas kelompok yang terpisah-
pisah. Rakyat dibagi dalam kelompok etnis, agama dan kelas sosial, secara cukup ketat. Ada
tiga kelompok besar pada masa pemerintahan VOC ini, yaitu kelompok Eropa, pendatang
Oriental dan pribumi. Setelah identitas kelompok berhasil dibentuk, hal ini diikuti dengan adanya
larangan percampuran identitas. Salah satunya adalah pelarangan pernikahan campur (baik
antar etnis, maupun antar agama). Orang Belanda tidak bisa menikah dengan orang pribumi,
dan orang pribumi Katolik tidak bisa menikah dengan sesama pribumi Islam.
Pada Pasal 10 PP No. 9 Tahun 1975 tertulis agama atau kepercayaan lain. Pada
bahwa perkawinan hanya sah jika dilakukan Majalah Bhinneka edisi sebelumnya, telah
di hadapan pegawai pencatat dan dihadiri disebutkan mereka-mereka yang akhirnya
dua orang saksi. Dan tata cara perkawinan memutuskan hubungan cinta mereka
dilakukan menurut hukum masing-masing karena beda agama.
agamanya dan kepercayaannya. Jadi, UU Namun, ada juga pasangan yang
1/1974 tidak mengenal perkawinan beda memberontak belenggu dan hukum buatan
agama, dan sangat menyulitkan pasangan penguasa ini. Kesulitan yang mereka hadapi
beda agama yang ingin menikah. tidak membuat mundur. Hubungan Lydia
Hal ini diperparah dengan Inpres No.1 Kandou yang beragama Kristen dan Jamal
tahun 1991 tentang Kompilasi Hukum Islam. Mirdad yang beragama Islam, dikecam
Dalam ketetapan ini, dinyatakan pelarangan tidak saja oleh keluarga, tapi juga berbagai
umat Islam menikah dengan orang yang agamawan dan sebagian masyarakat.
bukan Islam. Dalam pasal 44, misalnya Lydia Kandou dan Jamal Mirdad adalah
tertulis: “seorang wanita Islam dilarang bintang film yang cukup terkenal pada
melangsungkan perkawinan dengan seorang saat itu, dan hal ini pulalah yang membuat
pria yang tidak beragama Islam”. hubungan mereka disorot besar-besaran
Inpres memang tidak bisa dianggap setara oleh beberapa media.
dengan Undang-undang kekuatannya, Namun, hal ini tidak membuat
tapi Inpres inilah dijadikan pegangan oleh mereka menyerah. Keduanya mengajukan
kebanyakan pegawai KUA saat menikahkan permohonan ke KUA, tapi ditolak mentah-
pasangan. Begitu juga dalam pengadilan, mentah. Akhirnya, mereka menuju Kantor
saat ada kasus perceraian. Seringkali Inpres Catatan Sipil dan bahkan harus menempuh
ini muncul dan menyebabkan para pasutri jalur pengadilan. Hakim Endang Sri Kawuryan
beda agama tidak mendapatkan perlindungan akhirnya mengizinkan mereka menikah. Pada
hukum yang menjamin pernikahan mereka 30 Juni 1986 Jamal Mirdad dan Lydia Kandou,
dan yang terutama menjadi korban dalam hal resmi menjadi suami istri.
ini adalah perempuan. Setelah menghadapi tantangan hukum,
pasangan Lydia dan Jamal harus menghadapi
Mereka yang Memberontak tantangan keluarga. Ibu Lydia, seorang
Sudah banyak kisah tentang Kristen yang amat taat, masih saja menentang
kegagalan pasangan beda agama. habis-habisan pernikahan Lydia. Setelah
Peraturan pemerintah ternyata berhasil anaknya menikah, ia tidak mau bertemu
mempengaruhi pola pikir masyarakat, dengan sang menantu. Tetapi Jamal dan
sehingga banyak dari mereka yang tidak Lydia rela mengadakan perjalanan bolak-
mendukung pernikahan campur ini. balik dari rumah mereka di Jakarta ke
Hal inilah yang semakin menyulitkan rumah sang ibu di Bandung. Beberapa kali
mereka yang jatuh cinta kepada pemeluk dalam kunjungan itu, Jamal tidur di mobil,
sedangkan Lydia tinggal di rumah sang bekerja di PT BASF Chemical Jakarta. Dia
ibu. penganut agama Katolik dan dari SD sampai
Suatu hari, ketika mereka berkunjung SMA bersekolah di Sekolah Katolik juga.
lagi, tidak disangka sang Ibu meminta Sewaktu kuliah, Tole bertemu Maylania
Jamal masuk ke dalam rumah. Dia tidak yang beragama Islam. Maylania lahir di
perlu tidur di mobil lagi - pasangan ini pun Surabaya pada 2 Mei 1970. Pendidikan
akhirnya berhasil meluluhkan hati sang terakhirnya S1 di UPN Surabaya, dan
ibu. sekarang bekerja di PT Phapros Jakarta.
Pasangan Jamal Mirdad & Lydia Kandou Mereka menikah pada akhir Pebuari 1996
sebenarnya masih beruntung karena hanya di Surabaya.
sekitar 6 minggu setelah mereka menikah Pasangan ini mempunyai tiga anak: Titis
(tepatnya sejak 12 Agustus 1986), Kantor Haryo Pratomo, Adelea Revarsari, dan Diva
Catatan Sipil Jakarta mengeluarkan Tatyana Padmavati.
keputusan yang menolak menikahkan
pasangan berbeda agama. Berikut adalah bincang-bincang Tole
Namun, ada lagi pasangan beda agama dari Aribowo dengan Majalah Bhinneka:
kota Surabaya yang berhasil meresmikan
- Kapan Anda bertemu dengan istrinya?
hubungan mereka dan bersedia menguak
Di mana?
kisahnya untuk Majalah Bhinneka.
Kami bertemu waktu sama-sama kuliah
Tole Aribowo dan Maylania di UPN – Surabaya. Waktu itu, kami
sama-sama mengikuti kegiatan pecinta
Tole Aribowo lahir pada 29 Juli 1966 di
alam, jadi bisa cepat akrab.
Surabaya. Setelah menyelesaikan studinya
di Universitas Pembangunan Nasional - Tentang latar belakang keyakinan Anda
“Veteran” (UPN) – Surabaya, sekarang dan keluarga, apakah bisa diceritakan
sedikit?
Agama saya Katolik. Ibu saya juga
Katolik tetapi Ayah kejawen. Ayah
saya orangnya cukup terbuka. Dia tahu
banyak tentang agama Katolik karena
dia banyak membaca dan mempelajari
agama-agama lain. Di rumah, mulai kecil
saya juga membaca beberapa buku yang
Ayah baca. Saat kuliah buku agama lain
banyak saya baca, termasuk juga tentang
agama Islam. Banyak teman muslim
saya merasa saya akan pindah ke Islam
Tole Aribowo bersama keluarga.
karena banyak membaca buku tentang
Islam. Mereka tidak tahu banyak juga - Apakah tidak ada kesulitan dari keluarga
bacaan tentang agama lain di rumah. Anda maupun keluarga sang calon karena
Ayah saya seorang Dokter, dia dekat hubungan beda agama ini?
dengan beberapa pastor, dan para pastor
Tidak ada banyak kesulitan dari
itu juga sering meluangkan waktu untuk
keluarga. Ini mungkin juga karena latar
Ayah walaupun mereka tahu bahwa yang
belakang istri saya yang cukup beragam.
Katolik hanya ibu saya.
Ayah mertua saya dulunya Katolik, lalu
Bapak juga cukup dekat dengan Uskup
pindah ke Islam. Tapi adiknya masih
Surabaya. Kami bahkan sering ke rumah
beragama Katolik sampai sekarang.
Uskup di kota asalnya. Kemudian
Jadi, dapat ditemukan keberagaman
saat Uskup itu sakit, Ayah saya yang
agama juga di keluarga istri saya. Ini
mengantarkan Uskup tersebut operasi
yang membuat keluarga istri saya cukup
di Belanda, saat pastor selesai operasi
toleran, saya kira.
dan sudah bisa ditinggal, Bapak pulang
Masing-masing keluarga tidak
ke Surabaya. Satu hari sesudah balik ke
menginginkan adanya perpindahan
Indonesia, dia langsung operasi ginjal.
agama dan menginginkan menikah
Disinilah Bapak mencuat namanya di
menurut agamanya. Akhirnya kita
kalangan gereja, wong sudah sakit masih
menikah di gereja Katolik karena tidak
sempat-sempatnya mengantar Uskup!
diperlukan perpindahan agama.
Ayah juga pernah memimpin panti
asuhan Islam karena teman temannya - Lalu, bagaimana proses peresmian
mempercayai untuk menjalankannya, pernikahan itu? Apakah mengalami
walau tahu Ayah bukan Islam (bahkan kesulitan?
bisa dianggap, ayah saya tidak beragama Saya merasa sangat mudah saat
karena Kejawen belum diresmikan oleh memohon pernikahan ini ke pastor
Pemerintah Indonesia). Gereja saya. Ketika mau menikah, ayah
Selain itu, Bapak sering berdiskusi saya yang menghadap ke pastor kepala
dengan pendeta Buddha. Mungkin ini Wonokromo. Langsung “Lancar Jaya”.
yang membuat saya berpikir mengapa Semua diurus oleh gereja. Saya cuma
perbedaan itu dibuat menjadi sekat? datang sekali saja, yang keduanya ya
Perbedaan memang perbedaan dan pada hari pernikahan itu.
tidak perlu disama-samakan, nantinya Sebelum menikah, Gereja Katolik
malah terjadi pemaksaan dan menjadi mengharuskan adanya kursus pernikahan
bertambah terlihat perbedaanya. singkat. Tapi pada kursus pernikahan,
Yang penting kita tidak memaksakan cuma istri yang bisa ikut, karena saat
keyakinan kepada orang lain kan? itu saya ada urusan di Jakarta. Pastor
di Gereja saya di Wonokromo tidak
keberatan sama sekali. Mereka juga
terkurung atau menjadi fanatik hanya sudah semakin memudar. Orang bisa bertemu
pada satu saja. dengan siapapun dengan lebih mudah dan
Tapi, setelah 16 tahun menikah, masih hubungan percintaan seharusnya tidak lagi
saja ada yang menggangu kami karena diatur oleh Negara. Pemerintah Indonesia
pernikahan beda agama ini, mungkin masih gemar mempertahankan peraturan
mereka merasa itu hak mereka. Ini yang yang picik seperti ini, sayangnya.
saya sedihkan, sebenarnya. Kalau dulu
kami berusaha diam dan mengalah,
sekarang kami mulai berani mengatakan
bahwa inilah jalan yang kami ambil. Ini
adalah hak kami.
Keyakinan:
Dari Sepak Bola Hingga Agama
Millardi Nadesul
Pada sebuah pertandingan sepak bola. Para Jakmania percaya bahwa Persija adalah
tim yang terkuat sedangkan para bobotoh berpendapat bahwa Persiblah yang nomor
satu. Kadang perbedaan pendapat yang tidak diutarakan secara eksplisit tidak akan
kentara, tetapi pada situasi lain perbedaan pendapat yang sama, jika dikemukakan, dapat
membuahkan perdebatan sehat, atau bahkan tindak kekerasan yang bisa mengambil
korban jiwa. Dihadapkan pada masalah seperti ini, kita sebagai masyarakat memiliki
pilihan agar perdamaian tetap terjaga: bungkam agar kita bisa menghindari cekcok atau
belajar untuk menghadapi dan menggunakan perbedaan pendapat sebagai bahan diskusi
dan sarana untuk memperkaya pikiran.
Mengingat begitu banyaknya pendapat yang dapat bertentangan, tidaklah rasional
bagi kita untuk mengharapkan seseorang untuk selamanya bungkam. Akan ada masa-
masa di mana selisih paham akhirnya terucap. Untuk menghindari pertikaian, akan
lebih bermanfaat bagi kita untuk memprioritaskan pilihan kedua, yakni belajar untuk
menghadapi perbedaan pendapat, dari tim sepak bola favorit sampai keyakinan
beragama.
Beda Kepercayaan yang Memperkaya dahulu apa yang sebenarnya kita maksud
dengan “agama“. Agama adalah sistem
Pertama-tama, sangatlah penting untuk kepercayaan yang menyangkut tuhan atau
mengingat bahwa di sini kita bicara mengenai dewa. Biasanya agama juga menyertakan
keberagaman pendapat, kepercayaan, aturan-aturan mengenai hubungan manusia
pandangan – bukan keberagaman fakta. dengan Tuhan dan hubungan antar manusia.
Setiap orang bebas untuk memegang pendapat Jika kita lihat dari sejarah, manusia pada
apapun yang dia inginkan karena pandangan awalnya tidak beragama dan tidak mengenal
atau kepercayaan tidak ada yang salah. Lain Tuhan. Agama dan pengenalan akan Tuhan
halnya dengan fakta; fakta bisa benar, salah, diciptakan oleh beberapa kelompok untuk
atau di antaranya. Membuat penyataan menjawab ketidaktahuan mereka akan alam
yang memuat fakta yang tidak benar (bisa semesta. Karena itulah, Tuhan dari berbagai
sedikit salah, bisa juga benar-benar keliru), kelompok manusia ini pun berbeda-beda dan
bisa berarti pencemaran nama baik atau tidak menyerupai agama yang kita kenal pada
penipuan. Karena itu, sudah selayaknya kita zaman sekarang.
memperlakukan perkara-perkara tersebut
Matahari misalnya sempat disembah
seperti halnya kita memperlakukan hukum:
sebagai Tuhan di berbagai tempat, karena
secara objektif. Masalahnya, pendapat bisa
manusia belum tahu bahwa benda angkasa
menjadi sesuatu yang subyektif. Menerapkan
ini adalah salah satu bintang di alam semesta.
hukum pada hal yang subyektif adalah sesuatu
Lalu, masih ada Tuhan yang lain. Odin, Zeus,
yang mustahil dan karena itu pendapat atau
dan Osiris adalah beberapa contoh dari ribuan
perasaan tidak bisa dikekang.
tuhan yang, ratusan sampai ribuan tahun lalu,
Konsep kebebasan berpendapat memiliki pernah disembah ratusan ribu umat manusia.
kaitan yang sangat erat dengan kebebasan Lebih tepatnya orang Norwegia kuno untuk
berekspresi dan kebebasan beragama. Odin, orang Yunani kuno untuk Zeus dan orang
Kebebasan berekspresi mengacu pada Mesir kuno untuk Osiris. Dewa-dewa ini juga
kebebasan untuk menterjemahkan pikiran/ memiliki tempat ibadah masing-masing dan
pendapat ke dalam bentuk yang konkrit seperti memiliki aturan-aturan yang mengatur hidup
tulisan, gambar, tarian, dan metode-metode umatnya. Seiring berubahnya peradaban,
komunikasi lainnya. Oleh karena memiliki banyak agama punah dan agama baru lahir.
pendapat merupakan kebebasan. Ekspresi
Setiap agama, baik yang sudah punah
seni – perwujudan pendapat – juga harus
atau yang masih ada, mempunyai klaim-
bebas dari larangan. Jika tidak, itu artinya
klaim yang dipercayai umatnya. Dari klaim-
kita melarang seseorang untuk berkata atau
klaim inilah aturan-aturan agama berasal.
bertindak jujur.
Akan tetapi, sebagaimanapun percayanya
Dalam menjelaskan hubungan antara sekelompok orang terhadap klaim-klaim yang
kebebasan berpendapat dan kebebasan dimiliki agamanya, klaim-klaim tersebut tidak
beragama, kita perlu mengetahui terlebih bisa disebut fakta, melainkan kepercayaan
atau iman. Tidak ada bukti objektif untuk khusus terhadap beberapa agama tertentu,
menyokong pernyataan-pernyataan iman. solusi yang paling mungkin adalah dengan
Dengan besarnya variasi, setiap orang bebas menjadi sekuler.
untuk percaya agama tertentu dan/atau Pemerintah yang sekuler artinya pemerintah
untuk tidak percaya agama tertentu atas yang tidak menyokong agama(-agama)
dasar pertimbangan pribadi. Orang yang tertentu. Di mata pemerintah yang sekuler,
beragama Islam, contohnya, adalah orang semua agama harus sejajar. Di sisi lain, tugas
yang berpendapat bahwa ajaran-ajaran agama utama pemerintah adalah untuk memberi
Islam itu benar. perlindungan dan jaminan bahwa setiap
Berbekal pemahaman ini, pembatasan orang memiliki kebebasan untuk memeluk
jumlah agama (hanya ada 6 agama di keyakinan apapun.
Indonesia sampai saat ini) yang boleh dianut
di Indonesia sebenarnya tidak masuk akal. Toleransi dan Kesetaraan
Misalkan ada seorang penganut agama Berdiskusi dengan orang yang tidak
Scientology yang tinggal di Indonesia. Jika sependapat bisa menjadi metode yang berguna
orang tersebut dilarang untuk memeluk untuk belajar mengenai hal-hal yang baru atau
agama Scientology karena secara hukum tidak pernah terpikir sebelumnya. Semakin
agama tersebut bukanlah “agama resmi”, sering kita berinteraksi dengan orang yang
itu sama artinya dengan melarang orang memiliki perbedaan pendapat, latar belakang,
itu untuk berpendapat. Memaksa dia untuk profesi, semakin banyak yang bisa kita pelajari.
memilih salah satu dari 6 agama resmi yang Diskusi bisa berakhir dengan persetujuan, tapi
ada di Indonesia akan sama dengan mengatur diskusi juga bisa berakhir tanpa perubahan
pikiran seseorang. pendapat dari kedua. Di sinilah kita perlu
Jadi bagaimana caranya pemerintah agar menerapkan toleransi.
dapat berlaku adil? Salah satunya adalah Toleransi adalah konsep yang sangat
dengan meresmikan seluruh agama dan sering dipakai, sering kali secara kurang
kepercayaan. Namun, mengingat banyaknya akurat. Toleransi bukanlah respek. Toleransi
jumlah agama yang ada di dunia, dari Odinani bukanlah persetujuan. Toleransi adalah
di bagian barat benua Afrika sampai Islam tindakan membiarkan/mengizinkan sesuatu
(belum lagi jika semua denominasi dalam yang sebenarnya tidak kita setujui. Yang lebih
setiap agama, seperti Sunni, Shia, Sufi, dan mendalam dari toleransi adalah penerimaan dan
lain-lain dari Islam, ikut dihitung), hal ini kesetaraan, yaitu menganggap hak-hak setiap
akan sangat sulit tercapai. Dengan kata lain, orang yang berbeda dengan kita sebagai setara.
orang Indonesia yang tertarik pada agama
Tentu saja, penerimaan ada batasnya. Praktik
dari belahan dunia lain bisa saja berpindah
keagamaan yang mencakup kekerasan manusia
agama. Jika pemerintah mau bertindak adil
seperti yang ditemukan di sebuah suku di
dan mau memberi kebebasan beragama
Uttar Pradesh, India, di tahun 2003 tidak layak
kepada semua penduduknya tanpa perlakuan
untuk ditolerir karena jelas melanggar hak asasi orang non-Muslim. Hukum-hukum agama
manusia. Kebebasan beragama dan beribadah lain juga hanya berlaku untuk penganutnya.
tidak berarti bebas dari hukum. Namun, Karena setiap orang bebas memeluk agama
bukan berarti pemerintah, melalui hukum, apapun, setiap orang secara bebas telah
layak mengatur kebebasan berpendapat per memilih untuk tunduk terhadap hukum-
se. Namun, di Indonesia, seringkali kekerasan hukum agama masing-masing. Oleh karena
yang menggunakan nama agama dibiarkan, tapi itu, kita tidak bisa memaksa orang lain
pelecehan agama diusut habis-habisan. untuk menuruti hukum agama yang tidak
dianutnya.
Pelecehan Agama
Hal kedua yang juga tidak kalah
Pelecehan agama dilarang oleh hukum di pentingnya adalah, apakah pelecehan
Indonesia. Namun, apakah yang sebenarnya agama itu sebenarnya? Pelecehan agama
dimaksud dengan pelecehan agama? Apakah adalah pendapat yang mengkontradiksi
anggapan bahwa suatu agama adalah salah kepercayaan agama lain secara langsung.
termasuk pelecehan agama? Orang yang Kartun-kartun “Zombie Jesus” yang marak
memilih untuk menganut agama Kristen, di dunia maya, contohnya, adalah ekspresi
pada hakekatnya berpendapat bahwa artistik dari orang-orang yang berpendapat
ajaran-ajaran Kristianilah yang benar. bahwa Yesus bukanlah juru selamat manusia.
Secara tidak langsung, ini sama saja dengan Pada titik ini, orang-orang tersebut berada
mengakui bahwa ajaran agama lain, seperti pada posisi yang sama dengan semua orang
ajaran Hindu, ajaran Scientology, ajaran non-Kristen yang juga tidak berpendapat
Shinto dan lain lain, adalah tidak benar. bahwa Yesus adalah juru selamat manusia.
Apakah dia melecehkan agama-agama Hanya saja kartunis-kartunis itu lebih
tersebut? Sama halnya dengan pengikut eksplisit dalam menggambarkan Yesus,
Tao yang berpendapat bahwa ajaran manusia yang bangkit dari kubur, sebagai
Taoismelah yang benar dan ajaran agama mayat hidup atau zombie. Tentu banyak
lain salah. Apakah umat Tao melecehkan umat Kristiani yang tersinggung dan ingin
agama-agama selain Taoisme? pemerintah menghukum orang-orang yang
Lalu bagaimana dengan penghinaan bertanggung jawab. Namun, sekali lagi
yang lebih eksplisit seperti olok-olokan kita harus mengingat bahwa ajaran Islam
terhadap Nabi agama tertentu? Seperti pun cukup eksplisit dalam menjelaskan
gambar-gambar atau kartun yang dianggap identitas Yesus. Umat Muslim percaya
melecehkan? bahwa Yesus “hanyalah” seorang nabi
(Nabi Isa), bukan juru selamat. Jika umat
Satu hal yang harus dimengerti: hukum
Kristen mau pemerintah menindak tegas
agama seharusnya hanya berlaku pada
kartunis-kartunis tersebut dengan alasan
penganut agama itu. Hukum Islam yang
mereka melecehkan Yesus, bila konsisten,
melarang konsumsi makanan yang tidak
umat Kristiani juga perlu berlaku serupa
Halal, misalnya, tidak bisa dipaksakan pada
terhadap umat lain yang juga “melecehkan” seperti kita menangani kasus-kasus
Yesus dan menganggap dia bukan juru pribadi lain yang mengakibatkan rasa sakit
selamat atau Tuhan. Sekali lagi bila hukum hati. Diskusi adalah satu cara, berdialog
konsekuen: bila ada orang Kristen yang untuk mengungkapkan beban batin yang
menggambarkan orang yang dikagumi disebabkan oleh pelecehan-pelecehan
kelompok lain, dan dianggap penghinaan, tersebut. Cara lain adalah belajar untuk
hal ini berarti juga bisa diusut. Pada menerima perbedaan pendapat dan tidak
akhirnya, usaha para penganut agama berkutat terus menerus dengan hal itu. Saya
untuk memerangi pelecehan bisa menjadi yakin ada banyak cara lain untuk menangani
senjata makan tuan. rasa sakit hati, baik yang disebabkan oleh
Karena itu, hukum pelecehan agama pelecehan agama sampai yang disebabkan
pada dasarnya tidak adil. Hukum ini oleh perselingkuhan pasangan. Satu hal
menarget orang-orang yang menimbulkan yang pasti, kekerasan bukanlah solusi. Jika
rasa sakit hati pada umat beragama jika Anda melakukan sesuatu hal atas nama
agama mereka dikritisi. Jika pemerintah agama, Anda menjadi refleksi dari agama
benar-benar berpikir bahwa rasa sakit hati tersebut. Apakah Anda rela jika nama baik
dan tersinggung benar-benar layak untuk agama Anda dikaitkan dengan tindakan
diberantas menggunakan ancaman hukum, agresif penganutnya? Sebaliknya, jika
pemerintah juga harus menghukum setiap Anda mempertahankan kepala dingin dan
orang yang menyinggung orang lain. tetap menjaga perilaku di saat pelecehan-
Orang-orang yang menghina Lionel Messi pelecehan sedang berkecamuk, tentu citra
(menyinggung penggemar Messi), orang- agama Anda akan menjadi jauh lebih
orang yang menghina SBY (menyinggung dihormati.
pendukung, keluarga dan kerabat dari Pak
Presiden), orang-orang yang selingkuh
(menimbulkan rasa sakit hati pada pasangan
mereka) dan lain-lain. Apakah kita benar-
benar mau pemerintah berlaku seperti itu?
Tentu saja tidak. Oleh karena itu, kita harus
mampu untuk tidak menyerahkan hal-hal
yang terkait dengan penghinaan dan rasa
sakit hati kepada pemerintah. Rasa sakit
hati dan tersinggung sangatlah subyektif,
tidak bisa dibuktikan secara nyata, dan,
oleh karenanya, tidak bisa ditangani secara
hukum. Millardi Nadesul: Pendukung kebebasan berpendapat
Jadi bagaimana baiknya kita menangani dan berekspresi, terutama perihal isu-isu yang sering
ditekan oleh masyarakat banyak.
kasus-kasus pelecehan agama? Sama
Benturan Tafsir:
HOMOSEKSUALITAS DALAM ALKITAB
Oleh Ioanes Rakhmat
Pada tahun 1973 The American Psychiatric pilihannya untuk memenuhi kebutuhan
Association (APA) mencabut homoseksualitas akan cinta, persekutuan dan keintiman yang
dari Manual Statistik dan Diagnostik sangat kuat dirasakannya”, hubungan yang
Penyakit Mental, dan dengan demikian dipandangnya “memuaskan dan memenuhi
posisi sebelumnya (tahun 1952) yang melihat semua harapannya dan merupakan suatu
homoseksualitas sebagai suatu penyakit mental bagian esensial jati diri pribadinya”./2/
klinis dihapuskan./1/ Langkah yang progresif Orientasi seksual ini khas, berbeda dari
ini kemudian di tahun 1975 diikuti oleh The komponen-komponen seks dan seksualitas
American Psychological Association, dan juga lainnya, seperti seks biologis (hal-hal yang
oleh The National Association of Social Workers mencakup anatomi, fisiologi dan genetika yang
di Amerika Serikat. membuat seseorang menjadi laki-laki atau
Ketiga lembaga ini juga memberi batasan- perempuan), identitas gender (penghayatan
batasan yang jelas terhadap konsep modern psikologis sebagai laki-laki atau perempuan),
“orientasi seksual” sebagai “suatu pola kelakuan dan peran sosial gender (menyangkut perilaku
atau watak yang menetap pada seseorang dalam maskulin atau perilaku feminin, yang definisinya
mengalami ketertarikan seksual, romantik diberikan berdasarkan norma-norma kultural
dan afeksional khususnya terhadap laki-laki, yang berlaku dalam suatu masyarakat).
perempuan, atau sekaligus terhadap laki-laki Biasanya orientasi seksual ini dilihat
dan perempuan.” Karena didorong orientasi mencakup tiga golongan, yakni heteroseksual
seksualnya ini, seseorang “membangun suatu (tertarik secara seksual romantik terhadap
hubungan pribadi yang intim dengan mitra mitra seks dari lain jenis), homoseksual (tertarik
secara seksual romantik terhadap mitra seks Berikut ini tinjauan singkat atas tujuh teks ini
sejenis), dan biseksual (tertarik secara seksual dan tafsiran yang diberikan masing-masing
romantik terhadap mitra seks lelaki dan mitra kalangan Kristen ini terhadap masing-masing
seks perempuan sekaligus). teks ini.
Beberapa peristiwa telah terjadi belum lama
ini di Indonesia yang menunjukkan kebencian
kaum beragama Muslim fundamentalis
terhadap kaum homoseksual. Kebencian ini
timbul tidak sedikit karena teks-teks skriptural
yang dipahami secara harfiah. Dalam situasi
seperti ini, untuk meniadakan atau minimal
mengurangi tekanan sosiopsikologis dan
sosiopolitis terhadap kaum homoseksual, teks-
teks skriptural yang tampak melarang dan
mengutuk homoseksualitas perlu ditafsir ulang
untuk melepaskan teks-teks ini dari dominasi
konstruksi tafsiran tradisional yang umumnya
memang tidak memihak kepada kaum ini.
Sebagai sebuah sumbangan dalam Sepasang hewan homoseksual. Betapa alamiahnya
mendekonstruksi tafsiran tradisional terhadap mereka!
dua anak perawannya kepada mereka sebagai penduduk asli dan pihak pemenang./3/
pengganti dua orang asing tamunya itu. Ketika Kalaupun dua tamu Lot itu menilai niat kaum
keadaan sudah genting, dua tamu itu menarik Lot lelaki Sodom untuk memperkosa mereka secara
ke dalam rumahnya, dan mereka membutakan anal sebagai suatu dosa, dosa ini bukanlah dosa
mata orang banyak yang mau mendobrak homoseksualitas, melainkan dosa memperkosa
pintu rumahnya itu sehingga mereka tidak bisa orang asing yang bertujuan untuk menghina
menemukan pintu masuk. Kisahnya berakhir mereka dan untuk memperlihatkan kekuatan
dengan pemusnahan kedua kota ini melalui dan dominasi para pemerkosa.
letusan gunung berapi, dan hanya Lot beserta
keluarganya diluputkan dari bencana ini. Kejadian 19
Dalam pandangan kalangan Kristen
konservatif, Tuhan melenyapkan kota Sodom “Janganlah engkau tidur dengan
(dan Gomora) karena kaum lelaki penduduknya laki-laki sama seperti engkau
mempraktekkan hubungan homoseksual. bersetubuh dengan seorang
Dengan demikian, dalam pandangan mereka, perempuan, karena hal itu suatu
Tuhan mengutuk dan menghukum segala kekejian.”
jenis homoseksualitas, yang, dalam pandangan
mereka, merupakan suatu akibat lanjutan dari Bagi kalangan Kristen konservatif, teks
“kejatuhan” Adam dan Hawa sebagaimana ini, yang dilepaskan dari konteks sastranya,
dikisahkan dalam Kejadian 2-3. dengan tegas melarang hubungan seksual
Tetapi kalangan Kristen liberal menolak antar sesama lelaki melalui anus. Tetapi
tafsiran semacam ini. Bagi mereka, teks ini tidak bagi kalangan liberal, teks ini tidak berbicara
memberi petunjuk jelas apapun tentang bentuk tentang larangan hubungan homoseksual
kedurjanaan dan dosa kota Sodom. Sebaliknya secara umum.
teks dengan jelas menyatakan apa sebab- Jika ditempatkan dalam konteks sastranya
musabab kaum lelaki Sodom mau “menyodomi” dan dalam konteks religius pada masanya,
dua tamu Lot itu, yakni karena mereka menilai teks ini ternyata mau menyatakan sesuatu
keduanya adalah orang asing yang mau menjadi yang lain.
hakim atas mereka (19:9). Pasal-pasal sebelum dan sesudah teks ini
Dalam zaman kuno di kawasan Timur secara meluas berbicara mengenai idolatri
Tengah, raja-raja dari suku-suku bangsa yang (=penyembahan kepada berhala). Imamat
ditaklukkan kadangkala diperkosa lewat anus 18:6-18 memuat larangan terhadap berbagai
oleh pasukan yang menyerbu masuk sebagai macam inses; ayat 19 berisi larangan
tanda kekalahan dan penghinaan atas mereka. bersetubuh dengan seorang perempuan
Pemerkosaan secara anal ini juga adalah suatu yang sedang haid. Ayat 20 memuat
cara untuk menghina dan merendahkan para larangan perzinahan. Persis pada ayat 21
wisatawan dan orang asing, dan sekaligus kita baca larangan mempersembahkan
untuk menunjukkan kekuatan dan dominasi anak-anak kepada suatu dewa pagan
yang bernama Molokh; lalu setelah ayat Ulangan 23:17 dengan eksplisit larangan
22 (lihat teks di atas) menyusul ayat 23 semacam ini diberikan: “Di antara anak-
yang memuat larangan perkelaminan anak perempuan Israel janganlah ada
dengan binatang, baik oleh lelaki maupun pelacur bakti (Ibrani: quedeshaw), dan di
oleh perempuan dari antara orang Israel. antara anak-anak lelaki Israel janganlah ada
Sesudah itu menyusul ayat-ayat 24-30 yang semburit bakti (Ibrani: quadesh).” Quadesh
dengan sangat jelas menyebut bahwa semua bertindak sebagai representasi simbolik
larangan yang telah disebut sebelumnya Dewa; dan quedeshaw sebagai representasi
telah dilakukan oleh “bangsa-bangsa” lain, simbolik Dewi.
yang sama sekali tidak boleh diikuti oleh
bangsa Israel. Imamat 20:13
Di dalam kuil-kuil dewa pagan, khususnya
kuil dewa pagan Molokh, terdapat pelacur- “Jika seorang laki-laki tidur
pelacur bakti (lelaki atau pun perempuan dengan seorang laki-laki seperti
dewasa, dan juga anak-anak lelaki dan dia bersetubuh dengan seorang
anak-anak perempuan) yang dalam perempuan, keduanya telah
ritual penyembahan kepada sang dewa melakukan suatu kekejian, dan
melakukan aktivitas persetubuhan. Ritual pastilah mereka dihukum mati
seksual semacam ini melibatkan kegiatan dan darah mereka tertimpa
hubungan homoseksual. Seperti juga kepada mereka sendiri.”
banyak masyarakat agraris kuno lainnya,
para penyembah dewa ini percaya bahwa Teks ini juga memiliki konteks ritual
jika mereka melakukan persetubuhan pelacuran bakti di kuil-kuil dewa-dewa pagan,
dengan para pelacur bakti ini di dalam kuil khususnya Dewa pagan Molokh (20:1-7), yang
dewa mereka, dewa mereka akan senang melibatkan aktivitas persetubuhan homoseksual
dan sebagai akibatnya pasangan mereka, yang dipercaya akan mendatangkan kesuburan.
ternak mereka dan lahan garapan mereka, Bangsa Israel dilarang keras meniru praktek
akan mengalami peningkatan kesuburan ritual pagan semacam ini, dan jika mereka
dan berbuah-buah./4/ melakukannya, mereka akan dihukum mati.
Dengan latarbelakang ritual religius Dalam kehidupan bangsa Israel kuno, hukuman
paganisme semacam ini, yang marak mati kadang dijatuhkan pada umumnya kepada
dilakukan pada masa Israel kuno, Imamat orang Israel yang melakukan suatu pelanggaran
18:22 jelas tidak berbicara mengenai larangan ritual, di antaranya menyembah allah-allah
dan penolakan terhadap homoseksualitas lain, mengumpulkan kayu api pada hari Sabat
secara umum, tetapi terhadap ritual (Bilangan 15:32-36), memakan persembahan-
pelacuran bakti yang dilaksanakan di kuil- persembahan ritual dengan cara yang tidak
kuil dewa-dewa pagan oleh bangsa-bangsa pantas (Bilangan 18:32), bertindak sebagai imam
lain yang mengitari bangsa Israel. Dalam dengan cara yang tidak sah (Bilangan 3:10)./5/
orang berzinah, banci [malakoi], antara abad ke-3 dan abad ke-1 SM)
orang pemburit [arsenokoitai], menerjemahkan kata Ibrani quadesh dalam
pencuri, orang kikir, pemabuk, 1 Raja-raja 14:24; 15:12; dan 22:46 ke dalam
pemfitnah dan penipu tidak akan suatu kata Yunani yang kurang lebih serupa
mendapat bagian dalam Kerajaan dengan kata arsenokoitai. Perikop ini dalam
Allah.” LXX ini mengacu ke para “pelacur lelaki
yang bekerja di kuil”, yaitu kaum pria yang
Kata-kata Yunani untuk kata-kata “banci” dan terlibat dalam ritual seksual di dalam kuil-
“orang pemburit” (kata-kata ini dipakai dalam kuil pagan (Indonesia: pemburit bakti)./10/
Alkitab Terjemahan Baru Lembaga Alkitab Beberapa pemimpin lain gereja perdana
Indonesia) adalah malakoi dan arsenokoitai. berpikir bahwa surat 1 Korintus juga
Ihwal apa yang dimaksud dengan kata- mengacu ke para pemburit bakti di kuil-
kata ini dalam pikiran Rasul Paulus banyak kuil pagan. Ada juga yang berpendapat
diperdebatkan; dan mungkin sekali kata bahwa arsenokoitai sebetulnya mengacu
arsenokoitai adalah kata yang diciptakan sendiri ke para pelacur laki-laki yang menerima
olehnya mengingat sebelum dia menulis surat pelanggan perempuan, suatu pekerjaan
1 Korintus kira-kira di tahun 55 M tidak ada yang tampaknya umum dilakukan di dalam
penulis lain yang telah memakainya./8/ kekaisaran Romawi./11/ Di samping itu,
Kalangan Kristen konservatif menafsirkan sangat mungkin arsenokoitai juga mengacu
kedua kata ini sebagai homoseksual dalam ke orang-orang yang bekerja sebagai germo
arti seumumnya (bandingkan terjemahan atau muncikari./12/
arsenokoitai sebagai “homosexual offenders” Malakoi (yang diterjemahkan sebagai
dalam Alkitab New International Version “banci” dalam Alkitab TB LAI) sebetulnya
yang terjemahannya sarat dengan pandangan mengacu ke seorang lelaki muda atau
kekristenan konservatif). Menurut mereka, seorang anak lelaki yang terlibat dalam
para homoseksual tidak akan masuk ke hubungan seksual lewat anus dengan
dalam Kerajaan Allah, atau dengan kata seorang lelaki dewasa yang memilikinya
lain mereka akan masuk neraka setelah sebagai budaknya. Malakoi adalah mitra
kematian. Jelas, ini bukanlah sebuah seks seorang pria dewasa yang kaya raya.
tafsiran yang tepat. Dengan demikian, istilah yang kedua,
Jika Rasul Paulus (menulis surat 1 arsenokoitai, dapat mengacu ke lelaki
Korintus sekitar tahun 55 M) bermaksud dewasa yang memiliki seorang budak yang
mengacu ke homoseksual, dia akan dijadikan mitra seksualnya pada saat si
memakai sebuah kata Yunani lain yang lelaki dewasa ini berhasrat melampiaskan
standard, yakni kata paiderasste yang nafsu syahwatnya. Praktek seksual semacam
menunjuk kepada orang yang berperilaku ini, antara tuan dan budak lelaki, antara
homseksual antara lelaki dengan lelaki./9/ seorang pedofili dan korbannya, biasa
Septuaginta (LXX) (terjemahan Perjanjian dijumpai dalam dunia Yunani-Romawi
Lama ke dalam bahasa Yunani yang dibuat
Catatan-catatan www.religioustolerance.org/hom_bibi.
htm ; juga “The Bible and Homosexuality:
/1/ Lihat JAMA: Gay Is Okay With Detailed Introduction, Part 2” di http://
APA (American Psychiatric Association); www.religioustolerance.org/hom_bibi1.
tersedia online di http://www.soulforce. htm.
org/article/642. Namun patut dicatat
belum lama ini (2009) para peneliti dari /4/Lihat “Context and analysis of Leviticus
The National Association for Research 18:22” di http://www.religioustolerance.org/
and Therapy of Homosexuality (NARTH) hom_bibh4.htm; Paul Turner, “Seeds of Hope:
menegaskan bahwa “adalah mungkin baik ‘But Leviticus Says’”, Whosoever, di http://www.
bagi pria maupun bagi wanita untuk berubah whosoever.org/seeds/letter84.shtml; dan juga
dari homoseksual ke heteroseksual” dan Anon, “What does Leviticus 18:22 really say?”,
bahwa “terapi untuk reorientasi seksual Pamphlet, National Gay Pentacostal Alliance
kelihatan bermanfaat dan tidak berbahaya, (NGPA), P.O. Box 20428, Ferndale, MI.
sehingga harus terus disediakan bagi orang-
orang yang mencarinya.” Tapi NARTH juga /5/ Lihat “Leviticus 20:13” di http://www.
menegaskan bahwa “klien yang tidak merasa religioustolerance.org/hom_bibh3.htm.
tertekan oleh orientasi seksual mereka
harus tidak diarahkan untuk mengubahnya /6/Untuk informasi tentang konteks
oleh para profesional kesehatan mental.” religius kultural surat Roma, khususnya
Lihat artikel “What Research shows: bagian-bagiannya yang mengacu ke perilaku
NARTH’s Response to the APA Claims on seksual, lihat R. S. Truluck, “The six Bible
Homosexuality” dalam Journal of Human passages used to condemn homosexuals”, di
Sexuality 1 (2009) 1-128; ringkasan artikel http://www.truluck.com/html/; dan artikel
ini tersedia online di http://www.narth. “Free to be gay: A brief look at the Bible and
com/docs/journalsummary.html. homosexuality”, Universal Fellowship of
Metropolitant Community Churches”, di
/2/Halaman 30 “Case No. S147999 in the http://www.ualberta.ca/~cbidwell/UFMCC/.
Supreme Court of the State of California,
In re Marriage Cases Judicial Council /7/Lihat “Romans 1:26-27. Introduction”
Coordination Proceeding No. 4365(...) - di http://www. religioustolerance.org/hom_
APA California Amicus Brief — As Filed” bibc3.htm.
(http://www.courtinfo.ca.gov/courts/
supreme/highprofile/ documents/Amer_ /8/Lihat artikel “Homosexuality in
Psychological_Assn_Amicus_Curiae_ the Christian Scriptures, the ‘clobber
Brief.pdf). passages’, 1 Timothy 1:9-10” di http://www.
religioustolerance.org/hom_bibc7.htm.
/3/Lihat “The Bible and Homosexuality:
Detailed Introduction, Part 1” di http://
• Stephen Suleeman, pendeta dan dosen teologi, lahir dan besar dalam keluarga pendeta.
• Gayatri WM, menyelesaikan S2 Filsafat Islam di Islamic College for Advance Studies-Para-
madina Jakarta. Aktif di Komunitas Sekolah Agama-ICRP, dan ikut gerakan Focolare.
NASA,
Presiden Obama
Diplomasi Agama
Novaya Sita
&
“ Beberapa minggu setelah menghentikan misi ke bulan,
Presiden Obama meminta NASA untuk fokus pada usaha
untuk menjangkau negara-negara dengan penduduk
“
mayoritas muslim.
Menurut Charlie Bolden, misi ini adalah Tapi, apa yang diinginkan dan dilakukan
untuk menjangkau partner-partner yang oleh para muslim relijius kaku setelah
tidak lazim, khususnya negara negara yang peristiwa itu?
tak punya program luar angkasa. Charlie Tentu, tidak semua muslim bisa
Bolden lebih lanjut menyatakan, Indonesia disamaratakan. Akan tetapi, tidak bisa
menjadi fokus istimewa karena Indonesia disangkal bahwa muslim fundamentalis
merupakan negara dengan penduduk ingin menerapkan aturan Quran dan aturan
muslim terbanyak. hukum syariah. Menurut muslim radikal,
Hingga kini, belum diketahui jumlah Amerika adalah penghalang dalam hal
persis dana yang pemerintah Amerika membangun kehidupan dunia yang sesuai
hendak investasikan pada usaha menjangkau Islam yang sesuai Sharia dan pemerintah
muslim. Indonesia hanyalah boneka Amerika.
Sementara itu, diberitakan bahwa Sementara orang Indonesia lain berharap
kongres telah membicarakan rencana Indonesia menjadi negara yang terunggul
Obama menghentikan program misi ke di bidang ekonomi, tekhnologi dan
bulan. Puluhan ahli hukum telah mengirim bidang bidang lainnya sehingga Indonesia
surat ke pimpinan NASA, mendesak agar menjadi layak dibanggakan, mereka para
Constellation tetap berjalan. Senator Partai fundamentalis bermimpi semua negara
Demokrat wilayah Florida Bill Nelson di dunia, berada di bawah kepemimpinan
mengatakan dihentikannya Constellation Sheikh Islam.
akan menyebabkan Amerika akan tertinggal Sharia adalah sistem hukum yang
dari Russia dan China dalam hal eksplorasi berdasar quran, hadits dan peraturan
luar angkasa. yang dibuat oleh ahli agama dalam masa
200 tahun pertama lahirnya agama Islam.
Di Afghanistan, Departemen Pencegah
Yang Ingin Dicapai? Kejahatan telah memaksakan penerapan
Tidak disangkal, bahwa persepsi muslim hukum Sharia. Salah satu aturan konyol
di Amerika cukup negatif, terutama setelah Departemen Pencegah Kejahatan adalah
peristiwa 11 September 2001. Banyak sekali laki-laki harus menumbuhkan janggut.
orang-orang Muslim menjadi sumber Jika telapak tangan tergenggam diletakkan
kecurigaan, karena segelintir manusia pada dagu dan janggut dilewatkan melalui
yang melakukan tindakan keji atas nama genggaman itu, maka harus ada janggut
Islam. Perang Irak semakin menambah keluar atau nongol dari genggaman.
ketegangan antara Amerika dan Negara- Hukum Sharia juga mengatur siapa siapa
negara Islam, dan telah banyak dikecam. saja yang boleh ditemui perempuan dan
Karena itu, pemerintah Negara Barat apa saja yang boleh mereka kenakan.
terkadang mendapat tekanan untuk Menurut pendukung hukum Sharia, hukum
melakukan diplomasi terhadap muslim. seperti ini pasti benar karena merupakan
Yordan Nugraha
kepada suatu institusi. Meskipun begitu, Yesus, bahwa Mbah Maridjan adalah salah
biasanya mereka mempunyai ciri-ciri satu mesias zaman baru. Perdukunan,
bersama, yang dapat dipakai untuk kejawen, semuanya dipadukan dengan
mengenali apakah seseorang beraliran agama samawi. Tentu saja perpaduan yang
Zaman Baru atau tidak. ada berbeda dengan yang di negara lain.
Pengikut Zaman Baru memadukan ajaran- Dialektisasi ajaran-ajaran yang cukup
ajaran dan filsafat yang diturunkan oleh para menarik ini dimungkinkan karena orang-
nabi dan rabi pada zaman dahulu kala. Mereka orang yang beraliran Zaman Baru biasanya
mencampur ajaran Islam, Kekristenan, Hindu, juga mencampur pandangan monisme dan
Druze, Bahai, Buddha, Konghucu, hingga panteisme.
Zoroastrianisme. Pendukung Zaman Baru
menyatukan spiritualitas Ignatius Loyola, Monisme, Panteisme?
Timur, Buddha, Islam, Kejawen, Panteisme,
Monisme adalah pandangan bahwa
dan lain-lainnya. Dalam setahun, seorang
semesta itu merupakan satu satuan
pengikut Zaman Baru akan sibuk pada
tunggal, atau pandangan bahwa materi
hari-hari raya. Mereka berpuasa pada bulan
dan alam pikiran itu satu. Monisme yang
suci Ramadhan, berdoa untuk Kristus pada
dianut Gerakan Zaman Baru adalah “Semua
hari Natal, bahkan melaksanakan ritual
dalam satu, satu dalam semua”. Sementara
Kejawen saat letusan Merapi mengalirkan
itu, panteisme meyakini bahwa “Tuhan
lahar. Bagi mereka, Muhammad, Yesus,
adalah semua” atau “semua adalah Tuhan”.
Kresna, Zarathustra, Ghulam Ahmad,
Menurut panteisme, aku, kamu, kakiku,
semuanya sama. Filsafat yin dan yang,
tulisanku, tanganku, merupakan bagian
ajaran Maniisme, semuanya patut dianut.
dari Tuhan. Inilah mengapa mereka kerap
Quetzalcoatl, Horus, Sol Invictus, Bumba,
menyatukan ajaran-ajaran di seluruh
semuanya benar. Bahkan mereka tidak
dunia, karena bagi mereka seluruh semesta
menolak alien Xenu sebagai penguasa
ini adalah (bagian dari, jika anggota
galaksi yang menciptakan manusia. Itulah
GZB tersebut panenteis) Tuhan. Dengan
sinkretisme yang merupakan ciri utama
bertolak dari pandangan ini, mereka
Gerakan Zaman Baru.
melakukan ritual-ritual spiritualis yang
Dengan ketiadaan hierarki yang
berupaya mengharmonisasikan diri dengan
mengatur, sinkretisme pada Zaman Baru
satuan tunggal yang semesta.
bergantung pada perkembangan budaya
Dari panteisme, kita dapat melihat bahwa
agama di suatu tempat. Sinkretisme Zaman
menurut Gerakan Zaman Baru, Tuhan itu
Baru berwarna warni laksana pelangi.
impersonal dan selalu hadir. Tidak seperti
Bahkan di Indonesia sendiri, sinkretisme
Kristus yang personal, “Ia” versi Zaman
di setiap daerah mungkin saja berbeda.
Baru tidak akan menunjukkan dirinya,
Misalkan, ada penganut Zaman Baru yang
karena kitalah Allah, Allah hadir dalam
meyakini bahwa Semar sama dengan
diri kita. Untuk apa berdoa pada diri kita keharmonisan. Bagi mereka, keharmonisan
sendiri, padahal kitalah Allah yang mampu akan tercapai apabila setiap orang
merubah alam semesta melalui pikiran mempunyai tubuh, pikiran, dan jiwa yang
kita? Kita telah bersatu dengan Allah, kita seimbang. Mereka berbagi spiritualisme
adalah bagian Allah, kita adalah Allah. antar sesama manusia. Beberapa dari
Maka dari itu Gerakan Zaman Baru tidak mereka ada yang menunggu datangnya
mengenal pengadilan terakhir dan lebih Zaman Aquarius pada tahun 2150. Sudah
menyukai konsep reinkarnasi. dua ribu tahun kita menginjak Zaman
Dari konsep “semua adalah Tuhan”, Pisces, dan beberapa penganut Zaman
atau “semua adalah bagian dari Tuhan”, Baru percaya, pada masuknya kita ke masa
pengikut Zaman Baru yakin bahwa manusia Aquarius, akan terjadi perubahan besar-
mempunyai kekuatan Tuhan yang bisa besaran. Sebagian menanti datangnya
dibangkitkan lewat spiritualisme. Meditasi, mesias zaman baru. Bahkan penganut
konsentrasi, visualisasi, imajinasi, pelatihan- Zaman Baru banyak yang mengkaji Buku
pelatihan semacam itu diadakan untuk Urantia untuk itu.
membangkitkan kekuatan dalam diri kita. Tentu orang luar akan memandang
Mental spiritual merupakan kebenaran yang ajaran ini aneh karena mencampuradukan
tertinggi. berbagai macam ajaran yang berlainan.
Dari spiritualisme-spiritualisme Zaman Perlu dicatat pula, kadang-kadang anggota
Baru, muncullah konsep “energi“. Chi, Zaman Baru juga mengaku sebagai agnostik
energi kosmik, mana, prana, atau segudang serta menyinkretkan sains (seringkali
nama lainnya, adalah sesuatu yang telah pseudosains atau ilmu semu) dalam
ada sejak awal, tidak bisa diciptakan, dan ajaran mereka. Ini dimungkinkan karena
hanya bisa dialihkan (uniknya, mereka elastisnya sinkretisasi mereka.
menyinkretkan Hukum Termodinamika
untuk mendukung pernyataan ini). Misalkan Sinkretisme – Gejala Baru?
seseorang sakit, atau hidupnya malang, itu
karena ada yang salah dengan energinya. Seperti yang sudah dijabarkan secara
Maka dari itu, beberapa penganut Zaman singkat dalam paragraf pembuka, gerakan
Baru takut bersalaman atau menyentuh ini menjadi populer berkat globalisasi.
barang sembarangan, karena tidak ingin Tapi, bukan berarti percampuran agama
energi negatif masuk. Mereka berusaha tidak pernah terjadi sebelumnya. Misalnya,
keras menjaga keseimbangan antara tubuh, Islam yang memasuki Maroko disinkretkan
pikiran, dan jiwa. dengan ajaran pagan lokal yang politeis,
atau contoh lainnya adalah sinkretisasi
Tujuan Penganut Zaman Baru Islam dengan kepercayaan tradisional
Jawa (Kejawen). Beberapa Sunan juga
Salah satu tujuan utama bagi
menyatukan ajaran Islam dengan budaya
penganut Zaman Baru adalah mencapai
agama Hindu, seperti Sunan Kalijaga merasa bahwa ajaran ini merupakan ajaran
yang menggunakan wayang dan kisah yang menurut Anda benar, maka tentu
Mahabarata untuk menyebarkan Islam di itu merupakan hal semua orang untuk
Jawa. Percampuran antar-agama tidak bisa menganut apa yang ingin mereka anut,
terhindarkan dan tidak perlu dikuatirkan. seperti yang tertulis dalam Pasal 18 Piagam
Apalagi dengan semakin mengglobalnya Hak Asasi Manusia PBB. Namun, yang
dunia dan semakin mudahnya interaksi, harus ditekankah adalah sifat kritis yang
maka akan bertambah banyak ajaran diperlukan untuk menanggapi ajaran-ajaran
yang saling bertemu, dan menyebabkan pseudo-ilmiah yang dipakai oleh Gerakan
sinkretisasi ala Zaman Baru yang berskala Zaman Baru. Misalnya, ada tokoh Zaman
universal. Ini didukung dengan bukti Baru yang meyakini bahwa manusia tidak
sejarah, bahwa Gerakan Zaman Baru boleh memakan sesuatu yang sudah diolah
mulai muncul pada abad ke-19, ketika karena sudah ada energi jelek yang mengalir
hampir seluruh dunia sudah dijelajahi dan dari tangan orang yang memasaknya.
terhubung. Ekstremnya, ada yang menolak bersalaman
karena takut energi negatif masuk lewat
Pergerakan ini, baik langsung maupun
tangan yang berinteraksi. Kita harus bisa
tidak langsung, telah memasuki negeri
menggunakan akal, rasio dan pembuktian
Indonesia. Karya-karya tokoh Zaman Baru
untuk menyikapinya. Apalagi, terkadang
dunia, seperti Rhonda Byrne dan The
ajaran Zaman Baru dipetik oleh sekumpulan
Secret-nya, telah menghiasi rak-rak toko
orang yang haus akan uang untuk meraup
buku di Indonesia. Beberapa tokoh dan artis
keuntungan sebesar-besarnya.
yang tak perlu disebut namanya pun juga
mengemban ajaran ini. Akan tetapi, para
“master” tersebut menolak label “Zaman
Baru.” Sebenarnya wajar saja, karena
mereka tidak punya institusi tertentu yang
menetapkan dogma universal.
Lalu, bagaimana sebaiknya kita menyikapi
ajaran ini? Sama seperti yang sepatutnya
kita lakukan dalam menghadapi semua
filsafat dan ajaran di seluruh dunia. Kita
harus bisa berpikir kritis dan logis dalam
menanggapi masuknya ajaran apapun.
Apabila tiba-tiba seseorang mendatangi
Anda, mengaku sepaham dengan Anda,
lalu mencekoki dengan sebundel ajaran Yordan Nugraha, mahasiswa Hukum Internasional
semacam di atas, Anda harus bisa dan Eropa di Universitas Groningen, pengurus Wikipedia
dan salah satu pendiri yayasan Minerva.
menanggapinya dengan kritis. Jika Anda
Chris Poerba
Semakin sakit, karena yang mengucapkan nestapa tak hanya akan di alami oleh 2000
kalimat tersebut adalah seorang pejabat warga Kabupaten Landak saja, tapi juga
publik yang sepatutnya memberikan oleh ratusan bahkan ribuan agama-agama
teladan kepemimpinan kepada warganya. lokal yang terdapat di seantero nusantara.
Komentar dari para pejabat publik seperti Mengingat sejak dahulu Nusantara telah
itu, semakin menunjukkan terbatasnya memiliki ratusan bahkan ribuan agama-
pengetahuan mereka soal Pancasila dan agama lokal, sedangkan 6 agama yang
Konstitusi. Karena keyakinan akan suatu dipandang ”resmi” bisa dianggap sebagai
keagamaan tidaklah harus dilembagakan pendatang.
dalam bentuk formal dan organisasi apa Jadi bandingkan logikanya: 6 agama
pun. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa ”resmi” yang import dianggap agama
dalam Pancasila tidak hanya merujuk warga negara sedangkan agama-agama
pada 5 agama formal (menjadi 6 sejak lokal belum menjadi agama warga negara.
diakuinya Konghucu tahun 2006), seperti Mengapa mereka tidak bisa disebut sebagai
yang selama ini dipahami oleh banyak warga negara Indonesia? Padahal agama-
pejabat publik. Sila pertama itu sebenarnya agama lokal ini telah lebih dulu ada kalau
merupakan intisari dari semua ajaran dibandingkan dengan 6 agama yang
agama dan keyakinan kepada semua hal ”diresmikan” tersebut. Aneh sekali bila
yang dianggap sebagai Tuhan, Allah atau agama lokal harus melakukan pemutihan
sebutan lain yang mengacu kepada Yang dan masuk ke agama “resmi”, supaya bisa
Maha Esa. Semestinya pejabat publik menjadi warga negara. Logika kebolak-
harus lebih arif dan bijaksini (bijak di balik yang sakit. Nantinya, mereka-mereka
sini, bukan hanya bijak di sana). Jadi, yang masih beragama lokal menjadi ladang-
sungguh aneh karena masih ada pejabat ladang pemutihan yang akan dilakukan oleh
publik yang masih bingung dengan konsep misionaris-misionaris para agama import.
agama. Apa itu agama? Jawaban mereka
biasanya masih terbatas mengacu agama
Lembah Baliem Wamena
samawi semata. Sebanyak 2000 orang
yang terdapat di Kabupaten Landak, telah Pertanyaan berikut: apakah kalau semua
memiliki agama, yaitu agama lokal mereka, umat di Indonesia telah menganut salah
yang telah diturunkan dari nenek moyang satu dari enam agama “resmi” tersebut,
berabad-abad generasi yang silam, agama maka semua sudah beres? Dengan kata
yang sebenarnya lebih mendarah-daging di lain: bila para penghayat dari agama
bumi Nusantara daripada keenam agama lokal akhirnya mau melakukan konversi
resmi yang diimport dari luar. ke agama “negara”, maka otomatis tidak
akan ada lagi misi atau dakwah? Dan
Kekhawatiran berikutnya adalah, kalau
tidak akan ada lagi kekerasan? Anggapan
pendapat dari seorang pejabat publik seperti
ini juga masih sakit! Lihat saja antara
ini, diamini oleh khalayak ramai, maka
agama-agama ”resmi” yang saling gencar
yang menjadi orang pertama yang hadir di tanah Batak. Ini tak lebih sebagai
merintis Batakmission. Junghuhn bukan upaya untuk membendung islamisasi yang
penginjil melainkan seorang liberalis dan berasal dari Kerajaan Aceh, terlebih-lebih
bahkan sangat anti Kristen. Dia menolak yang berasal dari Minangkabau.
penginjilan yang dilakukan ke Tanah Selanjutnya Fabri, kepala seminari dari
Jawa, namun anehnya dia menginginkan Zending RMG Barmen (tempat seminari
agar Tanah Batak secepatnya dilakukan Nommensen) membaca Injil Yohanes
kristenisasi. Bahkan Junghuhn yang terjemahan dari Van der Tuuk, yang pada
pertama mengusulkan hal tersebut. Hal ini akhirnya membuat RMG terkesan menjadi
setelah dia melihat kalau di Jawa umumnya begitu ingin untuk memberitakan ke Tanah
diperintah oleh satu orang raja, sedangkan Batak. Begitulah ternyata kita saling
di Tanah Batak hampir semua wilayah dan membutuhkan dan bahkan terkadang juga
tempat memiliki raja. Sehingga kalau di saling “menggunakan”, satu dengan yang
Jawa, Belanda cukup bekerja sama dengan lain. Jangan terlalu berlebihan, agar kita
seorang raja maka semua rakyatnya akan tidak menjadi sakit.
manut-manut. Hal ini akan berbeda bila
dilakukan di Batak, kalau Belanda bekerja
sama dengan seorang raja di Batak, maka
belum tentu raja yang lain turut perduli.
Raja yang lain umumnya akan acuh-tak acuh
saja. Akhirnya Junghuhn mengusulkan
ke Belanda agar Kristen selekas mungkin
disebarkan di Tanah Batak. Selain untuk
menyatukan konsep gagasan setiap raja
juga karena Islam Wahabbi yang dilakukan
oleh Teuku Imam Bonjol sudah sampai ke
Tapanuli Selatan.
Seruan dari Junghuhn ini langsung
ditindaklanjuti oleh Belanda, dengan
meminta seorang yang sepenuhnya
atheis, bernama Van der Tuuk, untuk
menerjemahkan Injil. Van der Tuuk adalah
satu-satunya akademisi yang mengetahui
mengenai bahasa Melayu di Belanda.
Junghuhn dan Van der Tuuk, keduanya
jelas bukan Kristen apalagi misionaris,
Chris Poerba, Peneliti-Bergiat di ICRP (Indonesia
namun mereka berdua yang paling Conference on Religion and Peace)
bersemangat agar Kristen selekas mungkin
John de Santo
Kebenaran doktrin agama tidak lagi bisa lagi sesuai dengan sikon masyarakat kini.
dibandingkan dengan yang lain, apalagi Namun, agama masih sering dimanipulasi
dipertanyakan. oleh para pejabat, yang menggunakan dalih
Sedangkan pendekatan kedua memandang agama justru untuk menghalalkan atau
agama sebagai realitas sosio-kultural di menyembunyikan segala kejahatannya.
mana ajaran dan kepercayaan dalam agama Tidak dapat disangkal, Soeharto yang
menghasilkan seperangkat tradisi dan begitu lama “menghisap” darah rakyat, juga
praktik dalam rangka implementasi doktrin- cukup gemar memamerkan kesolehannya
doktrin keagamaan dalam konteks historis, sehingga menimbulkan rasa gentar untuk
sosial dan budaya. Ini sejalan dengan mengadilinya.
apa yang diasumsikan Emile Durkheim. Karena itu, jika seseorang merasa agama
Bahwasanya agama hadir pertama-tama masih diperlukan, beragamalah dengan baik,
untuk kepentingan manusia dan bukan agama yang tidak mengajarkan permusuhan
untuk kepentingan Tuhan. Kehadiran akan kehilangan keteladanannya. Agama
agama merupakan sebuah keniscayaan memang penuh simbolik, namun ia juga
dalam kehidupan suatu masyarakat. Ia perlu dihayati dengan pertimbangan akal.
timbul dari kebutuhan praktik kehidupan Tanpa akal, agama berubah menjadi terror
sosial, dan selama ini ia menjadi penting paling mengerikan. Pemimpin agama harus
dalam hubungannya dengan perilaku memperjuangkan kesejahteraan manusia
moral. seluas-luasnya, bukan menghasut apalagi
“Tuhan adalah masyarakat”, tulis mengajarkan kebencian terhadap pemeluk
Durkheim. Karena itulah, apa yang agama lain.
diperbolehkan dan dilarang, dan apa Riwayat agama memang tak akan
yang dianggap suci dalam agama sangat berakhir, namun posisinya akan semakin
tergantung dari mana masyarakat itu digugat oleh pertanyaan, “apakah agama
berasal. sanggup mengatasi kegelisahan sekaligus
Agama memang bisa dipandang sebagai menjadi orientasi hidup manusia?” Jika
pemberi ketenteraman dalam menghadapi agama tidak mampu memainkan peran
kondisi-kondisi dasar yang memprihatinkan. terhadap penganutnya supaya menjadi
Ia dipercayai mampu memberi dasar bagi lebih baik dan manusiawi, bagaimana kita
rasa aman dan identitas yang lebih utuh di bisa terus meyakininya?
tengah perubahan sejarah yang tak pasti.
Sunni-Syi’ah dalam
Kesantunan Dialog
Oleh Zia Muthi Amrullah
Konsekuensi dari semua itu, kaum Syi’ah kedua tokoh besar, tanpa memihak atau
tampak tidak seperti mayoritas kaum terpengaruh oleh fanatisme bermazhab atas
muslimin lainnya. Mereka hanya mau nama apapun. Pada dialog penutup No. 111
berpegang pada apa yang diajarkan oleh tertanggal 1 Jumadil Awal 1330 H. As-Syaikh
Ahlul Bait, keluarga Nabi saw. dan keturunan Salim Al-Bisyri Al-Maliki mengungkapkan
(dzurriyyah) beliau, dalam segala bidang rasa puas dan terimakasihnya pada As-
pemahaman keislaman. Dan juga mereka Sayyid Syarafuddin Al-Musawi Al-Amili:
senantiasa berpegang teguh bahwa hanya
Imam Ali dan keturunannya dari isterinya, Memang, sebelum terjadinya
Fatimah puteri Rasulullah saw, satu-satunya hubungan dengan Anda, kebingungan
kelompok yang berhak memangku jabatan dan keraguan tentang kalian (kaum
Khilafah dan kepemimpinan tertinggi umat Syiah) selalu meliputi diriku, akibat
setelah Nabi saw. banyaknya issu-issu dan provokasi-
provokasi yang dilancarkan terhadap
kalian. Namun kini aku akan
Perbedaan: Kenapa Harus Kita Meng-
kafirkan? berpisah dari anda dengan sukses
dan keberhasilan di tangan. Karena
Penerbit Mizan memandang buku ini sangat
itu, betapa agungnya nikmat Allah
layak untuk diterjemahkan dan diterbitkan
yang dilimpahkan atas diriku. Dan
dengan pertimbangan yang matang, yaitu
betapa besarnya jasa yang telah anda
supaya kedua kelompok Ahlussunnah
tanamkan padaku ( hal. 510)
dan Syi’ah dapat saling mengenal dan
memahami kedua mazhab yang kadang-
Ternyata Ahlussunnah tidak banyak
kadang berbeda dalam penafsiran dan
berbeda pendapat dan sikap dengan kaum
penetapan hukum-hukumnya itu, sehingga
Syiah dalam mencintai dan menghormati
perbedaan-perbedaan tersebut tidak
Ahlul Bait (keluarga Rasulullah saw).
meruncing, sampai-sampai menimbulkan
Sebagaimana juga simpati mereka yang
sikap saling membenci, menyesatkan,
mendalam terhadap Ali Bin Abi Thalib kw.
apalagi mengkafirkan!
sebagai sahabat, sepupu sekaligus menantu
Dengan memahami dan menyadari latar Muhammad saw yang sejak masa kecilnya
belakang serta dalil-dalil yang menjadi mendedikasikan jiwa raganya dalam
pegangan pihak lain, penerbit berharap perjuangan menegakkan panji-panji Islam
akan timbul pengertian yang kemudian bisa dengan misi penebar kasih sayang bagi
menumbuhkan toleransi serta terjalinnya semesta alam.
rasa kebersamaan di antara kelompok-
kelompok kaum Muslimin, yang memiliki
syahadat yang sama. Zia Muthi Amrullah: Penulis, peminat filsafat dan
kajian agama. Beberapa artikelnya sudah diterbitkan
Dalam buku ini, anda akan menyaksikan
oleh koran Jawa Pos.
dialog-dialog jujur yang berlangsung antara
Shinta Miranda
Tidak nyaman berjalan kaki di trotoar Ibu Kota pada siang yang tinggi. Jejari
matahari mulai panjang dan tajam. Meski begitu, Sila tetap berjalan kaki dari
rumah menuju tempat yang tiada asing. Ia pernah tinggal di situ, bersama
dengan beberapa perempuan lain yang hampir senasib kala itu. Suster Mariane
tak bisa memberi jawaban yang diminta Sila. Bukan tak bisa, tetapi tak boleh.
Sudah kesepakatan antara yayasan yang dipimpinnya dengan Sila, termasuk
keluarganya. Alasan apa pun tak memungkinkan. Bukan karena Suster Mariane
tak berhati, bukan karena tak sedih melihat air mata yang jatuh di pipi Sila, tetapi
begitu seharusnya. Sila tak memaksa karena sebenarnya ia pun telah menduga
jawaban yang akan diberikan oleh Suster Mariane. Ia hanya berharap lebih dari
apa yang telah ia ketahui. Ada banyak kecamuk hatinya yang mesti ia tata satu
demi satu sebelum ia pergi.
Sila berjalan lamban, menyeret kakinya membuat Sila selalu teringat peristiwa
perlahan, keringat mengucur satu demi itu. Kemarahan pada Ibunya ia endapkan
satu, air mata tak tertahankan. Tak akan ke dasar perigi kalbu. Sila berpikir bahwa
pernah datang untuk jumpai Suster Mariane kesalahan yang telah ia lakukan kepada
lagi. Barangkali harus melupakan hari- Erna, kakaknya seperti tidak terampuni.
hari muram, meski tak nampak cerah hari Betapa perih saat menghadapi sikap Erna
mendatang. Penyesalan telah lama membalut yang mendendam akibat kejadian yang ia
dirinya. Kebencian atas kebodohan sendiri sendiri tak pernah menyangka.
Sila dan Ibu “Jadi, kamu bela bapak yang pergi karena
perempuan lain? Kamu salahkan Ibu?”
Teringat hari-hari tanpa ayah yang suara ibu menjadi lebih tinggi.
menjadikan ia harus berbantah kata dengan “Rumah kita berdiri layak, sekolahmu
ibu tanpa ada yang membela atau menyudahi selesai di perguruan tinggi! Uang dari
pertengkaran mereka. Apa yang ia perbuat Bapak? Kalau bukan karena warisan
tak pernah mampu menyenangkan hati nenekmu, tak akan pernah terjadi! Kalau
ibunya. Erna selalu dijadikan perbandingan dulu ibu tidak menjadi peragawati, tak akan
terhadap dirinya. Erna yang enerjik, yang kita hidup layak, bahkan sampai hari ini!”
melihat masa depan, yang tidak sepandai Sila meninggalkan ibunya yang masih
dirinya di sekolah namun pandai memilih ingin berkata banyak kepada dirinya. Ia
yang terbaik. Semua tentang Erna! masuk ke dalam kamar tempat ia sering
“Mengapa jadi guru?” Ibunya bertanya mengurung diri sepulang dari kuliah. Ia
dengan hati jengkel ketika Sila memutuskan ingin berlari kepada bapaknya, tetapi itu
untuk mengajar di sebuah sekolah swasta. tak akan mungkin. Ia pun marah kepada
“Karena aku mau jadi guru !” jawab Sila bapak meski tak diperlihatkan kepada
“Gaji guru kecil! Kepandaianmu ibunya. Ia lebih condong memperlihatkan
berbahasa asing bisa untuk bekerja di rasa marah kepada ibunya yang dianggap
kantor, atau di kedutaan asing, atau dimana telah menjadikan keadaan semakin kacau.
saja yang gajinya lebih baik!” Seorang Herman mengingatkan Sila
Sila sebenarnya tak mau lagi berbantah- pada Bapak. Lembut dan sopan, meski tak
bantah dengan ibunya. Pasti akan terjadi bisa dibilang tampan. Lelaki itu seorang
keributan seperti yang sering terjadi pekerja keras, tak pernah menggubris
dengan bapaknya bila berbantahan dengan masalah gengsi. Kepahitan hidup adalah
ibu. Kali ini ia sudah di penghujung, tak lagi batu asahan yang membuat dirinya
bisa membendung. bertahan di kerasnya kehidupan. Ibu tak
“Mengapa Ibu selalu mendesak tanya? pernah menganggap Herman bermasa
Bila berjawab pun tak pernah terpuaskan. depan seperti apa yang dilihat pada Dito,
Itu juga yang membuat Bapak berpaling!” menantunya, suami Erna.
“Selalu bapakmu yang kau jadikan “Berharapkan apa dari seorang tukang
perlindungan! Dia sudah tidak di sini! bakso yang berjualan di kantin sekolah?
Dengar, kukatakan pada Erna untuk Pernah di penjara pula! Menurunkan gengsi
mendapat laki-laki bermasa depan. Aku diri! Masakan seorang guru bersuamikan
yang bodoh mau menikah dengan Bapakmu. tukang bakso yang dicap PKI?”
Mungkin ketampanannya mempesona “Apa yang salah pada seorang penjual
masa mudaku, seperti perempuan muda bakso, Ibu? Herman punya pendidikan
yang mengambil Bapakmu itu!” setara denganku. Seorang sarjana yang
“Bapak itu sabar dan lembut bagiku,” Sila terpaksa berwiraswasta. Tak ada hambatan
berkata dengan lirih.
“Akan kubujuk Erna untuk mengadopsi bepergian lama dari luar kota. Itu yang
anak kita, Sila,” begitu kata Dito dikatakan Ibunya kepada para tetangga
“Apa yang membuatmu yakin kalau aku dan kaum kerabat. Habis sudah semua
akan memberikan anakku?” Sila bergulung rasa diserap ke dalam dirinya. Ia bagai
amarah dan bingung. tak lagi mengenal siapa dirinya. Berhari-
“Aku inginkan anak itu, sebab itu hari, berminggu-minggu ia membisukan
kerinduanku.” Dito menyentuh lengan Sila diri, menghindar dari pembicaraan ibunya
“Ini anakku, bukan anak kakakku !” Sila dan Erna, menulikan telinganya ketika
mendorong dada Dito. segala ucap yang menyakitkan sempat
“Sekarang aku tahu maksudmu mendekati terdengar saat ia keluar dari kamarnya. Ia
aku, apa maksudmu bercerita tentang hanya berkomunikasi dan bertemu dengan
ketertarikanmu padaku sejak lama! Sekarang seseorang. Seseorang dari masa lalu yang
aku tahu bahwa apa yang dibanggakan ibu masih bersamanya.
pada dirimu, adalah kebodohan ibu! Tetapi
aku yang lebih bodoh dari ibu mau pun Sila dan Kepergiannya
Erna!” Sila menahan isaknya.
Meski lunglai dan merasa terabai seusai
Kemarahan Erna adalah kemarahan Ibu.
bertemu Suster Marianne, Sila singgah di
Keinginan Erna adalah keinginan Ibu. Sila
kapel kecil sebelah rumah penampungan,
disembunyikan di sebuah yayasan sampai
tempat ia pernah berdiam selama hampir
saat melahirkan. Bermacam-macam pikiran
sepuluh bulan menanti kelahiran anaknya.
dan akhirnya kebuntuan menyumbat
Ia cuma merasa teduh di tempat kecil yang
benak Sila. Ia tak mampu berbuat yang lain
dinaungi banyak pohon besar. Tak pernah
selain mematuhi. Tak seorang pun kerabat
ia masuk ke dalamnya, namun kali ini
dan tetangganya tahu. Mereka berusaha
di dalam kegamangannya, ia masuk dan
menutup malu dengan cara seperti itu.
duduk di barisan kursi belakang. Cuma
Bayi merah, anaknya, buah hatinya,
duduk dan berkata dalam hati, “Orang-
tak pernah ia lihat. Kesepakatan tanpa
orang berkata, KasihMu ada dan mengalir.
hatiny. Sila harus merelakannya untuk
Sekarang atau nanti, anakku akan mencari
diadopsi keluarga lain,tanpa perlawanan,
dalam pinta yang kusertai setiap hari. Kini
tanpa kata-kata lagi. Menandatangani
cuma aku dan anakku yang entah dimana,
berkas yang diserahkan Suster Marianne
akan hidup dengan kasih yang mengalir
dan disaksikan Ibu dan kakaknya, Sila
itu,” Sila berucap dalam hatinya.
melakukannya seperti berjalan di atas awan.
Erna tak henti mengumbar sindiran
Dito menyerah dengan mudah. Seorang
karena rasa dendam di setiap
pengecut yang mencuci tangannya berkali-
kedatangannya. Di setiap saat itu pula,
kali dan mengira dirinya telah bersih.
tak ingin Sila menggubrisnya. Penyesalan
Tak terlihat perubahan apa pun ketika
dalam meninggalkan kepedihan yang tak
Sila kembali ke rumah. Seolah ia habis
terkatakan, tapi tak ingin mencari sebab
untuk disalahkan. Bapaknya yang ia puja dalam setiap langkah. Seandainya saja
karena kesabaran dan kelembutan hatinya kujalani waktu itu tanpa perduli pada
seperti sirna begitu saja dalam hidupnya. keinginan Ibu yang tidak mencintaku. Ibu
Ibu memberi bumbu yang getir pada hanya mencintai dirinya dan aku tidak mau
hidangan kemarahan yang selalu tumpah terjadi padaku. Aku harus terus mencintai
karena serapah. Namun kali ini mereka anakku yang belum pernah kusentuh!”
berdua terperangah. Sila akan pergi dari hampir saja langkah Sila limbung melihat
rumah tempat ia tak pernah menjadi Herman menghampirinya.
sesiapa. “Seharusnya aku tidak di sini, namun Asih
“Kemana akan kau bawa dirimu sekarang, telah meyakinkanku bahwa semua telah
Nak?” Ibunya bertanya menahan heran dan gusar. diatur Herman, tanpa pretensi apa pun,” Sila
“Ke tempat aku akan mendapatkan memantapkan langkahnya menemui mereka.
hidupku,” katanya datar. “Suatu hari nanti, bila Sila telah benar-
Tak membutuhkan waktu lama untuk benar siap, akan kukatakan padanya bahwa
membenahi barang yang tak banyak anak yang ada pada kita, adalah anak yang
ke dalam koper berukuran sedang. Sila kita adopsi di Yayasan Fatima, setahun
telah menekan tombol pada raganya, lalu,” begitu niat Herman yang telah
menyalakan lampu sebagai penerang jalan disetujui isterinya sejak awal.
ke depan. Ia ingin mencari anaknya. Ia “Aku yakin Herman telah mengetahui
ingin mendapatkan dirinya lagi. semua yang terjadi padaku. Berkali-kali
kuabaikan pesan singkatnya ketika aku di
Sila dan Sila rumah penampungan itu.”
Sila bergumam dalam hati. “Aku
Di Bandara Changi, Herman dan isterinya akan menghadapi situasi yang sangat
menuntun seorang anak laki-laki berusia berbeda, yang seperti sebuah kebetulan.
setahun. Mereka menanti kedatangan Sila. Aku harus membuat bingkai kuat untuk
Tak pernah terbayangkan oleh Sila bahwa gambar kehidupan yang akan kumulai
restoran terkenal di Singapura tempat ia saat ini. Selamat tinggal masa silam!” Sila
diterima bekerja adalah milik Herman si melempar senyum pada suami isteri yang
penjual bakso di kantin sekolah. Karena menjemputnya.
jasa Asih, temannya dan juga teman
Herman sejak di tanah air maka Sila
memutuskan untuk pergi dari rumah. Sejak
kehamilannya, Sila hanya berkomunikasi
dengan Asih, satu-satunya teman tempat ia
mencurahkan segala. Shinta Miranda: Karya-karyanya telah diterbitkan
“Inikah jawaban dari pintaku?” berdegup dalam berbagai media massa. Antologi tunggalnya yang
kencang jantung Sila. terbaru Constance, bisa dipesan di: shinta_wani74@
yahoo.com.
“Aku selalu menjadi yang terbelakang
- Kalau puisi tidak harus pendek atau panjang. Hanya artikel saja
yang punya ketentuan kata, memang.
Redaksi.