Anda di halaman 1dari 9

TUGAS

DIETETIK DASAR
“NCP HEPATITIS A”

Dosen Pembimbing :
Rijanti Abdurrachim, DCN., M.Kes, RD
H. Mahpolah, M.Kes
Magdalena, A., M.Kes

OLEH :
KELOMPOK 1
Erika Puspita P07131217091
Indah Mutia Sari P07131217098
Jihan Kartika Rani P07131217100
Kamalia Noor Aziza P07131217101
Luthfiyah Munawwaroh P07131217104
Risky Rindu Albajuri P07131217120
Siti Nabila P07131217127
St. Khalda Arifah P07131217128

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia


Politeknik Kesehatan Banjarmasin
Program Diploma IV
Jurusan Gizi
2019
Kasus :

Ny. F usia 45 tahun bekerja sebagai pembantu rumah tangga. Suaminya


adalah seorang buruh bangunan. Ny. F mempunyai 2 orang anak. Empat hari
sebelum dirawat di rumah sakit ny. F tidak mau makan, lemah, merasa mual dan
muntah-muntah hebat. Suhu tubuh mencapai 38 C, tampak mata, muka berwarna
kuning. TB 148 cm, BB 43 kg

Hasil laboratorium yang ada:

a. Bilirubin ++
b. SGOT = 70 unit ( N=5-40 unit)
c. SGPT = 89 unit ( N= 5-35 unit)
d. Albumin = 3,2 g/dl
e. Hb = 11 g/dl
f. Ht = 19 %

Dari hasil pemeriksaan dokter, ny. F terkena penyakit hepatitis A. Hasil


anamnesa riwayat gizi: Makan hanya 2 x/hari , mengkonsumsi lauk hewani 2-3
x/minggu, nabati 1 x/hari, sayur 4-5 x/minggu, buah pepaya 1x/minggu. Hasil
anamnesa gizi selama 3 hari dirawat adalah: E=1400 kalori, protein = 35 gr. Karena
os tidak ada napsu makan dan mual, maka os diberikan modifikasi makanan
lunak dan cair dengan porsi kecil dan sering.

a. Lakukan pengkajian masalah dengan format PAGT.


b. Susun diet OS dengan kondisi seperti di atas.
IDENTITAS PASIEN
a. Nama : Ny. F
b. Umur : 45 tahun
c. Pekerjaan : Pembantu rumah tangga
d. Agama : Islam
e. Alamat : Jl. P. M. Noor No.91 Banjarbaru
f. MRS : 19 Juli 2019
g. Diagnosa Kerja : Hepaitis A

1
NUTRITON CARE PROCESS
A. ASESSMENT

1. AD. Antropometri

a. AD.1.1.2 Berat Badan Aktual = 43 kg


b. AD.1.1.1 Tinggi Badan = 148 cm
c. BBI = (148-100) – 10% (148-100) = 48-4,8 = 43,2 kg
d. AD 1.1.5 IMT = 43 kg/1,482 m = 19,63 kg/m2 (Normal)
Kesimpulan : Dari hasil penilaian status gizi secara antropometri didapat
status gizi Ny. F normal dengan nilai 19,63 kg/m2. Nilai normal IMT Dewasa (usia
>18 tahun) ialah > 18,7-25,0.

2. BD. Biokimia
a. Bilirubin ++ (tinggi) → Normal : -
b. BD.1.11.1 Albumin : 3,2 mg/dl (rendah) → normal : 4 -5,2 mg/dl
c. SGOT : 70 U/L (Tinggi) ; → (Normal s/d 37 U/L)
d. SGPT : 89 U/L(Tinggi) ; → (Normal s/d 42 U/L)
e. BD.1.10.1 Hemoglobin = 11 g/dl (rendah) →Normal : 12-14 g/dl
f. BD.1.10.2 Hematokrit = 19 % (rendah) →Normal : 40-48%
Kesimpulan : Dari hasil pemeriksaan laboratorium, Ny.F memiliki kadar
albumin, hemoglobin, dan hematokrit yang rendah yang menunjukkan bahwa
pasien mengalami anemia (kekurangan konsumsi protein). Kadar, nilai SGOT dan
SGPT, dan bilirubin yang tinggi menunjukkan bahwa pasien mengalami penyakit
hati.

3. PD. Klinis-Fisik
PD.1.1.21 Tanda-tanda Vital
a. TD : 110/70 mmHg (Normal)  Normal: <120/80 mmHg
b. Suhu : 38oC (Demam)  Normal: 36-370C
c. Nadi : 68x/menit (Normal)  Normal: 60-100 kali/menit
d. Pernafasan : 20x/menit (Normal) Normal : 14-20 x/menit

2
Klinis :
a. PD.1.1.1 Keadaan Umum : Lemah, nyeri dibagian perut
b. Kesadaran : Compos Mentis
c. PD.1.1.5 Sistem Pencernaan
PD 1.1.5.25 Bising usus normal (normal)
d. PD.1.1.8 Mata : konjungtiva anemis (+)
e. PD 1.1.5.10 Selera makan menurun (tidak normal)
f. PD 1.1.5.24 Mual (tidak normal)
Kesimpulan :

Kesimpulan : Dilihat dari tanda klinis, pasien mengeluh mual dan tidak nafsu
makan (symptomp). Pada mata pasien terlihat konjungtivis anemis yang
menunjukkan bahwa pasien anemia. Sedangkan dilihat dari tanda fisik, Ny. P
memiliki frekuensi denyut nadi, respiratory rate, dan tekanan darah yang normal,
tetapi mengalami demam yang menandakan bahwa pasien mengalami infeksi.

4. RIWAYAT GIZI

Kebiasaan makan hanya 2 kali sehari, mengkonsumsi lauk hewani 2-3 kali
seminggu, lauk nabati 1 kali sehari, sayur 4-5 kali seminggu, dan buah pepaya sekali
seminggu. Hasil anamnesa gizi selama 3 hari dirawat adalah: E=1400 kalori, protein
= 35 gr.

Kesimpulan : Dilihat dari kebutuhan energi Ny.F sebesar 1944 kkal, asupan
energi selama 3 hari dirawat dirumah sakit sebesar 1400 kkal memnuhi sebanyak
72,01% dari kebutuhan energi yang menunjukkan bahwa asupan energi Ny.F
kurang mencukupi, asupan protein memenuhi 101% yang telah sesuai dengan
kebutuhan protein sehari.

5. CH. RIWAYAT PASIEN

Ny. F bekerja sebagai pembantu rumah tangga. Pekerjaan suami buruh


bangunan dan telah memiliki 2 orang anak.

Kesimpulan : Ny. F memiliki pekerjaan dengan penghasilan minim dan


pengetahuan yang kurang terkait makanan bergizi yang murah dan mudah didapat.

3
B. DIAGNOSIS GIZI
1. NI. Domain Asupan
NI.1.2 Asupan energi inadekuat berkaitan dengan kurangnya pengetahuan yang
kurang terkait konsumsi energi yang ditandai dengan asupan energi 72,01% dari
kebutuhan energi sehari 1944 kkal.

2. NC. Domain klinis


NC-2.2 Perubahan nilai laboratorium berkaitan dengan adanya gangguan fungsi hati
yang ditandai dengan hasil laboratorium Bilirubin ++ (tinggi), SGOT : 70 U/L
(tinggi), dan SGPT : 89 U/L (tinggi).

3. NB. Domain Prilaku


NB.1.1 Kurangnya pengetahuan terkait makanan dan zat gizi berkaitan dengan
ketidaktahuan akan makanan sehat yang ditandai dengan sering konsumsi jajanan
sembarangan.
NB 1.4 Kurangnya kemampuan memonitoring diri sendiri yang berkaitan dengan
kurangnya pengetahuan mengenai masalah-masalah gizi yang ditandai dengan
kebiasaan makan yang salah yaitu makan 2 kali sehari, lauk hewani 2-3 kali
seminggu, lauk nabati sekali sehari, sayur 4-5 kali seminggu, dan buah pepaya
sekali seminggu.

4
C. INTERVENSI GIZI

a. Terapi Diet

1. Jenis diet : Diet Hati II


2. Bentuk makanan : cair dan lunak
3. Cara Pemberian : Oral
4. Frekuensi : Pembagian makan 3 x makanan utama, 2 x selingan
5. Tujuan Diet:
a. Memberikan makanan cukup untuk mempercepat perbaikan fungsi hati
tanpa memperberat kerja hati.
b. Meningkatkan regenerasi jaringan hati dan mencegah kerusakan lebih
lanjut dan meningkatkan fungsi jaringan hati yang tersisa.
c. Meningkatkan jumlah albumin dengan pemberian protein 1 g/kg BBI.
d. Mencegah penurunan berat badan atau meningkatkan berat badan yang
kurang.

6. Syarat Diet :
a. Energi tinggi untuk memperoleh pemecahan protein, diberikan
bertahap sesuai kemampuan pasien, yaitu sebesar 1944 kkal.
b. Lemak cukup, yaitu 20% dari kebutuhan energi total, yaitu sebesar 43,2
g untuk mempertahankan fungsi imun dan proses sintesis lemak.
c. Tinggi karbohidrat yaitu sebanyak 345,64 g, untuk mempertahankan
berat badan dan menaikkan berat badan (KH kompleks).
d. Protein sebanyak 1 gram/kg BBI atau 43,2 g.
e. Cairan diberikan lebih dari biasa.
f. Mudah dicerna dan tidak merangsang saluran cerna.
g. Bentuk makanan lunak bila ada keluhan mual dan muntah.
h. Bahan makanan yang mengandung gas dihindari.

7. Prinsip diet
a. Energi Tinggi
b. Protein Rendah
c. Lemak Cukup

5
d. Karbohidrat Tinggi
e. Cairan Tinggi

8. Kebutuhan Zat Gizi Sehari


a. KEB.ENERGI = 45 x BBI = 45 x 43,2 =1944 kkal
b. KEB. LEMAK = 20% x KE = 20% x 1944 =388,8 kkal/9 = 43,2 g
c. KEB. P = 1 g x BBI = 1 g x 43,2 kg = 43,2 g
d. KEB. %P = (43,2 x 4 x 100%)/ 1944 kkal = 8,88%
e. KEB. %KH = 100% -(20%+8,88%)=100%-27,11%=71,12%
f. KEB. KH = 71,12% x KE = (71,12% x 1944 kkal)/4 =345,64 g

9. Bahan Makanan Yang Dianjurkan

Nasi, kentang, roti, mie, makaroni, bihun, gula, tepung-tepungan yang dibuat

bubur atau puding. Sayuran yang tidak banyak serat dan tidak menimbulkan
\gas: bayam, labu kuning, labu siam, wortel, kacang panjang dllpepaya, pisang,
melon, jeruk, semangka dll

10. Bahan Makanan Yang Dibatasi

Daging tidak berlemak, ikan, ayam, hati yang dipanggang, diungkep,


disemur, ditim, telur direbus/ didadarKacang-kacanganKopi encer, susu skim
Garam dapur, margarine, mentega, minyak goreng, santan encer

11. Bahan Pangan Yang Dihindari

Ketan, ubi, singkong, talas, kue gurih dan cake daging berlemak, daging asap,
sosis, sarden, daging/ ikan yang diawetkan. Susu full cream, susu kental manis dan
hasil olahnya keju, es krim. Sayuran yang berserat dan menimbulkan gas seperti:
kol, sawi, lobak, daun singkong, nangka muda, kembang kol. Buah-buahan yang
tinggi serat, tinggi lemak, dapat menimbulkan gas seperti: nangka, nanas, durian,
kedondong. Minuman yang mengandung soda dan alcohol seperti: arak, bir, soft
drink. Goreng-gorengan, santan kental, kelapa, tape Bumbu: cabe, cuka, lada, kecap
asin, saos tomat.

6
b. Terapi Edukasi

-Masalah : Hepatitis

-Tujuan : Memberi penjelasan mengenai hepatitis, kecukupan gizi dan tahapan diet
yg dilaksanakan

-Sasaran: Pasien dan keluarga pasien

-Tema: Diet Hati II

-Waktu: 30 menit

-Tempat: Ruang Gizi (Poli Gizi)

-Metode: Ceramah, diskusi, dan Tanya jawab

-Media Alat Bantu : Leaflet, makanan asli dan food model, foto

-Isi Materi :

a. Penjelasan mengenai Penyakit Hati (Hepatitis)

b. Makanan dan diet yang dianjurkan dan dihindari untuk melangsungkan terapi
diet yg diperlukan

c. Kebutuhan zat gizi yang sesuai dengan kebutuhan.


d. Pengetahuan tentang makanan yang dapat mempengaruhi saluran cerna.

e. Pola makan dan hidup sehat yang benar

7
D. MONITORING DAN EVALUASI
1. Monitoring :
a. Jenis, Pola, dan Variasi makan sehari

b. Tanda-tanda vital dan klinis setelah pemberian diit

c. Kadar Hemoglobin, Hematokrit, dan Albumin Menjadi Normal

e. Status gizi pasien

2. Evaluasi :

a. Memonitoring Asupan makanan dan zat gizi


b. Perubahan data hasil pemeriksaan fisik klinis
c. Pemeriksaan data hasil laboratorium
d. Pemeriksaan antropometri

Anda mungkin juga menyukai