Areometer
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bobot jenis adalah suatu besaran yang menyatakan perbandingan antara massa (g) dengan volume (ml),
jadi satuan bobot jenis g/ml. Sedangkan Rapat jenis adalah perbandingan antara bobot janis sampel
dengan bobot jenis air suling, jadi rapat jenis tidak memiliki satuan.
Cara penentuan bobot jenis ini sangat penting dalam bidang tekstil, karena dengan mengetahui bobot
jenis kita dapat mengetahui kemurnian dari suatu sediaan khususnya yang berbentuk larutan untuk
penyempurnaan tekstil dan pada serat-serat tekstil.
Disamping itu dengan mengetahui bobot jenis suatu zat, maka akan mempermudah dalam
memformulasi zat. Karena dengan mengetahui bobot jenisnya maka kita dapat menentukan apakah
suatu zat dapat bercampur atau tidak dengan zat lainnya. Dengan mengetahui banyaknya manfaat dari
penentuan bobot jenis maka percobaan ini dilakukan.
1.2 Tujuan
1. Menggunakan Areometer Nocholson (N) dan Areometer yang berberat tetap (M).
2. Menentukan rapat massa zat cair dan zat padat dengan menggunakan areometer tersebut.
Instrumen ini dikalibrasi untuk suhu air 20 ° C (68 ° F), tetapi selama aplikasi lapangan variasi suhu air
dapat diabaikan. Bila menggunakan areometer di laboratorium suhu kalibrasi harus dipenuhi.
Instrumen ini terbuat dari aluminium berlapis bubuk sebagai perlindungan terhadap alkali
korosi. Rentang kepadatan dari instrumen yang dari 0,9 kg / 1000 cm³ sampai 2,4 kg / cm ³.
W1+WN=VN.ρ1.g (2-1)
m1+mN=VN.ρ1 (2-2)
Keterangan:
- WN = berat areometer N
- g = percepatan gravitasi
- m = massa
Jika WN dan W1 dapat ditentukan sedangkan ρ1 diketahui maka VN dapat dihitung dan sebaliknya.
Perlu diperhatikan saat bekerja dengan areometer N, usahakan areometer tercelup sampai T.
Penambahan dan pengurangan beban W harus hati-hati, jangan sampai areometer masuk ke dalam zat
cair. Pinggan PA pun harus dipastikan tidak kemasukan zat cair karena akan menggangu hasil
pengukuran.
WM=Vn.ρ.g (2-3)
Vn adalah volume areometer di bawah garis ke-n. Dengan memakai sifat silindris tadi, maka Vn dapat
ditulis sebagai berikut:
Vn=Vo+nv (2-4)
ρ = mM/((Vo+nv))
Silinder Plastik
Tinggi: sekitar 807 mm | 31,77 "
Batu timbangan
Tiga bejana
Termometer
Air
Air limbah
Garam
3.2 Prosedur
3.2.1 Dengan Areometer Nicholson
1. Menimbang areometer N dengan neraca teknis
2. Menambahkan anak timbangan sebesar 15 gram dalam pinggan bawah (PB), agar N selalu tegak dalam
zat cair. Beban ini dianggap sebagai bagian dari areometer.
3. Memasukan areometer N ke dalam air, dan letakan beban W1 pada PA, sehingga aerometer N tercelup
sampai T.
2. Menentukan n1, n2, dan n3 dan mencatat temperatur masing-masing zat cair.
Daftar Pustaka
Modul Praktikum Fisika Dasar I. (2002). Bandung: Sekolah Tinggi Teknologi Tekstil.
http://www.leutert.com/media/cement/downloads/en/pi_areometer_en.pdf
http://brezellauge-lock.de/AraeoMeter/Araeo.jpg
http://www.mineralogy.eu/archive/shop/nichol2.jpg
http://mek.oszk.hu/00000/00060/html/kepek/areometer2.png
https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=6&cad=rja&uact=8&ved=0CEY
QFjAF&url=https%3A%2F%2Fmuhammadcank.files.wordpress.com%2F2010%2F02%2Fberatjenis-
dan-
rapatjenis.doc&ei=OKWPVNeXFOLEmQWIk4LACw&usg=AFQjCNHmeiK2aCik66OQDqzQaKpIcdB
P7g&sig2=DB-k6IE4fsqij0OtnN3kCg&bvm=bv.82001339,d.dGY