Anda di halaman 1dari 57

A.

COMPARATIVE FINANCIAL STATEMENT ANALYSIS


ANALISIS YEAR TO YEAR
PT CAMPINA ICE CREAM INDUSTRY, TBK. DAN PT ULTRAJAYA MILK
INDUSTRY & TRADING COMPANY TBK
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF
CONSOLIDATATED INCOME STATEMENT
CAMPINA ULTRAJAYA
YEAR TO YEAR CHANGE YEAR TO YEAR CHANGE
ANALYSIS ANALYSIS
2017-2018 2016-2017 2017-2018 2016-2017
PENJUALAN BERSIH 1.73% 1.54% 12.16% 4.13%
BEBAN POKOK PENJUALAN 4.77% -0.21% 15.05% 0.12%
LABA KOTOR -0.18% 2.66% 7.32% 11.62%
Beban penjualan 2.67% -1.86% 24.01% 8.68%
Beban administrasi dan umum 6.38% 9.46% 14.42% 26.08%
Laba (Rugi) selisih kurs – Bersih 1762.46% -155.10%
Laba (Rugi) penjualan aset tetap 13709.52% -103.14%
Laba selisih nilai wajar hewan 0.00% 0.00%
ternak
Lain-lain – Bersih 8.63% -48.75%
Pendapatan operasional lainnya -76.55% 50.51%
Beban operasional lainnya 329.72% 352.70%
Jumlah -8.43% 9.43% 23.18% 16.05%
Laba dari usaha -12.36% -20.63% -6.96% 7.91%
Pendapatan keuangan 96.55% -28.18% -14.79% 40.52%
Beban Keuangan -78.18% -18.49% 40.65% -27.18%
Bagian rugi bersih entitas -27.94% -54.27%
asosiasi dan ventura bersama
Laba sebelum pajak 43.94% -22.78% -7.52% 10.05%
penghasilan
Beban pajak 47.65% -34.60% -21.34% 41.27%
LABA BERSIH SETELAH 42.66% -17.65% -1.42% 0.26%
PAJAK
PENDAPATAN
KOMPREHENSIF LAINNYA
Pos yang tidak akan
direklasifikasi ke laporan laba
rugi :

1
Pengukuran kembali atas -259.91% -31.18% -104.33% 71.57%
program imbalan pasti
Pajak tangguhan -259.91% -31.18% -104.33% 71.57%
Total Pendapatan komprehensif -259.91% -31.18% -104.33% 71.57%
lainnya setelah pajak
Total Pendapatan komprehensif 57.37% -16.85% 1.11% -0.75%
Tahun Berjalan
Laba per saham dasar 42.68% -97.20% -1.64% 0.00%

2
Analisis Year To Year PT CAMPINA ICE CREAM INDUSTRY, TBK. (CAMPINA)
Laporan Laba Rugi Komprehensif

Dibandingkan dengan tahun sebelumnya


1. Penjualan bersih PT Campina Ice Cream Industry, Tbk dari tahun 2016 ke 2017
mengalami peningkatan sebesar 1.54%. Peningkatan Penjualan bersih disertai dengan
peningkatan beban usaha sebesar 9.43%. Peningkatan beban usaha mengakibatkan
penurunan laba usaha sebesar 20.63%. Pada tahun 2017, PT Campina Ice Cream Industry
belum beroperasi secara efisien dibandingkan dengan tahun sebelumnya ditunjukkan
dengan peningkatan laba usaha namun beban usaha juga mengalami peningkatan yang
lebih tinggi. Pada tahun 2017 - 2018, PT Campina Ice Cream Industry juga meningkatan
penjualan bersih sebesar 1.73% sedangkan beban usaha mengalami penurunan sebesar
8.43%. Hal tersebut disertai dengan penurunan laba usaha sebesar 12.36%. Berdasarkan
data tersebut, dapat disimpulkan bahwa pada tahun 2018 penurunan laba usaha
disebabkan karena perusahaan masih belum beroperasi secara optimal untuk
meningkatkan penjualan ditunjukkan dengan peningkatan penjualan bersih yang tidak
sebanding dengan beban usaha.
2. Pendapatan operasional lainnya PT Campina Ice Cream Industry pada tahun 2017 – 2018
mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun 2016 – 2017 sebesar 76.55%.
Pendapatan operasional lainnya PT Campina Ice Cream Industry terdiri dari laba selisih
kurs, pendapatan klaim, penjualan barang sisa, keuntungan penjualan, dan selisih stock
opname. Pada tahun 2017 pendapatan operasional lainnya PT Campina Ice Cream
Industry tinggi dikarenakan adanya perolehan pendapatan klaim yang tinggi dan pada
tahun yang sama beban operasional lainnya juga meningkat disebabkan oleh rugi
penurunan nilai aset tidak lancar lainnya.
3. Beban operasional lainnya PT Campina Ice Cream Industry pada tahun 2018 mengalami
penurunan sebesar 329.72% dibandingkan dengan tahun 2017 dikarenakan adanya
peningkatan pembayaran pajak dan adanya beban penghapusan piutang.
4. Laba usaha PT Campina Ice Cream Industry mengalami peningkatan pada tahun 2018 –
2017 dibandingkan tahun 2016 – 2017 sebesar 8,27% dari rugi 20.63% menjadi rugi

3
12.36% dikarenakan penurunan beban usaha dan beban operasional lainnya menunjukkan
perusahaan beroperasi lebih efisien.
5. Pendapatan keuangan PT Campina Ice Cream Industry mengalami kenaikan pada tahun
2018 dibandingkan tahun 2017 sebesar 96.55% karena adanya peningkatan pendapatan
bunga. Sedangkan beban keuangan turun sebesar 78.18% tahun 2018 dibandingkan tahun
2017 karena penurunan beban administrasi bank dan beban bunga.
6. Beban pajak pada tahun 2018 meningkat sebesar 47.65% dibandingkan tahun 2017
dikarenakan peningkatan laba sebelum pajak.
7. Pada tahun 2018, total pendapatan komprehensif tahun berjalan PT Campina Ice Cream
Industry mengalami kenaikan sebesar 57.37% dikarenakan adanya kenaikan pengukuran
kembali atas program imbalan pasti disertai dengan kenaikan pajak tangguhan. Namun,
kenaikan dari pajak tangguhan tidak sebanding dengan kenaikan pengukuran kembali
atas program imbalan pasti.
8. Laba per lembar saham PT Campina Ice Cream Industry pada tahun 2018 mengalami
kenaikan sebesar 42.68% dibandingkan tahun 2017 dikarenakan kenaikan laba bersih
setelah pajak. Kinerja perusahaan meningkat ditunjukkan dengan tahun 2017 dimana laba
per lembar saham mengalami penurunan sebesar 97.20% dibandingkan tahun 2016.

Analisis Year To Year PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRY & TRADING COMPANY


TBK (ULTRAJAYA)
Laporan Laba Rugi Komprehensif

Dibandingkan dengan tahun sebelumnya


1. Penjualan bersih PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk tahun 2016 - 2017
mengalami kenaikan sebesar 4.13% disertai dengan kenaikan total beban usaha sebesar
16.05% yang disebabkan oleh kenaikan beban penjualan, beban administrasi dan umum,
kerugian selisih kurs, dan kerugian penjualan aset tetap. Pada tahun 2016-2017,
perusahaan mengalami kenaikan penjualan bersih sebesar 12.16% beban usaha juga
meningkat sebesar 23.18% disebabkan oleh kenaikan kenaikan beban penjualan, beban
administrasi dan umum, kerugian selisih kurs, dan kerugian penjualan aset tetap

4
Berdasarkan data tersebut, dapat disimpulkan bahwa kinerja perusahaan belum
melakukan efisiensi yang optinal.
2. Laba dari usaha PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk tahun 2018
mengalami penurunan dibandingkan tahun 2017 sebesar 6.96% sedangkan laba dari
usaha perusahaan tahun 2017 mengalami kemaikan sebesar 7.91% dari tahun 2016. Hal
ini menunjukkan perusahaan mengalami penurunan laba usaha meskipun penjualan
bersih pada tahun 2018 meningkat dikarenakan kenaikan total beban usaha.
3. Pendapatan keuangan PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk tahun 2018
mengalami penurunan dibandingkan tahun 2017 sebesar 14.79% disebabkan oleh
penurunan pendapatan bunga dari deposito dan jasa giro. Namun, beban keuangan
perusahaan tahun 2018 meningkat sebesar 40.65% dibandingkan tahun 2017 diakibatkan
oleh kenaikan beban bunga pinjaman bank.
4. Beban pajak perusahaan tahun 2018 mengalami penurunan sebesar 21.34% dibandingkan
tahun 2017 dikarenakan penurunan laba sebelum pajak.
5. Total pendapatan komprehensif PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk
tahun 2018 naik sebesar 1.11% dibandingkan tahun 2017 disebabkan oleh peningkatan
pengukuran kembali atas program imbalan pasti.
6. Laba per lembar saham PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk pada tahun
2018 turun sebesar 1.64% dibandingkan tahun 2017 dan 2016. Hal ini disebabkan oleh
penurunan laba bersih setelah pajak.

Perbandingan Analisis Year To Year Laporan Laba Rugi PT CAMPINA ICE CREAM
INDUSTRY, TBK dengan Perusahaan Sejenis PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRY &
TRADING COMPANY TBK
1. Penjualan bersih PT Campina Ice Cream Industry, Tbk dan usaha PT Ultrajaya Milk
Industry & Trading Company Tbk keduanya mengalami kenaikan setiap tahunnya.
Namun, total beban usaha PT Campina Ice Cream Industry turun sebesar 8.43%
sedangkan total beban usaha PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk naik
sebesar 23.18% pada tahun 2018 dibandingkan tahun 2017. Hal tersebut menunjukkan
bahwa PT Campina Ice Cream Industry, Tbk lebih unggul dalam efisiensi beban usaha
dibandingkan dengan PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk.

5
2. PT Campina Ice Cream Industry dan PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company
Tbk pada tahun 2018 mengalami penurunan laba usaha dibandingkan tahun 2017. Laba
usaha PT Campina Ice Cream Industry mengalami peningkatan pada tahun 2018 – 2017
dibandingkan tahun 2016 – 2017 sedangkan laba usaha PT Ultrajaya Milk Industry &
Trading Company Tbk tahun 2018 mengalami penurunan dibandingkan tahun 2017
sebesar 6.96%. Berdasarkan hal tersebut, menunjukkan bahwa laba usaha dari kedua
perusahaan tersebut berfluktuasi.
3. Pendapatan keuangan PT Campina Ice Cream Industry mengalami kenaikan pada tahun
2018 dibandingkan tahun 2017 sebesar 96.55% karena adanya peningkatan pendapatan
bunga sedangkan pendapatan keuangan PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company
Tbk tahun 2018 mengalami penurunan dibandingkan tahun 2017 sebesar 14.79%
disebabkan oleh penurunan pendapatan bunga. Beban keungan PT Campina Ice Cream
Industry keuangan tahun 2018 turun sebesar 78.18% dari tahun 2017 karena penurunan
beban administrasi bank dan beban bunga. Namun, beban keuangan perusahaan tahun
2018 meningkat sebesar 40.65% dibandingkan tahun 2017 diakibatkan oleh kenaikan
beban bunga pinjaman bank. Berdasarkan data tersebut, dapat disimpulkan bahwa PT
Campina Ice Cream Industry memiliki pendanaan yang lebih stabil dibandingkan dengan
PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk.
4. Beban pajak PT Campina Ice Cream Industry tahun 2018 naik sebesar 47.65%
dibandingkan tahun 2017 dikarenakan peningkatan laba sebelum pajak sedangkan beban
pajak PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk tahun 2018 turun sebesar
21.34% dibandingkan tahun 2017 dikarenakan penurunan laba sebelum pajak. Hal
tersebut menunjukkan bahwa kedua perusahaan ini laba sebelum pajak berfluktuasi di
mana pada PT Campina Ice Cream Industry tahun 2017 turun sebesar 22,78% dari tahun
2016 dan PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk tahun 2017 naik 10.05%
dari tahun 2016
5. Total pendapatan komprehensif tahun 2018 PT Campina Ice Cream Industry dan PT
Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk keduanya meningkat sebesar 57.37%
dan 1.11% dari tahun 2017. Namun, total pendapatan komprehensif tahun 2017 PT
Campina Ice Cream Industry dan PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk
keduanya menurun sebesar 16.85% dan 0.75% dari tahun 2016. Hal tersebut disebabkan

6
oleh naik turunnya pengukuran kembali atas program imbalan pasti sehingga kedua
perusahaan tersebut total pendapatan komprehensifnya berfluktuasi hanya saja PT
Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk fluktuasinya tidak terlalu drastis
dibandingkan PT Campina Ice Cream Industry.
6. Laba per lembar saham PT Campina Ice Cream Industry pada tahun 2018 naik sebesar
42.68% dari tahun 2017 dan PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk tahun
2018 turun sebesar 1.64% dari tahun 2017. Namun, laba per lembar saham PT Campina
Ice Cream Industry tahun 2017 turun 97.20% dari tahun 2016 sedangkan PT Ultrajaya
Milk Industry & Trading Company Tbk laba per lembar saham tahun 2017 dan 2016
tetap. Hal ini menunjukkan bahwa laba per lembar saham PT Ultrajaya Milk Industry &
Trading Company lebih stabil dibandingkan PT Campina Ice Cream Industry.

7
ANALISIS YEAR TO YEAR
PT CAMPINA ICE CREAM INDUSTRY, TBK. DAN PT ULTRAJAYA MILK
INDUSTRY & TRADING COMPANY TBK
LAPORAN POSISI KEUANGAN
CONSOLIDATED BALANCE SHEET
CAMPINA ULTRAJAYA
YEAR TO YEAR CHANGE YEAR TO YEAR CHANGE
ANALYSIS ANALYSIS
2017-2018 2016-2017 2017-2018 2016-2017
ASET
ASET LANCAR
Kas dan setara kas -45.95% 42.34% -31.89% 39.37%
Piutang usaha Pihak ketiga 13.70% 5.01% 5.13% 9.13%
Piutang lain-lain 18.25% 2.45% -9.80% -20.41%
Persediaan 9.97% 19.61% 3.83% -10.24%
Biaya dibayar dimuka -21.31% 38.08% 39.42% -24.06%
Uang muka pembelian 43.13% 62.87% -20.63% -4.99%
Jumlah Aset Lancar -23.12% 28.98% -18.72% 19.10%
ASET TIDAK LANCAR
Aset pajak tangguhan -1.92% 134.14% -36.23% 6.11%
Piutang pajak 0.00% -100.00% -33.14% 4644.70%
Kas dan setara kas yang dibatasi -1.05% -2.56%
penggunaannya
Aset tetap -2.32% 1.03% 8.74% 28.24%
Aset tidak berwujud -16.67% -15.15% 16.56% -2.96%
Obligasi Pemerintah 16.56% -2.96%
Aset Keuangan tidak Lancar 306.31% -85.67%
Penyertaan saham pada entitas asosiasi 24.50% -57.74%
dan ventura bersama
Hewan ternak produksi - neto 22.31% 27.32%
Aset lain-lain - bersih 0.00% -19.77% 68.27% 789.23%
Jumlah Aset Tidak Lancar -2.04% -3.91% 16.31% 29.90%
JUMLAH ASET -17.08% 17.47% -6.82% 22.56%
LIABILITAS LANCAR
Utang usaha Pihak ketiga 4.64% -10.30% -43.42% 34.22%
Utang usaha Pihak yang berelasi -14.69% -2.31%
Utang pajak 20.59% -43.39% -86.17% -46.24%
Biaya yang masih harus dibayar 259.63% -76.39%
Jaminan distributor -0.96% -2.70%

8
Pinjaman yang jatuh tempo satu tahun 0.00% -100.00% 130.35% 16.17%
Utang Bank 1081.60% -17.41%
Utang Lain-lain 240.00% -82.76%
Utang dividen -99.44% 57881.36%
Akrual 29.44% 88.10%
Jumlah Liabilitas Lancar 12.23% -67.62% -22.60% 38.26%
LIABILITAS TIDAK LANCAR
Pinjaman jangka panjang setelah -100.00% 0.00% -13.66% -18.45%
dikurangi yang jatuh tempo satu tahun
Liabilitas Pajak Tangguhan -42.31% -34.32%
Liabilitas imbalan kerja -1.88% 18.60% 9.61% 61.04%
Jumlah Liabilitas Tidak Lancar -81.94% 2.97% -7.49% 0.72%
EKUITAS
Modal saham - modal dasar 0.00% 1077.00% 0.00% 0.00%
Keuntungan dan kerugian aktuarial -39.51% 32.82% -7.43% 688.73%
atas kewajiban imbalan
Tambahan modal disetor 0.00% 0.00% 0.00% 0.24%
Saldo laba Telah ditentukan 0.00% 0.00%
penggunaannya
Saldo laba Belum ditentukan 84.54% -89.71% 17.48% 23.46%
penggunaannya
Saldo Laba Cadangan Khusus 0.00% 92.31%
Kepentingan Non-Pengendali -5.31% 971.08%
Jumlah Ekuitas 5.67% 51.57% 13.75% 20.92%
JUMLAH LIABILITAS DAN -17.08% 17.47% 7.34% 22.61%
EKUITAS

9
Analisis Year To Year PT CAMPINA ICE CREAM INDUSTRY, TBK. (CAMPINA)
Laporan Posisi Keuangan

Dibandingkan dengan tahun sebelumnya


1. Pada tahun 2017, PT Campina Ice Cream Industry mengalami kenaikan kas dan setara
kas sebesar 42.34%, piutang usaha pihak ketiga tahun 2018 juga naik sebesar 5,01% dari
tahun 2017, dan dalam laporan laba rugi penjualan bersih tahun 2017 juga mengalami
peningkatan dibandingkan tahun 2016. Pada tahun 2018, kas dan setara kas turun sebesar
45.95% dari tahun 2017 meskipun penjualan bersih tahun 2018 naik dibandingkan tahun
2017. Hal ini dikarenakan piutang usaha pihak ketiga yang juga meningkat sebesar
13,70% pada tahun 2018 dari tahun 2017 di mana persentase naiknya piutang usaha pihak
ketiga tahun 2018 lebih tinggi daripada tahun 2017 sehingga mempengaruhi turunnya kas
dan setara kas pada tahun 2018.
2. Piutang lain-lain PT Campina Ice Cream Industry sejak tahun 2016 hingga 2018 terus
mengalami kenaikan yaitu tahun 2017 naik sebesar 2,45% dari tahun 2016 dan tahun
2018 naik sebesar 18,25% dibandingkan tahun 2017. Kenaikan piutang lain-lain yang
signifikan disebabkan oleh naiknya piutang kepada karyawan.
3. Persediaan PT Campina Ice Cream Industry sejak tahun 2016 hingga 2018 terus
mengalami kenaikan yaitu tahun 2017 naik sebesar 19,61%% dari tahun 2016 dan tahun
2018 naik sebesar 9,97% dibandingkan tahun 2017. Persediaan tahun 2018 – 2017 turun
jika dibandingkan dengan tahun 2016 – 2017 bertujuan untuk mengurangi risiko
kebakaran dan juga risiko lainnya.
4. Biaya dibayar dimuka tahun 2017 mengalami kenaikan dari tahun 2016 sebesar 38,08%
disebabkan oleh kenaikan suku cadang dan biaya dibayar dimuka lainnya. Pada tahun
2018, biaya dibayar dimuka mengalami penurunan sebsar 21,31% disebabkan oleh
penurunan biaya sewa dibayar dimuka, biaya transporter sibayar dimuka, dan juga biaya
pemeliharaan gedung dibayar dimuka.
5. Uang muka pembelian PT Campina Ice Cream Industry sejak tahun 2016 hingga 2018
terus mengalami kenaikan yaitu tahun 2017 naik sebesar 62,87%% dari tahun 2016 dan
tahun 2018 naik sebesar 43,13% dibandingkan tahun 2017. Kenaikan tersebut
disebabkan oleh kenaikan uang muka pembelian bahan baku dan aset tetap.

10
6. Total aset lancar PT Campina Ice Cream Industry tahun 2016 – 2017 naik sebesar
28,98% dan tahun 2017 – 2018 turun sebesar 23,12%. Perubahan tersebut dikarenakan
naik dan turunnya kas dan setara kas, piutang usaha pihak ketiga, piutang laon-lain,
persediaan, biaya dibayar dimuka, dan uang muka pembelian.
7. Akun aset pajak tangguhan PT Campina Ice Cream Industry meningkat drastis di tahun
2017 yaitu 134,14% dari tahun 2016. Pada tahun 2018, aset pajak tangguhan turun
sebesar 1,92% dari tahun 2017. Peningkatan ini disebabkan karena adanya kenaikan dari
aset pajak tangguhan imbalan kerja.
8. Piutang pajak PT Campina Ice Cream Industry tahun 2017 turun sebesar 100% dari tahun
2016 karena telah dibayar oleh perusahaan.
9. Total aset tidak lancar PT Campina Ice Cream Industry terus mengalami penurunan sejak
tahun 2016 – 2018 disebabkan oleh pelunasan piutang pajak, penurunan kas dan setara
kas yang dibatasi penggunaannya, depresiasi aset tetap, penurunan aset lain-lain bersih,
dan amortisasi aset tidak berwujud. Penurunan aset tidak lancar PT Campina Ice Cream
Industry berfluktuasi yaitu tahun 2016 – 2017 sebesar 3,91% dan tahun 2017 – 2018
turun sebesar 2,04%.
10. Liabilitas lancar PT Campina Ice Cream Industry berfluktuasi, tahun 2016 – 2017 turun
sebesar 67,62% disebabkan oleh pelunasan hutang usaha pihak ketiga, pelunasan hutang
usaha pihak berelasi, pelunasan hutang pajak, pelunasan biaya yang masih harus dibayar,
dan pelunasan pinjaman yang jatuh tempo. Tahun 2017 – 2018 liabilitas lancar
meningkat sebesar 12,23% disebabkan oleh timbulnya hutang usaha pihak ketiga, hutang
pajak, dan biaya yang masih harus dibayar.
11. Liabilitas tidak lancar PT Campina Ice Cream Industry berfluktuasi, tahun 2016 – 2017
naik sebesar 2,97%% disebabkan oleh timbulnya liabilitas imbalan kerja. Tahun 2017 –
2018 liabilitas tidak lancar turun drastis sebesar 81,94% disebabkan oleh pelunasan
pinjaman jangka panjang setelah yang dikurangi yang jatuh tempo satu tahun.
12. Total ekuitas PT Campina Ice Cream Industry terus mengalami peningkatan dari tahun
2016 hingga tahun 2018 yaitu tahun 2017 naik sebesar 51,57% dari tahun 2016 dan tahun
2018 naik sebesar 5,67% dari tahun 2017. Kenaikan ekuitas karena adanya tambahan
modal disetor dan saldo laba yang belum ditentukan penggunannya.

11
13. Total liabilitas dan ekuitas PT Campina Ice Cream Industry berfluktuasi tahun 2016 –
2017 total liabilitas dan ekuitas meningkat sebesar 17,47% disebabkan oleh kenaikan
modal saham yang signifikan sebesar 1077,00% karena perusahaan menerbitkan saham.
Pada tahun 2017 – 2018 total liabilitas dan ekuitas turun sebesar 17,08% karena kerugian
atas kewajiban imbalan.

Analisis Year To Year PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRY & TRADING COMPANY


TBK (ULTRAJAYA)

Laporan Posisi Keuangan

1. Total aset lancar PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk tahun 2016 hingga
2018 berfluktuasi dapat dilihat dari tahun 2017 yang meningkat sebesar 19,10% dari
tahun 2016 yang disebabkan oleh kenaikan kas dan setara kas sebesar 39,37% dan
kenaikan piutang usaha pihak ketiga sebesar 9,13%. Kenaikan dari kas dan setara kas
merupakan hasil dari selisih kurs dan deposito. Pada tahun 2018, terjadi penurunan total
aset lancar sebesar 18,72% dibandingkan tahun 2017. Hal tersebut dipengaruhi oleh
penurunan kas dan setara kas sebesar 31,89%, penurunan piutang lain-lain sebesar
9,80%, dan penurunan uang muka pembelian sebesar 20,63%. Penurunan kas dan setara
kas disebabkan oleh turunnya deposito, piutang lain-lain menurun karena adanya
pelunasan piutang pihak berelasi, dan penurunan uang muka pembeliakan dikarenakann
turunnya uang muka pembelian bahan baku dan suku cadang rupiah.
2. Total aset tidak lancar PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk terus
meningkat sejak tahun 2016 hingga tahun 2018. Pada tahun 2016 – 2017 terjadi kenaikan
sebesar 29,90% dan tahun 2017 – 208 meningkat sebessar 16,31%. Kenaikan total aset
tidak lancar tahun 2017 disebabkan oleh kenaikan aset tetap dan aset lain-lain bersih
berupa uang muka pembelian aset dan investasi. Pada tahun 2018 terjadi kenaikan total
aset tidak lancar karena kenaikan aset tidak berwujud, obligasi pemerintah, aset keuangan
tidak lancar, dan penyertaan saham pada entitas asosiasi dan ventura bersama. Aset
keuangan tidak lancar tahun 2018 meningkat secara signifikan sebesar 306,31% dari
tahun 2017 disebabkan oleh timbulnya piutang karyawan.

12
3. Secara keseluruhan jumlah aset PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk
berfluktuasi ditunjukkan pada tahun 2016 – 2017 naik sebesar 22,56% dan tahun 2017 –
2018 turun sebesar 6,82% disebabkan oleh penurunan aset lancar.
4. Liabilitas lancar PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk pada tahun 2016 –
2017 naik sebesar 38,26% karena adanya kenaikan utang dividen yang signifikan sebesar
57881,36%. Pada tahun 2018, liabilitas lancar perusahaan menurun sebesar 22,60% dari
tahun 2017 disebabkan oleh turunnya utang dividen sebesar 99,44% karena perusahaan
melakukan pembayaran.
5. Liabilitas tidak lancar PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk berfluktuasi
pada tahun 2016 – 2017 naik sebesar 0,72% disebabkan karena kenaikan dari liabilitas
imbalan kerja. Pada tahun 2017 – 2018 liabilitas tidak lancar mengalami penurunan
sebesar 7,49% karena adanya pembayaran pinjaman jangka panjang setelah dikurangi
yang jatuh tempo satu tahun dan pembayaran liabilitas pajak tangguhan.
6. Total ekuitas PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk terus meningkat sejak
tahun 2016 hingga tahun 2018. Pada tahun 2016 – 2017 total ekuitas meningkat sebesar
20,92% disebabkan oleh keuntungan atas kewajiban imbalan, kenaikan saldo laba
cadangan khusus, dan kenaikan kepentingan non pengendali. Pada tahun 2017 – 2018
total ekuitas meningkat sebesar 13,75% jika dibandingkan dengan total ekuitas tahun
2016 – 2017 disebabkan oleh kenaikan saldo laba belum ditentukan penggunannya.
7. Total liabilitas dan ekuitas PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk terus
meningkat sejak tahun 2016 – 2018, tahun 2016 – 2017 total liabilitas dan ekuitas
meningkat sebesar 22,61% disebabkan oleh kenaikan liabilitas lancar, liabilitas tidak
lancar, dan juga ekuitas. Pada tahun 2017 – 2018 total liabilitas dan ekuitas meningkat
sebesar 7,34% meskipun liabilitas lancar dan tidak lancar menurun tetapi kenaikan total
ekuitas cukup tinggi.

13
Perbandingan Analisis Year To Year Laporan Posisi Keuangan PT CAMPINA ICE
CREAM INDUSTRY, TBK dengan Perusahaan Sejenis PT ULTRAJAYA MILK
INDUSTRY & TRADING COMPANY TBK

1. Total aset lancar PT Campina Ice Cream Industry dan PT Ultrajaya Milk Industry &
Trading Company Tbk keduanya mengalami kenaikan pada tahun 2017 dibandingkan
tahun 2016 dan tahun 2018 mengalami penurunan dibandingkan tahun 2017. Total aset
lancar PT Campina Ice Cream Industry dari tahun 2016 – 2018 mengalami penurunan
sedangkan total aset lancar PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk terus
meningkat sejak tahun 2016 – 2018. Tetapi total aset PT Campina Ice Cream Industry
dan PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk keduanya mengalami kenaikan
pada tahun 2017 dibandingkan tahun 2016 dan tahun 2018 mengalami penurunan
dibandingkan tahun 2017. Berdasarkan data tersebut, PT Campina Ice Cream Industry
dan PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk total aset keduanya
berfluktuasi.
2. Total liabilitas lancar PT Campina Ice Cream Industry pada tahun 2017 turun tetapi pada
tahun 2018 sedangkan PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk total
liabilitas lancar pada tahun 2017 naik dan tahun 2018 mengalami penurunan. Kenaikan
liabilitas lancar PT Campina Ice Cream Industry pada tahun 2018 karena timbulnya
hutang usaha pihak ketiga, hutang pajak, dan biaya yang masih harus dibayar. Kenaikan
liabilitas lancar PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk disebabkan oleh
kenaikan utang dividen. Berdasarkan hal tersebut, kenaikan liabilitas lancar PT Campina
Ice Cream Industry adalah untuk keperluan pembelian bahan baku sedangkan kenaikan
liabilitas lancar PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk karena belum
membayar dividen kepada investor. Liabilitas tidak lancar PT Campina Ice Cream
Industry dan PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk berfluktuasi di mana
keduanya meningkat pada tahun 2017 dikarenakan timbulnya liabilitas imbalan kerja.
3. Total ekuitas PT Campina Ice Cream Industry dan PT Ultrajaya Milk Industry & Trading
Company Tbk terus mengalami peningkatan dari tahun 2016 hingga tahun 2018.
Kenaikan ekuitas PT Campina Ice Cream Industry karena adanya tambahan modal
disetor dan saldo laba yang belum ditentukan penggunannya sedangkan kenaikan ekuitas

14
PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk disebabkan oleh keuntungan atas
kewajiban imbalan, kenaikan saldo laba cadangan khusus, dan kenaikan kepentingan non
pengendali. Berdasarkan hal tersebut, kenaikan ekuitas PT Campina Ice Cream Industry
dari setoran investor mayoritas sedangkan PT Ultrajaya Milk Industry & Trading
Company Tbk disebabkan pembelian saham oleh investor minoritas
4. Total liabilitas dan ekuitas PT Campina Ice Cream Industry berfluktuasi tahun 2017
meningkat dan tahun 2018 menurun. Total liabilitas dan ekuitas PT Ultrajaya Milk
Industry & Trading Company Tbk terus meningkat sejak tahun 2016 – 2018. Kenaikan
total liabilitas dan ekuitas PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk selaras
dengan kenaikan total asetnya. Sedangkan total liabilitas dan ekuitas PT Campina Ice
Cream Industry menurun dikarenakan pembayaran liabilitas tidak lancar. Berdasarkan hal
tersebut, PT Campina Ice Cream Industry memiliki kinerja keuangan yang baik.

15
ANALISIS INDEX NUMBER
PT CAMPINA ICE CREAM INDUSTRY, TBK. DAN PT ULTRAJAYA MILK
INDUSTRY & TRADING COMPANY TBK
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF
CONSOLIDATATED INCOME STATEMENT
CAMPINA ULTRAJAYA
INDEX NUMBER TREND INDEX NUMBER TREND
ANALYSIS ANALYSIS
2018 2017 2016 2018 2017 2016
PENJUALAN BERSIH 103.29% 101.54% 100% 116.79% 104.13% 100%
BEBAN POKOK PENJUALAN 104.55% 99.79% 100% 115.19% 100.12% 100%
LABA KOTOR 102.48% 102.66% 100% 119.79% 111.62% 100%
Beban penjualan 100.76% 98.14% 100% 134.78% 108.68% 100%
Beban administrasi dan umum 116.45% 109.46% 100% 144.26% 126.08% 100%
Laba (Rugi) selisih kurs – Bersih -1026.24% -55.10% 100%
Laba (Rugi) penjualan aset tetap -433.48% -3.14% 100%
Laba selisih nilai wajar hewan 0.00% 0.00% 100%
ternak
Lain-lain – Bersih 55.68% 51.25% 100%
Pendapatan operasional lainnya 35.29% 150.51% 100%
Beban operasional lainnya 1945.35% 452.70% 100%
Jumlah 100.215 109.43% 100% 142.95% 116.05% 100%
Laba dari usaha 69.56% 79.37% 100% 100.40% 107.91% 100%
Pendapatan keuangan 141.16% 71.82% 100% 119.74% 140.52% 100%
Beban Keuangan 17.79% 81.51% 100% 102.43% 72.82% 100%
Bagian rugi bersih entitas asosiasi 32.95% 45.73% 100%
dan ventura bersama
Laba sebelum pajak 111.16% 77.22% 100% 101.77% 110.05% 100%
penghasilan
Beban pajak 96.57% 65.40% 100% 111.12% 141.27% 100%
LABA BERSIH SETELAH 117.49% 82.35% 100% 98.84% 100.26% 100%
PAJAK
PENDAPATAN
KOMPREHENSIF LAINNYA
Pos yang tidak akan direklasifikasi
ke laporan laba rugi :
Pengukuran kembali atas -110.06% 68.82% 100% -7.43% 171.57% 100%
program imbalan pasti
Pajak tangguhan -110.06% 68.82% 100% -7.43% 171.57% 100%

16
Total Pendapatan komprehensif -110.06% 68.82% 100% -7.43% 171.57% 100%
lainnya setelah pajak
Total Pendapatan komprehensif 130.85% 83.15% 100% 100.35% 99.25% 100%
Tahun Berjalan
Laba per saham dasar 3.99% 2.80% 100% 98.36% 100.00% 100%

17
Analisis Index Number PT CAMPINA ICE CREAM INDUSTRY, TBK. (CAMPINA)
Laporan Laba Rugi Komprehensif

1. Penjualan bersih PT Campina Ice Cream Industry terus mengalami peningkatan yaitu
sebesar 1,54% tahun 2017 dan 3,29% tahun 2018. Tetapi, peningkatan pendapatan ini
juga disertai dengan peningkatan beban usaha. Di tahun 2017, beban usaha perusahaan
meningkat lebih besar dari peningkatan pendapatannya, hal ini membuat laba usaha
menurun sebesar 20,63%. Tetapi, di tahun 2018, meskipun penjualan bersih meningkat
3,29%, beban usaha juga meningkat 0,21% hal ini membuat laba usaha perusahaan
menurun sebesar 30,44%. Berdasarkan data tersebut, menunjukkan bahwa operasional
perusahaan belum efisien.
2. Pendapatan operasional lainnya dan beban operasional lainnya terjadi peningkatan yang
cukup tinggi pada tahun 2017 dan penurunan yang drastis pada tahun 2018. Hal tersebut
disebabkan karena perolehan pendapatan klaim karena perusahaaan melakukan klaim dan
kenaikan beban operasional lainnya disebabkan oleh rugi penurunan nilai aset tidak
lancar lainnya.
3. Beban keuangan perusahaan terus menurun dari tahun ke tahun. Hal ini karena adanya
penurunan beban bunga pinjaman bank atau karena adanya amortisasi biaya transaksi dan
biaya redemption premium yang menurun.
4. Beban pajak penghasilan perusahaan tahun 2017 dan 2018 mengalami penurunan. Hal
tersebut sesuai dengan penurunan laba usaha pada tahun 2017 dan 2018.namun,
penurunan beban pajak tahun 2018 lebih besar dibandingkan tahun 2017 disebabkan pada
tahun 2017 kenaikan beban usaha lebih tinggi daripada tahun 2018.
5. Laba sebelum pajak penghasilan, laba bersih setelah pajak, dan total pendapatan
komprehensif tahun berjalan menurun pada tahun 2017 dan meningkat pada tahun 2018.
Hal tersebut disebabkan oleh peningkatan beban usaha yang cukup tinggi pada tahun
2017.

18
Analisis Index Number PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRY & TRADING COMPANY
TBK (ULTRAJAYA)
Laporan Laba Rugi Komprehensif
1. Penjualan bersih PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk terus mengalami
peningkatan yaitu sebesar 4,13% tahun 2017 dan 16,79% tahun 2018. Tetapi,
peningkatan penjualan bersih ini juga disertai dengan peningkatan beban usaha. Di tahun
2017, beban usaha perusahaan meningkat sebesar 16,05% dan tahun 2018 beban usaha
juga meningkat sebesar 42,95%. Hal ini menunjukkan bahwa pada tahun 2018 kenaikan
beban usaha lebih tinggi dibandingkan dengan tahun 2017 sehingga mengakibatkan
kenaikan laba usaha pada tahun 2017 lebih tinggi yaitu sebesar 7,91% dan kenaikan laba
pada tahun 2018 hanya 0,40%. Berdasarkan data tersebut, dapat dilihat bahwa pada tahun
2018 perusahaan belum beroperasi secara efisien.
2. Beban keuangan PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk berfluktuasi
ditunjukkan pada tahun 2017 turun sebesar 27,18% dan tahun 2018 beban keuangan
meningkat sebesar 2,43%. Beban keuangan tahun 2017 menurun karena adnya amortisasi
beban keuangan dan kenaikan pada beban keuangan tahun 2018 disebabkan oleh
meningkatnya beban bunga pinjaman bank.
3. Beban pajak penghasilan perusahaan tahun 2017 meningkat sebesar 41,27% dan tahun
2018 meningkat sebesar 11,12%. Kenaikan beban pajak tersebut selaras dengan kenaikan
laba usaha.
4. Laba sebelum pajak penghasilan PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk
terus meningkat pada tahun 2017 naik sebesar 10,05% dan tahun 2018 naik sebesar
1,77%. Tetapi, laba bersih setelah pajak naik pada tahun 2017 sebesar 0,26% dan tahun
2018 turun sebesar 1,16%. Total pendapatan komprehensif tahun berjalan juga
berfluktuasi dimana terjadi penurunan di tahun 2017 sebesar 0,75% dan naik di tahun
2018 sebesar 0,35%. Hal tersebut menunjukkan bahwa meskipun laba sebelum pajak
mengalami peningkatan namun beban pajak juga meningkat sehingga menyebabkan laba
bersih setelah pajak pada tahun 2018 karena peningkatan beban usaha yang lebih tinggi
dibandingkan penjualan bersih.

19
Perbandingan Analisis Index Number Laporan Laba Rugi PT CAMPINA ICE CREAM
INDUSTRY, TBK dengan Perusahaan Sejenis PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRY &
TRADING COMPANY TBK
PT Campina Ice Cream Industry dan PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company
Tbk keduanya mengalami kenaikan dalam indeks penjualan bersih dari tahun ke tahun. Namun,
kenaikan penjualan bersih PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk lebih signifikan
daripada kenaikan penjualan bersih PT Ultrajaya Milk Industry. Kedua perusahaan tersebut juga
mengalami kenaikan dalam beban usahanya terutama disebabkan karena adanya kenaikan beban
administrasi dan umum. Kenaikan beban usaha PT Campina Ice Cream Industry melebihi
kenaikan pendapatan usahanya dikarenakan beban operasional lainnya yaitu rugi penurunan nilai
aset tidak lancar lainnya, sedangkan kenaikan beban usaha PT Ultrajaya Milk Industry tidak
melebihi kenaikan pendapatan usahanya. Hal tersebut menyebabkan PT Ultrajaya Milk Industry
mengalami kenaikan laba usaha sedangkan PT Campina Ice Cream Industry mengalami
penurunan laba usaha.
Secara garis besar PT Ultrajaya Milk Industry lebih mampu beroperasi secara lebih
efisien. Tetapi, indeks penjualan PT Campina Ice Cream Industry tidak terlalu berfluktuasi
dibandingkan PT Ultrajaya Milk Industry mampu menunjukkan bahwa PT Campina Ice Cream
Industry mampu beroperasi lebih stabil dibandingkan dengan PT Ultrajaya Milk Industry. Dasar
pertimbangan lain yaitu laba bersih setelah pajak PT Campina Ice Cream Industry berfluktuasi
sedangkan PT Ultrajaya Milk Industry lebih stabil. Bagi pandangan investor, PT Ultrajaya Milk
Industry akan tampak lebih menarik karena memiliki laba yang lebih stabil.
Hal ini juga dibuktikan dengan laba per saham PT Campina Ice Cream Industry yang
sangat berfluktuasi. Dimana di tahun 2017 terjadi menurunan sebesar 97,2% dari tahun 2016 dan
tahun 2018 naik sebesar 3,99% dari tahun 2016. Oleh karena itu, investor menjadi tidak senang
karena laba yang dibagikan, tidak dapat dijadikan dasar untuk memprediksi masa depan.
Sedangkan laba per saham PT Ultrajaya Milk Industry jauh lebih stabil dimana tahun 2017 sama
dengan tahun 2016 dan tahun 2018 turun hanya sebesar 1,64% dari tahun 2016. Angka laba per
saham yang lebih stabil akan bermanfaat bagi investor sebagai dasar untuk memprediksi dan
mengambil keputusan.

20
ANALISIS INDEX NUMBER
PT CAMPINA ICE CREAM INDUSTRY, TBK. DAN PT ULTRAJAYA MILK
INDUSTRY & TRADING COMPANY TBK
LAPORAN POSISI KEUANGAN
CONSOLIDATED BALANCE SHEET
CAMPINA ULTRAJAYA
INDEX NUMBER TREND INDEX NUMBER TREND
ANALYSIS ANALYSIS
2018 2017 2016 2018 2017 2016
ASET
ASET LANCAR
Kas dan setara kas 76.94% 142.34% 100% 94.93% 139.37% 100%
Piutang usaha Pihak ketiga 119.40% 105.01% 100% 114.72% 109.13% 100%
Piutang lain-lain 121.15% 102.45% 100% 71.79% 79.59% 100%
Persediaan 131.53% 119.61% 100% 93.19% 89.76% 100%
Biaya dibayar dimuka 108.66% 138.08% 100% 105.87% 75.94% 100%
Uang muka pembelian 233.12% 162.87% 100% 75.41% 95.01% 100%
Jumlah Aset Lancar 99.17% 128.98% 100% 96.80% 119.10% 100%
ASET TIDAK LANCAR
Aset pajak tangguhan 229.63% 234.14% 100% 67.66% 106.11% 100%
Piutang pajak 0.00% 0.00% 100% 3172.49% 4744.70% 100%
Kas dan setara kas yang dibatasi 96.42% 97.44% 100%
penggunaannya
Aset tetap 98.68% 101.03% 100% 139.45% 128.24% 100%
Aset tidak berwujud 70.70% 84.85% 100%
Obligasi Pemerintah 113.11% 97.04% 100%
Aset Keuangan tidak Lancar 58.21% 14.33% 100%
Penyertaan saham pada entitas 52.62% 42.26% 100%
asosiasi dan ventura bersama
Hewan ternak produksi - neto 155.72% 127.32% 100%
Aset lain-lain - bersih 80.23% 80.23% 100% 1496.32% 889.23% 100%
Jumlah Aset Tidak Lancar 94.13% 96.09% 100% 151.09% 129.90% 100%
JUMLAH ASET 97.40% 117.47% 100% 114.20% 122.56% 100%
LIABILITAS LANCAR
Utang usaha Pihak ketiga 93.86% 89.70% 100% 75.94% 134.22% 100%
Utang usaha Pihak yang berelasi 83.34% 97.69% 100%
Utang pajak 68.27% 56.61% 100% 7.44% 53.76% 100%
Biaya yang masih harus dibayar 84.92% 23.61% 100%
Jaminan distributor 96.36% 97.30% 100%

21
Pinjaman yang jatuh tempo satu 0.00% 0.00% 0.00% 267.59% 116.17% 100%
tahun
Utang Bank 975.86% 82.59% 100%
Utang Lain-lain 58.62% 17.24% 100%
Utang dividen 325.42% 57981.36% 100%
Akrual 243.46% 188.10% 100%
Jumlah Liabilitas Lancar 36.34% 32.38% 100% 107.01% 138.26% 100%
LIABILITAS TIDAK LANCAR
Pinjaman jangka panjang setelah 0.00% 100.00% 100% 70.41% 81.55% 100%
dikurangi yang jatuh tempo satu
tahun
Liabilitas Pajak Tangguhan 37.89% 65.68% 100%
Liabilitas imbalan kerja 116.36% 118.60% 100% 176.51% 161.04% 100%
Jumlah Liabilitas Tidak Lancar 18.59% 102.97% 100% 93.17% 100.72% 100%
EKUITAS
Modal saham - modal dasar 1177.00% 1177.00% 100% 100.00% 100.00% 100%
Keuntungan dan kerugian aktuarial 80.34% 132.82% 100% 730.12% 788.73% 100%
atas kewajiban imbalan
Tambahan modal disetor 0.00% 0.00% 100% 100.24% 100.24% 100%
Saldo laba Telah ditentukan 100.00% 100.00% 100%
penggunaannya
Saldo laba Belum ditentukan 19.00% 10.29% 100% 145.03% 123.46% 100%
penggunaannya
Saldo Laba Cadangan Khusus 192.31% 192.31% 100%
Kepentingan Non-Pengendali 1014.18% 1071.08% 100%
Jumlah Ekuitas 160.16% 151.57% 100% 137.55% 120.92% 100%
JUMLAH LIABILITAS DAN 97.40% 117.47% 100% 131.61% 122.61% 100%
EKUITAS

22
Analisis Index Number PT CAMPINA ICE CREAM INDUSTRY, TBK. (CAMPINA)
Laporan Posisi Keuangan
1. Indeks kas dan setara kas tahun 2017 dan 2018 adalah 142,34% dan 76,94%. Kenaikan
kas dan setara kas tahun 2017 disebabkann oleh kenaikan deposito sedangakan
penurunan kas dan setara kas tahun 2018 disebabkan oleh pembayaran hutang usaha
pihak berelasi, pembayaran liabilitas imbalan kerja, dan banyak piutang yang tak tertagih.
2. Indeks piutang usaha pihak ketiga mengalami peningkatan dari tahun ke tahun
dibandingkan dengan tahun dasar. Hal ini disebabkan karena adanya peningkatan
penjualan bersih. Peningkatan piutang usaha pihak ketiga dari tahun 2016 ke 2017 adalah
sebesar 5,01% sedangkan peningkatan piutang usaha pihak ketiga dari tahun 2016 ke
2018 sebesar 19,40%. Hal ini menunjukkan bahwa adanya piutang tertagih yang lebih
banyak di tahun 2017 dibandingkan dengan tahun 2018. Oleh karena itu, kas dan setara
kas perusahaan di tahun 2017 meningkat terutama karena adanya penerimaan dari
pelanggan.
3. Index aset lancar perusahaan berfluktuasi yaitu pada tahun 2017 sebesar 128,98% naik
sebesar 28,98% dari tahun 2016 dan tahun 2018 sebesar 99,17% terjadi penurunan
sebesar 0,83% dari tahun 2016 namun bila dibandingkan tahun 2017 terjadi penurunan
sebesar 29,81%.
4. Aset pajak tangguhan perusahaan meningkat dari 2016 ke tahun 2017. Hal ini karena
adanya perbedaan nilai buku fiskal pada aset tetap perusahaan. Namun, manajemen
berkeyakinan bahwa aset pajak tangguhan ini dapat direalisasikan pada periode
mendatang.
5. Aset tidak lancar perusahaan terus mengalami penurunan pada tahun 2017 hingga tahun
2018. Tahun 2017 aset tidak lancar turun sebesar 3,91% dari tahun 2016 dan tahun 2018
turun sebesar 5,87% dari tahun 2016. Hal ini disebabkan oleh penurunan kas dan setara
kas yang dibatasi penggunaanya dan juga penurunan aset tetap tidak berwujud.
6. Total aset perusahaan berfluktuasi dimana pada tahun 2017 naik sebesar 17,47% dari
tahun 2016 dan tahun 2018 turun sebesar 2,60% dari tahun 2016. Hal tersebut
dikarenakan jumlah aset lancar yang juga meningkat pada tahun 2017 dan turun pada
tahun 2018.

23
7. Liabilitas lancar perusahaan mengalami penurunan pada tahun 2017 dan 2018 jika
dibandingkan dengan tahun 2016. Dimana pada tahun 2017 turun sebesar 67,62% dan
tahun 2018 turun sebesar 63,66%. Hal tersebut disebabkan oleh pembayaran pinjaman
yang jatuh tempo satu tahun namun kenaikan liabilitas lancar dikarenakan adanya hutang
pajak dan biaya yang masih harus dibayar.
8. Liabilitas tidak lancar perusahaan berfluktuasi dimana pada tahun 2017 meningkat
sebesar 2,97% dari tahun 2016 dan tahun 2018 turun sebesar 81,41% dari tahun 2016.
Penurunan yang drastis pada tahun 2018 disebabkan oleh pelunasan pembayaran
pinjaman jangka panjang setelah dikurangi yang jatuh tempo satu tahun.
9. Indeks ekuitas perusahaan cenderung meningkat dari tahun ke tahun yaitu naik 51,57%
dan tahun 2018 naik 60,16% dibandingkan tahun 2016. Peningkatan tersebut disebabkan
karena di tahun 2017 terdapat tambahan modal disetor dan juga tahun 2018 kerugian atas
kewajiban imbalan pasti menurun dari tahun 2016.
10. Indeks total liabilitas dan ekuitas perusahaan naik pada tahun 2017 sebesar 17,47% dari
tahun 2016 dan tahun 2018 turun sebesar 2,60% dari tahun 2016 dimana hal ini selaras
dengan fluktuasi total aset.

Analisis Index Number PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRY & TRADING COMPANY


TBK (ULTRAJAYA)
Laporan Posisi Keuangan

1. Indeks aset lancar perusahaan berfluktuasi yaitu pada tahun 2017 sebesar 119,10% naik
sebesar 19,10% dari tahun 2016 dan tahun 2018 sebesar 96,80% terjadi penurunan
sebesar 3,20% dari tahun 2016. Hal tersebut disebabkan oleh fluktuasi dari kas dan setara
kas, piutang usaha pihak ketiga, dan persediaan yang ketiganya terjadi kenikan pada
tahun 2017 dan menurun pada tahun 2018.
2. Aset tidak lancar perusahaan terus mengalami kenaikan pada tahun 2017 hingga tahun
2018. Tahun 2017 aset tidak lancar naik sebesar 29,90% dari tahun 2016 dan tahun 2018
turun sebesar 51,09% dari tahun 2016. Hal ini disebabkan oleh pembelian aset tetap,
hewan ternak produksi, dan aset lain-lain bersih.

24
3. Total aset perusahaan terus mengalami peningkatan dimana pada tahun 2017 naik sebesar
22,56% dari tahun 2016 dan tahun 2018 naik sebesar 14,20% dari tahun 2016. Hal
tersebut disebabkan kenaikan aset tidak lancar yaitu pembelian aset tetap, hewan ternak
produksi, dan aset lain-lain bersih.

4. Liabilitas lancar perusahaan terus meningkat ditunjukkan pada tahun 2017 naik sebesar
38,26% dari tahun 2106 dan tahun 2018 naik sebesar 7,01% dari tagun 2016. Hal
tersebut dikarenakan timbulnya pinjaman yang jatuh tempo satu tahun, utang bank, utang
lain-lain, dan juga utang dividen.
5. Liabilitas tidak lancar perusahaan berfluktuasi dimana pada tahun 2017 meningkat
sebesar 0,72% dari tahun 2016 dan tahun 2018 turun sebesar 6,83% dari tahun 2016.
Penurunan liabilitas tidak lancar disebabkan oleh pembayaran pinjaman jangka panjang
setelah dikurangi yang jatuh tempo satu tahun dan pembayaran liabilitas pajak tangguhan
tahun 2018.
6. Indeks ekuitas perusahaan cenderung meningkat dari tahun ke tahun yaitu naik 20,92%
dan tahun 2018 naik 37,55%% dibandingkan tahun 2016. Peningkatan tersebut
disebabkan oleh kenaikan saldo laba belum ditentukan penggunaanya, kenaikan saldo
laba cadangan khusus, dan juga kenaikan kepentingan non pengendali yang menunjukkan
adanya investasi dari pemegang saham minoritas.
7. Indeks total liabilitas dan ekuitas perusahaan naik pada tahun 2017 sebesar 22,61% dari
tahun 2016 dan tahun 2018 juga naik sebesar 32,61% dari tahun 2016 dimana hal ini
selaras dengan total aset yang juga terus mengalami peningkatan.

Perbandingan Analisis Index Number Laporan Posisi Keuangan PT CAMPINA ICE


CREAM INDUSTRY, TBK dengan Perusahaan Sejenis PT ULTRAJAYA MILK
INDUSTRY & TRADING COMPANY TBK

1. Aset lancar PT Campina Ice Cream Industry dan PT Ultrajaya Milk Industry keduanya
terjadi kenaikan pada tahun 2017 dan penurunan pada tahun 2018 jika dibandingkan
tahun 2016. Namun, penurunan aset lancar PT Campina Ice Cream Industry tahun 2018
lebih besar dibandingkan PT Ultrajaya Milk Industry sehingga dapat dikatakan bahwa
PT Ultrajaya Milk Industry lebih stabil.

25
2. Aset tidak lancar PT Campina Ice Cream Industry terus mengalami penuruna sedangkan
PT Ultrajaya Milk Industry terus mengalami kenaikan. Hal ini menunjukkan bahwa PT
Ultrajaya Milk Industry selalu melakukan investasi pembelia aset tetap.
3. Total aset PT Campina Ice Cream Industry mengalami kenaikan pada tahun 2017 namun
menurun pada tahun 2018 jika dibandingkan tahun 2016. Namun, PT Ultrajaya Milk
Industry terus mengalami kenaikan total aset dari tahun 2017 hingga 2018 hal ini
menunjukkan bahwa PT Ultrajaya Milk Industry lebih unggul dalam mengelola aset
perusahaan.
4. Liabilitas lancar PT Campina Ice Cream Industry terus mengalami penurunan sedangkan
PT Ultrajaya Milk Industry terus meningkat. Hal ini menunjukkan bahwa PT Campina
Ice Cream Industry memiliki likuiditas yang unggul sedangkan PT Ultrajaya Milk
Industry berhutang untuk melakukan pembelian aset tidak lancar.
5. Liabilitas tidak lancar PT Campina Ice Cream Industry dan PT Ultrajaya Milk Industry
keduanya mengalami kenaikan pada tahun 2017 dan menurun pada tahun 2018. Namun,
penurunan liabilitas PT Campina Ice Cream Industry tahun 2018 jauh lebih besar
dibandingkan PT Ultrajaya Milk Industry sehingga menunjukkan bahwa PT Campina Ice
Cream Industry memiliki likuiditas jangka panjang yang unggul.
6. Peningkatan aset PT Ultrajaya Milk Industry disertai dengan adanya peningkatan
liabilitas yang lebih signifikan dibandingkan peningkatan ekuitasnya. Hal berarti bahwa
PT Ultrajaya Milk Industry memiliki struktur modal yang cenderung didominasi oleh
kreditor. Sebaliknya, PT Campina Ice Cream Industry penurunan aset disertai dengan
penurunan liabilitas perusahaan dan peningkatan ekuitas perusahaan. Hsl berarti bahwa
PT Campina Ice Cream Industry memiliki struktur modal yang lebih didominasi oleh
pendanaan dari investor.

26
B. COMMON SIZE FINANCIAL STATEMENT ANALYSIS
PT CAMPINA ICE CREAM INDUSTRY, TBK. DAN PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRY
& TRADING COMPANY TBK
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF
TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2018, 2017, DAN 2016
CONSOLIDATATED INCOME STATEMENT
PT ULTRAJAYA MILK
PT. CAMPINA ICE CREAM INDUSTRY & TRADING
INDUSTRY, TBK COMPANY TBK
COMMON SIZE COMMON SIZE
2018 2017 2016 2018 2017 2016
PENJUALAN BERSIH 100.00% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00%
BEBAN POKOK
PENJUALAN -39.59% -38.44% -39.11% -64.26% -62.64% -65.15%
LABA KOTOR 60.41% 61.56% 60.89% 35.74% 37.36% 34.85%
Beban penjualan -17.56% -17.40% -18.00% -15.63% -14.14% -13.54%
Beban administrasi dan
umum -32.77% -31.34% -29.07% -3.60% -3.53% -2.91%
Laba (Rugi) selisih kurs –
Bersih -0.47% -0.03% 0.05%
Laba (Rugi) penjualan aset
tetap -0.05% 0.00% 0.01%
Laba selisih nilai wajar
hewan
ternak 0.07% 0.00% 0.00%
Lain-lain – Bersih 0.24% 0.25% 0.51%
Pendapatan operasional
lainnya 0.19% 0.83% 0.56%
Beban operasional lainnya -12.37% -2.93% -0.66%
Jumlah -45.76% -50.84% -47.17% -19.44% -17.70% -15.88%
Laba dari usaha 9.24% 10.73% 13.72% 16.31% 19.66% 18.97%
Pendapatan keuangan 0.77 0.40 0.57 1.10 1.45 1.07
Beban Keuangan -1.06% -4.95% -6.16% -0.04% -0.03% -0.04%
Bagian rugi bersih entitas
asosiasi dan ventura bersama -0.03% -0.04% -0.10%
Laba sebelum pajak
penghasilan 8.74% 6.18% 8.12% 17.34% 21.03% 19.90%
Beban pajak -2.30% -1.58% -2.46% -4.52% -6.45% -4.75%
LABA BERSIH
SETELAH PAJAK 6.45% 4.60% 5.67% 12.82% 14.58% 15.15%
PENDAPATAN
KOMPREHENSIF
LAINNYA

27
Pos yang tidak akan
direklasifikasi ke laporan
laba rugi :
Pengukuran kembali atas
program imbalan pasti 0.45% -0.28% -0.42% 0.02% -0.47% -0.28%
Pajak tangguhan -0.11% 0.07% 0.10% 0.00% 0.12% 0.07%
Total Pendapatan
komprehensif lainnya setelah
pajak 0.33% -0.21% -0.31% 0.01% -0.35% -0.21%
Total Pendapatan
komprehensif Tahun
Berjalan 6.78% 4.38% 5.35% 12.83% 14.24% 14.94%
Laba per saham dasar

28
Analisis Common Size PT. CAMPINA ICE CREAM INDUSTRY, TBK. (CAMPINA)
Laporan Laba Rugi Komprehensif
1. Proporsi total beban usaha terhadap pendapatan usaha sebenarnya cukup stabil. Di tahun
2016 proporsi beban usaha perusahaan adalah 65,15%. Di tahun 2017, proporsi beban
usaha ini turun menjadi 38,44%. Hal ini menunjukkan bahwa di tahun 2017 perusahaan
mampu beroperasi secara lebih efisien. Namun, di tahun 2018 proporsi beban usaha ini
meningkat lagi menjadi 39,59%. Ini berarti bahwa di tahun 2018, perusahaan mengalami
penurunan efisiensi.
2. Proporsi laba sebelum pajak penghasilan terhadap pendapatan usaha PT. CAMPINA
terjadi fluktuatif. Dapat dilihat bahwa perusahaan mengalami Keuntungan pada tahun
2016 kemudian mengalami penurunan yang signifikan pada tahun 2017, dimana di tahun
2016 proporsi laba sebelum pajak penghasilannya mencapai angka 8,12%%. Tetapi
perusahaan kembali mengalami Penurunan pada tahun 2017, dimana proporsi laba
sebelum pajak penghasilannya meningkat menjadi 6,18%. Tetapi pada tahun 2018
perusahaan mengalami Kenaikan menjadi 8,74%%. Terlihat dari Biaya keuangan yang
mengalami peningkatan pada tahun 2017 dan dapat diefisiensi kan pada tahun 2018
3. Laba bersih tahun 2016 menjadi patokan untuk proporsi laba tahun selanjutnya. Dimana
pada tahun 2016 laba bersih perusahaan mencapai 5,67%. Tetapi pada tahun 2017
mengalami penurunan menjadi 4,6% dan pada tahun 2018 mengalami kenaikan menjadi
6,45%.
4. Beban/Manfaat Pajak Penghasilan dari tahun ke tahun mengalami proporsi yang
berfluktuasi. Diman pada tahun 2016 beban pajak memiliki proporsi terhadap pendapatan
perusahaan sebesar -2,46% sedangkan pada tahun 2017 mengalami penurunan yang
terjadi akibat laba sebelum pajak yang menurun juga sehingga memiliki proporsi sebesar
-1,58% dan pada tahun 2018 mengalami peningkatan karena laba sebelum pajak yang
meningkat sehingga proporsinya meningkat juga menjadi -2,30%.
5. Penghasilan (rugi) komprehensif perusahaan juga berfluktuatif. Di tahun 2016, 2017, dan
2018, perusahaan berhasil mendapatkan laba. Dimana proporsi penghasilan komprehensif
perusahaan pada tahun 2016 sebesar 5,35%, pada tahun 2017 mengalami penurunan
sebesar 4,38% sedangkan pada tahun 2018 mengalami peningkatan menjadi 6,78%.

29
Analisis Common Size PT. ULTRAJAYA MILK INDUSTRY & TRADING
COMPANY (ULTRAJAYA) Laporan Laba Rugi Komprehensif
1. Proporsi total beban usaha terhadap pendapatan usaha sebenarnya cukup stabil. Di tahun
2016 proporsi beban usaha perusahaan adalah -65,16%. Di tahun 2017, proporsi beban
usaha ini turun menjadi -62,64%. Hal ini menunjukkan bahwa di tahun 2017 perusahaan
mampu beroperasi secara lebih efisien. Namun, di tahun 2018 proporsi beban usaha ini
meningkat lagi menjadi -64,26%. Ini berarti bahwa di tahun 2018, perusahaan mengalami
penurunan efisiensi.
2. Proporsi laba sebelum pajak penghasilan terhadap pendapatan usaha PT. ULTRAJAYA
terjadi fluktuatif. Dapat dilihat bahwa perusahaan mengalami Keuntungan pada tahun
2016 kemudian mengalami peningkatan yang signifikan pada tahun 2017, dimana di
tahun 2016 proporsi laba sebelum pajak penghasilannya mencapai angka 19,90%. Tetapi
perusahaan kembali mengalami Peningkatan pada tahun 2017, dimana proporsi laba
sebelum pajak penghasilannya meningkat menjadi 21,03%. Tetapi pada tahun 2018
perusahaan mengalami Penurunan menjadi 17,34%. Terlihat dari Biaya Operasional
Lainnya yang mengalami peningkatan pada tahun 2018.
3. Laba bersih tahun 2016 menjadi patokan untuk proporsi laba tahun selanjutnya. Dimana
pada tahun 2016 laba bersih perusahaan mencapai 15,15%. Tetapi pada tahun 2017
mengalami Penurunan menjadi 14,58% dan pada tahun 2018 mengalami Penurunan
kembali menjadi 12,82%. Akibat meningkatnya Biaya Operasional Lainnya.
4. Beban/Manfaat Pajak Penghasilan dari tahun ke tahun mengalami proporsi yang
berfluktuasi. Diman pada tahun 2016 beban pajak memiliki proporsi terhadap pendapatan
perusahaan sebesar -4,75% sedangkan pada tahun 2017 mengalami peningkatan yang
terjadi akibat laba sebelum pajak yang meningkat juga sehingga memiliki proporsi
sebesar -6,45% dan pada tahun 2018 mengalami penurunan karena laba sebelum pajak
yang menurun sehingga proporsinya meningkat juga menjadi -4,52%.
5. Penghasilan (rugi) komprehensif perusahaan juga berfluktuatif. Di tahun 2016, 2017, dan
2018, perusahaan berhasil mendapatkan laba. Dimana proporsi penghasilan komprehensif
perusahaan pada tahun 2016 sebesar 14,94%, pada tahun 2017 mengalami penurunan
sebesar 14,24% sedangkan pada tahun 2018 mengalami penurunan menjadi 12,83%.

30
Perbandingan Analisis Common Size Laporan Laba Rugi PT CAMPINA ICE CREAM
INDUSTRY, TBK dengan Perusahaan Sejenis PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRY &
TRADING COMPANY TBK
1. Jika dilihat dari kedua analisis common-size pada PT ULTRAJAYA dan PT CAMPINA,
didapati bahwa laba usaha PT ULTRAAYA memiliki proporsi yang lebih tinggi terhadap
penjualan dibandingkan dengan PT CAMPINA. Hal ini karena proporsi beban usaha PT
ULTRAJAYA lebih kecil dibandingkan PT CAMPINA. Besaran beban usaha PT
ULTRAJAYA adalah: tahun 2016 sebesar -84,12%, tahun 2017 sebesar -82,30%, dan
tahun 2018 sebesar -83,69%. Sedangkan PT. CAMPINA memiliki jumlah beban usaha
yang lebih kecil yaitu pada tahun 2016 sebesar -86,28%, pada tahun 2017 sebesar -
89,27%, dan pada tahun 2018 sebesar -90,76%. Hal ini menunjukkan bahwa secara
keseluruhan PT ULTRAJAYA dapat beroperasi dengan lebih efisien.
2. Jika dilihat dari kedua analisis common-size kedua perusahaan yaitu PT. ULTRAJAYA
dan PT CAMPINA, perusahaan PT. CAMPINA memiliki laba yang fluktuatif sedangkan
PT. ULTRAJAYA yang tiap tahun mengalami penurunan. Namun, PT ULTRAJAYA
memiliki proporsi laba neto yang lebih besar dari pada laba neto milik PT. CAMPINA.
3. Proporsi beban keuangan (financing cost) PT. CAMPINA didalam analisis common-size
lebih tinggi yaitu pada tahun 2016 sebesar -6,16%, tahun 2017 sebesar -4,95%,
sedangkan pada tahun 2018 sebesar -1,06%. Hal ini sejalan karena komposisi pendanaan
operasi PT. CAMPINA yang cenderung berasal dari kreditor. Sedangkan, pendanaan PT.
ULTRAJAYA berasal dari ekuitas sehingga dapat kita lihat beban keuangan PT.
ULTRAJAYA relatif lebih rendah dan bahkan PT ULTARAJAYA masih bisa menutupi
beban keuangannya dengan pendapatan keuangan.
4. Beban pajak penghasilan PT ULTRAJAYA jauh lebih besar dibandingkan PT
CAMPINA. Hal ini karena adanya laba sebelum pajak penghasilan PT ULTRAJAYA
yang juga jauh lebih besar jika dibandingkan dengan PT CAMPINA.
5. Jumlah Penghasilan Komprehensif PT. CAMPINA memiliki proporsi pada tahun 2016
yaitu sebesar 5,35% yang merupakan keuntungan, tahun 2017 mengalami Penurunan
sehingga menjadi 4,38%, lalu pada tahun 2018 mengalami peningkatan signifikan
menjadi 6,78%. Jika dibandingkan dengan perusahaan sejenis yaitu PT. ULTRAJAYA, ia
memiliki proporsi pada tahun 2016 sebesar 14,94%, pada tahun 2016 mengalami

31
penurunan sehingga menjadi 14,24%, dan pada tahun 2017 mengalami penurunan
kembali menjadi 12,83%. Jika melihat angka tersebut maka dapat disimpulkan bahwa PT.
CAMPINA mempunyai kinerja yang kurang baik. Meskipun PT CAMPINA sempat
mengalami kenaikan laba dan PT ULTRAJAYA terus mengalami penurunan, tetapi
proporsi laba komprehensif PT ULTRAJAYA masih lebih besar daripada PT
CAMPINA.

32
PT CAMPINA ICE CREAM INDUSTRY, TBK. DAN PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRY
& TRADING COMPANY TBK
LAPORAN POSISI KEUANGAN
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2018, 2017, DAN 2016
PT ULTRAJAYA MILK
PT CAMPINA ICE CREAM INDUSTRY & TRADING
INDUSTRY, TBK COMPANY TBK
COMMON SIZE COMMON SIZE
2018 2017 2016 2018 2017 2016
ASET
ASET LANCAR
Kas dan setara kas 27.99% 42.94% 35.44% 29.90% 40.90% 35.97%
Piutang usaha Pihak ketiga 19.26% 14.05% 15.72% 10.98% 9.73% 10.93%
Piutang lain-lain 0.22% 0.15% 0.18% 0.62% 0.64% 0.99%
Persediaan 16.62% 12.53% 12.31% 14.67% 13.17% 17.98%
Biaya dibayar dimuka 1.04% 1.09% 0.93% 0.16% 0.11% 0.17%
Uang muka pembelian 1.05% 0.61% 0.44% 1.10% 1.38% 1.45%
Jumlah Aset Lancar 66.19% 71.38% 65.01% 57.60% 66.04% 67.95%
ASET TIDAK LANCAR
Aset pajak tangguhan 1.55% 1.31% 0.66% 0.36% 0.52% 0.61%
Piutang pajak 0.00% 0.00% 0.02% 0.23% 0.32% 0.01%
Kas dan setara kas yang dibatasi
penggunaannya 0.68% 0.57% 0.68%
Aset tetap 21.36% 18.13% 21.08% 30.08% 25.78% 24.64%
Aset tidak berwujud 0.79% 0.79% 1.10% 0.20% 0.16% 0.20%
Obligasi Pemerintah 0.20% 0.16% 0.20%
Aset Keuangan tidak Lancar 0.02% 0.00% 0.03%
Penyertaan saham pada entitas
asosiasi dan ventura bersama 2.10% 1.57% 4.56%
Hewan ternak produksi - neto 1.67% 1.27% 1.22%
Aset lain-lain - bersih 9.43% 7.82% 11.45% 7.54% 4.18% 0.58%
Jumlah Aset Tidak Lancar 33.81% 28.62% 34.99% 42.40% 33.96% 32.05%
JUMLAH ASET 100% 100% 100% 100% 100% 100%
LIABILITAS LANCAR
Utang usaha Pihak ketiga 4.09% 3.24% 4.25% 5.44% 10.33% 9.43%
Utang usaha Pihak yang
berelasi 0.12% 0.12% 0.15% 0.00% 0.00% 0.00%
Utang pajak 0.70% 0.48% 1.00% 0.10% 0.74% 1.69%
Biaya yang masih harus dibayar 0.55% 0.13% 0.63%
Jaminan distributor 0.65% 0.54% 0.65%
Pinjaman yang jatuh tempo satu
tahun 0.00% 0.00% 9.70% 1.12% 0.52% 0.55%

33
Utang Bank 0.48% 0.04% 0.06%
Utang Lain-lain 0.00% 0.00% 0.00%
Utang dividen 0.00% 0.66% 0.00%
Akrual 4.30% 3.56% 2.32%
Jumlah Liabilitas Lancar 6.11% 4.51% 16.37% 11.43% 15.85% 14.06%
LIABILITAS TIDAK
LANCAR
Pinjaman jangka panjang
setelah dikurangi yang jatuh
tempo satu tahun 0.00% 21.47% 25.22% 0.91% 1.13% 1.71%
Liabilitas Pajak Tangguhan 0.27% 0.49% 0.92%
Liabilitas imbalan kerja 5.73% 4.84% 4.80% 1.45% 1.42% 1.08%
Jumlah Liabilitas Tidak
Lancar 5.73% 26.31% 30.01% 2.62% 3.04% 3.71%
EKUITAS
Modal saham - modal dasar 58.60% 48.59% 4.85% 10.40% 11.16% 13.68%
Keuntungan dan kerugian
aktuarial atas kewajiban
imbalan -0.49% -0.67% -0.59% -0.32% -0.37% -0.06%
Tambahan modal disetor 20.43% 16.94% 0.00% 0.92% 0.99% 1.21%
Saldo laba Telah ditentukan
penggunaannya 2.43% 2.61% 3.20%
Saldo laba Belum ditentukan
penggunaannya 9.63% 4.33% 49.36% 70.45% 64.37% 63.93%
Saldo Laba Cadangan Khusus 0.00% 0.00% 0.00%
Kepentingan Non-Pengendali 2.06% 2.34% 0.27%
Jumlah Ekuitas 88.17% 69.18% 53.62% 85.94% 81.10% 82.23%
JUMLAH LIABILITAS DAN
EKUITAS 100.00% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00%

34
Analisis Common Size PT. CAMPINA ICE CREAM INDUSTRY, TBK (CAMPINA)
Laporan Posisi Keuangan
1. Proporsi kas dan setara kas terhadap aset PT CAMPINA sangat berfluktuatif dari tahun
ke tahun. Pada tahun 2016 proporsinya sebesar 35,44%. Proporsi ini mengalami
peningkatan menjadi 42,94% pada tahun 2017, Namun pada di tahun 2018 terjadi
penurunan signifikan menjadi 27,99%. Dimana pada tahun 2017 selisih kurs meningkat
sekita Rp 2.073.
2. Dari Laporan Posisi Keuangan PT. CAMPINA bagian aset, dapat kita lihat bahwa lebih
dari setengah aset PT. CAMPINA merupakan proporsi aktiva lancar. Proporsi Kas dan
Setara Kas perusahaan cukup besar yaitu 42,94% dari total aset perusahaan di tahun
2017. Hal ini masuk akal mengingat PT. CAMPINA pada tahun 2017 melakukan
penilaian aset dan liabilitas dan mendapatkan selisih kurs sekitar Rp 2.073.
3. Pada komponen aset juga dapat kita lihat bahwa terjadi peningkatan yang tergolong besar
pada bagian persediaan serta piutang usaha perusahaan. Hal ini karena aktivitas operasi
perusahaan terus meningkat. Adanya aktivitas operasi yang meningkat ini juga akan
berujung pada tingginya pengeluaran (beban usaha) untuk operasi. Aset lancar
perusahaan dari tahun ke tahun mengalami peningkatan (kecuali pada tahun 2017 untuk
piutang usaha yang mengalami penurunan) yang dapat dikategorikan signifikan yaitu
rata-rata sekitar 7% setiap tahunnya.
4. Jika dilihat dari proporsi ekuitas terhadap total liabilitas dan Ekuitas perusahaan, maka
kita akan menyadari bahwa ekuitas perusahaan hanya sekitar 46,38% pada tahun 2016.
Sedangkan proporsi liabilitas perusahaan mencapai 69,18%. Tetapi pada tahun 2018
perusahaan memiliki ekuitas dengan proporsi sebesar 88,17% sedangkan liabilitas
perusahaan menjadi 11,83%. Dari analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa PT Visi
Media Asia berpindah dari pendanaan yang berasal dari liabilitas ke Ekuitas. Pinjaman-
pinjaman dari bank sangatlah tinggi, sekitar dmana pada tahun 2016 liabilitas jangka
panjang dari bank sebesar 25,22% dari total liabilitas dan ekuitasnya. Ini membuat beban
keuangan perusahaan juga tinggi.
5. Apabila dilihat dari saldo laba yang dimiliki PT CAMPINA, perusahaan selalu
mengalami defisit. Yaitu pada tahun 2016 sebesar 3,20% lalu pada tahun 2017

35
mengalami penurunan sebesar 2,61% dan pada tahun ketiga mengalami penurunan
kembali yaitu menjadi 2,43%.
6. Jika kita lihat dari common size modal saham milik PT CAMPINA nilai pada tahun 2017
mengalami peningkatan yang signifikan yaitu dengan proporsi dari tahun 2016 sebesar
4,85% dan pada tahun 2017 mengalami peningkatan signifikan menjadi 48,59% dan
tahun 2018 dengan nominal yang sama mengalami peningkatan proporsi menjadi
58,60%.

Analisis Common Size PT. ULTRAJAYA MILK INDUSTRY & TRADING COMPAY
TBK (ULTRAMILK) Laporan Posisi Keuangan
1. Proporsi kas dan setara kas perusahaan cendrung fluktuatif dari tahun ke tahun. Di tahun
2016 proporsi ini menduduki angka 35,97%, di tahun 2017 mengalami peningkatan yang
cukup signifikan menjadi 40,90%, Namun di tahun 2018 mengalami penurunan yang
signifikan menjadi 29,90%.
2. Dari proporsi aset ULTRAJAYA, diketahui bahwa perusahaan memiliki aset lancar yang
dimiliki perusahaan sedikit lebih banyak dari aset tidak lancarnya. Aset lancar perusahaan
di tahun 2018 adalah 57,60% dari total asetnya, sedangkan aset tidak lancarnya sebesar
42,40%. Hal ini bukan merupakan suatu yang buruk. Adanya aset lancar yang cukup
besar membuat perusahaan diuntungkan karena aset lancar dapat dijual dengan cepat
sewaktu-waktu jika perusahaan membutuhkan dana. Proporsi aset tidak lancar yang
dimiliki perusahaan juga baik karena tidak terlalu kecil.
3. Proporsi tambahan modal disetor perusahaan menurun dari tahun ke tahun. Hal ini karena
kinerja perusahaan menurun dari tahun ke tahun (mengalami penurunan laba) sehingga
harga pasar saham perusahaan juga cenderung turun. Tetapi perusahaan tidak mengganti
pendanaannya ke pendanaan dari Ekuitas. Hal ini karena meskipun harga saham
perusahaan turun, saldo laba perusahaan cenderung meningkat sehingga perusahaan tidak
perlu mencari pendanaan dari utang.
4. Proporsi saldo laba meningkat dari tahun ke tahun meskipun laba perusahaan mengalami
fluktuatif. Hal ini karena tidak semua saldo laba dari tahun ke tahun dibagikan menjadi
dividen kas bagi pemegang saham.

36
5. Proporsi total ekuitas PT ULTRAJAYA lebih besar dibandingkan dengan proporsi
liabilitasnya. Proporsi ekuitas perusahaan mencapai angka ±80%. Sedangkan proporsi
liabilitasnya hanya sekitar ±20%. Bahkan proporsi ekuitas ini terus meningkat sedangkan
proporsi liabilitasnya terus menurun dari tahun ke tahun. Hal ini menandakan bahwa
perusahaan lebih memilih pendanaan dari investor. Selain itu apabila dilihat, proporsi
saldo laba perusahaan yang belum ditentukan penggunaannya sangat besar yaitu sekitar
±60-70%. Melihat hal ini tentu saja PT ULTRAJAYA tidak akan kesulitan membayar
liabilitas-liabilitasnya.
6. Akan tetapi Utang Dividen PT. ULTRAJAYA dari tahun ke tahun mengalami
peningkatan yaitu pada tahun 2016 sebesar 2,32% lalu untuk tahun 2017 mengalami
peningkatan menjadi 3,56% dan untuk tahun 2018 mengalami peningkatan kembali
menjadi 4,30% sehingga diasumsikan bahwa dari tahun ke tahun PT. ULTRAJAYA tidak
melakukan pembayaran Dividen.

Perbandingan Analisis Common Size Laporan Posisi Keuangan PT CAMPINA ICE


CREAM INDUSTRY, TBK dengan Perusahaan Sejenis PT ULTRAJAYA MILK
INDUSTRY & TRADING COMPANY TBK
1. Bila total aset PT. CAMPINA dibandingkan dengan PT. ULTRAJAYA, maka dapat
disimpulkan bahwa jumlah aset PT ULTRAJAYA lebih besar dari PT CAMPINA. Total
aset PT ULTRAJAYA kurang lebih Rp4.830.459.000.000 pada tahun 2018, sedangkan
total aset PT CAMPINA hanya sekitar Rp1.004.275.813.783 pada tahun 2018. Tetapi
apabila dilihat dari setiap akun yang ada, PT CAMPINA lebih banyak membebankan aset
mereka pada aset lancar, sedangkan PT ULTRAJAYA sangat terlihat bahwa mereka
memiliki komposisi aset lancer dan aset tidak lancer yang seimbang.
2. Di tahun 2018 aset tetap PT ULTRAJAYA meningkat hingga menduduki proporsi
42,40% dari total aset. Tetapi aset tetap PT CAMPINA mengalami fluktuatif dan justru
turun dibandingkan tahun 2016 hingga hanya 33,81% dari total aset.
3. Komposisi liabilitas atas total liabilitas dan ekuitas PT. CAMPINA selalu mengalami
penurunan. Ditahun 2016 mempunyai proporsi sebesar 46,38% sedangkan tahun 2017
terdapat penurunan menjadi 30,82% lalu pada tahun 2018 mengalami Penurunan
Kembali menjadi 11,83%. Sedangkan PT ULTRAJAYA mempunyai keadaan yang

37
berbeda, total liabilitasnya selama 3 tahun terakhir mengalami fluktuatif. dari tahun 2016
mempunyai proporsi 17,77% sedangkan tahun 2017 mengalami peningkatan menjadi
18,90% lalu pada tahun 2018 mengalami penurunan menjadi 14,06%.
4. Komposisi Ekuitas atas Total Liabilitas dan Ekuitas PT CAMPINA selalu mengalami
peningkatan. Di tahun 2016 proporsinya adalah 53,62% sedangkan di tahun 2017 terjadi
kenaikan menjadi 69,18% lalu di tahun 2018 komposisinya kenaikan kembali menjadi
88,17%. Salah satu faktor yang mempengaruhi kenaikan tersebut dikarenakan pada tahun
2017 perusahaan menerima setoran modal. Berbeda dengan PT ULTRAJAYA,
komposisi Ekuitas atas Total Liabilitas dan Ekuitas PT. ULTRAJAYA dalam 3 tahun
terakhir mengalami fluktuasi yaitu pada tahun 2016 sebesar 82,23%, lalu di tahun 2017
terjadi penurunan menjadi 81,10%, dan di tahun 2018 mengalami peningkatan
proporsinya menjadi 85,94% hal ini dikarenakan adanya kenaikan saldo laba yang belum
ditentukan penggunaannya.

38
C. RATIO ANALYSIS
PT CAMPINA ICE CREAM INDUSTRY, TBK. DAN PT ULTRAJAYA MILK
INDUSTRY & TRADING COMPANY TBK
PT. Ultrajaya Milk PT. Campina Ice Cream
ANALISIS
2018 2017 2016 2018 2017 2016
LIQUDITY RATIO
Rasio lancar adalah
kemampuan perseroan untuk
membayar semua liabilitas
lancarnya dengan
menggunakan dana aset
lancar. Semakin tinggi rasio
ini maka semakin besar
kemampuan perusahaan
untuk melunasi kewajiban
lancarnya. Current ratio
untuk Ultrajaya mengalami
Current
4.38 4.17 4.84 10.84 15.82 3.97 peningkatan dari tahun 2017
Ratio
ke 2018. peningkatan
disebabkan karena jumlah
liabilitas lancar menurun
22,6% sementara jumlah aset
lancar hanya turun sebesar
18,8%. berbeda jika
dibandingkan dengan
Campina, kemampuan
membayar kewajiban lancar
menggunakan aktiva lancar
lebih rendah.
Rasio ini digunakan untuk
mengukur kemampuan suatu
perusahaan dalam
menggunakan aktiva lancar
yang lebih likuid untuk
melunasi kewajiban
Acid-Test lancarnya. Acid-test ratio dari
3.16 3.24 3.41 7.77 12.67 3.14
Ratio ultrajaya mengalami
penurunan disebabkan oleh
naiknya liabilitas lancar
sebesar 22,6% sementara kas
dan persediaan hanya turun
sebesar 18,8%. Berbeda
dengan campina yang

39
mengalami penibgkatan pada
tahun 2017 dan menurun
pada tahun 2018. dapat
disimpulkan campina mampu
melunasi kewajiban lancar
menggunakan aset lancar
lebih likuid dibandingkan
dengan ultrajaya.
Rasio ini digunakan untuk
mengukur kemampuan
perusahaan dalam
mengumpulkan jumlah
piutang dalam setiap jangka
waktu tertentu (satu tahun).
Collection
36.13 38.45 68.85 63.98 Jangka waktu pengumpulan
Period
piutang dari ultrajaya
semakin baik dari 38 hari
menjadi 36 hari, berbeda
dengan campina yang
semakin buruk dari 64 hari
menjadi 69 hari.
Rasio ini digunakan untuk
mengukur periode rata-rata
waktu yang diperlukan
perusahaan untuk menjual
persediaannya dalm jangka
waktu tertentu ( satuh tahun).
Semakin kecil rasio ini, maka
semakin cepat rata-rata waktu
Days to Sell
71.22 84.98 150.76 138.12 yang digunakan perusahaan
Inventory
untuk menjual persediaan.
periode penjualan persediaan
Ultrajaya dari tahun ke tahun
semakin baik berbeda dengan
campina yang rata-rata
penjualan persediaannya
semakin buruk dari tahun
2017 dan 2018.
CAPITAL STRUCTURE AND SOLVENCY
Rasio ini digunakan untuk
menunjukkan proporsi modal
perusahaan, yang berasal dari
Total Debt
0.16 0.23 0.22 0.13 0.45 0.87 kewajiban atau modal sendiri.
to Equity
Semakin besar rasio ini,
menunjukkan semakin besar
jumlah modal yang berasal

40
dari kewajiban. Ultrajaya dari
tahun 2016 ke tahun 2017
mengalami kenaikan dan
mengalami penurunan pada
tahun 2018. berbeda dengan
campina yang setiap
tahunnya selalu mengalami
penurunan lebih dari 50%.
Rasio yang digunakan untuk
mengukur bagian dari modal
sendiri yang dijadikan
jaminan untuk kewajiban
jangka panjang. Semakin
rendah rasio ini, maka
semakin tinggi kemampuan
perusahaan untuk melunasi
kewajiban jangka panjangnya
Long-Term menggunakan ekuitas yang
Debt to 0.03 0.04 0.05 0.06 0.38 0.56 dimiliki. ultrajaya mengalami
Equity penurunan dari tahun ke
tahun, khususnya campina
pada tahun 2018 mengalami
penurunan yang sangat
drastis hal ini bisa
indikasikan bahwa ultrajaya
dan campina khususnya tidak
mampu membayar hutang
jangka panjang dengan
ekutias yang dimilikinya.
.Rasio ini digunakan untuk
melihat kemampuan
perusahaan membayar bunga
dan utang. Jika nilai times
interest earned semakin besar
akan semakin bagus, hal ini
berarti bahwa laba operasi
Times yang dimiliki perusahaan
Interest 468.29 1837.80 3119.25 9218.15 2200.58 2250.63 lebih besar nilainya daripada
Earned beban bunga yang harus
dibayar sehingga perusahaan
telah mampu menutupi beban
bunga dengan laba operasi
yang dimilikinya. Rasio
ultrajaya semakin
menunjukkan penurunan
tahun ke tahun, jika

41
dibandingkan dengan
campina kemamampuannya
dalam membayar beban
bunga cenderung konstan dan
pada tahun 2018 mengalami
peningkatan yang sangat
drastis sebesar 7.017,57

RETURN ON INVESTMENT
Rasio ini digunakan untuk
mengukur kemampuan
perusahaan dalam
menghasilkan laba dengan
menggunakan total aktiva
yang ada dan setelah biaya-
biaya modal (biaya yang
digunakan mendanai aktiva)
Return on dikeluarkan dari analisis.
13% 15% 4.14% 2.87%
Assets Semakin tinggi nilai ROA
maka semakin baik kinerja
perusahaan dalam
menghasilkan laba. nilai
ROA yang dimiliki oleh
ultrajaya mengalami
penurunan sebesar 2% dan
campina mengalamai
kenaikan 1,27%.
Rasio yang digunakan untuk
mengukur kemampuan dan
modal sendiri untuk
menghasilkan keuntungan
bagi seluruh pemegang
saham. Semakin tinggi nilai
Return on
ROE maka semakin baik
Common 16% 18% 7.56% 5.95%
kinerja perusahaan dalam
Equity
menghasilkan keuntungan
bagi seluruh investor. Nilai
ROE Ultrajaya mengalami
penurunan sebesar 2%, dan
campina mengalami kenaikan
1,61%
OPERATING PERFORMANCE

42
Rasio ini digunakan untuk
menggambarkan laba kotor
yang dapat dicapai disetiap
rupiah penjualan, dengan kata
lain rasio ini digunakan untuk
mengukur kemampuan
perusahaan dalam
mendapatkan laba kotor dari
penjualan. Rasio Ultrajaya
Gross Profit mengalami kenaikan tahun
35.74% 37.36% 34.85% 60.41% 61.56% 60.89%
Margin 2016 ke 2017 dan mengalami
penurunan tahun 2017-2018
begitu halnya dengan
Campina. Jika kemampuan
Ultrajaya dibandingkan
dengan kemampuan Campina
maka didapat hasil bahwa
kemampuan Ultrajaya lebih
rendah dalam menghasilkan
laba kotor.
Rasio ini digunakan untuk
mengukur presentase dari
profit yang diperoleh
perusahaan dari tiap
Operating penjualan sebelum
Profit dikurangin dengan biaya
16.31% 19.66% 18.97% 9.24% 10.73% 13.72%
Margin bunga dan pajak. Ultrajaya
(pretax) mengalami kenaikan pada
tahaun 2017 dan penurunan
pada tahun 2018. sedangkan
Campina mengalami
penurunan setiap tahunnya.
Rasio ini digunakan untuk
menunjukkan kemampuan
perusahaan dalam
menghasilkan keuntungan
bersih (laba bersih). Ultrajaya
Net Profit mengalami penurunan
12.75% 14.41% 14.99% 6.78% 4.38% 5.35%
Margin sebesar 0,58% tahun 2017
dan penurunan 1,66% tahun
2018, sedangkan Campina
mengalami kenaikan sebesar
0,97% tahun 2017 dan 2,4
tahun 2018.
ASSET UTILIZATION

43
Rasio ini digunakan untuk
mengukur tingkat perputaran
kas. Semakin tinggi rasio ini
maka akan menujukkan
kinerja perusahaan yang lebih
baik dalam mengelola kas
dan setara kasnya. Rasio
Ultrajaya mengalami
Cash peningkatan sebesar 0,39%
3.07 2.68 2 2.13
Turnover pada tahun 2018 yang
disebabkan oleh penurunan
sebesar Rp 1,976 Triliun.
sedangkan Campina
mengalami penurunan
sebesar 0,13 yang disebabkan
oleh penurunan kas dan
setara kas sebesar Rp 238
Milyar
Rasio ini digunakan untuk
mengukur tingkat perputaran
piutang. Angka ini diperoleh
berdasarkan hubungan antara
saldo piutang rata-rata
dengan penjualan kredit.
Account
Tingkat perputaran Ultrajaya
Receivable 9.96 9.36 3.71 4.10
mengalami kenaikan sebesar
Turnover
0,60 dan Campina mengalami
kenaikan sebesar 0,39.
Nmaun jika, dibandingkan,
tingkat perputaran piutang
Ultrajaya masih lebih tinggi
dibandiong Campina.
Rasio ini digunakan untuk
mengukur seberapa sering
persediaan barang dagang
terjual dalam waktu satu
periode. Tingkat perputaran
persediaan Ultrajaya
Inventory
5.05 4.24 2.39 2.61 mengalami kenaikan sebesar
Turnover
0,81 dan Campina mengalami
penurunan sebesar 0.22. Jika
Dibandingkan, tingkat
perputaran persediaan
Campina lebih cepat
dibandingkan Ultrajaya.

44
Rasio ini digunakan untuk
mengukur kemampuan modal
kerja (neto) yang berputar
pada suatu periode siklus kas
yang terdapat di perusahaan.
Rasio ini digunakan untuk
mengevaluasi seberapa besar
tingkat kemampuan
perusahaan dalam
Working
memanfaatkan working
Capital 2.30 2.00 1.36 1.44
capital yang dimiliki secara
Turnover
efisien dalam meningkatkan
pendapatan. Ultrajaya
mengalami kenaikan 0,30
sementara Campina
mengalami kenaikan sebesar
0,08. Namun, jika
dibandingkan dengan
Campina kemampuan
Ultrajaya masih lebih baik.
Rasio ini digunakan untuk
mengukur perbandingan
antara aktiva tetap yang
dimiliki terhadap penjualan.
Rasio ini digunakan untuk
mengevaluasi seberapa besar
tingkat kemampuan
PPE
3.92387 4.103107 4.43 4.32 perusahaan dalam
Turnover
memanfaatkan aset tetap
yang dimiliki untuk
menghasilkan pendapatan.
Rasio Ultrajaya mengalami
penurunan sebesar 0,18 dan
Campina mengalami
kenaikan sebesar 0,11.
Rasio ini digunakan untuk
menunjukkan efisiensi
perusahaan dalam
menggunakan seluruh
asetnya untuk menghasilkan
Total Asset
1.02 1.04 0.87 0.84 penjualan. Rasio ini juga
Turnover
digunakan untuk
mengevaluasi kemampuan
perusahaan dalam
menggunakan seluruh
asetnya untuk menghasilkan

45
pendapatan. Rasio perputaran
aset Ultrajaya selama tahun
2017-2018 mengalami
penurunan sebesar 0,02
sedangkan Campina
mengalami kenaikan sebesar
0,03.
MARKET MEASURES
Rasio ini digunakan untuk
mengukur harga saham
perusahaan dibandingkan
dengan laba bersih yang
dapat dihasilkan perusahaan.
Semakin kecil nilai rasio ini,
maka kemampuan
Price-to-
22.50 21.15 18.73 34.00 132.11 - perusahaan dalam
earnings
menghasilkan laba bersih
akan semakin tinggi.
Ultrajaya selama tahun 2017-
2018 mengalami Kenaikan
sebesar 2,42 dan 1,35 dan
Campina mengalami
penurunan sebesar 98,11.
Rasio ini digunakan untuk
menunjukkan hasil imbalan
dari saham yang dimiliki
investor. Semakin tinggi nilai
rasio ini, maka semakin
tinggi pula tingkat imbalan
Earnings
4.44% 4.73% 5.34% 1.08% 2.06% - yang dimiliki investor. Rasio
Yield
Ultrajaya mengalami
penurunan dari tahu 2016-
2018 sebesar 0,61 dan 0,29.
Begitu juga halnya dengan
Campina mengalami
penurunan sebesar 0,98.
Rasio ini digunakan untuk
menunjukkan tingkat
pengembalian dari saham
yang dimiliki oleh investor
Dividend dari dividen tunai yang
- - 308% 628.49%
Yield dibagikan oleh perusahaan.
Semakin tinggi nilai rasio ini,
maka akan semakin tinggi
pula tingkat pengembalian
dalam bentuk dividen tunai

46
yang dibayarkan perusahaan.

Rasio ini digunakan untuk


menggambarkan presentase
laba yang dibayarkan dalam
bentuk dividen, atau rasio
antara laba yang dibayarkan
Dividend dalam bentuk dividen dengan
- - 28490% 30488%
Payout Rate total laba yang tersedia bagi
pemegang saham. Semakin
tinggi nilai rasio ini, maka
akan semakin tinggi pula laba
yang dibagikan dalam bentuk
dividen.
Rasio ini digunakan untuk
menunjukkan perbandingan
harga saham dengan nilai
Price to buku saham perusaahan.
7.71 7.37 6.53 7.8 2.864 -
Book Semakin tinggi nilai rasio ini,
menunjukkan semakin tinggi
harga saham yang dijual
perusahaan(overvalue).

47
D. CASHFLOW ANALYSIS
PT CAMPINA ICE CREAM INDUSTRY, Tbk.
LAPORAN ARUS KAS
TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2017 DAN 2016
2017-2018 2016-2017
2018 2017 2016
Perubahan % Perubahan %
ARUS KAS
DARI
AKTIVITAS
OPERASI
Penerimaan kas Rp Rp Rp Rp -Rp
dari pelanggan 937,827,805,782 936,719,406,336 941,688,682,076 1,108,399,446 0.12% 4,969,275,740 -0.53%
Pengeluaran
kas kepada
-Rp -Rp -Rp -Rp Rp
Pemasok 308,052,475,210 282,582,610,371 318,027,245,974 25,469,864,839 9.01% 35,444,635,603 -11.15%
-Rp -Rp -Rp -Rp -Rp
Karyawan 123,412,798,101 114,666,291,911 97,771,927,102 8,746,506,190 7.63% 16,894,364,809 17.28%
Beban operasi -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp
lainnya 378,926,920,070 362,973,772,701 350,152,905,945 15,953,147,369 4.40% 12,820,866,756 3.66%
Penerimaan kas
dari aktivitas Rp Rp Rp -Rp Rp
operasi 127,435,612,402 176,496,731,353 175,736,603,055 49,061,118,951 -27.80% 760,128,298 0.43%
Penerimaan Rp
dari: -
Penghasilan Rp Rp Rp Rp -Rp
bunga 7,425,980,739 3,778,226,720 5,260,750,776 3,647,754,019 96.55% 1,482,524,056 -28.18%
Penghasilan Rp Rp Rp -Rp Rp
lainnya 759,234,794 3,884,439,460 3,448,237,474 3,125,204,666 -80.45% 436,201,986 12.65%
Pembayaran Rp
atas: -

48
-Rp -Rp -Rp Rp Rp
Beban bunga 10,198,983,634 46,733,775,985 56,730,000,000 36,534,792,351 -78.18% 9,996,224,015 -17.62%
Pajak -Rp -Rp -Rp Rp -Rp
penghasilan 2,100,130,110 107,835,867,598 23,187,730,902 105,735,737,488 -98.05% 84,648,136,696 365.06%
Arus Kas
Bersih yang
Diperoleh dari
Aktivitas -Rp Rp Rp - -Rp
Operasi 103,821,716,191 29,589,753,950 104,527,860,403 Rp133,411,470,141 -450.87% 74,938,106,453 -71.69%
ARUS KAS
DARI
AKTIVITAS
INVESTASI
Hasil penjualan Rp Rp Rp Rp -Rp
aset tetap 693,972,684 11,703,038 182,281,817 682,269,646 5829.85% 170,578,779 -93.58%
Penambahan -Rp -Rp -Rp -Rp Rp
aset tetap 65,840,196,742 64,525,993,303 72,013,666,733 1,314,203,439 2.04% 7,487,673,430 -10.40%
Pembelian aset -Rp Rp -
tak berwujud 118,267,832 118,267,832 100.00%
Pembayaran -Rp -Rp Rp -Rp
dividen 17,654,973,000 57,600,000,000 39,945,027,000 -69.35% 57,600,000,000 #DIV/0!
Penerimaan
atas tambahan Rp - Rp
modal 146,100,000,000 Rp146,100,000,000 -100.00% 146,100,000,000
Rp - Rp
Agio saham 203,550,000,000 Rp203,550,000,000 -100.00% 203,550,000,000
Beban emisi -Rp Rp -Rp
saham 2,426,887,320 2,426,887,320 -100.00% 2,426,887,320
Arus Kas
Bersih yang
Digunakan -Rp Rp -Rp - Rp -
untuk 82,801,197,058 225,108,822,415 71,949,652,748 Rp307,910,019,473 -136.78% 297,058,475,163 412.87%

49
Aktivitas
Investasi
ARUS KAS
DARI
AKTIVITAS
PENDANAAN
Pembayaran
hutang Swiss
Life Singapore, -Rp -Rp Rp -Rp
LTD 260,000,000 100,000,000,000 99,740,000,000 -99.74% 100,000,000,000
Kenaikan kas -Rp Rp Rp - Rp
dan setara kas 238,979,480,867 154,698,576,365 32,578,207,655 Rp393,678,057,232 -254.48% 122,120,368,710 374.85%
Saldo awal
kas dan setara Rp Rp Rp Rp Rp
kas 520,113,109,132 365,414,532,767 332,836,325,112 154,698,576,365 42.34% 32,578,207,655 9.79%
Saldo akhir
kas dan setara Rp Rp Rp - Rp
kas 281,133,628,265 520,113,109,132 365,414,532,767 Rp238,979,480,867 -45.95% 154,698,576,365 42.34%

50
PT. ULTRAJAYA MILK INDUSTRY & TRADING COMPANY Tbk.
LAPORAN ARUS KAS
TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2017 DAN 2016
2017-2018 2016-2017
2018 2017 2016
Perubahan % Perubahan %
ARUS KAS
DARI
AKTIVITAS
OPERASI
Penerimaan kas Rp Rp Rp Rp Rp
dari pelanggan 5,991,530,000,000 5,193,609,000,000 5,136,765,000,000 797,921,000,000 15.36% 56,844,000,000 1.11%
Pengeluaran kas
kepada
-Rp -Rp -Rp -Rp Rp
Pemasok 3,730,114,000,000 2,673,817,000,000 3,035,992,000,000 1,056,297,000,000 39.51% 362,175,000,000 -11.93%
-Rp -Rp -Rp -Rp -Rp
Karyawan 257,142,000,000 236,093,000,000 213,490,000,000 21,049,000,000 8.92% 22,603,000,000 10.59%
Beban operasi -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp
lainnya 1,284,645,000,000 1,019,241,000,000 943,612,000,000 265,404,000,000 26.04% 75,629,000,000 8.01%
Penerimaan kas
dari aktivitas Rp Rp Rp -Rp Rp
operasi 719,629,000,000 1,264,458,000,000 943,671,000,000 544,829,000,000 -43.09% 320,787,000,000 33.99%
Penerimaan dari:
Rp Rp Rp -Rp Rp
Penghasilan bunga 60,084,000,000 80,355,000,000 40,336,000,000 20,271,000,000 -25.23% 40,019,000,000 99.21%
Penghasilan Rp Rp Rp Rp Rp
lainnya 97,637,000,000 79,301,000,000 55,007,000,000 18,336,000,000 23.12% 24,294,000,000 44.17%
Pembayaran atas:
-Rp -Rp -Rp Rp Rp
Beban bunga 1,247,000,000 1,500,000,000 2,035,000,000 253,000,000 -16.87% 535,000,000 -26.29%
Pajak Penghasilan -Rp -Rp -Rp Rp -15.87% -Rp 37.14%

51
291,922,000,000 347,000,000,000 253,030,000,000 55,078,000,000 93,970,000,000
Pembiayaan -Rp -Rp -Rp -Rp Rp
Piutang Lain-Lain 8,358,000,000 3,098,000,000 4,840,000,000 5,260,000,000 169.79% 1,742,000,000 -35.99%
Arus Kas Bersih
yang Diperoleh
dari Aktivitas Rp Rp Rp -Rp Rp
Operasi 575,823,000,000 1,072,516,000,000 779,109,000,000 496,693,000,000 -46.31% 293,407,000,000 37.66%
ARUS KAS
DARI
AKTIVITAS
INVESTASI
Hasil Penjualan Rp Rp Rp Rp Rp
Hewan Ternak 19,319,000,000 13,265,000,000 12,928,000,000 6,054,000,000 45.64% 337,000,000 2.61%
Kas yang
diperoleh saat Rp Rp Rp -Rp Rp
konsolidasi - 6,968,000,000 - 6,968,000,000 -100.00% 6,968,000,000
Hasil Penjualan Rp Rp Rp Rp -Rp
Aset Tetap 325,000,000 256,000,000 676,000,000 69,000,000 26.95% 420,000,000 -62.13%
Penerimaan Kas
dari pemegang Rp Rp Rp -Rp Rp
saham minoritas - 150,000,000 - 150,000,000 -100.00% 150,000,000
Penambahan Aset -Rp -Rp -Rp Rp -Rp
Tetap 335,504,000,000 350,079,000,000 41,498,000,000 14,575,000,000 -4.16% 308,581,000,000 743.60%
Penambahan
Investasi pada
entitas asosiasi dan -Rp -Rp -Rp Rp -Rp
ventura bersama 21,500,000,000 66,653,000,000 47,100,000,000 45,153,000,000 -67.74% 19,553,000,000 41.51%
Pembelian Aset -Rp -Rp -Rp -Rp Rp
Takberwujud 4,108,000,000 1,725,000,000 2,306,000,000 2,383,000,000 138.14% 581,000,000 -25.20%
Obligasi -Rp Rp Rp -Rp Rp
Pemerintah 735,084,000,000 - - 735,084,000,000 -

52
Penambahan aset
tidak lancar -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp
lainnya 12,634,000,000 1,869,000,000 38,000,000 10,765,000,000 575.98% 1,831,000,000 4818.42%
Arus Kas Bersih
yang Digunakan
untuk Aktivitas -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp
Investasi 1,089,186,000,000 399,687,000,000 77,338,000,000 689,499,000,000 172.51% 322,349,000,000 416.81%
ARUS KAS
DARI
AKTIVITAS
PENDANAAN
Pembayaran -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp
Dividen 159,119,000,000 49,566,000,000 8,166,000,000 109,553,000,000 221.02% 41,400,000,000 506.98%
Pembayaran Utang -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp
Mesin 27,481,000,000 23,500,000,000 21,519,000,000 3,981,000,000 16.94% 1,981,000,000 9.21%
Penerimaan
(Pembayaran)
Pinjaman Jangka Rp -Rp Rp Rp - -Rp
Pendek – Bersih 24,163,000,000 470,000,000 164,000,000 24,633,000,000 5241.06% 634,000,000 -386.59%
-Rp -Rp Rp -Rp -Rp
Pembayaran Sewa 290,000,000 265,000,000 - 25,000,000 9.43% 265,000,000
Kenaikan kas -Rp Rp Rp -Rp -Rp
dan setara kas 676,090,000,000 599,028,000,000 672,250,000,000 1,275,118,000,000 -212.86% 73,222,000,000 -10.89%
Saldo awal kas Rp Rp Rp Rp Rp
dan setara kas 2,120,400,000,000 1,521,372,000,000 849,123,000,000 599,028,000,000 39.37% 672,249,000,000 79.17%
Saldo akhir kas Rp Rp Rp -Rp Rp
dan setara kas 1,444,310,000,000 2,120,400,000,000 1,521,373,000,000 676,090,000,000 -31.89% 599,027,000,000 39.37%

53
Hasil Analisis Laporan Arus Kas PT CAMPINA ICE CREAM INDUSTRY, TBK. dengan
tahun sebelumnya
1. Analisis Arus kas dari Aktivitas Operasi
Dari sisi aktivitas operasi, PT CAMPINA mengalami perubahan persentase arus
kas yang fluktuasi. Pada tahun 2017, arus kas yang diperoleh dari aktivitas operasi
mengalami penurunan sebesar 71,69%, sedangkan pada tahun 2018, arus kas yang
diterima dari aktivitas operasi PT CAMPINA mengalami peningkatan sebesar 316,77%
dibandingkan dengan tahun 2017.
Peningkatan yang signifikan di tahun 2018 ini terjadi karena menurunnya biaya
atas beban bunga dan pajak penghasilan. Hal ini sejalan dengan adanya pinjaman Jangka
Panjang setelah dikurangin pinjaman jatuh tempo satu tahun yang telah lunas di tahun
2018 yang membuat beban bunga mengalami penurunan yang sangat signifikan pada
tahun 2018. Sedangkan penurunan di tahun 2017 disebabkan karena adanya peningkatan
pembiayaan atas pajak penghasilan dan peningkatan signifikan pada pembayaran kas
kepada karyawan.

2. Analisis Arus Kas dari Aktivitas Investasi


Dari sisi aktivitas investasi, PT CAMPINA mengalami perubahan yang fluktuatif.
Pada tahun 2017, arus kas yang digunakan untuk aktivitas investasi mengalami
penurunan sebesar 412,87% sedangkan pada tahun 2018, arus kas yang digunakan untuk
aktivitas investasi PT Visi Media Asia mengalami kenaikan sebesar 136,78%
dibandingkan dengan tahun 2017.
Peningkatan arus kas yang diperoleh di tahun 2017 terjadi terutama karena adanya
penerimaan atas tambahan modal dan agio saham. Dan untuk tahun 2018 terjadi
peningkatan arus kas yang digunakan invesatsi karena tidak adanya lagi kejadian
penerimaan atas tambahan modal dan agio saham.

3. Analisis Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan


Dari sisi aktivitas pendanaan, PT Visi Media Asia mengalami fluktuatif
persentase arus kas yang digunakan dalam aktivitas pendanaan dari tahun ke tahun. Pada
tahun 2017 arus kas yang digunakan dalam aktivitas pendanaan mengalami peningkatan

54
sebesar Rp100.000.000.000. Sedangkan pada tahun 2018 arus kas yang digunakan dalam
aktivitas pendanaan mengalami penurunan sebesar 99,74% dibanding tahun 2017.
Peningkatan pada tahun 2017 ini disebabkan karena adanya pembayaran hutang kepada
Swiss Life Singapore, LTD.

Hasil Analisis Laporan Arus Kas PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRY & TRADING
COMPANY TBK dengan tahun sebelumnya
1. Analisis arus Kas dari Aktivitas Operasi
Dari sisi aktivitas operasi, PT ULTRAJAYA mengalami fluktuasi dalam arus kas
yang diperoleh dari aktivitas operasi. Pada tahun 2017, arus kas yang diperoleh dari
aktivitas operasi mengalami peningkatan sebesar 37,66%. Sedangkan pada tahun 2018,
arus kas yang diperoleh dari aktivitas operasi PT ULTRAJAYA mengalami penurunan
sebesar 46,31% dibandingkan dengan tahun 2017.
Peningkatan pada tahun 2017 terjadi karena adanya peningkatan perolehan
penghasilan Bunga dan penghasilan lainnya. Dan pada tahun 2018 mengalami penurunan
karena adanya peningkatan pengeluaran kas kepada pemasok, karyawan, dan beban
operasi lainnya serta meningkatnya pembiayaan piutang lain-lainnya.

2. Analisis Arus Kas dari Aktvitas Investasi


Dari sisi aktivitas investasi, PT ULTRAJAYA mengalami peningkatan persentase
dari tahun ke tahun. Pada tahun 2017, arus kas yang digunakan untuk aktivitas investasi
mengalami peningkatan sebesar 416,81%, sedangkan pada tahun 2018, arus kas aktivitas
yang digunakan untuk aktivitas investasi kembali mengalami peningkatan sebesar
172,51% dibandingkan dengan tahun 2017.
Peningkatan penggunaan arus kas untuk aktivitas investasi tahun 2017 terjadi
karena semakin bertambahnya penambahan aset tetap dan bertambahnya pembelian aset
tidak berwujud. Sedangkan peningkatan penggunaan kas di tahun 2018 terjadi karena
adanya pembelian obligasi pemerintah sejumlah Rp735.084.000.000.

55
3. Analisis Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan
Dari sisi aktivitas pendanaan, PT ULTRAJAYA mengalami peningkatan dari
tahun ke tahun. Pada tahun 2017, arus kas yang digunakan dalam aktivitas pendanaan
mengalami peningkatan sebesar 249,99% sedangkan pada tahun 2018 arus kas yang
digunakan dalam aktivitas pendanaan kembali mengalami peningkatan sebesar 220,49%
dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Peningkatan ini terjadi karena adanya
pembayaran deviden yang selalu meningkat dari tahun ke tahun. Dan pada tahun 2018
terjadi peningkatan karna adanya pembayaran pinjaman jangka pendek bersih sebesar
5.241,06%.

Hasil Analisis Laporan Arus Kas PT CAMPINA ICE CREAM INDUSTRY, TBK. dengan
perusahaan sejenis
1. Analisis Arus Kas dari Aktivitas Operasi
Dari sisi Aktivitas Operasi, PT CAMPINA dan PT ULTRAJAYA pada tahun
mengalami perbedaan dimana pada tahun 2017 PT. Campina mengalami Penurunan
sedangkan pada PT. ULTRAJAYA mengalami peningkatan. Sedangkan pada tahun 2017,
PT CAMPINA berhasil mengalami peningkatan persentase arus kas yang diperoleh dari
aktivitas operasi sedangkan PT ULTRAJAYA mengalami penurunan. Meski begitu saldo
arus kas yang diperoleh dari aktivitas operasi untuk PT ULTRAJAYA jauh lebih besar
daripada PT CAMPINA. Adanya saldo arus kas dari aktivitas operasi yang besar ini
disebabkan karena adanya kas yang diterima dari pelanggan yang jauh lebih besar
daripada kas dari pelanggan yang diterima PT CAMPINA. Tentu saja ini membuat PT
ULTRAJAYA terlihat lebih baik.

2. Analisis Arus Kas dari Aktivitas Investasi


Dari sisi aktivitas investasi, PT CAMPINA mengalami fluktuasi arus kas yang
digunakan untuk aktivitas investasi. Pada tahun 2017 perusahaan mengalami penerimaan
kas dari aktivitas investasi Karena adanya penerimaan kas atas tambahan modal dan agio
saham, dan pada tahun 2017 perusahaan mengalami pengeluaran kas dari aktivitas
investasi. Sedangkan, arus kas yang digunakan untuk aktivitas investasi di PT
ULTRAJAYA terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Tentu saja ini membuat

56
PT ULTRAJAYA terlihat lebih baik. Hal ini karena adanya peningkatan menandakan
bahwa perusahaan memiliki kinerja yang baik dalam melakukan investasi dibuktikan
dengan adanya peningkatan kas yang digunakan dalam aktivitas investasi untuk
pembelian obligasi pemerintah.

3. Analisis Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan


Dari sisi aktivitas pendanaan, PT CAMPINA maupun PT ULTRAJAYA
mengalami persamaan pada tahun 2017 yaitu peningkatan penggunaan kas untuk
aktivitas pendanaan, sedangkan pada tahun 2018 PT. Capina mengalami penurunan
sedangkan PT. Ultrajaya mengalami peningkatan kembali. Pada persentase kas yang
digunakan pada aktivitas pendanaan. Total kas yang digunakan dalam aktivitas
pendanaan PT ULTRAJAYA jauh lebih besar daripada PT CAMPINA. Tentu saja hal ini
membuat PT ULTRAJAYA lebih baik. Hal ini karena adanya kas digunakan untuk
aktivitas pendanaan yang tinggi menunjukkan adanya pembayaran dividen yang tinggi
serta menunjukkan kalau sebagian kas digunakan untuk melakukan pelunasan utang.

57

Anda mungkin juga menyukai