Anda di halaman 1dari 12

A.

KEGUNAAN MASING-MASING MINERAL / BATUAN


1. BATUAN BREKSI
a. Struktur batuan breksi yang tersusun dari butiran-butiran kasar sangat
cocok untuk digunakan sebagai bahan bangunan atau ornamen-ornamen
hiasan dalam dekorasi.
b. Batuan breksi sudah dimanfaatkan sebagai ornamen hiasan sejak masa
sebelum masehi. Orang Mesir kuno sudah menggunakan batu breksi
sebagai bahan dasar pembuat patung-patung yang memiliki nilai
religius. Misalnya patung dewi Tawareth yang sekarang diamankan di
British museum.
c. Orang-orang Romawi kuno menggunakan marmer yang terbuat dari
batuan breksi sebagai ornamen hiasan pada dinding rumah mereka.
Konon, hal ini menandakan status sosial mereka yang terpandang.
Penggunaan breksi sebagai ornamen arsitektur terus berlangsung hingga
sekarang.

2. BATUAN METAMORF KUARSIT


Kuarsit adalah batuan metamorf tidak berfoliasi (non-foliated) yang
hampir tersusun seluruhnya oleh mineral kuarsa. Batuan ini dapat terbentuk
ketika batupasir yang kaya kuarsa diubah oleh panas, tekanan, dan aktivitas
kimia.
Kondisi ini mengakibatkan terjadinya pengkristalan butiran pasir
bersamaan dengan semen silikanya. Proses ini selanjunya menghasilkan ikatan
yang sangat kuat antar butir kuarsa tersebut. Kuarsit dengan struktur kristal
yang demikian membuatnya menjadi keras, kuat, dan menjadi semakin resisiten.
Inilah salah satu karakteristik utama yang membedakan batu kuarsit dengan
batupasir. Sebagian besar kuarsit terbentuk selama aktivitas pembentukan
pegunungan di batas lempeng konvergen. Batupasir yang lebih awal terdeposisi
selanjut akan termetamorfosis membentuk kuarsit akibat aktivitas di batas
lempeng.
Kuatnya tekanan pada batas lempeng akan menghasilkan lipatan serta
patahan (sesar) dan juga penebalan kerak, yang selanjutnya membentuk
pegunungan. Kuarsit merupakan jenis batuan yang sangat penting pada
pegunungan lipatan di seluruh dunia.
Kuarsit memiliki keragaman kegunaan baik itu dalam bidang konstruksi,
manufaktur, arsitektur, dan seni dekoratif. Meskipun sifat-sifatnya lebih unggul
dari batuan lainnya, penggunaan kuarsit selalu dibatasi karena berbagai alasan.
Contohnya dalam bidang konstruksi, sebagai batu pecah seharusnya kuarsit
menjadi batuan yang lebih unggul karena tingkat kekerasannya jauh lebih besar
dibandingkan jenis batu pecah yang lain (basalt, andesit, gamping, dsb). Akan
tetapi karena sifatnya yang terlalu keras membuat penggunaannya justru
dibatasi karena alasan dapat menyebabkan keausan berat pada alat pemecah
batu (crusher).

3. BATU GAMPING
a. Digunakan antara lain untuk pembuatan kapur tohor dan kapur padam,
semen, karbid, peleburan dan pemurnian baja, bahan penggosok, bahan
keramik, kaca, bata silika, kertas, karet, pembuatan soda abu, penjernih
air, proses pengendapan bijih logam bukan besi, pembuatan gula, dan
untuk pertanian.
b. Untuk penjernihan air. Jika melihat kolam renang yang keruh, biasanya
orang akan menggunakan batu gamping sebagai campuran untuk
menjernihkan air yang keruh tersebut. Sebelumnya untuk membuat
penjernih air, batu gamping akan dicampur dengan soda abu terlebih
dahulu dan barulah bisa digunakan untuk menjernihkan air. Proses ini
biasanya disebut sebagai proses kapur soda, ini karena dalam prosesnya
soda abu dicampur dengan batu gamping yang mengandung kapur.
c. Untuk mengatur pH tanah, berbeda dengan manfaat batu andesit, batu
gamping juga sangat berguna dalam pertanian. Yaitu dengan
menaburkannya pada tanah, maka kandungan kalsium pada tanah akan
meningkat dan ini juga merupakan salah satu pupuk alami untuk
membuat tanaman subur dan sukses dalam panen nantinya. Selama
panen ataupun ketika melakukan proses penyiraman pada tanaman,
maka kandungan kalsium pada tanah juga dapat semakin berkurang,
untuk menjaga serta meningkatkan kadar kalsium pada tanah maka
disarankan untuk menaburkan batu gamping pada lahan tanaman.
d. Bahan penstabilan jalan raya. Selain menggunakan semen ataupun pasir,
dalam pembuatan jalan raya kita juga memerlukan batu gamping sebagai
penstabilnya. Ini bertujuan agar fondasi jalan raya kuat dan kokoh, bila
terkena air hujan, maka jalan raya yang telah dibuat tidak mudah rusak
ataupun retak. Dan dengan menggunakan batu gamping, maka jalan raya
tidak banyak mengalami penyusutan saat malam hari ataupun pemuaian
berlebih di saat siang hari, sehingga jalan raya akan awet dan dapat
bertahan lama.

4. MINERAL KUARSA
Kuarsa merupakan salah satu bahan alami yang paling berguna.
Kegunaannya selalu dihubungkan dengan sifat fisik dan kimianya. Mineral
kuarsa memiliki kekerasan 7 pada Skala Mohs yang membuatnya sangat
resisten. Hal ini disebabkan karena ikatan struktur kimianya yang dapat
berhubungan dengan berbagai macam unsur. Kursa memiliki sifat listrik dan
tahan panas yang membuatnya berguna dalam produk elektronik. Kuarsa sering
memiliki warna yang berkilau dan "diaphaneity", membuatnya berguna sebagai
batu permata dan juga bahan pembuatan kaca. Kristal kuarsa dapat digunakan
untuk tujuan khusus. Kristal kuarsa yang berkualitas tinggi adalah silika kristal
tunggal dengan sifat optik ataupun elektronik. Para ahli memperkirakan ada
sekitar sepuluh miliar kristal kuarsa digunakan setiap tahun.
Kristal kuarsa dapat dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan filter,
kontrol frekuensi, timer, sirkuit elektronik yang menjadi komponen penting
dalam ponsel, jam tangan, receiver televisi, komputer, alat navigasi, lensa,
penutup laser, dan berbagai macam perangkat khusus lainnya.

5. KALSIT
Sektor konstruksi adalah konsumen utama dari kalsit dalam bentuk batu
kapur dan marmer. Saat ini, batu kapur (batugamping) dan marmer digunakan
sebagai batuan ornamen konstruksi seperti lantai/ubin dan pagar, ini sudah tentu
setelah melewati tahapan pemolesan sehingga menghasilkan corak yang lebih
indah. Konstruksi modern menggunakan kalsit dalam bentuk batu kapur dan
marmer untuk menghasilkan semen dan beton. Bahan-bahan ini mudah
dicampur, diangkut dan ditempatkan dalam bentuk bubur yang akan mengeras
menjadi bahan konstruksi tahan lama. Beton digunakan untuk membuat
bangunan, jalan raya, jembatan, dinding dan banyak struktur lainnya.
Di industri kimia, kalsit dipakai untuk memproduksi kaustik soda dan
alkali lainnya dengan menggunakan solvay process. Kalsit jenis ringan
berfungsi sebagai filler, extender coating pada industri cat, karet, farmasi, dan
plastik. Produk lain yang banyak digunakan adalah kalsium hipklorit, asam
sitrit, fosfat, gliserin, dan propilin oksida. Kalsium karbonat yang berasal dari
batugamping atau marmer dengan kemurnian tinggi digunakan juga dalam
industri kimia obat. kalsium karbonat dapat dibuat menjadi tablet kunyah yang
digunakan dalam netralisasi asam lambung. Kalsit juga merupakan bahan utama
pada banyak obat pencernaan dan penyakit lainnya
Kegunaan lainnya dari mineral kalsit adalah untuk pemurnian gula bit,
sebagai pengawet makanan kaleng (mengurangi keasaman), pembuatan baja
(sebagai fluks atau slag), flotasi logam, pembuatan kertas (mendapatkan alkali
pada proses sulfat), pembuatan gelas, peralatan optik, pakan ternak, kosmetik,
dan PVC polymer. Secara umum, kalsit digunakan diberbagai sektor industri
didasarkan atas sifat fisik dan kimianya

6. BATUBARA
a. Digunakan sebagai salah satu bahan utama Pembangkit Listrik Tenaga
Uap (PLTA). Penggunaan Batu bara sebagai pembangkit listrik ini
dipakai sejak era revolusi industry yang kedua pada abad ke-19. Tenaga
listrik yang dihasilkan mencapai tegangan sekitar 400 ribu Volt.
b. Digunakan untuk memproduksi bahan bakar cair seperti Metanol, Fenol,
dan Benzena yang diperoleh dari pengolahan ulang batu bara dalam
bentuk bubuk halus
c. Digunakan untuk memproduksi plastik, serat ( bahan rayon dan nylon),
serta produksi logam silikon. Batubara menghasilkan panas khusus
yang sangat baik untuk mendukung dibuatnya produk-produk tersebut.

7. BATUAN SEKIS MIKA


a. Kegunaan dan manfaat batu Sekis – Schist antara lain adalah sebagai
sumber mika yang utama. Mika ini merupakan salah satu komponen
penting dalam pembuatan kondensator dan kapasitor dalam industry
elektronika.
b. Karena memiliki daya hantar listrik yang lemah, maka mika digunakan
atau dimanfaatkan pada industry mesin, dan industry listrik.
c. Pengolahan mika mentah dipabrik digunakan dalam pembuatan batu
bata untuk insulasi panas, bubuk mika digunakan sebagai pengisi barang
karet, tanaman, pelumas dan smapai batas tertentu dalam industry
plastic.

8. DIORITE
a. Ornamen atau Hiasan Dinding. Batuan ini seringkali digunakan sebagai
batuan ornamen dinding di dalam maupun luar rumah seperti dinding
ruang makan dan juga dekat kolam ikan. Batu diorit ini sangat cocok
digunakan sebagai ornamen dinding karena tekstur dan bentuknya yang
cukup indah.
a. Eksterior Bangunan. Batu diorit juga berguna untuk bahan dasar
eksterior ruangan yang bisa dijadikan sebagai paving dan bahan dasar
bangunan lainnya seperti patung, monumen dan sebagainya.
b. Bahan Bangunan Gedung. Batu diorit juga seringkali di tambang untuk
digunakan sebagai bahan campuran yang nantinya akan dihancurkan
untuk membuat bangunan gedung sebab batu ini sangat kuat dan bisa
merekatkan berbagai kombinasi bahan bangunan sehingga bisa lebih
solid sehingga manfaat pondasi rumah dari batu diorit ini akan lebih
kuat.
c. Bahan Pembuatan Lantai. Selain manfaat batu granit yang bisa
digunakan untuk membuat lantai, manfaat berikutnya dari batu diorit
adalah untuk bahan dasar pembuatan interior bangunan. Warna yang
dihasilkan dari batu diorit ini juga akan terlihat indah khususnya jika
sudah dihaluskan dan diasah sehingga membentuk lembaran yang
nantinya akan dipotong potong menjadi ubin indah berwarna alami.
Penggunaan batu diorit sebagai lantai bisa digunakan sebagai lantai anak
tangga, ubin lantai dan juga dinding.
d. Perhiasan atau Gemstone. Batu diorit juga sangat cantik jika digunakan
sebagai batu perhiasan atau gemstone dimana batu diorit ini akan diolah
dan dipotong menjadi cabochons yang sering disebu dengan batu pink
marshmallow sehingga terlihat sangat indah.
e. Pengendali Erosi. Oleh karena batu diorit memiliki sifat rekat apabila
dihancurkan menjadi bebatuan kecil seperti kerikil atau pasir, maka batu
ini juga sering digunakan sebagai pengendalian erosi dan manfaat batu
alam ini berubah menjadi drainase.
f. Sarana Panjat Tebing. Manfaat olahraga teratur bisa menyehatkan tubuh
dan menjauhkan berbagai penyakit berbabahaya. Batu diorit yang
merupakan kombinasi dari batu basalt dan batu granit ini juga sangat
tepat digunaakan sebagai sarana olahraga panjat tebing. Bentuk dan
potongan batuan yang cukup tajam dan teksturnya yang kasar membuat
batuan ini cocok digunakan sebagai sarana olahraga panjat tebing sebab
teksturnya yang tidak licin.
g. Membuat Patung Atau Kerajinan. Seperti halnya jenis bebatuan yang
lain, batu diorit ini juga indah jika digunakan sebagai salah satu bahan
dasar untuk membuat patung dan juga kerajinan sejenisnya. Umumnya,
batu diorit yang akan digunakan sebagai bahan membuat patung akan
dihancurkan atau dihaluskan sehingga lebih mudah untuk dibentuk

9. OBSIDIAN
a. Sebagai alat pemotong
Di dalam beberapa ciri atau karakteristik yang dimiliki oleh
batuan ini, salah satunya adalah batu obsidian memiliki sifat keras dan
juga memiliki serpihan-serpihan yang tajam. Serpihan batu yang tajam
inilah yang menyebabkan bati obsidian bisa menjadi alat pemotong.
Pecahan konkoidal dari obsidian menyebabkan batuan tersebut dapat
pecah menjadi beberapa potongan yang memiliki permukaan yang
melengkung.
Rekahan dapat juga menghasilkan batuan yang sangat tajam.
Fungsi batu obsidian sebagai alat pemecah sebenarnya ditemukan oleh
orang-orang zaman dulu. Orang-orang menemukan cara untuk
memecahkan obsidian sehingga menghasilkan alat pemotong yang
tersedia dalam berbagai bentuk dan juga ukuran. Sifatnya yang tajam
membuat batuan ini diubah menjadi beberapa peralatan seperti pisau,
panah, mata tombak dan lainnya.

b. Sebagai perhiasan
Batu obsidian terdiri atas berbagai macam warna yang bervariasi.
Bahkan terkadang warna dari obsidian ini lebih dari satu atau
berkombinasi. Kenampakan batuan yang bening menyerupai kaca dan
warna bervariasi menjadi alasan mengapa batu obsidian ini sangat indah.
Karena keindahan yang dimilikinya itu maka batu obsidian diolah
menjadi perhiasaan dan manik-manik.
10. BATUAN MARMER
Sektor konstruksi adalah konsumen utama dari kalsit dalam bentuk batu
kapur dan marmer. Batuan ini telah banyak digunakan selama ribuan tahun.
Blok batu kapur sebagai bahan konstruksi utama digunakan di banyak piramida
di Mesir dan Amerika Latin. Saat ini, batu kapur (batugamping) dan marmer
digunakan sebagai batuan ornamen konstruksi seperti lantai/ubin dan pagar, ini
sudah tentu setelah melewati tahapan pemolesan sehingga menghasilkan corak
yang lebih indah.
Konstruksi modern menggunakan kalsit dalam bentuk batu kapur dan
marmer untuk menghasilkan semen dan beton. Bahan-bahan ini mudah
dicampur, diangkut dan ditempatkan dalam bentuk bubur yang akan mengeras
menjadi bahan konstruksi tahan lama. Beton digunakan untuk membuat
bangunan, jalan raya, jembatan, dinding dan banyak struktur lainnya.
Kalsit memiliki kegunaan sebagai penetral asam. Selama ratusan tahun,
orang-orang menggunakan batu kapur dan marmer yang telah dihancurkan
untuk menetralkan tingkat keasaman tanah. Mereka melakukannya dengan cara
menyebar bubuk hasil penghancuran batu kapur atau marmer tersebut ke
atas tanah. Terkadang juga mereka membakar/memanaskannya untuk
menghasilkan kapur yang dapat bereaksi dengan cepat dalam menetralkan
keasaman tanah.
Kegiatan diatas pada zaman modern saat ini dikenal sebagai pemupukan.
Bubuk kalsit tidak dihancurkan lagi secara manual, tetapi sudah di proses
dengan modern dengan menambahkan unsur nutrisi yang dibutuhkan oleh
tanah. Pemupukan tanah hasilnya akan optimum apabila keasaman tanah dapat
dikurangi dan tanah selalu mendapatkan suplai nutrisi yang cukup. Kapur kalsit
yang digunakan dapat berupa kapur tohor (quik lime), kapur padam (hidrated
lime), ataupun dalam bentuk tepung yang biayanya lebih murah dibandingkan
dengan jenis lainnya.
Di industri kimia, kalsit dipakai untuk memproduksi kaustik soda dan
alkali lainnya dengan menggunakan solvay process. Kalsit jenis ringan
berfungsi sebagai filler, extender coating pada industri cat, karet, farmasi, dan
plastik. Produk lain yang banyak digunakan adalah kalsium hipklorit, asam
sitrit, fosfat, gliserin, dan propilin oksida. Kalsium karbonat yang berasal dari
batugamping atau marmer dengan kemurnian tinggi digunakan juga dalam
industri kimia obat. kalsium karbonat dapat dibuat menjadi tablet kunyah yang
digunakan dalam netralisasi asam lambung. Kalsit juga merupakan bahan utama
pada banyak obat pencernaan dan penyakit lainnya.

11. BATUAN SERPENTINITE


Batuan Serpentinit merupakan batuan metamorf yang terbentuk dari
mineral serpentin akibat perubahan basalt dasar laut yang bertekanan tinggi
pada temperatur rendah. Mineral serpentin tergolong dalam kelas mineral
Silikat yaitu Phyllosilicates. Batuan Serpentinit sering digunakan untuk batu
hias dan dipakai untuk industri mineral. Batuan ini banyak ditemukan di negara
Swedia, Italia, Rusia, di wilayah California, dan pertambangan Norberg.

12. PIRIT
a. Digunakan sebagai sumber pengapian dalam senjata api selama abad ke-
16 dan ke-17, dan sebagai pendeteksi mineral di penerima radio pada
awal abad ke-20. Juga digunakan dalam produksi asam sulfat.
b. Pirit telah diajukan sebagai bahan yang tepat untuk pengembangan panel
surya fotovoltaik berbiaya rendah, karena fakta bahwa harganya murah
dan banyak ditemukan di planet ini.
c. Pirit juga digunakan di berbagai industri; industri kertas mungkin adalah
contoh terbaik. Sulfur dioksida, yang digunakan sebagai zat pereduksi di
industri kertas, berasal dari pirit.

B. PERHITUNGAN BERAT JENIS MINERAL / BATUAN :


1. BATUAN BREKSI
Diketahui :
Berat batuan breksi : 31,9 gr/ml
Tinggi Gelas Ukur Awal : 50 ml
Tinggi Gelas Ukur Akhir : 61 ml
Jawab:
Volume Mineral = (Tinggi Gelas Ukur Akhir - Tinggi Gelas Ukur Awal)
= (61-50)
= 11 ml

Berat Jenis = = = 2,9

2. BATUAN METAMORF KUARSIT


Diketahui:
Berat Batuan kalsit : 31,4 g
Tinggi Gelas Ukur Awal : 60 ml
Tinggi Gelas Ukur Akhir : 75 ml
Jawab :
Volume Mineral = (Tinggi Gelas Ukur Akhir - Tinggi Gelas Ukur Awal)
= (75 – 60 )
= 15 ml

Berat Jenis = = 31,4/15 = 2,09

3. BATU GAMPING
Diketahui :
Berat Batu Gamping : 37,2 gr
Tinggi Gelas Ukur Awal : 110 ml
Tinggi Gelas Ukur Akhir : 130 ml
Jawab :
Volume Mineral = (Tinggi Gelas Ukur Akhir – Tinggi Gelas Ukur Awal)
= (130 – 110)
= 20 ml
Berat Jenis =
= 37, 2 gr
20 ml
= 1,86 gr/ml

4. MINERAL KUARSA
Diketahui:
Berat Mineral Kuarsa : 32,3 g
Tinggi Gelas Ukur Awal : 100 ml
Tinggi Gelas Ukur Akhir : 110 ml
Jawab :
Volume Mineral = (Tinggi Gelas Ukur Akhir - Tinggi Gelas Ukur Awal)
= (110 - 100)
= 10 ml

Berat Jenis = = 32,3 gr/ 10 ml = 3,23 g/ml

5. KALSIT
Diketahui:
Berat Batuan kalsit : 9,6 g
Tinggi Gelas Ukur Awal : 50 ml
Tinggi Gelas Ukur Akhir : 53,5 ml
Jawab :
Volume Mineral = (Tinggi Gelas Ukur Akhir - Tinggi Gelas Ukur Awal)
= (53,5 – 50 )
= 3,5 ml
Berat Jenis = =

6. BATUBARA
Diketahui :
Berat Batubara : 27.2 gr
Tinggi Gelas Ukur Awal : 30 ml
Tinggi Gelas Ukur Akhir : 40 ml
Jawab :
Volume Batuan = (Tinggi Gelas Ukur Akhir - Tinggi Gelas Ukur Awal)
= (30 – 40)
= 10 ml

Berat Jenis =
= 27.2 / 10 = 3,57 gr/ml

7. BATUAN SEKIS MIKA


Diketahui :
Berat Batuan Sekis Mika : 15.0 g
Tinggi Gelas Ukur Awal : 40 Ml
Tinggi Gelas Ukur Akhir : 44 Ml
Jawab :
Volume Mineral = (Tinggi Gelas Ukur Akhir - Tinggi Gelas Ukur Awal)
= (44-40)
= 4 ml

Berat Jenis =
= 15,0/gr
4/ml
= 3,75 gr/ml
8. DIORITE
Diketauhi :
Berat Mineral diorite : 35,1 gr
Tinggi Gelas Ukur Awal : 100 ml
Tinggi Gelas Ukur Akhir : 120 ml
Jawab :
Volume Mineral = (Tinggi Gelas Ukur Akhir - Tinggi Gelas Ukur Awal)
= (120 – 100)
= 20 ml

Berat Jenis =
= 35,1 / 10 = 3,51 gr/ml
9. OBSIDIAN
Diketahui:
Berat Obsidian : 31,7 g
Tinggi Gelas Ukur Awal : 100 ml
Tinggi Gelas Ukur Akhir : 110 ml
Jawab :
Volume Mineral = (Tinggi Gelas Ukur Akhir - Tinggi Gelas Ukur Awal)
= (110 – 100 )
= 10 ml

Berat Jenis =

= 31,7 gr
10 ml
= 3,17 gr/ml
10. BATUAN MARMER
Diketahui :
Berat Batuan: 30,5gr
Tinggi Gelas Ukur Awal : 110 Ml
Tinggi Gelas Ukur Akhir : 120 Ml
Jawab :
Volume Mineral = (Tinggi Gelas Ukur Akhir - Tinggi Gelas Ukur Awal)
= (120-110)
= 10 ml

Berat Jenis =

= 30.5/gr
10/ml
= 3,05 gr/ml

11. BATUAN SERPENTINITE


Diketahui :
Berat Batuan: 32 gr
Tinggi Gelas Ukur Awal : 60 Ml
Tinggi Gelas Ukur Akhir : 74 Ml
Jawab :
Volume Mineral = (Tinggi Gelas Ukur Akhir - Tinggi Gelas Ukur Awal)
= (74-60)
= 14 ml

Berat Jenis =
= 32,0/gr
14/ml
= 2,28 gr/ml
12. PIRIT
Diketauhi :
Berat Mineral Pirit : 35,7 gr
Tinggi Gelas Ukur Awal : 100 ml
Tinggi Gelas Ukur Akhir : 110 ml
Jawab :
Volume Mineral = (Tinggi Gelas Ukur Akhir - Tinggi Gelas Ukur Awal)
= (110 – 100)
= 10 ml

Berat Jenis =

= = 3,57 gr/ml

Anda mungkin juga menyukai