Bab 1 MIORI 1922
Bab 1 MIORI 1922
PENDAHULUAN
memiliki daya saing dan dan kemampuan berpikir yang selalu berkembang.
masih rendah. Oleh karena itu, perlu dilakukan peningkatan kualitas sumber
IPA dalam kurikulum 2013 yang salah satunya adalah agar peserta didik
memiliki kompetensi untuk mengembangkan kemampuan bernalar dalam
kehidupan sehari-hari.
Pada dasarnya setiap orang itu kreatif, walaupun tentu dengan tingkat yang
berbeda atau dengan cara pengekspresian yang berbeda. Hanya saja, orang
tua dan guru perlu menyediakan lingkungan yang benar untuk membebaskan
pada siswa. Pembelajaran IPA yang berpusat pada siswa penting untuk
diperlukan usaha-usaha inovatif dan kreatif yang menuntut agar siswa dapat
tugas-tugas yang melibatkan aktifitas mental dan fisik (minds-on dan hands-
Kemampuan akademik pada setiap individu pasti berbeda antara satu dengan
adalah strategi pembelajaran inkuiri. Inkuiri adalah inti dari upaya saat ini
Sementara itu, hasil kuisioner guru menyatakan bahwa guru-guru IPA SMP
koneksi antara dan di antara bukti dan ide teoritis yang dikenal sebagai
penting dalam literasi sains (Driver,et al., 2000; Duschl & Osborne, 2002;
tersebut untuk terlibat dalam penyelidikan ilmiah (Driver,et al., 2000; Duschl
pembelajaran IPA agar siswa memiliki nalar yang logis, pandangan yang
jelas, dan penjelasan yang rasional dari hal-hal yang dia pelajari. Namun
data atau bukti sains tanpa mampu merangsang siswa untuk berargumentasi.
kebanyakan argumen yang disampaikan oleh siswa tidak didukung oleh fakta
yang relevan dan teori yang akurat. Penjelasan sebab akibat terhadap
fenomena yang diberikan oleh siswa seringkali tidak berhubungan dan bukti
berpikir kritis berdasarkan dukungan bukti-bukti dan alasan yang logis. Bukti-
bukti ini dapat mengandung fakta atau kondisi objektif yang dapat diterima
Hal inilah yang menyebabkan siswa tidak mampu mengonstruksi klaim yang
sesuai dengan data atau bukti sains yang diperoleh dan siswa tidak mampu
tahap, yaitu: (1) identifikasi masalah; (2) mengumpulkan data; (3) pembuatan
argumen tentatif; dan (4) sesi argumentasi. Pada tahap identifikasi masalah,
sains pada pembelajaran IPA (Kind et al.,2011). Selain itu, model ADI
konteks pembelajaran sains (Kelly & Takao, 2002; Zohar & Nemet, 2002).
ADI dalam pembelajaran dapat ditemukan hubungan yang erat antara kelemahan
kreatifnya.
Selain itu, Sampson,et al. (2011) melaksanakan penelitian pada siswa kelas
10 dari kelas kimia di sebuah sekolah swasta kecil yang terletak di barat daya
argumen yang lebih baik terutama dalam argumen tertulis yang disusunnya.
Pembelajaran sains tidak hanya fokus pada hasil seperti pemecahan masalah,
penguasaan konsep atau keterampilan proses sains semata, tetapi juga perlu
aktivitas inti para saintis yang perlu ditanamkan kepada masyarakat (Kim &
Song, 2005).
argumentasi yang baik. Oleh karena itu, bagian penelitian yang dilakukan
dengan diterapkan dalam pembelajaran IPA pada materi sistem gerak siswa
kelas VIII di SMP IT Permata Bunda Bandar Lampung. Hal inilah yang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
argumentasi siswa.