Bentuk Adaptasi Masyarakat Terhadap Benc
Bentuk Adaptasi Masyarakat Terhadap Benc
Online : http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/pwk
Abstrak : Kawasan pesisir pantai mempunyai peranan yang penting dalam perekonomian masyarakat dan
pembangunan karena merupakan ruang yang menjembatani antara wilayah daratan dengan wilayah
perairan/lautan (Rahardjo Adisasmita,2006:45). Permasalahan yang timbul dari perubahan iklim tersebut adalah
rusaknya kondisi fisik yang ada di kawasan pesisir Kecamatan Sayung seperti terendamnya permukiman, rusaknya
jalan, air bersih yang sudah terkontaminasi, dan percepatan korosi. Sebagian besar kerusakan tersebut disebabkan
oleh rob atau kenaikan muka air laut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis bentuk adaptasi
masyarakat di Desa Sriwulan Kecamatan Sayung terhadap bencana rob. Sasaran yang dilakukan yaitu identifikasi
dan analisis untuk adaptasi yang dilakukan oleh masyarakat dalam menghadapi bencana rob. Identifikasi kondisi
wilayah, identifikasi aspek fisik dan sosial ekonomi digunakan untuk menganalisis adaptasi masyarakat terhadap
rob dan kondisi lingkungan permukiman di Desa Sriwulan sehingga nantinya dapat diketahui bentuk adaptasi yang
dilakukan masyarakat di Desa Sriwulan dalam menangani rob.Pendekatan penelitian ini menggunakan metode
kuantitatif. Sifat dari penelitian ini adalah penelitian ilmiah dimana penelitian yang dilakukan berdasarkan fakta
yang terjadi di lapangan didukung dengan kajian teori tentang kondisi sosial ekonomi masyarakat, pesisir,
perumahan permukiman di pesisir, teori pasang surut, bencana pesisir, adaptasi, dan mitigasi bencana sebagai
bahan acuan untuk mengetahui bentuk adaptasi masyarakat terhadap rob di Desa Sriwulan Kecamatan Sayung.
Output yang dihasilkan dari penelitian ini adalah macam bentuk adaptasi masyarakat terhadap bencana rob di
Desa Sriwulan. Kata Kunci : Masyarakat, Rob, Adaptasi
Abstract : The coastal area has an important role in the economy and the society as it is a development that
bridges the space between the mainland with the territorial waters / sea (Rahardjo Adisasmita, 2006: 45). The
problems arising from climate change is the destruction of the physical conditions that exist in coastal areas such as
terendamnya Sayung settlements, the destruction of roads, clean water that has been contaminated, and
accelerated corrosion. Most of the damage was caused by tidal or sea level rise. The aim of this study is to analyze
the forms of adaptation in the village communities to disasters Sriwulan Sayung rob. Target is committed to the
identification and analysis of adaptations made by the community in the face of disasters rob. Identify the condition
of the area, identification of the physical and socio-economic aspects used to analyze the adaptation of society to
rob and environmental conditions in the village settlement Sriwulan so that later it can be seen form the
adaptations made in the village community in addressing rob.Pendekatan Sriwulan this research using quantitative
methods. The nature of this research is scientific research where research is done based on the facts that occurred in
the field is supported by the study of the theory of socio-economic conditions of society, coastal, housing
settlements on the coast, the theory of the tides, the disaster coast, adaptation, and mitigation as a reference to
determine the form of adaptation to rob people in the village Sriwulan Sayung. The output generated from this
study are forms of adaptation of communities to disasters in the village Sriwulan rob.
Keywords: People, Rob, Adaptation
kemampuan untuk gigeneralisasikan pada tahun 2014 yang berjumlah 12.598 orang.
keseluruhan populasi. Sampel dalam penelitian Sampel dari jumlah populasi yang ada adalah:
ini sangat diperlukan, hal ini dikarenakan jumlah
12.598
responden sebagai suatu populasi sangat
banyak, sehingga sulit diteliti satu persatu, dan n=
adanya keterbatasan waktu, tenaga dan biaya. 1+12.598(10%)²
Teknik sampling yang digunakan dalam studi ini
ada dua, yaitu random sampling dan purpose n= 99,2
sampling. Random sampling digunakan untuk
menentukan sampel yang akan menjadi
responden, sedangkan purpose sampling
digunakan untuk menarik sampel penentuan
n= 99
responden dalam kegiatan wawancara. Penyebaran kuesioner dilakukan pada
Random sampling adalah teknik hari biasa dan hari libur dalam jangka waktu
sampling yang dilakukan yang dilakukan secara satu minggu pada waktu pagi (08.00-10.00
acak tanpa memperhatikan strata yang ada WIB), siang (12.00-14.00 WIB), dan sore (15.00-
dalam populasi itu.Dalam studi, random 17.00). Dengan perhitungan di atas maka
sampling digunakan untuk menentukan jumlah sampel yang akan diwawancarai pada
responden dalam hal ini masyarakat pesisir lokasi permukiman pesisir Desa sriwulan adalah
Desa Sriwulan Kecamatan Sayung. Pengambilan sebanyak. 99 orang.
sampel dilakukan secara acak yaitu kepala
keluarga dari masing-masing rumah di Desa KAJIAN LITERATUR
Sriwulan Kecamatan Sayung. Peneliti Konsep Kondisi Sosial Masyarakat
memberikan hak yang sama terhadap setiap Menurut Kamus Bahasa Indonesia
subjek. kondisi diartikan sebagai suatu keadaan atau
Menurut Slovin (1990) dalam situasi. Sedangkan kondisi sosial masyarakat
Kusmayadi (2000:74), penentuan jumlah sampel diartikan sebagai keadaan masyarakat suatu
dapat menggunakan rumus sebagai berikut: Negara pada saat tertentu (Kamus Umum
Bahasa Indonesia, 2000: 502). Jadi kondisi sosial
adalah suatu keadaan yangberkaitan dengan
Keterangan: keadaan atau situasi dalam masyarakat tertentu
: jumlah sampel yang yang berhubungan dengan keadaan sosial.
dikehendaki Menurut Dalyono (2005: 133), “Kondisi sosial
adalah semua orang atau manusia lain yang
: jumlah anggota populasi mempengaruhi kita”. Hal ini berarti bahwa
: margin eror (5 - 10%), margin eror lingkungan sosial juga mempengaruhi
ini merupakan derajat kesalahan dari suatu pencapaian pendidikan anak. Kondisi sosial
penelitian yang dilakukan. masyarakat mempengaruhi proses dan hasil
Dalam suatu penelitian hasil yang pendidikan (Ihsan, 2003: 10). Kondisi sosial yang
diperoleh tidak akan valid 100% namun ada mempengaruhi individu dijelaskan Dalyono
beberapa kesalahan seperti kesalahan dalam (2005: 133) melalui dua cara yaitu langsung dan
memilih responden. Margin eror yang tidak langsung. Secara langsung yaitu seperti
digunakan dalam hal ini adalah 10%. dalam pergaulan sehari-hari baik dari keluarga,
Populasi dalam penelitian ini adalah teman dan pekerjaan. Secara tidak langsung
jumlah penduduk pesisir di Desa sriwulan pada melalui media masa baik cetak, audio maupun
audio visual.
yang penting, industry di bidang perikanan dan gravitasi dan efek sentrifugal. Efek sentrifugal
pariwisata, serta menempatkan kawasan adalah dorongan ke arah luar pusat rotasi.
tersebut merupakan struktur lahan yang Gravitasi bervariasi secara langsung dengan
penting untuk lokasi berbagai sarana dan massa tetapi berbanding terbalik terhadap
prasarana serta fasilitas umum dan fasilitas jarak. Meskipun ukuran bulan lebih kecil dari
sosial. matahari, gaya tarik gravitasi bulan dua kali
lebih besar daripada gaya tarik matahari dalam
Karakteristik Permukiman di Kawasan Pesisir membangkitkan pasang surut laut karena jarak
Masyarakat pesisir dalam kehidupan bulan lebih dekat daripada jarak matahari ke
sehari hari tidak lepas dari ketergantungannya bumi.
akan sumberdaya pesisir karena mata Gaya tarik gravitasi menarik air laut ke
pencaharian penduduknya yang bergantung arah bulan dan matahari dan menghasilkan dua
pada laut. Karena mata pencahariannya yang tonjolan (bulge) pasang surut gravitasional di
bergantung pada laut, maka masyarakat laut. Lintang dari tonjolan pasang surut
nelayan memilih untuk bertempat tinggal di ditentukan oleh deklinasi, sudut antara sumbu
wilayah pesisir. Hal ini merupakan salah satu rotasi bumi dan bidang orbital bulan dan
faktor timbulnya permukiman yang berada di matahari.
wilayah pesisir yang membedakannya dengan
permukiman yang ada di wilayah perkotaan. Bencana Pesisir
Potensi dan sumber daya alam di kawasan Bencana pesisir berdasarkan UU No. 27
pesisir yang beraneka ragam menjadi daya tarik Tahun 2007 adalah kejadian karena peristiwa
masyarakat untuk memenuhi kebutuhan alam atau karena perbuatan orang yang
hidupnya, sehingga terbentuklah permukiman menimbulkan perubahan sifat fisik dan/atau
pesisir yang bervariasi sesuai dengan tingkat hayati pesisir dan mengakibatkan korban jiwa,
penghidupan masyarakatnya (Hariyanto, 2006). harta, dan/atau kerusakan di wilayah pesisir dan
pulau-pulau kecil. Di antara jenis bencana
Definisi Pasang Surut pesisir adalah banjir pasang surut (rob), yaitu
Menurut Pariwono (1989), fenomena masuknya air laut ke daratan sebagai akibat dari
pasang surut diartikan sebagai naik turunnya pasang surut air laut yang tinggi (Marfai, 2004
muka laut secara berkala akibat adanya gaya dalam Ritohardoyo, 2011). Terdapat 6 faktor
tarik benda-benda angkasa terutama matahari menurut Diposaptono dkk. (2009) dalam Timang
dan bulan terhadap massa air di bumi. (2011) yang menyebabkan banjir pasang surut
Sedangkan menurut Dronkers (1964) pasang air laut terjadi, yaitu:
surut laut merupakan suatu fenomena a. Kenaikan eustatis muka air laut di dunia;
pergerakan naik turunnya permukaan air laut b. Penurunan kerak bumi (crustal
secara berkala yang diakibatkan oleh kombinasi subsidence);
gaya gravitasi dan gaya tarik menarik dari c. Penurunan seismik permukaan tanah
benda-benda astronomi terutama oleh akibat adanya gempa bumi;
matahari, bumi dan bulan. Pengaruh benda d. Penurunan yang terjadi secara alami
angkasa lainnya dapat diabaikan karena akibat adanya konsolidasi atau
jaraknya lebih jauh atau ukurannya lebih kecil. pemampatan tanah yang masih labil
Pasang surut yang terjadi di bumi ada tiga jenis atau sedimen lunak di bawah
yaitu: pasang surut atmosfer (atmospheric tide), permukaan;
pasang surut laut (oceanic tide) dan pasang e. Penurunan akibat aktivitas manusia
surut bumi padat (tide of the solid earth) Pasang karena adanya pembuatan struktur
surut laut merupakan hasil dari gaya tarik
(beban bangunan), pengambilan air apapun yang terjadi secara alamiah di dalam
tanah, serta ekstraksi minyak dan gas; ekosistem atau dalam sistem manusia sebagai
f. Variasi yang disebabkan oleh fluktuasi reaksi terhadap perubahan lingkungan, baik
iklim sebagai konsekuensi faktor yang memperingan perusakan maupun
samudera seperti La Nina mengeksploitasi peluang-peluang yang
menguntungkan sebagai reaksi terhadap
Adaptasi perubahan-perubahan lingkungan yang sedang
Konsep adaptasi manusia sering terjadi atau yang akan terjadi. Adapun UNFCC
digunakan dalam penelitian-penelitian ekologi mendefinisikan adaptasi sebagai suatu hal yang
maupun antropologi untuk melukiskan menyangkut menemukan dan menerapkan
hubungan timbal balik antara manusia dengan cara-cara penyesuaian terhadap perubahan
ekosistem dalam proses evolusi sosio-budaya lingkungan (perubahan iklim) (Corpuz dkk.,
(Ritohardoyo, 2005). Adaptasi manusia sendiri 2009). Berdasarkan pemaparan teori di atas,
diartikan sebagai aktivitas-aktivitas manusia dapat ditarik kesimpulan bahwa titik tekan
dalam mencampurtangani lingkungan dalam batasan adaptasi manusia adalah proses
rangka mempertahankan kehidupannya dengan penyesuaian diri terhadap keadaan lingkungan
tingkat budaya yang dimiliki (Steward, 1955 yang berubah di sekitarnya, dengan tidak
dalam Ritohardoyo, 2005). bermaksud untuk menghilangkan perubahan
Pengertian lain tentang adaptasi lingkungan yang sedang terjadi.
(Rapaport, 1971 dalam Ritohardoyo, 2005) Lebih lanjut menurut Soeparman dalam
adalah suatu proses dari makhluk hidup atau Soeparwoto (2005:151-153) memperkuat
kelompok makhluk hidup dalam mengubah pendapat dari Julian H. Steward bahwa terdapat
keadaan-keadaan, struktur, atau susunan- empat prinsip yang terkait dengan penyesuaian
susunan mereka secara responsif, memelihara diri atau proses adaptasi yaitu:
keseimbangan (homeostatis) di dalam dan di 1. Penyesuaian diri adalah proses
antara mereka sendiri pada fluktuasi lingkungan penyelarasan antara kondisi diri atau
jangka pendek dan perubahan susunan atau individu sendiri dengan sesuatu objek
struktur lingkungan mereka dalam jangka atau perangsang melalui kegiatan
panjang. belajar.
Pengertian tentang adaptasi diatas 2. Proses penyesuaian diri selalu terjadi
belum dapat membedakan secara tegas antara interaksi antara dorongan dorongan
adaptasi dan mitigasi terhadap perubahan dari dalam diri individu dengan
lingkungan. Dalam kaitannya dengan perubahan perangsang atau tuntutan lingkungan
lingkungan, atau sebagai misal dalam hal ini sosial.
adalah perubahan iklim, Corpuz dkk. (2009) 3. Melakukan penyesuaian diri diperlukan
membedakan antara adaptasi perubahan iklim adanya proses pemahaman diri dengan
dan mitigasi perubahan iklim. Adaptasi lingkungannya sehingga terwujud
perubahan iklim adalah proses penyesuaian keselarasan, kesesuaian, kecocokan,
sistem ekologi, sosial, atau ekonomi terhadap atau keharmonisan interaksi diri dan
stimuli iklim yang sebenarnya atau yang lingkungan.
diharapkan dan efek atau dampaknya. 4. Penyesuaian diri selalu berproses dan
Sedangkan mitigasi perubahan iklim adalah berkembang secara dinamis, sesuai
proses pengurangan emisi gas rumah kaca. dengan dinamika lingkungan hidup dan
Lebih lanjut, berdasarkan Pedoman Kelompok perkembangan dorongan keinginan
Badan PBB untuk Pembangunan, adaptasi individu.
didefinisikan sebagai proses penyesuaian
Untuk menjelaskan kehidupan sosial sebagai Utara mempunyai bentuk tubuh pendek
suatu sistem adaptasi, dibedakan menjadi tiga dan kekar. Dengan bentuk seperti itu,
aspek dalam keseluruhan sistem yaitu adaptasi pelepasan panas badan lebih kecil
ekologi, adaptasi sosial, dan adaptasi budaya. Sebaliknya, orang-orang Masai di
Adaptasi ekologi merupakan usaha kehidupan gurun-gurun Afrika bentuk tubuhnya
sosial menyesuaikan diri terhadap lingkungan tinggi langsing. Dengan bentuk tubuh
fisiknya. Adaptasi sosial berkaitan dengan demikian, pelepasan panas badan lebih
kelembagaan sosial yang diciptakan oleh suatu banyak sehingga mereka tidak
kehidupan sosial untuk mengendalikan atau kepanasan.
meredam konflik. Adaptasi budaya berkaitan 3. Adaptasi Budaya
dengan proses sosial, suatu individu akan Adaptasi budaya diartikan sebagai
berusaha membiasakan diri pada suatu tempat kebiasaan-kebiasaan penduduk dalam
dalam kehidupan social untuk dapat menyikapi keadaan alamnya sehingga
berpartisipasi dalam aktivitas-aktivitasnya. terbentuk berbagai kebudayaan.
Adaptasi melalui perilaku menurut Misalnya, bentuk rumah orang Eskimo
Ritohardoyo (2005) adalah yang paling sesuai yang kecil, pendek, tanpa jendela, dan
untuk kajian ekologi manusia, karena beratap bulat berguna untuk
merupakan tanggapan yang paling cepat yang menanggulangi udara dingin dan
dilakukan manusia dan dapat diamati secara beratnya salju yang menempel di bagian
mudah dan jelas. Adaptasi manusia terhadap luar. Rumah orang-orang Saudi Arabia
keadaan geografinya dapat dibedakan menjadi ukurannya sempit, bertingkat, tanpa
adaptasi fisiologi, morfologi, budaya, bahan kanopi (atap), lantai paling atas
makanan, dan psikologis. digunakan sebagai tempat jemuran,
1. Adaptasi Fisiologis antene, dan air condition (AC). Hal itu
Adaptasi fisiologis diartikan sebagai sifat disebabkan kondisi geografisnya berupa
fisik manusia yang mampu tanah yang berbatu-batu dan hampir
menyesuaikan dengan keadaan alam tidak pernah mendapat hujan,
sekitarnya. Penduduk pegunungan 4. Adaptasi Bahan Makanan
biasanya mempunyai paru-paru yang Adaptasi bahan makanan diartikan
lebih besar dibandingkan dengan paru- bahwa makanan di berbagai daerah
paru penduduk pantai atau perkotaan. berbeda-beda sesuai dengan bahan
Hal ini dikarenakan dr daerah yang tersedia di alam sekitar. Penduduk
pegunungan kadar oksigen di udara daerah pegunungan lebih banyak
rendah. Akibatnya, paru-paru makan tumbuh-tumbuhan, penduduk
membesar sehingga dapat pantai makan ikan, dan penduduk
mendapatkan oksigen yang cukup. daerah padang rumput makan d a g i n g
Penduduk di daerah hulu sungai 5. Adaptasi Psikologi
terbiasa minum air mentah karena Adaptasi psikoiogis diartikan sebagai
sungai-sungainya masih bersih, oleh psikis atau sifat kejiwaan seseorang
karena itu mereka kebal terhadap terhadap kondisi geografis
penyakit flu dan batuk. lingkungannya. Daerah yang datar,
2. Adaptasi Morfologis tanahnya subur, iklimnya baik,
Adaptasi morfologis diartikan sebagai penduduknya berwatak halus lemah
penyesuaian bentuk tubuh terhadap lembut, santai, tidak terbiasa bekerja
kondisi geografisnya. Orang-orang keras, dan lebih mengutamakan harga
Eskimo yang hidup di sekitar Kutub diri. Sebaliknya, daerah yang berbukit-
ketika banjir rob datang cukup besar di lantai dianggap perlu oleh masyarakat karena selama
pertama. Pada akhirnya, akan terlihat ini belum ada kesulitan distribusi air bersih.
perbedaan yang jelas antara rumah satu dengan Masyarakat yakin bahwa sumur artesis ini akan
lainnya. Warga yang memiliki dana untuk bertahan lama dan aman.
renovasi rumahnya, dan warga yang tidak
memiliki dana untuk renovasi rumah. Walau
pun bertetangga, kadang terlihat jelas
perbedaannya ada yang rumahnya sangat tinggi,
dan ada yang rumahnya sangat pendek sehingga
bisa menimbulkan kesenjangan sosial.
Jalan di sekitar rumah pun diperbaiki dengan
cara mengurung tanah untuk meninggikannya.
Di samping jalan juga dibangun talud – talud
sebagai pencegah air mengalir menuju rumah –
rumah. Dana pembangunan jalan masih
swadana dari masyarakat sendiri. Ada beberapa
kelompok yang melakukan jimpitan atau pun Gambar 5
lelang sumbangan bantuan dana. Peninggian Rumah Tinggal Yang Ditinggikan di Desa
jalan dilakukan secara bertahap, sehingga jalan Sriwulan
di sekitar perkampungan masih terlihat rusak
dan sangat susah dilalui. Barang dan perabot Adaptasi Pada Lahan Tambak
rumah tangga ditinggikan agar tidak terendam Adaptasi pada lahan tambak untuk
air sehingga mudah rusak. Barang – barang yang menghadapi rob dengan meninggikan tanggul
rentan dan cepat sekali rusak adalah yang tambak dam memasang jaring waring di
terbuat dari besi. Oleh karena itu, beberapa sekeliling tambak. Tanggul tambak dibuat agar
warga mengganjal meja, lemari, kursinya air dari tambak tidak meluap ke jalan – jalan dan
dengan batu bata, atau benda lain yang cukup sekitar perumahan warga. Pembuatan tanggul
kuat.Perabot rumah tangga yang tidak tambak masih menggunakan dana swadana dari
diperlukan dibungkus plastic dan disimpan (di masyarakat. Dana diperolah dari jimpitan per
tempat yang aman). Hampir tidak ada sama RW atau pun dari organisasi sosial. Beberapa
sekali perabot kecil yang ada di bawah lantai. nelayan mengeluh karena pendapatan mereka
Pipa distribusi air bersih yang mengalir menuju berkurang, karena ikan dan udang sulit
rumah tangga ditinggikan pula. Pipa distribusi ditangkap ketika pasang tinggi. Tambak pun
air bersih selalu dicek oleh petugasnya, sehingga seolah – olah telah menjadi lautan. Para nelayan
apabila terjadi kebocoran bisa segera ditangani. dan petambak pun berinisiatif memasang
Biaya operasional distribusi air untuk setiap jaring/waring yang tinggi di sekeliling tambak
warga berbeda – beda tergantung pemakaian. untuk mempermudah menangkap ikan atau pun
Pemakaian permeter kubik dikenakan biaya Rp udang ketika air pasang tinggi.
2.500,00. Sumber air bersih warga sebagian
besar dari sumur artesis yang kedalamannya
mencapai 150 m. Penggunaan sumur artesis
justru akan memperberat muka bumi, sehingga
menyebabkan turunnya muka tanah, namun
masyarakat belum menyadari sepenuhnya.
Penggunaan Penampung Air Hujan, sebagaia
alternatif mendapatkan air bersih belum
Gambar 6 Gambar 7
Aktivitas Petani Tambak Memperbaiki Waring Tiang Listrik Dengan Pipa PVC dan Beton di
di Desa Sriwulan Desa Sriwulan
dilakukan bisa lebih termodifikasi Corpuz, V., Chavez, Soriano. 2008. Panduan
mejadi lebih baik. tentang Perubahan Iklim dan
2. Untuk dapat menghadapi bencana rob Masyarakat Adat. Tebtebba,
secara maksimal melalui adaptasi
Indegenous Peoples’ International
masyarakat sebaiknya kita memperbaiki
masyarakat yang ada, dalam hal ini Centre for Policy Research and
ditujukan untuk masyarakat kelas sosial Education.
ekonomi rendah dengan memberikan
pendidikan yang layak berupa beasiswa Departemen Kelautan dan Perikanan. Panduan
sehingga nantinya masyarakat kalangan Penyusunan RencanaKawasan
tersebut mampu menjadi cerdas dan Permukiman Pesisir.
mampu meningkatkan perekonomian
mereka sehingga mereka tanggap Dahuri, Rokhimin. 1996.Pengelolaan Sumber
terhadap bencana rob dan tidak pasrah Daya Wilayah Pesisir Dan Lautan
begitu saja dikarenakan alasan Secara Terpadu. Jakarta: PT Prandya
ekonomi. Pramita
3. Perlu adanya perhatian penuh untuk
daerah yang terkena bencana rob untuk Dalyono, 2005. Psikologi Pendidikan. Jakarta.
melakukan tindakan antisipasi yang Rineka Cipta
terencana yang dilakukan oleh
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Kodoatie, Robert J dan Roestam Sjarief. 2010.
Kabupaten Demak serta Lembaga Sosial Tata Ruang Air. Yogyakarta: ANDI
Masyarakat yang peduli terhadap
lingkungan. Sehingga lingkup Mubyarto. 2001. Profil Kehidupan Sosial
masyarakat di sekitar bencana rob bisa
Ekonomi Masyarakat Petani Tebu.
lebih tanggap dalam menghadapinya.
Sukadana Udik. Lampung Utara.
DAFTAR PUSTAKA
Soeparwoto, dkk. 2005. Psikologi
Anonim. 2011. UU No. 1 Tahun 2011 Tentang
Perkembangan. Semarang: Upt Mkk
Perumahan dan Kawasan Permukiman.
UNNES.
Anonim. 2007. UU No. 27 Tahun 2007 Tentang
Sukadana, A.A. 1983. Antropologi Ekologi.
Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-
Surabaya: Airlangga University Press.
Pulau Kecil.
Sugiyono.1998. Metode Penelitian Kuantitatif,
Balai Besar Meteorologi dan Geofisika. 2005.
Tinjauan Umum Bencana Alam dan Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta
Mitigasinya. Disampaikan pada Seminar Bandung
Bencana Alam HAGI di Makassar 24
Februari 2005. www.demakkab.go.id