Anda di halaman 1dari 30

SISTEM MONETER,UANG,DAN RUANG LINGKUP

LEMBAGA KEUANGAN BANK

OLEH KELOMPOK 1:
1. NASLY BETSYEBA MAHALIA LONI (1810020155)
2. ADY C.WILIAM LY (1810020107)
3. DEDI PRASETYO KAJI (1810020124)
4. CHRISTINA NATALIA PARERA (1810020100)
5. MARCELLLUS KENEDY PURNAMA SUBIN (1810020097)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
KUPANG
2019
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI .......................................................................................... i


KATA PENGANTAR ............................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................... 1


1.1 Latar Belakang ........................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................... 1
1.3 Tujuan Penulisan ..................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................ 3


2.1 Pengertian uang,kriteria,fungsi,dan jenis-jenis uang .............. 3
2.2 Sejarah jenis uang di Indonesia .............................................. 6
2.3 Pengertian bank,dan sejarah bank ........................................... 7
2.4 Jenis-jenis bank,dan kegiatan di bank .................................... 12
2.5 Penilaian kesehatan bank,dan penggabungan usaha
Bank ....................................................................................... 17
2.6 Pembinaan dan pengawasan bank .......................................... 21
2.7 Rahasia bank,dan sanksi administrasi..................................... 22

BAB III PENUTUP................................................................................. 25


3.1 Kesimpulan ............................................................................. 25
3.2 Saran........................................................................................ 26

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 27

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat dan rahmat-
Nya kami bisa menyelesaikan makalah tentang system moneter,uang,dan lembaga
keuangan bank.
makalah ini dibuat guna memenuhi nilai tugas mata kuliah Bank dan lembaga
keuangan.
Kami mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah membantu sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh
karena itu, kritik serta saran yang bersifat membangun sangat Kami harapkan demi
penyempurnaan makalah ini.
Semoga makalah ini di jadikan referensi bagi masyarakat dan bermanfaat untuk
pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.

Kupang,13 februari 2020

Penyusun

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Pengertian uang secara luas adalah sesuatu yang dapat diterima secara umum
sebagai alat pembayaran dalam suatu wilayah tertentu atau sebagai alat Pembayaran
utang, atau sebagai alat untuk melakukan pembelian barang dan jasa.
Secara umum uang tidak hanya berfungsi sebagai alat tukar, tetapi juga
memiliki fungsi-fungsi lainnya seperti sebagai alat satuan hitung, penimbun
kekayaan, atau sebagai standar dan cicilan utang. Kemudian uang biasanya hanya
dapat dipergunakan dalam satu wilayah tertentu, misalnya negara, karena bisa saja
satu mata uang tertentu tidak berlaku di negara lain dan sebaliknya, namun bisa saja
satu mata uang negara tertentu berlaku di semua negara,seperti mata uang US Dollar.

Menurut undang-undang RI Nomor 10 Tahun 1998 tanggal 10 November 1998


tentang perbankan,yang dimaksud dengan BANK adalah " badan usaha yang
menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan menyalurkannya kepada
masyarakat dalam bentuk kredit Atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka
meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1.2.1 Apa itu uang?apa saja kriteria uang,dan fungsi serta jenis dari uang?
1.2.2 Bagaimana sejarah jenis-jenis uang di Indonesia?
1.2.3 Apa itu Bank,dan bagaimana sejarahnya?
1.2.4 Apa saja jenis-jenis Bank dan kegiatan yang ada di Bank?
1.2.5 Bagaimana kesehatan Bank,dan penggabungan usaha Bank?
1.2.6 Bagaimana pembinaan,dan pengawasan Bank?
1.2.7 Apa itu rahasia Bank,dan sanksi administrasi?
1.3 TUJUAN PENULISAN
1.3.1 Memahami apa itu uang,apa saja kriteria uang,dan fungsi serta jenis dari uang

1
1.3.2 Mengetahui bagaimana sejarah jenis-jenis uang di Indonesia
1.3.3 Memahami apa itu Bank,dan bagaimana sejarahnya
1.3.4 Mengetahui apa saja jenis-jenis Bank dan kegiatan yang ada di Bank
1.3.5 Mengetahui bagaimana kesehatan Bank,dan penggabungan usaha Bank
1.3.6 Mengetahui bagaimana pembinaan,dan pengawasan Bank
1.3.7 Mengetahui apa itu rahasia Bank,dan sanksi administrasi

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN UANG,KRITERIA UANG,FUNGSI UANG DAN JENIS-JENIS


UANG
2.1.1 Pengertian Uang

Pengertian uang secara luas adalah sesuatu yang dapat diterima secara umum
sebagai alat pembayaran dalam suatu wilayah tertentu atau sebagai alat Pembayaran
utang, ataupun sebagai alat untuk melakukan pembelian barang dan jasa.
Secara umum uang tidak hanya berfungsi sebagai alat tukar, tetapi juga memiliki
fungsi-fungsi lainnya seperti sebagai alat satuan hitung, penimbun kekayaan, atau
sebagai standar dan cicilan utang. Kemudian uang biasanya hanya dapat
dipergunakan dalam satu wilayah tertentu, misalnya negara, karena bisa saja satu
mata uang tertentu tidak berlaku di negara lain dan sebaliknya, namun bisa saja satu
mata uang negara tertentu berlaku di semua negara,seperti mata uang US Dollar.
2.1.2 Kriteria Uang
Kriteria sesuatu agar dapat dikatakan sebagai uang haruslah memenuhi
persyaratan sebagai berikut
2.1.2.1 Ada jaminan
Setiap uang yang diterbitkan dijamin oleh pemerintah negara tertentu.
Dengan adanya jaminan dari pemerintah tertentu, maka kepercayaan untuk
menggunakan uang untuk berbagai keperluan mendapat kepercayaan dari
masyarakat luas.
2.1.2.2 Disukai umum
Artinya uang harus dapat diterima secara umum penggunaannya Apakah
sebagai alat tukar, penimbun kekayaan atau sebagai standar dan cicilan utang.
2.1.2.3 Nilai yang stabil
Nilai uang harus memiliki kestabilan dan ketetapan serta diusahakan
fluktuasi nya sekecil mungkin.

3
2.1.2.4 Mudah disimpan
Uang harus mudah disimpan di berbagai tempat termasuk dalam tempat
yang kecil, namun dalam jumlah yang besar. Bank harus memiliki
fleksibilitas.
2.1.2.5 Mudah dibawa
Uang harus mudah dibawa kemanapun dengan kata lain mudah untuk
dipindahkan dari satu tempat ke tempat lain,atau dari satu tangan ke tangan
yang lain dengan fisik kecil dan nominal besar sekalipun.
2.1.2.6 Tidak mudah rusak
Uang harusnya tidak mudah rusak dalam berbagai kondisi,baik
robak,ataupun luntur mengingat frekuensi pemindahan uang dari satu tempat
ke tangan lainnya demikian besar.
2.1.2.7 Mudah dibagi
Uang Harus mudah dibagi dalam satuan unit tertentu dengan berbagai
nominal,mulai dari yang terkecil.
2.1.2.8 Suplai harus elastis
Agar perdagangan dan usaha menjadi lancar jumlah uang yang beredar di
masyarakat haruslah mencukupi. Tersedianya uang dalam jumlah yang cukup
disesuaikan dengan kondisi usaha atau kondisi perekonomian suatu wilayah.
2.1.3 Fungsi Uang
Fungsi-fungsi dari uang secara umum yang ada dewasa ini adalah sebagai
berikut
2.1.3.1 Alat tukar menukar
Dalam hal ini uang digunakan sebagai alat untuk membeli atau menjual
suatu barang maupun jasa.Penggunaan uang sebagai alat tukar bisa digunakan
terhadap segala jenis barang.
2.1.3.2 Satuan hitung
Fungsi uang sebagai satuan hitung menunjukkan nilai dari barang dan
jasa yang dijual atau dibeli. Besar kecilnya nilai yang dijadikan sebagai
satuan hitung dalam menentukan harga barang dan jasa secara mudah.
2.1.3.3 Penimbun kekeyaan

4
Dengan menyimpan uang berarti kita menyimpan atau menimbang
kekayaan sejumlah uang yang disimpan, tersebut tidak akan berubah. Uang
yang disimpan kekayaan dapat berupa uang tunai atau uang yang disimpan di
bank dalam bentuk rekening.
2.1.3.4 Standar pencicilan utang
Dengan adanya uang akan mempermudah menentukan standar dan
cicilan utang piutang secara tepat dan cepat, baik secara tunai maupun secara
angsuran.
2.1.4 Jenis-Jenis Uang
Uang sebagai alat untuk melakukan berbagai kegiatan sehari-hari terbagi dalam
beberapa jenis. Pembagian ini sesuai dengan keperluan berbagai pihak yang
membutuhkan.

Adapun jenis-jenis uang yang dapat dilihat dari berbagai sisi adalah sebagai
berikut.
2.1.4.1 Berdasarkan Bahan
 Uang logam, yaitu uang yang koin yang terbuat dari logam baik aluminium,
nikel, emas, perak, atau perunggu.
 Uang kertas, yaitu merupakan bahannya terbuat dari kertas atau bahan
lainnya. Uang kertas biasanya dalam bentuk nominal yang lebih besar, dan
dibuat kertas yang berkualitas tinggi sehingga tidak mudah sobek.

2.1.4.2 Berdasarkan nilai


 Bernilai penuh, merupakan uang yang nilai intrinsiknya sama dengan nilai
nominalnya, sebagai contoh uang logam, Di mana nilai bahan untuk membuat
uang tersebut sama dengan nominal yang tertulis di uang.
 Nilai tidak penuh, merupakan uang yang nilai intrinsiknya lebih kecil dari
nilai nominalnya, sebagai contoh uang yang terbuat dari kertas.

2.1.4.3 Berdasarkan lembaga


 Uang kartal, merupakan uang yang diterbitkan oleh bank sentral baik uang
logam maupun uang kertas

5
 Uang giral, merupakan uang yang diterbitkan oleh bank umum seperti
cek,bilyed giro,treveller chaque,dan credit card.

2.1.4.4 Berdasarkan kawasan


 Uang lokal, merupakan uang yang berlaku di suatu negara tertentu, seperti
rupiah di Indonesia atau Ringgit di Malaysia.
 Uang regional, merupakan uang yang berlaku di kawasan tertentu yang
lebih luas dari uang lokal seperti untuk kawasan benua Eropa berlaku mata
uang tunggal Eropa yaitu EURO.
 Uang internasional, merupakan uang yang berlaku antar negara seperti US
Dollar, dan menjadi standar pembayaran internasional.

2.2 SEJARAH JENIS-JENIS UANG DI INDONESIA


perkembangan jenis mata uang yang beredar di Indonesia setelah kemerdekaan
1945 beragam.hal ini tentu tidak terlepas dari kondisi dan situasi yang penuh gejolak
pascakemerdekaan tersebut.namun,setelah tahun 1951 dengan berlakunya hokum darurat
No.20 Tahun 27 September 1951,ditetapkan alat pembayaran yang sah,kecuali irian
barat,adalah rupiah.kemudian diperkuat lagi dengan keluarnya Undang-Undang Pokok
Perbankan Nomor 13 Tahun 1908 yang menetapkan satuan hitung uangindonesia adalah
Rupiah dan disingkat Rp.

2.2.1 ORI
ORI atau Uang Republik Indonesia yang berlaku hanya di pulau jawa
saja,disamping ada mata uang lainya.

2.2.2 URIDAB
URIDAB, yaitu Uang Republik Indonesia yang hanya di daerah Banten.
2.2.3 URIPS
URIPS, yaitu Uang Republik Indonesia yang berlaku di Provinsi sumatera,hanya
sebagian saja.
2.2.4 URITA
URITA, Uang Republik Indonesia yang berlaku di Tapanuli saja.

6
2.2.5 URIPSU
URIPSU, yaitu Uang Republik Indonesia yang berlaku di Provinsi sumatera
utara saja.
2.2.6 URIBA
URIBA, yaitu Uang Republik Indonesia yang berlaku di Daerah Aceh.
2.2.7 UDMP
UDMP,yaitu Uang Dewan Mandat Pertahanan daerah Palembang yang berlaku
di Palembang.

2.3 PENGERTIAN BANK,DAN SEJARAH PERBANKAN


2.3.1 Pengertian Bank
Menurut undang-undang RI Nomor 10 Tahun 1998 tanggal 10 November 1998
tentang perbankan,yang dimaksud dengan BANK adalah " badan usaha yang
menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan menyalurkannya kepada
masyarakat dalam bentuk kredit Atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka
meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
Secara lebih luas dapat diartikan bank adalah merupakan perusahaan yang
bergerak dalam bidang keuangan, artinya aktivitas perbankan selalu berkaitan dengan
bidang keuangan.
Aktivitas perbankan yang pertama adalah menghimpun dana dari masyarakat
luas yang dikenal dengan istilah di dunia perbankan adalah kegiatan funding. Agar
masyarakat mau menyimpan uangnya di bank, maka pihak perbankan memberikan
rangsangan berupa balas jasa yang akan diberikan kepada si penyimpan. Balas jasa
tersebut berupa bunga, bagi hasil, hadiah, dan lainnya. Semakin tinggi balas jasa
yang diberikan, akan menambah minat masyarakat untuk menyimpan uangnya.
Peroleh dana dalam bentuk simpanan dari masyarakat, maka oleh perbankan
dana tersebut diputarkan kembali atau dijual kembali ke masyarakat dalam bentuk
pinjaman atau lebih dikenal dengan istilah kredit(lending). Dalam pemberian kredit
juga dikenakan jasa pinjaman kepada penerima kredit(debitur) dalam bentuk bunga
dan biaya administrasi. Sedangkan bagi bank yang berdasarkan prinsip syariah dapat
berdasarkan bagi hasil atau penyertaan modal.

7
Keuntungan utama dari bisnis perbankan yang berdasarkan prinsip konvensional
diperoleh dari selisih bunga simpanan yang diberikan kepada penyimpan dengan
bunga pinjaman atau kredit yang disalurkan. Keuntungan dari selisih bunga ini di
bank dikenal dengan istilah spread based. Apabila suatu bank mengalami suatu
kerugian dari selisih bunga, maka istilah ini dikenal dengan nama negatif spread.
Bagi bank yang berdasarkan prinsip syariah tidak dikenal istilah bungah dalam
memberikan jasa kepada penyimpan maupun peminjam. Ini jasa bank yang diberikan
disesuaikan dengan prinsip syariah sesuai dengan hukum Islam. Prinsip syariah yang
ditetapkan syariah adalah pemberian berdasarkan prinsip bagi hasil.
Disamping itu, perbankan juga melakukan kegiatan jasa-jasa pendukung lainnya.
Jasa-jasa ini diberikan untuk mendukung kelancaran kegiatan menghimpun dan
menyalurkan dana, baik yang berhubungan langsung dengan kegiatan simpan dan
kredit maupun tidak langsung. Jasa perbankan lainnya antara lain meliputi:
 Pemindahan uang(transfer)
 Jasa penagihan(inkaso)
 Jasa kliring(clearing)
 Jasa penjualan mata uang asing(valas)
 Jasa safe deposit box
 Ttavellers cheque
 Bank card
 Bank draft
 Letter of Credit(L/C)
 Bank garansi dan referensi Bank
 Dan jasa bank lainnya.

2.3.2 Sejarah Perbankan


2.3.2.1 Asal mula kegiatan perbankan
Sejarah mencatat asal mula dikenalnya kegiatan perbankan adalah
pada zaman kerajaan tempo dulu di daratan Eropa. Kemudian usaha
perbankan ini berkembang ke Asia Barat oleh para pedagang.
Perkembangan perbankan di Asia, Afrika, dan Amerika dibawa oleh bangsa

8
Eropa pada saat melakukan penjajahan ke negara jajahannya baik di Asia,
maupun benua Amerika.
Dalam perjalanan sejarah kerajaan tempo dulu mungkin penukaran
uang dilakukan antar kerajaan yang satu dengan kerajaan yang lain.
Kegiatan penukaran uang ini sekarang dikenal dengan nama pedagang
valuta asing(money charger). Kemudian dalam perkembangan selanjutnya
kegiatan operasional perbankan berkembang lagi menjadi tempat penitipan
uang atau yang disebut sekarang ini kegiatan simpanan. Berikutnya kegiatan
perbankan bertambah dengan kegiatan peminjaman uang. Uang yang
disimpan oleh masyarakat oleh perbankan dipinjamkan kembali ke
masyarakat yang membutuhkannya.
Jasa-jasa bank lainnya menyusul Sesuai dengan perkembangan zaman
dan kebutuhan masyarakat yang semakin beragam. Akibat dari kebutuhan
masyarakat akan Jasa Keuangan semakin meningkat dan beragam,maka
peranan dunia Perbankan semakin dibutuhkan oleh seluruh lapisan
masyarakat baik yang berada di negara maju maupun negara berkembang.
Bahkan dewasa ini Perkembangan perbankan semakin pesat dan modern,
mainkan semakin mendominasi ekonomi dan bisnis suatu negara.
2.3.2.2 sejarah perbankan
Usaha perbankan itu sendiri baru dimulai dari zaman Babylonia
kemudian dilanjutkan ke zaman yunani kuno dan romawi. Namun, pada saat
ini tugas utama bank hanyalah sebagai tempat tukar menukar uang.
Seiring dengan perkembangan perdagangan dunia, perkembangan
perbankan pun semakin pesat karena perkembangan dunia perbankan tidak
terlepas dari perkembangan perdagangan.Perkembangan perdagangan
semula hanya di daratan Eropa akhirnya menyebar ke Asia Barat. Bank-
Bank yang sudah terkenal pada saat itu di benua Eropa adalah Bank Vanesia
Tahun 1171,kemudian menyusul Bank Of Genoa,dan Bank Of Barcalona
tah tun 1320.sebaliknya perkembangan Perbankan di daratan inggris baru
dimulai pada abad ke-16. Namun karena Inggris yang begitu aktif mencari

9
daerah perdagangan yang kemudian a di jajah,maka perkembangan
Perbankan pun ikut dibawah ke Negara jajahannya.
Sejarah perbankan di Indonesia tidak terlepas dari zaman penjajahan
Hindia Belanda. Pada saat itu terdapat beberapa bank yang memegang
peranan penting di Hindia Belanda. Bang bang ya ada yaitu antara lain:
 De Javasche nv
 De Post Paar Bank
 De Algemenevolks crediet Bank
 Nederland Handles Maatscappij (NHM)
 Nationale Habdles Bank(NHB)
 De Escompto Bank NV

Disamping itu,terdapat pula bank-bank milik pribumi, Cina, Jepang,


dan Eropa lainnya. Bank-bank tersebut antara lain:
 Bank nasional indonesia
 Bank Abuan Saudagar
 NV Bank boemi
 The charteredbank of india
 The Yokohama species bank.
 The Madsui Bank
 The bank of china
 Batavia Bank

Di zaman kemerdekaan perbankan di Indonesia bertambah maju dan


berkembang lagi. Beberapa bank Belanda dinasionalisi oleh pemerintah
Indonesia. Bank-bank yang ada di zaman awal kemerdekaan antara lain:
 Bank Negara Indonesia yang didirikan tanggal 5 Juli 1946 kemudian
menjadi BNI 1946.
 Bank Rakyat Indonesia yang didirikan tanggal 22 Februari 1946. Bank
ini berasal dari DE ALGEMENE VOLK CREDIET bank atau syomin
ginko.

10
 Bank Surakarta MAI(maskapai adil makmur) tahun 1945 di Solo.
 Bank Indonesia di Palembang tahun 1946.
 Bank Dagang Nasional Indonesia tahun 1946 di Medan.
 Indonesian Banking corporation tahun 1947 di Yogyakarta, kemudian
menjadi Bank Amerta.
 NV bank Sulawesi di Manado tahun 1946.
 Bank Dagang Indonesia NV di Banjarmasin tahun 1949.
 Kalimantan corporation trending Samarinda tahun 1950 kemudian
merger dengan bank Pasifik.
 Bang Timur NV di Semarang berganti nama menjadi bank gemari,
kemudian merger dengan Bank Central Asia(BCA) tahun 1949.

2.3.2.3 Sejarah bank pemerintah


Secara singkat sejarah bank bank milik pemerintah yaitu sebagai
berikut.
 Bank Sentral
Bank sentral di Indonesia adalah Bank Indonesia(BI) berdasarkan
undang-undang nomor 13 tahun 1968. Kemudian ditegaskan lagi
dengan undang-undang nomor 23 tahun 1999. Bank ini berasal dari De
javasche Bank yang dinasionalisasikan tahun 1951.
 Bank Rakyat Indonesia dan bank ekspor impor

Ini berasal dari De Algemene Volkcredit Bank, kemudian dilebur


menjadi unit yang bergerak di bidang rural dan eksim dipisah lagi
menjadi Bank BRI, dan yang membidangi exim menjadi Bank ekspor
impor Indonesia.
 Bank Negara Indonesia 1946(BNI)
Jalankan fungsi BNI unit 3 dengan undang-undang nomor 17 tahun
1968 berubah menjadi Bank Negara Indonesia 1946.
 Bank Dagang Negara (BDN)

11
BDN berasal dari Escompto Bank yang dinasionalisasi dengan PP
13 tahun 1960, namun PP ini diganti undang-undang Nomor 18 Tahun
1968.
 Bank Bumi Daya( DBD)
BPD semula berasal dari Netherlandsch indisch headle Bank yang
menjadi nasional handelsbank, selanjutnya bank ini menjadi Bank
Negara Indonesia unit 4 dan berdasarkan undang-undang nomor 19
tahun 1968 menjadi Bank Bumi Daya.
 Bang Indonesia(Bapindo)
Bapindo didirikan dengan UU Nomor 21 tahun 1960 yang
merupakan kelanjutan dari bank industri negara(Bin) tahun 1951.
 Bank Pembangunan Daerah(BPD)
Bank ini didirikan di daerah daerah tingkat 1, dasar pendirian
adalah undang-undang nomor 13 tahun 1962.
 Bank Tabungan Negara(BTN)
BTN berasal dari De post paar bank yang kemudian menjadi Bank
Tabungan pos tahun 1950, dan selanjutnya menjadi Bank Negara
Indonesia unit 5 dan terakhir menjadi Bank Tabungan Negara dengan
undang-undang nomor 20 tahun 1968.
 Bank Mandiri
Bank ini merupakan hasil merger antara Bank Bumi Daya(BBD),
Bank Dagang Negara(BDN), Bank Pembangunan Indonesia(Bapindo),
dan bank ekspor impor(eksim). Hasil merger keempat bank ini
dilaksanakan pada tahun 1999.

2.4 JENIS-JENIS BANK DAN KEGIATAN DI BANK


2.4.1 Jenis-jenis Bank
Jenis perbankan dewasa ini dapat ditinjau dari berbagai segi antara lain:
2.4.1.1 Dilihat dari segi fungsinya
Menurut undang-undang pokok perbankan nomor 14 tahun 1967 jenis
perbankan menurut fungsinya terdiri dari:
12
 Bank umum
 Bank Pembangunan
 Bank Tabungan
 Bank pasar
 Bank desa
 Lumbung desa
 Bank pegawai
Dan bank lainnya

Namun setelah keluar UU pokok perbankan Nomor 7 Tahun 1992 dan


ditegaskan lagi dengan keluarnya undang-undang RI Nomor 10 tahun 1998
maka jenis perbankan terdiri dari:
 Bank umum

Bank umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara


konvensional dan/atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam
kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.
 Bank perkreditan Rakyat(BPR)

BPR adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara


konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya
tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Artinya di sini
kegiatan BPR jauh lebih sempit jika dibandingkan dengan kegiatan
bank umum.
2.4.1.2 Dilihat dari segi kepemilikannya
 Bank milik pemerintah

Dimana baik akte pendirian maupun modalnya dimiliki oleh


pemerintah sehingga seluruh keuntungan bank ini dimiliki oleh
pemerintah pula. Contoh bank milik pemerintah antara lain Bank BNI,
BRI, dan BTN.
 Bank milik swasta nasional

13
Bank jenis ini seluruh atau sebagian besarnya dimiliki oleh swasta
nasional serta aktif pendiriannya pun didirikan oleh swasta, begitu pula
pembagian keuntungan untuk keuntungan swasta pula. Contoh bank
milik swasta antara lain. Bank Muamalat, BCA, Bumi putera.
 Bank milik asing

Bang jenis ini merupakan cabang dari bank yang ada di luar negeri,
baik milik swasta asing atau pemerintah asing. Jelas kepemilikannya
pun dimiliki oleh pihak luar negeri. Contoh bank ini adalah, Bank of
America, Bank of Tokyo, dan Citi Bank.
 Bank milik campuran

Kepemilikan saham bank campuran dimiliki oleh pihak asing dan


pihak swasta nasional. Kepemilikan sahamnya secara mayoritas
dipegang oleh warga negara Indonesia. Contoh bank milik campuran
antara lain Inter Pacific bank, bank merincorp, bank finconesia.

2.4.1.3 Dilihat dari segi status


Dilihat dari segi kemampuannya dalam melayani masyarakat, maka
bank umum dapat dibagi kedalam dua macam. Pembagian jenis ini disebut
juga pembagian berdasarkan kedudukan atau status bank tersebut. Yang
dimaksud adalah sebagai berikut:
 Bank devisa

Merupakan bank yang dapat melakukan transaksi ke luar negeri


atau yang berhubungan dengan mata uang asing secara keseluruhan.
 Bank non devisa

Merupakan bank yang belum mempunyai izin untuk melakukan


transaksi sebagai Bank devisa sehingga tidak dapat melakukan
transaksi seperti halnya Bank devisa.

2.4.1.4 Dilihat dari segi cara menentukan harga


 Bank yang berdasarkan prinsip konvensional

14
Mayoritas bank yang berkembang di Indonesia dewasa ini adalah
bank yang berorientasi pada prinsip konvensional. Dalam mencari
keuntungan dan menentukan harga kepada para nasabah, bank yang
berdasarkan prinsip konvensional menggunakan dua metode yaitu:
menetapkan bunga sebagai harga, baik simpanan seperti giro,
tabungan maupun deposito. Dan yang kedua adalah untuk jasa-jasa
bank lainnya Barat menggunakan atau menetapkan berbagai biaya-
biaya dalam nominal atau persentase tertentu.
 Bank yang berdasarkan prinsip syariah

Dalam menentukan harga atau mencari keuntungan bagi bank yang


berdasarkan prinsip syariah adalah sebagai berikut: biaya and
berdasarkan prinsip bagi hasil, pembiayaan berdasarkan prinsip
penyertaan modal, prinsip jual beli barang dengan memperoleh
keuntungan, gayaan barang modal berdasarkan sewa murni tanpa
pilihan, atau dengan adanya pilihan pemindahan kepemilikan atas
barang yang disewa dari pihak bank oleh pihak lain

2.4.2 Kegiatan-kegiatan Bank


Dalam melaksanakan kegiatan bank dibedakan antara kegiatan bank umum dan
kegiatan bank pengkreditan rakyat
2.4.2.1 kegiatan-kegiatan bank umum
 menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk giro, simpanan
tabungan, dan simpanan deposito.
 menyalurkan dana ke masyarakat dalam bentuk kredit investasi, kredit
modal kerja, Dan kredit perdagangan.
 memberikan jasa-jasa bank lainnya seperti transfer, inkaso, kliring, dan
lainnya.

2.4.2.2 kegiatan-kegiatan bank perkreditan rakyat


 menghimpun dana dalam bentuk simpanan tabungan, dan simpanan
deposito.

15
 menyalurkan dana dalam bentuk kredit investasi, kredit kerja, kredit
perdagangan.
 larangan-larangan bagi Bank pengkreditan Rakyat adalah sebagai
berikut: menerima simpanan giro, mengikuti kliring, melakukan
kegiatan valuta asing,dan melakukan kegiatan perasuransian.

2.4.2.3 kegiatan-kegiatan bank campuran dan bank asing


Kegiatan bank umum campuran dan bank asing dewasa ini adalah
sebagai berikut:
 Dalam mencari dana bank asing dan bank campuran dilarang
menerima simpanan dalam bentuk simpanan tabungan.
 kredit yang diberikan lebih diarahkan ke bidang-bidang tertentu
seperti sepulang perdagangan internasional, bidang industri dan
produksi, penanaman modal asing, dan kredit yang tidak dapat
dipenuhi oleh Bank Swasta Nasional.
 Untuk jasa-jasa bank lainnya juga dapat dilakukan oleh bank umum
campuran dan asing sebagaimana layaknya bank umum yang ada di
Indonesia seperti jasa transfer, jasa kliring, jasa inkaso dan lainnya.

2.4.4.4 Izin pendirian dan bentuk hukum Bank


Pendirian suatu perusahaan dalam bentuk apapun haruslah mendapat
izin dari instansi yang berkaitan terlebih dahulu, demikian pula izin untuk
melakukan usaha perbankan.
Bagi perbankan sebelum melakukan kegiatannya harus memperoleh
izin dari Bank Indonesia. Artinya jika ingin mendirikan bank atau
pembukaan cabang baru Maka diharuskan untuk memenuhi berbagai
Persyaratan yang telah ditentukan Bank Indonesia.
Persyaratan yang wajib dipenuhi menurut Undang-undang Nomor 10
Tahun 1998 sekurang-kurangnya adalah:
 susunan organisasi dan kepengurusan
 permodalan
 kepemilikan

16
 keahlian di bidang perbankan
 kelayakan rencana kerja

2.5 PENILAIAN KESEHATAN BANK DAN PENGGABUNGAN USAHA BANK

2.5.1 Penilaian Kesehatan Bank


Untuk menilai suatu kesehatan Bank dapat diliat dari berbagai segi.penilaian ini
bertujuan untuk menentukan apakah bank tersebut dalam kondisi yang sehat,cukup
sehat,kurang sehat dan tidak sehat.sehingga Bank Indonesia sebagai pengawas dan
Pembina bank-bank dapat memberika arahan atau petunjuk bagaimana bank
tersebut harus di jalankan atau bahkan di hentikan kegiatan operasionalnya.
ukuran untuk melakukan penilaina kesehatan bank telah di tentukan oleh Bank
Indonesia.kepada bank-bank di haruskan membuat laporan baik bersifat
rutin,ataupun secara berkala mengenai seluruh aktifitasnya,dalam satu periode
tertentu.
penilaian kesehatan bank dilakukan setiap tahun,apakah ada peningkatan atau
penurunan.penilaian untuk menentukan kondisi suatu bank biasanya menggunakan
analisa CAMELS (capital,asset,management,earning,liquidity dansensitivity)
2.5.1.1 Aspek permodalan (capital)
yang dinilai adalah permodalan yang ada didasarkan kepada
kewajiban penyedia modalminimum Bank.penilaian tersebut didasarkan
kepada CAR (Capital adequacy Ratio) yang telah di tetapkan BI.
perbandingan rasio tersebut adalah rasio modal terhadap aktiva tertimbang
menurut rasio dan sesuai ketentuan pemerintah CAR tahun 1999 minimal
8%.
2.5.1.2 Aspek kualitas asset
yaitu untuk menilai jenis-jenis asset yang dimiliki oleh Bank.penilaian
asset harus sesuai dengan peraturan oleh BI dengan mempertimbangkan
antara aktiva produktif yang diklasifikasikan dengan aktiva
produktif.kemudian rasio penyisihan penghapusan aktiva produktif
diklasifikasikan.

17
2.5.1.3 Aspek kualitas manajemen (management)
kualitas manajemen dapat dilihat dari segi pendidikan dan pengalaman
dari karyawannya dalam menangani berbagai kasu-kasus yang
terjadi.dalam aspek ini yang dinilai adalah manajemen
permodalan,manajemen kualitas aktiva,menejemen umum,manajemen
rentabilitas,dan menejemen liquiditas.
2.5.1.4 Aspek liquiditas
suatu bank dapat dikatakan liquid,apabila bank yang bersangkutan
dapat membayar utang-utangnya terutama simpanan tabungan,giro,dan
deposito pada saat ditagih,dan dapat pula memenuhi semua permohonan
kredit yang layak di biayai.
2.5.1.5 Aspek rentabilitas
Merupakan ukuran kemampuan bank dalam meningkatkan laba nya
apakah, setiap periode atau untuk mengukur tingkat efisiensi usaha dan
profitabilitas yang dicapai bank yang bersangkutan. Bank yang sehat adalah
bank yang diukur secara rentabilitas yang terus meningkat.
2.5.1.6 Aspek sensitifitas
Aspek ini mulai diberlakukan oleh Bank Indonesia sejak bulan Mei
2004. Perbankan harus memperhatikan dua unsur,yaitu:tingakat perolehan
laba yang harus dicapai dan risiko yang harus dihadapi. Resiko yang harus
diperhitungkan berkaitan erat dengan sensitifitas perbankan.
Selanjutnya masing-masing aspek di atas diberikan nilai, kemudian
dijumlahkan secara keseluruhan dari komponen yang dinilai, hasil dari
penilaian ini ditetapkan ke dalam 4 golongan predikat kesehatan bank
sebagai berikut :

NILAI KREDIT PREDIKAT

81-100 SEHAT
66-<81 CUKUP SEHA
51-<66 KURANG SEHAT
0-<51 TIDAK SEHAT

18
2.5.2 penggabungan usaha Bank
Tujuan utama didirikannya perusahaan adalah agar dapat hidup terus. Ada
kalanya perusahaan hanya bertahan 2 atau 3 tahun kemudian bubar pulau yang
sampai beranak pinanak dari generasi ke generasi berikutnya. Hal ini disebabkan
berbagai faktor terutama disebabkan oleh faktor manajemen. Untuk mencapai
tujuan agar tetap survive, memang tidak mudah, Hal ini disebabkan banyak hal-hal
yang sulit untuk diprediksi Apa yang akan terjadi di masa depan.
Perusahaan yang mengalami kesulitan dan kemudian akan mengancam
kehidupannya banyak cara yang dapat dilakukan agar tetap hidup dan berkembang
terus. Salah satunya adalah bergabung dengan perusahaan lain.
Penggabungan dalam dunia perbankan tidak hanya bagi bank yang dinilai
tidak sehat saja, bank yang sehat pun dapat pula bergabung dengan bank lainnya
sesuai dengan tujuan bank tersebut. Sebagai contoh bank dapat bergabung dengan
tujuan untuk menguasai pasar.
Adapun penggabungan yang dapat dilihat atau yang biasa dilakukan di
Indonesia adalah sebagai berikut:
2.5.2.1 Merger
Adalah penggabungan dari 2 bank atau lebih dengan cara tetap
mempertahankan berdirinya salah satu dari bank dan membubarkan bank
yang lain tanpa melikuidasi terlebih dahulu.
Penggabungan tersebut dapat dilakukan dengan cara menggabungkan
seluruh saham bank lainnya yang ikut bergabung menjadi satu dengan Bank
yang dipilih untuk dijadikan bank yang akan dipertahankan.
2.5.2.2 Kinsolidasi
Yaitu penggabungan dari dua bank atau lebih dengan cara mendirikan
bank baru dan membubarkan bank-bank tersebut tanpa melikuidasi terlebih
dahulu.
2.5.2.3 Akuisisi
Merupakan pengambilalihan kepemilikan suatu bank berakibat
beralihnya pengendalian terhadap bank. Dalam penggabungan dengan

19
bentuk akuisisi biasanya nama bank yang diakuisisi tidak berubah hanyalah
kepemilikannya.
Ada beberapa alasan suatu bank melakukan merger, konsolidasi, dan akuisisi,
yaitu antara lain sebagai berikut:
 masalah kesehatan bank maksudnya apabila bank sudah dinyatakan
tidak sehat oleh Bank Indonesia.
 yang dimiliki relatif kecil sehingga untuk melakukan ekspansi terlalu
sulit.
 manajemen bank yang semrawut atau kurang profesional sehingga,
perusahaan terus merugi dan sulit berkembang.
 administrasi yang kurang teratur dan masih tradisional, sebaiknya
bank melakukan penggabungan atau peleburan sehingga diharapkan
administrasinya menjadi baik.
 ingin menguasai pasar. Tujuannya tidak diumumkan secara jelas
kepada pihak luar diketahui oleh mereka yang hendak ikut merger.

Untuk mengadakan penggabungan bank baik secara merger, konsolidasi,


dan akuisisi dapat dilakukan atas:
 inisiatif bank yang bersangkutan atau
 permintaan Bank Indonesia atau
 insentif Badan Khusus yang bersifat sementara dalam rangka penyehatan
bank.

Izin untuk melakukan merger, konsolidasi, dan akuisisi harus memenuhi


daratan sebagai berikut:
 telah memperoleh persetujuan dari rapat umum pemegang
saham(RUPS) bagi bank yang berbentuk badan hukum perseroan
terbatas atau rapat sejenis bagi bank yang berbentuk lainnya.
 memenuhi rasio kecukupan modal yang telah ditetapkan oleh Bank
Indonesia.
 calon anggota direksi dan dewan komisaris tidak termasuk daftar
orang yang tercela di bidang perbankan.

20
 dalam hal akuisisi, maka bank wajib memenuhi ketentuan mengenai
modal yang diatur oleh Bank Indonesia

2.6 PEMBINAAN DAN PENGAWASAN BANK


Kegiatan perbankan yang dilakukan sehari-hari, baik oleh bank umum maupun bank
perkreditan rakyat tidak terlepas dari kesalahan. Kesalahan ini dapat Sengaja maupun tidak
sengaja. Oleh karena itu, agar dunia dapat berjalan sesuai dengan peraturan yang telah
ditetapkan, maka perlu dilakukan pembinaan dan pengawasan terhadap segala aktivitas
yang dilakukan oleh dunia perbankan. Pelaksanaan pembinaan dan pengawasan terhadap
dunia perbankan di Indonesia dilakukan oleh Bank Indonesia.
Dalam hal pembinaan dan pengawasan tersebut Bank Indonesia menetapkan
kesehatan bank yang meliputi aspek kecukupan modal, kualitas aset, kualitas manajemen,
likuiditas, rentabilitas, solvabilitas dan aspek lain yang berhubungan dengan usaha bank
dan wajib melakukan kegiatan usaha Sesuai dengan prinsip kehati-hatian.
Kemudian pihak perbankan wajib memelihara kesehatan bank tersebut sesuai dengan
aturan yang berlaku dan wajib menyampaikan semua informasi yang dibutuhkan oleh bank
Indonesia dan wajib pula menyediakan informasi mengenai kemungkinan timbulnya resiko
kerugian sehubungan dengan transaksi nasabah yang dilakukan melalui bank. Demikian
pula bank Indonesia berhak untuk memeriksa semua catatan dan berkas-berkas yang ada
baik secara berkala maupun atau setiap waktu jika diperlukan.
Perbankan wajib pula menyampaikan kepada Bank Indonesia tentang laporan
keuangannya, baik berupa neraca, laporan laba rugi, ataupun laporan perubahan modal
dalam waktu dan bentuk yang telah ditetapkan.
Apabila menurut penilaian Bank Indonesia menilai suatu bank mengalami kesulitan
dan membahayakan kelangsungan hidupnya, maka Bank Indonesia dapat melakukan
tindakan agar:
2.6.1 pemegang saham menambah modal
2.6.2 pemegang saham mengganti dewan komisaris atau direksi bank
2.6.3 bank menghapusbukukan kredit atau pembiayaan berdasarkan prinsip syariah yang
macet dan memperhitungkan kerugian bank dengan modal nya
2.6.4 melakukan merger atau konsolidasi dengan bank lain.

21
2.6.5 dijual kepada pembeli yang bersedia mengambil alih seluruh kewajiban.
2.6.6 menyerahkan pengelolaan seluruh atau sebagian kegiatan bank kepada pihak lain
2.6.7 menjual sebagian atau seluruh harta dan/ atau kewajiban kepada bank atau pihak
lain.

Kemudian apabila tindakan di atas tidak mampu untuk mengatasi kesulitan yang
dihadapi bank Indonesia dapat membahayakan Sistem perbankan, maka pimpinan bank
indonesia dapat mencabut izin usaha Bank dan memerintahkan direksi bank untuk segera
menyelenggarakan rapat umum pemegang saham (RUPS) guna membubarkan badan
hukum bank dan membentuk tim likuidasi.

Oleh karena itu, pembinaan perbankan perlu terus dijalankan agar pihak perbankan
selalu mematuhi rambu-rambu yang telah ditetapkan. Perbedaan ini juga ditunjukkan untuk
kepentingan kemajuan bank itu sendiri agar jangan menderita kerugian disamping
kepentingan nasional. Pembinaan dan dijalankan juga agar tetap konsisten Sehingga dalam
pelaksanaan di lapangan tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

2.7 RAHASIA BANK DAN SANGSI ADMINISTRASI


Dikarenakan kegiatan dunia perbankan mengelola uang masyarakat, maka bank wajib
pula menjaga kepercayaan yang diberikan masyarakat. Bank wajib menjamin keamanan
uang tersebut agar benar-benar aman. Agar keamanan nasabahnya terjamin pihak
perbankan dilarang untuk memberikan keterangan yang tercatat pada bank tentang keadaan
keuangan dan hal-hal lain dari nasabah nya. Dengan kata lain, bank harus menjaga rahasia
tentang keadaan keuangan nasabah dan apabila melanggar kerahasiaan ini perbankan akan
dikenakan sanksi.
Namun dalam kasus tertentu kerahasiaan bank tidak berlaku untuk nasabah. Misalnya:
2.7.1 Untuk kepentingan perpajakan pimpinan Bank Indonesia atas permintaan Menteri
Keuangan berwenang mengeluarkan perintah tertulis kepada bank agar
memberikan keterangan dan memperlihatkan bukti-bukti tentang keuangan
nasabahnya simpanan tertentu kepada pejabat pajak.

22
2.7.2 Untuk penyelesaian yang sudah diserahkan kepada badan urusan piutang negara/
panitia urusan piutang negara. Pimpinan Bank Indonesia memberikan izin kepada
pejabat bank urusan piutang negara untuk memperoleh keterangan dari bank
mengenai simpanan nasabah debitur.
2.7.3 Untuk kepentingan peradilan dan perkara pidana, pimpinan Bank Indonesia dapat
memberikan izin kepada polisi, Jaksa atau Hakim untuk memperoleh keterangan
dari bank mengenai simpanan tersangka atau terdakwa pada bank.
2.7.4 Dalam rangka tukar menukar informasi antar bank, direksi bank dapat
memberitahukan keadaan keuangan nasabahnya kepada bank lain.

Bagi pihak yang merasa dirugikan oleh keterangan yang diberikan oleh bank, mereka
berhak untuk mengetahui isi Keterangan tersebut dan diminta pembetulan jika terdapat
kesalahan dalam keterangan yang diberikan. Pelanggaran terhadap berbagai aturan yang
berlaku, termasuk kerasian bank, maka akan dikenakan sanksi tertentu sesuai dengan yang
tercantum dalam undang-undang Nomor 10 tahun 1998.
Sanksi juga diberikan kepada siapa saja yang melakukan kegiatan perbankan seperti
menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan tanpa izin. Bank Indonesia.
Pelanggaran tersebut diancam dengan pidana penjara sekurang-kurangnya lima tahun
penjara, dan paling lambat 15 tahun serta denda sekurang-kurangnya
Rp.10.000.000.000,`(sepuluh miliar rupiah) dan paling banyak Rp.200.000.000.000,` (dua
ratus miliar rupiah).
Kemudian sanksi juga diberikan kepada anggota dewan komisaris, Direksi atau
pegawai bank atau pihak terafiliasi lainnya yang dengan sengaja memberikan keterangan
yang wajib dirahasiakan seperti memberi keterangan mengenai nasabah penyimpan dan
disimpan nya, diancam dengan pidana penjara sekurang-kurangnya 2 tahun dan paling
lama 4 tahun serta denda sekurang-kurangnyaRp.4.000.000.000,`(empat miliar rupiah) dan
paling banyak Rp.8.000.000.000,`(delapan miliar rupiah)
Perbankan juga harus menyampaikan laporan keuangan berupa neraca dan laporan
laba rugi serta penjelasannya secara berkala dalam waktu dan bentuk yang telah ditetapkan
dan telah telah diaudit oleh akuntan publik.

23
Selanjutnya apabila anggota dewan komisaris direksi atau pegawai bank dengan
sengaja
 membuat atau menyebabkan adanya pencatatan palsu dalam pembukuan atau dalam
laporan maupun dalam dokumen atau laporan kegiatan usaha, laporan transaksi atau
rekening suatu bank.
 menghilangkan atau tidak memasukkan atau menyebabkan tidak dilakukannya
pencatatan dalam pembukuan atau laporan kegiatan usaha, laporan transaksi atau
rekening suatu bank.
 mengubah, mengaburkan atau menyembunyikan, menghapuskan atau menghilangkan
adanya suatu pencatatan dalam pembukuan atau dalam laporan maupun dalam
dokumen atau laporan kegiatan usaha, laporan transaksi atau rekening atau dengan
sengaja bank mengubah, mengaburkan, menghilangkan, menyembunyikan atau
merusak catatan pembukuan.
Akan Terancam dengan pidana penjara sekurang-kurangnya 5 tahun dan paling
lama 15 tahun serta denda sekurang-kurangnya Rp.10.000.000.000,`(sepuluh miliar
rupiah) dan paling banyak Rp.200.000.000.000,`(dua ratus miliar rupiah)

24
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
3.1.1 Uang
Uang adalah sesuatu yang dapat diterima secara umum sebagai alat pembayaran
dalam suatu wilayah tertentu atau sebagai alat Pembayaran utang, atau sebagai alat
untuk melakukan pembelian barang dan jasa.
Agar dapat dikatakan uang maka harus memiliki kriteria sebagai berikut:
Ada jaminan,Disukai umum,Nilai yang stabil,Mudah disimpan,Mudah dibawa,Tidak
mudah rusak,Mudah dibagi dan Suplai harus elastis.
Fungsi-fungsi dari uang secara umum yang ada dewasa ini adalah sebagai : Alat
tukar menukar,Satuan hitung,Penimbun kekeyaan,dan sebagai Standar pencicilan
utang.
3.1.2 Bank
Menurut undang-undang RI Nomor 10 Tahun 1998 tanggal 10 November 1998
tentang perbankan,yang dimaksud dengan BANK adalah " badan usaha yang
menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan menyalurkannya kepada
masyarakat dalam bentuk kredit Atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka
meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
Secara lebih luas dapat diartikan bank adalah merupakan perusahaan yang
bergerak dalam bidang keuangan, artinya aktivitas perbankan selalu berkaitan dengan
bidang keuangan.
Jenis perbankan dewasa ini dapat ditinjau dari berbagai segi antara lain:
Dilihat dari segi fungsinya :
 Bank umum
 Bank Pembangunan
 Bank Tabungan
 Bank pasar
 Bank desa

25
 Lumbung desa
 Bank pegawai
Dan bank lainnya

Namun setelah keluar UU pokok perbankan Nomor 7 Tahun 1992 dan


ditegaskan lagi dengan keluarnya undang-undang RI Nomor 10 tahun 1998
maka jenis perbankan terdiri dari: Bank umum dan BPR
Dilihat dari segi kepemilikannya
 Bank milik pemerintah
 Bank milik swasta nasional
 Bank milik asing
 Bank milik campuran

Dilihat dari segi status


 Bank devisa
 Bank non devisa

Dilihat dari segi cara menentukan harga


 Bank yang berdasarkan prinsip konvensional
 Bank yang berdasarkan prinsip syariah

3.2 SARAN
Dengan membaca dan mempelajari makala ini,dapat membawa pedoman baik dan
pengertian terhadap Sistem moneter,uang,dan lembaga keuangan Bank di dalam
perekonomian indonesia.

26
DAFTAR PUSTAKA

Dr.Kasmir.2014.”Bank Dan Lembaga Keuangan Lainya”.Jakarta.


PT RajaGrafindo Persada.

27

Anda mungkin juga menyukai