DISUSUN OLEH :
I. Standar Kompetensi
Dengan mata kuliah ini mahasiswa mampu melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu
nifas dengan pendekatan manajemen kebidanan.
II. Kompetensi Dasar
Pada akhir perkuliahan mahasiswa mampu memahami tentang respon orang tua
terhadap bayi baru lahir
III. Indikator
1. Mahasiswa mampu menjelaskan respon orang tua terhadap bounding attachment.
2. Mahasiswa mampu menjelaskan respon ayah dan keluarga terhadap bayi baru lahir.
3. Mahasiswa mampu menjelaskan respon orang tua terhadap sibling rivally.
IV. Tujuan Pembelajaran
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti perkuliahan, mahasiswa mampu memahami respon orang tua
terhadap bayi baru lahir.
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti perkuliahan, mahasiswa mampu:
a. Menjelaskan respon orang tua terhadap bounding attachment.
b. Menjelaskan respon ayah dan keluarga terhadap bayi baru lahir.
c. Menjelaskan respon orang tua terhadap sibling rivally.
V. Materi Pembelajaran
1. Respon orang tua terhadap bounding attachment.
2. Respon ayah dan keluarga terhadap bayi baru lahir.
3. Respon orang tua terhadap sibling rivally.
VI. Metode Pembelajaran
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
VII. Media dan alat
1. LCD
2. Laptop
3. Whiteboard
4. Spidol
VIII. Kegiatan Pembelajaran
Tahap
Kegiatan Dosen Kegiatan Mahasiswa Media Metode
kegiatan
Pendahuluan 1. Mengucapkan 1. Menjawab salam LCD Ceramah
(2 menit) salam 2. Mendengarkan dan Laptop Tanya
2. Apersepsi menjawab jawab
pembelajaran 3. Menangggapi dan
tentang respon menjawab
orang tua terhadap 4. Mendengarkan
bayi baru lahir
3. Menjelaskan
pokok bahasan
4. Menjelaskan
tujuan
pembelajaran
Penyajian 1. Penyajian materi Mendengarkan Lcd Ceramah
( 6 menit) a. Menjelaskan Laptop Tanya
respon orang Spidol jawab
tua terhadap Whiteboard
bounding
attachment
b. Menjelaskan
respon ayah dan
keluarga
terhadap bayi
baru lahir
c. Menjelaskan
respon orang
tua terhadap
sibling rivally
d. Memberikan Mengajukan
kesempatan kesempatan bertanya
kepada
mahasiswa
untuk bertanya
Penutup 1. Mengajukan Menjawab dan Lcd Ceramah
( 2 menit) pertanyaan secara menanggapi Laptop Tanya
lisan seputar Spidol jawab
materi yang telah Whiteboard
diberikan
2. Bersama-sama Menanggapi dan
dengan mendengarkan
mahasiswa
menyimpulkan
materi pelajaran
yang telah
diberikan
3. Memberikan tugas
kepada mahasiswa
dalam bentuk
rangkuman pada
mata kuliah
selanjutnya
4. Menutup
pertemuan dan Menjawab salam
mengucapkan
salam
IX. Evaluasi
1. Prosedur : Tanya Jawab
2. Jenis : Lisan
3. Soal :
dimana sebagai hasil dari suatu interaksi terus menerus antara bayi dan orang
Bounding (keterikatan)
individu lain
Touch (Sentuhan)
Voice (Suara)
Buku Utama
1. Eny Retna Ambarwati, 2008, Asuhan Kebidanan Nifas.
2. Suhermi, 2009, Perawatan Masa Nifas.
3. Saleha Siti, 2009, Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas.
LAMPIRAN MATERI
A. BOUNDING ATTACMENT
Bounding attachment / keterikatan awal / ikatan batin adalah suatu proses dimana
sebagai hasil dari suatu interaksi terus menerus antara bayi dan orang tua yang bersifat
saling mencintai, memberikan keduanya pemenuhan emosiaonal dan saling
membutuhkan. Proses ikatan batin antara ibu dengan bayinya ini diaawali dengan kasih
sayang terhadap bayi yang dikandung, dan dapat dimulai sejak kehamilan.
Ikatan batin antara bayi dan orangtuanya berkaitan erat dengan pertumbuhan
psikologi sehat dan tumbuh kembang bayi.
Beberapa pemikiran dasar dari keterkaitan ini antara lain :
1. Keterkaitan atau ikatan batin ini tidak dimulai saat kelahiran.tetaoi siibu telah
memelihara bayinya selama kehamilan, baik siibu maupun siayah telah
berangaan-angan tentang bayi mereka kelak.hal ini bisa menjadi perasaan
positif,negative, netral.
2. Kelahiran merupakan sebuah moment didalam kontinum keterkaitan ibu dengan
bayinya ketika sibayi bergerak keluar dari dalam tubuhnya.
3. Hubungan antara ibu dan bayi adalah suatu simbiosis yang saling membutuhkan
Rasa cinta menimbulkan ikatan batin / ketrikatan.
Untuk memperkuat ikatan ibu dengan bayi (marshall kalus)menyarankan ibu agar
menciptakan waktu berduaan bersama bayi untuk saling mengenal lebih dalam dan
menikmati kebersamaan yang disebut babymoon
Cara melakukan bounding ada bermacam-macam antara lain:
1. Pemberian ASI ekslusif
Dengan pemberian ASI segera setelah lahir, secara langsung bayi akan mengalami
kontak kulit dengan ibunya yang menjadikan ibu merasa bangga dan diperlukan
rasa yang dibutuhkan oleh semua manusia.
2. Rawat gabung
Rawat gabung merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan agar antara ibu
dan bayi terjalin proses lekat (early infant mother bounding) akibat sentuhan
badan antara ibu dan bayinya. Hal ini sangat mempengaruhi perkembangan
psikologis bayi selanjutnya, karena kehangatan tubuh ibu merupakan stimulasi
mental yang mutlak dibutuhkan oleh bayi. Bayi yang merasa aman dan terlindung,
merupakan dasar terbentuknya rasa percaya diri dikemudian hari.
3. Kontak mata
Beberapa ibu berkata begitu bayinya bisa memandang mereka,mereka merasa
lebih dekat dengan bayinya. Orang tua dan bayi akan menggunakan lebih banyak
waktu untuk saling memandang. Seringkali dalam posisi bertatapan. Bayi baru
lahir dapat diletakkan lebih dekat untuk dapat melihat pada orang tuanya.
4. Suara
Mendengar dan merenspon suara antara orang tua dan bayinya sangat penting.
Suara tersebut membuat mereka yakin bahwa bayinya dalam keadaan sehat.
Tangis tersebut membuat mereka melakukan tindakan menghibur.
Tahap-tahap bounding attachment
1. Perkenalan (acquaintance), dengan melakukan kontak mata, menyentuh,
berbicara, dan mengeksplorasi segera setelah mengenal bayinya.
2. Bounding (keterikatan)
3. Attachment, perasaan kasih sayang yang mengikat individu dengan individu lain
Hambatan bounding attachment
1. Kurang support sistem
2. Ibu dengan risiko
3. Bayi dengan risiko
4. Kehadiaran bayi yang tidak diinginkan
Oleh karena itu agar segi positif tersebut dapat dicapai, maka orang tua harus menjadi
fasilitator.
Mengatasi Sibling Rivalry
Beberapa hal yang perlu diperhatikan orang tua untuk mengatasi sibling rivalry,
sehingga anak dapat bergaul dengan baik, antara lain: