I. Pendahuluan
Indikator mutu klinis adalah pengukuran manajemen klinis dan/atau luaran
pelayanan (Collopy 2000) dan diwujudkan dalam angka (Takaki et al. 2013). Indikator
mutu, dengan demikian, selalu merupakan pengukuran kuantitatif atau semi kuantitatif
yang memiliki numerator (pembilang) dan denominator (penyebut / pembagi).
Umumnya, denominator adalah populasi tertentu dan numerator adalah kelompok
dalam populasi yang memiliki karakteristik tertentu.
Terlepas dari beberapa nilai standar dalam SPM tersebut yang tidak dapat
dilampaui, acuan tersebut memberikan sistematika yang baik dalam membuat
indikator. Setiap indikator dijelaskan dengan beberapa aspek seperti judul indikator,
definisi operasional, tujuan, dimensi mutu, numerator, denominator, frekuensi
pengukuran, sumber data, dan penanggung jawab pengumpulan data.
Pengukuran dapat dilakukan bila tahu apa yang diukur. Dengan demikian, judul
dan definisi operasional indikator telah jelas. Definisi operasional yang dimaksud di sini
termasuk definisi operasional numerator dan denominator. Dimensi mutu sesuai
permenkes mengacu pada dimensi mutu World Health Organization (WHO), yaitu
efektif, efisien, mudah diakses, diterima/berpusat pada pasien, tidak berpihak, dan
aman (World Health Organization 2006).
1. Dashboard System
a. Jumlah Indikator Mutu
b. Rata - rata Penilaian Mutu
c. Grafik indikator mutu
2. Indikator Mutu
a. Pengisian Indikator Mutu berdasarkan unit atau kelompok tertentu
3. Indikator Validasi
a. Pengisian Indikator Mutu sebagai data validasi
4. Data Induk
a. Data induk indikator mutu
b. Data induk unit pelayanan
c. Data induk grup atau kelompok pengguna aplikasi
d. Data induk pengguna
e. Data induk kategori indikator mutu
f. Data induk tipe Indikator Mutu
g. Frekuensi pengisian data indikator mutu
h. Satuan indikator mutu
i. Kategori pelaporan indikator mutu
5. Laporan
a. Laporan Indikator Mutu unit atau ruangan
b. Laporan Indikator Mutu Validasi