Anda di halaman 1dari 3

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

Pembangunan Sistem Informasi Indikator Mutu Rumah Sakit


Tahun Anggaran 2019

I. Pendahuluan
Indikator mutu klinis adalah pengukuran manajemen klinis dan/atau luaran
pelayanan (Collopy 2000) dan diwujudkan dalam angka (Takaki et al. 2013). Indikator
mutu, dengan demikian, selalu merupakan pengukuran kuantitatif atau semi kuantitatif
yang memiliki numerator (pembilang) dan denominator (penyebut / pembagi).
Umumnya, denominator adalah populasi tertentu dan numerator adalah kelompok
dalam populasi yang memiliki karakteristik tertentu.

Agency for Healthcare Research and Quality (AHRQ) di Amerika Serikat


mempublikasikan empat kelompok indikator mutu, yaitu prevention quality indicator,
inpatient quality indicator, patient safety indicator, dan pediatric quality indicator
(dapat diakses di sini). Sementara itu, Joint Commission International juga menerbitkan
International Hospital Inpatient Quality Measures yang terdiri dari sepuluh kelompok
indikator klinis (dapat diunduh di sini). Contoh dari kedua sumber tersebut sering
dipakai bergantian dalam ceramah mengenai akreditasi rumah sakit di Indonesia.

Di Indonesia, penetapan indikator dipandu Peraturan Menteri Kesehatan No. 129


Tahun 2008 tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM) Rumah Sakit. Dalam lampiran
Permenkes tersebut, diatur 21 jenis pelayanan dan 107 indikator yang telah ditetapkan
standar minimalnya dengan nilai tertentu. Kementrian Kesehatan menetapkan standar
ini menjadi tolak ukur pelayanan rumah sakit badan layanan umum daerah.

Terlepas dari beberapa nilai standar dalam SPM tersebut yang tidak dapat
dilampaui, acuan tersebut memberikan sistematika yang baik dalam membuat
indikator. Setiap indikator dijelaskan dengan beberapa aspek seperti judul indikator,
definisi operasional, tujuan, dimensi mutu, numerator, denominator, frekuensi
pengukuran, sumber data, dan penanggung jawab pengumpulan data.
Pengukuran dapat dilakukan bila tahu apa yang diukur. Dengan demikian, judul
dan definisi operasional indikator telah jelas. Definisi operasional yang dimaksud di sini
termasuk definisi operasional numerator dan denominator. Dimensi mutu sesuai
permenkes mengacu pada dimensi mutu World Health Organization (WHO), yaitu
efektif, efisien, mudah diakses, diterima/berpusat pada pasien, tidak berpihak, dan
aman (World Health Organization 2006).

II. Maksud dan Tujuan


Tujuan dari dilakukannya pembuatan atau pembangunan Sistem Informasi
Indikator Mutu Rumah Sakit antara lain,

1. Membantu mewujudkan visi dan misi RS


2. Membangun dan mengembangkan infrastruktur teknologi informasi
3. Meningkatkan nilai mutu atau kualitas RS di masyarakat sebagai RS yang
mengedepankan pelayanan
4. Membantu dalam melakukan pengisian data indikator mutu di Rumah Sakit
5. Membantu dalam memantau dan melakukan analisa terhadap indikator mutu
Rumah Sakit
6. Memenuhi standar kebutuhan akreditasi Rumah Sakit
7. Adanya tuntutan untuk terus berinovasi menjadi lebih baik

III. Lokasi Kegiatan


Kegiatan pekerjaan pembangunan Sistem Informasi Indikator Mutu Rumah Sakit
berlokasi di Rumah Sakit Umum Daerah ‘Mardi Waluyo’ Kota Blitar.

IV. Ruang Lingkup Pekerjaan


Ruang lingkup dalam paket pekerjaan pembangunan atau pembuatan Sistem
Informasi Indikator Mutu Rumah Sakit (SIMRS) berlokasi di Rumah Sakit Umum Daerah
‘Mardi Waluyo’ Kota Blitar yaitu,

1. Dashboard System
a. Jumlah Indikator Mutu
b. Rata - rata Penilaian Mutu
c. Grafik indikator mutu
2. Indikator Mutu
a. Pengisian Indikator Mutu berdasarkan unit atau kelompok tertentu
3. Indikator Validasi
a. Pengisian Indikator Mutu sebagai data validasi
4. Data Induk
a. Data induk indikator mutu
b. Data induk unit pelayanan
c. Data induk grup atau kelompok pengguna aplikasi
d. Data induk pengguna
e. Data induk kategori indikator mutu
f. Data induk tipe Indikator Mutu
g. Frekuensi pengisian data indikator mutu
h. Satuan indikator mutu
i. Kategori pelaporan indikator mutu
5. Laporan
a. Laporan Indikator Mutu unit atau ruangan
b. Laporan Indikator Mutu Validasi

V. Keluaran Hasil Pekerjaan


Keluaran yang dihasilkan dari pelaksanaan pekerjaan ini adalah :

1. Aplikasi Sistem Informasi Indukator Mutu Rumah Sakit


2. Melakukan Pelatihan dan Pendampingan Penggunaan Aplikasi
3. Laporan Hasil Akhir Pembuatan Aplikasi
4. Source Code Program Aplikasi

Anda mungkin juga menyukai