net/publication/320510159
CITATIONS READS
0 5,144
4 authors, including:
Riky Adhiharto
Politeknik Manufaktur Negeri Bandung
17 PUBLICATIONS 0 CITATIONS
SEE PROFILE
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
RANCANG BANGUN MESIN PLASTIC WASTE SHREDDER DENGAN KAPASITAS 15 KG/HARI View project
All content following this page was uploaded by Riky Adhiharto on 20 October 2017.
Analisis Perancangan Manufaktur dan Perakitan Untuk Karburator Sepeda Motor Matic
Manufacturing and Assembly Design Analysis for The Matic Motorcycle Carburetor
Henky S. Nugroho, Riky Adhiharto, Joko Setiawan, dan A. Harvey Hutama Jati S.
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengaplikasikan parameter-parameter penting yang
berkaitan dengan proses perakitan dan proses manufaktur untuk sample komponen produk karburator sepeda
motor matic melalui pendekatan metode Design for Manufacture and Assembly (DFMA). Secara ekonomis
rancangan yang berhasil adalah tergantung dari jaminan kualitas produk yang tinggi serta biaya manufaktur dan
assembly yang rendah. Karburator merupakan komponen utama yang mencampur udara dan bahan bakar untuk
sebuah mesin pembakaran dalam, yang tersusun dari 41 komponen penyusun yang terbagi menjadi 3 kelompok
utama, yaitu top set, main body set dan float set. Simplifikasi komponen karburator difokuskan untuk mereduksi
jumlah interface antar komponen produk terutama pada sub kelompok thortle stop set, needle set, top head set dan
main bleed set, dengan total akhir menjadi 35 komponen. Sedangkan untuk proses dan jenis material masih
dipergunakan sesuai dengan original desain dengan pertimbangan faktor standarisasi.
Pada tahap awal hasil dari simplifikasi pada 4 sub bagian komponen karburator dipergunakan untuk
mengetahui efisiensi waktu perakitan produk original dan hasil simplifikasi, dimana terdapat 3 variabel proses,
yaitu handling, insertion dan fastening. Dari hasil seleksi tahap desain manufaktur melalui tabulasi worksheet,
jenis material yang dipergunakan antara lain stainless steel dan cooper. Untuk proses manufakturnya
menggunakan proses stamping dan machining. Untuk mengetahui efisiensi waktu dan biaya proses manufaktur
machining dari desain awal dan hasil redesain masing-masing komponen produk karburator, dilakukan dengan
aplikasi sebuah model yang memiliki variabel yaitu Tool type, Setup time (tw), Load/unload time (tt), Tool
positioning time (tpt), Spesific cutting energy (ps), Power available (Pm), Rate of source generation (vf), Milling
feed speed (vf), Machining time corrected for tool wear (tm), Time corrected for approach allowance (tm).
Perhitungan untuk proses stamping dilakukan untuk mengetahui waktu dan biaya pembuatan die set untuk proses
blanking, drawing dan piercing berdasarkan perhitungan manufacturing point masing-masing proses.
Setelah dilakukan perubahan simplifikasi komponen karburator untuk mendapatkan produk yang
optimum dengan pendekatan metode DFMA didapatkan hasil tabulasi dan analisa untuk efisiensi waktu dan biaya
pada masing-masing proses yaitu: Proses assembly sebesar 32 %; Proses manufaktur machining untuk needle set
sebesar 4%, main bleed set sebesar 43% dan thortle stop set sebesar 24 %; Proses manufaktur stamping dies
stamping dies sub komponen top head karburator sebesar 46%. Sedangkan untuk cost per part didapatkan
efisiensi sebesar 50%. Berdasarkan analisa dari hasil aplikasi metode DFMA, didapat bahwa pengurangan
interface atau penggabungan komponen dapat meningkatkan saving time dan cost pada proses assembly (DFA)
dan proses manufaktur (DFM) machining dan stamping.
1
Paper o. 221 Proceeding Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin XII (SNTTM XII)
Universitas Lampung, Bandar Lampung, 23-24 Oktober 2013
menciptakan waktu yang lebih cepat ke pemasaran bakar. Dan main body set merupakan bagian yang
(time-to-market). berfungsi utama sebagai pengabut atau tempat
Untuk karburator sepeda motor matic dibagi pencampuran bahan bakar dan udara untuk
atas tiga kelompok struktur, yaitu: top set, main body kemudian dikabutkan untuk masuk keruang bakar.
set dan float set. Top set merupakan bagian Dari setiap kelompok tersebut tersusun atas
karburator sebagai pengatur udara masuk ke komponen penyusun yang dapat dilihat pada
karburator. Float set merupakan bagian yang diagram di bawah ini.
berfungsi untuk mengatur banyak sedikitnya bahan
Dalam penelitan ini bertujuan untuk Perancangan untuk Manufaktur dan Perakitan
mengidentifikasi dan mengaplikasikan (DFMA)
parameter-parameter penting yang berkaitan dengan DFMA merupakan satu set pedoman yang
proses manufaktur dan proses assembly komponen dikembangkan untuk memastikan bahwa produk ini
produk melalui pendekatan metode Design for dirancang dengan tepat sehingga dapat dengan
Manufacture and Assembly (DFMA). Dari hasil mudah dan efisien diproduki serta dirakit dengan
analisa rancangan karburator dengan melakukan usaha, waktu, dan biaya yang minimum. [Boothroyd,
penyederhanaan struktur produk melalui redesain 2011]
komponen untuk nantinya mendapatkan efisiensi
cost (biaya) dan time (waktu) untuk proses perakitan
(DFA) dan proses manufaktur (DFM) dari produk
yang sudah ada sebelumnya tanpa mengurangi atau
bisa saja meningkatkan nilai (reliability) dari produk
itu sendiri. Dimana desain original terdiri dari 41
komponen, akan disederhanakan menjadi 35
komponen difokuskan pada 4 sub komponen yaitu
thortle stop set, needle set, top head set dan main
bleed set.
Penerapan prinsip DFMA bisa dilakukan
untuk pengembangan desain produk yang sudah
diproduksi atau yang telah ada sebelumnya dan
terutama untuk pengembangan produk yang masih
dalam tahap konsep desain. DFMA juga memastikan
Gambar 2. Diagram Konsep DFMA
bahwa transisi dari tahap desain untuk tahap
produksi berjalan halus dan secepat mungkin.
Ruang lingkup DFMA terdiri dari desain
2
Paper o. 221 Proceeding Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin XII (SNTTM XII)
Universitas Lampung, Bandar Lampung, 23-24 Oktober 2013
untuk proses manufaktur produk (DFM), desain 3. Perkiraan biaya manufaktur, volume produksi
untuk proses perakitan produk (DFA), desain untuk dan waktu peluncuran produk.
pengaruh lingkungan (DFE), dan desain untuk Setiap produk yang akan di desain maupun
pelayanan atau perawatan (DFS). Untuk penelitian re-desain, memerlukan analisa untuk memperoleh
ini akan difokuskan pada pengaruh dari penerapan keputusan dalam proses manufaktur yang akan
desain manufaktur (DFM) dan desain untuk dipilih. Bagian yang integral dari suatu desain untuk
perakitan (DFA). manufaktur merupakan pemilihan awal dari material
DFMA digunakan untuk 3 aktifitas utama dan kombinasi proses untuk manufaktur komponen,
sebagai berikut : [Boothroyd, 2011] yang dapat dikelompokkan menjadi beragam
Sebagai guide untuk tim desain dalam kriteria.
menyederhanakan struktur produk, mengurangi Suatu proses manufaktur dapat dikategorikan
biaya perakitan dan meningkatkan kwalitas. menjadi:
Sebagai alat bantu untuk mempelajari produk a. Primary process, contoh primary process ialah
pesaing, dan mengkuantifikasikan kerumitan casting, forging, dan injection molding.
proses manufaktur dan perakitan. b. Primary/ secondary process, contoh dari proses
Sebagai alat untuk mengontrol biaya dengan kategori ini ialah machining, grinding, dan
mengetahui peralatan utama produksi dan untuk broaching.
membantu melakukan negosiasi kontrak dengan c. Tertiary process, contoh dari proses ini ialah
suppliers. heat treatment dan surface treatment.
Untuk mengetahui tingkat keberhasilan
perancang dalam mendesain maupun mengubah Desain untuk Perakitan (DFA)
desain (re-desain) dengan menggunakan DFMA Istilah design for assembly (DFA) berarti
terdapat 14 prinsip sebagai acuan, yaitu: desain suatu produk untuk mendapatkan kemudahan
[designengineusa.com, 2012] dalam perakitannya. Tujuan utama DFA, yaitu:
1) Mengurangi jumlah part • Menyederhanakan perakitan produk untuk
2) Membuat part multi fungsi mendapatkan biaya serendah-rendahnya.
3) Mengurangi jumlah dan jenis sekrup • Mendesain atau mengembangkan produk yang
4) Menyediakan alat pembawa berkualitas dan tahan uji, serta memiliki
5) Menggunakan part dan alat yang standar reliability yang tinggi.
6) Mengutamakan model perakitan modular • Menganalisa komponen dan juga produk
7) Merakit secara searah / tidak melawan gravitasi seutuhnya dalam masalah perakitan dari saat
8) Desain part dengan keunggulan self locating dini dalam proses desain.
9) Meminimalkan jumlah permukaan Tujuan diatas merupakan tujuan atribut DFA,
10) Merakit dalam ruang terbuka adapun yang termasuk pada atribut ini adalah:
11) Menyederhanakan dan mengoptimalkan proses Part consolidation, yaitu kemampuan suatu
manufaktur proses untuk menggabungkan fungsi dari
12) Menghilangkan antar muka beberapa komponen pada suatu komponen.
13) Design part dengan kemungkinan pertukaran Alignment features, yaitu kemampuan suatu
bagian proses untuk menciptakan fitur yang sekiranya
14) Mencari toleransi yang tepat untuk dapat membuat jalur keselarasan untuk
meningkatkan kemampuan proses memfasilitasi perakitan.
Integral fasteners, yaitu keefektifan biaya dan
Desain untuk Manufaktur (DFM) cakupan dari elemen pengencangn yang dapat
Secara ekonomis rancangan yang berhasil didesain pada suatu komponen.
adalah tergantung dari jaminan kualitas produk yang DFA memiliki 3 kelompok metode untuk
tinggi serta biaya manufaktur yang minimum. merakit komponen produk, yaitu :
Design for manufacturing (DFM) merupakan salah a. Manual Assembly
satu metode untuk mencapai sasaran ini, dimana Proses handling, insertion dan fastening
DFM adalah suatu praktek pengembangan produk komponen untuk dirakit masih memanfaatkan
yang menekankan pada hal-hal yang berhubungan tenaga manual manusia.
dengan proses manufaktur. b. Fixed/Hard Automation
Informasi yang diperlukan dalam DFM, diantaranya: Metode ini menggunakan mesin dalam
1. Sketsa, gambar, spesifikasi produk, alternatif memproduksi, tetapi hanya untuk satu macam
rancangan. produk.
2. Pemahaman detail tentang proses produksi dan c. Soft Automation / Robot Assembly
perakitan. Proses assembly ini memasukkan penggunaan
robot dalam sistem assembly, dapat berupa
3
Paper o. 221 Proceeding Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin XII (SNTTM XII)
Universitas Lampung, Bandar Lampung, 23-24 Oktober 2013
single robot atau multi robot yang bekerja Hasil dan Pembahasan
secara simultan yang dikontrol oleh PLC atau
komputer. Identifikasi Komponen Karburator
Karburator adalah sebuah alat yang
mencampur udara dan bahan bakar untuk sebuah
mesin pembakaran dalam. Pencampuran bahan bakar
dengan udara dalam ukuran yang tepat untuk
kemudian disalurkan ke dalam ruang pembakaran
(silinder) dalam bentuk kabut. Untuk komponen
karburator sepeda motor matik terdapat 41
komponen seperti pada gambar 5 dan dijelaskan
fungsi masing-masing komponen pada tabel 1.
Metode Penelitian
4
Paper o. 221 Proceeding Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin XII (SNTTM XII)
Universitas Lampung, Bandar Lampung, 23-24 Oktober 2013
5
Paper o. 221 Proceeding Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin XII (SNTTM XII)
Universitas Lampung, Bandar Lampung, 23-24 Oktober 2013
dirubah-rubah. Ketika desain ketiga part sudah dapat tercover oleh spring diapraghma
tersebut digabungkan menjadi satu part, tidak akan tetapi material seat spring harus dilakukan
akan menghilangkan fungsi awal tetapi user penyesuaian dengan material yang lebih rigit
tidak lagi dapat melakukan setingan (default). karena besarnya tekanan spring diaprgahma.
- Untuk sub komponen stop thortle stop terdiri Untuk desain awal menggunakan material
dari 3 part yaitu seat spring, spring throttle stop plastik dengan proses molding, kemudian
dan o-ring. Part ini berfungsi sebagai penekan digantin dengan material stainless steel dengan
jarum neddle. Spring dan o-ring dapat proses machining.
dihilangkan karena fungsi kedua part tersebut
6
Paper o. 221 Proceeding Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin XII (SNTTM XII)
Universitas Lampung, Bandar Lampung, 23-24 Oktober 2013
Analisis Desain untuk Manufaktur Komponen Tabel 5. Perhitungan efisiensi proses machining
Karburator (DFM)
• Proses Machining
Proses machining adalah proses pemotongan
material menjadi bentuk benda kerja dengan
menggunakan perkakas potong yang dipasangkan
pada mesin perkakas. Kecepatan pemotongan harus
ditentukan agar waktu pemotongan sesuai dengan
yang diinginkan, permasalahan ini akan timbul dalam
perencanaan proses machining. Dalam proses Perhitungan difokuskan untuk 3 sub komponen
machining terdapat lima elemen dasar yang harus produk yang melalui proses manufaktur machining,
diperhatikan agar diperoleh waktu pemotongan yang yaitu thortle stop set (3 komponen), needle set (2
efisien dan produktivitas tinggi, yaitu kecepatan komponen), dan main bleed set (3 komponen), untuk
potong (cutting speed), kecepatan makan (feeding disederhanakan masing-masing menjadi satu
speed), kedalaman potong (depth of cut), waktu komponen. Berdasarkan hasil perhitungan waktu
pemotongan (cutting time), dan kecepatan yang didapat efisiensi proses machining untuk needle
penghasilan geram (rate of metal removal). set sebesar 4%, main bleed set sebesar 43% dan
thortle stop set sebesar 24 %.
7
Paper o. 221 Proceeding Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin XII (SNTTM XII)
Universitas Lampung, Bandar Lampung, 23-24 Oktober 2013
What is DFMA?.
http://designengineusa.com/storage/design_for_manu
facture_and_assembly.pdf, diakses pada tanggal 21
Desember 2012, pukul 10.43 AM
Kesimpulan
Dengan reduksi jumlah komponen karburator
dari jumlah awal 41 komponen menjadi 35
komponen, maka ragam dan bentuk 4 sub
komponen yang berubah tersebut, semakin
kompleks dan semakin sulit untuk dilakukan
proses manufaktur.
8
View publication stats