Anda di halaman 1dari 21

TUTORIAL

MATA KULIAH BLOK GIZI PENYAKIT TIDAK MENULAR

“ASUHAN GIZI PADA PENYAKIT KANKER”

Disusun Oleh :

VIRNALIA ANDINI (060115A015)

PROGRAM STUDI GIZI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

UNGARAN

2018
KASUS

Ny. T berusia 52 tahun dengan diagnosa Ca Ovarium Residif post


Kemoterapi Paclikal Caboplatin V. Dua tahun yang lalu telah dilakukan
pengangkatan rahim Ny. T dan sampai sekarang sudah melakukan 5 kali
kemoterapi. Pasien sering mengeluh mual dan sering muntah. Sehari-hari Ny. T
makan makanan yang kering-kering seperti hati atau daging ayam harus digoreng
hingga kering agar tidak amis, minum air putih 2 gelas/hari. Tinggi badan 150 cm,
berat badan satu bulan yang lalu 47,5 kg dan setelah masuk RS menjadi 45,5 kg.
Asupan energi 24 jam terakhir 737,6 Kkal, protein 21,2 g, lemak 43,8 g,
karbohidrat 69,9 g. Tekanan darah 120/80 mmHg, suhu 36,5°C, nadi 80x/menit,
RR 20 x/menit. Pemeriksaan laboratorium :
Pemeriksaan Hasil
Hemoglobin 10,9 g/dl
Hematokrit 33%
Eritrosit 3,29. 10³/µL
MCV 100ft
MCH 33,1pg
MCHC 33,1%
Leukosit 123.10³/µL
Trombosit 474.10³/µL
Ca-125 H 48,23
KATA SULIT

a. Ca ovarium Residif
Kanker merupakan salah satu gangguan pada system reproduksi
perempuan, kanker yang sering dialami oleh wanita adalah kanker payudara, kanker
leher rahim, kanker kolorektal, kanker ovarium. (Riskesdas, 2007). Kanker ganas
ovarium merupakan kanker ganas ginekologi ke dua terbanyak di seluruh dunia.
Pada tahun 2013 ditemukan 22240 kasus baru dengan angka kematian 14.030 (15
%). Kanker ovarium adalah penyebab utama kematian akibat kanker ginekologi
did u n i a D e n g a n m o d e r n i s a s i i n t e r v e n s i b e d a h d a n k e m o t e r a p i ,
k e b a n ya k a n p a s i e n mencapai respon klinis yang komplit. Bagaimanapun,
mayoritas pasien akhirnya akanmengalami rekurensi dan meninggal akibat kanker ovarium.
Gangguan pada mIR- dan miR-223 pada kanker ovarium rekuren adalah penyebab utama kanker
ovarium residif.
Setelah diberikan pengobatan dengan penyinaran maka tumor ganas sering tumbuh lagi.
Karena disebabkan terdapat sel tumor yang tertinggal yang kemudian tumbuh membesar menjadi
tumor ditempat yang sama. Sedangkan pada tumor jinak bersimpal, maka bila diangkat mudah
dikeluarkan seluruhnya, sehingga tidak da jaringan yang tertinggal dan menimbulkan residif.
b. Kemoterapi Paclikal Caboplatin V
Kemoterapi merupakan terapi kanker yang melibatkan penggunaan zat
kimia ataupun obat-obatan yang bertujuan untuk membunuh/menghabisi sel-sel
kanker dengan cara meracuninya. Kemoterapi telah digunakan sebagai standard
protocol pengobatan kanker sejak tahun 1950. Dalam proses kemoterapi, seringkali
Anda kehilangan nafsu makan. Untuk itu ikutilah tips-tips dibawah ini sehingga
Anda dapat tetap memperoleh asupan nutrisi yang cukup bagi tubuh :
1. Bila Anda hanya bisa makan bubur, buatlah bubur menado (ikan dan sayur-
sayuran). Jangan hanya makan bubur polos.
2. Untuk mengatasi rasa mual, makanlah dalam jumlah sedikit tapi sering.
Makan-makanan seperti: roti pita, crackers, granola bar (seperti soyjoy)
dapat menjadi pilihan
3. Sering seringlah mengkonsumsi snack ringan dari kacang-kacangan,
seperti: bubur kacang merah, edamame atau kacang rebus yang kaya protein
4. Gunakan blender Anda dan berkreasilah membuat smoothies berbahan
dasar pisang dan plain yoghurt yang yummy. Anda dapat menambahkan
strawberry, blueberry anggur dan kacang-kacangan (kenari, kacang tanah)
ke dalamnya. Beberapa jenis obat kanker dapat meninggalkan rasa baal
dalam mulut Anda. Mengkonsumsi smoothies selain enak, juga dapat
mengurangi perasaaan tidak enak tersebut.
c. Ca-125
CA-125 atau disebut juga Cancer Antigen 125 atau Carbohydrate Antigen
125 pertama kali ditemukan oleh Bast dkk pada tahun 1981. CA-125 terdapat pada
semua jaringan yang berasal dari derivat sel mesotel dan epitel coelomik,
diantaranya pleura, perikardium, peritoneum, tuba, endometrium dan endoserviks.
CA-125 merupakan glikoprotein transmembran yang memiliki karakteristik mirip
dengan protein yang berikatan dengan mucin. Karena itu CA-125 disebut juga
dengan MUC-16. CA-125 diketahui meningkat pada kanker ovarium, namun hanya
tipe epitelial yang menyebabkan peningkatan kadar CA-125. Kadar CA- 125 pada
individu normal adalah < 35IU/L

SKRINING GIZI

Nama : Ny. T Diagnosis : Ca


Jenis Kelamin :P Ovarium Residif
No. Reg RS :- Pekerjaan :-
Ruang/Kelas :- Pendidikan :-
Tanggal MRS :- Alamat :-
Umur : 52 th Tgl Asuhan :
Kuesioner SF-MNA
A. Apakah terjadi penurunan asupan makan selama 1 = penurunan nafsu
3 bulan terakhir berkaitan dengan penurunan makan tingkat sedang
nafsu makan, gangguan saluran cerna, kesulitan
mengunyah atau kesulitan menelan?
B. Penurunan berat badan selama 3 bulan terakhir 2 = penurunan berat
badan antara 1 dan 3 kg
C. mobilitas 1 = dapat beranjak dari
kursi/kasur, namun
tidak mampu
beraktifitas normal
D. Menderita penyakit psikologis atau penyakit 0 = ya
akut dalam 3 bulan terakhir
E. Masalah neuropsikologis 2 = tidak ada masalah
psikologis
F. Body Mass Index (BMI) 1 = BMI 19-<21
Total Poin 7
Skor skrining (subtotal maksimal 14 poin)
0-7 poin = malnutrisi
PENGKAJIAN GIZI

A. Data Riwayat Gizi/Makanan

1. Asupan makan SMRS

FH 1.2.2.2 : types of food/meals (Sehari-hari Ny. T makan makanan yang kering-


kering seperti hati atau daging ayam harus digoreng hingga kering
agar tidak amis).

2. Asupan makan MRS

FH 7.2.8 : Recalls eating (Hasil food recall 24 jam asupan energi pasien 737,6
Kkal, protein 21,2 g, lemak 43,8 g, karbohidrat 69,9 g)

ZatGizi Hasil Kebutuhan % asupan Kategori


Recall
Energi (kkal) 737,6 1.755 42,03 Kurang
Protein (g) 21,2 67,5 31,41 Kurang

Lemak (g) 43,8 39 112,31 Lebih

Karbohidrat (g) 69,9 283,5 24,66 Kurang

Kesimpulan : asupan Ny. T tinggi lemak karena kebiasaannya mengkonsumsi

makanan kering yang digoreng, dan makanan kurang beragam karena kurang

energi, protein dan karbohidrat.

B. Data Antropometri

Tabel 1

Domain Data Interpretasi Data


AD 1.1.1 Weight 45,5 kg
AD 1.1.2 Height/length 150 cm
AD 1.1.5 Body mass index IMT = BB/(TB)² Normal range
= 45,5/(1,5)²
= 45,5/2,25
= 20,22
Kesimpulan : status gizi Ny. T masih dalam batas normal.
C. Data Biokimia

Tabel 2

Domain Data Nolai Normal Interpretasi Data


BD IGF binding protein H 48,23 <35IU/L (tinggi)
1.5.8
BD hemoglobin 10,9 g/dl 12 – 16 g/dl (rendah)
1.10.2 hematokrit 33% 40 – 52% (rendah)
BD Mean corpuscular 100ft 76 – 96ft (tinggi)
1.10.3 volume
MCH : 27 – 31pg (tinggi)
33,1pg
MCHC : 30-35% (normal)
33,1%
BD red cell distribution
Eritrosit 4,5-6,2. (rendah)
1.10.5 width
3,29. 10³/µL
10³/µL
Trombosit 150-400. (tinggi)
474.10³/µL 10³/µL
BD Antibody level, 123.10³/µL4000 -10.000 (tinggi)
1.11.7 specify µL
Kesimpulan : Ny. T mengalami kanker ovarium, dan anemia

D. Data Fisik

Tabel 3

Domain Identifikasi masalah


PD 1.1.5 digestive system Mual
Muntah
PD 1.1.9 heart rate 80 x/menit (normal)
Respiratory rate 20 x/menit (normal)
temperature 36,5°C (normal)
Blood preasure 120/80 mmHg (normal)
Kesimpulan : Ny. T mengalami mual dan muntah
E. Data Pasien

Tabel 4

Domain Identifikasi masalah


CH 1.1.1 age berumur 52 th
CH 1.1.2 gender perempuan
CH 2.1.7 cancer Ny. T didiagnosa Ca Ovarium Residif
CH 2.2.1 medical Sudah melakukan 5 kali kemoterapi
treatment/therapy
CH 2.2.2 Surgical treatment 2 tahun lalu dilakukan pengangkatan rahim
Kesimpulan : Ny. T seorang lansia berumur 52 th dengan diagnosa Ca Ovarium

Residif, sudah melakukan 5 kali kemoterapi dan 2 tahun lalu dilakukan

pengangkatan rahim

F. Standar Pembanding

Tingkat Kecukupan Kategori


Energi
Kategori TKE
< 70% Defisit
menurut Depkes
70-79% Kurang
1996
80-100% Normal
>100% Lebih

Indeks Kategori Status Ambang Batas


Gizi
Underweigth <18,5
Kategori Indeks
Normal range 18,5-22,9
Antropometri menurut
Overweight ≥23
WHO 1998 Asians IMT
At risk 23-24,9
Obese I 25-29,9
Obese II ≥30
Klasifikasi Tekanan Tekanan darah
tekanan darah darah sistol diastol
Klasifikasi tekanan (mmHg) (mmHg)
darah menurut Normal <120 <80
Depkes 2003 Prehipertensi 120-139 80-89
Hipertensi I 140-159 90-99
Hipertensi II 160 atau > 160 100 atau > 100

Perhitungan kebutuhan energi menggunakan Rumus Brocca Modifikasi :

BBI = (TB-100) x 0,9 BB ratio % = 100 x BB / (TB-100)

= (150-100) x 0,9 = 100 x 45,5 / (150-100)

= 45 kg = 4550 / 50

=91 % (normal)

BMR : 30 x BBI

= 30 x 45

= 1.350

Total energi = BMR + ((Faktor Aktifitas x BMR) + (Faktor Stress x BMR))

= 1.350+ ((10% x 1.350)+(20% x 1.350))

= 1.350+ ((135)+( 270))

= 1.350+ 405

= 1.755 Kkal
DIAGNOSA GIZI

A. Domain Asupan

NO PROBLEM ETIOLOGY SIGN

NI Inadequate Decreased ability to consume berdasarkan


2.1 oral intake sufficient energy, e.g., increased pengkategorian
nutrient needs due to proglonged asupan energi
(kekurangan
kurang 42,03%
asupan oral) (menurunnya kemampuan untuk
asupan, asupan
mengkonsumsi energi yang
protein kurang
cukup, peningkatan kebutuhan
31,41% asupan, dan
gizi karena penyakit katabolik
karbohidrat kurang
berkepanjangan)
24,66% asupan

NI Excessive Changes in taste and appetite or asupan lemak lebih


5.6.2 fat intake preference 112,31% asupan

(kelebihan (perubahan selera makan dan rasa


asupan atau kesukaan)
lemak)

- kekurangan asupan oral BERKAITAN DENGAN menurunnya kemampuan

untuk mengkonsumsi energi yang cukup, peningkatan kebutuhan gizi karena

penyakit katabolik berkepanjangan DITUNJUKKAN DENGAN berdasarkan

pengkategorian asupan energi kurang 42,03% asupan, asupan protein kurang

31,41% asupan, dan karbohidrat kurang 24,66% asupan.

- kelebihan asupan lemak BERKAITAN DENGAN perubahan selera makan dan

rasa atau kesukaan DITUNJUKKAN DENGAN asupan lemak lebih 112,31%

asupan.
B. Domain Klinis

NO PROBLEM ETIOLOGY SIGN

NC Unintended Decreased ability to consume berat badan satu


3.2 weight loss sufficient energy bulan yang lalu 47,5
kg dan setelah
(penurunan (menurunnya kemampuan untuk
masuk RS menjadi
berat badan mengkonsumsi energi yang
45,5 kg
yang tidak cukup)
diinginkan)

- penurunan berat badan yang tidak diinginkan BERKAITAN DENGAN

menurunnya kemampuan untuk mengkonsumsi energi yang cukup

DITUNJUKKAN DENGAN berat badan satu bulan yang lalu 47,5 kg dan

setelah masuk RS menjadi 45,5 kg.

C. Domain Perilaku

INTERVENSI GIZI

A. Perencanaan intervensi gizi

1. Tujuan intervensi

a. Menerapkan prinsip dan syarat diet yang tepat sesuai keadaan

penyakit dan daya terima pasien

b. Mengoptimalkan asupan protein, lemak dan karbohidrat untuk

memenuhi kebutuhan zat gizi

c. Mencegah atau menghambat penurunan berat badan secara berlebihan

d. Mengurangi rasa mual atau muntah


e. Meningkatkan pengetahuan mengenai gizi seimbang dan pemilihan

makanan yang sesuai untuk Ny.T

2. Prinsip dan syarat diet

1) Energi tinggi 30 Kkal diberikan sesuai kebutuhan dengan rumus

brocca menggunakan berat badan ideal

2) Lemak sedang 20% dari total kebutuhan energi mengutamakan lemak

tidak jenuh

3) Karbohidrat cukup 55% dari total kebutuhan energi atau sisa dari total

kebutuhan dikurang protein dan lemak

4) Batasi konsumsi karbohidrat sederhana, diutamakan karbohidrat

kompleks

5) Tinggi serat (25-30 gram/hari), mengutamakan serat larut air.

6) Protein tinggi 1-1,5 g/kgBB

7) Vitamin dan mineral cukup, terutama vitamin A 2300 IU, B

Kompleks, C 75-90 mg, D 400 IU, E 100-300 IU, kalsium 1000 mg,

zat besi 15 mg, asam folat 400 mcg dan zinc 12 mg. Bila perlu

ditambah dalam bentuk suplemen.

8) Makanan atau minuman diberikan dengan suhu kamar atau dingin

9) Batasi Cairan pada saat makan

10) Makanan dalam porsi kecil tapi sering diberikan 3 kali makanan

utama dan 3 kali makanan selingan

11) Teknik memasak yang dianjurkan : Tumis, Rebus, Kukus

12) Makanan tidak merangsang pencernaan


13) Makanan bervariasi

3. Jenis diet : diet kanker

4. Bentuk makanan : makanan lunak/cair

5. Jadwal makan

Makan Snack Makan Snack Makan Snack


pagi pagi siang siang malam malam
07.00 10.00 12.00 15.00 18.00 20.00
6. Perhitungan kebutuhan gizi
Karbohidrat : TE – protein – lemak

= 1.755 – 270 – 351

= 1.134 Kkal  gram : 1.134 / 4 = 283,5 g

Protein : 1,5 x 45 = 67,5 gram  Kkal : 67,5 x 4 = 270 Kkal

Lemak : 20% x 1.755 = 351 Kkal  gram : 351 / 9 =390 g

B. Implementasi
1. Pemberian diet
Standar porsi Sehari

Bahan makanan Porsi


Makanan pokok 4
Lauk hewani 2
Lauk nabati 1½
Sayur 3
Buah 4
Gula 3
Minyak 2
Susu 2

Perhitungan Kebutuhan
Bahan makanan Energi Potein Lemak Karbohidrat
Makanan pokok 175x4=700 4x4=16 - 40x4=160
Lauk hewani 95x2=190 10x2=20 6x2=12 -
Lauk nabati 80x1½=120 6x1½=9 3x1½=4,5 8x1½=12
Sayur 50x3=150 3x3=9 - 10x3=30
Buah 40x4=80 - - 10x4=40
Gula 30x3=90 - - 7,5x3=22,5
Minyak 45x2=90 - 5x2=10 -
Susu 110x2=220 7x2=14 7x2=14 9x2=18
Total 1.740 68 40,5 282,5

Makanan ditargetkan diberikan menggunakan perhitungan BMR


dalam jumlah energi 1.350 Kkal dan diberikan secara oral dalam porsi
kecil tapi sering yaitu 3 kali makan utama dan 3 kali selingan dan
bertahap selama 2-3 hari, seandainya dapat dijalankan maka ditingkatkan
menjadi 1755 Kkal sesuai perhitungan kebutuhan.

Dengan pemantauan asupan atau evaluasi dan penyediaan makanan


yang bergizi dari keluarga agar dapat memperbaiki status gizi Ny. T,
apabila tidak dipantau dan asupan Ny. T tidak sesuai dengan banyak
asupan yang diharuskan maka tidak dapat memperbaiki status gizi dan
memperburuk penyakit atau keluhan yang dialami Ny. T.
Protein
W Bahan Be En LE Vi Vit Nat C
He Na H Fos Vit Kali Se AI
akt Menu Makana ra erg MA Ca Fe t. . riu ol
wa bat A for .C um rat R
u n t i K A B1 m es
ni i
07. spinach 17 66, 1,0 0,0
00 sandwich Roti putih 70 3,6 0 5,6 0,84 35 7 5 5 0 7 0 371 63,7 0 0,7 28
Telur 97, 7,6 0,4 32, 1,6 54 0,0 106, 33 44,
ayam 60 2 8 0 6,9 2 4 108 2 0 6 0 94,8 8 0 0 4
20
2,6 0,37 4,8 0,2 50, 2,9 45 0,0 2,6 65,
Bayam 75 27 0 25 5 75 5 25 25 68 6 60 3 312 0 25 175
Prei ( 0,0
daun 6,7 0,3 0,04 1,5 0,1 16 2,5 0,7 12,
bawang ) 15 5 0 3 5 45 7,8 7,5 65 6 5 5 0,75 47,4 0 5 945
0,4 0,0 0,3
Seledri 10 2 0 0,1 0,01 6 5 4 0,1 13 03 1,1 9,6 32,6 0 5 9,3
Minyak
kelapa 2, 22, 15
sawit 5 55 0 0 2,5 0 0 0 0 00 0 0 0 0 0 0 0
25 0,2
Sub Total 32 7,6 8,6 10,6 42, 2,4 236 5,8 66 09 63, 479, 562, 33 4,4 159
9,1 8 55 7 3 5 ,25 6 27 5 65 15 5 0 25 ,82
10. banana Pisang 69, 0,8 18, 19, 0,3 10 0,0 303, 50,
00 smoothies ambon 70 3 0 4 0,14 06 5,6 6 5 2,2 56 2,1 12,6 8 0 2,1 4
Susu 20 10, 24 0,0
skim 0 72 7 0 0,2 2 6 194 0,2 0 8 2 76 298 0 0 181
Gula 47, 12, 0,6 0,1 0,0 0,03 0,06 0,7
pasir 13 32 0 0 0 22 5 3 13 0 0 0 9 5 0 0 02
18 25 232
Sub Total 8,6 0,8 40, 2,2 213 0,5 10 0,1 88,6 601, ,10
2 7 4 0,34 48 5 ,73 63 2,2 36 4,1 39 865 0 2,1 2
Beras
12. nasi tim dan merah 17 3,7 38, 81, 0,1 0,1
00 pepes lele tumbuk 50 9,5 0 5 0,45 8 58 5 5 0 05 0 0 0 0 0 6,5
Ikan 45, 0,0 30,
segar 40 2 6,8 0 1,8 0 8 80 0,4 60 2 0 40,2 120 0 0 4
Tempe
kedele 74, 9,1 6,3 64, 0,0
murni 50 5 0 5 2 5 5 77 5 25 85 0 0 0 0 3,5 32
Kol 10 0,1 91,
kembang 0 25 0 2,4 0,2 4,9 22 72 1,1 90 1 69 30 349 0 6,5 7
Minyak
kelapa 45, 30
sawit 5 1 0 0 5 0 0 0 0 00 0 0 0 0 0 0 0
36 15, 50, 15 310 6,6 31 0,3 160
Sub Total
9,3 6,8 3 9,45 05 2,5 ,5 5 75 2 69 70,2 469 0 10 ,6
15. mochi Tepung 18 0,0
00 strawberry beras 50 2 0 3,5 0,25 40 2,5 70 0,4 0 6 0 0 0 0 0 6
strawberr 21 19, 0,3 10 0,0 303, 50,
y 5 40 0 0 0 4 5,6 6 5 2,2 56 2,1 12,6 8 0 2,1 4
Gula 47, 12, 0,6 0,1 0,0 0,03 0,06 0,7
pasir 13 32 0 0 0 22 5 3 13 0 0 0 9 5 0 0 02
Susu 10 12 0,0 90,
skim 0 36 3,5 0 0,1 5,1 3 97 0,1 0 4 1 38 149 0 0 5
26 12
Sub Total 5,3 57, 6,1 167 0,5 38,0 149, 97,
2 3,5 3,5 0,35 32 5 ,13 13 0 0,1 1 39 065 0 0 202
potato with 10 19, 0,1 77,
18. steam Kentang 0 83 0 2 0,1 1 11 56 0,7 0 1 17 7 396 0 2,5 8
00 chicken
60, 3,6 16 0,0 11,
Ayam 20 4 4 0 5 0 2,8 40 0,3 2 16 0 20 70 12 0 18
1,9 15, 0,0 37,7 0,1 21,
Tahu 25 17 0 5 1,15 0,4 31 75 0,2 0 15 0 3 5 0 25 2
Tomat 13, 0,2 75 0,0 117, 3,7
masak 50 10 0 0,5 0,15 2,1 2,5 5 5 0 3 20 2 5 0 5 47
4,6 19, 18, 60 0,0 122, 44,
Wortel 50 21 0 0,6 0,15 5 5 5 0,4 00 3 3 35 5 0 2,5 1
Minyak
kelapa 45, 30
sawit 5 1 0 0 5 0 0 0 0 00 0 0 0 0 0 0 0
15 3,6 3,0 11,4 7,1 55, 87, 1,1 99 0,0 347, 6,3 123
Sub Total
3,5 4 5 5 5 8 75 5 12 91 23 60 75 12 75 ,48
Jeruk 22, 0,4 16, 11, 0,0 0,1 43,
puding buah manis 50 5 0 5 0,1 5,6 5 5 0,2 95 4 9,5 1 81 0 25 6
42, 0,4 3,8 0,4 0,0 14, 42,
Alpukat 20 5 0 5 3,25 5 5 10 5 90 25 6,5 1 139 0 5 15
31
,2 19, 0,3 10 0,0 303, 50,
Anggur 5 40 0 0 0 4 5,6 6 5 2,2 56 2,1 12,6 8 0 2,1 4
0,2 11, 0,8 18 0,0 110, 1,2 43,
Pepaya 50 23 0 5 0 6,1 5 6 5 2,5 2 39 2 5 0 5 35
Gula 47, 12, 0,6 0,1 0,0 0,03 0,06 0,7
pasir 13 32 0 0 0 22 5 3 13 0 0 0 9 5 0 0 02
Susu 10 12 0,0 90,
skim 0 36 3,5 0 0,1 5,1 3 97 0,1 0 4 1 38 149 0 0 5
17 15 15, 220
Sub Total 1,3 1,1 32, 6,6 124 1,6 36 0,1 42,0 479, 87 ,30
2 3,5 5 3,45 87 5 ,63 13 7,5 25 56 39 565 0 5 2
17 28 113 16, 20 0,9 21 260 38, 993
Total 77, 39,7 0,1 99 9,9 34 18 81 6,7 778, 9,74 34 77 ,50
2 64,615 1 7 5,8 9 9 3 5 5 067 5 2 5 6
2. Edukasi dan konseling gizi
- Topik : pedoman gizi seimbang untuk dewasa/lansia

- Sasaran : Ny. T dan keluarga

- Tujuan konseling gizi :

1. Meningkatkan pengetahuan mengenai gizi seimbang dan pemilihan

bahan makanan yang dianjurkan, dibatasi dan dihindari

2. Membantu perubahan perilaku makan

3. Membantu penyembuhan penyakit dan mengurangi gejala penyakit

- Perencanaan tempat dan waktu : dirumah sakit/diruang rawat

inap dan saatnya konsultasi gizi selama ±15 menit

- Metode konseling yang dipilih : ceramah dan diskusi

- Materi konseling yang dipilih

1. Pedoman gizi seimbang pada lansia dan makan teratur

2. Prinsip dan syarat diet sesuai dengan kebutuhan energi

3. Sumber makanan yang dianjurkan dan dihindari atau dibatasi

4. Resiko dan pencegahan penyakit kanker dan anemia

5. Mendiskusikan hambatan dalam melakukan perubahan perilaku

6. Mendiskusikan perubahan perilaku yang disanggupi Ny. T

- Media konseling yang digunakan : leaflet

3. Koordinasi dengan tim kesehatan lain


Melakukan koordinasi dengan perawat dan dokter dalam memantau
perkembangan kesehatan, dengan apoteker dalam pemberian obat sesuai
dengan penyakit.
MONITORING DAN EVALUASI

A. Asupan makan

Tabel 1

Indikator Waktu Metode Target Pencapaian

Asupan energi 3 hari Comstok dan Terjadi peningkatan asupan energi


Recall 24 jam secara bertahap mencapai ≥ 80%

Asupan 3 hari Comstok dan Terjadi penurunan asupan protein


protein Recall 24 jam secara bertahap mencapai ≥ 80%

Asupan lemak 3 hari Comstok dan Terjadi penurunan asupan lemak


Recall 24 jam secara bertahap mencapai ≥ 80%

Asupan 3 hari Comstok dan Terjadi peningkatan asupan


karbohidrat Recall 24 jam karbohidrat secara bertahap
mencapai ≥ 80%

B. Pengetahuan gizi

Indikator Waktu Metode Target Pencapaian

Pengetahuan mengenai gizi 1 hari Diskusi Terjadi peningkatan


seimbang, pemilihan bahan pengetahuan mengenai gizi
makanan yang tepat, seimbang, pemilihan bahan
makanan yang makanan yang tepat,
dihindari/dibatasi dan makanan yang
resiko penyakit kanker dan dihindari/dibatasi dan resiko
anemia pada dewasa/lansia penyakit kanker dan anemia
pada dewasa/lansia

Kesiapan merubah perilaku 1 hari Diskusi Pasien mengasup makanan


Rumah Sakit dengan baik

C. Antropometri

-
D. Biokimia

Indikator Waktu Metode Target Pencapaian

Ca-125 Selama atau Penilaian Terjadi penurunan Ca-125


setelah hasil lab mencapai <35IU/L
intervensi

hemoglobin Selama atau Penilaian Terjadi peningkatan


setelah hasil lab hemoglobin mencapai 12 –
intervensi 16 g/dl

hematokrit Selama atau Penilaian Terjadi peningkatan


setelah hasil lab hematokrit mencapai 40 –
intervensi 52%

Mean Selama atau Penilaian Terjadi penurunan Mean


corpuscular setelah hasil lab corpuscular volume
volume intervensi mencapai 76 – 96ft

MCH Selama atau Penilaian Terjadi penurunan MCH


setelah hasil lab mencapai 27 – 31pg
intervensi

Eritrosit Selama atau Penilaian Terjadi peningkatan


setelah hasil lab Eritrosit mencapai 4,5-6,2.
intervensi 10³/µL

Trombosit Selama atau Penilaian Terjadi penurunan


setelah hasil lab Trombosit mencapai 150-
intervensi 400. 10³/µL

Antibody level Selama atau Penilaian Terjadi penurunan leukosit


setelah hasil lab mencapai 4000 -10.000 µL
intervensi

E. Klinis/fisik

Indikator Waktu Metode Target Pencapaian

digestive Selama atau setelah Tanya Terjadi penurunan frekuensi


system intervensi jawab mual dan muntah
DAFTAR PUSTAKA

Gentry-Maharaj, A. and Menon, U.2012.Screening for ovarian cancer in general


population. Best Practice & Research Clinical Obstetrics
and Gynaecology 26, 2012: 243-256
Rarung, M. 2008.Sensitifitas dan spesifisitas petanda tumor CA125 sebagai
prediksi keganasan ovarium. JKM Vol.8 No.1
Jelovac, D., and Amstrong, D. 2011.Recent progress in the diagnosis and treatment
of ovarian cancer. Ca Cancer J Clin; 61:183-203.

Anda mungkin juga menyukai