Anda di halaman 1dari 3

1. PT X menggunakan biaya standar dengan metode variable costing.

Data produksi dan


biaya bulan januari 20X2 adalah sebagai berikut:
a. BOP menurut anggaran fleksibel dihitung sebagai berikut:
 BOP tetap perbulan Rp 600.000
 BOP variable per jam tenaga kerja langsung Rp 1.500
 Jam tenaga kerja standar per unit produk 0,2 jam
 Jumlah produk yang sesungguhnya diproduksi 1000 unit
b. BOP sesungguhnya terjadi dalam bulan Januari 20X2 adalah:
 BOP tetap Rp 650.000
 BOP Variable Rp 400.000
 Jumlah jam tenaga kerja langsung sesungguhnya 220 jam
Diminta:
a. Hitunglah selisih pengeluaran BOP variable!
Selisih Pengeluaran Variable:
BOP Sesungguhnya Rp 400.000
BOP Variable yang dianggarkan pada jam yang sesungguhnya
(220 jam x Rp 1.500) Rp 330.000
Selisih Pengeluaran BOP Variable Rp 70.000 (R)

b. Hitunglah selisih efisiensi BOP variable!


Selisih Efisiensi BOP Variable
Jam Standar 200 Jam
Jam Sesungguhnya 220 Jam
Selisih Efisiensi 20 Jam
Tarif BOP Variable Rp 1.500/Jam
Selisih Efisiensi BOP Variable (20 Jam x Rp 1.500) Rp 30.000 (R)

c. Hitunglah selisih efisiensi biaya tenaga kerja langsung!


Selisih Efisiensi Upah: (200-220) x Rp 1.500 = 30.000 (R)

d. Buatlah jurnal untuk mencatat pembebanan BOP kepada produk, BOP yang
sesungguhnya terjadi dan selisih BOP Variabel!
1. BDP- BOP Variable Rp 300.000
BOP Dibebankan Rp 300.000
(Pencatatan Pembebanan BOP)

2. BOP Sesungguhnya Rp 400.000


BR di kredit Rp 400.000
(Pencatatan BOP Sesungguhnya)
3. Selisih Pengeluaran BOP Variable Rp 70.000
Selisih Efisiensi BOP Variable Rp 30.000
BOP Variable Sesungguhnya Rp 100.000
(Pencatatan Selisih BOP Variable)

2. Sebuah perusahaan garmen yang menghasilkan kemeja pria menggunakan sistem harga
pokok standar dalam menghitung harga pokok dari produk yang dihasilkannya. Kapasitas
normal perbulan adalah 2.500 helai kemeja yang dikerjakan dalam 10.000 jam mesin.
Anggaran BOP yang disusun berdasarkan jam mesin berjumlah Rp 37.500.000 di mana
60% diantaranya bersifat variable.
Selama satu periode telah dihasilkan kemeja sebanyak 2.490 helai dengan biaya sebagai
berikut:
 Dipakai kain sebanyak 4990 m @ Rp 12.490
 Dibayar gaji dan upah sebesar Rp 24.910.000 untuk 12.455 jam kerja langsung
 BOP Sesunguhnya Rp 37.320.400 dengan 9.965 jam mesin
Diminta:
a. Hitung besarnya Harga Pokok Standar untuk menghasilkan 1 helai kemeja!
 BBB 2 m @ Rp 12.500 Rp 25.000
 BTKL 5 jkl @ Rp 2.000 Rp 10.000
 BOP 4 jm @ 3.750 Rp 15.000
Harga Pokok Standar untuk 1 helai kemeja Rp 50.000

b. Hitung selisih biaya yang terjadi untuk menghasilkan 2.490 helai kemeja!
 Harga Pokok Standar
BBB (2m x 2.490) @ Rp 12.500 Rp 62.250.000
BTKL (5jkl x 2.490) @ Rp 2.000 Rp 24.900.000
BOP (4jm x 2.490) @ Rp 3.750 Rp 37.350.000
Harga Pokok Standar 2.490 Helai kemeja Rp 124.500.000

 Harga Pokok Sesungguhnya


BBB 4.990 m @ Rp 12.490 Rp 62.325.100
BTKL 12.455 jkl Rp 24.910.000
BOP 9.965 jm Rp 37.320.400
Harga Pokok Sesunguhnya 2.490 Helai kemeja Rp. 124.555.500
Selisih biaya yang terjadi adalah rugi sebesar Rp 55.500 karena harga
pokok sesungguhnya lebih besar daripada yang telah dianggarkan.
c. Analisa penyebab terjadinya selisih biaya tersebut!
Selisih biaya tersebut bisa terjadi karena kegiatan produksi perusahaan tersebut
ternyata lebih kecil dari kapasitas normal perbulannya yang mengakibatkan biaya-
biaya lain juga ikut terpengaruh, di mana BBB, BTKL dan BOP sesungguhnya
lebih besar dibandingkan dengan biaya standar yang telah dianggarkan.

Anda mungkin juga menyukai