Anda di halaman 1dari 7

Sistem Pemerintahan Indonesia Dari Masa Ke Masa

Indonesia sebagai suatu negara yang independen memiliki suatu sistem yang
digunakan untuk mengelola negaranya, sistem ini dikenal dengan sistem
pemerintahan Indonesia. Dalam pertumbuhan dan perkembangan sejarah
ketatanegaraan, Indonesia telah mengalami beberapa perubahan dalam
sistem pemerintahan sesuai dengan situasi dan kondisi zaman. Sebelum
membahas tentang perkembangan sistem pemerintahan di Indonesia,
terlebih dulu kami sajikan pengertian sistem pemerintahan.

Pengertian Sistem Pemerintahan

Terdapat berbagai pengertian sistem pemerintahan, menururt bahasa


maupaun menurut pendapat para ahli. Pengertian sistem pemerintahan
secara bahasa atau istilah adalah sebagai berikut:

Istilah kata sistem pemerintahan merupakan gabungan dari dua kata


sistem dan pemerintahan.

• Kata sistem merupakan terjemahan dari kata system (bahasa Inggris)


yang berarti tatanan, cara, jaringan, atau susunan.

• Sedangkan Pemerintahan berasal dari kata pemerintah, dan yang berasal


dari kata perintah. Menurut Kamus Bahasa Indonesia, kata-kata itu berarti:
a. Perintah adalah perkataan yang bermakna menyuruh melakukan sesuatau
b. Pemerintah adalah kekuasaan yang memerintah suatu wilayah, daerah,
atau, Negara. c. Pemerintahan adalaha perbuatan, cara, hal, urusan dalam
memerintah. Maka dalam arti yang luas, pemerintahan adalah perbuatan
memerintah yang dilakukan oleh badan-badan legislatif, eksekutif, dan
yudikatif di suatu Negara dalam rangka mencapai tujuan penyelenggaraan
negara. Dalam arti yang sempit, pemerintahan adalah perbuatan
memerintah yang dilakukan oleh badan eksekutif beserta jajarannya dalam
rangka mencapai tujuan penyelenggaraan negara.

• Sistem pemerintahan diartikan sebagai suatu tatanan utuh yang terdiri


atas berbagai komponen pemerintahan yang bekerja saling bergantungan
dan memengaruhi dalam mencapaian tujuan dan fungsi pemerintahan.
Sedangkan pengertian sistem pemerintahan menurut beberapa ahli
adalah sebagai berikut:

• Menurut Sri Soemantri pengertian sistem pemerintahan adalah sistem


hubungan antara organ eksekutif dan organ legislatif (organ kekuasaan
legislatif). Dua puluh delapan tahun kemudian, beliau mengatakan lagi
bahwa sistem pemerintahan adalah
suatu sistem hubungan kekuasaan antar lembaga negara. Sistem
pemerintahan dalam arti sempit ialah sistem hubungan kekuasaan antara
eksekutif (pemerintah) dan legislatif. Dalam pada itu, sistem pemerintahan
dalam arti luas adalah sistem hubungan kekuasaan antara lembaga-lembaga
negara yang terdapat dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945. Sistem pemerintahan dalam arti luas inilah yang
dimaksud dengan sistem ketatanegaraan Indonesia.

• Bagir Manan mengungkapkan pula bahwa sistem pemerintahan adalah


suatu pengertian (begrip) yang berkaitan dengan tata cara
pertanggungjawaban penyelenggara pemerintahan (eksekutif) dalam suatu
tatanan negara demokrasi. Dalam negara demokrasi terdapat prinsip geen
macht zonder veraantwoordelijkheid (tidak ada kekuasaan tanpa suatu
pertanggungjawaban).
Terdapat beberapa perubahan sistem pemerintahan Indonesia berdasarkan
tiga konstitusi yang pernah berlaku yaitu UUD 1945, konstitusi RIS, dan
UUDS 1950. Secara formal terdapat beberapa periode perkembangan sistem
pemerintahan Indonesia.

Perkembangan Sistem Pemerintahan Indonesia

Perkembangan sistem pemerintahan Indonesia dari tahun 1945 hingga


sekarang adalah sebagai berikut:

1. Sistem Pemerintahan Periode 1945-1949


Lama periode : 18 Agustus 1945 – 27 Desember 1949
Bentuk Negara : Kesatuan
Bentuk Pemerintahan : Republik
Sistem Pemerintahan : Presidensial
Konstitusi : UUD 1945

Sistem pemerintahan awal yang digunakan oleh Indonesia adalah sistem


pemerintahan presidensial. Namun, seiring datangnya sekutu dan
dicetuskannya Maklumat Wakil Presiden No.X tanggal 16 November 1945,
terjadi pembagian kekuasaan dalam dua badan, yaitu kekuasaan legislatif
dijalankan oleh Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) dan kekuasaan-
kekuasaan lainnya masih tetap dipegang oleh presiden sampai tanggal 14
November 1945. Berdasarkan Maklumat Pemerintah 14 November 1945 ini,
kekuasaan eksekutif yang semula dijalankan oleh presiden beralih ke tangan
menteri sebagai konsekuensi dari dibentuknya sistem pemerintahan
parlementer.

2. Sistem Pemerintahan Periode 1949-1950


Lama periode : 27 Desember 1949 – 15 Agustus 1950
Bentuk Negara : Serikat (Federasi)
Bentuk Pemerintahan : Republik
Sistem Pemerintahan : Parlementer Semu (Quasi Parlementer)
Konstitusi : Konstitusi RIS

Adanya Konferensi Meja Bundar (KMB) antara Indonesia dengan delegasi


Belanda menghasilkan keputusan pokok bahwa kerajaan Balanda mengakui
kedaulatan Indonesia sepenuhnya tanpa syarat dan tidak dapat dicabut
kembali kepada RIS selambat-lambatnya pada tanggal 30 Desember 1949.
Dengan diteteapkannya konstitusi RIS, sistem pemerintahan yang digunakan
adalah parlementer. Namun karena tidak seluruhnya diterapkan maka
Sistem Pemerintahan saat itu disebut Parlementer semu

3. Sistem Pemerintahan Periode 1950-1959


Lama periode : 15 Agustus 1950 – 5 Juli 1959
Bentuk Negara : Kesatuan
Bentuk Pemerintahan : Republik
Sistem Pemerintahan : Parlementer
Konstitusi : UUDS 1950

UUDS 1950 adalah konstitusi yang berlaku di negara Republik Indonesia


sejak 17 Agustus 1950 hingga dikeluarkannya Dekrit Presiden 5 Juli 1959
Pemilihan Umum 1955 berhasil memilih Konstituante secara demokratis,
namun Konstituante gagal membentuk konstitusi baru hingga berlarut-larut.
Pada 5 Juli 1959 pukul 17.00, Presiden Soekarno mengeluarkan dekrit yang
diumumkan dalam upacara resmi di Istana Merdeka.Isi dekrit presiden 5 Juli
1959 antara lain :
1. Kembali berlakunya UUD 1945 dan tidak berlakunya lagi UUDS 1950
2. Pembubaran Konstituante
3. Pembentukan MPRS dan DPAS

Dikeluarkannya dekrit presiden ini diiringi dengan perubahan sistem


pemerintahan dari parlementer ke presidensial.

4. Sistem Pemerintahan Periode 1959-1966 (Orde Lama)


Lama periode : 5 Juli 1959 – 22 Februari 1966
Bentuk Negara : Kesatuan
Bentuk Pemerintahan : Republik
Sistem Pemerintahan : Presidensial
Konstitusi : UUD 1945

Dikeluarkannya dekrit Presiden 1959 mengembalikan sistem pemerintahan


Indonesia ke sistem pemerintahan presidensial.

5. Sistem Pemerintahan Periode 1966-1998 (Orde Baru)


Lama periode : 22 Februari 1966 – 21 Mei 1998
Bentuk Negara : Kesatuan
Bentuk Pemerintahan : Republik
Sistem Pemerintahan : Presidensial
Konstitusi : UUD 1945

6. Sistem Pemerintahan Periode 1998 – sekarang


Lama periode : 21 Mei 1998 – sekarang
Bentuk Negara : Kesatuan
Bentuk Pemerintahan : Republik
Sistem Pemerintahan : Presidensial

Sistem pemerintahan RI menurut UUD 1945 tidak menganut suatu sistem


dari negara manapun, melainkan suatu sistem yang khas bagi bangsa
Indonesia. Hal ini tercermin dari proses pembentukan bangsa NKRI yang
digali dari nilai-nilai kehidupan bangsa Indonesia sendiri. Menurut UUD 1945,
kedudukan Presiden sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan. Sistem
ketatanegaraan yang kepala pemerintahannya adalah Presiden dinamakan
sistem presidensial . Presiden memegang kekuasaan tertinggi negara di
bawah pengawasan Majelis Permusyawaratan Rakyat. Dalam pelaksanaan
sistem pemerintahan ini, terdapat beberapa perubahan pokok-pokok sistem
pemerintahan Indonesia, sebelum dan sesudah Amandemen UUD 1945.

a. Sistem Pemerintahan Negara Indonesia Berdasarkan UUD 1945 Sebelum


Diamandemen.
Yang menjadi pokok dari sistem pemerintahan Indonesia berdasarkan UUD
1945 sebelum diamandemen tertuang dalam Penjelasan UUD 1945 tentang
tujuh kunci pokok sistem pemerintahan negara tersebut sebagai berikut.

1. Indonesia adalah negara yang berdasarkan atas hukum (rechtsstaat).


2. Sistem Konstitusional.
3. Kekuasaan negara yang tertinggi di tangan Majelis Permusyawaratan
Rakyat.
4. Presiden adalah penyelenggara pemerintah negara yang tertinggi
dibawah Majelis Permusyawaratan Rakyat.
5. Presiden tidak bertanggung jawab kepada Dewan Perwakilan Rakyat.
6. Menteri negara ialah pembantu presiden, selain itu menteri negara tidak
bertanggungjawab kepada Dewan Perwakilan Rakyat.
7. Kekuasaan kepala negara tidak tak terbatas.

Sistem pemerintahan ini dijalankan semasa pemerintahan Orde Baru. Ciri


dari sistem pemerintahan masa orde baru ini adalah adanya kekuasaan yang
amat besar pada lembaga kepresidenan. Hampir semua kewenangan
presiden yang di atur menurut UUD 1945 tersebut dilakukan tanpa
melibatkan pertimbangan atau persetujuan DPR sebagai wakil rakyat. Oleh
sebab itu tidak adanya pengawasan dan tanpa persetujuan DPR, maka
kewenangan presiden sangat besar dan cenderung dapat disalahgunakan.

Sehingga muncul suatu reformasi untuk menjaga adanya penyalahgunaan


wewenang dengan melakukan amandemen terhadap UUD 1945. Amandemen
tersebut dilakukan pada 19 Oktober 1999, 18 Agustus 2000, 9 November
2001, 11 Agustus 2002.

Pokok-pokok sistem pemerintahan negara Republik Indonesia setelah


Amandemen UUD 1945 adalah sebagai berikut.

1. Bentuk negara kesatuan dengan prinsip otonomi daerah yang luas.


Wilayah negara terbagi dalam beberapa provinsi.
2. Bentuk pemerintahan adalah negara republik, sedangkan untuk sistem
pemerintahan yaitu presidensial.
3. Presiden adalah kepala negara dan sekaligus kepala pemerintahan.
Presiden dan wakil presiden dipilih secara langsung oleh rakyat dalam satu
paket.
4. Kabinet atau menteri diangkat oleh presiden dan bertanggung jawab
kepada presiden.
5. Parlemen terdiri atas dua bagian (bikameral), yaitu Dewan Perwakilan
Rakyat (DPR) dan Dewan Perwakilan Daerah (DPD). Para anggota dewan
yaitu anggota MPR. DPR memiliki kewenangan legislatif dan kewenangan
mengawasi jalannya pemerintahan.
6. Kekuasaan yudikatif dijalankan oleh Makamah Agung dan badan
peradilan dibawahnya.
Sistem pemerintahan ini juga mengambil unsur-unsur dari sistem
pemerintahan parlementer dan melakukan pembaharuan untuk
menghilangkan kelemahan-kelemahan yang ada dalam sistem presidensial.

Beberapa contoh variasi dari sistem pemerintahan presidensial di


Indonesia adalah sebagai berikut;

1. Presiden sewaktu-waktu dapat diberhentikan oleh MPR atas usul dari


DPR. Jadi, DPR tetap memiliki kewenangan mengawasi presiden meskipun
secara tidak langsung.
2. Presiden dalam mengangkat penjabat negara perlu pertimbangan atau
persetujuan dari DPR.
3. Presiden dalam mengeluarkan kebijakan tertentu perlu pertimbangan
atau persetujuan dari DPR.
4. Parlemen diberi kekuasaan yang lebih besar dalam hal membentuk
undang-undang dan hak budget (anggaran)
Adanya perubahan sistem pemerintahan Indonesia dari waktu ke waktu
ini diharapkan mampu memberikan dampak positif dalam penyelenggaraan
negara.

Anda mungkin juga menyukai