Anda di halaman 1dari 9

TIGAS RUTIN 2

MATA KULIAH
STEAM
PRODI S1 PENDIDIKAN
IPA

Skor Nilai :

MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE - 5E

OLEH

NAMA : DISNA MARGARETHA. (4173351


ELYA INOVENTA. ( 4173351009)
JOHAN SINURAT. (4173351010)
JESICCA APRILIYANI. (4173351011)
LILI NURINDAH SYARI (4173351012)
MATA KULIAH : STEAM

PRODI S1 PENDIDIKAN IPA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2019
1. Pengertian modeel oemvelaharan learning cycle -5E
Learning cycle atau siklus belajar adalah suatu model pembelajaran yang
berpusat pada siswa yang merupakan rangkaian tahap-tahap kegiatan (fase) yang
diorganisasi sedemikian rupa sehingga siswa dapat menguasai kompetensi-kompetensi
yang harus dicapai dalam pembelajaran dengan berperan aktif (Fajaroh, 2016 ).

Menurut Lorsbach (2006), learning cycle adalah sebuah model pembelajaran


dalam ilmu pendidikan yang konsisten dengan teori-teori kontemporer tentang bagaimana
individu belajar. Model pembelajaran learning cycle pertama kali diperkenalkan oleh
Robert Karplus dalam Science Curriculum Improvement Study atau SCIS (Trowbridge &
Bylee dalam Wena, 20016).

Siklus belajar 5E (learning cycle 5E) adalah salah satu model konstruktivis
lengkap dalam kasus pembelajaran berbasis riset atau brainstorming yang digunakan di
dalam kelas (Campbell dalam Tuna & Kacar, 2013). Learning cycle 5E berpusat pada
siswa (student centered) dengan kegiatan yang memberikan dasar untuk observasi,
pengumpulan data, analisis tentang kegiatan, peristiwa, dan fenomena (Haribhai &
Dhirenkumar, 2017).

. Siklus Belajar (Learning Cycle) adalah suatu model pembelajaran yang


berpusat pada pebelajar (student centered). Learning Cycle merupakan rangkaian tahap-
tahap kegiatan(fase) yang diorganisasi sedemikian rupa sehingga pebelajar dapat
menguasai kompetensi-kompetensi yang harus dicapai dalam pembelajaran dengan jalan
berperanan aktif. LearningCycle pada mulanya terdiri dari fase-fase eksplorasi
(exploration), pengenalan konsep(concept introduction), dan aplikasi konsep (concept
application). Learning Cycle 3E saat initelah dikembangkan dan disempurnakan menjadi
5E dan dan 7E, (Jainuri : 2015).

Pengertian Model Learning Cylce-5E menurut kelompok kami :


Siswa mempunyai pengalaman hidup dalam dirinya sebagai konsepsi awal
siswa. Apabila kita ungkap konsep awal mereka, maka dengan mudah siswa tersebut
dapat menerima pengetahuan/materi baru karena siswa tersebut secara tidak langsung
membangun pengetahuannya sendiri.

2. Karakteristik
Siklus belajar merupakan salah satu metode perencanaan yang telah diakui dalam
pendidikan IPA. Siklus belajar dikembangkan berdasarkan teori yang dikembangkan
pada masa kini tentang bagaimana siswa seharusnya belajar. Metode ini merupakan
metode yang mudah untuk digunakan oleh guru dan dapat memberikan kesempatan untuk
mengembangkan kreativitas belajar IPA pada setiap siswa kita.

Pada siklus belajar 5 fase, ditambah engagement sebelum exploration.


Pada model ini, tahap concept introduction dan concept application masing
masing diistilahkan menjadi explaination dan elaboration. Karena itu LC 5 fase sering
dijuluki LC 5E (Engagement, Exploration, Explaination, Elaboration, dan Evaluation)
Tahap engagement bertujuan mempersiapkan diri pebelajar agar terkondisi dalam
menempuh fase berikutnya dengan jalan mengeksplorasi pengetahuan awal dan ide-ide
mereka serta untuk mengetahui kemungkinan terjadinya miskonsepsi pada pembelajaran
sebelumnya. Dalam fase engagement ini minat dan keingintahuan (curiosity) pebelajar
tentang topik yang akan diajarkan berusaha dibangkitkan. Pada fase ini pula pebelajar
diajak membuat prediksi-prediksi tentang fenomena yang akan dipelajari dan dibuktikan
dalam tahap eksplorasi
Tahap Exploration (eksplore/penjelajahan) merupakan fase kedua yang sering
diwujudkan dalam kegiatan laboratorium (praktikum) dan diskusi yang dilakukan secara
berkelompok. Fase ini memberikan pengalaman yang nyata bagi siswa. Siswa diajak
terlibat secara langsung pada fenomena atau situasi yang mereka selidiki. Siswa saat
berada di dalam fase ini merancang dan melakukan eksperimen atau praktikum,
melakukan pengujian hipotesis, serta melakukan pengumpulan data/informasi untuk
memecahkan masalah yang diberikan oleh guru
Tahap Explanation (explain/menjelaskan) merupakan fase saat perhatian siswa
difokuskan pada aspek tertentu dari pengalaman mereka pada fase-fase sebelumnya.
Siswa diberikan kesempatan untuk menunjukkan pemahaman konsep mereka,
keterampilan proses, atau perilaku. Kata explanation berarti tindakan atau proses di mana
konsep, proses, atau keterampilan menjadi jelas dan dapat dipahami. Siswa melakukan
diskusi kelompok untuk menganalisis data/infor-masi yang dikumpulkan dari kegiatan
pada fase sebelumnya. Tujuan tahap ini adalah untuk memperbaiki kesalahan dalam
temuan siswa sebelum tahap berikut-nya.
Tahap Elaboration (elaborate/elaborasi) merupakan fase yang dapat dianggap
sebagai perpanjangan langkah penelitian karena adanya masalah suplemen (penguat).
Fase ini memfasilitasi siswa untuk dapat menerapkan konsep yang telah mereka peroleh
berdasarkan kegiatan yang telah mereka lakukan ke dalam situasi atau masalah yang
baru.
Tahap Evaluation (evaluate/menilai) merupakan fase saat guru mencari tahu
kualitas dan kuantitas ketercapaian pemahaman siswa terhadap topik yang telah mereka
pelajari. Fase ini dapat diwujudkan dalam metode formal atau informal. Tahap
Evaluation (evaluate/menilai) merupakan fase saat guru mencari tahu kualitas dan
kuantitas ketercapaian pemahaman siswa terhadap topik yang telah mereka pelajari. Fase
ini dapat diwujudkan dalam metode formal atau informaSiklus belajar dipilih dalam
pembelajaran ini disebabkan siklus belajar ini merupakan model yang paling efektif
dalam pembelajaran IPA, mudah untuk dipelajari, konsisten dengan paradigma
pembelajaran masa kini, dan menciptakan peluang untuk belajar ilmu pengetahuan.
Menurut Wheatley (Dalam Bektiarso, 1997:194), pembelajaran konstruktivisme
mengandung dua prinsip yaitu pertama, pengetahuan tidak dapat diperoleh secara pasif
tetapi secara aktif oleh struktur kognitif siswa. Kedua, fungsi kognisi bersifat adaptif dan
membantu pengorganisasian melalui pengalaman nyata, sehingga siswa dapat
mengumpulkan pertanyaan untuk memperoleh pengetahuan. Untuk menciptakan
kelompok kerja yang efektif, pengajar atau guru perlu menyusun tugas sedemikian rupa,
sehingga setiap anggota kelompok harus menyelesaikan tugasnya sendiri agar yang lain
bisa mencapai tujuan mereka dan kunci keberhasilan kerja kelompok adalah persiapan
guru dalam penyusunan tugasnya (Lie, 2017)
3. Langkah – langkah/sintak model pembelajaran

Sintak jadi panduan efektif dalam implementas model pembelajaran. Ada 5 sintak
yang menjadi ciri khas dalam model pembelajaran Learning Cycle. Pada kesempatan ini
akan membahas secara teknik mengengai ke lima sintak Learning Cycle.

Sintak model pembelajaran Learning Cycle sebagai model instruksional untuk


rencana pembelajaran. Siklus belajarnya bersandar pada konstruktivisme sebagai dasar
teoritisnya. “Konstruktivisme adalah model dinamis dan interaktif tentang bagaimana
manusia belajar” (Bybee, 1997, hal. 176). Sebuah perspektif konstruktivis menganggap
siswa harus terlibat secara aktif dalam pembelajaran mereka dan konsep tidak
ditransmisikan dari guru ke murid tapi dibangun oleh siswa.

Sintak belajar yang digunakan dalam rencana pembelajaran terdapat lima langkah
atau lima siklus yg dikenal dengan 5E, yaitu Engagement, Eksplorasi, Explanation
(Penjelasan), Elaborasi dan Evaluasi (Bybee, 1997). Setiap siklus, benar-benar ada proses
akhir. Setelah berakhir elaborasi, keterlibatan siklus belajar berikutnya dimulai. Evaluasi
bukan langkah terakhir. Evaluasi terjadi dalam semua empat bagian dari siklus belajar.

Siklus 5E pada Learning Cycle

A. Engagement (keterlibatan):
Keterlibatan (engagement) adalah waktu ketika guru berada di tengah kegiatan
pembelajaran. Guru menciptakan masalah, menilai pengetahuan awal siswa, membantu
siswa membuat hubungan, dan menginformasikan melangkah ke tahap selanjutnya.

B. Exploration (Eksplorasi):
Siswa mengumpulkan data untuk memecahkan masalah. Guru memastikan para
siswa mengumpulkan dan mengatur data mereka untuk memecahkan masalah.
C. Explanation (Penjelasan):
Pada fase proses ini, siswa menggunakan data yang mereka kumpulkan untuk
memecahkan masalah dan melaporkan apa yang mereka lakukan dan mencoba untuk
mencari tahu jawaban atas masalah yang disajikan. Guru juga memperkenalkan kosa kata
baru, frasa atau kalimat untuk label apa yang siswa sudah tahu.

D. Elaboration (Elaborasi):
Guru memberi siswa informasi baru yang lebih luas apa yang mereka telah
pelajari di bagian-bagian awal dari siklus belajar. Pada tahap ini guru juga menciptakan
masalah agar siswa mampu memecahkan masalah dengan menerapkan apa yang telah
mereka pelajari.

E. Evaluation (Evaluasi):
Guru dapat mengadakan evaluasi dengan tes pada akhir setiap tahap.
Tabel 1 Sintaks Learning Cycle 5E Model

Fase Kegiatan Pembelajaran


1. Guru memusatkan perhatian siswa.
2. Guru membangkitkan minat, motivasi, dan keingintahuan
siswa mengenai materi yang akan dipelajari.
Engagement
3. Guru memfasilitasi siswa dalam menggali pengetahuan
awal melalui pemberian pertanyaan atau masalah yang
terkait dengan materi yang akan dipelajari.
1. Guru membagikan LKS, memberikan suatu permasalahan
untuk dicari solusinya oleh siswa.
2. Siswa membentuk kelompok untuk melakukan diskusi
mengenai permasalahan yang diajukan oleh guru, mencari
Eksploration
solusi/jawaban untuk permasalahan tersebut, melakukan
praktikum, melakukan pengujian hipotesis, serta melaku-
kan pengumpulan data/informasi.
3. Guru berperan sebagai fasilitator, memberikan bimbingan
seperlunya kepada siswa.

Tabel 1 Sintaks Learning Cycle 5E Model


(Lanjutan)

Fase Kegiatan Pembelajaran


Explanation 1. Siswa melakukan diskusi kelompok untuk menganalisis
Fase Kegiatan Pembelajaran
data/informasi yang dikumpulkan dari kegiatan pada fase
sebelumnya
2. Siswa menjelaskan konsep, informasi, pengetahuan yang
mereka peroleh dari kegiatan pada fase sebelumnya
dengan menggunakan kata-kata mereka sendiri.
3. Guru memberikan klarifikasi terhadap hasil diskusi siswa.
4. Guru membantu siswa untuk menemukan kembali
informasi yang hilang atau mengganti informasi yang salah
dengan yang baru.
1. Siswa mengaplikasikan konsep, informasi, pengetahuan,
dan keterampilan yang mereka peroleh pada fase
sebelumnya ke dalam situasi atau masalah yang baru yang
Elaboration penyelesaiannya memerlukan penjelasan yang identik atau
mirip.
2. Siswa menerapkan pemahaman konsep mereka dengan
melakukan kegiatan tambahan
1. Guru melakukan umpan balik dengan memanggil kembali
ide-ide, pengetahuan atau keterampilan siswa yang telah
dipelajari. Umpan balik dilakukan untuk mengetahui
Evaluation
sejauh mana pemahaman siswa terhadap topik yang telah
mereka pelajari
2. Guru melakukan evaluasi/penilaian hasil belajar.

4.Kelebihan dan Kekurangan Siklus Belajar (Learning Cycle) 5E


Menurut Cohen dan Clough (dalam Wibowo, 2010:2) penerapan model learning cycle.
5E memberi keuntungan sebagai berikut :
a. Meningkatkan motivasi belajar karena siswa dilibatkan secara aktif dalam proses.
pembelajaran
b. Membantu mengembangkan sikap ilmiah siswa.
c. Pembelajaran menjadi lebih bermakna.
Adapun kekurangan penerapan model learning cycle 5E yang harus selalu diantisipasi .
adalah sebagai berikut :
a. Efektifitas pembelajaran rendah jika guru kurang menguasai materi dan langkah-langkah
pembelajaran
b. Menuntut kesungguhan dan kreativitas guru dalam merancang dan melaksanakan proses
pembelajaran
c. Memerlukan pengelolaan kelas yang lebih terencana dan terorganisasi Memerlukan
waktu dan tenaga yang lebih banyak dalam menyusun rencana dan melaksanakan
pembelajaran.
Seperti pada metode pembelajaran yang lain, metode learning cycle juga mempunyai
kelebihan dan kekurangan, berikut kekurangan dan kelebihan tersebut:

a. Kelebihan learning cycle

 Meningkatkan motivasi belajar


 Membantu mengembangkan sikap ilmiah peserta didik.
 Pembelajaran menjadi lebih bermakna.

Sedangkan ditinjau dari dimensi pebelajar, penerapan strategi ini memberi keuntungan sebagai
berikut:

 Meningkatkan motivasi belajar karena pebelajar dilibatkan secara aktif dalam proses
pembelajaran
 Membantu mengembangkan sikap ilmiah murid
 Pembelajaran menjadi lebih bermakna

b. Kekurangan learning cycle.

 Efektifitas pembelajaran rendah jika guru kurang menguasai materi dan langkah-langkah
pembelajaran.
 Menurut kesungguhan dan kreativitas guru.
 Memerlukan pengelolaan kelas yang lebih terencana dan terorganisasi.
 Memerlukan waktu dan tenaga yang lebih.

5.Kaitan Model Pembelajaran Learning Cycle -5E dengan STEAM

Model siklus belajar (learning cycle) dengan pendekatan STEM secara signifikan dapat lebih
meningkatkan keterampilan proses sains siswa dibandingkan dengan model pembelajaran
konvensional; dan
6. Materi yang sesuai untuk diajarkan dengan pendekatan STEAM

Guru dan siswa memberikan tanggapan positif setelah memperoleh pembelajaran dengan
model siklus belajar (learning cycle) dengan pendekatan STEM pada konsep bioteknologi.

Suhu dan perubahan nya

1. Melakukan Pre-tes
Pre-tes dilakuakna pada kelas eksperiment dengan jumlah soal yang valid sebanyak 10 soal
sebelum pembelajaran dimuali
2. Melaksanakan pengajaran sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada
materi suhu dan perubahannya dengan menggunakan model pembelajaran Cycle 5E
Learning
3. Melaksanakan Post-test
Setelah melaksanakan proses belajar mengajar dengan menggunakan model pembelajaran
Cycle 5E, maka dilakukan post-test dengan jumlah soal sebanyak 20 soal sesuai waktu dan
jadwal
2. Memeriksa hasil test
Hasil ini lah yang akan menjadi petunjuk ada tidaknya perbedaan perdaan perlakuan model yang
diberikan prosedur penelitian.

Anda mungkin juga menyukai