Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH STRATEGI PEMBELAJARAN KIMIA

MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE

Disusun Oleh :

1. Latifatul Insaniyah (E1M019044)


2. Nadia Ulfa (E1M019055)
3. Nur Aini Fitri (E1M019061)
4. Rilya Ramdayani (E1M019075)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MATARAM
2020
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Siklus belajar merupakan salah satu metode perencanaan yang telah diakui dalam
pendidikan IPA. Siklus belajar dikembangkan berdasarkan teori yang dikembangkan
pada masa kini tentang bagaimana siswa seharusnya belajar. Metode ini merupakan
metode yang mudah untuk digunakan oleh guru dan dapat memberikan kesempatan
untuk mengembangkan kreativitas belajar IPA pada setiap siswa . Guru harus
menemukan cara-cara memahami pandangan-pandangan siswa, merencanakan
kerangka alternatif, merangsang kebingungan antar siswa dan mengembangkan tugas-
tugas yang mengajukan konstruksi pengetahuan.
Menurut Dahar RW (1998) menyatakan bahwa prinsip-prinsip yang paling umum
dan esensial yang dapat diturunkan dari konstruktivisme ialah siswa memperoleh
pengetahuan diluar sekolah dan pendidikan seharusnya memperhatikan hal tersebut.
Dan juga menyatakan bahwa pelajaran kemudian dikembangkan dari gagasan yang
telah ada mungkin melalui langkah-langkah intermediet dan berakhir dengan gagasan
yang telah mengalami modifikasi. Salah satu model belajar mengajar yang
menerapkan konstruktivisme adalah penggunaan model siklus belajar atau sering
disebut Learning Cycle.

1.2 RUMUSAN MASALAH


a. Apa pengertian model pembelajaran learning cycle?
b. Bagaimana karakteristik, tujuan, manfaat, dan ciri-ciri model pembelajaran
learning cycle?
c. Apa saja  langkah-langkah dari model pembelajaran learning cycle?
d. Apa saja kelebihan dan kekurangan model pembelajaran learning cycle?
1.3 TUJUAN
a. Mengetahui pengertian model pembelajaran learning cycle.
b. Mengetahui karakteristik karakteristik, tujuan, manfaat, dan ciri-ciri model
pembelajaran learning cycle
c. Mengetahui langkah-langkah dari model pembelajaran learning cycle.
d. Mengetahui kelebihan dan kekurangan model pembelajaran learning cycle.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE


Pengertian menurut para ahli:
 Menurut Santoso (2005), learning cycle pertama kali diperkenalkan oleh Robert
Karplus dalam Science Curriculum Improvement Study (SCIS).
 Menurut Walber (2008), learning cycle adalah suatu model pembelajaran yang
didasarkan pada saintifik inkuri.
 Learning cycle merupakan rangkaian tahap-tahap kegiatan (fase) yang
diorganisasi sedemikian rupa sehingga siswa dapat menguasai kompetensi-
kompetensi yang harus dicapai dalam pembelajaran dengan jalan berperanan aktif.
Learning cycle pada mulanya terdiri dari fase-fase eksplorasi (exploration),
pengenalan konsep (concept introduction), dan aplikasi konsep (concept
application) (Karplus dan Their dalam Renner et al, 1988, dan Walbert, 2008).
 Nuryani (2005), menyebutkan fase-fase dalam model learning cycle adalah fase
eksplorasi, fase klarifikasi dan aplikasi.

Berdasarkan pendapat para ahli tersebut maka dapat dikatakan bahwa model
pembelajaran learning cycle merupakan model pembelajaran dengan pendekatan
student centred (berfokus pada siswa) dan berlandaskan pada teori konstruktivistik.
Model pembelajaran ini bermakna mengeksplorasi, memperdalam pemahaman, dan
kemudian menerapkan konsep ilmiah pada situasi yang baru. Oleh karena
berlandaskan pada teori konstruktivistik maka model pembelajaran ini dapat
membantu untuk meningkatkan motivasi belajar siswa, dan dapat menjadikan siswa
lebih aktif karena siswa memiliki peranan yang sangat penting dalam proses belajar
mengajar.
Penerapan learning cycle dalam pembelajaran sesuai dengan pandangan
kontruktivis yaitu pertama siswa belajar secara aktif, siswa mempelajari materi secara
bermakna dengan bekerja dan berpikir dan selanjutnya pengetahuan dikonstruksi dari
pengalaman siswa dan kedua informasi baru dikaitkan dengan skema yang telah
dimiliki siswa, informasi baru yang dimiliki siswa berasal dari interpretasi individu.
2.2 KARAKTERISTIK, TUJUAN, MANFAAT DAN CIRI-CIRI MODEL
PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE
1. Karakteristik Pembelajaran Learning Cycle
a. Mengalami perkembangan fase-fase dalam penerapannya
Dalam pembelajaran learning cycle terdapat beberapa fase yang terus
berkembang seiring berjalannya waktu. Banyak versi learning cycle
(pembelajaran bersiklus) bermunculan dengan fase dari tiga (3E) ke lima
(5E) sampai tujuh (7E). Tipe pertama terdiri dari tiga tahap yaitu eksplorasi
(exploration), pengenalan konsep (concept introduction), penerapan konsep
(concept application). Selanjutnya pada tahun 1989 Biological Science
Curriculum Study (BSCS) mengembangkan model pembelajaran ini dari 3
tahap menjadi 5 tahap. Tahap-tahap tersebut adalah engagement,
exploration, explanation, elaboration dan evaluation.
Selanjutnya Eisenkraft mengembangkan learning cycle menjadi 7
tahapan, perubahan yang terjadi pada tahapan siklus belajar 5E menjadi 7E
terjadi pada fase engagement menjadi 2 tahapan yaitu Elicit dan Engage,
sedangkan pada tahapan Elaborate Evaluate menjadi 3 tahapan yaitu
menjadi Elaborate, Evaluate dan Extend. Sampai saat ini fase model
pembelajaran learning cycle berkembang menjadi 8E yang terdiri atas tahap
engange, explore, e-search, elaborate, exchange, extend, evaluate, explain.
Model learning cycle 8E menjadi sebuah tantangan baru bagi guru dalam
melakukan proses pembelajaran di dalam kelas, dimana guru menerapkan
model yang masih asing bagi siswa.
b. Tahapan pada model pembelajaran ini dapat mengukur beberapa aspek pada
ranah kognitif Bloom diantaranya adalah C2 (memahami), C3
(menerapkan) dan C4 (menganalisis) sehingga akan dapat meningkatkan
pemahaman konsep siswa.
c. Implementasi learning cycle dalam pembelajaran menempatkan guru
sebagai fasilitator yang mengelola kelangsungan fase-fase tersebut mulai
dari perencanaan (terutama perangkat pembelajaran), pelaksanaan (terutama
pemberian pertanyaan-pertanyaan arahan dan proses pembimbingan), dan
evaluasi.
d. Model pembelajaran learning cycle selalu memberikan kesempatan pada
siswa untuk menemukan, menerapkan, dan menggunakan gaya belajar
siswa.
2. Tujuan Pembelajaran Learning Cycle
Model pembelajaran learning cycle memiliki tujuan yang memberikan
kesempatan kepada siswa untuk mengkontruksi pengetahuan dan pengalaman
mereka sendiri dengan terlibat secara aktif mempelajari materi secara
bermakna dengan bekerja dan berpikir baik secara individu maupun
kelompok, sehingga siswa dapat menguasai kompetensi-kompetensi yang
harus dicapai dalam pembelajaran.

3. Manfaat Pembelajaran Learning Cycle


Adapun manfaat model pembelajaran learning cycle adalah :
a) model pembelajaran learning cycle memberikan suatu format untuk
perencanaan pembelajaran yang dimulai dengan pengalaman langsung
yang diakhiri dengan penguasaan konsep ilmiah dan diakhiri dengan
pengayaan konsep.
b) model pembelajaran learning cycle menggunakan tipe empirik-induktif
dalam pengajaran yang menggambarkan sebuah strategi yang dapat
memberi mahasiswa kesinambungan terhadap konsep-konsep yang
menjembatani statistika danteknologi.
c) model pembelajaran learning cycle memberikan pengalaman konkrit pada
siswa yang diperlukan untuk mengembangkan penguasaan konsep.
d) model pembelajaran learning cycle memberikan kesempatan kepada siswa
untuk bekerja sama dengan teman-temannya.
e) model pembelajaran learning cycle memberikan kesempatan kepada
mahasiswa untukmengemukakan konsep atau gagasan yang telah mereka
miliki danmenguji serta mendiskusikan gagasan tersebut secara terbuka.
f) model pembelajaran learning cycle memudahkan siswa memahami konsep
yangdiajarkan. Mereka memperoleh pengalaman nyata yang diperlukan
untukmengembangkan konsep tersebut lebih lanjut.

4. Ciri-ciri Pembelajaran Learning Cycle


a) Setiap siswa secara individual belajar materi pembelajaran yang sudah
dipersiapkan guru yang kemudian hasil belajar individual dibawa ke
kelompok untuk di diskusikan oleh anggota dan semua anggota
bertanggung jawab atas keseluruhan jawaban sebagai tanggung jawab
bersama.
b) Bentuk siklus belajar berbentuk deskriptif karena siswa dan guru hanya
menguraikan apa yang mereka amati.
c) Berpusat pada siswa (student center)

2.3 LANGKAH-LANGKAH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE


Berikut adalah langkah-langkah dari model pembelajaran learning cycle, yaitu :
1) Engegament (fase pendahuluan)
Pada tahap ini, guru berusaha membangkitkan dan mengembangkan minat
dengan keingintahuan (curiocity) siswa tentang topik yang akan diajarkan. Hal
ini dilakukan dengan cara mengajukan pertanyaan tentang proses faktual dalam
kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, siswa akan memberikan
respons/jawaban, kemudian jawaban siswa tersebut dijadikan patokan oleh guru
untuk mengetahui pengetahuan awal siswa tentang pokok bahasan yang akan
dibahas.
2) Exploration (fase eksplorasi)
Pada fase ini, siswa diberi kegiatan yang akan melibatkan keaktifan siswa
untuk menguji prediksi dan hipotesis melalui alternatif yang diambil, mencatat
hasil pengamatan dan mendiskusikan dengan siswa yang lain. Sehingga siswa
memiliki kesempatan untuk bekerja sama dalam kelompok-kelompok kecil
tanpa pengajaran langsung dari guru.
3) Explanation (fase penjelasan)
Kegiatan pada fase ini bertujuan untuk melengkapi, menyempurnakan, dan
mengembangkan konsep yang diperoleh siswa. Siswa dituntut untuk
menjelaskan konsep yang sedang dipelajari dalam kalimat mereka sendiri. Pada
fase ini siswa menemukan istilah-istilah dari konsep yang dipelajari.
4) Elaboration (fase elaborasi)
Kegiatan belajar ini mengarahkan siswa menerapkan konsep-konsep yang
telah dipelajari, membuat hubungan antar konsep dan menerapkannya pada
situasi yang baru melalui kegiatan-kegiatan praktikum lanjutan yang dapat
memperkuat dan memperluas konsep yang telah dipelajari.

5) Evaluation (fase evaluasi)
Siswa diberi pernyataan untuk mendiagnosa pelaksanaan kegiatan belajar dan
mengetahui pemahaman siswa mengenai konsep yang diperoleh.

Kelima tahap tersebut dapat digunakan dalam bentuk siklus berikut:

Siklus pembelajaran learning cycle

2.4 KELEBIHAN DAN KEKURANGAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING


CYCLE
Kelebihan - kelebihan model pembelajaran learning cycle sebagai berikut :
1. Memotivasi siswa untuk mengigat kembali materi pembelajaran yang telah
mereka dapatkan sebelumnya.
2. Memberikan motivasi kepada siswa untuk menjadi lebih aktif dan menambah
prasa keingintahuan.
3. Melatih siswa belajar menemukan konsep melalui kegiatan eksperimen.
4. Melatih siswa untuk menyampaikan secara lisan konsep yang telah mereka
pelajari.
5. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk berfikir, mencari, menemukan dan
menjelaskan contoh penerapan konsep yang telah dipelajari.
6. Guru dan siswa menjalankan tahapan-tahapan pembelajaran yang saling mengisi
satu sama lain.
7. Guru dapat menerapkan model ini dengan metode-metode yang berbeda-beda.
8. Menuntut kesungguhan dan kreativitas siswa dalam merancang dan
melaksanakan proses pembelajaran.
Kekurangan - kekurangan model pembelajaran learning cycle sebagai berikut :
1. Efektivitas pembelajaran rendah jika guru kurang menguasai materi dan langkah-
langkah pembelajaran.
2. Menuntut kesungguhan dan kreativitas guru dalam merancang dan
melakasanakan proses pembelajaran.
3. Memerlukan pengelolaan kelas yang lebih terencana dan terorganisasi.
4. Memerlukan waktu dan tenaga yang lebih banyak dalam menyusun rencanadan
melaksanakan pembelajaran.
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

1. Learning Cycle merupakan suatu model pembelajaran yang berpusat pada


pembelajar. Learning cycle patut di kedepankan, karena sesuai dengan teori
belajar Piaget, teori belajar yang berbasis konstruktivisme.

2. Learning Cycle 5E merupakan rangkaian tahap-tahap kegiatan (fase) yang


diorganisasi sedemikian rupa sehingga siswa berperan aktif untuk dapat
menguasai kompetensi-kompetensi yang harus dicapai dalam tujuan
pembelajaran.

3. Pembelajaran Learning Cycle terdiri dari lima tahap yang terdiri atas tahap
engagement,exploration,explanation,elaboration, dan evaluation.
DAFTAR PUSTAKA

Darmiyanti, W., dkk. 2017. “ANALISIS MODEL MENTAL SISWA DALAM


PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 8E PADA
MATERI HIDROLISIS GARAM”. Jurnal Riset Pendidikan Kimia. 1 (1) : 38-51.
Nurmalasari, R., dkk. 2016. “PENGARUH MODEL LEARNING CYCLE TIPE 7E
TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP FISIKA SISWA KELAS VII SMP
NEGERI 19 PALU”. Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako. 1 (2) : 1-23.
Palennari, M., dan Adnan. 2010. “Penerapan Pembelajaran Model Learning Cycle
(Siklus Belajar) untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar Siswa Sekolah Menengah
Pertama (SMP)”. Bionature. 11 (1) : 37-43.
Partini., dkk. 2017. “PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE
7E UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA”.
Jurnal Pendidikan. 2 (2) : 268-272.

Anda mungkin juga menyukai