Disusun Oleh :
BAB II
PEMBAHASAN
Berdasarkan pendapat para ahli tersebut maka dapat dikatakan bahwa model
pembelajaran learning cycle merupakan model pembelajaran dengan pendekatan
student centred (berfokus pada siswa) dan berlandaskan pada teori konstruktivistik.
Model pembelajaran ini bermakna mengeksplorasi, memperdalam pemahaman, dan
kemudian menerapkan konsep ilmiah pada situasi yang baru. Oleh karena
berlandaskan pada teori konstruktivistik maka model pembelajaran ini dapat
membantu untuk meningkatkan motivasi belajar siswa, dan dapat menjadikan siswa
lebih aktif karena siswa memiliki peranan yang sangat penting dalam proses belajar
mengajar.
Penerapan learning cycle dalam pembelajaran sesuai dengan pandangan
kontruktivis yaitu pertama siswa belajar secara aktif, siswa mempelajari materi secara
bermakna dengan bekerja dan berpikir dan selanjutnya pengetahuan dikonstruksi dari
pengalaman siswa dan kedua informasi baru dikaitkan dengan skema yang telah
dimiliki siswa, informasi baru yang dimiliki siswa berasal dari interpretasi individu.
2.2 KARAKTERISTIK, TUJUAN, MANFAAT DAN CIRI-CIRI MODEL
PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE
1. Karakteristik Pembelajaran Learning Cycle
a. Mengalami perkembangan fase-fase dalam penerapannya
Dalam pembelajaran learning cycle terdapat beberapa fase yang terus
berkembang seiring berjalannya waktu. Banyak versi learning cycle
(pembelajaran bersiklus) bermunculan dengan fase dari tiga (3E) ke lima
(5E) sampai tujuh (7E). Tipe pertama terdiri dari tiga tahap yaitu eksplorasi
(exploration), pengenalan konsep (concept introduction), penerapan konsep
(concept application). Selanjutnya pada tahun 1989 Biological Science
Curriculum Study (BSCS) mengembangkan model pembelajaran ini dari 3
tahap menjadi 5 tahap. Tahap-tahap tersebut adalah engagement,
exploration, explanation, elaboration dan evaluation.
Selanjutnya Eisenkraft mengembangkan learning cycle menjadi 7
tahapan, perubahan yang terjadi pada tahapan siklus belajar 5E menjadi 7E
terjadi pada fase engagement menjadi 2 tahapan yaitu Elicit dan Engage,
sedangkan pada tahapan Elaborate Evaluate menjadi 3 tahapan yaitu
menjadi Elaborate, Evaluate dan Extend. Sampai saat ini fase model
pembelajaran learning cycle berkembang menjadi 8E yang terdiri atas tahap
engange, explore, e-search, elaborate, exchange, extend, evaluate, explain.
Model learning cycle 8E menjadi sebuah tantangan baru bagi guru dalam
melakukan proses pembelajaran di dalam kelas, dimana guru menerapkan
model yang masih asing bagi siswa.
b. Tahapan pada model pembelajaran ini dapat mengukur beberapa aspek pada
ranah kognitif Bloom diantaranya adalah C2 (memahami), C3
(menerapkan) dan C4 (menganalisis) sehingga akan dapat meningkatkan
pemahaman konsep siswa.
c. Implementasi learning cycle dalam pembelajaran menempatkan guru
sebagai fasilitator yang mengelola kelangsungan fase-fase tersebut mulai
dari perencanaan (terutama perangkat pembelajaran), pelaksanaan (terutama
pemberian pertanyaan-pertanyaan arahan dan proses pembimbingan), dan
evaluasi.
d. Model pembelajaran learning cycle selalu memberikan kesempatan pada
siswa untuk menemukan, menerapkan, dan menggunakan gaya belajar
siswa.
2. Tujuan Pembelajaran Learning Cycle
Model pembelajaran learning cycle memiliki tujuan yang memberikan
kesempatan kepada siswa untuk mengkontruksi pengetahuan dan pengalaman
mereka sendiri dengan terlibat secara aktif mempelajari materi secara
bermakna dengan bekerja dan berpikir baik secara individu maupun
kelompok, sehingga siswa dapat menguasai kompetensi-kompetensi yang
harus dicapai dalam pembelajaran.
5) Evaluation (fase evaluasi)
Siswa diberi pernyataan untuk mendiagnosa pelaksanaan kegiatan belajar dan
mengetahui pemahaman siswa mengenai konsep yang diperoleh.
3.1 KESIMPULAN
3. Pembelajaran Learning Cycle terdiri dari lima tahap yang terdiri atas tahap
engagement,exploration,explanation,elaboration, dan evaluation.
DAFTAR PUSTAKA