LAPORAN KKP Terbaru
LAPORAN KKP Terbaru
PERENCANAAN
Kelompok 8
Kelompok 9
Dalam penyusunan laporan ini merupakan proses lanjutan dari pendahuluan yang telah
disampaikan pada tahapan sebelumnya dan sekaligus akan menjadi landasan dalam proses
pembelajaran penyusunan laporan perencanaan. Laporan ini berisi tentang sajian mulai dari
proses awal KKP hingga selesai, yang disajikan dalam bentuk tulisan serta lampiran gambar
hasil KKP selama 2 bulan. Laporan ini tentunya sangat banyak kekurangan, sehingga penulis
sangat membutuhkan kritik dan saran untuk penyempurnaan dalam Penyusunan Laporan Akhir
KKP.
Demikian, semoga laporan ini bermanfaat bagi diri kami sendiri dan juga pembaca dan
tak lupa pula kami sampaikan terimakasih kepada dosen-dosen Arsitektur ITN Malang, dan
pembimbing serta rekan-rekan lainnya yang sudah membibing kami bagaiman cara kerja team
dan juga banyak pengalaman-pengalaman yang dapat kami peroleh.
Peserta KKP
ABSTRAK
Laporan Praktek Profesi bidang Perencenaan dengan judul “Redesain Fasad bangunan
Kantor Pusat/Rektorat, Perpustakaan Pusat, Gedung Kimia, Taman Demo, Taman Sipil dan
Taman Beton”.
Matakuliah Kuliah Kerja Profesi (KKP) adalah mata kuliah dengan jumlah 2 SKS yang
wajib ditempuh oleh Mahasiswa Jurusan Arsitektur ITN Malang pada semester VII sesuai
dengan Kurikulum Berbasis Kompetensi 2014-2019, karena itu Kuliah Kerja Profesi (KKP)
bermaksud memberi kesempatan kepada Mahasiswa Arsitektur untuk memperoleh
pengalaman dan pengetahuan praktis sesuai dengan bidang kerja arsitektur dalam rangka
pengembangan ilmu. KKP juga merupakan ajang studi yang dapat dipakai sebagai bekal
Mahasiswa menghadapi pengembangan ilmu Arsitektur selanjutnya.
Dalam KKP ini kami mengikuti kegiatan pratek dalam bidang perencanaan yaitu
meredesain fasad bangunan kantor pusat/rektorat, perpustakaan umum, gedung kimia, taman
demo, taman sipil dan taman beton kampus 1 ITN Malang.
Gedung-gedung kampus 1 ITN Malang masih mempertahankan tema tradisional
terlihat dari bentuk atap yang berbentuk Joglo. Pada tugas KKP kami kali ini ditugaskan untuk
mendesign wajah baru / fasad ITN Malang yaitu Gedung rektorat, Perpustakaan Umum, dan
Gedung Kimia, dangan tema Modern namun tidak menghilangkan ciri khas dari ITN yaitu atap
joglo, yang nantinya bisa mencerminkan bahwa kampus 1 ITN selaku kampus tertua juga bisa
mengikuti trend modern.
Redesain mengandung pengertian merancang ulang sesuatu sehingga terjadi perubahan
dalam penampilan atau fungsi.
Heinz Frick dan Bambang Suskiyanto (2007), mengartikan kata-kata membangun
kembali dengan membongkar secara seksama dan atau memperbaiki kesalahan yang telah
dibangun. Membangun kembali juga berarti menggunakan kembali gedung yang sudah ada
tetapi tidak dimanfaatkan lagi seperti fungsi semula.
Redesain dalam arsitektur dapat dilakukan dengan mengubah, mengurangi ataupun
menambahkan unsur pada suatu bangunan Redesain perlu direncanakan secara matang,
sehingga didapat hasil yang efisien, efektif, dan dapat menjawab masalah yang ada dalam
bangunan tersebut. Redesain yang dilakukan dengan penambahan baru pada bangunan harus
memperhitungkan interaksi antara bangunan yang lama dengan bangunan yang baru.
DAFTAR ISI
Matakuliah Kuliah Kerja Profesi (KKP) adalah mata kuliah dengan jumlah 2 SKS yang
wajib ditempuh oleh Mahasiswa Jurusan Arsitektur ITN Malang pada semester VII sesuai
dengan Kurikulum Berbasis Kompetensi 2014-2019, karena itu Kuliah Kerja Profesi (KKP)
bermaksud memberi kesempatan kepada Mahasiswa Arsitektur untuk memperoleh
pengalaman dan pengetahuan praktis sesuai dengan bidang kerja arsitektur dalam rangka
pengembangan ilmu. KKP juga merupakan ajang studi yang dapat dipakai sebagai bekal
Mahasiswa menghadapi pengembangan ilmu Arsitektur selanjutnya.
Dalam KKP ini kami mengikuti kegiatan pratek dalam bidang perencanaan yaitu
meredesain fasad bangunan kantor pusat/rektorat, perpustakaan umum, gedung kimia, taman
demo, taman sipil dan taman beton kampus 1 ITN Malang.
ITN Malang merupakan salah satu perguruan tinggi yang cukup terkenal di Kota
Malang berdiri sejak 1969. Salah satu perguruan tinggi tertua di kota Malang.
Gedung-gedung kampus 1 ITN Malang masih mempertahankan tema tradisional
terlihat dari bentuk atap yang berbentuk Joglo. Pada tugas KKP kami kali ini ditugaskan untuk
mendesign wajah baru / fasad ITN Malang yaitu Gedung rektorat, Perpustakaan Umum, dan
Gedung Kimia, dangan tema Modern namun tidak menghilangkan ciri khas dari ITN yaitu atap
joglo, yang nantinya bisa mencerminkan bahwa kampus 1 ITN selaku kampus tertua juga bisa
mengikuti trend modern.
Redesain mengandung pengertian merancang ulang sesuatu sehingga terjadi perubahan
dalam penampilan atau fungsi.
Dalam arsitektur, merancang ulang identik dengan membangun kembali karya
arsitektur yang dirasakan kurang tepat guna. Heinz Frick dan Bambang Suskiyanto (2007),
mengartikan kata-kata membangun kembali dengan membongkar secara seksama dan atau
memperbaiki kesalahan yang telah dibangun. Membangun kembali juga berarti menggunakan
kembali gedung yang sudah ada tetapi tidak dimanfaatkan lagi seperti fungsi semula.
Redesain dalam arsitektur dapat dilakukan dengan mengubah, mengurangi ataupun
menambahkan unsur pada suatu bangunan Redesain perlu direncanakan secara matang,
sehingga didapat hasil yang efisien, efektif, dan dapat menjawab masalah yang ada dalam
bangunan tersebut.
Redesain yang dilakukan dengan penambahan baru pada bangunan harus
memperhitungkan interaksi antara bangunan yang lama dengan bangunan yang baru. Dibner
(1985), menjelaskan beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam merancang bangunan
tambahan, antara lain :
a) Ukuran dan bentuk. Ukuran dan bentuk bangunan yang ada tidak perlu harus
tetap sama ketika penambahan baru dirancang. Namun, desain penambahan
harus dilihat sebagai satu unit dengan keseluruhan bangunan.
b) Lahan. Kebanyakan bangunan ditambahkan secara horizontal daripada vertikal.
Oleh sebab itu, ukuran lahan yang memadai menjadi sangat penting.
c) Struktur. Sebelum desain struktural dari bangunan baru dimulai, sistem struktur
bangunan yang ada harus ditinjau kecukupannya untuk menangani efek dari
penambahan baru. Jika penambahan baru berdekatan dengan pijakan yang ada
dan dinding pondasi, harus dirancang dan dibangun sangat hati-hati untuk
menghindari mengganggu stabilitas bangunan yang ada.
d) Sistem Mekanikal dan Elektrikal. Sistem mekanikal dan elektrikal dalam sebuah
bangunan umumnya telah dirancang sesuai dengan kebutuhan dari bangunan
tersebut. Dengan adanya penambahan baru pada bangunan tentunya
membutuhkan sistem mekanikal dan elektrikal baru yang dapat menjawab
kebutuhan baru, baik yang berasal dari bangunan lama dan bagian tambahan
dari bangunan.
Dalam hal ini kami menggunakan 2 konsep yaitu merubah fasad dan menambahkan
Ornamen pada fasad, dengan konsep bentuk Isometri dan simetris.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN FORM ADMINISTRASI
LAMPIRAN GAMBAR
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1. Pengertian Redesain
Dalam ilmu arsitektur terdapat beberapat istilah yang dapat dipakai sebagai
acuan dalam melakukan sebuah perancangan, salah satunya yaitu Redesain. Redesain
adalah sebuah aktivitas melakukan pengubahan pembaharuan dengan berpatokan dari
wujud desain yang lama diubah menjadi baru, sehingga dapat memenuhi tujuan-tujuan
positif yang mengakibatkan kemajuan.
1) Kriteria Estetika atau keindahan, yaitu yang berkaitan dengan keindahan nilai
arsitektural dari beberapa massa.
5) Kriteria peran sejarah, yaitu kriteria berdasarkan peran dimana sebuah bangunan
ataupun lingkungan mempunyai peran dalam peristiwa -peristiwa sejarah
sebagai ikatan simbolis antara peristiwa yang lalu dengan peristiwa yang ada
sekarang.
Kata fasade berasal dari bahasa Latin facies, yang berarti muka / wajah dari
suatu bangunan. Pada awalnya, fasade identik dengan sisi yang disajikan untuk publik,
sisi di mana terdapat pintu masuk ke suatu bangunan atau sisi yang berhadapan dengan
muka jalan. Definisi ini mulai ditinggalkan pada saat zaman pergerakan modern.
Arsitektur pada zaman modernisme memungkinkan suatu bangunan yang berdiri
sendiri dan membutuhkan pengolahan spesial pada tiap sisi bangunannya. Jadi, definisi
fasade adalah sekeliling bangunannya, bukan lagi hanya bagian depannya saja.
Seiring dengan arsitektur yang terus berkembang dari jaman ke jaman, fasade
sebagai salah satu elemen dari bangunan pun turut berkembang. Berbagai macam
pemikiran mulai diterapkan sehingga membawa dampak-dampak positif bagi
perkembangan fasade. Salah satunya, antara lain adalah perlakuan pada fasade yang
pada zaman sekarang sangatlah beragam, mulai dari warna-warna yang digunakan,
material, hingga teknologi yang digunakan. Berbagai macam warna digunakan untuk
mengungkapkan ekspresi yang ingin diungkapkan suatu bangunan. Warna pun menjadi
salah satu unsur penting yang menjadikan fasade sangatlah beragam. Dengan warna
yang beragam, kesan yang ditimbulkan pun sangatlah beragam. Material dan teknologi
yang digunakan pun semakin canggih. Material yang digunakan tak hanya sekadar cat
sebagai pelapis dinding bata, namun juga berkembang hingga penggunaan kaca dengan
berbagai teknologi yang terintegrasi di dalamnya, seperti kaca yang dapat menahan
radiasi panas matahari, kedap suara (dengan ruang vakum di antara 2 lapisan kaca), dll.
Teknologi yang digunakan pun semakin beragam. Teknologi dapat dimanfaatkan untuk
menimbulkan kesan tertentu pada suatu bangunan atau dapat pula dimanfaatkan untuk
penghematan energi pada bangunan tersebut. Dengan perkembangan-perkembangan
tersebut, fasade pun berhadapan dengan tuntutan yang semakin tinggi pula.
1. Pada zaman dulu, fasade hanyalah sekadar kulit bangunan, untuk melindungi ruang
dalam bangunan dari panas maupun hujan. Namun sekarang, fasade tidak hanya
dituntut untuk dapat berfungsi secara fungsional saja, melainkan juga untuk dapat
memenuhi kebutuhan akan aspek estetis, pembentuk citra dari suatu bangunan, dan
juga menjadi suatu variasi yang dapat membawa dampak bagi lingkungannya
2.2.2 Jenis – Jenis Material Fasade. Bangunan Tinggi Sistem fasade bangunan tinggi
terdiri dari komponen komponen dasar sebagai berikut :
A. Support Framing
B. Insulation
Material spesifik untuk tujuan khusus melindungi manusia dari panas yang
berlebihan (konduktivitas termal “k”, nilai transmisi panas”U”, resistansi panas
“R”), kebisingan yang tinggi (sound transmission class “STC”), kemampuan
meneruskan cahaya (nilai transmisi “t”, kemampuan pembayangan “SC”),
kemampuan menahan kebakaran (fire rating ).
C. Joints
D. Internal Drainage
Untuk melindungi ruang dari penetrasi air hujan yang juga umumnya
diiringi tekanan angin yang kuat, diperlukan sistim saluran pembuangan air hujan
dalam komponen selubung. Dinding selubung juga harus mampu melepaskan uap
air yang ada kembali ke udara bebas dengan sistim selubung yang bisa bernafas
(breathable cladding system). Perlu penanganan tertentu dengan sistim pencegah
uap air (vapor barrier system).
E. Interior Finishes
F. Exterior Material
Fungsi utama material eksterior adalah menahan penetrasi air dan kondisi
cuaca alam (radiasi matahari, transmisi panas, tekanan angin, kelembaban udara,
transmisi, refleksi atau absorpsi cahaya), ketahanan terhadap jamur dan serangga,
ketahanan terhadap api, impak buatan, ledakan, tahan peluru maupun tahanan
terhadap interferensi elektromagnit. Fungsi utama lainnya adalah menentukan
estetika fasade bangunan yang memerlukan pertimbangan yang teliti dan hati hati
untuk mencapai kriteria kriteria yang disebut terdahulu.
Tiga kategori metal cladding digunakan saat ini dalam bentuk plat, lembaran
laminasi dan panel komposit yang dirangkai dalam sistim dinding tirai (curtain
wall). Merupakan material yang paling digemari karena relatif ringan, fabrikasi
dengan kontrol yang akurat (pre-cut) serta perkembangan teknologi yang mampu
memenuhi kreatifitas disain dengan beragam bahan metal mulai dari plat besi cor,
stainless steel, aluminium panel hingga titanium.
Fasade dengan sistim dinding tirai kaca (glass curtain wall) diproduksi dengan
ber-agam aditif dan kombinasi lapisan film menimbulkan karakteristik berbeda dari
segi kemampuan memikul beban, penampilan, kinerja termal dan visual.
Merupakan pele bur-an material anorganik dengan keramik cair lalu didinginkan
tanpa kristalisasi sehingga menghasilkan bahan transparan, keras, rapuh dan rentan
secara kimiawi. Beragamnya produk kaca menuntut kemampuan para arsitek untuk
secara tepat menentukan karakteristik dan kinerja kaca sebagai material fasade yang
sesuai dengan fungsi bangunannya.
BAB III
TINJAUAN OBJEK
Institut Teknologi Nasional Malang kampus 1 berada di Jl. Sigura - Gura No.2,
Sumbersari, Kec. Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur 65152. Institut Teknologi Nasional
Malang disingkat ITN Malang merupakan sebuah perguruan tinggi swasta bidang teknologi di
Malang, Jawa Timur, Indonesia. Institut Teknologi Nasional Malang (1981) berawal dengan
nama Akademik Teknik Nasional (ATN) Malang yang didirikan pada tahun 1969. ITN
memiliki dua kampus, yaitu kampus lama atau kampus 1 seluas 4 hektare di Jl. Bendungan
Sigura-gura No. 2 dan kampus baru seluas 35 hektare (luas lahan 65 hektare) di Jl. Raya
Karanglo Km 2. Redesain itu sendiri merupakan sebuah aktivitas melakukan pengubahan
pembaharuan dengan berpatokan dari wujud desain yang lama diubah menjadi baru, sehingga
dapat memenuhi tujuan-tujuan positif yang mengakibatkan kemajuan. Pengertian lain
menyebutkan bahwa redesain merupakan proses mendesain ulang bangunan yang sudah ada.
Gambar 3.2. Titik-titik gedung dan taman yang akan di redesain
TEMA
MODERN
KONSEP
Hasil Diskusi dengan
pihak kampus
( Tetap mepertahankan
atap lama )
2. PENAMBAHAN
1. MENGUBAH
MATERIAL PADA
FASAD
FASAD
Redesain pertama yaitu dimulai pada fasad gedung rektorat yang merupakan
wajah pertama yang akan dilihat, karena berada pada paling depan pintu masuk utama dan
merupakan focal point dari kampus 1 ITN Malang. Kemudian Gedung kimia, Perpustakaan
pusat, taman sipil, taman demo, dan taman beton.
Gambar 4.2. Gedung Kimia
Pada proyek ini, tim KKP bertindak sebagai perencanaan yang mengerjakan
Gambar Perencanaan. Perencanaan proyek ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi
seluruh pihak, tanpa terkecuali bagi tim KKP, sehingga mahasiswa dalam tim tersebut dapat
mengaplikasikan teori yang didapatkan selama perkuliahan ke dalam sebuah proyek di mana
dalam hal ini pada bidang perencanaan.
Berdasarkan pada uraian analisis situasi tersebut maka berikut ini pokok permasalahan mitra :
a. Fasad bangunan belum memiliki ciri khas bentuk, yang mampu meningkatkan
daya tarik pengunjung, dan meningkatkan interaksi sosial pada penghuni
didalamnya.
b. Kampus 1 ITN Malang sudah didirikan dengan bentuk bangunan seadanya
hingga memerlukan perombakan untuk beberapa bagian untuk disesuaikan
dengan tema modern.
c. Bangunan kurang menarik secara simbolik dan arsitektural pada zaman
sekarang.
TIM 1 TIM 2
& &
Konsep rancangan
Rancangan
Hasil akhir dari analisis ini adalah sebuah kesimpulan sementara yaitu
hal-hal yang ditemui yang dapat dijadikan potensi dan juga hal-hal yang
menjadi kendala dalam proses perencanaan, menyangkut masalah yang
terkait dengan perencanaan redesain.
5.2.1. Permasalahan
Permasalahan dan kendala yang dihadapi pada masa melakukan kegiatan Kerja
Praktek, yaitu :
- Pada masa perencanaaan proyek ini selalu adanya perubahan yang terjadi pada objek
rancang yang didasari dari kurangnya analisa serta adanya perubahan-perubahan
konsep dalam redesain fasad bangunan kantor pusat/rektorat, perpustakaan umum,
gedung kimia, taman demo, taman sipil dan taman beton kampus 1 ITN Malang.
- Perubahan dari permintaan pihak pemberi tugas untuk menjadi acuan dari eksisting
menuju ke pengembangan.
5.2.2. Solusi
Mengikuti sesuai dengan tata aturan dari perencana untuk setiap rancangan yang
perlu adanya perubahan maka dilakukan revisi hingga mencapai target yang sesuai dan
diinginkan.
BAB VI
KESIMPULAN
6.1 Kesimpulan
Selama melakukan kegiatan kerja praktik kurun waktu 2 bulan dalam redesain fasad
bangunan kantor pusat/rektorat, perpustakaan umum, gedung kimia, taman demo, taman sipil
dan taman beton kampus 1 ITN Malang, adapun hal-hal yg dilakukan oleh koordinator
team/pemberi tugas untuk memberikan semangat kerja dan dorongan terhadap kami untuk terus
bekerja dan memaksa kami untuk terus memberikan ide-ide baru dalam perencanaan redesain
tersebut. Dalam pelaksanaanya kami dibimbing untuk berpikir seperti Arsitek. Dalam
Perencanaan redesain fasad bangunan kantor pusat/rektorat, perpustakaan umum, gedung
kimia, taman demo, taman sipil dan taman beton kampus 1 ITN Malang tersebut kami
mengambil beberapa kesimpulan, diantaranya:
Umum
Dengan adanya Kerja Praktik memudahkan Mahasiswa dalam mengaplikasikan
semua softskill/hardskill yang di dapat pada perkuliahan kemudian di tuangkan
pada lapangan kerja serta memudahkan mahasiswa dalam mengembangkan
keterampilan berpikir dan memecahkan masalah, juga sebagai bahan
pengamatan dan perbandingan antara teori-teori yang didapat selama proses
kuliah dengan kenyataan yang terjadi di lapangan.
Khusus
a. Team Work sangat dibutuhkan dan dituntut dalam pengambilan sikap yang
tegas serta konsisten sehingga apa yang menjadi keinginan Klien dapat
terpenuhi.
b. Pembuatan Planning mengenai pembagian rencana pekerjaan sesuai dengan
kemampuan masing-masing anggota tim dalam jadwal kerja yang pasti, agar
dapat tercapai efektivitas waktu.
6.2 Solusi
Berdasarkan apa yang telah kami lalui dalam mengikuti kuliah kerja profesi, beberapa
usulan yang disarankan dari segala pihak yang terkait dengan kerja praktik ini, yakni :
Konsistensi waktu sangat penting serta memanajemen waktu dengan baik sangat
dibutuhkan sebagai seorang calon Arsitek.
Pentingnya sebuah komunikasi yang berkesinambungan antara pihak
perencana/pemberi tugas dengan pihak yang menjadi sasaran demi terjalinnya kerja
sama yang baik.
Mahasiswa harus bener-bener mengumpulkan pengetahuan serta mempersiapkan diri
sebelum dan selama melaksanakan Kuliah Kerja Profesi, sehingga ilmu yang didapat
selama waktu kuliah dapat diaplikasikan serta ilmu yang didapat saat dilapangan bisa
menjadi pengalaman untuk masuk ke dunia kerja.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/23853369/BAB_II_KAJIAN_PUSTAKA_2.1_Fasade_
Gambar_2.1_Fasade
http://etheses.uin-malang.ac.id/1319/6/08660049_Bab_2.
LAMPIRAN GAMBAR
REDESIGN
FASAD PERPUSTAKAAN ITN MALANG
DESIGN 1
DESIGN 2
REDESIGN
FASAD REKTORAT ITN MALANG
DESIGN 1
DESIGN 2
DESIGN 3
DESIGN 4
DESIGN 5
DESIGN 6
REDESIGN
PARKIR REKTOR
DESIGN 1
DESIGN 2
REDESIGN
TAMAN DEMO
DESIGN 1
DESIGN 2
DESIGN 3
REDESIGN TAMAN SIPIL
DESIGN 1
REDESIGN TAMAN BETON
DESIGN 1
DESIGN 2
REDESIGN PERPUSTAKAAN PUSAT DIRUBAH MENJADI GEDUNG
KULIAH GEODESI
DESIGN 1