Anda di halaman 1dari 44

LAPORAN PRAKTEK PROFESI

PERENCANAAN

REDESAIN FASAD KANTOR PUSAT, PERPUSTAKAAN PUSAT, GEDUNG


KIMIA, TAMAN DEMO, TAMAN SIPIL, DAN TAMAN BETON ITN MALANG

Disusun oleh : Kelompok 8 dan Kelompok 9

Kelompok 8

Suci Kumalasari 16.22.019

Andrew Putra P. Y. 16.22.067

Kelompok 9

Linda Ropieni 16.22.062

Afan Firmansyah 16.22.081

PROGRAM STUDI ARSITEKTUR


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL MALANG
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat limpahan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir laporan KKP
bidang perencanaan dengan judul “REDESAIN KANTOR PUSAT, PERPUSTAKAAN
PUSAT, GEDUNG KIMIA, TAMAN DEMO, TAMAN SIPIL, DAN TAMAN BETON ITN
MALANG”.

Dalam penyusunan laporan ini merupakan proses lanjutan dari pendahuluan yang telah
disampaikan pada tahapan sebelumnya dan sekaligus akan menjadi landasan dalam proses
pembelajaran penyusunan laporan perencanaan. Laporan ini berisi tentang sajian mulai dari
proses awal KKP hingga selesai, yang disajikan dalam bentuk tulisan serta lampiran gambar
hasil KKP selama 2 bulan. Laporan ini tentunya sangat banyak kekurangan, sehingga penulis
sangat membutuhkan kritik dan saran untuk penyempurnaan dalam Penyusunan Laporan Akhir
KKP.

Demikian, semoga laporan ini bermanfaat bagi diri kami sendiri dan juga pembaca dan
tak lupa pula kami sampaikan terimakasih kepada dosen-dosen Arsitektur ITN Malang, dan
pembimbing serta rekan-rekan lainnya yang sudah membibing kami bagaiman cara kerja team
dan juga banyak pengalaman-pengalaman yang dapat kami peroleh.

Malang, 19 Januari 2020

Peserta KKP
ABSTRAK

Laporan Praktek Profesi bidang Perencenaan dengan judul “Redesain Fasad bangunan
Kantor Pusat/Rektorat, Perpustakaan Pusat, Gedung Kimia, Taman Demo, Taman Sipil dan
Taman Beton”.

Kata kunci : Redesain Fasad

Matakuliah Kuliah Kerja Profesi (KKP) adalah mata kuliah dengan jumlah 2 SKS yang
wajib ditempuh oleh Mahasiswa Jurusan Arsitektur ITN Malang pada semester VII sesuai
dengan Kurikulum Berbasis Kompetensi 2014-2019, karena itu Kuliah Kerja Profesi (KKP)
bermaksud memberi kesempatan kepada Mahasiswa Arsitektur untuk memperoleh
pengalaman dan pengetahuan praktis sesuai dengan bidang kerja arsitektur dalam rangka
pengembangan ilmu. KKP juga merupakan ajang studi yang dapat dipakai sebagai bekal
Mahasiswa menghadapi pengembangan ilmu Arsitektur selanjutnya.

Dalam KKP ini kami mengikuti kegiatan pratek dalam bidang perencanaan yaitu
meredesain fasad bangunan kantor pusat/rektorat, perpustakaan umum, gedung kimia, taman
demo, taman sipil dan taman beton kampus 1 ITN Malang.
Gedung-gedung kampus 1 ITN Malang masih mempertahankan tema tradisional
terlihat dari bentuk atap yang berbentuk Joglo. Pada tugas KKP kami kali ini ditugaskan untuk
mendesign wajah baru / fasad ITN Malang yaitu Gedung rektorat, Perpustakaan Umum, dan
Gedung Kimia, dangan tema Modern namun tidak menghilangkan ciri khas dari ITN yaitu atap
joglo, yang nantinya bisa mencerminkan bahwa kampus 1 ITN selaku kampus tertua juga bisa
mengikuti trend modern.
Redesain mengandung pengertian merancang ulang sesuatu sehingga terjadi perubahan
dalam penampilan atau fungsi.
Heinz Frick dan Bambang Suskiyanto (2007), mengartikan kata-kata membangun
kembali dengan membongkar secara seksama dan atau memperbaiki kesalahan yang telah
dibangun. Membangun kembali juga berarti menggunakan kembali gedung yang sudah ada
tetapi tidak dimanfaatkan lagi seperti fungsi semula.
Redesain dalam arsitektur dapat dilakukan dengan mengubah, mengurangi ataupun
menambahkan unsur pada suatu bangunan Redesain perlu direncanakan secara matang,
sehingga didapat hasil yang efisien, efektif, dan dapat menjawab masalah yang ada dalam
bangunan tersebut. Redesain yang dilakukan dengan penambahan baru pada bangunan harus
memperhitungkan interaksi antara bangunan yang lama dengan bangunan yang baru.
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................


HALAMAN PENGESAHAN .................................................................................
KATA PENGANTAR .............................................................................................
ABSTRAK ................................................................................................................
DAFTAR ISI.............................................................................................................
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN .........................................................................................
1.1. Latar Belakang ..............................................................................................
1.2. Tujuan dan Sasaran .......................................................................................
1.3. Lingkup Pekerjaan ........................................................................................
1.4. Sistematika Laporan .....................................................................................

BAB II KAJIAN PUSTAKA ...................................................................................


2.1. Pengertian Redesain......................................................................................
2.2. Pengertian Fasad ...........................................................................................
2.2.1. Perkembangan fasad sekarang ..........................................................
2.2.2. Jenis-jenis material fasad
BAB III TINJAUAN OBJEK .................................................................................
3.1. Lingkup Kerjaan Praktik...............................................................................
3.2. Data Umum Lokasi/Proyek ..........................................................................
IV PELAKSANAAN KEGIATAN .........................................................................
4.1. Kajian Pemikiran .........................................................................................
4.2. Metode Perencanaan/Alur perancangan ......................................................
4.3. Target dan Luaran ........................................................................................
4.4. Tahap Pengerjaan.........................................................................................
V EVALUASI KEGIATAN ....................................................................................
5.1. Pola Pikir Kajian Permasalahan ...................................................................
5.1.1. Pola Pikir Penanganan Pekerjaan.......................................................
5.2. Permasalahan dan Solusi..............................................................................
VI KESIMPULAN ...................................................................................................
6.1. Kesimpulan ..................................................................................................
6.2. Solusi ...........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................
LAMPIRAN FORM PRAKTIK .............................................................................
LAMPIRAN GAMBAR ..........................................................................................
DAFTAR GAMBAR

3.1. Gambar Peta lokasi kampus 1 ITN Malang ..................................................


3.2. Gambar titik-titik gedung dan taman yang akan di redesain .............................
4.1 Gedung Rektorat ..........................................................................................
4.2 Gedung Kimia ..............................................................................................
4.3 Taman Sipil ..................................................................................................
4.4 Taman beton .................................................................................................
D.4.1. Diagram alur perancangan.....................................................................

D.4.2. Diagram tahapan kegiatan………………………………………….....


BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Matakuliah Kuliah Kerja Profesi (KKP) adalah mata kuliah dengan jumlah 2 SKS yang
wajib ditempuh oleh Mahasiswa Jurusan Arsitektur ITN Malang pada semester VII sesuai
dengan Kurikulum Berbasis Kompetensi 2014-2019, karena itu Kuliah Kerja Profesi (KKP)
bermaksud memberi kesempatan kepada Mahasiswa Arsitektur untuk memperoleh
pengalaman dan pengetahuan praktis sesuai dengan bidang kerja arsitektur dalam rangka
pengembangan ilmu. KKP juga merupakan ajang studi yang dapat dipakai sebagai bekal
Mahasiswa menghadapi pengembangan ilmu Arsitektur selanjutnya.

Dalam KKP ini kami mengikuti kegiatan pratek dalam bidang perencanaan yaitu
meredesain fasad bangunan kantor pusat/rektorat, perpustakaan umum, gedung kimia, taman
demo, taman sipil dan taman beton kampus 1 ITN Malang.
ITN Malang merupakan salah satu perguruan tinggi yang cukup terkenal di Kota
Malang berdiri sejak 1969. Salah satu perguruan tinggi tertua di kota Malang.
Gedung-gedung kampus 1 ITN Malang masih mempertahankan tema tradisional
terlihat dari bentuk atap yang berbentuk Joglo. Pada tugas KKP kami kali ini ditugaskan untuk
mendesign wajah baru / fasad ITN Malang yaitu Gedung rektorat, Perpustakaan Umum, dan
Gedung Kimia, dangan tema Modern namun tidak menghilangkan ciri khas dari ITN yaitu atap
joglo, yang nantinya bisa mencerminkan bahwa kampus 1 ITN selaku kampus tertua juga bisa
mengikuti trend modern.
Redesain mengandung pengertian merancang ulang sesuatu sehingga terjadi perubahan
dalam penampilan atau fungsi.
Dalam arsitektur, merancang ulang identik dengan membangun kembali karya
arsitektur yang dirasakan kurang tepat guna. Heinz Frick dan Bambang Suskiyanto (2007),
mengartikan kata-kata membangun kembali dengan membongkar secara seksama dan atau
memperbaiki kesalahan yang telah dibangun. Membangun kembali juga berarti menggunakan
kembali gedung yang sudah ada tetapi tidak dimanfaatkan lagi seperti fungsi semula.
Redesain dalam arsitektur dapat dilakukan dengan mengubah, mengurangi ataupun
menambahkan unsur pada suatu bangunan Redesain perlu direncanakan secara matang,
sehingga didapat hasil yang efisien, efektif, dan dapat menjawab masalah yang ada dalam
bangunan tersebut.
Redesain yang dilakukan dengan penambahan baru pada bangunan harus
memperhitungkan interaksi antara bangunan yang lama dengan bangunan yang baru. Dibner
(1985), menjelaskan beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam merancang bangunan
tambahan, antara lain :
a) Ukuran dan bentuk. Ukuran dan bentuk bangunan yang ada tidak perlu harus
tetap sama ketika penambahan baru dirancang. Namun, desain penambahan
harus dilihat sebagai satu unit dengan keseluruhan bangunan.
b) Lahan. Kebanyakan bangunan ditambahkan secara horizontal daripada vertikal.
Oleh sebab itu, ukuran lahan yang memadai menjadi sangat penting.
c) Struktur. Sebelum desain struktural dari bangunan baru dimulai, sistem struktur
bangunan yang ada harus ditinjau kecukupannya untuk menangani efek dari
penambahan baru. Jika penambahan baru berdekatan dengan pijakan yang ada
dan dinding pondasi, harus dirancang dan dibangun sangat hati-hati untuk
menghindari mengganggu stabilitas bangunan yang ada.
d) Sistem Mekanikal dan Elektrikal. Sistem mekanikal dan elektrikal dalam sebuah
bangunan umumnya telah dirancang sesuai dengan kebutuhan dari bangunan
tersebut. Dengan adanya penambahan baru pada bangunan tentunya
membutuhkan sistem mekanikal dan elektrikal baru yang dapat menjawab
kebutuhan baru, baik yang berasal dari bangunan lama dan bagian tambahan
dari bangunan.

Dalam hal ini kami menggunakan 2 konsep yaitu merubah fasad dan menambahkan
Ornamen pada fasad, dengan konsep bentuk Isometri dan simetris.

1.2. Tujuan dan Sasaran


Adapun maksud diadakannya kerja praktek ini adalah sebagai berikut :
1. Mahasiswa dapat memperoleh kesempatan untuk menerapkan ilmu pengetahuan yang
telah diperoleh dalam perkuliahan untuk diterapkan dalam lapangan kerja.
2. Mahasiswa dapat mengenal pelaksanaan dan proses desain yang sebenarnya.
3. Mahasiswa dapat membandingkan antara teori yang dikerjakan di kampus dengan
praktik kerja di lapangan.
4. Mahasiswa dapat memperdalam wawasan terhadap system kerja interdisiplin secara
profesional.
5. Mahasiswa dapat memperoleh pengetahuan dan wawasan serta pengalaman dalam
pengerjaan desain di masyarakat.
6. Analisis dalam karya tulis ini dapat berguna dan bermanfaat bagi evaluasi kerja,
sehingga dapat mempertahankan hal-hal yang baik dan mengurangi semua kesalahan
di kemudian hari.
Mata kuliah kerja praktek ini juga bertujuan sebagai berikut :
1. Memberikan gambaran dunia kerja yang sebenarnya kepada mahasiswa sebagai bekal
untuk kemudian hari.
2. Untuk menambah pengetahuan,keterampilan, dan pemahaman yang tidak didapat
langsung dalam perkuliahan.
3. Memperoleh pengalaman, pengamatan dan pengenalan visual secara langsung
mengenai kondisi yang ada di lapangan.
4. Sebagai sarana pelatihan dalam penyusunan laporan untuk suatu penugasan.
Untuk menyiapkan tenaga kerja yang ahli dan siap pakai dalam masyarakat dan
wiraswastawan dalam bidang perencanaan.

1.3. Lingkup Pekerjaan


Kegiatan redesain fasad bangunan kantor pusat/rektorat, perpustakaan umum, gedung kimia,
taman demo, taman sipil dan taman beton kampus 1 ITN Malang mencakup :
1. Tahap Persiapan
Meputi koordinasi tenaga ahli, penyusunan desain survey, metode perancangan,
mempersiapkan berbagai metodelogi, konsep, kebijakan, standar dan pedoman yang akan
digunakan sebagai acuan dalam perancangan redesain bangunan kantor pusat/rektorat,
perpustakaan umum, gedung kimia, taman demo, taman sipil dan taman beton kampus 1
ITN Malang serta penyusunan jadwal pelaksanaan secara rinci serta pembagian tugas.
2. Tahap Pengumpulan Data
Meliputi pengumpulan data primer; survey lapangan, pengukuran, serta pengumpulan data
sekunder; standar, pedoman perencanaan dan data eksisting.
3. Tahap Analisis Data
Analisis kecenderungan aspek yang cocok untuk digunakan pada redesain ini.
4. Tahap Redesain
Meliputi beberapa aspek antara lain:
 Konsep
 Tahapan perancangan redesain
 Evaluasi kesesuaian fungsi, material, budget, waktu dan estetika.
 Pelaksanaan

1.4. Sistematika Laporan


Secara umum sistematika penulisan laporan kerja praktek ini mencakup uraian
mengenai pendahuluan mengapa harus diadakan kuliah kerja profesi, tata cara kerja
praktek, dan apa saja yang dapat dipelajari dalam melaksanakan kerja praktek.
Pembahasan tersebut dapat dijabarkan menjadi beberapa bab,, antara lain :
BAB I. PENDAHULUAN

Berisi tentang latar belakang, tujuan dan lingkup kegiatan, serta


sistematika penulisan laporan
BAB II KAJIAN PUSTAKA
Bab ini berisi tentang kajian pustaka dengan materi yang terkait dengan
bidang amatan.
BAB III TINJAUAN OBYEK KKP
Bab ini berisi tentang Diskripsi obyek KKP.
(Bidang Pekerjaan Pelaksanaan dan Pengawasan, Perencanaan Umum,
Perancangan).
BAB IV PELAKSANAAN KEGIATAN
Bab ini berisi tentang laporang kegiatan baik secara, sistem
pengelolaan (manajemen pengelolaan proyek) maupun laporan teknis
pelaksanaan.
BAB V EVALUASI KEGIATAN
Bab ini berisi tentang evaluasi kegiatan selama waktu pengamatan,
tentang permasalahan - permasalahan yang terjadi, dan solusi yang
dilakukan oleh pelaksana.
BAB VI KESIMPULAN
Bab ini berisi kesimpulan yang dapat di tarik selama waktu
pengamatan.

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN FORM ADMINISTRASI
LAMPIRAN GAMBAR
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1. Pengertian Redesain

Dalam ilmu arsitektur terdapat beberapat istilah yang dapat dipakai sebagai
acuan dalam melakukan sebuah perancangan, salah satunya yaitu Redesain. Redesain
adalah sebuah aktivitas melakukan pengubahan pembaharuan dengan berpatokan dari
wujud desain yang lama diubah menjadi baru, sehingga dapat memenuhi tujuan-tujuan
positif yang mengakibatkan kemajuan.

Pengertian lain menyebutkan bahwa redesain merupakan proses mendesain


ulang bangunan yang sudah ada. Karena proses redesain memakan waktu yang cukup
lama maka dari itu harus memiliki alasan yang kuat sebelum melakukan desain ulang.
Dari beberapa uraian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa Redesain pada dasarnya
sama dengan proses desain pada umumnya, akan tetapi pada redesain proses desain
dilakukan terhadap sebuah bangunan yang sudah terbangun agar lebih memaksimalkan
tujuan dan fungsi dari sebuah bangunan.

Sebuah bangunan dilakukan redesain dikarenakan bangunan tersebut


kondisinya sudah tidak layak lagi. Dalam hal ini bangunan tersebut sudah tidak sesuai
fungsi dan citranya. Sehingga secara umum bangunan tersebut harus dilakukan redesain
agar fungsi dan citra bangunan tersebut dapat kembali seperti awalnya.Proyek
merupakan sekumpulan aktivitas yang saling berhubungan dimana ada titik awal dan
titik akhir serta hasil tertentu, proyek biasanya bersifat lintas fungsi organisasi sehingga
membutuhkan bermacam keahlian (skills) dari berbagai profesi dan organisasi. Setiap
proyek adalah unik, bahkan tidak ada dua proyek yang persis sama. Dipohusodo (1995)
menyatakan bahwa suatu proyek merupakan upaya yang mengerahkan sumber daya
yang tersedia, yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan, sasaran dan harapan
penting tertentu serta harus diselesaikan dalam jangka waktu terbatas sesuai dengan
kesepakatan.

Bangunan yang dilakukan redesain biasanya merupakan bangunan Heritage,


dimana bangunan tersebut berusia diatas 50 tahun. Ada beberapa kriteria yang menjadi
dasar mengklasifikasikan sebuah bangunan disebut sebagai sebuah Heritage (Ardiani,
2009:7):

1) Kriteria Estetika atau keindahan, yaitu yang berkaitan dengan keindahan nilai
arsitektural dari beberapa massa.

2) Kriteria kekhasan, yaitu bangunan-bangunan yang merupakan wakil dari kelas


atau tipe bangunan tertentu.

3) Kriteria kelangkaan, yaitu kriteria yang merupakan bangunan terakhir yang


tiggal atau merupakan peninggalan terakhir dari gaya yang mewakili zamannya.

4) Kriteria keluarbiasaan, yaitu kriteria yang dilihat berdasarkan bangunan yang


paling menonjol, besar, tinggi dan sebagainya.

5) Kriteria peran sejarah, yaitu kriteria berdasarkan peran dimana sebuah bangunan
ataupun lingkungan mempunyai peran dalam peristiwa -peristiwa sejarah
sebagai ikatan simbolis antara peristiwa yang lalu dengan peristiwa yang ada
sekarang.

Dari kriteria-kriteria tersebut, maka dapat diperoleh bangunan-bangunan mana


saja yang dilakukan pelestarian. Upaya pelestarian terhadap bangunan bersejarah ini
dikenal dengan konservasi. Pelestarian ini dapat berupa perbaikan - perbaikan untuk
meningkatan vitalitas fungsi dalam bangunan Heritage tanpa merobohkan semua.

Redesain juga harus memperhatikan masyarakat yang berada dikawasan


bangunan tersebut, agar bangunan tersebut setelah dilakukan redesain semakin
dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Dan bukan sebaliknya, setelah dilakukan
redesain bangunan tersebut semakin dijauhi oleh masyarakat karena citra dan fungsiya
semakin menghilang.

2.2. Pengertian Fasad

Kata fasade berasal dari bahasa Latin facies, yang berarti muka / wajah dari
suatu bangunan. Pada awalnya, fasade identik dengan sisi yang disajikan untuk publik,
sisi di mana terdapat pintu masuk ke suatu bangunan atau sisi yang berhadapan dengan
muka jalan. Definisi ini mulai ditinggalkan pada saat zaman pergerakan modern.
Arsitektur pada zaman modernisme memungkinkan suatu bangunan yang berdiri
sendiri dan membutuhkan pengolahan spesial pada tiap sisi bangunannya. Jadi, definisi
fasade adalah sekeliling bangunannya, bukan lagi hanya bagian depannya saja.

2.2.1 Perkembangan Fasade Sekarang

Seiring dengan arsitektur yang terus berkembang dari jaman ke jaman, fasade
sebagai salah satu elemen dari bangunan pun turut berkembang. Berbagai macam
pemikiran mulai diterapkan sehingga membawa dampak-dampak positif bagi
perkembangan fasade. Salah satunya, antara lain adalah perlakuan pada fasade yang
pada zaman sekarang sangatlah beragam, mulai dari warna-warna yang digunakan,
material, hingga teknologi yang digunakan. Berbagai macam warna digunakan untuk
mengungkapkan ekspresi yang ingin diungkapkan suatu bangunan. Warna pun menjadi
salah satu unsur penting yang menjadikan fasade sangatlah beragam. Dengan warna
yang beragam, kesan yang ditimbulkan pun sangatlah beragam. Material dan teknologi
yang digunakan pun semakin canggih. Material yang digunakan tak hanya sekadar cat
sebagai pelapis dinding bata, namun juga berkembang hingga penggunaan kaca dengan
berbagai teknologi yang terintegrasi di dalamnya, seperti kaca yang dapat menahan
radiasi panas matahari, kedap suara (dengan ruang vakum di antara 2 lapisan kaca), dll.
Teknologi yang digunakan pun semakin beragam. Teknologi dapat dimanfaatkan untuk
menimbulkan kesan tertentu pada suatu bangunan atau dapat pula dimanfaatkan untuk
penghematan energi pada bangunan tersebut. Dengan perkembangan-perkembangan
tersebut, fasade pun berhadapan dengan tuntutan yang semakin tinggi pula.

1. Pada zaman dulu, fasade hanyalah sekadar kulit bangunan, untuk melindungi ruang
dalam bangunan dari panas maupun hujan. Namun sekarang, fasade tidak hanya
dituntut untuk dapat berfungsi secara fungsional saja, melainkan juga untuk dapat
memenuhi kebutuhan akan aspek estetis, pembentuk citra dari suatu bangunan, dan
juga menjadi suatu variasi yang dapat membawa dampak bagi lingkungannya

2. Berbagai macam warna, material, teknologi dan unsur-unsur lainnya pun


dimanfaatkan untuk dapat menciptakan fasade yang dapat menjawab tuntutan-
tuntutan dari perkembangan yang ada. Salah satu tuntutan yang dialami, misalnya
fasade tidak lagi menjadi sesuatu yang bersifat statis, namun dapat pula bersifat
dinamis. Fasade yang dinamis ini dapat diwujudkan dengan menggunakan
teknologi (mekanik) maupun dengan memanfaatkan teknologi sederhana, seperti
warna maupun ilusi optik.

2.2.2 Jenis – Jenis Material Fasade. Bangunan Tinggi Sistem fasade bangunan tinggi
terdiri dari komponen komponen dasar sebagai berikut :

A. Support Framing

Rangka penunjang ini memikul beban material eksterior kebangunan dan


mengalihkan beban beban lateral (gempa maupun angin) maupun beban gravitasi
(berat sendiri, termasuk material eksterior) ke struktur rangka utama. Juga harus
mampu meng akomodasi perbedaan perbedaan material eksterior karena
pergerakkan, uap air, pemuaian dan penyusutan karena temperatur.

B. Insulation

Material spesifik untuk tujuan khusus melindungi manusia dari panas yang
berlebihan (konduktivitas termal “k”, nilai transmisi panas”U”, resistansi panas
“R”), kebisingan yang tinggi (sound transmission class “STC”), kemampuan
meneruskan cahaya (nilai transmisi “t”, kemampuan pembayangan “SC”),
kemampuan menahan kebakaran (fire rating ).

C. Joints

Diperlukan untuk tujuan kemudahan dalam pelaksanaan konstruksi maupun


untuk keperluan mengantisipasi pergerakkan (sealants).

D. Internal Drainage

Untuk melindungi ruang dari penetrasi air hujan yang juga umumnya
diiringi tekanan angin yang kuat, diperlukan sistim saluran pembuangan air hujan
dalam komponen selubung. Dinding selubung juga harus mampu melepaskan uap
air yang ada kembali ke udara bebas dengan sistim selubung yang bisa bernafas
(breathable cladding system). Perlu penanganan tertentu dengan sistim pencegah
uap air (vapor barrier system).

E. Interior Finishes

Umumnya produk arsitektural yang ber-hubungan dengan ruang dalam dari


rangka penunjangnya dan pada umumnya tidak ber-pengaruh langsung terhadap
kinerja sistim selubung, kecuali untuk tujuan tertentu dibutuhkan tingkat integrasi
khusus terhadap sistim sistim bangunan lainnya.

F. Exterior Material

Fungsi utama material eksterior adalah menahan penetrasi air dan kondisi
cuaca alam (radiasi matahari, transmisi panas, tekanan angin, kelembaban udara,
transmisi, refleksi atau absorpsi cahaya), ketahanan terhadap jamur dan serangga,
ketahanan terhadap api, impak buatan, ledakan, tahan peluru maupun tahanan
terhadap interferensi elektromagnit. Fungsi utama lainnya adalah menentukan
estetika fasade bangunan yang memerlukan pertimbangan yang teliti dan hati hati
untuk mencapai kriteria kriteria yang disebut terdahulu.

Material eksterior konvensional yang dipergunakan dalam fasade bangunan


meliputi :

1. Cementitious Materials( Bahan Semen)

Meliputi jenis material yang mengguna-kan semen sebagai pengikat utama.


Bisa berupa beton bertulang (precast maupun cast in place) dengan aditif,
pembesian, plesteran maupun lembaran semen. Perkembangan bahan semen yang
relatif baru adalah fiber-reinforced concrete (FRC) yang merupakan kombinasi
semen portland dan serat serat khusus,yaitu baja, kaca, polimer organik, keramik
dan material lainnya. Glass-fiber-reinforced concrete (GFRC) merupakan material
fasade masa depan dengan kelebihannya yang lebih ringan, lebih lentur,
kemampuan menahan tarik dan penghematan beaya struktur akibat reduksi berat
material.

2. Masonry Materials (Bahan Bata)

Disain fasade dengan cladding bata untuk bangunan tinggi modern


menggunakan bata tipis (thin veneer wall) memerlukan kemampuan ketahanan
cuaca,kemampuan ikatan bata-mortar, kekakuan rangka penun-jang dan peralatan
pengikat unit hingga detail detail khusus yang diperlukan untuk meng-hindari
problem dengan faktor faktor cuaca.

3. Stone Materials (Bahan Batu Alam)

Sering digunakan dalam bangunan modern yang membutuhkan ekspresi


disain monumental. Digunakan dalam bentuk stone veneers (+50 mm) untuk
mereduksi beban pada struktur utamanya. Merupakan produksi alam dengan
karakter fisik yang berbeda menurut tempat dan waktu sehingga perlu penanganan
terhadap pelapukan dan pengaruh kimia. Pemasangan kering memerlukan keahlian
tertentu dengan anker khusus maupun ikatan adesif antar unitnya.

4. Metal Materials (Bahan Logam)

Tiga kategori metal cladding digunakan saat ini dalam bentuk plat, lembaran
laminasi dan panel komposit yang dirangkai dalam sistim dinding tirai (curtain
wall). Merupakan material yang paling digemari karena relatif ringan, fabrikasi
dengan kontrol yang akurat (pre-cut) serta perkembangan teknologi yang mampu
memenuhi kreatifitas disain dengan beragam bahan metal mulai dari plat besi cor,
stainless steel, aluminium panel hingga titanium.

5. Glass Materials (Bahan Kaca)

Fasade dengan sistim dinding tirai kaca (glass curtain wall) diproduksi dengan
ber-agam aditif dan kombinasi lapisan film menimbulkan karakteristik berbeda dari
segi kemampuan memikul beban, penampilan, kinerja termal dan visual.
Merupakan pele bur-an material anorganik dengan keramik cair lalu didinginkan
tanpa kristalisasi sehingga menghasilkan bahan transparan, keras, rapuh dan rentan
secara kimiawi. Beragamnya produk kaca menuntut kemampuan para arsitek untuk
secara tepat menentukan karakteristik dan kinerja kaca sebagai material fasade yang
sesuai dengan fungsi bangunannya.
BAB III
TINJAUAN OBJEK

3.1. Lingkup Kerjaan Praktik


Kerja Praktik yang dilakukan selama 2 bulan.
3.2. Data Umum Lokasi

Gambar 3.1. Peta lokasi kampus 1 ITN Malang

Institut Teknologi Nasional Malang kampus 1 berada di Jl. Sigura - Gura No.2,
Sumbersari, Kec. Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur 65152. Institut Teknologi Nasional
Malang disingkat ITN Malang merupakan sebuah perguruan tinggi swasta bidang teknologi di
Malang, Jawa Timur, Indonesia. Institut Teknologi Nasional Malang (1981) berawal dengan
nama Akademik Teknik Nasional (ATN) Malang yang didirikan pada tahun 1969. ITN
memiliki dua kampus, yaitu kampus lama atau kampus 1 seluas 4 hektare di Jl. Bendungan
Sigura-gura No. 2 dan kampus baru seluas 35 hektare (luas lahan 65 hektare) di Jl. Raya
Karanglo Km 2. Redesain itu sendiri merupakan sebuah aktivitas melakukan pengubahan
pembaharuan dengan berpatokan dari wujud desain yang lama diubah menjadi baru, sehingga
dapat memenuhi tujuan-tujuan positif yang mengakibatkan kemajuan. Pengertian lain
menyebutkan bahwa redesain merupakan proses mendesain ulang bangunan yang sudah ada.
Gambar 3.2. Titik-titik gedung dan taman yang akan di redesain

Seiring dengan perkembangan waktu dan zaman, perlu adanya pembaharuan


yang bertahap untuk memberi wajah atau tampilan baru terhadap gedung-gedung yang ada di
kampus 1 ITN Malang. Dengan adanya pembaharuan ini diharapkan kedepannya bisa memberi
kesan yang baik untuk public sehingga bisa menarik perhatian banyak orang, suasana kampus
lebih nyaman dan mengikuti modernisasi.
BAB IV
PELAKSANAAN KEGIATAN

4.1. Kajian Pemikiran


Dalam Penyusunan Pekerjaan redesain akan diidentifikasi kekuatan dan
kelemahan yang ada di Wilayah perencanaan, serta potensi dan ancaman yang ada dari
beberapa faktor yang ada disekitarnya. Secara skematik dapat disajikan sperti gambar
dibawah ini :

INPUT PROSES OUTPUT

Data Eksisting Analisa Situasi ( Redesain yang memperhatikan


budget, material, :
waktu dan kemudahan - Standarisasi Kenyamanan
pengerjaan ) pengerjaan
Studi Literatur dan tampilan fasade yang
sesuai dengan konsep dan
material

Adapun analisa yang dipakai dalam kegiatan ini adalah :


 Analisa situasi dan diskusi konsep merupakan tahap pengumpulan data yang ditempuh
sebelum merancang dan merencanakan program. Analisa situasi bertujuan untuk
mengumpulkan infomasi mencakup jenis dan bentuk kegiatan, pihak atau publik yang
terlibat, tindakan dan strategi yang akan diambil, taktik serta anggaran biaya yang
diperlukan dalam melaksanakan program. Secara umum mengenai lingkungan, site/tapak,
akses dan lain-lain yang dihubungkan dengan keadaan pada bangunan ayang akan di
redesain.
 Studi Literatur atau studi pustaka merupakan cara menyelesaiakan persoalan dengan
menelusuri sumber-sumber tulisan yang pernah dibuat sebelumnya. Sumber-sumber yang
dapat dijadikan sebagai studi pustaka adalah buku-buku karya akademisi dan hasil
penelitian mahasiswa dalam bentuk e-book, jurnal, skripsi, laporan praktikum dan
sebagainya.
4.2. Alur Perancangan

TEMA
MODERN

KONSEP
Hasil Diskusi dengan
pihak kampus
( Tetap mepertahankan
atap lama )

2. PENAMBAHAN
1. MENGUBAH
MATERIAL PADA
FASAD
FASAD

Gambar 4.1. Alur Perancangan

Gambar 4.1. Gedung Rektorat

Redesain pertama yaitu dimulai pada fasad gedung rektorat yang merupakan
wajah pertama yang akan dilihat, karena berada pada paling depan pintu masuk utama dan
merupakan focal point dari kampus 1 ITN Malang. Kemudian Gedung kimia, Perpustakaan
pusat, taman sipil, taman demo, dan taman beton.
Gambar 4.2. Gedung Kimia

Gambar 4.3. Taman Sipil

Gambar 4.4. Taman beton

Pada proyek ini, tim KKP bertindak sebagai perencanaan yang mengerjakan
Gambar Perencanaan. Perencanaan proyek ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi
seluruh pihak, tanpa terkecuali bagi tim KKP, sehingga mahasiswa dalam tim tersebut dapat
mengaplikasikan teori yang didapatkan selama perkuliahan ke dalam sebuah proyek di mana
dalam hal ini pada bidang perencanaan.

Berdasarkan pada uraian analisis situasi tersebut maka berikut ini pokok permasalahan mitra :

a. Fasad bangunan belum memiliki ciri khas bentuk, yang mampu meningkatkan
daya tarik pengunjung, dan meningkatkan interaksi sosial pada penghuni
didalamnya.
b. Kampus 1 ITN Malang sudah didirikan dengan bentuk bangunan seadanya
hingga memerlukan perombakan untuk beberapa bagian untuk disesuaikan
dengan tema modern.
c. Bangunan kurang menarik secara simbolik dan arsitektural pada zaman
sekarang.

4.3. TARGET DAN LUARAN


Membantu dalam pengembangan redesain Rektorat, gedung kimia,
perpustakaan pusat, taman demo, taman sipil, dan taman beton dengan konsep modern,
dan membantu dalam penerjemahan desain dalam bentuk luaran 3d.
Untuk membantu masyarakat kampus dalam mewujudkan suasana kampus
menjadi wadah untuk aktifitas perkuliahan yang nyaman dan aman.

4.4. Tahap pengerjaan


Pihak pemberi tugas : Ir. GagukSukowiyono, MT.
Team KKP : Linda, Suci, Afan, Andrew
1. Menjelaskan Tujuan dan sasaran redesain perancangan Rektorat, gedung kimia,
perpustakaan pusat, taman demo, taman sipil, dan taman beton
2. Memberikan gambaran umum mengenai obyek rancangan
3. Mejelaskan tugas-tugas yang harus dilakukan
4. Dengan tahap konsep dilakukan dengan full team
5. Tahapan pengerjaan 3d dikerjakan oleh 4 orang dengan pembagian, kelompok
8 ( Rektorat, gedung kimia, dan taman demo ) kelompok 9 ( Gedung rektorat,
Gedung perpustakaan pusat, taman sipil dan taman demo ).
Berikut ini gambar diagram tahapan kegiatan ini untuk menyelesaikan permasalahan
desaign :

Diskusi pembagian tugas


redesign TIM 1 & 2 dengan
pihak kampus

Data Masterplan kampus 1 ITN


Malang

Survey Wawancara dengan pihak


kampus

Pemhaman objek rancangan redesign


dan studi literature redesign fasad

TIM 1 TIM 2

Linda ropieni (1622062) Suci Kumalasari (1622019)

& &

Afan Firmansyah (1622081) Andrew Putra P. Y. (1622067)

Penyusunan redesign rancangan Penyusunan redesign rancangan


rektorat, perpustakaan pusat, rektorat, gedung kuliah kimia,
taman sipil, taman beton taman demo

Konsep rancangan

Rancangan

Gambar D4.2. Diagram tahapan kegiatan


BAB V
EVALUASI KEGIATAN

5.1.Pola Pikir Kajian Permasalahan


Permasalahan dan kendala yang timbul selama proses redesain fasad bangunan kantor
pusat/rektorat, perpustakaan umum, gedung kimia, taman demo, taman sipil dan taman
beton kampus 1 ITN Malang diidentifikasi dari tiap tahap yang dilakukan.
5.1.1. Pola pikir Penanganan Pekerjaan
Untuk penanganannya akan dijabarkan sebagai berikut :
a. Pemahaman Permasalahan
Sesuai kajian permasalahan dapat dibuat suatu kesimpulan bahwa identifikasi
masalah merupakan pendekatan yang harus dilakukan karena hasil dari kegiatan
tersebut dapat digunakan sebagai acuan pendekatan penanganan perencanaan.
Identifikasi permasalahan dapat dilakukan pada komponen-komponen sebagai
berikut.
 Tahapan Kegiatan
Meliputi tahap persiapan/pemograman, pendataan aspek-aspek yang
terkait, penganalisaan terhadap aspek-aspek yang berpengaruh.
 Lingkup Wilayah Perencanaan
Pemahaman terhadap lingkup perencanaan akan sangat membantu
terutama dalam penanganan pekerjaan yang berkaitan dengan
karakteristik fisik. Dalam hal ini Perencanaan redesain fasad bangunan
kantor pusat/rektorat menjadi fokus dalam pekerjaan ini.
 Lingkup Penugasan
Lingkup penugasan adalah konsentrasi jenis tugas yang harus dilakukan
oleh pemberi tugas termasuk hal-hal yang harus diperhatikan (unsu-
unsur yang spesifik) dalam lingkup penugasan tersebut. Hal ini erat
sekali kaitannya dengan mekanisme pendekatan dan penanganan
kegiatan yang akan dilaksanakan , sehingga berhasil dan tepat sasaran.
 Bidang Perancangan yang ditangani
b. Proses Pelaksanaan
Proses pelaksanaan mencakup kegiatan yang bersifat konsep dan strategis.
Beberapa langkah yang kemudian dilakukan :
1) Perumusan Tujuan dan Sasaran
Pada tahap awal perlu dirumuskan tujuan dan sasaran perencanaan
secara umum dan bersifat kualitatif, yaitu berupa idealisme yang
disesuaikan dengan kondisi yang akan direhabilitasi. Masukkan (input)
dalam perumusan tujuan dan sasaran tersebut adalah berupa sintesa awal
potensi dan masalah yang terjadi di wilayah perencanaan, yang
seterusnya dirumuskan upaya-upaya peningkatan kendala-kendala yang
terjadi.
2) Identifikasi Potensi dan Kendala
Tahap identifikasi potensi dan kendala sudah dilakukan pendataan
secara rinci sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan dimana harus
memperhatikan elemen-elemen perencanaan, sehingga dapat
disimpulkan potensi-potensi serta kendala-kendala yang ditemui selama
proses pekerjaan redesain.
3) Analisis Pengembangan
Proses ini mendasarkan pada data-data konsep serta pertimbangan-
pertimbangan yang sudah dirumuskan bersama dalam potensi dan
kendala. Secara teknis analisis ini mencakup beberapa hal, yaitu:
- Analisa material, cuaca, pengerjaan dan tampilan dalam redesain
fasad bangunan kantor pusat/rektorat, perpustakaan umum,
gedung kimia, taman demo, taman sipil dan taman beton kampus
1 ITN Malang.

Hasil akhir dari analisis ini adalah sebuah kesimpulan sementara yaitu
hal-hal yang ditemui yang dapat dijadikan potensi dan juga hal-hal yang
menjadi kendala dalam proses perencanaan, menyangkut masalah yang
terkait dengan perencanaan redesain.

4) Perumusan Konsep dan Strategi Pengembangan


Dari hasil analisis diatas maka selanjutnya dirumuskan konsep-konsep
dan strategi perencanaan dan perancangan untuk mengantisipasi
substansi sintesis dari proses tersebut.
5) Desain Perencanaan
Hasil akhir dari seluruh proses tersebut adalah berupa gambar rencana
redesai fasad yang siap diterapkan.

5.2. Permasalahan dan solusi

5.2.1. Permasalahan
Permasalahan dan kendala yang dihadapi pada masa melakukan kegiatan Kerja
Praktek, yaitu :
- Pada masa perencanaaan proyek ini selalu adanya perubahan yang terjadi pada objek
rancang yang didasari dari kurangnya analisa serta adanya perubahan-perubahan
konsep dalam redesain fasad bangunan kantor pusat/rektorat, perpustakaan umum,
gedung kimia, taman demo, taman sipil dan taman beton kampus 1 ITN Malang.
- Perubahan dari permintaan pihak pemberi tugas untuk menjadi acuan dari eksisting
menuju ke pengembangan.

5.2.2. Solusi
Mengikuti sesuai dengan tata aturan dari perencana untuk setiap rancangan yang
perlu adanya perubahan maka dilakukan revisi hingga mencapai target yang sesuai dan
diinginkan.
BAB VI
KESIMPULAN

6.1 Kesimpulan
Selama melakukan kegiatan kerja praktik kurun waktu 2 bulan dalam redesain fasad
bangunan kantor pusat/rektorat, perpustakaan umum, gedung kimia, taman demo, taman sipil
dan taman beton kampus 1 ITN Malang, adapun hal-hal yg dilakukan oleh koordinator
team/pemberi tugas untuk memberikan semangat kerja dan dorongan terhadap kami untuk terus
bekerja dan memaksa kami untuk terus memberikan ide-ide baru dalam perencanaan redesain
tersebut. Dalam pelaksanaanya kami dibimbing untuk berpikir seperti Arsitek. Dalam
Perencanaan redesain fasad bangunan kantor pusat/rektorat, perpustakaan umum, gedung
kimia, taman demo, taman sipil dan taman beton kampus 1 ITN Malang tersebut kami
mengambil beberapa kesimpulan, diantaranya:

 Umum
Dengan adanya Kerja Praktik memudahkan Mahasiswa dalam mengaplikasikan
semua softskill/hardskill yang di dapat pada perkuliahan kemudian di tuangkan
pada lapangan kerja serta memudahkan mahasiswa dalam mengembangkan
keterampilan berpikir dan memecahkan masalah, juga sebagai bahan
pengamatan dan perbandingan antara teori-teori yang didapat selama proses
kuliah dengan kenyataan yang terjadi di lapangan.
 Khusus
a. Team Work sangat dibutuhkan dan dituntut dalam pengambilan sikap yang
tegas serta konsisten sehingga apa yang menjadi keinginan Klien dapat
terpenuhi.
b. Pembuatan Planning mengenai pembagian rencana pekerjaan sesuai dengan
kemampuan masing-masing anggota tim dalam jadwal kerja yang pasti, agar
dapat tercapai efektivitas waktu.

6.2 Solusi
Berdasarkan apa yang telah kami lalui dalam mengikuti kuliah kerja profesi, beberapa
usulan yang disarankan dari segala pihak yang terkait dengan kerja praktik ini, yakni :

 Konsistensi waktu sangat penting serta memanajemen waktu dengan baik sangat
dibutuhkan sebagai seorang calon Arsitek.
 Pentingnya sebuah komunikasi yang berkesinambungan antara pihak
perencana/pemberi tugas dengan pihak yang menjadi sasaran demi terjalinnya kerja
sama yang baik.
 Mahasiswa harus bener-bener mengumpulkan pengetahuan serta mempersiapkan diri
sebelum dan selama melaksanakan Kuliah Kerja Profesi, sehingga ilmu yang didapat
selama waktu kuliah dapat diaplikasikan serta ilmu yang didapat saat dilapangan bisa
menjadi pengalaman untuk masuk ke dunia kerja.
DAFTAR PUSTAKA
 https://www.academia.edu/23853369/BAB_II_KAJIAN_PUSTAKA_2.1_Fasade_
Gambar_2.1_Fasade
 http://etheses.uin-malang.ac.id/1319/6/08660049_Bab_2.
LAMPIRAN GAMBAR

REDESIGN
FASAD PERPUSTAKAAN ITN MALANG

DESIGN 1
DESIGN 2

REDESIGN
FASAD REKTORAT ITN MALANG

DESIGN 1

DESIGN 2
DESIGN 3
DESIGN 4
DESIGN 5
DESIGN 6
REDESIGN
PARKIR REKTOR
DESIGN 1
DESIGN 2
REDESIGN
TAMAN DEMO

DESIGN 1
DESIGN 2
DESIGN 3
REDESIGN TAMAN SIPIL

DESIGN 1
REDESIGN TAMAN BETON

DESIGN 1

DESIGN 2
REDESIGN PERPUSTAKAAN PUSAT DIRUBAH MENJADI GEDUNG
KULIAH GEODESI

DESIGN 1

Anda mungkin juga menyukai