Anda di halaman 1dari 2

Aghnia Sekar Arum

HR
447525
REVIEW FILM “THE PADMAN”
The Padman merupakan film yang menceritakan tentang seorang lelaki bernama Lakshmi
yang berasal dari India, yang menciptakan pembalut untuk wanita. Berawal dari istrinya yang
bernama Gayatri yang harus tidur di luar kamar karena sedang menstruasi dan kain yang digunakan
untuk digunakan saat menstruasi kotor, akhirnya Lakshmi membelikan istrinya pembalut yang
sudah beredar di pasaran. Namun, harga pembalut tersebut sangatlah mahal dan akhirnya istrinya
tidak mau untuk menggunakan pembalut tersebut dan memutuskan untuk tetap kembali memakai
kain yang sudah kotor. Sedangkan Lakshmi mengetahui bahwa menggunakan kain yang kotor saat
menstruasi akan berbahaya untuk organ intim kewanitaan.

Karena Gayatri menaganggap pembalut yang dibeli Lakshmi terlalu mahal, maka Lakshmi
memutuskan untuk membuat pembalut sendiri agar lebih murah. Percobaan pertama yang
dilakukan oleh Lakshmi yaitu membeli kain katun, kapas, dan lem. Namun, ternyata saat dipakai
oleh istrinya pembalut tersebut bocor sehingga istrinya harus mencuci saat malam hari. Lakshmi
tidak putus asa, sehingga ia mencobanya kembali dengan menambahkan plastik dan kapas yang
dipakai lebih banyak dari sebelumnya, dan mengisinya dengan kapas agar menjadi pembalut. Ia
mulai dengan mencari tahu dan terus bertanya. Selain itu, ia juga meminta feedback dari orang
yang memakainya. Namun ternyata istrinya tidak memakai pembalut tersebut.

Lakshmi tidak menyerah demi kebaikan istrinya. Sehingga ia melakukan percobaan lagi
untuk ketiga kalinya. Pada percobaan yang ketiga ini, ia menambahkan kapas lagi lebih banyak
dari sebelumnya. Namun, kali ini sebelum memberikan kepada pelanggan ia mencobanya terlebih
dahulu dengan melompat-lompat dan berlari- lari. Namun, ternyata percobaan ini gagal dan
membuat Lakshmi dikucilkan oleh keluarga, istri , bahkan masyarakat. Hingga akhirnya Lakhsmi
diusir dari desanya sendiri.

Lakhsmi kemudian pergi ke desa lain, di mana ia bertemu dengan seorang anak kecil yaitu
anak dari seorang professor yang mengenalkan ia dengan Google. Melalui Google, ia mengetahui
cara untuk membuat mesin pembalut. Kemudian ia bertemu seorang wanita yang akhirnya
mengubah jalan hidupnya. Ia mengikuti sebuah kompetisi dan memenangkan kompetisi tersebut.
Saat di acara kompetisi, Amitabachan mengatakan bahwa India jangan dianggap sebagai negara
berpenduduk 1 Miliar, tapi negara dengan 1 Miliar pikiran. Inovasi di India dibilang cukup
Aghnia Sekar Arum
HR
447525
sederhana dan luar biasa. Namun yang harus digaris bawahi bahwa inovator yang hebat adalah
mereka yang mampu memimpin masyarakat menuju hari esok yang lebih baik. Hal ini kemudian
diimpelememntasikan oleh Lakshmi ketika ia kembali ke desanya. Ia membuat wanita- wanita
yang berada di lingkungannya dapat bekerja sebagai penjual pembalut, yang ia ciptakan dengan
menjualnya dari rumah ke rumah. Kesuksesan ini membuatnya diundang sebagai pembicara di
PBB. Tentu hal ini merupakan pencapaian yang luar biasa baginya dan negaranya.

Melalui fim The Padman ini, kita dapat mengambil banyak pelajaran terutama jiwa
kepemimpinan yang dimiliki oleh Lakshmi. Sebagai seorang pemimpin kita harus dapat
menciptakan nilai kepada masyarakat di sekitar kita. Fakta telah menunjukkan bahwa di India
hanya 18% wanita yang memakai pembalut, dan sisanya menggunakan kain yang kotor karena
pembalut yang dijual di pasaran sangat mahal. Laskhmi menyadari bahwa pembalut sangat
dibutuhkan oleh para wanita. Maka hal ini membuatnya ingin meciptakan produk yang dibutuhkan
namun tetap dengan harga yang terjangkau.

Sikap lain yang perlu untuk diteladani dari seorang Lakshmi adalah berpikirlah sesuatu
yang simpel. Dari melihat sesuatu di sekeliling kita, maka kita juga dapat menciptakan sesuatu
yang bernilai bagi masyarakat. Lakshmi juga memiliki sikap yang tidak putus asa dan pantang
menyerah, karena walaupun gagal berkali- kali hingga dikucilkan dari desanya ia tetap bersikeras
menciptakan pembalut untuk istrinya. Keberhasilan bisnis yang dilakukan Lakshmi juga tidak
lepas dari para pekerjanya, yaitu wanita- wanita di lingkungan sekitarnya. Ia memberdayakan
orang- orang di sekitarnya untuk bekerja. Selain itu, hal tersebut akan semakin menyadarkan dan
mempengaruhi orang- orang untuk memakai pembalut. Jadi, sebagai seorang pemimpin kita tidak
hanya berpikir mengenai uang, tetapi juga nilai yang akan diberikan dan manfaat apa yang akan
diciptakan dari bisnis atau produk kita nantinya.

Melalui inovasi yang dilakukan oleh Lakhsmi, pemikiran yang simpel dapat mengubah
dunia. Wanita- wanita yang sebelumnya tidak memakai pembalut dan memakai kain kotor
sedangkan itu berbahaya, akhirnya dengan usaha yang dilakukan oleh Lakshmi para wanita di
India maupun dunia saat ini telah memakai pembalut. Kita sebagai pemimpin selain inovatif juga
harus kreatif. Seperti yang dilakukan oleh Lakhsmi yaitu meciptakan mesin- mesin pembuat
pembalut dengan bahan baku yang murah dan sederhana. Namun, yang dihasilkan dari mesin
tersebut dapat bermanfaat untuk dirinya maupun orang lain.

Anda mungkin juga menyukai