Anda di halaman 1dari 2

Dari : Naufal Vidi Rashadi

NPM : 1906326144
Untuk : Dr. Yetty Komalasari Dewi S.H., LL.M
Perihal : Hukum Perusahaan
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________

1. Apakah Indonesia mengenal konsep “agency law”?

Iya, Indonesia mengenal konsep agency law. Konsep itu secara umum dapat dilihat pada
pasal 1729 Kitab Undang – Undang Hukum Perdata tentang hubungan pemberian kuasa
dan secara khusus diatur dalam Kitab Undang – Undang Hukum Dagang dalam pasal 76
mengenai Komisioner dalam hal perusahaan. Hubungan antara principal dengan agen ini
adalah suatu hubungan diantara dua orang dimana seseorang principal mendapatkan
manfaat ketika agent melaksanakan pekerjaannya dengan hati – hati atau bersungguh -
sungguh.

2. Bagaimana memaknai “aggregate theory” dan “entity theory” dalam hukum perusahaan

Aggregate Theory merupakan asal muasal sebagian besar bentuk persekutuan dan atau
perusahaan. Berdasarkan sifatnya, perusahaan menurut penganut aggregate theory
dianggap sebagai hukum privat atau perdata. Menurut teori ini juga menjelaskan bahwa,
sekutu merupakan pemilik bersama persekutuan dan persekutuan bukan badan yang
terpisah dari para sekutunya. Terdapat beberapa ketentuan-ketentuan yang harus
diberlakukan kepada persekutuan dalam penggunaan aggregate theory salah satunya
adalah jika terdapat 2 persekutuan yang memiliki seorang atau lebih sekutu yang sama,
maka persekutuan tersebut tidak dapat menuntut persekutuan lainnya dikarenakan
persekutuan tersebut memiliki anggota sekutu yang sama.
Entity Theory menjelaskan bahwa hubungan hukum para sekutu dengan persekutuan
adalah semua sekutu merupakan penerima kuasa dari persekutuan pemberi kuasa. Maksud
dari teori ini apabila terdapat perikatan yang dibuat

oleh para sekutu yang tidak terkait dengan tujuan persekutuan maka entity theory
mengharuskan pemisahan yang jelas antara kewajiban persekutuan sebagai suatu badan
hukum, dimana asset atau harta bersama persekutuan berada, dengan kewajiban bersama
dari semua anggota sekutunya.

3. Apakah sifat utama dari suatu persekutuan (Partnership)?

Sifat utama dari suatu persekutuan adalah memiliki sifat kepribadian. Sifat kepribadian
yang dimaksud adalah masing-masing sekutu pada umumnya dalam persekutuan tersebut
saling mengenal secara pribadi. Persekutuan (partnership) juga harus memiliki:
a. Affection Societatis adalah keinginan para pihak untuk bekerja sama sebagai mitra atau
sekutu atau rekan.
b. Intuetues Personae adalah kedekatan pribadi para sekutu.
c. Fraternitas adalah kekerabatan.
Berbeda dengan perseroan terbatas. PT tujuan utamanya adalah mengumpulkan modal
sebanyak-banyaknya dalam batas sebagai yang ditentukan anggaran dasarnya. Sehingga
dalam suatu PT tidak begitu penting siapa yang memasukkan modalnya dalam perseroan
karena pada umumnya mereka tidak saling kenal.

Anda mungkin juga menyukai