3 Metode Pelaksanaan Air Baku 20 2
3 Metode Pelaksanaan Air Baku 20 2
PENDAHULUAN
LOKASI PEKERJAAN :
JALAN KERJA
PEKERJAAN PEMBERSIHAN
PERSIAPAN
Dokumentasi
Setiap item pelaksanaan pekerjaan harus
didokumentasikan mulai dari awal 0 % yaitu sebelum
mulai pekerjaan, selanjutnya didokumentasikan dan di
gambar 50 % pekerjaan yang telah dilaksanakan, dan
dokumentasi pekerjaan tahap 100 % sebelum
penyerahan pertama.
4. SISTEM MANAJEMEN K3
5. KANTOR LAPANGAN
3) Galian Bangunan
2. URUGAN KEMBALI
3. PASIR URUG
Pekerjaan ini mencakup pengadaan, pengakutan,
penghamparan, pemadatan dan pembentukan urugan Pasir
pada lokasi bangunan Pemasangan Pipa yang disesuaikan
dengan gambar rencana atau menurut perintah Direksi
Pekerjaan.
Urugan Pasir dikerjakan secara Mekanis dengan
menggunakan alat jenis Excavator dan Dump Truck,
sedangkan beberapa tenaga kerja membantu merapikan
dengan Cangkul, Skop, Keranjang, Roda Dorong dll. Material
pasir yang digunakan sebagai bahan urugan diambil dari
luar lokasi pekerjaan yang memenuhi syarat teknis sebagi
bahan Urugan Pasir. Sebelum material pasir sudah diterima
dilokasi kerja.
Urugan Pasir secara Mekanis ini dilakukan sesuai dimensi
dan elevasi dasar yang ditunjukan dalam gambar rencana
atau menurut perintah Direksi Pekerjaan.
Urugan Pasir akan dihampar dengan menggunakan manual
dan dipadatkan dengan menggunakan alat jenis Stamper
dan dilaksanakan selapis demi selapis. Untuk merapikan
hasil timbunan diperlukan tenaga manual dengan
menggunakan alat bantu cangkul, sekop dan lain-lain.
Sebelum melakukan pekerjaan urugan pasir, lokasi harus
dipasang patok batas lebar dan panjang lokasi yang akan
dikerjakan sesuai dengan hasil pengukuran dilapangan
dengan menggunakan bahan balok kayu atau bahan lainnya.
Pemadatan harus dilakukan selapis demi selapis dengan
ketebalan 20 cm dengan menggunakan alat Stamper.
Urugan Pasir yang dipadatkan harus dibentuk sesuai dengan
dimensi dan elevasi berdasarkan dengan gambar rencana
atau menurut perintah Direksi Pekerjaan.
Apabila Urugan Pasir dengan stamper yang sudah selesai
dikerjakan terjadi penurunan atau longsor maka kami
Penyedia Jasa akan memperbaikinya kembali sesuai dengan
dimensi dan elevasi jalan yang ditimbun.
Pasir yang digunakan untuk mengisi celah sebaiknya
memiliki butiran yang tajam sekitar 2,4 mm lolos ayakan
dengan kadar air maksimal sekitar 5% dan kadar lumpurnya
maksimal 10%. Hal ini bertujuan agar air yang mengalir
diatasnya bisa meresap ke dalam tanah.
Kami sebagai kontraktor akan usahakan pasir ini hanya
mengisi 1/2 dari ketebalan paving. tidak sampai pasir
mengisi hingga ke dasar tanah. Rongga sisanya diisi oleh
pasir yang digunakan sebagai alas peletakan paving Pasir
untuk alas peletakan memiliki syarat yang hampir sama
dengan pasir untuk pengisi celah hanya saja butiran
pasirnya maksimal lolos ayakan 9,6 mm.
Penyimpanan Bahan
PERALATAN
Alat ukur
sambungan
Termometer digital unluk memeriksa
suhu plat pemanas
Pipa dan
penutupnya
Papan landasan
Pemotong pipa
Termometer temperatur
udara
Spidol warna
putih
Alat pengukur
waktu
Meteran ukuran
12M
METODE PENYAMBUNGAN
i. PEMERIKSAAN AWAL
Sebelum dimulainya pengelasan, dilakukan pemeriksaan
sebagai berikut:
a. Umum
Pelaksanaan Pengujian
Setelah 24 jam kemudian permukaan air dalam pipa
akan turun hingga membentuk kantong udara
Tutuplah Manometer dan bukalah katup peIepas udara.
Alirkan air bersih hingga keluar dari katup pelepas udara,
amati alirannya, bila kontinu berarti semua udara
sudah keluar.
Tutuplah katup pelepas udara dan bukalah
katup Manometer, lakukan terus pemompaan air
bersih.
Amati alat pengukur tekanan (Manometer) sampai
menunjukkan skala tekanan uji yang sudah ditetapkan,
tutup katup pomnpa (pompa dimatikan).
SeteIah 120 menit (2 jam) amati kembali skala
manometer, jika tidak terjadi penurunan tekanan dan
disetujui oleh Direksi Proyek maka pengetesan tersebut
dinyatakan baik. Catat lokasi pengujian, waktu
pengujian dan hal lain yang berhubungan dengan test
dalam tabel seperti
pada form 13.1
Apabila pengamatan manometer menunjukkan adanya
penurunan tekanan maka perlu dilakukan pemeriksaan
terhadap sambungan fitting dan assesories yang
terdapat dalam
jaringan pipa yang dites/diuji tersebut, apabila
terjadi kebocoran maka Kontraktor
dengan biaya sendiri harus memperbaiki kebocoran
tersebut dan melakukan tes kembali. Demikian
seterusnya sampai tidak terjadi penurunan tekanan.
Rekanan harus mengajukan gambar-gambar
pabrikasi (shop drawing) kepada
Direksi/Pemberi tugas untuk disetujui. Gambar-
gambar tersebut harus mencakup:
Pelaksana Utama
Koordinator Pelaksanaan