BPKM Modul Saraf-Jiwa
BPKM Modul Saraf-Jiwa
MODUL SARAF-JIWA
https://www.frontiersin.org/image/researchtopic/3608
Puji syukur kehadirat Allah SWT, revisi Buku Panduan Staf Pengajar (BPSP) Modul
Saraf Jiwa untuk tahun ajaran 2019/2020 selesai dikerjakan. Ada beberapa perbaikan yang
dilakukan dalam penyusunan, namun masih terasa banyak hal yang masih perlu ditingkatkan,
dan tentunya masih akan terus dikembangkan demi tercapainya pendidikan yang berkualitas
sehingga dapat mengantar mahasiswa untuk memasuki tahap clinical practices yang lebih
optimal terutama di bidang ilmu saraf dan ilmu jiwa.
Modul saraf jiwa adalah modul ke Empat Belas di semester 6 dalam kurikulum tahap
pendidikan sarjana kedokteran. Selama proses pelaksanaan modul ini mahasiswa diharapkan
dapat menjelaskan secara lancar semua hal melingkupi ilmu saraf dan ilmu kejiwaan serta
meelaborasinya dengan kasus yang diberikan. Metode pembelajaran dalam modul ini meliputi
diskusi kelompok yang menggunakan kasus-kasus penyakit yang sering ditemukan sehari-hari
sebagai pengantar, praktikum, kuliah, dan keterampilan klinik dasar (KKD) untuk mempelajari
keterampilan pemeriksaan fisik yang harus dikuasai terkait keilmuan saraf jiwa.
Modul ini bersama modul pre-klinik lainnya memberikan bekal pengetahuan dasar di
bidang saraf dan jiwa, sehingga mampu meningkatkan kemampuan clinical dan therapeutic
reasoning sebelum melaksanakan modul klinik. Dalam jangka panjang diharapkan
pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh dalam modul ini dapat mengantarkan mahasiswa
menjadi sarjana yang dapat mengerti permasalahan di bidang saraf dan jiwa baik di klinik
maupun di komunitas.
Tim penyusun mengucapkan terima kasih kepada tim inti modul Saraf Jiwa FKUI yang
telah menyumbangkan buah pikirnannya ke FKIK UINIB dan juga terima kasih atas kritik dan
masukan untuk perbaikan modul serta segala bantuan dalam penyusunan dan pelaksanaan
modul ini.
Tim Penyusun
Visi
Menjadi program studi kedokteran yang memiliki tata kelola yang baik dan menghasilkan
lulusan sarjana kedokteran yang beretika serta unggul dalam kedokteran tropis berbasis
masyarakat pesisir pada tahun 2030
Misi
1. Menyelenggarakan sistem tata kelola program studi yang baik.
2. Melaksanakan pendidikan/pengajaran yang profesional dan berdaya saing
3. Melaksanakan penelitian atau publikasi ilmiah bidang kedokteran/kesehatan dalam lingkup
regional, nasional dan internasional terutama di bidang kedokteran tropis dan kesehatan
masyarakat pesisir.
4. Menyelenggarakan layanan dan pengabdian kepada masyarakat yang berbasis kebutuhan
masyarakat tropis.
5. Meningkatkan kerjasama dengan lembaga/institusi baik tingkat regional, nasional maupun
internasional.
Tujuan
1. Terselenggaranya tata kelola program studi kedokteran yang baik.
2. Menghasilkan sarjana kedokteran yang siap menjalani pendidikan profesi dan berdaya
saing.
3. Menghasilkan produk penelitian dan publikasi ilmiah yang bereputasi regional, nasional
maupun internasional terututama dalam bidang kedokteran tropis dan kesehatan masyarakat
pesisir.
4. Menghasilkan layanan pengabdian kepada masyarakat untuk kesejahteraan masyarakat
terutama wilayah tropis.
5. Terwujudnya kerjasama dengan lembaga/ institusi baik tingkat regional, nasional dan
internasional.
Setelah mempelajari modul sebelumnya yang terkait semua alat tubuh manusia,
selanjutnya hal yang harus diketahui adalah system yang mengatur semua kerja organ tersebut.
Sistem saraf adalah salah satu sistem yang mengatur aktivitas semua alat tubuh.
Sistem saraf berperan dalam kesadaran manusia, aktivitas motorik dan koordinasinya,
sensasi rasa/sensorik, aktivitas otonom dan juga dalam proses mengingat, kegiatan belajar,
berbahasa, menghitung dan aktivitas yang lebih kompleks lainnya.
Semua aktivitas saraf dan jiwa yang normal dapat diidentifikasi oleh seorang dokter,
sehingga dokter dapat mengenal tanda dan gejala bila terjadi gangguan. Mungkin kita pernah
melihat seseorang berperilaku aneh atau muncul aktivitas motorik sesisi tubuh yang tidak
terkendali dan berlangsung sesaat. Seorang dokter dapat mengidentifikasi fenomena tersebut
sebagai suatu gangguan di bidang saraf/jiwa.
Problem psikiatrik merupakan problem yang sering kali dijumpai pada pasien yang
datang berobat baik di rumah sakit, puskesmas ataupun praktek umum lainnya. Karena itu,
perlu ada keselarasan dalam penanganan aspek biologis, psikologis dan sosio-kultural seorang
individu, yang merupakan suatu pendekatan yang bersifat komprehensif-holistik. Kondisi ini
merupakan hal yang sangat penting dalam praktek kedokteran yang bersifat humanistik.
Modul saraf dan jiwa merupakan modul ke-empat belas dalam tahun III Kurikulum
Fakultas Kedokteran Universitas Bengkulu dengan muatan 6 SKS dan berlangsung selama 6
minggu. Modul ini ditambah dengan pengalaman klinik di tahap III, diharapkan mampu
memberi bekal kepada mahasiswa kedokteran agar kelak setelah menjadi dokter dapat
memahami dan menangani secara dini beberapa problem saraf dan jiwa yang sering dijumpai.
Dengan demikian, maka tidak ada lagi keterlambatan diagnosis dan penanganan, dan cakrawala
ilmu pengetahuan di bidang saraf dan jiwa akan semakin terbuka lebar.
Modul saraf jiwa pada semester 6 (enam) ini, bertujuan untuk meningkatkan
kemampuan mahasiswa dalam menafsirkan data, menerapkan langkah pemecahan masalah
yang baku terhadap masalah/penyakit tersering pada saraf dan jiwa, termasuk masalah
medikolegal, dengan menggunakan teknologi kedokteran dan teknologi informasi yang sesuai,
sehingga mampu menyusun rencana tata laksana masalah klinik, termasuk tindak pencegahan
dan rujukan yang sesuai dengan standar kompetensi dokter Indonesia.
Mahasiswa yang dapat mengikuti modul saraf jiwa adalah mahasiswa yang telah lulus
Pendidikan dokter tahap I, sehingga telah mencapai berbagai keterampilan belajar sesuai
dengan tujuan tahap I yang terdiri dari General Education yang dilatihkan dalam Modul
Pendidikan Dasar Perguruan Tinggi. Mahasiswa ini telah melewati Modul Basic Medical
Science, Neuroscience, Tumbung Kembang, Kulit dan Jaringan Penunjang, Muskuloskeletal,
Gastrointestinal, Ginjal dan Cairan Tubuh, Kardiovaskuler, Metabolik-Endokrin, dan
Reproduksi serta mencapai keterampilan belajar sepanjang hayat, bebagai keterampilan
generic, dan sikap peduli terhadap lingkungan/masyarakat.
Metode pengajaran dan pembelajaran yang digunakan pada Modul Saraf-Jiwa adalah metode
pembelajaran aktif (student centered-learning), yang menggunakan pendekatan metode pembelajaran
berdasarkan masalah. Metode pengajaran terdiri dari tiga tahapan, meliputi:
1. Tahap orientasi, bertujuan memberikan pengetahuan mengenai ruang lingkup dan masalah
kesehatan terkait ilmu saraf dan jiwa serta memberikan pemahaman mengenai konse-konsep dasar,
dan mekanisme fisiologis dan patologis terkait ilmu saraf dan jiwa. Tahap orientasi hanya dilakukan
dengan kuliah narasumber.
2. Tahap latihan, bertujuan untuk mengembangkan, mempertajam, dan meningkatkan kemampuan
melalui berbagai pengalaman belajar, yang terdiri dari:
a. Diskusi kelompok dengan BDM (pembelajaran berdasarkan masalah),
b. Presentasi kasus (pleno),
c. Belajar mandiri, dan
d. Kegiatan praktikum ilmu kedokteran dasar.
3. Tahap umpan balik, bertujuan untuk memberikan input kepada mahasiswa maupun pengelola
modul dengan melakukan penilaian proses dan hasil yang telah dicapai oleh mahasiswa, yang terdiri
dari:
a. Presentasi kasus (pleno),
b. Umpan balik pleno,
c. Ujian formatif,
d. Laporan kegiatan praktikum,
e. Ujian praktikum,
f. Laporan hasil diskusi kelompok dan pleno,
g. Lembar evaluasi diskusi kelompok,
h. Lembar evaluasi fasilitator oleh mahasiswa, dan
i. Lembar evaluasi narasumber oleh mahasiswa.
PENANGGUNGJAWAB PRAKTIKUM
KELOMPOK Fasilitator
1
2
3
4
5
6
7
8
NARASUMBER PLENO
PEMICU 2
PEMICU 3
PEMICU 4
Evaluasi Modul
Pelaksanaan modul dianggap berhasil, jika:
o 90% kegiatan berlangsung sesuai waktu dan rencana,
o pengubahan jadwal, waktu, dan kegiatan tidak lebih dari 10%, dan
o setiap kegiatan dihadiri minimal oleh 90% mahasiswa, tutor, fasilitator,
dan narasumber.
Evaluasi Program
Indikator keberhasilan program adalah:
o Tingkat kelulusan mahasiswa 100%, dan
o 10% mahasiswa lulus dengan nilai B.
A. FALSAFAH DASAR
Sebagai calon ilmuwan, mahasiswa senantiasa wajib menggunakan ilmu pengetahuan dalam
menjelaskan terjadinya suatu masalah serta penanggulangannya. Oleh karena itu dalam pembelajaran mahasiswa,
perolehan ilmu pengetahuan perlu dilatihkan bersama dengan ketrampilan berpikir analitik yang diperlukan untuk
mengidentifikasi dan menanggulangi masalah sesuai dengan metode ilmiah disiplin ilmu tertentu.
Seorang dokter akan senantiasa menanggulangi masalah kedokteran pasien/masyarakat, karena itu
penerapan langkah penanggulangan masalah secara ilmiah perlu menjadi satu kemahiran, di samping pembinaan
sikap kepedulian terhadap lingkungan sejak awal. Secara khusus metode belajar berdasarkan masalah
(BDM/PBL) bertujuan memantapkan pembelajaran dengan cara menghubungkan apa yang telah diketahui
mahasiswa dengan pengetahuan baru, yang dapat menunjukkan kesinambungan pengetahuan yang dipelajarinya.
Cara pembelajaran ini sebenarnya akan selalu dapat digunakan bahkan setelah seseorang lulus dari pendidikan
dokter, karena seorang dokter senantiasa akan menghadapi masalah, dan melakukan langkah penanggulangan
masalah dengan menerapkan ilmu pengetahuan dasar kedokteran. Pemantapan pembelajaran terjadi kalau
mahasiswa dapat mengadakan elaborasi pengetahuan yang telah dikuasainya.
B. LANGKAH BDM
1. Identifikasi masalah yang terdapat pada pemicu. Istilah yang tidak jelas diklarifikasi.
2. Analisis masalah, yaitu dengan menguraikan kemungkinan faktor penyebabnya.
3. Penyusunan pertanyaan yang berkaitan dengan tiap faktor penyebab yang memerlukan penjelasan, yang
dilanjutkan dengan membuat hipotesis yang sesuai.
4. Menetapkan ilmu pengetahuan yang diperlukan untuk menjawab tiap pertanyaan.
5. Menjawab pertanyaan yang sudah dapat dijawab langsung berdasarkan pengetahuan yang sudah dimiliki.
6. Untuk pertanyaan yang belum diketahui jawabannya, dilakukan identifikasi sumber pembelajaran yang
sesuai.
7. Belajar mandiri. Hasil belajar mandiri/tugas baca dicatat dalam buku catatan.
8. Menyusun pengetahuan baru berdasarkan berbagai hal yang telah dipelajari (pengetahuan lama dan
baru).
9. Langkah BDM dapat diulang seluruhnya atau sebagian sebagaimana dibutuhkan.
10. Mengidentifikasi hal-hal yang belum dipelajari.
11. Merangkum hal-hal yang telah dipelajari.
12. Bila mungkin, menguji pemahaman pengetahuan yang didapat dengan menerapkannya pada masalah
lain.
Berdasarkan Langkah BDM dalam butir B, Diskusi dapat dibagi menjadi Diskusi Kelompok-1 (DK-1)
untuk penerapan langkah 1 s/d 7, serta Diskusi kelompok-2 untuk penerapan langkah 9 s/d 12.
Belajar mandiri merupakan kegiatan belajar mahasiswa secara mandiri, yang dilaksanakan
setiap selesai diskusi kelompok. Hasil pencarian dalam belajar mandiri dicatat dalam buku catatan
Saudara. Rujukan yang digunakan dalam belajar mandiri wajib dicantumkan, yang dapat disusun
dengan sistem nomor rujukan.
13.10 - 14.00
Pr1. Anatomi (dr. Ike K7. Gangguan kesadaran (dr.
DK Pemicu 1 Pleno 1 (dr. Lieza, Sp.BS
Sulistyowati, M.Biomed) Iman Sp.S)
14.00 - 14.50 DK 2 Pemicu 1 dan dr. Ike Sulistyowati,
M.Biomed)
14.50 - 15.40 BM BM BM
11.20 - 12.10 BM BM BM BM BM
13.10 - 14.00
KKD1 Topik 1 DK1 Pemicu 2 KKD1 Topik 2 Pleno 2 (dr. Dessy Triana,
M.Biomed dan dr.
14.00 - 14.50 DK2 Pemicu 2
Novriantika Lestari,
M.Biomed)
14.50 - 15.40 BM BM BM
13.10 - 14.00
KKD1 Topik 3 DK1 Pemicu 3 KKD1 Topik 4 Formatif I
14.00 - 14.50 DK2 Pemicu 3
14.50 - 15.40 BM BM BM BM
Keterangan :
08.00 - 08.50 K31. Deteksi dini gangguan K33. Radiologi sistem saraf K35. Gizi pada
K29. Pemeriksaan
jiwa pasca persalinan (dr. pusat dan perifer (dr. Lusiana gangguan saraf dan Pleno 4 (dr. Andri, Sp.KJ
psikiatrik (dr. Andri, SpKJ)
08.50 - 09.40 Andri, SpKJ) Astuti Sp.Rad) jiwa dan dr. Swandito Wicaksono,
M.Biomed)
K32. Gangguan jiwa pada
09.40 - 10.30 K30. Terapi psikososial di Era Industri 4.0 (akibat K34. Uji Univariat dengan
bidang psikiatri (dr. Andri, media sosial, game, dan SPSS dan Presentasi Data (dr.
10.30 - 11.20 SpKJ) penggunaan gadget) (dr. Riry Ambarsarie, M.Pd Ked) BM
Andri, SpKJ)
Formatif II
11.20 - 12.10 BM BM BM
13.10 - 14.00
K36. Rehabilitasi Medik pada
DK1 Pemicu 4
kasus neurologis
14.00 - 14.50 KKD2 Topik 1 KKD2 Topik 2 DK2 Pemicu 4
14.50 - 15.40 BM BM
Departemen Psikiatri FKIK UNIB Psikiatri FKIK UNIB Radiologi FKIK UNIB Gizi UNDIP Rehab Medik UNDIP
Keterangan :
08.00 - 08.50
08.50 - 09.40
Ujian Praktikum Bersama
Ujian Praktikum Bersama
09.40 - 10.30 Ujian Praktikum Anatomi SUMATIF I SUMATIF II Patologi Anatomi-Patologi
Mikrobiologi-Parasitologi
Klinik
10.30 - 11.20
11.20 - 12.10
13.10 - 14.00
14.00 - 14.50
14.50 - 15.40
Departemen
Keterangan :
08.00 - 08.50
08.50 - 09.40
Remedial Ujian Praktikum Remedial Ujian Praktikum
Remedial Ujian Praktikum
09.40 - 10.30 Remedial SUMATIF I Bersama Mikrobiologi- Remedial SUMATIF I Bersama Patologi Anatomi-
Anatomi
Parasitologi Patologi Klinik
10.30 - 11.20
11.20 - 12.10
13.10 - 14.00
14.00 - 14.50
14.50 - 15.40
Departemen
Keterangan :
HASIL DISKUSI – 2
Anggota kelompok:
1. ............................................. 6. .............................................
2. ............................................. 7. .............................................
3. ............................................. 8. .............................................
4. ............................................. 9. .............................................
5. ............................................. 10. ...........................................
Materi presentasi anggota yang masih belum jelas Apa yang akan dilakukan :
adalah tentang :
Tugas/pertanyaan yang masih belum diketahui dan Apa yang akan dilakukan :
dibahas :
UNIVERSITAS BENGKULU
EVALUASI FASILITATOR OLEH MAHASISWA ( EFOM )
TAHUN AKADEMIK……………….
Fakultas :
Blok / Modul :
Nama Dosen Fasilitator :
Semester : Gasal / Genap
Tanggal :
Angkatan tahun mahasiswa:
( skor )
1 2 3 4
A Pelaksanaan
1 Fasilitator menunjukkan antusiasme
2 Fasilitator hadir tepat waktu
3 Fasilitator berada di kelas selama proses diskusi
4 Fasilitator proaktif memantau proses diskusi
5 Fasilitator mengajukan pertanyaan yang memicu mahasiswa untuk berpikir kritis
6 Fasilitator memberi kesempatan pada tiap mahasiswa untuk mengekspresikan
pendapatnya
7 Fasilitator berperan aktif mengingatkan kelompok apabila diskusi menyimpang dari
topik
8 Fasilitator berperan aktif mendorong mahasiswa mengevaluasi dan meringkas hasil
diskusi
9 Fasilitator mengevaluasi proses diskusi dan memberi umpan balik yang berkaitan
dengan proses diskusi tersebut
B Evaluasi
10 Fasilitator selalu memeriksa dan mengembalikan buku catatan/log book tepat waktu
Keterangan :
Berikan tanda silang (X) pada kotak yang sesuai
1 = sangat tidak sesuai
2 = kurang sesuai
3 = cukup sesuai
4 = sangat sesuai
Keterangan :
UNIVERSITAS BENGKULU
EVALUASI MODUL OLEH MAHASISWA ( EMOM )
TAHUN AKADEMIK……………….
(Diberikan dalam bentuk google form setelah ujian sumatif 2)
Blok / Modul :
Nama :
NPM :
Keterangan :
Berikan tanda silang (X) pada kotak yang sesuai
1 = tidak ada
2 = kecil
3 = agak kecil
4 = besar
5 = sangat besar