Pedoman PX Fisik
Pedoman PX Fisik
b. Suara ucapan.
Klien dianjurkan untuk mengucapkan ‘tujuh puluh tujuh’ berulang –
ulang. Dengan stetoskop bandingkan antara paru kiri dan kanan.
Normal : intensitas dan kualitas suara sama dikiri dan kanan.
Kelaianan :
Bronkophoni : suara terdengar jelas ucapannya dan lebih keras
dibandingkan sisi yang lain. Akibat adanya proses
pemadatan/konsolidasi paru.
d. Pemeriksaan jantung.
1. Inspeksi dan palpasi.
Posisi klien terlentang dengan kepala diangkat 300- 40 0 .
Letakan tangan pada ruang ICS II area aorta dan pulmunal.
Amati ada/tidak pulsasi. Normal tidak ada.
Geser tangan k e ruang ICS V kiri disis strenum : area trikuspid /
ventrikel kanan.
Amati : pulsasi, peningkatan kerja jantung/pembesaran. Normal :
pulsasi tidak ada. Pembesaran tidak ada.
Dari area trikuspid geser tangan ke samping ke arah midclvikulka
kiri : area apikal/PMI ( point maximal impulse).
Derajat murmur :
1. Hampir tak terdengar.
2. Lemah.
3. Agak keras.
4. Keras.
5. Sangat keras.
6. Sampai stetoskop diangkat sedikit masih terdengar jelas.
Pada derajat 5 dan 6 teraba thrill getaran pada ictus cordis pada saat
palpasi).
Interprestasi murmur :
1. Grade 1 – 3 dan tidak menjalar
2. BJ normal.
3. Keluhan pasien tidak ada
…. tidak apa-apa
4. Grade 3 – 6 kasar.
5. Menjalar.
6. Keluhan pasien sesuai dengan penyakit jantung
……………….Kelainan jantung.
Gambar :
d. Pemeriksaan abdomen.
1. Inspeksi.
Bagaimana abdomen apakah membusung/buncit, datar tepi perut
menonjol atau tidak, umbikalis menonjol atau tidak.
Amati bayangan pemnbuluh darah vena di kulit abdomen. Bila ada
perhatikan arah aliranya.
- Dari bagian atas abdomen mengalir keatas lagi : ada obstruksi vena
porta hepatika/ tek. V. porta meningkat.
- Dari bagian bawah abdomen aliran menuju keatas abdomen :
obstruksi vena cava inferior.
4. Perkusi
Perkusi abdomen
Perkusi dilakukan dengan teknik yang sama pada perkusi thorak. Suara
perkusi abdomen yang normal adalah tympani. Masa padat atau cairan
akan menimbulkan suara pekak
( hepar, asites, vesika urinaria, masa tumor). Perkusi dilakukan pada
semua kuadran.
Pemeriksaan asites ( shiffing dullnes)
Cairan dalam rongga perut mengikuti hukum gravitasi. Selalu berada
dibagian bawah. Perkusi dimulai dari tengah abdomen dengan posisi
pasien telentang , menyusuri dinding abdomen, perkusi terus dilakukan
menuju ke lateral. Perubahan suara dari tympani menjadi pekak
merupakan batas cairan asites yang ada, kemudian pasien dipindahkan
posisi ke lateral/miring.kemudian lanjutkan pemeriksanan perkusi apabila
ada ciaran dalam rongga abdomen tentu akan berpindah ke bagian
B. Wanita
Amati vulva keseluruhan adakah prolapsus uteri , benjolan
kelenjar bartolini. Amati secret vagina :
- normal – jernih – tidak gatal.
- Lochea rubra : 3 harai post partum.
- Lochea alba : 9 hari PP.
- Coklat : mungkin CA, endometriosis.
- Keju cair : monilia/candida.
- Putih mucoid : infeksi stafilokokus/streptokokus.
- Putih berbusa : trichomonas vaginitis.
- Kuning kehijauan : GO.
3. Anus
Adakah haemoroid, fistula, fisura, atau tanda keganasan., atresia anai
( bayi )
b. Pemeriksaan muskuloskeletal.
Perlu diperhatikan adanya atropi atau hipertropi otot ( semetris atau tidak),
edema ekstermitas . Edema dapat di;ihat pada daerah pretibia, sekitar
maleolus, ddorsum pedis, jari-jari.Cara pemeriksaan edema dalah dengan
4. Fungsi motorik.
5. Fungsi sensorik.
Pengkajian meliputi :
Sentuhan : menggunakan kapas ( seluruh tubuh ).
Rangsangan nyeri : gunakan jarum.
Getaran posisi : gunakan garpu tala letakan pada tulang panjang.
Temperatur : panas dan dingin.
Ketajaman indera perasa : dengan menggunakan dua jarum.
6. Reflek.
a.R. Fisiologis.
Reflek bicep: C5 dan C6
Perkusi pada insersio m. bicep brachii : gerakan fleksi. ( positif).
Reflek tricep :
Perkusi insersio m. triceps brachi : gerakan ekstensi ( positif ).
Refleks brachiradialis : C5 , C6
Perkusi radius 2-5 cm dari pergelangan : gerakan fleksi dan
supinasi lengan bagian bawah ( positif ).
Reflek patela : L 2, L3,L4.
Perkusi tendon patela : gerakan tungkai ke depan ( positif ).
Refleks achiles : S1,S2.
Perkusi tendon achiles : gerakan fleksi plantar ( telapak kaki) >
Hentakan kebawah.
Refleks pectoralis : C 5 sampai T1.