Anda di halaman 1dari 2

PERINGATAN HARI GURU NASIONAL

Niken Falensia,Fahrul Imadudin,Vika Linda Riswana,Satria Ananta Sasono,Ica Saidatun Nisa


BIMBINGAN DAN KONSELING
UNIVERSITAS KANJURUHAN MALANG

Bagian pendahuluan

Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun Persatuan Guru Republik Indonesia
ke-74 dan Hari Guru Nasional tahun 2019, Persatuan Guru Republik Indonesia Kota Malang
bekerjasama dengan Yayasan Ruang Baca Komunitas mengadakan lomba tulis esai terkait
sekolah masing-masing. Tepat di Hari Ulang Tahun Persatuan Guru Republik Indonesia,
diumumkan serta diserahkan penghargaan kepada 10 tulisan esai terbaik dari dua kategori
yang di perlombakan.

Bagian isi

Setidaknya sebanyak 50 tulisan esai berhasil diterima panitia dalam perlombaan yang
baru pertama kali dilaksanakan di Kota Banjar. Kelima puluh tulisan esai itu terdiri dari, 15
tulisan esai kategori guru dan 35 tulisan esai kategori siswa.

"Itu dalam rangka membangkitkan kembali semangat literasi di sekolah masing-masing. Jadi
tujuannya kesana (bangkitkan semangat literasi) bukan kearah ke kejuaraan," ujar Ketua
PGRI Kota Malang, Andi R.S. kepada awak media saat ditemui usai kegiatan upacara
bendera HUT PGRI tingkat Kota Malang di Lapangan Rampal, Kota Malang, Jawa Timur,
Selasa (26 November 2019).

Adapun pembagian hadiah kepada para peserta penulis esai terbaik, kata Andi, itu berupa
seadanya saja karena kami tidak memiliki anggaran. Hadiah berupa sertifikat, medali dan
sedikit uang pembinaan.

"Supaya di Hari Guru ini tidak hanya diisi dengan ceremonial, tetapi juga mengaktifkan
kegiatan di sekolah. Kegiatan ini merupakan yang pertama dilaksanakan oleh PGRI Kota
Malang. Seharusnya Disdik, karena tidak dilakukan maka kami yang melakukannya. Akan
menjadi mubazir apabila program yang baik ini tidak ditindaklanjuti," katanya.
Ia berharap, semua program literasi di sekolah itu berjalan dengan lancar, dan baik, sesuai
program mereka masing-masing. Karena memang setiap sekolah mempunyai program yang
berbeda. Tentunya karena gurunya digerakan maka muridnya pun ikut bergerak.

"Literasinya bisa digital, membaca, menghitung, dan lain sebangainya tergantung program
sekolahnya masing-masing. Semoga Banjar terdepan di Jawa Timur karena jumlah
sekolahnya sedikit, dibandingkan dengan kabupaten/kota lain di Jawa Timur," ujarnya.

Sementar itu, Ketua Yayasan Ruang Baca Komunitas, Rofian Munawar menjelaskan bahwa
gerakan literasi sudah menjadi program pemerintah, dan sekolah sebagai salah satu ujung
tombak akan literasi sekolah itu penting. Bukan hanya berhenti membaca, tetapi juga
menulis.

"Kami dari Ruang Baca Komunitas berupaya mendorong dan saat ini momentum yang tepat
di hari guru, kita berkolaborasi untuk mengadakan lomba esai ini khusus esai tentang literasi
sekolah. Dengan harapan bisa menggali apa saja yang sudah dilaksanakan, rencana-rencana
kedepan termasuk juga usulan-usulan terkait dengan literasi sekolah kedepan," jelasnya.

Dikatakan Rofian, koordinasi PGRI dan UPTD, alhamdulillah respon nya cukup baik. Bisa
lebih dari 50 naskah yang kami terima. Dari 50 naskah, kami mengambil 5 terbaik untuk
kategori guru dan 5 terbaik untuk kategori siswa.

"Semoga gerakan literasi ini harus kesadaran bersama dan bisa bekerja sama bersama dengan
banyak pihak lebih masive lagi. Sehingga gerakan literasi baik kaitannya gerakan membaca
menulis maupun gerakan-gerakan literasi lainnya saya kira itu bisa kita dorong,"
pungkasnya.//yuli.

Kesimpulan

Jadi, dalam rangka memperingati PGRI ke-74 dan Hari Guru Nasional 2019
mengangkat tema tentang membangkitkan semangat literasi pelajar melalui perlombaan
penulisan esai, membaca, menghitung dll.

Anda mungkin juga menyukai