Anda di halaman 1dari 20

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN

BIMBINGAN KELOMPOK

Disusun untuk memenuhi Mata Kuliah Praktikum Bimbingan dan Konseling Akademik yang
diampu oleh Dr. Naharus Surur, M.Pd.

Disusun oleh :

Nama : Rani Fitrotunnisa

NIM : K3120049

Kelas : 3B

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET


2021
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN
BIMBINGAN KELOMPOK

A Komponen Layanan Layanan Dasar

B Topik Layanan Mencapai Keberhasilan Pendidikan di Sekolah sebagai


Persiapan Siswa Menjadi Anggota Masyarakat.

C Bidang Layanan Bimbingan Akademik

D Fungsi Layanan Pemahaman dan Pengembangan

F Sasaran Layanan Peserta didik kelas XI SMA (6 anak)

F Materi 1. Definisi dan fungsi pendidikan sekolah


2. Sikap belajar yang harus dimiliki siswa dalam meraih
keberhasilan pendidikan.
3. Pengaruh pendidikan sekolah di dalam masyarakat
4. Pentingnya pendidikan didalam kehidupan masyarakat.

G Metode dan Teknik Diskusi kelompok, games.

I Media Alat Video, laptop, sticknote, uno stacko, lembar kerja siswa.

J Waktu 45 menit

K Tanggal Pelaksanaan 09 November 2021

L Sumber Bacaan  Haryanto, 2012: dalam artikel “Pengertian Pendidikan


Menurut Para Ahli” http://belajarpsikologi.
com/pengertian-pendidikan-menurut-ahli/.
 Hasbullah , 2018, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan.
https://pendidikanrosda.blogspot.com/2018/04/pengaruh
-sekolah-terhadap-masyarakat.html

M Tujuan Peserta didik dapat :


1. Mengetahui definisi dan fungsi dari Pendidikan (C1)
2. Mengelola sikap belajar yang baik dalam meraih
keberhasilan Pendidikan (P5)
3. Menunjukkan kesadaran mengenai pengaruh pendidikan
sekolah di dalam masyarakat (A5)
4. Membangun persepsi mengenai pentingnya Pendidikan
dalam kehidupan (C6).
N Uraian kegiatan

1. Tahap Awal
a. Konselor/PK memberi salam dan menyapa
Konseli/anggota kelompok dengan ramah.
b. Konselor/PK menunjukkan penerimaan dan
menyampaikan terima kasih atas kehadiran
Konseli/anggota kelompok.
c. Konselor/PK memberi kesempatan pada Konseli/AK
untuk memimpin doa mengawali kegiatan. (religius)
d. Konselor/PK menyampaikan apa itu bimbingan kelompok
dan tujuan dilaksanakannya bimbingan kelompok.
e. Konselor/PK menjelaskan proses pelaksanaan bimbingan
kelompok dan peran konselor serta peran Konseli/AK.
f. Konselor/PK menjelaskan asas-asas bimbingan kelompok
(kesukarelaan, keterbukaan, kekinian, kenormatifan)
g. Konselor/PK mengarahkan Konseli/AK dengan
menyiapkan topik dalam bimbingan kelompok dan
disampaikan ke anggota kelompok.
h. Cek kehadiran.

2. Tahap Peralihan (Transisi)


a. Konselor/PK menjelaskan kembali secara ringkas
kegiatan yang akan dilaksanakan dalam bimbingan
kelompok.
b. Konselor/PK bertanya tentang kesiapan anggota
kelompok untuk memasuki tahap inti/kerja.
c. Konselor/PK mendorong anggota kelompok untuk
berpartisipasi aktif dalam kegiatan bimbingan kelompok.
d. Ice breaking

3. Tahap Inti / Kerja


a. Konselor/PK mempertegas topik bimbingan kelompok
dan pentingnya topik tersebut dibahas.
b. Konselor/PK memberi pertanyaan kepada
Konseli/anggota kelompok seputar topik sebelum
memasuki sesi diskusi. (pre-test)
c. Konseli/AK memberikan argumen terkait pertanyaan awal
yang diberikan konselor.
d. Konselor/PK memberi feedback dan juga menampilkan
video untuk mengawali pemahaman AK terkait dengan
materi yang akan didiskusikan.
e. Untuk diskusi selanjutnya akan dilanjutkan setelah games,
Konselor/PK membagi menjadi kelompok-kelompok kecil
serta menjelaskan kegiatan selanjutnya yaitu games uno
stacko.
f. Konselor/PK menyampaikan cara permainan uno stacko
kepada anggota kelompok.
g. Konseli/AK memainkan permainan (games uno stacko).
h. Konselor/PK menjelaskan kegiatan selanjutnya yaitu sesi
diskusi, masing-masing anggota kelompok akan dibagi
menjadi kelompok kecil dan diminta untuk
menyampaikan pendapatnya sesuai dengan pertanyaan
yang telah didapat.
i. Konseli/AK mencari referensi terkait pertanyaan yang
telah didapat sesuai dengan waktu yang diberikan oleh
pemimpin kelompok (10 menit).
j. Konseli/AK melaksanakan diskusi. Masing-masing
Konseli/AK memberikan pendapatnya dan ditanggapi
oleh kelompok lain.
k. Konselor/PK mengklarifikasi materi yang telah
didiskusikan.
l. Konseli/AK memberi kesimpulan seputar materi yang
telah didiskusikan.
m. Konselor/PK memberikan lembar kerja pada Konseli/AK
terkait materi yang telah didiskusikan.

4. Tahap Pengakhiran (Terminasi)


a. Konselor/PK mengingatkan anggota kelompok bahwa
kegiatan akan segera berakhir.
b. Konselor/PK meminta AK untuk menyampaikan kesan-
kesan, harapan, dan rencana kedepan setelah mengikuti
bimbingan kelompok.
c. Konseli/AK menyampaikan kesan dan rencana kedepan
setelah mengikuti bimbingan kelompok.
d. Konselor/PK memberi motivasi agar dapat menerapkan
materi yang telah dibahas bersama.
e. Konselor/PK menyampaikan terima kasih kepada anggota
kelompok atas partisipasinya, keaktifannya dan
kekompakkannya selama mengikuti kegiatan bimbingan
kelompok.
f. Konselor/PK memimpin, atau memberi kesempatan pada
Konseli/AK untuk memimpin doa penutup. (religius)
g. Konselor/PK menyampaikan salam perpisahan.
O Evaluasi
1. Evaluasi Proses Evaluasi ini dilakukan oleh Konselor/PK dengan melihat
proses yang terjadi dalam kegiatan bimbingan kelompok yang
meliputi :
a) Dinamika kelompok.
b) Partisipasi aktif anggota kelompok selama mengikuti
bimbingan kelompok.
c) Konsentrasi anggota kelompok selama mengikuti
bimbingan kelompok.

2. Evaluasi Hasil Evaluasi ini dilakukan oleh Konselor/PK kepada anggota


kelompok untuk mengetahui hasil yang diperoleh anggota
kelompok setelah mengikuti kegiatan bimbingan kelompok
yang meliputi :
a) Pengetahuan dan pemahaman baru anggota kelompok.
b) Perasaan-perasaan positif anggota kelompok.
c) Rencana atau kegiatan apa yang akan dilakukan
setelah mendapat materi.

Lampiran : I. Uraian materi


II. Lampiran Video
III. Penjelasan ice breaking
IV. Tahapan Permainan
V. Lembar Evalusi Proses
VI. Lembar Evaluasi Hasil
VII. Lembar kerja siswa

Sukoharjo, 21 September 2021

Mengetahui
Dosen Pengampu, Guru BK,

(Dr.Naharus Surur, M.Pd) (Rani Fitrotunnisa)


Lampiran I : Uraian Materi

A. Definisi dan Fungsi Pendidikan


Definisi

Pendidikan adalah usaha membina dan mengembangkan kepribadian manusia baik


dibagian rohani atau dibagian jasmani. Pendidikan dalam bahasa Yunani berasal dari kata
pedagogik yaitu ilmu menuntun anak. Orang Romawi melihat pendidikan sebagai educare,
yaitu mengeluarkan dan menuntun, tindakan merealisasikan potensi anak yang dibawa waktu
dilahirkan di dunia. Bangsa Jerman melihat pendidikan sebagai Erziehung yang setara dengan
educare, yakni: membangkitkan kekuatan terpendam atau mengaktifkan kekuatan atau
potensi anak. Dalam bahasa Jawa, pendidikan berarti panggulawentah (pengolahan),
mengolah, mengubah kejiwaan, mematangkan perasaan, pikiran, kemauan dan watak,
mengubah kepribadian sang anak.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) pendidikan berasal dari kata dasar didik
(mendidik), yaitu: memelihara dan memberi latihan (ajaran, pimpinan) mengenai akhlak dan
kecerdasan pikiran. Ki Hajar Dewantara mengartikan pendidikan sebagai daya upaya untuk
memajukan budi pekerti, pikiran serta jasmani anak, agar dapat memajukan kesempurnaan
hidup yaitu hidup dan menghidupkan anak yang selaras dengan alam dan masyarakatnya.
Ada juga beberapa ahli yang mengartikan pendidikan itu adalah suatu proses pengubahan
sikap dan tingkah laku seseorang atau sekelompok orang dalam mendewasakan melalui
pengajaran dan latihan. Dengan pendidikan kita bisa lebih dewasa karena pendidikan tersebut
memberikan dampak yang sangat positif bagi kita, dan juga pendidikan tersebut bisa
memberantas buta huruf dan akan memberikan keterampilan, kemampuan mental, dan lain
sebagainya. Seperti yang tertera didalam UU No. 20 tahun 2003 Pendidikan adalah usaha
dasar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta
didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan,
yang diperlukan dirinya, dan masyarakat.

Fungsi

Secara umum, fungsi pendidikan sekolah adalah sebagai wadah untuk memberi
pengajaran pada peserta didik, hingga menjadi individu yang berguna. Baik bagi dirinya
sendiri maupun lingkungannya.
1. Memberikan Pengetahuan Umum

Setiap manusia akan mengalami masa sulit untuk beradaptasi dengan lingkungan. Oleh sebab
itu, fungsi sekolah berada untuk mengajarkan banyak hal mengenai pengetahuan umum, yang
belum pernah dikenal sebelumnya. Termasuk mengenal hubungan yang baik dengan seluruh
civitas sekolah.

2. Memberikan Keterampilan Dasar

Fungsi sekolah selanjutnya memberi keterampilan dasar pada anak. Beberapa ketrampilan
yang ditanamkan seperti kemampuan belajar, menulis, dan berhitung. Ketiga ketrampilan
dasar tersebut sangat dibutuhkan manusia supaya bermanfaat di masyarakat dan bisa
mendapat pekerjaan.

3. Membentuk Pribadi Sosial

Fungsi sekolah berikutnya mampu membentuk pribadi sosial. Setiap manusia memiliki naluri
untuk saling membutuhkan datu sama lain. Melalui sekolah, siswa dibentuk menjadi individu
yang bisa berinteraksi dan bergaul dengan sesamanya, tanpa hambatan.

4. Menyediakan Sumber Daya Manusia

Fungsi sekolah selanjutnya bisa memberikan berbagai ilmu pengetahuan. Pengetahuan yang
berkembang seiring tingkatan jenjang pendidikan, bisa menciptakan sumber daya manusia
(SDM) yang berkualitas. Sesuai dengan kebutuhan dunia kerja dan masyarakat.

5. Alat Transformasi Kebudayaan

Fungsi sekolah secara umum berikutnya sebagai alat transformasi kebudayaan. Sebab selain
memberi ilmu pengetahuan dan ketrampilan, sekolah juga juga memberi perubahan di
kehidupan masyarakat secara umum.

B. Sikap Belajar Siswa dalam Meraih Keberhasilan Pendidikan


1. Tidak menumpuk pelajaran dalam satu sesi
2. merencanakan waktu belajar

Siswa yang sukses memiliki jadwal belajar yang spesifik. Mereka akan menyelesaikan tugas
studi mereka dan tetap konsisten dengan jadwal yang mereka tulis. Siswa yang belajar
dengan cara sporadis dan main-main tidak akan mudah berhasil dibandingkan siswa yang
memiliki jadwal belajar.

3. Belajar di waktu yang sama

Selain perencanaan, belajar dengan rutin juga dapat memberikan efek positif dalam diri
Anda. Ketika siswa belajar pada saat yang sama setiap hari, hal itu akan menjadi kebiasaan
dalam hidup siswa, sehingga secara mental dan emosional lebih siap untuk belajar dan setiap
sesi belajar akan menjadi lebih produktif.

4. Belajar dengan memiliki tujuan

Belajar tanpa arah dan tujuan tidak akan pernah efektif, siswa harus tahu persis apa yang
menjadi tujuan Anda dalam belajar. Sebelum belajar, tentukanlah target apa yang harus Anda
capai dalam sesi tersebut. Misalnya, menghapal 30 kosakata bahasa Spanyol dalam satu sesi
belajar.

5. tidak menunda waktu belajar yang sudah direncanakan

Sangat mudah bagi siswa untuk menunda sesi belajar yang sudah ditentukan. Apalagi, jika
siswa kurang berminat pada pelajaran tersebut. Siswa yang ingin berhasil tidak boleh
menunda waktu belajar. Jika siswa menunda jadwal bejar, seterusnya siswa akan menjadi
kurang efektif dalam menerima materi pelajaran.

6. Memulai dengan subjek yang paling sulit terlebih dahulu

Carilah subjek pelajaran tersulit dan lebih membutuhkan upaya serta energi yang besar dalam
menyelesaikannya. Setelah siswa menyelesaikan tugas tersebut, siswa akan lebih mudah
untuk menyelesaikan sisa tugas.

7. membuat catatan semenarik mungkin

membuat catatan semenarik dan semudah mungkin untuk dipahami, agar ketika meninjau
kembali catatan, siswa tidak membuat bosan dan bingung dengan dirinya sendiri terkait hal-
hal yang sudah dicatat.

8. Tinjau kembali catatan sekolah dan bahan-bahan kelas Anda selama akhir pekan
Siswa yang berhasil meninjau kembali apa yang telah mereka kerjakan selama seminggu
pada akhir pekan, akan membantu mereka untuk merumuskan jadwal selanjutnya secara lebih
efektif.

C. Pengaruh pendidikan di dalam masyarakat

Dapat dikatakan bahwa pendidikan adalah kebutuhan manusia sepanjang hayat. Salah
satu faktor penyebab terjadinya perubahan dalam individu dan masyarakat yaitu pendidikan.
Pendidikan merupakan upaya mengajarkan kepada individu aneka macam pengetahuan dan
kemampuan. Pendidikan memberikan nilai-nilai tertentu bagi manusia, terutama dalam
membuka pikirannya serta menerima hal-hal yang baru dan juga bagaimana cara berpikir
secara ilmiah. Pendidikan mengajarkan pada manusia untuk dapat berpikir secara objektif
terhadap hal yang sedang terjadi dimasyarakat. Oleh karena itu, Pendidikan sangat penting
artinya sebab tanpa memiliki pengetahuan dan ketrampilan yang cukup, yang diperoleh
melalui proses Pendidikan, manusia akan menemukan kesulitan dalam mengembangkan
dirinya. Sehingga dapat dikatakan bahwa pengaruh Pendidikan di sekolah terhadap
masyarakat anatara lain:

1. mencerdaskan kehidupan masyarakat

Tidak bisa dipungkiri bahwa tingkst kecerdasan masyarakat sedikit banyak dapat
dikembangkan melalui berbagai program pendidikan di sekolah. Berkenaan dengan
kenyataan ini, secara historis tentang persekolahan, selalu menjadi isi dan arah dari program
pendidikan di sekolah-sekolah. Membaca, menulis dan berhitung serta pengetahuan umum,
merupakan pengetahuan dasar di dalam upaya mencerdaskan kehidupan masyarakat dan
bangsa, yang sudah sejak awal diberikan di bangku sekolah, meskipun tentu saja memerlukan
pengembangan lebih lanjut. Upaya penambahan dan pengembangan tersebut, jelas hanya
dapat dilakukan secara sistematis melalui program pendidikan di jalur pendidikan sekolah.
Peran yang dimainkan oleh lembaga persekolahan terutama jalur pendidikan sekolah di dalm
peningkatan intelegensi atau kecerdasan anak didiknya, secara langsung bisa dipandang
sebagai kontribusi lembaga pendidikan sekola dalam mencerdaskan kehidupan masyarakat
dan bangsa. Sebab bagaimanapun akhirnya anak didik setelah keluar dari lembaga pendidikan
akan kembali dan menjadi warga masyarakat.

2. membawa bibit pembaharuan bagi perkembangan masyarakat


Sampai saat ini, sistem pendidikan yang berjalan umumnya masih berperan sekadar
sebagai sarana mengalihkan pengetahuan yang dianggap benar dan berlaku. Hal demikian
memang banyak dikecam, mengingat bahwa bukan saja karena pengetahuan yang dianggap
benar tersebut akan menjadi usang dengan diketemukannya pengetahuan yang lebih baru,
akan tetapi terlebih karena hasil pendidikan sangat diharapkan dapat dipakai sebagai modal
penting melakukan dan menanggapi setiap modernisasi dan tantangan perkembangan zaman
secara kreatif, mandiri dan bertanggung jawab.

Semakin pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek), sementara


disatu pihak masalah-masalah atau tantangan kehidupan yang tidak ada henti-hentinya,
realitas ini mendorong lahirnya pemikiran-pemikiran dan praktek-praktek baru yang bersifat
inovatif, yang maksudnya adalah untuk perbaikan kehidupan di masyarakat, minimal
memperbaiki sistem.

3. menciptakan warga masyarakat yang siap dan terbekali bagi kepentingan kerja di
lingkungan masyarakat

Bagaimanapun anak yang dididik di lembaga persekolahan, pada akhirnya akan


kembali dan menjadi warga masyarakat. Berkenaan dengan ini mereka memerlukan
pekerjaan untuk menopang kehidupannya. Untuk terjun ke dunia kerja, seseorang dituntut
memerlukan kesiapan tertentu yang diperlukan oleh lapangan kerja bersangkutan. Kesiapan
tersebut meliputi pengetahuan, keterampilan dan sikap. Fungsi penyiapan bagi kepentingan
dunia kerja, dalam kenyataannya tidak terlepas dari perhatian lembaga pendidikan
persekolahan. Hal tersebut terlihat, bik dalam program pendidikan yang diselenggarakkan
pada lembaga pendidikan jalur sekolah maupun di dalam isi kurikulum pada masing-masing
program pendidikan.

4. memunculkan sikap-sikap positif dan konstruktif bagi masyarakat, sehingga


tercipta integrasi sosial yang harmonis di tengah-tengah masyarakat

Sejak dari Sekolah Dasar sampai Perguruan Tinggi, sikap-sikap positif dan
konstruktif yang diperlukan di dalam kehidupan bernegara atau bermasyarakat senantiasa
menjadi perhatian. Hal ini berkaitan dengan falsafah hidup dari suatu bangsa atau
masyarakat, yang sudah tentu mendambakan keharmonisan dan keutuhan (integrasi) sosial
dari kehidupan berbangsa dan bernegara. Baik di Pendidikan Dasar, menengah maupun
Perguruan Tinggi, tata etika di dalam hidup bermasyarakat dan bernegaram hak dan
kewajiban selaku warga negara, kenyataannya selalu terintegrasi di dalam kurikulum
pendidikan. Begitu juga kualitas persatuan dan kesatuan bangsa, loyalitas warga negara
terhadap misi bangsa dan negara, sedikit banyak diwarnai oleh pendidikan persekolahan.
Khusus bagi bangsa Indonesia, nilai-nilai Pancasila dan wawasan nusantara selama ini, secara
esensial senantiasa dikembangkan di lembaga-lembaga pendidikan persekolahan.

D. Pentingnya Pendidikan dalam Kehidupan Masyarakat

Pendidikan adalah hal yang sangat dianggap penting di dunia. Karena dunia butuh
orang-orang yang berpendidikan agar dapat membangun negara yang maju. Dalam hal inilah
maka pendidikan diharapkan mengubah dunia menjadi lebih baik dan beradab. Pendidikan
sangat penting kita dapatkan, karena jika kita tidak mempunyai ilmu dan pengetahuan kita
akan mudah dipermainkan dan ditipu oleh orang lain. Pendidikan juga suatu proses
kehidupan yang berguna untuk mengembangkan diri untuk dapat melangsungkan
kehidupannya. sehingga menjadi orang terdidik sangatlah penting. Dengan adanya
pendidikan ini maka manusia atau seseorang dapat mempunyai pengetahuan, kemampuan,
dan Sumber Daya Manusia yang tinggi. Hal-hal tersebut menjadi salah satu modal yang
berharga yang dapat kita miliki untuk tetap hidup di zaman yang serba sulit ini.

 Untuk Karir atau Pekerjaan

Pendidikan sangat penting karena untuk melengkapi kita dengan keahlian yang
diperlukan dalam dunia kerja serta membantu kita dalam mewujudkan tujuan karir. Keahlian
merupakan pengetahuan yang mendalam mengenai suatu bidang tertentu yang dapat
membuka peluang karir bagus untuk masa depan. Sehingga dengan adanya pendidikan yang
layak dan baik maka dapat membantu kita sebagai manusia untuk mewujudkan impian.

 Menjadi Manusia yang Lebih Baik dan Berkarakter

Pentingnya pendidikan bagi manusia berikutnya adalah untuk menjadikan manusia


yang lebih baik dan berkarakter. Pendidikan selain penting untuk karir juga sangat penting
untuk menjadikan manusia agar lebih baik karena membuat kita beradab. Pada umumnya
Pendidikan adalah dasar dari budaya dan peradaban. Pendidikan membuat kita sebagai
manusia untuk berpikir, menganalisa, serta memutuskan. Menumbuhkan karakter pada diri
sendiri juga merupakan tujuan dengan adanya pendidikan, sehingga menciptakan Sumber
Daya Manusia yang lebih baik.
 Membantu dalam Kemajuan Suatu Bangsa

Untuk kemajuan suatu bangsa, pendidikan sangat berperan penting di dalamnya.


Sehingga manusia yang baik membutuhkan suatu pendidikan. Dalam dunia yang kompetitif
dan bersaing, pendidikan adalah jalan untuk dapat bersaing. Sebagian besar menyadari
dengan adanya pendidikan yang baik maka menghasilkan manusia yang baik. Tidak hanya
pendidikan saja, namun juga memerlukan keahlian yang cukup dalam membuat maju suatu
bangsa.

 Memberikan Pengetahuan

Sebuah efek langsung dari pendidikan adalah dengan adanya mendapatkan


pengetahuan yang luas. Pendidikan memberikan pelajaran yang begitu penting bagi manusia
mengenai dunia sekitar, mengembangkan perspektif dalam memandang kehidupan.
Pendidikan yang sebenarnya diperoleh dari pelajaran yang diajarkan oleh kehidupan kita.
Maka dari itu banyak Pemerintah yang menganjurkan pendidikan yang baik di mulai sejak
dini, agar ketika kelak dewasa mempunyai Sumber Daya Manusia yang baik.

 Memberikan Pencerahan dalam Kehidupan

Dengan adanya pendidikan dapat menghapuskan keyakinan yang salah di dalam


pikiran kita. Selain itu juga dapat membantu dalam menciptakan suatu gambaran yang jelas
mengenai hal di sekitar kita, juga dapat menghapus semua kebingungan. Orang dengan
pendidikan yang tinggi biasanya akan lebih bijak dalam menyelesaikan suatu masalah, hal ini
dikarenakan mereka sudah mempelajari mengenai ilmu pendidikan dalam kehidupan.
Lampiran II : VIDEO

Link : https://youtu.be/U5cbOnLsYRE

Deskripsi Video: video ini berisi penjelasan mengenai pengertian pendidikan, jenis-jenis
pendidikan, serta manfaat dari pendidikan.
Lampiran III : Penjelasan Ice Breaking

Ice Breaking "Tepuk Hari Minggu"

Tujuan dari Ice Breaking ini adalah untuk memfokuskan konsentrasi, menghafal, kesesuaian
gerak, bergerak cepat,

Aturan Main:

o Gerakan 1: tepuk paha, tepuk tangan satu kali, petik jari kanan, petik jari kiri
Gerakan 2: tepuk paha, tepuk tangan satu kali, tangan, tepuk tangan dua kali.
o Ikuti gerakan lalu diulangi agar anggota hafal.
o Lalu gerakan dipadupadankan dengan lagu “Hari Minggu” dan anggota
kelompok diminta untuk menyesuaikan irama dengan gerakan yang telah
diajarkan.
o Simulasi gerakan sambil bernyanyi.
o Meminta anggota kelompok untuk menyanyikan lagu/ pemimpin kelompok
yang menyanyikan lagu kemudian anggota kelompok memainkan gerakannya.
o Lalu berikutnya akan ditambahkan frekuensinya, sehingga lagu akan menjadi
lebih cepat dan anggota harus tetap harus menyesuaikan gerakan dengan irama
lagu.
o Peserta mengutarakan pendapatnya mengenai ice breaking yang telah
dilaksanakan.
o Pemimpin kelompok menyampaikan pada anggota bahwa kegiatan tersebut
merupakan sebuah simulasi games dimana cara kinerja otak kanan dan kiri
diasah untuk bekerja menyamakan sebuah musik dan sebuah gerakan dengan
tujuan untuk meningkatkan fokus lebih tinggi dan memulai aktifitas gerak
supaya untuk kegiatan hari ini kita lebih semangat.
Lampiran IV : Tahapan Permainan

Cara Permainan Uno Stacko

Games ini dilaksanakan sebelum memasuki sesi diskusi, untuk menentukan pertanyaan apa
yang akan didapatkan oleh setiap kelompok dalam sesi diskusi nanntinya.

1. Susun uno balok seperti menara terlebih dahulu. Permainan ini akan dimainkan oleh 6
orang.
2. Kemudian 6 orang tersebut akan dibagi menjadi 2 kelompok kecil (setiap
kelompok berisi 3 orang).
3. Masing-masing kelompok harus mengambil balok sesuai dengan jumlah yang
dimunculkan oleh dadu yang mereka kocok, misal: dadu memunculkan angka 3 maka,
kelompok tersebut harus mengambil balok sejumlah 3 buah .
4. Balok diambil dari bagian bawah atau tengah menara, dan hanya boleh
menggunakan 2 jari.
5. Jika balok sudah diambil, lalu pemain harus meletakkan kembali balok yang diambil
dibagian atas menara, disusun secara rapi, 3 bersaf dengan arah melintang (3 balok
disusun selang seling).
6. Selanjutnya, pemain tadi mengambil secara acak kartu pertanyaan yang telah
disiapkan oleh guru BK.
7. Selanjutnya, permainan dimainkan oleh kelompok berikutnya secara bergantian,
hingga 2 kali permainan.
8. Pemain yang merobohkan menara akan mendapat hukuman dengan dicoret wajahnya
oleh kelompok lain.
9. Pemain yang dianggap kalah yaitu pemain yang menyebabkan menara tersebut roboh.
Lampiran V: Lembar Evaluasi Proses

LEMBAR EVALUASI PROSES


BIMBINGAN KELOMPOK

Hari/tanggal : ................................
Materi : .........................................

PETUNJUK
Konselor/PK memberikan skor penilaian aspek yang diobservasi pada masing-masing
anggota kelompok sesuai dengan kolom yang telah disediakan, dengan kriteria sebagai
berikut :
Skor 4 jika hal yang dilakukan siswa dengan sangat baik
Skor 3 jika hal yang dilakukan siswa dengan baik
Skor 2 jika hal yang dilakukakan siswa dengan kurang baik
Skor 1 jika hal yang dilakukan siswa dengan tidak baik

NAMA AK (INISIAL)
NO ASPEK YANG DIOBSERVASI S Z U A S R N N
A H R S W F M D
Keaktifan siswa mengikuti
1.
layanan Bimbingan Kelompok
Antusias dalam setiap kegiatan
2.
Bimbingan Kelompok
Perhatian siswa saat guru
3. menjelaskan materi dalam
Bimbingan Kelompok
Keberanian siswa dalam
4.
mengungkapkan pendapat
Keberanian siswa bertanya ketika
5.
ada hal kurang dimengerti
Respon siswa ketika proses
6.
diskusi
Komunikasi siswa dalam
7.
kelompok bersama siswa lain
Mengembangkan hubungan
8.
positif dalam kelompok
Keaktifan siswa dalam
9.
memberikan kesimpulan
Lampiran VI : Lembar Evaluasi Hasil

Lembar Evaluasi Hasil


Bimbingan Kelompok

Nama :
Kelas :
Hari/Tanggal :
Topik Layanan :

Jawablah pertanyaan berikut dengan memberikan tanda centang (V) pada kolom
1 untuk “ tidak setuju”
2 untuk “kurang setuju’
3 untuk “setuju”
4 untuk “sangat setuju”
sesuai dengan kondisi yang anda rasakan

SKOR
NO PERNYATAAN
1 2 3 4
1. Materi layanan ini membuat saya lebih
memahami arti dan fungsi Pendidikan.
2. Materi ini membuat saya mengetahui
pentingnya pendidikan dalam
kehidupan
3. Saya merasa materi ini memotivasi saya
untuk lebih mengembangkan diri saya
dalam Pendidikan.
4. Materi ini membuat saya mengerti
bahwa keberhasilan Pendidikan sebagai
persiapan saya menjadi anggota
masyarakat.
5. Saya senang dengan layanan ini karena
pelaksanaannya menyenangkan dan
bermanfaat
6. Setelah mengikuti bimbingan
kelompok ini saya sudah memiliki
gambaran rencana kegiatan yang akan
saya lakukan dalam menunjang
keberhasilan Pendidikan.

Keterangan:
a. Skor minimal yang dicapai 1 x 5 = 5 dan skor maksimal 4 x 5 = 20
b. Kategori hasil :
Kurang = ..-7
Cukup = 8-11
Baik = 12-15
Sangat baik = 16-20
Lampiran VII : Lembar Kerja Siswa

Anda mungkin juga menyukai