Anda di halaman 1dari 8

A.

Judul proposal :

ANALISIS DAMPAK EFEK PRIMING MEDIA TERHADAP SANTRI


PONDOK PESANTREN NURUL MADINAH

B. Pendahuluan
1. Latar Belakang

Efek priming adalah salah satu fenomena sains-sosial yang selalu terjadi dalam
kehidupan sehari-hari. Banyak khalayak yang tidak menyadari dampak dan proses terjadinya
efek priming dikarenakan dampaknya yang transparan dan komprehensif dalam interaksi
sosial. Efek priming terjadi dalam berbagai aspek kehidupan, terutama yang berasal dari
pers atau media sebagai teman keseharian manusia. Dampak yang ditimbulkannya pun
seakan menjadi lalat yang tidak terlalu penting untuk dikaji, tetapi nyatanya memiliki
pengaruh penting dalam aktivitas sehari-hari sehingga penulis berinisiatif untuk
mengkajinya lebih dalam.

Secara umum, efek priming merupakan dampak dari stimulus yang ada sebelumnya
yang akan mempengaruhi tindakan atau penilaian yang akan dilakukan kemudian. Efek
priming yang terjadi hadir dalam berbagai bentuk. Ada yang berasal dari pemikiran antara
manusia satu dengan manusia yang lain, ada yang hadir dalam bentuk hasil penelitian yang
kemudian dipublikasikan sebagai sebuah kebenaran absolut yang membuat sebuah mindset
baru, atau pun berbagai keyakinan yang disebarluaskan. Dengan demikian, fenomena efek
priming adalah segala dampak yang timbul akibat sebuah hal yang mempengaruhinya
secara sadar maupun tidak sadar.

Media adalah salah satu pengantar terbesar dalam perkembangan efek priming.
Penelitian terhadap media di awal-awal generasi penelitian mengenai dampak media
banyak menyimpulkan bahwa media merupakan institusi yang sangat powerful dalam
menentukan perilaku khalayaknya. Hal ini semakin mengindikasikan bahwa efek priming
medialah yang memberi pengaruh paling besar. Fakta adanya efek priming media ini bisa
memiliki dampak yang baik maupun buruk dalam kehidupan sehari-hari. Apabila khalayak
mampu memahami dan memanfaatkan efek priming, maka akan sangat baik bagi
pengembangan personal maupun komunal. Namun, apabila khalayak tidak sadar dan
memahami akan keadaan dari efek priming, maka akan dikhawatirkan berdampak negatif
sehingga pemahaman akan efek priming sangat diperlukan. Selain itu, fenomena efek
priming sangat menarik untuk dikaji sebagai bahan literasi dan menambah wawasan
pedagogi sebagai ajang ekspansi kemajuan diri atau pun bangsa dalam cangkupan lebih
jauh.

Di Pondok Pesantren Nurul Madinah Kalirejo Bangil, fenomena priming efek media
telah terjadi sejak dahulu, tetapi dampak yang terjadi sangatlah transparan dan hampir
tidak terlihat. Salah satu efek priming yang telah terjadi pada santri Pondok Pesantren Nurul
Madinah Kalirejo Bangil adalah sebagian besar dari santri percaya bahwasannya kadar
kecerdasan laki-laki lebih besar dibandingkan dengan perempuan dikarenakan pemberitaan
media yang banyak beredar. Contoh lain juga bisa dilihat ketika para santri telah
mendapatkan izin untuk dapat menonton film dan ternyata mereka memutuskan menonton
film horror, maka mereka yang telah menonton film tersebut akan merasa takut untuk
masuk ke kamar mandi diakibatkan teringat cerita film horror tersebut.

Untuk itu, penulis mengkaji efek priming media ini dengan merencanakan penelitian
yang akan dilakukan lewat pengamatan terhadap santri putra dan putri di Pondok Pesantren
Nurul Madinah Kalirejo Bangil dengan berbasis pada perbandingan atau rasio yang tepat
antara perbedaan hasil observasi laki-laki dan perempuan untuk mencapai hasil penelitian
yang optimal. Proposal ini dibuat dalam rangka untuk dijadikan karya ilmiah yang mampu
menjawab sebuah persoalan dengan metode-metode keilmuan dan mengambil manfaat
besar karena mendapatkan sebuah pemahaman baru. Selain itu, proposal ini juga ditujukan
untuk memenuhi tugas mata pelajaran Bahasa Indonesia mengenai bab proposal.

2. Perumusan Masalah

Penelitian terhadap dampak efek priming media pada santri Pondok Pesantren
Nurul Madinah Kalirejo Bangil dimaksudkan untuk memperoleh gambaran yang jelas
tentang bagaimana efek priming media dapat mempengaruhi para khalayak dan dampak-
dampak yang terjadi akibat adanya fenomena efek priming media tersebut. Terlebih, penulis
ingin menjelaskan secara jelas, ringkas, dan sistematis mengenai berbagai hal tentang efek
priming media dan bagaimana cara menghadapinya.
Penelitian dilakukan dengan melakukan penilaian terhadap unsur kognitif pada objek
penelitian. Penilaian kognitif yang dilakukan hanya dimaksudkan sebagai sebuah tolak ukur
sederhana dengan membandingkan hasilnya berdasarkan jenis kelamin, yakni laki-laki dan
perempuan. Penilaian tersebut menjadi indikator jawaban representasi dari dampak efek
priming media.

Berdasarkan permasalahan yang telah dijelaskan dalam latar belakang, maka dapat
dirumuskan permasalahan sebagai berikut.

a. Bagaimana proses terjadinya efek priming media terhadap santri Pondok


Pesantren Nurul Madinah Kalirejo Bangil?
b. Bagaimana pengaruh efek priming media terhadap santri Nurul Madinah Kalirejo
Bangil?
c. Bagaimana cara memaksimalkan pengaruh positif dan meminimalisir pengaruh
negatif pengaruh efek priming media?
3. Tujuan Penelitian

Untuk memperjelas arah penelitian ini, dirumuskan tujuan penelitian sebagai


berikut.

a. Untuk mengetahui proses terjadinya efek priming media terhadap santri Pondok
Pesantren Nurul Madinah Kalirejo Bangil.
b. Untuk mengetahui pengaruh efek priming media terhadap santri Pondok
Pesantren Nurul Madinah Kalirejo Bangil.
c. Untuk mengetahui cara memaksimalkan pengaruh positif dan meminimalisir
pengaruh negatif efek priming media.
4. Kontribusi Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi para pelajar dan
para civitas akademika sebagai sebuah karya literasi yang menambah wawasan dan
memperkaya khazanah kepenulisan keilmuan. Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat
bermanfaat secara praktis bagi seluruh khalayak, khususnya pelajar yang rentan
menghadapi berbagai fenomena sosial yang terjadi.
5. Definisi Operasional
Efek priming media adalah segala sesuatu yang timbul akibat suatu stimulus dari
periode temporal secara sadar maupun tidak sadar dengan membawa pengaruh negatif
atau postif. Dampak adanya efek priming media sering sekali terjadi dalam kehidupan
sehari-hari dan mempengaruhi khalayak.

6. Tinjauan Pustaka
Kajian khalayak media selalu mengkaji media dari perspektif khalayak. Tema utama
yang dibahas di dalamnya berkutat pada dampak yang ditimbulkan media bagi
khalayaknya. Secara umum, kita meyakini bahwa media pastilah memiliki efek tertentu
bagi khalayaknya. Namun, konten media apa, siapa khalayaknya, dan seberapa besar
efek yang ditimbulkan itulah yang selalu menjadi pertanyaan untuk terus selalu
dieksplorasi dan dikritisi jawabannya. Dampak yang ditimbulkan konten media bagi
khalayaknya bisa sangat beragam. Konten media tertentu bisa saja berdampak siginifikan
bagi khalayak yang yang satu, tetapi tidak menghasilkan dampak serupa bagi khalayak
yang lainnya. Dampak yang dihasilkan pun bisa berbeda-beda, apakah media tersebut
berpengaruh di level kognitif dengan timbulnya kesadaran khalayaknya atau sampai pada
level behavioral yang terwujud dalam perilaku tertentu. Adanya differensiasi efek yang
ditimbulkan media inilah yang menjadi titik tolak perkembangan riset mengenai efek
media. Salah satu kajian media yang menarik untuk dikaji mengingat dampaknya yang
masih terasa transparan ini adalah efek priming.
Efek priming menurut Berkowitz dan Jo adalah dampak yang timbul akibat nodus-
nodus pemikiran manusia yang telah terstimulus oleh pemikiran yang memiliki makna
lebih atau sebagai makna primer (prime meaning). Oleh karena itu, efek priming dapat
terjadi dengan memberikan stimulus yang serupa dengan makna primer tersebut,
stimulus tersebut akan merasuk kepikiran. Seperti yang dikemukakan Collins dan Loftus
(1975), bahwa stimulus tersebut akan menyebabkan aktivasi ide primer yang akhirnya
menyebar ke seluruh lintasan asosiatif dalam pemikiran kita. Seiring dengan
menyebarnya stimulus tersebut ke dalam jaringan emosi seseorang, maka perasaan dan
kecenderungan aksi motoriknya akan ikut teraktivasi (Berkowitz, 1990; Bower, 1981;
Lang, 1979).
Penelitian mengenai efek priming ini telah banyak dikaji oleh para civitas akademika
dan menghasilkan kesimpulan-kesimpulan teoritis dan jawaban yang konseptual dan
baik. Berbagai kajian mengenai dampak media di awal-awal generasi penelitian mengenai
dampak media banyak menyimpulkan bahwa media merupakan institusi yang sangat
powerful dalam menetukan perilaku khalayaknya. Penelitian ini seringkali
mengasosiasikan media dalam model ‘hypodermic syringe’ atau dampak media layaknya
jarum yang disuntikkan ke tubuh dan menyebar secara langsung ke seluruh pembuluh
nadi manusia. Seiring dengan perkembangan peradaban manusia dengan konsekuensi
munculnya berbagai pilihan media yang lebih beragam membawa kajian dampak media
pada sebuah kesimpulan yang cenderung mengkritik model jarum hipodermik. Penelitian
ini membuktikan bahwa khalayak adalah entitas yang aktif memilih media dan memfilter
informasi yang diterima dari media tersebut, sehingga dampak media pada dasarnya tak
lain merupakan limited effect.
Meskipun demikian, media secara nyata tetap menunjukkan pengaruh yang cukup
signifikan dalam membentuk perilaku khalayaknya. Salah satu wilayah penelitian yang
seringkali menjadi perdebatan ialah mengenai dampak media yang sarat konten
kekerasan dalam membentuk perilaku agresif khalayaknya, terutama khalayak yang
masih rentan secara psikologis, seperti khalayak anak-anak dan remaja. Banyak
penelitian membuktikan bahwa ekspos terhadap kekerasan yang ditampilkan di media
meningkatkan kecenderungan anak untuk berperilaku agresif (Bandura, 1986; Wood,
Wong, 1991, dll). Di satu sisi, banyak pula penelitian yang meng-counter argument ini
(McGuire, 1986; Messner, 1986). Atas dasar perdebatan inilah, Berkowitz dan Jo
mengadakan suatu kajian yang bertujuan untuk mengetahui kondisi-kondisi yang
menyebabkan pengaruh itu terjadi. Untuk mengetahui faktor-faktor determinan ini
dibutuhkan spesifikasi proses-proses psikologis yang mengatur resepsi seseorang
terhadap konten media dan mengatur efek yang timbul setelah mengkonsumsi media
tersebut. Dan secara lebih general, diperlukan suatu kajian teoritis yang menjawab
bagaimana seseorang bisa terpengaruh oleh apa yang dia lihat atau dia dengar dari
media. Hasil pembahasan Berkowitz dan Jo inilah yang pada akhirnya menghasilkan suatu
kajian teoritis yang disebut analisis priming.
Penelitian mengenai dampak efek priming media dalam membentuk perilaku agresif
juga telah berhasil diteliti oleh Berkowitz dan Alioto (1973). Mereka melakukan
eksperimen dengan mengumpulkan beberapa mahasiswa sebagai partisipan, memarahi
mereka, dan menayangkan film singkat tentang football. Kemudian mereka diminta
untuk menilai film tersebut sebagai adegan agresif alami yang bertujuan melukai orang
lain atau perilaku non-agresif yang bermain atas dasar profesionalitas. Hasil eksperimen
yang dilakukan membuktikan bahwa para partisipan yang menganggap film tersebut
sebagai adegan agresif alami cenderung bersikap lebih agresif kepada orang yang pernah
memarahi mereka saat mereka diberi kesempatan untuk membalas dan melampiaskan
kemarahan balik. Diperoleh dari berbagai riset yang telah mengkaji efek priming media,
maka dapat dipahami bahwasannya efek priming media memang memiliki dampak yang
signifikan dan komprehensif dalam interaksi sosial yang sering terjadi. Penulis dalam
rencana penelitian telah menyusun sebuah kerangka berpikir untuk membuktikan
kembali atau menguatkan riset yang telah dilakukan dengan pendekatan-pendekatan
yang lebih sederhana. Terlebih, apabila penelitian berhasil dilakukan dengan baik, maka
akan diperoleh dampak-dampak yang dapat dipahami sehingga khalayak dapat
mengendalikan dampak-dampak yang timbul tersebut.

7. Metode Penelitian

Dalam penelitian ini digunakan metode penelitian kuantitatif. Tujuannya untuk


menghitung hasil observasi melalui data set dan melakukan generalisasi untuk
menjelaskan fenomena efek priming media yang dialami oleh santri Pondok Pesantren
Nurul Madinah Kalirejo Bangil. Data yang dikumpulkan berasal dari kuis yang diberikan
kepada santri Pondok Pesantren Nurul Madinah Kalirejo Bangil dengan membagi objek
menjadi dua kelompok besar, yakni berdasarkan jenis kelamin. Teknik pengumpulan data
tersebut dilakukan secara serentak dalam satu waktu dengan terlebih dahulu
memberikan materi kepada objek sebagai langkah pengujian terhadap fenomena efek
priming media.

Analisis data dilakukan berdasarkan penelitian kognitif, yakni dibagi menjadi empat
besar pokok pertanyaan yang menjadi tema kuis yaitu pemecahan masalah (problem
solving), daya ingat, bahasa, dan numerik. Analisis tersebut didasarkan pada banyaknya
jawaban yang benar dan perbedaan hasil di antara kedua kelompok besar tersebut. Dari
hasil analisis ini diharapkan akan diperoleh keluaran atau hasil yang jelas dan
komprehensif tentang efek priming media terhadap santri Pondok Pesantren Nurul
Madinah Kalirejo Bangil.
8. Jadwal Pelaksanaan

Pelaksanaan penelitian ini dijadwalkan sebagai berikut.

N Nama Kegiatan Bulan


o
1. Persiapan : penyusunan proposal, penyusunan Januari-Februari
instrumen, dan studi dokumentasi

2. Seminar proposal/desain penelitian Maret


3. Pelaksanaan penelitian April
4. Analisis data Mei

5. Penyusunan laporan Juni

6. Seminar hasil penelitian, penyerahan laporan Juli


Daftar Pustaka

Nastiti, Dwi. 2010. “Analisis Efek Priming Media”, Tugas Ujian Tengah Semester Mata Kuliah Kajian
Khalayak Media. Jakarta : UI

https://paksanto.wordpress.com/2010/05/08/agenda-setting-framing-dan-priming/ (Diakses pada


14 Januari 2019)

Nama Kelompok :

1. Amiroh Untsal Asad (02) Kelas XI MIPA 3


2. Zulfa Isma Fitriyah (35) Kelas XI MIPA 3

Anda mungkin juga menyukai