Penjelasan tema tersebut disajikan dengan bahasa yang menarik dan sesuai
dengan pemahaman mahasiswa masa kini. Penjelasan pada saat itu juga menekankan
mengenai bahaya menggunakan politik identitas. Politik identitas adalah sebuah
alat politik suatu kelompok seperti etnis, suku, budaya, agama atau yang lainnya
untuk tujuan tertentu, misalnya sebagai bentuk perlawanan atau sebagai alat untuk
menunjukan jati diri suatu kelompok tersebut. Identitas agama dapat membuat
masyarakat terpolarisasi. Polarisasi masyarakat membuat masyarakat terpecah
menjadi 2 kutub yang berbeda. Seperti perkataan Martin Svolik “dalam masyarakat
yang terpolarisasi, pemilih enggan menghukum politisi yang melanggar prinsip
prinsip demokrasi ketika itu berarti meninggalkan partai atau kebijakan yang
disenangi.” Kita hidup di era milenial yang teknologi semakin canggih dan semakin
lama Demokrasi akan semakin ‘Error’ karena ulah manusia (democracy not found).
Itu semua akibat dari Politik Identitas.
3. Inspirasi apa yang bisa saya dapatkan untuk hidup dalam masyarakat?
Saya jadi bisa mengontrol diri saya untuk tidak terlalu fanatik terhadap
seseorang yang saya idolakan. Saya juga akan menghormati saudara-saudara
yang berbeda dengan saya tanpa melihat suku, ras, agama, dan antar golongan
antara satu sama lain. Melalui kuliah umum tersebut saya juga semakin
terbuka untuk menerima dan membantu orang-orang yang berbeda dengan
saya.