Anda di halaman 1dari 2

Refleksi Kuliah Umum

Nama : Kevin Jeremy Dirgantara Pakpahan


Nim : 193114028
1. Apa tema pokok kuliah umum?
Tema pokok kuliah umum adalah “Pluraritas Agama: Masalah atau Solusi?”
2. Bagaimana tema itu dijelaskan?

Penjelasan tema tersebut disajikan dengan bahasa yang menarik dan sesuai
dengan pemahaman mahasiswa masa kini. Penjelasan pada saat itu juga menekankan
mengenai bahaya menggunakan politik identitas. Politik identitas adalah sebuah
alat politik suatu kelompok seperti etnis, suku, budaya, agama atau yang lainnya
untuk tujuan tertentu, misalnya sebagai bentuk perlawanan atau sebagai alat untuk
menunjukan jati diri suatu kelompok tersebut. Identitas agama dapat membuat
masyarakat terpolarisasi. Polarisasi masyarakat membuat masyarakat terpecah
menjadi 2 kutub yang berbeda. Seperti perkataan Martin Svolik “dalam masyarakat
yang terpolarisasi, pemilih enggan menghukum politisi yang melanggar prinsip
prinsip demokrasi ketika itu berarti meninggalkan partai atau kebijakan yang
disenangi.” Kita hidup di era milenial yang teknologi semakin canggih dan semakin
lama Demokrasi akan semakin ‘Error’ karena ulah manusia (democracy not found).
Itu semua akibat dari Politik Identitas.

Keberagaman agama itu harapan atau persoalan? Jawabannya Persoalan.


Adanya Dekonsolasi karena politik identitas. Yang menjadi masalahnya adalah cara
manusia beragama yang bisa dengan mudah dipakai untuk urusan politik. Cara
beragama Fundementalis adalah literalis, legalistic, dualistic, atavistic, dan
purifikasi.
Persoalan yang teradi di Indonesia adalah cara masyarakat beragama. Ada
yang terlalu fokus ke agamanya sehingga ia tak peduli dengan agama yang ada di
lingkungannya yang mengakibatkan ia hidup individualis. Hal ini sebenarnya tidak
boleh terjadi karena kita merupakan Negara Indonesia yang memiliki beragam
agama. Jangan sampai karena cara kita beragama yang terlalu fanatik
mengakibatkan politik identitas sehingga terpecah belah. Sebaiknya kita
menghindari berbagai politik. Jonathan Sacks berkata terlalu sering dalam sejarah
agama, orang orang telah membunuh atas nama Tuhan, berperang atas nama Tuhan,
perdamaian atas nama Tuhan, membenci atas nama Tuhan. Ketika ini terjadi, Tuhan
berbicara, seringkali dalam suara yang lembut dan pelan, dan tidak terdengar karena
kegaduhan mereka yang merasa berbicara atas namaNya. Apa yang Ia katakan
adalah “BUKAN ATAS NAMAKU.” Jadi jangan bawa Tuhan disetiap persoalanmu
saja dan yang terpenting jangan bawa Tuhan di masalah politik.

3. Inspirasi apa yang bisa saya dapatkan untuk hidup dalam masyarakat?
Saya jadi bisa mengontrol diri saya untuk tidak terlalu fanatik terhadap
seseorang yang saya idolakan. Saya juga akan menghormati saudara-saudara
yang berbeda dengan saya tanpa melihat suku, ras, agama, dan antar golongan
antara satu sama lain. Melalui kuliah umum tersebut saya juga semakin
terbuka untuk menerima dan membantu orang-orang yang berbeda dengan
saya.

Anda mungkin juga menyukai