Anda di halaman 1dari 2

Kerajaan islam di maluku

1. Kerajaan Ternate
Ternate merupakan kerajaan di timur yang berdiri pada abad ke-13. Raja pertamanya
adalah Baab Mashur Malamo yang memerintah tahun 1257 – 1277. H. J. De Graaf
berpendapat, raja pertama yang benar-benar Muslim adalah Zayn Al- Abidin (1486-1500). Di
masa itu, gelombang perdagangan Muslim terus meningkat, sehingga raja menyerah kepada
tekanan para pedangan Muslim itu dan memutuskan belajar tentang Islam pada madrasah
Giri. Di Giri, ia dikenal dengan nama Raja Bulawa atau raja Cengkeh, mungkin karena ia
membawa cengkeh ke sana sebagai hadiah. Ketika kembali dari Jawa, ia mengajak
Tuhubahahul ke daerahnya. Yang terakhir ini sebagai penyebar utama Islam di kepulauan
Maluku. Dakwah Islam di Maluku menghadapi dua tantangan, yaitu yang datang dari orang-
orang yang masih animis dan dari orang Portugis yang mengkristenkan penduduk Maluku. 1
[4]
Kerena usia Islam masih muda di Ternate, portugis yang tiba di sana tahun 1512 M,
berharap dapat menggantikannya dengan agama Kristen. Harapan itu tidak terwujud. Usaha
mereka hanya mendatangkan hasil yang sedikit.2[5]
Sultan Khairun, raja yang memerintah tahun 1535 – 1570 saat itu berusaha mengusir
Portugis, ia adalah tokoh yang paling keras melawan orang portugis dan usaha kristenisasi di
Maluku. Perangpun terjadi dan ibukota Ternate terbakar pada tahun 1565. Dengan dalih akan
berunding Sultan Khaerun di undang ke loji Portugis, namun Sultan di bunuh tahun 1570.
Babullah putranya, menyerang Portugis dan berhasil mengusir Portugis tahun 1577. Periode
Babullah (1570-1583) merupakan puncak kejayaan Ternate, Dibawah pimpinan Sultan
Baabullah, wilayah membentang dari Sulawesi Utara dan Tengah di bagian barat hingga
kepulauan Marshall dibagian timur, dari Philipina (Selatan) dibagian utara hingga kepulauan
Nusa Tenggara dibagian selatan. Sultan Baabullah dijuluki “penguasa 72 pulau” yang
semuanya berpenghuni Babullah dapat mengislamkan Sulawesi Utara, Perdagangan lancar,
persahabatan dengan negara tetangga seperti dengan Goa-Tallo terjalin dengan baik.
Imperium nusantara timur yang dipimpin Ternate memang telah runtuh sejak
pertengahan abad ke-17 namun pengaruh Ternate sebagai kerajaan dengan sejarah yang
panjang masih terus terasa hingga berabad kemudian.
2. Kerajaan Tidore

2
Kerajaaan Tidore semasa dengan Kerajaan Ternate. Kerajaan ini terletak di sebelah
selatan Ternate. Menurut silsilah raja-raja Ternate dan Tidore, Raja Tidore itahun 1471 M,
agama Islam masuk di kerajaan Tidore yang dibawa oleh Cirali Lijtu (Ciriliyah), Raja Tidore
yang kesembilan. yang kemudian berganti nama menjadi Sultan Jamaluddin. Ciriliyah atau
Sultan Jamaluddin bersedia masuk Islam berkat dakwah Syekh Mansur dari Arab.3[7]
Kerajaan Tidore mencapai puncak kejayaan pada masa pemerintahan Sultan
Nuku (1780-1805 M). Selain memiliki kecerdasan dan karisma yang kuat, Sultan Nuku
terkenal akan keberanian dan kekuatan batinnya. Ia berhasil mentransformasi masa lalu
Maluku yang kelam ke dalam era baru yang mampu memberikan kepadanya kemungkinan
menyeluruh untuk bangkit dan melepaskan diri dari segala bentuk keterikatan, ketidak
bebasan dan penindasan. 4[8]
Pada masa pemerintahan Sultan Nuku, wilayah Kerajaan Tidore mencakup kawasan
yang cukup luas, yakni meliputi sebagian Halmahera, pantai barat Irian Jaya, sebagian
kepulauan seram hingga mencapai Tanah Papua. Sultan Nuku dapat menyatukan Ternate dan
Tidore untuk bersama-sama melawan Belanda yang dibantu Inggris. Kemunduran Kerajaan
Tidore disebabkan karena diadu domba dengan Kerajaan Ternate yang dilakukan oleh bangsa
asing ( Spanyol dan Portugis ) yang bertujuan untuk memonopoli daerah penghasil rempah-
rempah tersebut.

Anda mungkin juga menyukai