Latar Belakang
masing-masing makanan. Gum xanthan pada umumnya terbuat dari bahan nabati
seperti kedelai, jagung, dan berbagai jenis tumbuhan lainnya. Saat ini banyak
yang takut menggunakan gum xanthan sebagai bahan tambahan pada makanan
dengan alasan takut karena terbuat dari bahan yang berbahaya. Namun, pada
Gum xanthan memiliki sifat yang dapat larut dalam air dingin dan air
panas, namun tidak larut dalam pelarut organik pada umumnya. Gum xanthan
juga memiliki viskositas yang tinggi dalam larutan berkonsentrasi rendah. Selain
itu gum xanthan bersifat pseudoplastic yaitu dapat menambah kualitas sensori
seperti rasa dan kekenyalan pada produk akhir serta dapat meningkatkan sifat
fungsional pada makanan. Gum xanthan juga memiliki sifat yang larut dalam air
serta kaya akan serat sehingga baik untuk pencernaan. Sifat gum xanthan yang
lain adalah gum xanthan tahan terhadap perubahan temperatur, pH, dan
makanan, kosmetik, farmasi hingga minyak bumi. Gum xanthan dapat sangat
berguna dalam menaikkan kualitas makanan, oleh karena itu gum xanthan mulai
banyak diproduksi dari bahan limbah-limbah industri makanan seperti ampas tahu
1
Tujuan Penulisan
gum xanthan, sifat-sifat gum xanthan serta fungsi penggunaan gum xanthan pada
2
ISI
dan rheology modifier , Hal ini dihasilkan oleh fermentasi dari glukosa atau
sukrosa oleh Xanthomonas campertis bakteri. Bahan baku yang dibutuhkan untuk
pembuatan gum secara mikrobal adalah terdiri dari D-Glukosa, Sukrosa dan
dari hasil yang diinginkan. Protein dan nitrogen inorganikk adalah sumber
nutrient tambahan yang sangat penting untuk efisiensi produksi gum xanthan ,
Menurut Purwadi dan Lim (2010) Xanthan Gum adalah salah satu bentuk
industri pangan. Dengan penambahan Xantan gum dalam jumlah yang sedikit
lembut pada produk. Penambahan Xanthan gum ini banyak digunakan pada
produksi pembuatan sambal/ saos, eskrim, sirup, maupun permen. Selain dalam
produk pangan xanthan gum juga dapat ditambahkan dalam produk non pangan
seperti kosmetik dan obat- obatan sebagai pengemulsi. Juga dapat digunakan
untuk mengikat minyak dalam proses luapan air pada meningkatkan perolehan
3
Struktur kimia xanthan gum mempunyai rantai utama dengan ikatan ß(1,4) D-
Glukosa, yang menyerupai struktur selulosa. Rantai cabang terdiri dari mannose
Menurut Listya Ningrum (2016) Xanthan gum memiliki sifat dapat meningkatan
tekstur dari adonan. Selain itu juga xanthan gum memiliki daya ikat air yang
tinggi sehingga air yang ditambahkan pada adonan akan di serap oleh xanthan
gum dengan ikatan yang cukup kuat, sehingga tekstur adonan yang dihasilkan
sempurna.
tinggi, viskositasnya tinggi pada konsentrasi rendah, tahan terhadap gaya geser,
panas, pH asam, dan enzim. Xanthan gum berupa bubuk berwarna krem yang
dengan cepat larut dalam air panas atau air dingin membentuk larutan kental.
Xanthan gum pada konsentrasi rendah larutannya kental, pada perubahan suhu
mantap pada keadaan beku. Xanthan gum dinyatakan aman digunakan dalam
Selain sebagai pembentuk tekstur, xanthan gum juga dapat bersifat sebagai
pencegah dehidrasi pada produk kering. Hal ini sesuai dengan perlakuan yang
penambahan xanthan gum pada bahan pangan akan meningkatkan daya rehidrasi
4
pada produk, dan penambahan ini banyak digunakan pada produk olahan kering
Xanthan gum tidak hanya digunakan pada produksi pangan sekala kecil,
namun banyak juga digunakan dalam industri besar seperti pada pabrik- pabrik
pengolahan pangan. Menurut Purwadi dan Lim (2010) Penambahan Xanthan gum
dalam produksi sekala besar dikarenakan xanthan gum memiliki sifat mudah larut
dalam air panas maupun air dingin, larutannya merupakan fluida non-newtonian,
Xanthan gum juga dapat dijadikan sebagai edible flimEdible film yang terbuat dari
xanthan gum dapat langsung di konsumsi karena xanthan gum merupakan bahan
organik yang biasa digunakan sebagai pengembang kue dan merupakan bahan
dasar pembuatan berbagai jenis kue. Sering kali xanthan gum yang dijual
dipasaran dicantumkan label food grade untuk menandakan bahwa xanthan gum
5
Struktur primer gum xanthan tersusun atas lima gugus sakarida yang
manosa, dan satu gugus asam glukuronat, dengan perbandingan molar sebesar 2.8:
2.0: 2.0
makanan dalam industri makanan missal produksi susu, kuah salad, minuman
buah-buahan, pengemulsi pada cat dan lapisan keramik, pengental dalam susu,
syrup dan lem. Menurut Saputri dan Nugraha (2017) Gum xanthan adalah
campestris. Glukosa merupakan bahan baku dalam fermentasi gum xanthan oleh
6
varietas tanaman kubis yang banyak terdapat di Indonesia yang diketahui sebagai
1. Adonan Panekuk
dari pencairan keadaan beku, memberikan lapisan yang merata dan melekat
dengan baik. Xanthan gum juga dapat digunakan dalam adonan bahan beku
2. Roti
Gambar 4. Roti
7
3. Produk susu
berbagai produk susu beku dan dingin seperti eskrim, bir, krim susu, dan susu
4. Saus
Gambar 5. Saus
Kadar yang rendah dari xanthan gum menyediakan viskositas tinggi dalam
saus. Saus bersifat asam. Viskositasnya stabil pada perubahan temperatur dan
buah-buahan dan panekuk. Di dalam refrigerator, sirup dan taburan stabil secara
konsisten.
8
Proses pembuatan Xanthan Gum
dilakukan dengan cara ampas tahu basah dikeringkan dengan menggunakan oven
pada temperatur 60-70°C sampai dengan kering. Media produksi gum xanthan
dibuat dari tepung ampas tahu dengan konsentrasi 2% (b/v). Media disterilisasi
jumlah bakteri 20% (v/v) dari media yang digunakan. Ditambahkan sukrosa
sebanyak 1 (b/v), asam sitrat 5 g/L, asam glutamate 2,5 g/L, KH2PO4 0,5 g/L,
28°C, agitasi 600 rpm. Setelah 5 hari, masing-masing variasi media dikeringkan
Pengeringan
Gum xanthan
bahwa pada dasarnya faktor yang mempengaruhi produk gum xanthan adalah
faktor nutrisi yang terdiri dari faktor lingkungan yang dipengaruhi oleh sumber
karbon dan nitrogen. Faktor lingkungan lain yang harus diperhtikan juga seperti
produk gum xanthan yaitu jumlah inokulum dan faktor agitasi. (Menurut Fardiaz,
1992 dalam skripsi Sumirat, 2015) mengatakan bahwa jumlah inokulum akan
berpengaruh pada hasil akhir dari produk gum xanthan dimana, perkembangan
merombak substrat.
merupakan salah satu faktor yang akan berpengaruh pada hasil akhir dari gum
11
KESIMPULAN
Kesimpulan yang diperoleh dari isi makalah ini adalah gum xanthan ditambahkan
pengemulsi, dan pengembang pada produk kue. Xanthan gum dihasilkan dari
fermentasinya, jika pH turun hingga menjadi 5,0 maka produksi xanthan gum
Pada pembuatan xanthan gum perlu diperhatikan beberapa faktor lainnya selain
pH, yaitu faktor nutrisi dan lingkungannya seperti sumber karbon dan nitrogen
yang digunakan. Selain itu faktor jumlah inokulum juga penting dalam
menggunakan gum xanthan adalah kue, es krim, saus, produk taburan, sirup,
12
DAFTAR PUSTAKA
Purwadi, R dan H. Lim. 2010. Ekstrak singkong sebagai substrat pada produksi
xanthan gum menggunakan xanthomonas campestris. Seminar Teknik
Kimia. 1(1): 1-2.
Sumirat, D. C. 2015. Optimasi produksi gum xanthan oleh isolat bakteri xh.c pada
media fermentasi dengan sumber karbon tepung ampas tahu. [SKRIPSI].
UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta.
13