Anda di halaman 1dari 8

PERILAKU KONSUMEN TERHADAP PEMBELIAN SUSU UHT ( Ultra High

Temperature) DI GIANT HYPERMARKET KOTA MALANG

Ratri Mahardikaningtyas1, Bambang Ali Nugroho2 dan Budi Hartono2


1
Mahasiswa Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya
2
Dosen Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya

ABSTRACT

The research was conducted in March 2013 at the Giant Hypermarket in the Mall
Olympic Garden (MOG) Malang, East Java. The objective was to determine consumer
behavior and the factors that influence consumer behaviors in the purchase of UHT milk. The
method used in the study was a questionnaire survey with a total sampling of 100 respondents
were determined using accidental sampling method. Observed variable was the dependent
variable was the consumer behavior (Y), the independent variable was the brand (X1), quality
of packaging (X2), the quality (X3), price (X4), variation or selection of flavors (X5),
nutrients (X6), and halal assurance (X7). Method of data analysis used the validity and
reliability, multiple regression analysis and hypothesis testing consisting of t test and f test.
The results showed that the validity of all the variables. Reliability test results also showed
that all parameters of the product (X) parameter purchase decision (Y) realibel. Multiple
regression analysis showed that the independent variables namely branding, packaging,
pricing, and a sense of positive influence on the dependent variable consumer behavior.
Factors branding, packaging, price, and taste have a significant influence on the purchasing
decisions of UHT milk at Giant Hypermarket. Consumer behavior in buying UHT milk was
positively influenced by branding, packaging, price and flavor.

Keywords: UHT milk, consumer behavior, purchasing decisions.

Temperature (UHT). Susu UHT (Ultra


PENDAHULUAN High Temperature) adalah susu yang
dibuat menggunakan proses pemanasan
Latar Belakang yang melebihi proses pasteurisasi,
Susu merupakan bahan makanan yang umumnya mengacu pada kombinasi waktu
memiliki nilai gizi yang tinggi, karena dan suhu tertentu dalam rangka
mengandung unsur kimia yang dibutuhkan memperoleh produk komersil yang steril.
oleh tubuh seperti Calsium, Phospor, Pemilihan kombinasi antara waktu dan
Vitamin A, Vitamin B, dan Riboflavin suhu yang tepat disebut juga teknik
yang tinggi. Susu memiliki kandungan sterilisasi UHT. (Eniza, 2004).
nutrisi yang tinggi, komposisi susu terdiri Susu UHT merupakan salah satu
dari air (87,1%), laktosa (5,0%), lemak produk pangan asal ternak yang banyak
(3,9%), protein (3,3%) dan mineral (0,7%). diminati oleh masyarakat, bahkan saat ini
Susu yang rentan akan kontaminasi bakteri susu sudah termasuk dalam produk pangan
memerlukan pengolahan agar tidak mudah yang dikonsumsi sehari-hari. Kondisi ini
rusak. Salah satu metode pengolahan susu tentunya menjadikan peluang bagi pelaku
yaitu proses pengolahan susu industri pengolahan susu UHT untuk lebih
menggunakan metode Ultra High meningkatkan jumlah penjualan produk

1
susu UHT mereka. Industri pengolahan Bagaimanakah perilaku konsumen
susu yang ada di Indonesia saat ini sudah dalam melakukan pembelian susu UHT di
berkembang pesat dan jumlahnya pun terus Giant Hypermarket kota Malang ?
bertambah, tentunya hal tersebut Faktor apakah yang mempengaruhi
berdampak terhadap penjualan produk perilaku konsumen dalam melakukan
karena ketatnya persaingan.Susu UHT saat pembelian susu UHT di Giant
ini semakin banyak yang beredar di Hypermarket kota Malang ?
pasaran dengan berbagai macam merek.
Perusahaan harus benar-benar memiliki Tujuan Penelitian
strategi yang mampu memenuhi Mengetahui perilaku konsumen
permintaan konsumen sehingga dapat dalam melakukan pembelian susu UHT di
bersaing dengan perusahaan lain. Giant Hypermarket kota Malang ?
Karakteristik konsumen tentunya memiliki Mengetahui faktor-faktor yang
pengaruh terhadap pembelian susu UHT. mempengaruhi perilaku konsumen dalam
Perilaku konsumen merupakan melakukan pembelian susu UHT di Giant
proses yang dilalui oleh seseorang dalam Hypermarket kota Malang ?
mencari, membeli, menggunakan,
mengevaluasi dan bertindak pasca TINJAUAN PUSTAKA
konsumsi produk dan jasa, maupun ide Susu UHT (Ultra High
yang diharapkan dapat memenuhi Temperature) merupakan susu yang
kebutuhannya (Schiffman dan Kanuk, diproses dengan pemanasan pada suhu
2008). Ketika konsumen akan melakukan tinggi (>135oC 150oC) tetapi pada waktu
proses pembelian produk, maka perilaku hanya sekitar 2-15 detik. Pemanasan
konsumen akan memegang peranan demikian mampu membunuh spora bakteri
penting sebelum konsumen melakukan tahan panas sehingga tercapai kondisi
keputusan pembelian karena perilaku akan sterilitas produk yang diinginkan dan
membentuk sebuah pemahaman kepada sekaligus mampu meminimalisasi tingkat
mereka tentang produk yang akan mereka kerusakan mutu (tekstur, warna, citarasa
beli. dan flavor) dan zat gizi (Purwiyatno,
Susu UHT dalam pemasarannya 2011).
sudah tersebar luas dan mudah didapatkan Perilaku konsumen didefinisikan
mulai dari warung, pasar, dan supermarket. sebagai studi tentang bagaimana pembuat
Giant Hypermarket merupakan salah satu keputusan (decision unit), baik individu,
supermarket yang menyediakan produk kelompok ataupun organisasi, membuat
susu UHT dari berbagai industri keputusan-keputusan membeli atau
pengolahan susu yang ada di Indonesia. melakukan interaksi pembelian suatu
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan produk dan mengkonsumsinya. Peter dan
untuk mengetahui perilaku konsumen Jerry (1999) menyatakan bahwa perilaku
dalam melakukan pembelian susu UHT konsumen merupakan interaksi dinamis
yang ada pada Giant Hypermarket kota antara pengaruh dan kondisi perilaku dan
Malang. kejadian di sekitar lingkungan di mana
manusia melakukan aspek pertukaran
Rumusan Masalah dalam kehidupan mereka. Dari dua jenis
definisi di atas dilihat ada dua hal penting

2
dari perilaku konsumen yaitu proses apakah lokasi menjadi salah satu faktor
pengembalian keputusan dan kegiatan fisik yang menentukan konsumen dalam
yang semuanya ini melibatkan individu melakukan proses pembelian, (d) Brand
dalam menilai, mendapatkan dan and Style Decision (Keputusan atas merek
mempergunakan barang-barang dan jasa dan gaya). Pilihan konsumen untuk
secara ekonomis. Dengan kata lain memutuskan secara terperinci mengenai
perilaku konsumen adalah ilmu yang produk apa yang sebenarnya ingin dibeli
mempelajari tingkah laku konsumen dalam (Prasetidjo dan John, 2005). Sistaningrum
arti tindakan-tindakan yang dilakukan ( 2002 ) menjelaskan tujuan promosi
untuk membeli suatu barang atau jasa adalah empat hal, yaitu memperkenalkan
tertentu. diri, membujuk, modifikasi dan
Kotler ( 1997 ) ekuitas merek membentuk tingkah laku serta
merupakan nilai suatu merek berdasarkan mengingatkan kembali tentang produk dan
seberapa kuat nilai merek tersebut memilki perusahaan yang bersangkutan.
nilai loyalitas merek, kesadaran konsumen Engel et.al. (1994), mengemukakan
akan merek tersebut, kualitas yang bahwa perilaku konsumen dalam
dipersepsikan, asosiasi merek, dan pengambilan keputusan pembelian yang
berbagai aset lainnya seperti paten, merek dilakukan oleh konsumen melewati lima
dagang dan hubungan jaringan distribusi. tahapan yaitu : pengenalan kebutuhan,
Tipe perilaku konsumen dalam pencarian informasi, evaluasi informasi,
melakukan pembelian dikelompokkan pembelian dan pasca pembelian.
menjadi empat berdasarkan tingkat Atribut produk menurut Tjiptono
keterlibatan pembeli dan tingkat (1997) adalah unsur-unsur produk yang
keterlibatan differensiasi merek, yang dipandang penting oleh konsumen dan
dijelaskan sebagai berikut: (a) Budget dijadikan dasar pengambilan keputusan
Allocation (Pengalokasian budget). Pilihan pembelian. Atribut produk meliputi merek,
konsumen terhadap suatu barang kemasan, pemberian label, pelayanan
dipengaruhi oleh cara bagaimana pelengkap dan jaminan garansi.
membelanjakan atau menyimpan dana Salah satu atribut yang menjadi
yang tersedia, kapan waktu yang tepat pertimbangan konsumen selanjutnya
untuk membelanjakan uang dan apakah adalah harga. Hal ini tidak terlepas dari
perlu melakukan pinjaman untuk kenyataan bahwa harga tinggi biasanya
melakukan pembelian, (b) Product ditentukan pada produk-produk dengan
Purchase or Not (Membeli produk atau mutu premium atau produk-produk yang
tidak). Perilaku pembelian yang menawarkan manfaat lebih tinggi
menggambarkan pilihan yang dibuat oleh dibandingkan produk lain (Kotler, 1997).
konsumen, berkenaan dengan tiap kategori
produk atau jasa itu sendiri, (c) Store METODE PENELITIAN
Patronage (Pemilihan tempat untuk
mendapatkan produk). Perilaku pembelian Lokasi dan Waktu Penelitian
berdasarkan pilihan konsumen, Pengambilan data mengenai
berdasarkan tempat atau di mana perilaku konsumen terhadap pembelian
konsumen akan melaksanakan pembelian susu UHT dilakukan di Giant Hypermarket
produk atau jasa tersebut. Misalnya, Mall Olympic Garden (MOG) Kota

3
Malang dan dilaksanakan pada bulan Model diatas dapat digunakan untuk
Maret 2013. memprediksi pengaruh antara variabel
bebas terhadap variabel terikat yang dapat
Populasi dan Penentuan Sampel dilihat pada standardized koefisien ( )
Metode yang digunakan adalah masing-masing variabel bebas. Analisis
survey secara langsung terhadap konsumen dilakukan dengan menggunakan SPSS.
susu UHT yang berada di Giant Dimana rumus analisis regresi linear
Hypermarket Kota Malang. Metode survey berganda adalah:
adalah pengambilan data menggunakan
kuesioner sebagai alat bantu dalam Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5X5 +
pengambilan data primer yang diambil dari b6X6 +b7X7 +e
responden, dengan total sampling 100
Keterangan :
responden yang ada di Giant Hypermarket
Y :Perilaku Konsumen
dengan penentuan responden a : Konstanta
menggunakan accidental sampling. b1, b2, b3,.,b7 : Koefisien
masing-masing faktor
Teknik Pengumpulan Data X1 :Merek
X2 :Kualitas kemasan
Data yang digunakan adalah data
X3 :kualitas atau mutu susu
primer dan data sekunder. Data primer X4 : Harga
adalah data yang dikumpulkan oleh X5 : Variasi rasa
peneliti dari sumber pertama, sedangkan X6 : Kandungan gizi
data sekunder adalah data yang bukan dari X7 :Jaminan halal
e :Standard error
sumber pertama, yaitu data yang berasal
dari catatan, arsip, atau literature. Data
PEMBAHASAN
primer diperoleh dari hasil kuesioner yang
telah diisi oleh 100 responden di Giant
Profil Giant Hypermarket
Hypermarket. Responden dapat berasal
Giant di Indonesia beroperasi di
dari ibu rumah tangga, wanita karir
bawah bendera bisnis jaringan ritel
ataupun mahasiswa yang sedang
raksasa, PT. Hero Supermarket Tbk. yang
mengadakan pembelian susu UHT di Giant
telah mengadakan aliansi strategis dengan
Hypermarket Kota Malang.
Dairy Farm Internasional pada tahun 1999
dalam bentuk penyertaan saham langsung.
Teknik Analisis Data
Gerai Giant yang pertama kali dibuka di
Analisis Faktor
Indonesia adalah Giant Hypermarket di
Metode analisis data yang digunakan
Villa Melati Mas, Serpong, Tangerang
adalah analisis faktor dengan bantuan
pada tanggal 26 Juli 2002. Giant dengan
program SPSS for windows.
mottonya Banyak Pilihan Harga Lebih
Murah menyediakan sekitar 35.000-
Analisis Regresi Linier Berganda
50.000 item, yang mana 90% nya berasal
Analisis Regresi Linier Berganda
dari produk lokal dan etnik. Dengan
digunakan untuk mengukur pengaruh
operating philosopy Garansi Harga
antara lebih variabel prediktor ( variabel
Murah Setiap Hari, Giant ingin dikenal
bebas ) terhadap variabel terikat.
sebagai brand yang murah, terjangkau dan

4
dapat dipercaya dengan memberikan nilai yang paling dominan berumur 21-25 tahun
lebih dari harga yang dibayarkan. Giant terdapat 31 responden atau 31%.
Hypermarket dan supermarket hingga Responden dominan berumur 21-25 tahun
bulan Maret 2013 telah memiliki 128 gerai karena kota tempat penelitian merupakan
yang terdiri dari 37 gerai Giant kota pendidikan sehingga umur 21-25
Hypermarket dan 91 gerai Giant dianggap sebagai umur mahasiswa yang
Supermarket. sedang menempuh pendidikan di kota
Malang.
Karakteristik Responden
Karakteristik responden ini
berdasarkan jenis kelamin, umur, 9%
pendidikan, pekerjaan, dan tingkat
S1
pendapatan.
SMA
91%

35%
Sumber : Data Primer Diolah, 2013
Laki-laki
65% Perempuan
Berdasarkan hasil penelitian dapat
diketahui bahwa pendidikan yang paling
dominan adalah responden yang sedang
Sumber : Data Primer Diolah, 2013 menempuh pendidikan S1 dan responden
yang sudah menyelesaikan pendidikan S1.
Berdasarkan hasil penelitian dapat Responden yang sedang menempuh
diketahui bahwa sebagian besar responden pendidikan S1 paling mendominasi karena
berjenis kelamin perempuan yaitu responden tersebut merupakan mahasiswa
sebanyak 65 responden dan responden yang sedang menempuh pendidikan di kota
laki-laki sebanyak 35 responden. Malang.
Responden perempuan lebih banyak
karena perempuan lebih dominan sebagai
pelaku pembelian. mahasiswa/p
elajar
24%
39%
pegawai
5% 16 - 20 tahun 9% swasta
5% 8% 21 - 25 tahun pegawai
26% 28%
7% pemerintah
26 - 30 tahun
31 - 35 tahun
18% Sumber : Data Primer Diolah, 2013
31% 36 - 40 tahun
41 - 45 tahun Berdasarkan hasil penelitian dapat
Sumber : Data Primer Diolah, 2013
diketahui bahwa pekerjaan responden yang
Berdasarkan hasil penelitian maka paling dominan adalah mahasiswa yaitu
dapat diketahui bahwa dari 100 responden, sebanyak 39 responden. Mahasiswa

5
mendominasi pekerjaan responden karena
di kota Malang sebagai kota pendidikan
banyak didominasi oleh mahasiswa yang
sedang menempuh pendidikan, sehingga
responden mahasiswa paling dominan
diantara responden yang lain.

< Rp
13% 1.000.000
32% Rp. 1.000.000
9% - 1.500.000
Rp. 1.500.000
26% - 2.000.000 Sumber : Data Primer Diolah, 2013
20% Rp. 2.000.000
- 2.500.000
> Rp. Berdasarkan tabel diatas maka
2.500.000
diperoleh persamaan regresi berganda
Sumber : Data Primer Diolah, 2013
sebagai berikut :
Berdasarkan hasil penelitian dapat Y = 1,499 + 0,314X1 + 0,263X2 +
diketahui bahwa pendapatan responden 0,432X4+ 0,451X5
Dimana :
yang paling dominan adalah pendapatan
Y = Perilaku Konsumen
sebesar < Rp.1000.000 yaitu sebanyak 32 a = konstanta
responden, jumlah pendapatan tersebut X1 = merek
paling mendominasi diantara yang lain X2 = kemasan
karena sebagian besar responden X4 = harga
merupakan mahasiswa sehingga X5 = rasa
pendapatan dihitung dari uang saku yang
diberikan oleh orang tua. Responden
Uji Simultan (Uji F)
didominasi dengan pendapatan <
Berdasarkan tabel analisis regresi
Rp.1000.000 dan merupakan mahasiswa
linier berganda dapat diketahui dengan
dikarenakan kota Malang banyak
metode uji F, di mana tingkat signifikan
didominasi mahasiswa yang sedang
yang diperoleh lebih kecil yakni sebesar
menempuh pendidikan.
0,000 dari standar signifikan yakni 5 %
atau 0,05 dan perbandingan antara F hitung
PEMBAHASAN
dan F tabel, di mana F hitung sebesar
6,589 lebih besar dari F tabel yakni 3,95,
Hasil Analisis Regresi Linier Berganda
maka dapat disimpulkan bahwa variabel
merek, kemasan, kualitas susu, harga, rasa,
kandungan gizi dan jaminan halal secara
simultan mempunyai pengaruh terhadap
perilaku konsumen dalam melakukan
Tabel 1
Hasil Analisis Regresi Linier Berganda pembelian. Jadi dapat disimpulkan bahwa
berdasarkan teori dan hasil statistik
6
penelitian berdasarkan uji F maka faktor dalam pembelian susu UHT di Giant
merek, kemasan, kualitas susu, harga, rasa, Hypermarket.
kandungan gizi dan jaminan halal memiliki 7. X7 (jaminan halal) T hitung = 1,468
pengaruh yang signifikan terhadap dimana 1,468 < 1,984, maka variabel
terhadap perilaku konsumen dalam jaminan halal tidak berpengaruh
pembelian susu UHT di Giant terhadap variabel perilaku konsumen
Hypermarket. dalam pembelian susu UHT di Giant
Hypermarket.
Uji Parsial (Uji t)
1. X1 (merek) T hitung = 2,590, dimana Variabel merek, kemasan, kualitas
2,590 > 1,984, maka variabel merek harga dan variasi rasa secara parsial
berpengaruh signifikan terhadap berpengaruh terhadap pembelian susu
variabel perilaku konsumen dalam UHT di Giant Hypermarket
pembelian susu UHT di Giant
Hypermarket. Analisis Faktor-Faktor Yang
2. X2 (kemasan) T hitung = 2,965 dimana Mempengaruhi Konsumen Dalam
2,965 > 1,984, maka variabel Membeli Produk Susu UHT di Giant
kemasan berpengaruh signifikan Hypermarket.
terhadap variabel perilaku konsumen
dalam pembelian susu UHT di Giant Berdasarkan hasil penelitian
Hypermarket. menunjukkan bahwa secara simultan faktor
3. X3 (kualitas susu) T hitung = 1,631 merek, kemasan, kualitas susu, harga,
dimana 1,631 < 1,984, maka variabel variasi rasa, kandungan gizi dan jaminan
kualitas susu tidak berpengaruh halal pengaruh yang signifikan terhadap
terhadap variabel perilaku konsumen perilaku konsumen dalam pembelian
dalam pembelian susu UHT di Giant produk susu UHT. Secara parsial merek,
Hypermarket. kemasan, harga dan variasi rasa
4. X4 (harga) T hitung = 3,435 dimana berpengaruh secara signifikan terhadap
3,435 > 1,984, maka variabel harga perilaku konsumen dalam pembelian susu
berpengaruh signifikan dan positif UHT. Setiap peningkatan pengaruh merek,
terhadap variabel perilaku konsumen kemasan, harga dan variasi rasa akan
dalam pembelian susu UHT di Giant diikuti dengan peningkatan pembelian susu
Hypermarket. UHT oleh konsumen
5. X5 (variasi rasa) T hitung = 3,608
dimana 3,608 > 1,984, maka variabel KESIMPULAN
rasa berpengaruh signifikan dan
positif terhadap variabel perilaku 1. Perilaku konsumen dalam membeli
konsumen dalam pembelian susu susu UHT di Giant Hypermarket
UHT di Giant Hypermarket. menunjukkan penilaian yang tinggi
6. X6 (kandungan gizi) T hitung = 1,573 yaitu memiliki nilai sebesar 3,86 -
dimana 1,573 < 1,984, maka variabel 4,75 terhadap atribut produk yaitu
kandungan gizi tidak berpengaruh merek, kemasan, kualitas atau
terhadap variabel perilaku konsumen mutu, harga, variasi rasa,
kandungan gizi dan jaminan halal.

7
2. Faktor yang mempengaruhi
perilaku konsumen dalam
melakukan pembelian susu UHT
di Giant Hypermarket adalah faktor
merek, kemasan, harga dan variasi
rasa. Faktor yang paling dominan
adalah faktor variasi rasa.

DAFTAR PUSTAKA
Engel, J. F., Roger D. B, dan Paul W. M.
1994. Perilaku Konsumen. Jilid 1
Edisi Keenam. Binarupa Aksara.
Jakarta.

Eniza. 2004. Teknologi Pengolahan Susu


dan Hasil Ikutan Ternak. USU
Digital Library. Medan

Kotler, P. 1997. Manajemen Pemasaran:


Analisis Perencanaan,
Implementasi dan Kontrol. Jilid 1
Bahasa Indonesia.Prehallindo.
Jakarta

Peter, J, Paul., dan Jerry C, Olson. 1999.


Consumer Behavior dan arketing
Strategy. USA: Irwan McGraw-
Hill.

Prasetidjo, R, dan John. 2005. Perilaku


Konsumen. Andi Offset.
Yogyakarta

Purwiyatno, H.2011.Sterilisasi UHT dan


Pengemasan Aseptik.
http://seafast.ipb.ac.id/publication/j
ournal/Sterilisasi-UHT-dan-
Pengemasan-Aseptik.pdf . Diakses
20 Februari 2013.

Schiffman, L. dan Kanuk, L.L.


2008.Consumer Behaviour 7th
Edition(Perilaku Konsumen).
Jakarta: PT. Indeks.
Tjiptono, F. 1997. Strategi
Pemasaran..Edisi Kedua. Penerbit
Andi Offset. Yogyakarta.
8

Anda mungkin juga menyukai