DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 3
ALYA RANI FATINI (NIM : P1337431218016)
PUTRI AJENG ANYZA IG (NIM : P1337431218026)
SHAFIRA TUHFAH SALSABILA (NIM : P1337431218007)
DOSEN PEMBIMBING :
Yuwono Setiadi, S.ST, M.Gz.
MATA KULIAH : ILMU PANGAN
C. Landasan teori :
Bahan makanan kering adalah bahan makanan yang memiliki Aw sangat rendah
yaitu sekitar 0,065 dimana pada Aw tersebut bakteri dan khamir sudah tidak dapat
tumbuh kecuali beberapa jenis kapang yang pertumbuhannya hanya membutuhkan
kadar air yang sangat rendah. Jenis bahan makanan kering diantaranya adalah tepung-
tepungan, mie, beras, bumbu kering, aneka pasta dan beberapa penyedap rasa. Bahan
makanan kering yang dipakai untuk produksi makanan adalah yang memiliki kriteria
tertentu, seperti berkualitas baik dan segar, higienis dan bersih, harga dan timbangan
yang jelas, cara penyimpanan yang tepat, jumlahnya dalam persediaan, selalu ada dan
stok tidak pernah kosong dan mudah dibedakan dengan barang lain (Bartono 2005).
Kerusakan bahan pangan kering misalnya pada tepung-tepungan yaitu
penggumpalan, perubahan warna, dan perubahan bau menjadi tengik. Kadar air yang
sangat rendah menyebabkan bahan pangan kering bersifat lebih awet dibandingkan
dengan bahan pangan basah maupun semi basah. Penyebab kerusakan bahan pangan
kering secara umum diakibatkan oleh cara penyimpanan yang salah. Bahan pangan
kering mudah menyerap air dan bau. Bahan pangan kering yang disimpan pada ruangan
dengan Rh tinggi akan menyerap air dari udara menyebabkan penggumpalan.
Penggumpalan ini akan meningkatkan kadar air dalam bahan tersebut dan memicu
kerusakan lain yaitu tumbuhnya mikroorganisme.
Perubahan warna pada produk kering seperti tepung-tepungan, umumnya
disebabkan oleh pencoklatan non enzimatis yaitu reaksi maillard dimana bereaksinya
gula pereduksi dengan komponen asam amino menyebabkan
penurunan nilai gizi dan penampakan yang tidak diinginkan. Pada produk susu bubuk
dapat mengalami kerusakan mutu, baik mutu fisik, kimia, organoleptik, mikrobiologi
maupun biokimia dan gizi. Faktor utama yang menyebabkan kerusakan tersebut adalah
oksigen, cemaran metal, suhu penyimpanan dan kadar air. Kerusakan mutu diantaranya
berupa penyimpangan cita rasa, penurunan daya larut dan nilai gizi. Penyimpanan
bahan makanan dengan prosedur yang benar akan membuat bahan lebih awet dan dapat
bertahan dari kerusakan.Sebaliknya, penyimpanan bahan makanan dengan cara yang
salah akan dapat membuat bahan cepat rusak dan busuk. Yang dimaksud dengan
penyimpanan yang benar antara lain, jenis dan alat penyimpanan yang tepat, suhu yang
seharusnya diterapkan, cara menyusun dan menempatkan barang, alat atau wadah
barang, kebersihan alat penyimpanan, penutupan atau pembungkusan bahan dan
penataan barang yang akan disimpan (Bartono 2005).
Penyimpanan bahan makanan kering dapat dilakukan dengan beberapa cara
penyimpanan, yaitu suhu yang cukup sejuk, udara kering dengan ventilasi yang baik,
ruangan bersih, kering, lantai dan dinding tidak lembab, rak-rak berjarak minimal 15
cm dari dinding lantai dan 60cm dari langit-langit, rak mudah dibersihkan dan
dipindahkan, penempatan dan pengambilan barang diatur dengan sistem FIFO (firs in
first out) artinya makanan yang masuk terlebih dahulu harus dikeluarkan lebih dulu
(Bartono 2005).
D. Alat dan Bahan :
1. Biji kedelai
2. Kerupuk udang mentah
3. Tepung sagu
4. Plastik
E. Cara kerja :
Mengamati penampakan, tekstur,aroma dan warna bahan
Catat pada kertas yang tersedia
Amati selama 57 hari berturut-turut.
F. Hasil pengamatan
1. Tepung Sagu
Foto Hari Hari / Warna Aroma Tekstur Rasa
Tanggal
Hari 28 Warna Aroma Kering Rasa
pertam September putih seperti dan tawar
a bahan 2018 normal rempah kesat seperti
dibeli tepung
normal
Hari ke- 29 Warna Aroma Kering Rasa
dua September putih rempah dan tawar
2018 normal tidak terlalu kesat seperti
pekat tepung
normal
G. Kesimpulan
Bahan kering mempunyai kadar air yang sangat rendah. Bahan makanan kering
adalah bahan makanan yang memiliki Aw sangat rendah yaitu sekitar 0,065. Berdasarkan
pengamatan kelompok kami, bahan pangan kering tidak cepat rusak dan tidak ada
perubahan yang cukup signifikan. Bahan pangan kering akan rusak apabila tingkat
kelembapan udara yang cukup tinggi, dan karena faktor penganggu seperti, kutu, serangga,
tikus, dan lain-lain.
H. Daftar Pustaka
www.academia.edu/19628786/11-
implementasi_penyimpanan_bahan_makanan_food_and_baverage_production-murdana
https://dokumen.tips/documents/laporan-hasil-praktikum-penyimpanan-pangan-
kering.html