Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA

UREUM URIN

Disusun Oleh:
Kelompok 13
1. Afinsa Kumalasari Azzahro NIM : P1337431218006
2. Alya Rani Fatini NIM : P1337431218016
3. Alvi Margiyanti NIM : P1337431218029

DOSEN PENGAMPU :

Yuwono Setiadi,

PROGRAM DIV GIZI SEMARANG

POLTEKKES KEMENKES SEMARANG

Jalan Wolter Monginsidi Nomor 115, Pedurungan Tengah, Pedurungan, Semarang

Nomor Telp/fax : 024-6710378

Website : www.poltekkes-smg.ac.id email : @poltekkes-smg.ac.id

TAHUN AJARAN 2019/2020


A. Latar Belakang

Urin adalah cairan sisa yang diekskresikan oleh ginjal kemudian dikeluarkan dari
dalam tubuh melalui proses urinasi. Ekskresi urin diperlukan untuk membuang molekul-
molekul sisa dalam darah yang disaring oleh ginjal dan untuk memjaga homeostatis
cairan tubuh . urine disaring di dalam ginjal, dibawa melalui uretermenuju kandung
kemih , akhirnya dibuah keluar tubuh melalui uretra (Risma,2014). Urine normal
biasanya berwarna kuning, berbau khas jika didiamkan berbau ammoniak, pH berkisar
4,8 – 7,5 dan biasanya 6 atau 7. Berat jenis urine 1,002 – 1,035. Volume normal perhari
900 – 1400 ml.
Ureum adalah hasil akhir metabolisme protein. Berasal dari asam amino yang
telah dipindah amonianya di dalam hati dan mencapai ginjal, dan diekskresikan rata-rata
30 gram sehari. Kadar ureum darah yang normal adalah 20 mg – 40 mg setiap 100 ccm
darah, tetapi hal ini tergantung dari jumlah normal protein yang di makan dan fungsi hati
dalam pembentukan ureum.
Metabolisme ureum terjadi dengan rangkaian sebagai berikut. Gugusan amino
dilepas dari asam amino bila asam amino ini didaur ulang menjadi sebagian dari protein
atau dirombak dan dikeluarkan dari tubuh, aminotransferase yang ada di berbagai
jaringan mengkatalisis pertukaran gugusan amino antara senyawa-senyawa yang ikut
serta dalam reaksi-reaksi sintetsis. Deaminasi oksidatif memisahkan gugusan amino dari
molekul aslinya dan gugusan amino yang dilepaskan itu diubah menjadi ammonia.
Amonia diangkut ke hati dan diubah menjadi reaksi-reaksi bersambung. Hampir seluruh
urea dibentuk di dalm hati, dari katabolisme asam-asam amino dan merupakan produk
ekskresi metabolisme protein yang utama. Konsetrasi urea dalam plasma darah terutama
menggambarkan keseimbangan antara pembentukkan urea dan katabolisme protein serta
ekskresi urea oleh ginjal : sejumlah urea dimetabolisme lebih lanjut dan sejumlah kecil
hilang dalam keringat dan feses.

B. Tujuan
Untuk mengetahui kadar ureum dalam urin

C. Prinsip
Urea berekasi dengan 2,3 butandion 2 oksim (diasetil monoksim) dengan adanya
katalis akan menghasilkan kompleks warna.

D. Alat dan Bahan


 Alat
1. Spektrofotometer
2. Kuvet
3. Buret
4. Statis
5. Tabung teaksi
6. Rak tabung reaksi
7. Waterbath
8. Mikropipet
9. Labu gondok
10. Pipet ukur
11. Bulb

 Bahan
1. Sampel urin
2. EDTA
3. FeCl3 5% : 5 gr FeCl dalam 100 ml aquadest + 1 ml H2SO4 p
4. Larutan Asam : 60 ml H2SO4 + 7,5 ml asam orthophospat pekat, larutkan
dalam 500 ml aquadest + 7,5 ml FeCl3 5%
5. Larutan DAM 2,5% (diasetil monoksim), simpan dalam refrigerator
6. Larutan TSC 0,25% (tiosemikarbasid), simpan dalam refrigerator
7. Pereaksi DAM-TSC : 20 ml Aquadest + 2 ml DAM + 1ml TSC + 30 ml larutan
asam
8. TCA 10 %
9. Standar urea 30 mg%

E. Cara kerja
1. Uein diencerkan 1 : 100 secara kuantitatif
2. Siapkan 3 tabung reaksi, isi dengan larutan sebagai berikut
Tabung Urine Standar Aquadest DAM-TSC
Sampel 0,05 ml - 0,5 ml 7,5 ml
Standar - 0,05 ml 0,5 ml 7,5 ml
Blanko - - 0,55 ml 7,5 ml
3. Panaskan dalam waterbath 100oC selama 20 menit
4. Dinginkan dalam suhu kamat ± 15 menit
5. Ukur absorbansinya pada λ=620 nm

F. Hasil dan Perhitungan


 Analisis standar dan sampel :
Standar urea 30 mg% = 0,03 g/ 100 ml x 0,005ml = 0,000015g/0,05ml
Sampel diencerkan = 1ml/100ml x 0,05ml = 0,0005
 Hasil :
Absorbansi standar = 0,0203 Abs
absorbansi sample = 0,0163 Abs

 Perhitungan

Absorbansi Sample x kadar standar x 1000 mL


Absorbansi Standar banyaknya zat

= 0,0163 x 0,000015 g ml x 1000 mL


0,0203 0,0005 ml

= 0,8029 x 30 gr L x 1000

= 24,087 gr L

 Dari hasil praktikum dengan sample seorang perempuan menunjukan kadar ureum
dalam urin sebesar 24,087 gr L

G. Pembahasan

Pada praktkum yang kami lakukan, dilakukan penetapan kadar ureum urin dengan
menggunakan spektrofotometer. Ureum dapat dijadikan salah satu parameter kerusakan
ginjal karena ureum merupakan hasil akhir metabolisme protein di dalam hati, dimana
amonia bereaksi dengan karbondioksida (CO2) hasil respirasi sel dalam tubuh akan
menghasilkan ureum yang mencapai ginjal dan diekskresikan rata-rata 30 gram sehari.
Apabila eksresi ureum abnormal, maka fungsi ginjal dapat diidentifikasi.
Pada praktikum pemeriksaan kadar ureum dalam urin, menggunakan metode
Marah Fingerhut Miller, dengan diperoleh hasil absorbansi sampel 0.0163 dan
absorbansi standar 0,0203 sehingga kadar ureum dalam urin diperoleh hasil 24,087
mg/dl. Kadar ureum normal adalah 10-50 mg/dl . Yang berarti kadar ureum dalam
sampel yang kami uji normal.
.
H. Kesimpulan

Dari praktikum yang kami lakukan didapatkan hasil ureum dalam urine sampel
sebesar 24,087 g/ml sehingga dapat disimpulkan bahwa sampel urine tersebut dalam
kadar normal. Karena kadar ureum normal adalah 10-50 mg/dl

Anda mungkin juga menyukai