FRAKTUR SCHAPOIDEUM
Oleh :
TIRTA SARI PUTRI HUTAMA
N 111 18 012
PEMBIMBING KLINIK
DR. dr. Muh. Ardi Munir. M.Kes, Sp.OT, FICS, MH
Fraktur scaphoid adalah fraktur yang paling umum dari fraktur os karpal dan
cenderung terjadi pada individu yang lebih muda dan aktif. Telah dilaporkan 2-7%
dari semua fraktur dan 60-70% dari fraktur karpal. Fraktur scaphoid sering
dilewatkan pada awalnya pada pemeriksaan klinis dan radiografi. Cedera ini dapat
terjadi salah didiagnosis awalnya sebagai cedera pergelangan tangan sederhana.1
Fraktur skafoid memberikan sebuah tantangan diagnostik meskipun saat ini telah
tersedia berbagai cara penegakan diagnosa yang canggih. Hingga 40 % dari pasien
dengan fraktur skafoid memiliki gambaran radiografi primer normal, dan tanda-tanda
klinis yang digunakan untuk mendeteksi fraktur kurang memiliki spesifikasi. Tulang
skafoid dikenal memainkan peran kunci dalam fungsi pergelangan tangan.2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Anatomi
a) Anatomi Osseus
Skafoid memiliki bentuk unik,seperti perahu. skafoid sebenarnya
berasal dari kata Yunani "scaphos" yang berarti perahu. Skafoid terdiri dari
empat bagian utama, ujung proksimal, waist, dan ujung distal yang berisi
tuberkulum. Karena bentuknya itu berartikulasi dengan lima tulang
sekitarnya: tulang tulang jari, lunatum, capitatum, trapezoid, dan trapezium2.
b) Anatomi Ligamen
Banyak ligamen menempel pada skafoid antara lain: radiocarpal volar,
raidioscaphoid,radioscapholunate, dan ligamen radioscaphocapitate di sisi
palmar. Dorsal radiocarpal, dorsal interkarpal transversal, scapholunate,
scaphocapitate, dan ligamen scaphotrapezium di sisi dorsal.1
Ligamen yang melekat pada skafoid memainkan peran penting dalam
kinematika pergelangan tangan dan stabilitas karpal, seperti dicontohkan oleh
tipe 1 rotasi dan tipe 2 flexi. Buijze et al. menunjukkan sekitar 131 + 14 mm²
permukaan skafoid ditutupi oleh ligamentum, terhitung 9 dari total
permukaan. Banyak sistem klasifikasi untuk ligamen karpal telah dijelaskan.
Sampai saat ini, klasifikasi yang paling umum digunakan adalah klasifikasi
oleh Berger dan Landsmeer. 1
Gambar 3. Dorsal Ligaments of the Scaphoid. (A) Dorsal carpal
ligaments according to Berger. S, scaphoid; T, triquetrum; C, capitate; LT,
Lister's tubercle. (B) Dorsal carpal ligaments according to Taleisnik. Note the
presence of the dorsal radioscaphoid ligament (see "RS"). DIC, dorsal
intercarpal; RS, radioscaphoid; RT, radiotriquetral; RL, radiolunate; TT,
trapeziotrapezoid; TC, trapeziocapitate; CH, capitohamate. 3
c) Vaskularisasi
Delapan puluh persen dari tulang skafoid terdiri dari tulang rawan , dan
terisi arteri . Pasokan darah utama adalah melalui cabang retrograde dari arteri
radialis . Cabang dorsal arteri radialis menyediakan 75 % dari suplai darah
melalui foramen tersebut. Cabang palmaris mencapai skafoid melalui
tuberkulum distal . Bertentangan dengan kutub proksimal , kutub distal dan
tuberkulum yang memiliki vaskularisasi independen. Kutub proksimal
tergantung pada pasokan darah dari kutub distal melaui tulang skafoid.
Anatomi Vaskular Sekitar 70% -80% dari pembuluh darah intraosseous
dan vaskularitas dari seluruh kutub proksimal disuplai oleh cabang arteri
radial yang masuk melalui punggung skorsoid dorsoradial. Terdapat variasi
substansial dalam anatomi arteri. memasuki korteks skafoid dorsal. Sekitar
20% -30% skafoid dimvaskularisasi oleh cabang volar dari arteri radialis,
masuk melalui foramina vaskular yang terletak di sisi volar skafoid yang
tertekan. 3
2.2 Fisiologi
Skafoid menjadi bagian penting dari hubungan antara proksimal dan distal
tulang karpal dan biomekanik karpal. Sehingga ketidakstabilan karpal dapat
terjadi oleh karena fraktur skafoid nonunion atau malunion .4
2.3 Etiologi
Pasien biasanya mengalami nyeri pergelangan tangan setelah jatuh dengan
posisi tangan terulur. Pembebanan aksial pergelangan tangan dengan
hiperekstensi paksa dan deviasi radial dapat menyebabkan fraktur karena skafoid
berdampak pada tepi jari-jari. Cedera pada olahraga dan kecelakaan lalu lintas
juga menjadi penyebab umum.3
2.4 Epidemiologi
1) Frekuensi
Dalam Negara Amerika Serikat Fraktur scaphoid telah dilaporkan
pada orang berusia 10-70 tahun, meskipun paling umum pada pria dewasa
muda setelah jatuh, cedera atletik, atau kecelakaan kendaraan bermotor.
Patah tulang skafoid terhitung 2-7% dari semua fraktur dan sebagian besar
terjadi pada anak muda laki-laki yang aktif dan , 82-89% dari insidensi
fraktur carpal. Insiden di negara-negara Barat adalah sekitar lima setiap
10.000 penduduk. 5
2) Mortalitas/morbiditas
Scaphoid tidak memiliki lapisan ligamen atau tendon, tetapi kekuatan
untuk menekan sendi, pergeseran trapezial-scaphoid, dan rotasi capitolunate
mendesak pada os scaphoid. Oleh karena itu, fraktur os scaphoid memiliki
insiden tinggi nonunion (8-10%), sering malunion, dan akhir gejala sisa dari
ketidakstabilan karpal dan post trauma arthritis.5
Insiden tertinggi dari nekrosis aseptik dan nonunion tercatat bahwa
fraktur pada proximal pole schapoid. Fraktur scaphoid dapat berupai fraktur
nondisplaced, displaced, fraktur stabil atau dan fraktur tidak stabil. Fraktur
displaced sering dikaitkan dengan ligamen tear di pergelangan tangan dan
memerlukan evaluasi menyeluruh dan tindak lanjut.5
3) Ras
Tidak ada korelasi diketahui ada antara ras dan fraktur scaphoid.4
4) Jenis kelamin
Cedera scaphoid lebih sering terjadi pada pria dibandingkan wanita.4
5) Umur
Fraktur scaphoid jarang terjadi pada anak karena fisis distal radius
yang terjadi pada awal, mengakibatkan fraktur jenis I atau II Salter dari
radius distal. Demikian pula, pada pasien usia lanjut, metaphysis radial distal
biasanya patah sebelum scaphoid dapat patah.4
2.5 Patofisiologi
Carpal berisi delapan tulang kecil, yang disusun dalam dua baris,
proksimal dan distal. Tulang proksimal, dari radial ke sisi medial, adalah
skafoid, lunatum, triquetrum, dan pisiformis. Hanya skafoid dan lunatum yang
berartikulasi dengan radius; dengan demikian, 2 tulang ini mentransmisikan
seluruh tekanan ke lengan bawah. Tulang distal adalah, mulai dari sisi radial,
trapezium, trapezoid, capitate, dan hamatum. Pada cedera skafoid, nyeri sering
ditimbulkan pada palpasi dari snuff box anatomi, yang berbatasan dengan
tendon ekstensor pollicis longus medial, ekstensor pollicis brevis lateral dan
tendon abductor pollicis longus lateral, dan proses styloid dari radius
proksimal.6
Skafoid adalah salah satu, dan yang terbesar, dari delapan tulang karpal.
Secara anatomi, skafoid memiliki kutub proksimal dan distal dengan corpus di
antara keduanya. Pasokan darah ke os skafoid sebagian besar berasal dari
cabang arteri radialis (cabang karpal dorsal). Ini memasuki daerah dorsal
schapoid dan memasok 80% ke kutub proksimal melalui aliran retrograde.
Sumber kedua adalah dari lengkungan palmar superfisial, cabang dari arteri
radialis volar, yang masuk di tuberkulum distal dan memasok kutub distal.
Suplai darah yang dibawa dari aliran retrograde jika terjadi fraktur pada corpus
skafoid dapat menghentikan aliran darah ke kutub proksimal dan memiliki
risiko tinggi nekrosis avaskular. 6,7
Skafoid yang terletak secara obliq diseberang dua deret tulang tulang
karpal dan juga pada garis pembebanan diantara ibu jari dan lengan bawah.
Kombinasi pada gerakan paksa dan daya tekanan pada karpal seperti jatuh pada
tangan yang berdorso flexi menghasilkan tekanan hebat pada tulang scafoid dan
hal ini mengakibatkan fraktur. Sebagian besar fratur scafoid bersifat stabil. Pada
fraktur yang tak stabil fragmen dapat bergeser dan ini sering menyebabkan
ketidakstabilan karpal serta kemiringan dorsal pada lunatum. Persediaan darah
pada scafoid berkurang dibagian proximal. Ini menjelaskan bahwa 30% dari
fraktur sepertiga pertengahan dan dua kalinya pada fraktur proximal
mengakibatkan nekrosis avaskular pada fragmen proximal.7
Tes kompresi skafoid adalah tes yang lebih sensitif dan melibatkan
menempatkan jari telunjuk dan ibu jari memeriksa setiap kutub skafoid dan
kompresi. Manuver ini cenderung menimbulkan rasa sakit di hadapan fraktur.
Nyeri pada pada Snuffbox Anatomi deviasi ulnaris pada pergelangan tangan
menunjukkan fraktur skafoid.7
2.7. Diagnosis
Uji diagnostik yang paling umum dilakukan untuk kecurigaan fraktur skafoid
adalah dengan palpasi anatomical snuffbox. Pada palpasi didapatkan nyeri . Tes
diagnostik ini memiliki sensitivitas 90% dan spesifisitas 40 % sebagai indikator dari
adanya fraktur skafoid . Pemeriksaan ini juga menunjukan bahwa tidak adanya nyeri
di anatomical snuffbox merupakan indikator bahwa tidak adanya fraktur . Palpasi
tulang skafoid juga dilakukan bersama dengan palpasi anatomi snuffbox. Nyeri pada
palpasi skafoid sangat mendukung diagnosis fraktur skafoid karena langsung
memberikan tekanan pada tulang itu sendiri .Sedangkan pada palpasi anatomical
snuffbox tidak langsung menekan tulang skafoid6 . Palpasi tuberculum skafoid
memiliki sensitivitas 87 % dan spesifisitas 57 % sebagai indikator dari fraktur
skafoid5,
Gambar 7. (a). palpasi tulang skafoid; (b). palpasi anatomical snuffbox 9
Tes lain yang mungkin dilakukan adalah Scaphoid Compression Test, di mana
ibu jari ditekan terhadap ibu jari. Sensitivitas dari tes kompresi skafoid adalah 70,5%
tetapi spesifisitas hanya 21,8% 5,
Garis fraktur biasanya melintang dan pada bagian tulang yang tersempit,
tetapi garis fraktur mungkin terletak dibagian yang lebih proximal ataupun pada
tuberkel scafoid. Beberapa minggu setelah cedera fraktur dapat semakin jelas.
Apabila penyatuan semakin lambat maka kavitasi muncul pada salah satu sisi fraktur.
Fraktur yang tak menyatu dan sudah lama mempunyai daerah pinggiran yang keras
sehingga tampak seolah olah ada tulang karpal ekstra12.
Tes pencitraan lain yang dilakukan adalah MRI, CT, dan skintigrafi tulang
(bone scan).
Gambar 11. MRI Schapoid
2.8.Klasifikasi
Banyak klasifikasi yang digunakan untuk patah tulang skafoid karpal . Tiga
akan dibahas di sini dalam urutan klinisnya.
1. proksimal ( 10 % )
2. tengah ( 70 % )
3. distal ( 20 % )
Dalam sepertiga distal, dibuat perbedaan antara permukaan artikular distal dan
tuberkulum distal 19 .
3. fraktur vertikal (sejajar dengan axis longus radius) yang merupakan fraktur yang
paling tidak stabil.
Gambar 14. Klasifikasi Russe Fraktur Skafoid 6
2.9 Penatalaksanaan
Dugaan fraktur pada mereka dengan temuan klinis positif pada pemeriksaan
tetapi hasil pemeriksaan radiografi negatif harus memiliki tindak lanjut dengan film
diulang dalam 7-14 hari. Jika nyeri menetap dan hasil radiografi masih normal, maka
pencitraan lebih lanjut dalam bentuk MRI atau CT harus dilakukan. Manajemen nyeri
dengan bantuan obat-obatan harus dipertimbangkan.
Manajemen nonoperatif Fraktur Non-displaced dapat dikelola secara non-
operatif dengan Imobilisasi dengan cast/gips. Gips/cast biasanya harus tetap
terpasang selama enam minggu dan pemeriksaan radiografi di ulangi untuk menilai
Union. Waktu untuk union/ persatuan bervariasi tergantung pada lokasi fraktur.
Distal-third akan diharapkan untuk menyembuhkan dalam 6-8 minggu, middle-third
dalam 8-12 minggu dan proximal-third dalam 12-24 minggu. peningkatan waktu
untuk penyembuhan sangat relative Terapi umum untuk fraktur skafoid dilakukan
pemasangan gips di bawah-siku dengan imobilisasi jempol. Jika hanya ada
kecurigaan fraktur, gips dilepas setelah dua minggu dan dilakukan foto x-ray. Apabila
terjadi fraktur nondisplaced, dilakukan pemasangan gips selama delapan minggu, dan
dengan foto ulang ketika akan melakukan pelepasan gips. Jika anatomical snuffbox
didapatkan tendernes dan hasil radiografi masih belum jelas, pasien biasanya digips
selama enam minggu.9
Gambar 15. Gips pada Fraktur Skafoid 9
Fiksasi bedah melibatkan penyisipan satu atau beberapa sekrup dan dapat
dilakukan secara perkutan atau melalui prosedur terbuka. Yang terakhir ini lebih
disukai untuk non-union dan fraktur gross displacement dan minimal displacement
fracture.
Tidak ada perbedaan signifikan yang ditemukan dengan nyeri setelah tindakan
pembedahan, melakukan gerakan, tingkat penyatuan, infeksi, komplikasi, atau total
biaya pengobatan dibandingkan dengan terapi konservatif.8
Gambar 16 Schapoid seteleh pemasabgan gips
2.10. Komplikasi
Komplikasi yang terjadi pada fraktur scaphoid antara lain nekrosis avaskuler
pada fragmen proksimal. Fragmen proksimal dapat mati terutama akibat fraktur kutub
proksimal dan kemudian setelah 2 sampai 3 bulan fraktur ini dapat tampak padat pada
pemeriksaan x-ray meskipun revaskularisasi dan penyatuan secara teoritis dapat
terjadi, keduanya dapat memakan waktu beberapa tahun. Kala pergelangan tangan
masih terasa nyeri fragmen yang mati dan stiloid radius harus di eksisi.
Non union setelah 6 bulan mungkin telah jelas bahwa fraktur tidak akan
menyatu. Bone graft mungkin masih dapat dilakukan terutama pada pasien yang lebih
muda dan lebih aktif. Pada pasien yang lebih tua dan pasien yang asimtomatik non
union dapat dibiarkan tanpa terapi. Non union yang disertai kolaps karpal dan nyeri
dapat diterapi dengan pembebatan tangan berkala, eksisi stiloid radius atau artrodesis
pergelangan tangan10.
3. Scapholunate dissociation
4. Dequervain’s tenosynovitis
5. Osteoarthritis
6. Tendonitis9
2.11 Prognosis
Fraktur scaphoid displacement < 1 mm memiliki tingkat persatuan 90%.
Prognosis lebih buruk jika terjadi missdiagnosis, atau jika frakturbdi kutub
proximal. Jika tidak diobati, risiko nyeri kronis dengan mengurangi range of
motion (ROM) atau gerak dan kekuatan cengkeraman yang terkait mungkin
terjadi.10
BAB III
KESIMPULAN
1. Fraktur scaphoid adalah fraktur yang paling umum dari fraktur os karpal dan
cenderung terjadi pada individu yang lebih muda dan aktif.
2. Fraktur scaphoid sering dilewatkan pada awalnya pada pemeriksaan klinis dan
radiografi. Cedera ini dapat terjadi salah didiagnosis awalnya sebagai cedera
pergelangan tangan sederhana.
3. Tanda dan gejala dari fraktur skafoid adalah nyeri pada daerah radial pada daerah
“anatomi snuffbox”.
4. Uji diagnostik yang paling umum dilakukan untuk kecurigaan fraktur skafoid
adalah dengan palpasi anatomical snuffbox.
5. Tes pencitraan paling umum dilakukan adalah radiografi polos. Foto biasanya
diambil dalam empat sisi yaitu: posteroanterior, lateral, oblik semipronasi, dan
"Scaphoid view”
6. Manajemen fraktur skafoid adalah konservatif dengan pemasangan cast dan
operatif.
7. Komplikasi yang dapat terjadi pada fraktur skafoid adalah non union dan nekrosis
avaskuler.
DAFTAR PUSTAKA