Perlawanan Rakyat Melayu Melawan Belanda ditandai kekalahan portugis dari belanda
di Melaka tahun 1641.Berbagai pertempuran silih berganti di antara kawasan selat Melaka dan
pesisir timur Sumatra.Di antara pertempuran yang dapat dicatat adalah dinamakan Perang
Guntung, Reteh, Riau, Siak, Tambusai, Limo Koto Kampar, Kuantan, dan Rokan.
Pada waktu bersamaan, orang-orang melayu riau di kawasan selat Melaka, juga sibuk
mengusir belanda antara lain di bawah pimpinan raja haji, puncaknya terjadi tahun 1782, denagn
mengumpulkan orang orang di pesisir timur Sumatra selain di kepulauan riau sendiri. Meletuslah
perang riau. Wilayah ini sempat bebas dari belanda, kemudia raja haji mengejar penjajah itu ke
Melaka. Menurut sejarawan, kemenangan ini adalah kemenangan bangsa asi tenggara terhadap
satu dari empat bangsa di dunia yang waktu itu memiliki armada laut terkuat yakni belanda. Tapi
akhirnya raja haji tewas dalam pertempuran dengan belanda di Melaka, 1784. Atas jasa-jasanya
ini ia memperolah gelar sebagai pahlawan nasional dari pemerintahan RI.
2
2.3 Perlawanan Tuanku Tambusai
1
[PERLAWANAN MASYARAKAT MELAYU RIAU MELAWAN
Budaya Melayu Riau KOLONIAL BELANDA]
Meskipun perang riau sudah padam, perlawanan masyarakat Melayu Riau, masih
panas.Berbagai pertempuran muncul setelah itu.Tetapi secara mengejutkan, Belanda harus
menghadapi penyarangan yang dilakukan oleh Tuanku Tambusai.Nama aslinya adalah
Muhammad Saleh yang berdakwah di Tambusai.Tahun 1835 Belandamenyerang pertahanan
Tambusai di Portibi yang dimenangkan oleh Belanda.Tambusai lari ke Kota Pinang kemudian ke
Gunung Intan dan akhirnya kembali ke Dalu-Dalu.Belanda menyerbu Dalu-Dalu dari dua jalur
yaitu Gunung Intan di utara dan Pasir Pengaraian di Selatan.Seluruh kubu Tuanku Tambusai
berhasil dikuasai, Tuanku Tambusai mundur di Benteng Aur Berduri.Setelah Benteng berhasil
dikuasai Belanda, Tambusai melarikan diri ke Malaka.
2
[PERLAWANAN MASYARAKAT MELAYU RIAU MELAWAN
Budaya Melayu Riau KOLONIAL BELANDA]
3
2.6 Perlawanan Taluk Kuantan
Setelah menguasai limo koto, belanda menuju teluk Kuantan, melewati gunung sahilan,
lipat kain, dan kuntu. Tetapi dalam perjalanan ini, mereka mendapat perlawanan masyarakat
setempat, menewaskan ratusan pihak penjajah. Berikutnya, tercatat beberapa pertempuan di
lubuk ambacang, lubuk tempurung, lubuk jambi, padang bonai, dan manggis. Belanda baru dapat
menguasai Kuantan tahun 1905.