Anda di halaman 1dari 3

[PERLAWANAN MASYARAKAT MELAYU RIAU MELAWAN

Budaya Melayu Riau KOLONIAL BELANDA]

Perlawanan Rakyat Melayu Melawan Belanda ditandai kekalahan portugis dari belanda
di Melaka tahun 1641.Berbagai pertempuran silih berganti di antara kawasan selat Melaka dan
pesisir timur Sumatra.Di antara pertempuran yang dapat dicatat adalah dinamakan Perang
Guntung, Reteh, Riau, Siak, Tambusai, Limo Koto Kampar, Kuantan, dan Rokan.

2.1 Petempuran Guntung

Chapter:Budaya Melayu Riau


Pengangkatan Tengku Buwang Asmara atau Sultan Muhammad sebagai pengganti Raja
Kecik menimbulkan rasa ketidakpuasan di pihak Tengku Alamuddin, yang merupakan putra ke 4
Raja kecik dan adik dari Tengku Buwang Asmara. Hal ini dimanfaatkan oleh VOC dengan
mendukung pengangkatan Tengku Buwang Asmara.VOC diizinkan untuk membangun sebuah
benteng di Pulau Guntung. Akan tetapi pada akhirnya, Belanda memutuskan untuk bekerja sama
dengan Tengku Alamuddin guna memulai upaya untuk merampas tahta Kerajaan Siak.

Hubungan harmonis antara Sultan Muhammad dengan Belanda semakin memburuk


akibat dari sikap VOC yang memberikan pajak terhadap kapal yang berdagang di Sungai
Siak.Untuk meredekan pertengkaran, Kerajaan Siak berunding dgn Belanda dan menyampaikan
keluhan terhadap tindakan-tindakan Belanda.Persyaratan dan perundingan yang diajukan kedua
belah pihak tidak menemukan titik temu, maka perundingan ini gagal dan bermulalah perang
antara Siak dan Belanda yang selalu disebut dengan Perang Guntung.Tetapi sejak saat itu, siak
merasa harus memindahkan ibukota kerajaan dari mempura ke senapelan, karena terus saja
dibayang bayangi ketamakan belanda. Kelak ibu kota kerajaan yang baru ini berkembang dan
kemudian dikenal dengan nama Pekanbaru.

2.2 Pertempuran Riau

Pada waktu bersamaan, orang-orang melayu riau di kawasan selat Melaka, juga sibuk
mengusir belanda antara lain di bawah pimpinan raja haji, puncaknya terjadi tahun 1782, denagn
mengumpulkan orang orang di pesisir timur Sumatra selain di kepulauan riau sendiri. Meletuslah
perang riau. Wilayah ini sempat bebas dari belanda, kemudia raja haji mengejar penjajah itu ke
Melaka. Menurut sejarawan, kemenangan ini adalah kemenangan bangsa asi tenggara terhadap
satu dari empat bangsa di dunia yang waktu itu memiliki armada laut terkuat yakni belanda. Tapi
akhirnya raja haji tewas dalam pertempuran dengan belanda di Melaka, 1784. Atas jasa-jasanya
ini ia memperolah gelar sebagai pahlawan nasional dari pemerintahan RI.
2
2.3 Perlawanan Tuanku Tambusai

1
[PERLAWANAN MASYARAKAT MELAYU RIAU MELAWAN
Budaya Melayu Riau KOLONIAL BELANDA]

Meskipun perang riau sudah padam, perlawanan masyarakat Melayu Riau, masih
panas.Berbagai pertempuran muncul setelah itu.Tetapi secara mengejutkan, Belanda harus
menghadapi penyarangan yang dilakukan oleh Tuanku Tambusai.Nama aslinya adalah
Muhammad Saleh yang berdakwah di Tambusai.Tahun 1835 Belandamenyerang pertahanan
Tambusai di Portibi yang dimenangkan oleh Belanda.Tambusai lari ke Kota Pinang kemudian ke
Gunung Intan dan akhirnya kembali ke Dalu-Dalu.Belanda menyerbu Dalu-Dalu dari dua jalur
yaitu Gunung Intan di utara dan Pasir Pengaraian di Selatan.Seluruh kubu Tuanku Tambusai
berhasil dikuasai, Tuanku Tambusai mundur di Benteng Aur Berduri.Setelah Benteng berhasil
dikuasai Belanda, Tambusai melarikan diri ke Malaka.

Chapter:Budaya Melayu Riau


Keberanian tuanki tambusai yang bernama asli Muhammad saleh itu, menyebabkan
belanda mmenjulukinya dengan sebutan “de padriesche tiger van rokan” atau harimau dari
Rokan.Atas pengabdiannya ini, pemerintah RI juga telah menganugerahkan gelar pahlawan
nasional kepadanya.

2.4 Pertempuran Reteh


Reteh merupakan wilayah kekuasaan Kerajaan Melayu Riau yang terletakdi sepanjang
Sungai Gangsal.Belanda Mengangkat Sultan Suleiman sebagai Raja Kerajaan Melayu Riau.Para
pengikut Sultan Mahmud terus melakukan perlawanan terhadap Belanda.Pengikut setia Sultan
Mahmud yaitu Panglima Besar Sulung terus berjuang melawan belanda.Pasukan Panglima Besar
Sulung telah terkepung dari segala penjuru.Pada 4 November 1858 dengan kekuatan penuh,
Belanda melakukanpenyerbuan ke benteng pertahanan Reteh.Belanda melakukan
seranganmendadak dari darat dan berhasil masuk ke dalam benteng.Panglima Besar Sulung
sebelumnya telah terkena peluru Belanda.Tengku Besar Sulung dibawa ke Malaka namun
meninggal dalam perjalanan.
2.5 Perlawanan Datuk Tabano
Perlawanan yang mengerikan, diperlihatkan oleh datuk tabano dari bangkinang, Kampar,
sebagai pemimpin perlawan rakyat limo koto. Meskipun dibayang-bayangi kedatangan 1.000
orang pasukan belanda tahun 1898, datuk tabano tidak mau menyerah. Musuh yang mau
menangkapnya, ia persilahkan masuk kedalam rumahnya dengan senjata terhunus. Tetapi,
seblumnya dengan takzim, ia melantunkan azan, dengan kalimat terakhirnya
“lailahaillallah...”Satu per satu pasukan Belanda menaiki rumahnya, beradu senjata dengan datuk
tabano.Pada orang ke-19, datuk tabano dapat dirubuhkan. Darahnya menyucur di atas tikar rotan
akibat tusukan bayonet musuh. Tetapi sebelum menghembuskan nafas terakhir, ia masih sempat
menyabetkan pedang kepada orang yang membunuhnya sampai orang tersebut pun tewas.
Sebelumnya, Belanda memang mengerahkan sekitar 1.000 pasukannya menyerang limo
koto.Ini mereka lakukan untuk membalas kekalahan mereka atas masyarakat limo koto yang
dipimpin datuk tabano dengan tiga datuk lainnya.Pada waktu itu, hampir 250 orang pasukan
belanda ditewaskan limo koto.

2
[PERLAWANAN MASYARAKAT MELAYU RIAU MELAWAN
Budaya Melayu Riau KOLONIAL BELANDA]

3
2.6 Perlawanan Taluk Kuantan
Setelah menguasai limo koto, belanda menuju teluk Kuantan, melewati gunung sahilan,
lipat kain, dan kuntu. Tetapi dalam perjalanan ini, mereka mendapat perlawanan masyarakat
setempat, menewaskan ratusan pihak penjajah. Berikutnya, tercatat beberapa pertempuan di
lubuk ambacang, lubuk tempurung, lubuk jambi, padang bonai, dan manggis. Belanda baru dapat
menguasai Kuantan tahun 1905.

Chapter:Budaya Melayu Riau


2.7 Perlawanan Sultan Zainal Abidin
Sultan Zainal Abidin bertekad mempersatukan Kerajaan Rokan. Pada tahun 1901,
Belanda menduduki daerah Rokan Empat Koto, Kerajaan Kunto Darussalam, Rambah,
Tambusai dan Kepenuhan.Cukup besar pula perjuangan Sultan Zainal Abidin di Rokan yang
terus menggempur belanda 1901-1904.Ia menolak apa pun bentuk hubungan dengan belanda,
sampai menirim utusan ke ipoh (Malaysia) dan turki untuk mengenyahkan belanda dari tanah
kelahirannya. Tetapi Belanda melakukan penyerbuan ke Rantau Kasai, pasukan Sultan Zainal
Abidin dapat dikalahkan.Sultan Zainal Abidin dipenjarakan di Pasir Pangaraian kemudian
dipindahkan ke Madiun.Ia meninggal di salah satu wilayah penting di Jawa tersebut.

Anda mungkin juga menyukai