Teori Bonafide Kelompok 3
Teori Bonafide Kelompok 3
(KELOMPOK TERPECAYA)
Nama Kelompok :
Palguna Satria
Shindy Sekarsari
Edo Pradana
TEORI BONAFIDE ( TEORI KELOMPOK TERPERCAYA)
1. Batasan yang dudah ditembus, artinya bahwa apa yang difinisikan sebagai
didalam atau diluar kelompok terkadang tidak jelas, selalu tidak tetap dan saling
berubah. Disaat yang sama anda tidak dapat memiliki sebuah kelompok tanpa
suatu batasan. Artinya bahwa kelompok tidak memiliki ide tersendiri dalam
hubungannya dalam sebuah lingkungan, tetapi batasan selalu dapat
dirundingkan.
2. Kelompok selalu saling tergantung dalam lingkungannya. Dengan kata lain,
lingkungan mempengaruhinya dan kelompok sebagai gantinya, memengaruhi
konteks yang relevan tempat kelompok itu bekerja. Pokok hubungan atau saling
melengkapi antara dua kelompok atau lebih adalah sebuah nexus. Linkungan
adalah sebuah sistem interaksi kelompok
Sebagai contoh, disaat penulisan ini bangunan Universitas kita sedang dimodelkan
kembali dan 20 fakultas atau lebih dan 65 sarjana yang telah kembali kerumah di akhir
semeter musim semi, supaya ada dalam ruang “sebetulnya” sampai proses permodelan
kembali selesai. Semua warga kampus bersatu untuk menangani keadaan Liminality dan
bagaimana kelompok tersebut bekerja untuk memepertahankan rasa “kekelompokan” ketika
tidak ada lagi bangunan untuk memfasilitasi interkasi yang biasanya.
Siswa yang telah lulus dan pengajar bersama-sama mengadakan berbagai pertemuan sosial
untuk memastikan bahwa kelompok tersebut tidak kehilangan pusatnya.
Metodologi bermain memberikan sebuah kesempatan untuk dengan mudah melihat
ketergantungan dari kelompok yang dapat dipercaya. Metodologi ini merupakan sebuah alat
bantu perencanaan dimana “pemain” dari kelompok-kelompok penyandang dana disatukan
selama beberapa hari untuk menyimulasikan sebuah lingkungan dimana mereka harus bekerja
dengan kelompok lain untuk merecanakan sebuah rencana masa depan tentang keprihatinan
bersama. Dalam sebuah permainan, seperti dalam kehidupan sebenarnya, kerja kelompok
dipengaruhi oleh masukan-masukan dan menciptakan hasil-hasik yang memengaruhi
kelompok atau sistem sebagai sebuah kesatuan.
Model masukan proses hasil dari kerja kelompok telah menjadi sebuahaliran utama dalam
kajian-kajian kelompok dan kita akan melihat lebih dekat pada pendekatan ini sekarang.
Mudah ditembus yaitu adanya informasi dari luar kelompok dapat ditembus atau masuk
ke dalam kelompok tersebut. Dengan kata lain, kelompok intern (kelompok terpercaya) mudah
mengakses informasi dari luar kelompok tersebut.
Dalam contoh kasus bonafide theory ini kami mengambil contoh adanya suatu kelompok
yang terbentuk secara alamiah yaitu kelompok dari suku Jawa. Dalam contoh kasus ini pula ada
dua karakteristik bonafide theory di dalamnya yaitu :
Edo Pradan : 50
Palguna Satria : 50
Shindy Sekarsar : 90