Anda di halaman 1dari 5

TEORI KELOMPOK BONAFIDE

(KELOMPOK TERPECAYA)

Nama Kelompok :

Dyah Anggun K.W

Palguna Satria

Noveria Dwi Sapta

Shindy Sekarsari

Edo Pradana
TEORI BONAFIDE ( TEORI KELOMPOK TERPERCAYA)

Kelompok Terpercaya ( Bonafide Theory ) adalah sebuah peristiwa alamiah kelompok.


Dalam hal ini, semua kelompok, kecuali mereka yang dibuat di laboratoruim, adalah
terpercaya karena semua kelompok adalah bagian dari sistem yang lebih besar. Kelompok
Terpercaya memiliki dua karakteristik :

1. Batasan yang dudah ditembus, artinya bahwa apa yang difinisikan sebagai
didalam atau diluar kelompok terkadang tidak jelas, selalu tidak tetap dan saling
berubah. Disaat yang sama anda tidak dapat memiliki sebuah kelompok tanpa
suatu batasan. Artinya bahwa kelompok tidak memiliki ide tersendiri dalam
hubungannya dalam sebuah lingkungan, tetapi batasan selalu dapat
dirundingkan.
2. Kelompok selalu saling tergantung dalam lingkungannya. Dengan kata lain,
lingkungan mempengaruhinya dan kelompok sebagai gantinya, memengaruhi
konteks yang relevan tempat kelompok itu bekerja. Pokok hubungan atau saling
melengkapi antara dua kelompok atau lebih adalah sebuah nexus. Linkungan
adalah sebuah sistem interaksi kelompok

Kelompok harus menyesuaikan sesuatu dan membiasakan pekerjaanya secara jelas


dengan situasi fungsinya yang banyak seperti penuntutan tugas mengatasi konflik internal.
Ada banyak peristiwa kelompok merasa “dalam peralihan”, ketika rasanya tidak jelas
bagimana hal ini berhubungan dengan sejarah atau lembaga. Semua peristiwa ini, selanjutnya
disebut liminality, menciptakan perasaan dalam keadaan yang sedang ditangguhkan.

Sebagai contoh, disaat penulisan ini bangunan Universitas kita sedang dimodelkan
kembali dan 20 fakultas atau lebih dan 65 sarjana yang telah kembali kerumah di akhir
semeter musim semi, supaya ada dalam ruang “sebetulnya” sampai proses permodelan
kembali selesai. Semua warga kampus bersatu untuk menangani keadaan Liminality dan
bagaimana kelompok tersebut bekerja untuk memepertahankan rasa “kekelompokan” ketika
tidak ada lagi bangunan untuk memfasilitasi interkasi yang biasanya.

Siswa yang telah lulus dan pengajar bersama-sama mengadakan berbagai pertemuan sosial
untuk memastikan bahwa kelompok tersebut tidak kehilangan pusatnya.
Metodologi bermain memberikan sebuah kesempatan untuk dengan mudah melihat
ketergantungan dari kelompok yang dapat dipercaya. Metodologi ini merupakan sebuah alat
bantu perencanaan dimana “pemain” dari kelompok-kelompok penyandang dana disatukan
selama beberapa hari untuk menyimulasikan sebuah lingkungan dimana mereka harus bekerja
dengan kelompok lain untuk merecanakan sebuah rencana masa depan tentang keprihatinan
bersama. Dalam sebuah permainan, seperti dalam kehidupan sebenarnya, kerja kelompok
dipengaruhi oleh masukan-masukan dan menciptakan hasil-hasik yang memengaruhi
kelompok atau sistem sebagai sebuah kesatuan.

Model masukan proses hasil dari kerja kelompok telah menjadi sebuahaliran utama dalam
kajian-kajian kelompok dan kita akan melihat lebih dekat pada pendekatan ini sekarang.

Buku : Teori Komunikasi ( Theoris of Human Communication)

Daftar pustaka : 200


Teori Kelompok Terpercaya merupakan suatu kelompok yang anggotanya terbentuk
secara alamiah, dan di dalam kelompok tersebut terdapat dua karakteristik yaitu mudah
ditembus dan saling ketergantungan.

Mudah ditembus yaitu adanya informasi dari luar kelompok dapat ditembus atau masuk
ke dalam kelompok tersebut. Dengan kata lain, kelompok intern (kelompok terpercaya) mudah
mengakses informasi dari luar kelompok tersebut.

Sedangkan karakteristik yang kedua yaitu saling ketergantungan, yang dimaksudkan


dengan antar anggota kelompok saling ketergantungan satu dengan lainnya. Dan kelompok
tersebut jarang membawa nama individu, melainkan anggota kelompok tersebut mengakui
dirinya dengan nama anggota kelompok tersebut.

Dalam contoh kasus bonafide theory ini kami mengambil contoh adanya suatu kelompok
yang terbentuk secara alamiah yaitu kelompok dari suku Jawa. Dalam contoh kasus ini pula ada
dua karakteristik bonafide theory di dalamnya yaitu :

a. Mudah ditembus, dalam contoh kasus ini menunjukkan karakteristik mudah


ditembus pada saat adegan salah satu anggota kelompok (intern) memahami karakter
yang dimiliki orang dari suku batak (pihak eksten) dan informasi tersebut mudah
ditembus oleh kelompok dan mudah di akses, sehingga suatu kelompok mempunyai
karakteristik mudah ditembus.
b. Saling ketergantungan, dalam contoh kasus bonafide theory, karakteristik ini
disebutkan saat seseorang dalam kelompok tersebut mengatasnamakan suku jawa
(nama kelompok) dan dia tidak menyebutkan nama individunya.
POINT REVIEW

Dyah Ayu Anggun Kusuma W : 90

Edo Pradan : 50

Palguna Satria : 50

Noveria Dwi Sapta : 90

Shindy Sekarsar : 90

Anda mungkin juga menyukai