Anda di halaman 1dari 33

A.

Kasus

Gambaran Rumah Sakit

Rumah sakit berkapasitas 260 tempat tidur dengan tenaga 310 perawat yang terdiri
dari 58 % D3, 30 % Ners, 2 % spesialis keperawatan dan 10 % SPK . Rata-rata
perawat usia produktif dan 45 % perawat adalah tenaaga kontrak. Rumah sakit ini
terletak di pinggir jalan besar dan mudah dijangkau oleh masyarakat. Rumah sakit ini
merupakan rumah sakit pemerintah tipe C. Rumah sakit ini juga digunakan untuk
tempat praktik bagi institusi pendidikan yang ada di sekitar rumah sakit. Rumah sakit
ini mempunyai UGD, poliklinik rawat jalan, poliklinik spesialis (penyakit dalam,
bedah, kebidanan dan anak), ruang OK, laboratorium, radiologi, ICU, kamar jenazah.
Dua bulan terakhir Rumah Sakit ini selalu penuh pasien, bahkan sampai menolak
pasien. Antrian poli sangat panjang sehingga suasana cukup crowded. Taman yang
ada di sekitar poli banyak yang rusak, karena untuk lalu lalang pengunjung RS yang
meningkat. Saat ini Rumah sakit juga sedang membenahi Ruang UGD. BOR pasien
juga mengalami peningkatan yang semula 60 % menjadi 85 %. Survey kepuasan
pasien menunjukkan hasil 90 % puas, sedangkan survey ke tenaga keperawatan
menunjukkan hasil 75 % perawat puas. Ditemukan kejadian turnover perawat 2 %.
Karyawan merasa telah berbuat optimal dan berhak untuk mendapatkan imbalan yang
layak. Rumah sakit menyediakan subsidi silang untuk biaya belajar bagi perawat
berstatus PNS yang ingin melanjutkan studi, namun jumlah akan disesuaikan dengan
yang akan melanjutkan studi. Kegiatan pelatihan dan seminar setiap tahun masing-
masing ruang hanya diberikan jatah gratis sekali.

Pada komponen lain ada beberapa keluhan pasien dan keluarga terhadap layanan
yang diberikan kepada pasien. Beberapa keluarga merasa bingung dengan alur
pelayanan yang ada di Rumah Sakit. Rumah sakit sudah menggunakan sistem
komputerisasi namun baru berjalan sekitar 6 bulan, dan masih proses pemeliharaan.
Tenaga kesehatan masih beradaptasi dengan sistem baru. Beberapa alat di rumah
sakit juga mulai mengalami gangguan, sering bermasalah ketika digunakan.
Anggaran untuk membeli alat baru masih awal tahun depan turun, sehingga ketika
ada pasien yang membutuhkan alat dan alat tidak berfungsi rumah sakit akan merujuk
ke rumah sakit lain yang lebih baik. Pendanaan rumah sakit bersumber dari dana
APBD daerah. Setiap awal tahun Rumah Sakit harus menyusun rencana anggaran
untuk kebutuhan selama satu tahun. Setiap bulan jajaran pimpinan rumah sakit
termasuk melibatkan kepala ruang rutin melakukan rapat evaluasi tentang kegiatan
selama 1 bulan.
ANALISIS SWOT

Analisi SWOT Unsur Manajemen


Man (M1)
1. Strength
a. 13 perawat di Ruang Perawatan B telah mengikuti salah satu pelatihan serta
beberapa pelatihan antaranya: BCLS, PPGD, ACLS, Instrumentasi Bedah,
pelatihan ECG dan CWCCA
b. Sebanyak 46,15% perawat di ruang perawatan B merupakan pegawai kontrak
2. Weakness
a. Hanya terdapat 4 perawat profesi sedangkan sisanya berjumlah 9 orang
merupakan perawat vokasional
3. Opportunity
a. BOR 78,57%
b. Jumlah pasien dengan total care sedikit sehingga beban kerja perawat lebih
ringan
c. Threat
a. Lama shift malam 10 jam sehingga dapat membuat waktu kerja perawat lebih
lama
b. Perbedaan kompetensi yang dimiliki oleh perawat di ruang perawatan B
mempengaruhi kualitas asuhan keperawatan pada klien
Material (M2)
1. Strength
a. Lokasi Ruang Perawatan B (RPB) strategis berada di tengah rumah sakit yang
berdekatan dengan ruang BPJS, Radiologi, CT scan dan UGD.
b. Lokasi Ruang Perawatan B cukup luas dengan ruang-ruang perawatan
mengelilingi nurse station.
c. Ruang perawat B berada tepat ditengah ruang-ruang perawatan, sehingga akses
perawat dalam pemberian perawatan dapat dengan mudah dilakukan, begitu
pula pasien dan keluarga pasien yang memerlukan informasi maupun
kebutuhan lainnya dapat dilayani dengan mudah.
d. Ruang Perawatan B juga memiliki 1 buah kamar isolasi yang berisi 2 tempat
tidur yang merupakan kamar khusus kasus pasien infeksi ataupun dengan
penurunan daya tahan tubuh misalnya Hepatitis dan HIV/AIDS.
2. Weakness
a. Loker obat seharusnya diisi obat oral dan injeksi, agar hal tersebut tidak dapat
menyebabkan risiko salah obat walaupun di keranjang obat sudah diberi label
nama pasien.
b. Ruang Perawatan B tidak memiliki ruang tindakan.
c. Ruang perawatan B tidak memiliki ruang spoelhoek, apabila ada alat yang
terkena darah pada saat melakukan tindakan, maka alat tersebut biasanya
dicuci di Ruang Layanan Gawat Darurat ataupun di Ruang Spoelhoek di Ruang
Kebidanan dan Kandungan (RKK)
3. Opportunity
a. Peralatan diruang perawatan B cukup lengkap
b. Alur peminjaman alat cukup mudah sehingga dapat menunjang proses
pemberian asuhan keperawatan
4. Threat
a. Alur pengadaan barang harus melewati tahapan yang cukup panjang
b. Fasilitas untuk petugas kesehatan di ruang perawatan B kurang memadai
(tidak ada ruang pertemuan perawat, sidang, kamar periksa, ruang PKRS,
ruang kepela ruangan, ruang supervisor, ruang staf dokter)
c. Alur perbaikan alat cukup panjang sehingga dapat menghambat proses
penggunaan alat saat dibutuhkan

Metode (M3)
1. Strength
a. Terdapat visi dan misi rumah sakit
b. Timbang terima sudah terlaksana antar shift
c. Obat diberikan pada pasien dengan memperhatikan 6 benar pemberian obat
yaitu benar pasien, benar obat, benar dosis, benar cara/rute, benar waktu, dan
benar dokumentasi.
d. ruangan menerapkan sistem pengadaan obat, cairan infus pada shift pagi, dan
malam, sehingga dapat terkontrol.
e. Urutan form rekam medis terisi lengkap
f. Sebagian besar pasien adalah merasa puas terhadap pelayanan yang diberikan
oleh pihak RS.
g. Pelaksanaan SAK di Ruang Perawatan B RSU Kaliwates sesuai dengan
pedoman SAK.
h. Tindakan keperawatan dilakukan berdasarkan SPO
i. Perawat Ruang perawatan B sudah menerapkan five Moment ke pasien, dan
rumah sakit sudah melakukan sosialisasi hand hygiene kepada pasien dan
keluarga pasien
j. Ruangan sudah menempel gambar 6 langkah cuci tangan yang benar yang
dinding kamar pasien dan menyediakan hand scrub di masing-masing ruangan
pasien.
2. Weakness
a. Belum terdapat visi, misi, tujuan dan falsafah keperawatan dalam ruangan
b. Supervisi Bidang Pelayanan Keperawatan di RSU Kaliwates belum dilakukan
oleh kepala ruangan dan ketua tim akan tetapi hanya melakukan manager on
duty.
c. Diskusi refleksi kasus belum dilakukan oleh tenaga keperawatan di Ruang
Perawatan B, biasanya hanya melakukan rapat bulanan yang membahas
masalah-masalah yang membutuhkan solusi bersama serta menyusun rencana
yang harus dilakukan di bulan berikutnya.
d. Ruang Perawatan B RSU Kaliwates belum ada format khusus Discharge
Planning/Perencanaan Pulang, hanya ada format resume keperawatan yang
juga ada item yang menyebutkan adanya rencana pasien dirumah namun tidak
semua resume keperawatan pasien diisi lengkap
e. Pendokumentasian perencanaan pasien pulang belum optimal karena tidak
semua pasien pulang dokumentasi perencanaan pasien pulang terisi lengkap.
f. Catatan perkembangan diisi sesuai format subjektif, objektif, analisis,
planning, implementasi, evaluasi (SOAPIE) pada shift pagi, dan shift sore dan
malam menggunakan format Implementasi dan Evaluasi namun dalam
penulisan implementasi keperawatan yang ditulis oleh perawat dari sample 10
rekam medik pasien hanya berisi melakukan operan jaga, mengkaji keluhan
pasien, mengobservasi TTV, dan melakukan advise dokter. Implementasi
keperawatan tersebut tidak mencerminkan keseluruhan tindakan perawat yang
dilakukan pada pasien, dan tidak disertai oleh waktu pelaksanaan. Hasil
observasi yang dilakukan pada rekam medik menggambarkan bahwa
kelengkapan dokumentasi keperawatan masih kurang.
g. Ruang Perawatan B RSU Kaliwates sudah memiliki buku SAK, namun revisi
tahun lama, belum ada revisi terbaru.
h. Masih ada sebagian pasien yang tidak menggunakan gelang identitas
i. masih belum menerapkan pendokumentasian secara SBAR
j. Ruang keperawatan B tidak menerapkan pemberian tanda dan tempat khusus
untuk obat-obat yang perlu diwaspadai (high alert)
k. Ruang perawatan B hanya memiliki lembar verifikasi praoperatif, untuk
penandaan lokasi operasi masih belum dilakukan.
l. Ruang Perawatan B belum melakukan sosialisai hand hygiene pada pasien dan
keluarga pasien secara rutin
m. peraturan jam kunjung keluarga pasien belum diterapkan di RSU Kaliwates
sehingga jumlah orang yang masuk ke Ruang Perawatan B sering penuh dan
bising.
n. Ruangan perawatan B belum mempunyai assesment resiko jatuh
3. Opportunity
a. Ruang Perawatan B RSU Kaliwates sudah memiliki kotak saran/kritik di
setiap kamar untuk menampung keluhan atau saran dari pasien/keluarga
b. Kepuasan pasien diukur menggunakan kuesioner kepuasan pasien dari rumah
sakit dan diberikan kepada pasien yang memiliki keluhan dan resiko untuk
memberikan kritik.
4. Threat
a. Program pengendalian indikator mutu di Ruang Perawatan B RSU Kaliwates
tidak pernah dilakukan secara formal dikarenakan petugas perawat yang
sangat terbatas sehingga membutuhkan tenaga yang lebih untuk melaksanakan
program pengendalian indikator mutu
b. Sebanyak 40% diagnosis medis yang terjadi di ruang perawatan B adalah
penyakit menular seperti hepatitis, tuberkulosis, typoid fever dan DHF

Money (M4)
1. Strength
a. RSU Kaliwates Jember telah mengalokaasikan dana bagi pegawai yang
belum mengikuti pelatihan wajib seperti pelatihan PPGD dan BCLS maka
rumah sakit akan menjadwalkan pegawai tersebut mengikuti pelatihan
dengan biaya penuh dari rumah sakit.
b. Gaji pokok perawat di rumah sakit umum Kaliwates Jember disesuaikan
dengan lama masa kerja dan status kepegawaiannya, pegawai tetap terdapat
berbagai tunjangan yang masuk dalam pembayaran gaji pokok
2. Weakness
a. Sistem keuangan RSU Kaliwates Jember dalam hal memenuhi kebutuhan
alat dan peralatan kesehatan meminta modal kerja dari kantor pusat PT.
Rolas Nusantara Medika. Modal kerja akan ditransfer melalui rekening
bank, kemudian dialokasikan untuk membeli kebutuhan alat atau peralatan
kesehatan.
3. Opportunity
a. Setiap pegawai rumah sakit baik pegawai tetap maupun pegawai kontrak
mendapat asuransi kesehatan melalui BPJS kesehatan dan ketenagakerjaan.
Pegawai rumah sakit untuk pegawai tetap juga mendapat tunjangan tambahan
berupa asuransi prudential.
b. Gaji lembur (sejenis gaji yang diberikan kepada pegawai yang bekerja
melebihi dari jam kerja. Gaji ini diberikan kepada semua pegawai baik
pegawai tetap ataupun pegawai kontrak).
c. Pegawai yang telah mengikuti pelatihan, namun ingin mengikuti pelatihan
ulang maka setengah dari biaya pelatihan akan ditanggung oleh rumah sakit.
4. Threat
a. Keuangan ruangan: di Ruang Perawatan B seluruh keuangan berpusat dari
Manajemen Administrasi dan Keuangan atau sepenuhnya berasal dari PT.
Rolas Nusantara Medika

Market (M5)
1. Strength
a. Berdasarkan indikator bukti fisik menunjukkan bahwa pasien yang merasa
sangat puas 16,25%, pasien yang merasa puas sebanyak 72,5%
b. Berdasarkan indikator Reliability (handal) menunjukkan bahwa pasien yang
merasa sangat puas 2,5%, pasien yang merasa puas sebanyak 75%
c. Berdasarkan indikator Assurance (Jaminan) menunjukkan bahwa pasien
yang merasa sangat puas 6,7%, pasien yang merasa puas sebanyak 76,7%
d. Penunjuk ruang untuk Ruang Perawatan B sudah terdapat arah penunjuk
menuju ruang perawatan B (Argopuro, Kelud, Ijen, Raung dan Isolasi).
2. Weakness
a. Berdasarkan indikator Responsiveness (Tanggap) menunjukkan pasien yang
merasa kurang puas sebanyak 57,5%
3. Opportunity
a. BOR rata-rata dalam rentang normal sehingga beban kerja perawat tidak
terlalu berat
b. AVLOS dibawah rata-rata, hal ini mengindikasikan bahwa proses perawatan
pasien berjalan efisien sehingga lama pasien tinggal di rumah sakit dapat
diminimalisir
c. TOI relatif berada pada rentang normal

4. Threat
a. Pada ruangan Argopuro nilai BTO selalu diatas nilai normal, hal ini
mengindikasikan bahwa pemakaian tempat tidur diruangan tersebut sangat
tinggi dan dapat membuat fasilitas tersebut lebih cepat tidak layak pakai dan
menambah beban kerja perawat
ANALISIS SWOT

ANALISIS SWOT UNSUR MANAJEMEN

1. Man (M1)
Tabel 1. Analisis SWOT Unsur Man

UNSUR MAN BOBOT RATING BOBOT X RATING


Internal factor (IFAS)
1. Strenght S–W
a. 13 perawat di Ruang 3,500-
Perawatan B telah 2,000= 1,500
mengikuti salah satu
pelatihan serta beberapa
pelatihan antaranya: 0,750 4 3,000
BCLS, PPGD, ACLS,
Instrumentasi Bedah,
pelatihan ECG dan
CWCCA
b. Sebanyak 46,15%
perawat di ruang
0,250 2 0,500
perawatan B merupakan
pegawai kontrak
Total strenght 1 6 3,500
2. Weakness
a. Hanya terdapat 4
perawat profesi
sedangkan sisanya
1,000 2 2,000
berjumlah 9 orang
merupakan perawat
vokasional
Total Weakness 1 2 2,000
Jumlah Total IFAS 1,500
Eksternal factor (EFAS)
3. Opportunity O–T
a. BOR 78,57% 0,500 4 2,000 4,000-
b. Jumlah pasien dengan 3,000= 1,000
total care sedikit
0,500 4 2,000
sehingga beban kerja
perawat lebih ringan
Total Opportunity 1 8 4,000
3. Threat
a. Lama shift malam 10
jam sehingga dapat
0,500 3 1,500
membuat waktu kerja
perawat lebih lama
b. Perbedaan kompetensi
yang dimiliki oleh
perawat di ruang
perawatan B 0,500 3 1,500
mempengaruhi kualitas
asuhan keperawatan
pada klien
Total Threat 1 6 3,000
Jumlah Total EFAS 1,000
2. Material (M2)
Tabel 2. Analisis SWOT Unsur Material

UNSUR MATERIAL BOBOT RATING BOBOT X RATING


Internal factor (IFAS)
1. Strength S–W
a. Lokasi Ruang 3,500-
Perawatan B (RPB) 2,500= 1,000
strategis berada di
tengah rumah sakit yang 0,250 4 1,000
berdekatan dengan
ruang BPJS, Radiologi,
CT scan dan UGD
b. Lokasi Ruang
Perawatan B cukup luas
dengan ruang-ruang 0,250 3 0,750
perawatan mengelilingi
nurse station
c. Ruang perawat B berada 0,250 4 1,000
tepat ditengah ruang-
ruang perawatan,
sehingga akses perawat
dalam pemberian
perawatan dapat dengan
mudah dilakukan, begitu
pula pasien dan keluarga
pasien yang memerlukan
informasi maupun
kebutuhan lainnya dapat
dilayani dengan mudah
d. Ruang Perawatan B juga
memiliki 1 buah kamar
isolasi yang berisi 2
tempat tidur yang
merupakan kamar
0,250 3 0,750
khusus kasus pasien
infeksi ataupun dengan
penurunan daya tahan
tubuh misalnya
Hepatitis dan HIV/AIDS
Total Strenght 1 14 3,500
2. Weakness
a. Loker obat seharusnya
diisi obat oral dan
injeksi, agar hal tersebut
tidak dapat
0,500 2 1,000
menyebabkan risiko
salah obat walaupun di
keranjang obat sudah
diberi label nama pasien
b. Ruang Perawatan B
tidak memiliki ruang 0,250 3 0,750
tindakan
c. Ruang perawatan B
tidak memiliki ruang
spoelhoek, apabila ada
alat yang terkena darah
pada saat melakukan
tindakan, maka alat
0,250 3 0,750
tersebut biasanya dicuci
di Ruang Layanan
Gawat Darurat ataupun
di Ruang Spoelhoek di
Ruang Kebidanan dan
Kandungan (RKK)
Total Weakness 1 8 2,500
Jumlah Total IFAS 1,000
Eksternal factor (EFAS)
3. Opportunity O–T
a. Peralatan diruang 0,500 4 2,000 3,500-
perawatan B cukup 2,000= 1,500
lengkap
b. Alur peminjaman alat
cukup mudah sehingga
dapat menunjang proses 0,500 3 1,500
pemberian asuhan
keperawatan
Total Opportunity 1 7 3,500
4. Threat
a. Alur pengadaan barang
harus melewati tahapan 0,250 2 0,500
yang cukup panjang
b. Fasilitas untuk petugas
kesehatan di ruang
perawatan B kurang
memadai (tidak ada
ruang pertemuan
0,500 3 1,500
perawat, sidang, kamar
periksa, ruang PKRS,
ruang kepela ruangan,
ruang supervisor, ruang
staf dokter)
c. Alur perbaikan alat
cukup panjang sehingga
dapat menghambat 0,250 2 0,500
proses penggunaan alat
saat dibutuhkan
Total Threat 1 7 2,000
Jumlah Total EFAS 1,500

3. Methode (M3)
Tabel 3. Analisis SWOT Unsur Methode

UNSUR METHODE BOBOT RATING BOBOT X RATING


Internal factor (IFAS)
1. Strenght S–W
a. Terdapat visi dan misi 3,300-
0,100 2 0,200
rumah sakit 2,570=
b. Timbang terima sudah 0,730
0,100 2 0,200
terlaksana antar shift
c. Obat diberikan pada 0,100 4 0,400
pasien dengan
memperhatikan 6 benar
pemberian obat yaitu
benar pasien, benar obat,
benar dosis, benar
cara/rute, benar waktu,
dan benar dokumentasi
d. Ruangan menerapkan
sistem pengadaan obat,
cairan infus pada shift 0,100 3 0,300
pagi, dan malam,
sehingga dapat terkontrol
e. Urutan form rekam medis
0,100 4 0,400
terisi lengkap
f. Sebagian besar pasien
adalah merasa puas
0,100 3 0,300
terhadap pelayanan yang
diberikan oleh pihak RS
g. Pelaksanaan SAK di
Ruang Perawatan B RSU
0,100 4 0,400
Kaliwates sesuai dengan
pedoman SAK
h. Tindakan keperawatan
dilakukan berdasarkan 0,100 4 0,400
SPO
i. Perawat Ruang perawatan
B sudah menerapkan five
Moment ke pasien, dan
rumah sakit sudah
0,100 3 0,300
melakukan sosialisasi
hand hygiene kepada
pasien dan keluarga
pasien
j. Ruangan sudah
menempel gambar 6
langkah cuci tangan yang
benar yang dinding kamar 0,100 4 0,400
pasien dan menyediakan
hand scrub di masing-
masing ruangan pasien
Total Strenght 1 33 3,300
2. Weakness
a. Belum terdapat visi, misi, 0,070 2 0,140
tujuan dan falsafah
keperawatan dalam
ruangan
b. Supervisi Bidang
Pelayanan Keperawatan
di RSU Kaliwates belum
dilakukan oleh kepala
0,060 2 0,120
ruangan dan ketua tim
akan tetapi hanya
melakukan manager on
duty
c. Diskusi refleksi kasus
belum dilakukan oleh
tenaga keperawatan di
Ruang Perawatan B,
biasanya hanya
melakukan rapat bulanan
yang membahas masalah- 0,100 3 0,300
masalah yang
membutuhkan solusi
bersama serta menyusun
rencana yang harus
dilakukan di bulan
berikutnya
d. Ruang Perawatan B RSU
Kaliwates belum ada
format khusus Discharge
Planning/Perencanaan
Pulang, hanya ada format
resume keperawatan yang
0,070 3 0,210
juga ada item yang
menyebutkan adanya
rencana pasien dirumah
namun tidak semua
resume keperawatan
pasien diisi lengkap
e. Pendokumentasian 0,070 2 0,140
perencanaan pasien
pulang belum optimal
karena tidak semua
pasien pulang
dokumentasi perencanaan
pasien pulang terisi
lengkap
f. Catatan perkembangan
diisi sesuai format
subjektif, objektif,
analisis, planning,
implementasi, evaluasi
(SOAPIE) pada shift
pagi, dan shift sore dan
malam menggunakan
format Implementasi dan
Evaluasi namun dalam
penulisan implementasi
keperawatan yang ditulis
oleh perawat dari sample
10 rekam medik pasien
hanya berisi melakukan
operan jaga, mengkaji
keluhan pasien, 0,100 3 0,300
mengobservasi TTV, dan
melakukan advise dokter.
Implementasi
keperawatan tersebut
tidak mencerminkan
keseluruhan tindakan
perawat yang dilakukan
pada pasien, dan tidak
disertai oleh waktu
pelaksanaan. Hasil
observasi yang dilakukan
pada rekam medik
menggambarkan bahwa
kelengkapan dokumentasi
keperawatan masih
kurang
g. Ruang Perawatan B RSU
Kaliwates sudah memiliki
buku SAK, namun revisi 0,060 2 0,120
tahun lama, belum ada
revisi terbaru
h. Masih ada sebagian 0,070 3 0,210
pasien yang tidak
menggunakan gelang
identitas
i. Masih belum menerapkan
pendokumentasian secara 0,070 2 0,140
SBAR
j. Ruang perawatan B
hanya memiliki lembar
verifikasi praoperatif,
0,070 3 0,210
untuk penandaan lokasi
operasi masih belum
dilakukan
k. Ruang Perawatan B
belum melakukan
sosialisai hand hygiene 0,060 3 0,180
pada pasien dan keluarga
pasien secara rutin
l. Peraturan jam kunjung
keluarga pasien belum
diterapkan di RSU
Kaliwates sehingga 0,100 2 0,200
jumlah orang yang masuk
ke Ruang Perawatan B
sering penuh dan bising
m. Ruangan perawatan B
belum mempunyai 0,100 3 0,300
assesment resiko jatuh
Total Weakness 1 33 2,570
Jumlah Total IFAS 0,730
Eksternal factor (EFAS)
3. Opportunity O–T
a. Ruang Perawatan B RSU 4,000-
Kaliwates sudah memiliki 2,250=
kotak saran/kritik di 1,750
0,500 4 2,000
setiap kamar untuk
menampung keluhan atau
saran dari pasien/keluarga
b. Kepuasan pasien diukur 0,500 4 2,000
menggunakan kuesioner
kepuasan pasien dari
rumah sakit dan diberikan
kepada pasien yang
memiliki keluhan dan
resiko untuk memberikan
kritik
Total Opportunity 1 8 4,000
4. Threat
a. Program pengendalian
indikator mutu di Ruang
Perawatan B RSU
Kaliwates tidak pernah
dilakukan secara formal
dikarenakan petugas
perawat yang sangat 0,750 2 I,500
terbatas sehingga
membutuhkan tenaga
yang lebih untuk
melaksanakan program
pengendalian indikator
mutu
b. Sebanyak 40% diagnosis
medis yang terjadi di
ruang perawatan B adalah
0,250 3 0,750
penyakit menular seperti
hepatitis, tuberkulosis,
typoid fever dan DHF
Total Threat 1 6 2,250
Jumlah total EFAS 1,750

4. Money (M4)
TABEL 4. Analisis SWOT Unsur Money

UNSUR MONEY BOBOT RATING BOBOT X RATING


Internal factor (IFAS)
1. Strenght S–W
a. RSU Kaliwates Jember 0,500 4 2,000 4,000-
telah mengalokaasikan 2,000= 2,000
dana bagi pegawai yang
belum mengikuti
pelatihan wajib seperti
pelatihan PPGD dan
BCLS maka rumah sakit
akan menjadwalkan
pegawai tersebut
mengikuti pelatihan
dengan biaya penuh dari
rumah sakit
b. Gaji pokok perawat di
rumah sakit umum
Kaliwates Jember
disesuaikan dengan lama
masa kerja dan status
0,500 4 2,000
kepegawaiannya,
pegawai tetap terdapat
berbagai tunjangan yang
masuk dalam
pembayaran gaji pokok
Total Strenght 1 8 4,000
2. Weakness
a. Sistem keuangan RSU
Kaliwates Jember dalam
hal memenuhi
kebutuhan alat dan
peralatan kesehatan
meminta modal kerja
dari kantor pusat PT.
Rolas Nusantara 1,000 2 2,000
Medika. Modal kerja
akan ditransfer melalui
rekening bank,
kemudian dialokasikan
untuk membeli
kebutuhan alat atau
peralatan kesehatan
Total Weakness 1 2 2,000
Jumlah Total IFAS 2,000
Eksternal factor (EFAS)
3. Opportunity O–T
a. Setiap pegawai rumah 0,500 3 1,500 2,000-
sakit baik pegawai tetap 1,000= 1,000
maupun pegawai
kontrak mendapat
asuransi kesehatan
melalui BPJS kesehatan
dan ketenagakerjaan.
Pegawai rumah sakit
untuk pegawai tetap juga
mendapat tunjangan
tambahan berupa
asuransi prudential
b. Gaji lembur (sejenis gaji
yang diberikan kepada
pegawai yang bekerja
melebihi dari jam kerja.
Gaji ini diberikan 0,250 2 0,500
kepada semua pegawai
baik pegawai tetap
ataupun pegawai
kontrak)
c. Pegawai yang telah
mengikuti pelatihan,
namun ingin mengikuti
pelatihan ulang maka
0,250 2 0,500
setengah dari biaya
pelatihan akan
ditanggung oleh rumah
sakit
Total Opportunity 1 7 2,000
4. Threat
a. Keuangan ruangan: di
Ruang Perawatan B
seluruh keuangan
berpusat dari
Manajemen
1 1 1,000
Administrasi dan
Keuangan atau
sepenuhnya berasal dari
PT. Rolas Nusantara
Medika
Total Threat 1 1 1,000
Jumlah Total EFAS

5. Market (M5)
UNSUR MARKET BOBOT RATING BOBOT X RATING
Internal factor (IFAS)
1. Strenght S–W
a. Berdasarkan indikator 0,250 2 0,500 2,750-
bukti fisik menunjukkan 2,000= 0,750
bahwa pasien yang
merasa sangat puas
16,25%, pasien yang
merasa puas sebanyak
72,5%
b. Berdasarkan indikator
Reliability (handal)
menunjukkan bahwa
pasien yang merasa 0,250 3 0,750
sangat puas 2,5%, pasien
yang merasa puas
sebanyak 75%
c. Berdasarkan indikator
Assurance (Jaminan)
menunjukkan bahwa
pasien yang merasa 0,250 3 0,750
sangat puas 6,7%, pasien
yang merasa puas
sebanyak 76,7%
d. Penunjuk ruang untuk
Ruang Perawatan B
sudah terdapat arah
penunjuk menuju ruang 0,250 3 0,750
perawatan B (Argopuro,
Kelud, Ijen, Raung dan
Isolasi)
Total Strenght 1 10 2,750
2. Weakness
a. Berdasarkan indikator
Responsiveness
(Tanggap) menunjukkan
1 2 2,000
pasien yang merasa
kurang puas sebanyak
57,5%
Total Weakness 1 2 2,000
Jumlah total IFAS 0,750
Eksternal factor (EFAS)
3. Opportunity O–T
a. BOR rata-rata dalam 3,000-
rentang normal sehingga 1,000= 2,000
0,250 3 0,750
beban kerja perawat
tidak terlalu berat
b. AVLOS dibawah rata- 0,500 3 1,500
rata, hal ini
mengindikasikan bahwa
proses perawatan pasien
berjalan efisien sehingga
lama pasien tinggal di
rumah sakit dapat
diminimalisir
c. TOI relatif berada pada
0,250 3 0,750
rentang normal
Total Opportunity 1 9 3,000
4. Threat
a. Pada ruangan Argopuro
nilai BTO selalu diatas
nilai normal, hal ini
mengindikasikan bahwa
pemakaian tempat tidur
diruangan tersebut
1,000 1 1,000
sangat tinggi dan dapat
membuat fasilitas
tersebut lebih cepat tidak
layak pakai dan
menambah beban kerja
perawat
Total Threat 1 1 1,000
Jumlah Total EFAS 2,000
Dari hasil identifikasi faktor faktor tersebut maka dapat digambar dalam diagram
dibawah ini:
Opportunity

III. Turn Around M5 M3 I. Agresif

M2

M 1M4

Weakness strenght

IV. Defensif II. Deferikasi

Threat

Man (M1), Material (M2), Methode (M3), Money (M4), Market (M5) berada pada
posisi kuadran I agresif. Hal ini dapat diinterpretasikan Ruang perawtan B RSU
Kalisat berada pada keadaan yang sangat menguntungkan dimana Ruang perawtan B
ini memiliki peluang dan kekuatan yang cukup banyak untuk dimanfaatkan dalam
meningkatkan pelayanan RSU Kalisat
Plan Of Action (POA)

1. Daftar Masalah

No Pernyataan Masalah

Man /Ketenagaan/M1

1. Hanya terdapat 4 perawat profesi sedangkan sisanya berjumlah 9 orang


merupakan perawat vokasional

2. Lama shift malam 10 jam sehingga dapat membuat waktu kerja perawat lebih
lama

3. Perbedaan kompetensi yang dimiliki oleh perawat di ruang perawatan B


mempengaruhi kualitas asuhan keperawatan pada klien

Machine/Material/M2
4. Loker obat seharusnya diisi obat oral dan injeksi, agar hal tersebut tidak dapat
menyebabkan risiko salah obat walaupun di keranjang obat sudah diberi label
nama pasien.

5. Ruang Perawatan B tidak memiliki ruang tindakan.

6. Ruang perawatan B tidak memiliki ruang spoelhoek, apabila ada alat yang
terkena darah pada saat melakukan tindakan, maka alat tersebut biasanya
dicuci di Ruang Layanan Gawat Darurat ataupun di Ruang Spoelhoek di
Ruang Kebidanan dan Kandungan (RKK)

7. Alur pengadaan barang harus melewati tahapan yang cukup panjang

8. Fasilitas untuk petugas kesehatan di ruang perawatan B kurang memadai


(tidak ada ruang pertemuan perawat, sidang, kamar periksa, ruang PKRS,
ruang kepela ruangan, ruang supervisor, ruang staf dokter)

9. Alur perbaikan alat cukup panjang sehingga dapat menghambat proses


penggunaan alat saat dibutuhkan

Method/Metode/M3

10. Belum terdapat visi, misi, tujuan dan falsafah keperawatan dalam ruangan

11. Supervisi Bidang Pelayanan Keperawatan di RSU Kaliwates belum dilakukan


oleh kepala ruangan dan ketua tim akan tetapi hanya melakukan manager on
duty.

12. Diskusi refleksi kasus belum dilakukan oleh tenaga keperawatan di Ruang
Perawatan B, biasanya hanya melakukan rapat bulanan yang membahas
masalah-masalah yang membutuhkan solusi bersama serta menyusun rencana
yang harus dilakukan di bulan berikutnya.

13. Ruang Perawatan B RSU Kaliwates belum ada format khusus Discharge
Planning/Perencanaan Pulang, hanya ada format resume keperawatan yang
juga ada item yang menyebutkan adanya rencana pasien dirumah namun tidak
semua resume keperawatan pasien diisi lengkap

14. Pendokumentasian perencanaan pasien pulang belum optimal karena tidak


semua pasien pulang dokumentasi perencanaan pasien pulang terisi lengkap.

15. Catatan implementasi keperawatan tidak mencerminkan keseluruhan tindakan


perawat yang dilakukan pada pasien, dan tidak disertai oleh waktu
pelaksanaan. Hasil observasi yang dilakukan pada rekam medik
menggambarkan bahwa kelengkapan dokumentasi keperawatan masih kurang.

16. Ruang Perawatan B RSU Kaliwates sudah memiliki buku SAK, namun revisi
tahun lama, belum ada revisi terbaru.

17. Masih ada sebagian pasien yang tidak menggunakan gelang identitas

18. Masih belum menerapkan pendokumentasian secara SBAR

19. Ruang perawatan B hanya memiliki lembar verifikasi praoperatif, untuk


penandaan lokasi operasi masih belum dilakukan.
20. Ruang Perawatan B belum melakukan sosialisai hand hygiene pada pasien dan
keluarga pasien secara rutin

21. Peraturan jam kunjung keluarga pasien belum diterapkan di RSU Kaliwates
sehingga jumlah orang yang masuk ke Ruang Perawatan B sering penuh dan
bising.

22. Ruangan perawatan B belum mempunyai assesment resiko jatuh

23. Program pengendalian indikator mutu di Ruang Perawatan B RSU Kaliwates


tidak pernah dilakukan secara formal dikarenakan petugas perawat yang
sangat terbatas sehingga membutuhkan tenaga yang lebih untuk melaksanakan
program pengendalian indikator mutu

24. Sebanyak 40% diagnosis medis yang terjadi di ruang perawatan B adalah
penyakit menular seperti hepatitis, tuberkulosis, typoid fever dan DHF

Money/Keuangan/M4

25. Sistem keuangan RSU Kaliwates Jember dalam hal memenuhi kebutuhan alat
dan peralatan kesehatan meminta modal kerja dari kantor pusat PT. Rolas
Nusantara Medika. Modal kerja akan ditransfer melalui rekening bank,
kemudian dialokasikan untuk membeli kebutuhan alat atau peralatan
kesehatan.

26. Keuangan ruangan: di Ruang Perawatan B seluruh keuangan berpusat dari


Manajemen Administrasi dan Keuangan atau sepenuhnya berasal dari PT.
Rolas Nusantara Medika

Market/Pemasaran/M5

27. Berdasarkan indikator Responsiveness (Tanggap) menunjukkan pasien yang


merasa kurang puas sebanyak 57,5%

28. Pada ruangan Argopuro nilai BTO selalu diatas nilai normal, hal ini
mengindikasikan bahwa pemakaian tempat tidur diruangan tersebut sangat
tinggi dan dapat membuat fasilitas tersebut lebih cepat tidak layak pakai dan
menambah beban kerja perawat

2. Penampisan Prioritas Masalah

SKOR Jumlah Prioritas


No Masalah
M S V C A

1 Hanya terdapat 4 perawat profesi


sedangkan sisanya berjumlah 9 orang 2 2 1 1 1 4 26
merupakan perawat vokasional

2 Lama shift malam 10 jam sehingga


dapat membuat waktu kerja perawat 3 2 1 1 1 6 25
lebih lama
3 Perbedaan kompetensi yang dimiliki
oleh perawat di ruang perawatan B
3 3 3 1 1 27 19
mempengaruhi kualitas asuhan
keperawatan pada klien

4 Loker obat seharusnya diisi obat oral


dan injeksi, agar hal tersebut tidak dapat
menyebabkan risiko salah obat 3 3 2 2 1 36 17
walaupun di keranjang obat sudah
diberi label nama pasien.

5 Ruang Perawatan B tidak memiliki


2 1 1 1 1 2 28
ruang tindakan.

6 Ruang perawatan B tidak memiliki


ruang spoelhoek, apabila ada alat yang
terkena darah pada saat melakukan
tindakan, maka alat tersebut biasanya 4 3 1 1 1 12 23
dicuci di Ruang Layanan Gawat Darurat
ataupun di Ruang Spoelhoek di Ruang
Kebidanan dan Kandungan (RKK)

7 Alur pengadaan barang harus melewati


3 2 1 3 1 18 22
tahapan yang cukup panjang

8 Fasilitas untuk petugas kesehatan di


ruang perawatan B kurang memadai
(tidak ada ruang pertemuan perawat,
3 3 3 2 1 54 15
sidang, kamar periksa, ruang PKRS,
ruang kepela ruangan, ruang supervisor,
ruang staf dokter)

9 Alur perbaikan alat cukup panjang


sehingga dapat menghambat proses 3 2 2 2 1 24 20
penggunaan alat saat dibutuhkan

10 Belum terdapat visi, misi, tujuan dan


2 2 2 4 1 32 18
falsafah keperawatan dalam ruangan

11 Supervisi Bidang Pelayanan 3 3 2 4 1 72 13


Keperawatan di RSU Kaliwates belum
dilakukan oleh kepala ruangan dan ketua
tim akan tetapi hanya melakukan
manager on duty.

12 Diskusi refleksi kasus belum dilakukan


oleh tenaga keperawatan di Ruang
Perawatan B, biasanya hanya melakukan
rapat bulanan yang membahas masalah- 3 3 3 4 1 108 11
masalah yang membutuhkan solusi
bersama serta menyusun rencana yang
harus dilakukan di bulan berikutnya.

13 Ruang Perawatan B RSU Kaliwates


belum ada format khusus Discharge
Planning/Perencanaan Pulang, hanya
ada format resume keperawatan yang
2 2 3 4 1 48 16
juga ada item yang menyebutkan adanya
rencana pasien dirumah namun tidak
semua resume keperawatan pasien diisi
lengkap

14 Pendokumentasian perencanaan pasien


pulang belum optimal karena tidak
semua pasien pulang dokumentasi 3 2 4 4 1 96 12
perencanaan pasien pulang terisi
lengkap.

15 Catatan implementasi keperawatan tidak


mencerminkan keseluruhan tindakan
perawat yang dilakukan pada pasien,
dan tidak disertai oleh waktu
3 4 4 4 2 384 3
pelaksanaan. Hasil observasi yang
dilakukan pada rekam medik
menggambarkan bahwa kelengkapan
dokumentasi keperawatan masih kurang.

16 Ruang Perawatan B RSU Kaliwates 3 2 3 4 2 144 8


sudah memiliki buku SAK, namun
revisi tahun lama, belum ada revisi
terbaru.

17 Masih ada sebagian pasien yang tidak


4 4 4 4 2 512 2
menggunakan gelang identitas

18 Masih belum menerapkan


4 4 3 3 2 288 5
pendokumentasian secara SBAR

19 Ruang perawatan B hanya memiliki


lembar verifikasi praoperatif, untuk 3 3 4 3 3 324 4
penandaan lokasi operasi masih belum
dilakukan.
20 Ruang Perawatan B belum melakukan
sosialisai hand hygiene pada pasien dan 4 4 4 2 1 128 9
keluarga pasien secara rutin

21 Peraturan jam kunjung keluarga pasien


belum diterapkan di RSU Kaliwates
sehingga jumlah orang yang masuk ke 4 3 4 2 1 96 12
Ruang Perawatan B sering penuh dan
bising.

22 Ruangan perawatan B belum


4 3 3 3 2 216 6
mempunyai assesment resiko jatuh

23 Program pengendalian indikator mutu di


Ruang Perawatan B RSU Kaliwates
tidak pernah dilakukan secara formal
dikarenakan petugas perawat yang 2 2 2 3 1 24 21
sangat terbatas sehingga membutuhkan
tenaga yang lebih untuk melaksanakan
program pengendalian indikator mutu

24 Sebanyak 40% diagnosis medis yang


terjadi di ruang perawatan B adalah
4 3 3 3 1 108 10
penyakit menular seperti hepatitis,
tuberkulosis, typoid fever dan DHF

25 Sistem keuangan RSU Kaliwates 2 2 2 4 2 64 14


Jember dalam hal memenuhi kebutuhan
alat dan peralatan kesehatan meminta
modal kerja dari kantor pusat PT. Rolas
Nusantara Medika. Modal kerja akan
ditransfer melalui rekening bank,
kemudian dialokasikan untuk membeli
kebutuhan alat atau peralatan kesehatan.

26 Keuangan ruangan: di Ruang Perawatan


B seluruh keuangan berpusat dari
Manajemen Administrasi dan Keuangan 2 1 1 4 1 8 24
atau sepenuhnya berasal dari PT. Rolas
Nusantara Medika

27 Berdasarkan indikator Responsiveness


(Tanggap) menunjukkan pasien yang 4 3 4 4 3 576 1
merasa kurang puas sebanyak 57,5%

28 Pada ruangan Argopuro nilai BTO


selalu diatas nilai normal, hal ini
mengindikasikan bahwa pemakaian
tempat tidur diruangan tersebut sangat 4 4 2 3 2 192 7
tinggi dan dapat membuat fasilitas
tersebut lebih cepat tidak layak pakai
dan menambah beban kerja perawat

Keterangan:
Magnitude (M) : Berapa banyak orang yang terkena dampak masalah tersebut
Severity (S) : Besarnya kerugian yang timbul yang ditunjukkan dengan case
fatality dari masing-masing.
Vulnerability (V) : Menunjukkan sejauh mana masalah tersebut
Community and political concern (C) : Menunjukkan sejauh mana masalah tersebut
menjadi concern atau kegusaran orang dan para pemangku kebijakan.
Affordability (A) : Menunjukkan ada tidaknya dana yang tersedia untuk
mengatasi masalah tersebut
Adapun skor penilaian yang digunakan adalah.
1 : Tidak ada
2 : Kurang
3 : Cukup
4 : Banyak

3. Daftar Prioritas Masalah

No Pernyataan Masalah

1 Berdasarkan indikator Responsiveness (Tanggap) menunjukkan pasien yang


merasa kurang puas sebanyak 57,5%

2. Masih ada sebagian pasien yang tidak menggunakan gelang identitas

3. Catatan implementasi keperawatan tidak mencerminkan keseluruhan tindakan


perawat yang dilakukan pada pasien, dan tidak disertai oleh waktu
pelaksanaan. Hasil observasi yang dilakukan pada rekam medik
menggambarkan bahwa kelengkapan dokumentasi keperawatan masih kurang

4. Ruang perawatan B hanya memiliki lembar verifikasi praoperatif, untuk


penandaan lokasi operasi masih belum dilakukan.

5. Masih belum menerapkan pendokumentasian secara SBAR

6 Ruangan perawatan B belum mempunyai assesment resiko jatuh

7. Pada ruangan Argopuro nilai BTO selalu diatas nilai normal, hal ini
mengindikasikan bahwa pemakaian tempat tidur diruangan tersebut sangat
tinggi dan dapat membuat fasilitas tersebut lebih cepat tidak layak pakai dan
menambah beban kerja perawat

8. Ruang Perawatan B RSU Kaliwates sudah memiliki buku SAK, namun revisi
tahun lama, belum ada revisi terbaru.

10. Sebanyak 40% diagnosis medis yang terjadi di ruang perawatan B adalah
penyakit menular seperti hepatitis, tuberkulosis, typoid fever dan DHF

11 Diskusi refleksi kasus belum dilakukan oleh tenaga keperawatan di Ruang


Perawatan B, biasanya hanya melakukan rapat bulanan yang membahas
masalah-masalah yang membutuhkan solusi bersama serta menyusun rencana
yang harus dilakukan di bulan berikutnya.

12 Peraturan jam kunjung keluarga pasien belum diterapkan di RSU Kaliwates


sehingga jumlah orang yang masuk ke Ruang Perawatan B sering penuh dan
bising

13 Pendokumentasian perencanaan pasien pulang belum optimal karena tidak


semua pasien pulang dokumentasi perencanaan pasien pulang terisi lengkap.

14 Supervisi Bidang Pelayanan Keperawatan di RSU Kaliwates belum dilakukan


oleh kepala ruangan dan ketua tim akan tetapi hanya melakukan manager on
duty.

15 Sistem keuangan RSU Kaliwates Jember dalam hal memenuhi kebutuhan alat
dan peralatan kesehatan meminta modal kerja dari kantor pusat PT. Rolas
Nusantara Medika. Modal kerja akan ditransfer melalui rekening bank,
kemudian dialokasikan untuk membeli kebutuhan alat atau peralatan
kesehatan

16 Fasilitas untuk petugas kesehatan di ruang perawatan B kurang memadai


(tidak ada ruang pertemuan perawat, sidang, kamar periksa, ruang PKRS,
ruang kepela ruangan, ruang supervisor, ruang staf dokter)

17 Ruang Perawatan B RSU Kaliwates belum ada format khusus Discharge


Planning/Perencanaan Pulang, hanya ada format resume keperawatan yang
juga ada item yang menyebutkan adanya rencana pasien dirumah namun tidak
semua resume keperawatan pasien diisi lengkap

18 Loker obat seharusnya diisi obat oral dan injeksi, agar hal tersebut tidak dapat
menyebabkan risiko salah obat walaupun di keranjang obat sudah diberi label
nama pasien.

19 Belum terdapat visi, misi, tujuan dan falsafah keperawatan dalam ruangan
20 Perbedaan kompetensi yang dimiliki oleh perawat di ruang perawatan B
mempengaruhi kualitas asuhan keperawatan pada klien

21 Alur perbaikan alat cukup panjang sehingga dapat menghambat proses


penggunaan alat saat dibutuhkan

22 Program pengendalian indikator mutu di Ruang Perawatan B RSU Kaliwates


tidak pernah dilakukan secara formal dikarenakan petugas perawat yang
sangat terbatas sehingga membutuhkan tenaga yang lebih untuk melaksanakan
program pengendalian indikator mutu

23 Alur pengadaan barang harus melewati tahapan yang cukup panjang

24 Ruang perawatan B tidak memiliki ruang spoelhoek, apabila ada alat yang
terkena darah pada saat melakukan tindakan, maka alat tersebut biasanya
dicuci di Ruang Layanan Gawat Darurat ataupun di Ruang Spoelhoek di
Ruang Kebidanan dan Kandungan (RKK)

25 Keuangan ruangan: di Ruang Perawatan B seluruh keuangan berpusat dari


Manajemen Administrasi dan Keuangan atau sepenuhnya berasal dari PT.
Rolas Nusantara Medika

26 Lama shift malam 10 jam sehingga dapat membuat waktu kerja perawat lebih
lama

27 Hanya terdapat 4 perawat profesi sedangkan sisanya berjumlah 9 orang


merupakan perawat vokasional

28 Ruang Perawatan B tidak memiliki ruang tindakan.


No Masalah Rencana Kegiatan Kriteria Hasil Penanggung Waktu
Jawab

1 Berdasarkan indikator a. Diskusikan dan review responsiveness a. Kepuasan pelayanan Richo, 4-18/ 2/
Responsiveness (daya tanggap) terhadap pasien dalam kesehatan khususnya pada Restina 2019
B. Plan Of
(Tanggap) memberi pelayanan. indikator responsiveness Action
menunjukkan pasien b. Diskusikan dan review penyebab (daya tanggap) semakin (POA)
yang merasa kurang pasien merasa kurang puas dengan meningkat.
puas sebanyak 57,5% indikator responsiveness (daya b. Adanya kesepakatan untuk
tanggap). melaksanakan pelayanan
c. Diskusikan solusi untuk mengatasi sesuai dengan hasil diskusi
penyebab pasien merasa kurang puas. untuk meningkatkan
d. Laksanakan hasil dari diskusi kepuasan pelayanan.
mengenai solusi masalah kepada c. Mampu mengaplikasikan
pasien. solusi untuk meningkatkan
e. Evaluasi kembali pelaksanaan kepuasan pelayanan .
pelayanan kepada pasien khususnya d. Adanya feedback dan hasil
pada indikator responsiveness (daya dari pelaksanaan pelayanan
tanggap). yang baru untuk kepuasan
pasien.
2 Masih ada sebagian a. Identifikasi tindakan patient safety a. Evaluasi pelaksanaan Regita 4-18/ 2/
pasien yang tidak mengenai penggunaan gelang tindakan pemberian 2019
menggunakan gelang identitas yang belum optimal gelang pasien
identitas b. Kaji beberapa pasien yang belum b. Adanya feedback dari
mendapatkan gelang identitas pasien hasil diskusi dan
c. Diskusikan dan review mengenai bagaimana pelaksanaan
pemakaian gelang identitas pasien tindakan pemberian
untuk mengurangi / mencegah gelang pasien
kesalahan tepat pasien c. Terlaksananya tindakan
d. Roleplay pelaksanaan pemakaian pemberian gelang

Anda mungkin juga menyukai