Anda di halaman 1dari 3

SUMMARY ARTIKEL

Nama Anggota Kelompok:

- Elisabeth Erika Chan (178114169) - Ni Kadek Nita Melina Oktavira (178114172)

- Feilycia Kristin Sugisun (178114170) - Chezia Priscilla (178114173)

- Adventis Nona Theresa (178114171)

Penyakit dengan kondisi kronis adalah penyebab masalah kesehatan terbesar di


seluruh dunia..Untuk itu iperlukan dukungan dari berbagai pihak dan salah satunya yang
paling berperan adalah dari farmasis komunitas. Farmasis komunitas berbeda dengan
farmasis RS karena tidak langsung bergabung dengan ahli kesehatan lain tetapi berada di
apotek untuk menjual serta meracik obat-obatan. Karena inilah beberapa negara memberikan
peraturan baru untuk memperluas wewenang dari farmasis komunitas untuk memfasilitasi
pelayanan kesehatan menjadi lebih baik, sistem tersebut diperlukan untuk mensejajarkan
peran, objek, dan insentif dari profesional kesehatan dan memperluas peran untuk
mendukung perkembangan farmasis komunitas.

Analisis dilakukan oleh mosialos dan rekannya. Peneliti melakukan penelusuran


terkait dua objektif komplementer pada farmasi komunitas, yang pertama adalah pemastian
penggunaan, keamanan, keefektifan obat dalam terapi, dan yang kedua adalah pencegahan
serta penanganan penyakit kronis sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup pasien.
Peneliti melakukan penyeleksian negara dengan cara melakukan pencarian di website WHO,
IPF, dan Forum Famasi Eropa, pemilihan negara dilakukan berdasarkan pada keunggulan
publikasi dalam bidang pandangan profesi farmasi komunitas, pengetahuan dalam
pengembangan kebijakan terbaru farmasi komunitas dan peran patient centered, dan
keaktifan penelitian dalam pendidikan dalam mengevaluasi peraturan yang lalu atau yang
sekarang dilaksanakan pada pelayanan farmasis komunitas. Terdapat 6 negara yang terseleksi
dalam penelitian ini, data dalam diambil rentang waktu Juli 2013 sampai April 2014.

Perkembangan apoteker komunitas di 6 negara dalam mencapai suatu peraturan yang


memastikan tentang efektivitas, keamanan, dan efisiensi dari obat mengalami perkembangan
yang signifikan. Apoteker komunitas di Alberta telah menerapkan peresepan yang diperluas
dengan berfokus pada penyesuaian resep yang ada dan resep darurat. Mereka juga dapat
secara bebas dapat memulai dan mengelola terapi obat, akan tetapi tetap harus
mendokumentasikan segala kegiatan yang mereka lakukan. Setiap apoteker harus melakukan
pelayanan yang esensial, seperti pelayanan resep awal dan resep berulang, pelayanan untuk
perawatan diri, dan promosi gaya hidup sehat. Apoteker komunitas dapat memiliki
wewenang untuk melakukan keadaan darurat dan melakuakn pelayanan tambahan. Di US
apoteker memperkenalkan Medication Therapy Management (MTM) yang bertujuan untuk
mencegah efek samping yang terkait dengan teapi obat dan resep sehingga dapat
meningkatkan kepatuhan. Monitoring efektifitas, keamanan, dan efisiensi pengobatan perlu
dilakukan untuk rencana pengobatan selanjutnya.

Penelitian di Nova Scotia menunjukkan peran apoteker komunitas untuk mengelola


diabetes adalah konseling, memberikan feedback ke dokter, monitoring, memberikan
informasi dan edukasi tentang diabetes. Namun hal ini belum dilaksanakan karena adanya
keterbatasan waktu, dana, workforce serta kurangnya pelatihan apoteker. Di Australia,
apoteker membantu pengelolaan berat badan dan penghentian rokok, di US apoteker
komunitas menjalankan perannya dengan pemeriksaan BMI dan tes laboratorium untuk
kolesterol, TD, dan kadar glukosa darah pada pekerja kantoran. Skotlandia menerapkan
Chronic Medication Service yang “memformalkan” peran apoteker kepada penderita
penyakit kronis seperti pelayanan farmasetikal, dan melakukan manajemen obat-obatan. Dan
di Inggris terdapat New Medicine Services (2011) untuk pasien yang pertama kali menerima
obat-obatan untuk penyakit kronis untuk menjamin keamanan dan keefektifan dari
penggunaan obat-obatan.

Enam negara dipilih sebagai perbandingan lintas negara yang berhubungan dengan 3
aspek penting dalam perluasan peran apoteker dalam masyarakat sebagai implementasi
kebijakan yaitu sistem remunerasi khusus, integrasi perawatan primer, dan pendidikan
multidisiplin. Untuk Inggris dan Skotlandia telah berada di garis depan dalam pendefinisian
tingkatan dalam hal efektif, aman, dan penggunaan obat-obatan secara efisien dan
pencegahan dan pengelolaan kondisi kronis. Kanada dan AS telah memelopori farmasi dalam
multidisiplin pendidikan. Australia telah membuat kemajuan pada sejumlah bidang yang
berbeda, khususnya di bidang integrasi apoteker dalam sistem perawatan primer. Di Belanda
sedang aktif terlibat dalam mengembangkan undang-undang untuk memperluas peran
apoteker sebagai indikator untuk mengevaluasi kualitas perawatan di apotek. Model
remunerasi yang memadai diperlukan untuk menyeimbangkan pendapatan dari pengeluaran
dan penjualan obat-obatan dengan yang dari layanan yang diperluas kepada pasien. Pada
tahun 2010, Akademi Ilmu Kesehatan Kanada (CAHS) menggaris bawahi perlunya
membangun sistem remunerasi untuk profesional kesehatan non-medis dalam upaya untuk
mengintegrasikan ke dalam sistem perawatan primer dengan menyelaraskan pendanaan dan
upah penyedia dengan hasil pasien.

Anda mungkin juga menyukai