Kelompok 7 1B Makalah Singkatan Latin
Kelompok 7 1B Makalah Singkatan Latin
Disusun Oleh :
Kelompok VII (7)
BAB I
BAB II
BAB III
DAFTAR PUSTAKA . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 19
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Singkatan Bahasa Latin Lengkap dalam Resep. Penggunaan singkatan bahasa Latin
dalam praktik medis memiliki sejarah yang sangat panjang, bisa dirunut hingga ke tahun 1400-an
saat bahasa Latin menjadi bahasa utama di Eropa Barat. Saat ini, penggunaan singkatan bahasa
Latin terbatas pada petunjuk pengambilan atau penggunaan obat dalam resep.
1. aturan pakai
2. takaran/jumlah/satuan
3. perintah pembuatan
4. keterangan waktu
5. keterangan tempat penggunaan obat
6. istilah bahan obat/bentuk sediaan
7. stilah lainnya
1. Bahasa latin adalah bahasa yang mati, artinya tidak dipakai lagi dalam percakapan sehari-
hari dengan demikian bhs ini tdk berkembang dg pembentukan kosakata baru.
2. Bahasa latin merupakan bahasa international dalam dunia kedokteran dan kefarm
3. Dengan menggunakan bahasa latin tidak akan terjadi dualisme pengertian tentang
bahan/zat yang dimaksud dalam resep.
4. Dalam hal tertyentu karena faktor psikologis ada baiknya penderita tidak perlu
mengetahui bahan obat apa yang diberikan kepadanya
1.2.Rumusan Masalah
a. Bagaimana penulisan singkatan latin pada resep ?
b. Mengapa penulisan resep menggunakan singkatan latin ?
1.3.Tujuan
a. Untuk mengetahui cara penulisan singkatan latin dan angka romawi.
b. Untuk mengetahui alasan penggunaan singkatan lantin dan angka romawi pada resep
BAB II
2.1. Pembahasan
2.1.1. SINGKATAN LATIN
Berikut adalah singkatan bahasa latin dari A – V yang digunakan dalam resep, silahkan klik
kolom abjadnya :
[A]
[C]
[G]
SINGKATAN LATIN ARTI
G.,gm;grm. = gramma = gram
gr. = granum/grain = kira-kira 65 mg, grain
grag. = gargarisma = obat kumur
gi.ar. / gm.ar. = gummi arabicum = gom arab
gran. = granulum = butir
gross. = grosse = kasar
gtt. = guttae = tetes
gutt.ad.aur. = guttae ad aures = tetes telinga
gutta. = guttaim = tetes demi tetes
[H]
SINGKATAN LATIN ARTI
h. = hora = jam
hab. = habaet = ambil
h.d = hora decubitus = waktu tidur
h.f = hujus formulae = seperti bentuk ini
h.m. = hora matutina = pagi-pagi
h.xªmat. = hora decima matutina = pukul 10 pagi
h.s. = hora somni = pada waktu mau pergi tidur
h.u.spat. = ehorae unius spatio = setelah 1 jam berlalu
h.v. = hora vespertina = malam
haust. = haustus = diminum sekaligus
hor.interm. = horis intermediis = dalam jam antara
hud.form. = huius formulae = dari resep ini
[I]
SINGKATAN LATIN ARTI
i.c. = inter cibus = diantara waktu makan
id. = idem = sama
= suntikan melalui pembuluh
I.A = intra cutan
darah arteri
= suntikan melalui lapisan kulit
I.C = intra cutan
yg berada dibawah kulit luar
I.M = intra muscular = suntikan melalui otot
= suntikan melalui bagian
I.T = intra thecal
punggung (lumbal)
= suntikan melalui pembuluh
I.V = intra venous
darah vena
i.m.m = in manu medici = dalam tangan dokter
in. = in = dalam
in.d. = ein dies = dari hari kehari
in 2 vic. = in duabus vicibus = dalam dua kali
inf. = infunde: infusum = sari, sarian
einj.hypod. = injectio hypodermica = injeksi dibawah kulit
inj.subc. = injectio subcutanea = injeksi dibawah kulit
instill. = instilla = teteskan
intr.d.sum. = intra diem sumendum = diminum dalam sehari
iter. = iteretur; iteratio = diulang, ulangan
[J]
L = liter = liter
l.a. = lege artis = menurut arti seni
lact.. = lactis = susu
lag.gutt. = lagena gutatoria = botol tetesan
lag.crif.ampl. = lagena orificio amplo = botol mulut besar
lat. = latitudo = lebarnya
lav.ophth. = lavamentum ophthalmicum = cuci mata
len.cal. = leni calore = dengan panas lemah
lib. = liberatus = dilepas
ligand. = ligandus = harus diikat
Liq = liquidus = cair
lit.or. = litus oris = tutl mulut
loc.aeg. = locus aeger = pada tempat yang sakit (luka)
loc.dol = locus dolens = tempat terasa sakit
long. = longitudo = panjangnya
lot. = lotio = air murni
[M]
[P] . .
[Q]
[R]
SINGKATAN LATIN ARTI
R.,Rp.,Rcp. = Recipe = ambillah
Rec. = recensr = baru (segar)
Rec.par. = recenter paratus = dibuat baru
Reiter. = reiteretur = dibuat ulang baru
Rem. = remanentia = sisa
Rep. = repetatur = diulang
[S] . .
[T] . .
[V] . .
ingkatan Bahasa Latin dalam Resep yang Umum digunakan, tidak sebanyak daftar
singakatan bahasa latin dalam resep yang sebelumnya pernah saya tuliskan, singkatan bahasa
latin dalam resep yang umum digunakan ini biasanya banyak ditemukan dalam resep obat dari
dokter. resep tersebut ditunjukan kepada para pelaku apoteker sebagai petunjuk dalam
penggunaan atau penyediaan obat yang dibutuhkan oleh pasien sesuai petunjuk dari dokter.
Berikut adalah Singkatan Bahasa Latin dalam Resep yang Umum digunakan :
I 1 (satu) (unus)
V 5 (lima) (quinque)
X 10 (sepuluh) (decem)
Untuk angka yang lebih besar (≥5.000), sebuah garis ditempatkan di atas simbol indikator
perkalian dengan 1.000.
Simbol Hasil
Angka Romawi sangat umum digunakan sekarang ini, antara lain digunakan di jam, bab
buku, penomoran sekuel film, penomoran seri event olahraga seperti Olimpiade.
Tabel angka Romawi
Berikut adalah tabel angka Romawi:
Romawi Alternatif Arab Catatan
I Ⅰ 1
II ⅠⅠ (atau Ⅱ) 2
V Ⅴ 5
VI ⅤⅠ (atau Ⅵ) 6
IX ⅠⅩ (atau Ⅸ) 9
X Ⅹ 10
XI ⅩⅠ (atau Ⅺ) 11
XIV ⅩⅠⅤ 14
XV ⅩⅤ 15
XIX ⅩⅠⅩ 19
XX ⅩⅩ 20
XXX ⅩⅩⅩ 30
XL ⅩⅬ 40
L Ⅼ 50
LX Ⅹ
Ⅼ 60
LXX ⅩⅩ
Ⅼ 70
LXXX ⅩⅩⅩ
Ⅼ 80
XC ⅩⅭ 90
C Ⅽ 100
CC Ⅽ
Ⅽ 200
CD Ⅽ
Ⅾ 400
D Ⅾ 500
DCLXVI ⅮⅭ
ⅬⅩⅤⅠ 666 Menggunakan setiap simbol utama.
CM Ⅽ
Ⅿ 900
M Ⅿ 1000
ⅯⅩⅬ
MCMXLV ⅯⅭ Ⅴ 1945
ⅯⅩⅭ
MCMXCIX ⅯⅭ ⅠⅩ 1999
MM ⅯⅯ 2000
Cara mudah untuk menuliskan angka yang besar dalam angka Romawi ialah dengan
menuliskan ribuan terlebih dahulu, ratusan, puluhan kemudian satuan.
Contoh: angka 1988.
Seribu adalah M, sembilan ratus adalah CM, delapan puluh adalah LXXX, delapan adalah VIII.
Singkatan dalam bahasa Latin yang digunakan dalam resep banyak sekali. Namun
demikian ada sebagian yang sangat sering digunakan. Resep adalah permintaan tertulis dari
seorang Dokter kepada apoteker untuk membuat dan atau menyerahkan obat kepada pasien.
Yang mana dalam resep ini terdapat bahasa latinnya didalamnya. Singkatan latin terdiri dari dua
macam yaitu 1. Tentang pemberian obat seperti, ohc (omni hora cochlear) : tiap jam, 1 sendok
makan, obhc (omni bihorio cochlear) : tiap 2 jam, 1 sendok makan, o3hc (omni trihorio cochlear)
: tiap 3 jam, 1 sendok makan, pc (post coenam) : setelah makan, ac (ante coenam) : sebelum
makan, m (mane) : pagi-pagi, v (vespere) : sore, noct. (nocte) : malam, dan lain sebagainya. 2.
Tentang pemberian obat seperti mm (in manum medici) : diserahkan ke dokter, dcf (da cum
formula) : berikan dengan formula (tulis dalam etiket) , ni (ne iteratur) : tidak boleh diulang, iter
3x (iteratur ter) : diulang 3x, did (da in dimidio) : berikan separuhnya, di2 plo (da in duplo) :
berikan dua kalinya, dan lain sebagainya. penggunaan singkatan bahasa Latin terbatas pada
petunjuk pengambilan atau penggunaan obat dalam resep. Alasan mengapa bahasa latin ini
sangat penting dalam kefarmasian khususnya adalah dalam ilmu resep seperti : 1. Bahasa lati
adalah bahasa yang mati, artinya tidak dipakai lagi dalam percakapan sehari-hari dengan
demikian bahasa ini tidak berkembang dengan pembentukan kosa-kata baru, 2. Bahasa latin
merupakan bahasa internasional dalam dunia kedokteran dan kefarmasian, 3. Dengan
menngunakan bahasa latin tidak akan terjadi dualisme pengertian tentang obat. 4. Dalam hal
tertentu karena faktor psikologis ada baiknya penderita tidak perlu mengetahui bahan obat apa
yang diberikan kepadanya.
Angka Romawi atau Bilangan Romawi adalah sistem penomoran yang berasal dari
Romawi kuno. Sistem penomoran ini memakai huruf Latin untuk melambangkan angka numerik.
Dalam kefarmasian angka romawi sangat penting karena dalam satuan biji, jumlah obat ditulis
dengan angka romawi. Seperti 1= I = unus, 2=II= duo, 3=III = tria, adan masih banyak lagi.
Angka romawi, merupakan salah satu karya bidang jaman kuno yang sampai saat ini masih tetap
terpelihara. Para dokter mempergunakan angka tesebut dan sering kali ditulis pada resep untuk
mencantumkan jumlah obat yang diminta. Itu sebabnya mengapa angka romawi sangan penting
bagi dunia kefarmasian. Dalam penulisan angka romawi atau membaca angka romawi perlu
memilik rumus seperti : 1. Angka yang sama ditulis dua atau tiga kali, mempunyai nilai kelipatan
sbg (XX=20, XXX=30, CC=200, CCC=300 dst.), 2. Bila bilangan kecil diletakan sebelum angka
bilangan besar akan memberikan nilai kurang (negative). Misalnya angka 4 = IV. Ternyata angka
angka satu diletakan sebelum angka lima jadi angka terbaca 4 itu adalah 5-1, (IV = 4, XC = 90,
CM = 900 dst.), 3. Bila angka bilangan kecil diletakan sebelum angka bilangan besar
memberikan nilai tambah (positif). Misalnya; angka 6 = VI. Ternyata angka satu diletakan
setelah lima. Jadi angka terbaca 6 itu adalah 5+1. (VI = 6, LXX = 70, MCC = 1200 dst.).
Dalam kefarmasian singkatan latin dan angka romawi sangat penting karena itu itu
berpengaruh dalam penciptaan obat.
DAFTAR PUSTAKA