Anda di halaman 1dari 3

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ancaman atau kebutuhan yang tidak terpenuhi mengakibatkan seseorang


stress berat yang membuat orang marah bahkan kehilangan kontrol kesadaran diri,
misalnya: memaki-maki orang yang ada disekitarnya, membanting–banting barang,
mencederai diri sendiri dan orang lain, bahkan membakar rumah, mobil dan sepeda
motor.

Marah merupakan perasaan jengkel yang timbul terhadap kecemasan yang


dirasakan sebagai ancaman. Perasaan marah berfluktuasi sepanjang rentang adaptif
dan maladaptif. Bila perasaan marah diekspresikan dengan perilaku agresif dan
menantang, biasanya dilakukan individu karena merasa kuat. Cara demikian dapat
menimbulkan kemarahan yang berkepanjangan dan menimbulkan tingkah laku yang
destruktif, sehingga menimbulkan perilaku kekerasan yang ditujukan pada orang lain
maupun lingkungan dan bahkan akan merusak diri sendiri.

Respon melawan dan menentang merupakan respon yang maladaptif, yang


timbul sebagai akibat dari kegagalan sehingga menimbulkan frustasi. Hal ini akan
memicu individu menjadi pasif dan melarikan diri atau respon melawan dan
menentang. Perilaku kekerasan yang ditampakkan dimulai dari yang rendah sampai
tinggi, yaitu agresif yang memperlihatkan permusuhan keras dan menuntut,
mendekati orang lain dengan ancaman, memberikan kata-kata ancaman tanpa niat
melukai sampai pada perilaku kekerasan atau gaduh gelisah.

Perawat harus mampu memutuskan tindakan yang tepat dan segera, terutama
jika klien berada pada fase amuk. Kemampuan perawat berkomunikasi secara
terapeutik dan membina hubungan saling percaya sangat diperlukan dalam
penanganan klien marah pada semua fase amuk / perilaku kekerasan. Dengan dasar
ini perawat akan mempunyai kesempatan untuk menurunkan emosi dan perilaku
amuk agar klien mampu merubah perilaku marah yang destruktif menjadi perilaku
marah yang konstruktif. Berdasarkan uraian diatas, kami menulis makalah dengan
judul “Asuhan Keperawatan Perilaku Kekerasan”.

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah yang mendasari pembuatan makalah ini adalah sebagai
berikut.
1.2.1 Apakah pengertian dari perilaku kekerasan?
1.2.2 Apakah etiologi dari perilaku kekerasan?
1.2.3 Bagaimanakah tanda dan gejala dari perilaku kekerasan?
1.2.4 Bagaimanakah pohon masalah dari perilaku kekerasan?
1.2.5 Bagaimanakah penatalaksanaan medis masalah perilaku kekerasan?
1.2.6 Bagaimanakah pengkajian dari perilaku kekerasan?
1.2.7 Bagaimanakah diagnosa pada pasien dengan masalah keperawatan utama
perilaku kekerasan?
1.2.8 Bagaimanakah rencana tindakan keperawatan yang dapat dilaksanakan dari
diagnosa perilaku kekerasan?
1.2.9 Bagaimanakah implementasi yang dapat dilakukan dari diagnosa perilaku
kekerasan?
1.2.10 Bagaimanakah evaluasi yang dapat dilakukan dari diagnosa perilaku
kekerasan?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut.
1.3.1 Untuk mengetahui pengertian dari perilaku kekerasan
1.3.2 Untuk mengetahui etiologi dari perilaku kekerasan
1.3.3 Untuk mengetahui tanda dan gejala dari perilaku kekerasan
1.3.4 Untuk mengetahui pohon masalah dari perilaku kekerasan
1.3.5 Untuk mengetahui penatalaksanaan medis masalah perilaku kekerasan
1.3.6 Untuk mengetahui pengkajian dari perilaku kekerasan
1.3.7 Untuk mengetahui diagnosa yang dapat ditegakkan dari perilaku kekerasan
1.3.8 Untuk mengetahui intervensi yang dapat direncanakan dari diagnosa
perilaku kekerasan
1.3.9 Untuk mengetahui tindakan yang dapat dilaksanakan dari diagnosa perilaku
kekerasan
1.3.10 Untuk mengetahui evaluasi pasien setelah dilakukan tindakan
keperawatan dengan masalah perilaku kekerasan

1.4 Manfaat
Adapun manfaat dari penulisan makalah ini ialah agar mahasiswa mampu
mengetahui dan memahami lebih lanjut mengenai asuhan keperawatan perilaku
kekerasan agar memudahkan mahasiswa mengaplikasikannya dalam menyikapi
masalah yang didapat ketika praktik di Rumah Sakit.

Anda mungkin juga menyukai