Laporan Toksikologi Lingkungan
Laporan Toksikologi Lingkungan
PERCOBAAN I
PENGARUH PEMBERIAN TOKSIK TERHADAP ORGANISME
PERAIRAN (IKAN)
OLEH :
NAMA : ANTON
STAMBUK : F1D2 18 022
KELOMPOK : VI (ENAM)
ASISTEN PEMBIMBING : ELVINA YUSTIKA ARSYAT
yang masuk ke perairan dapat berasal dari limbah industri dan aktivitas
kapal nelayan. Aktivitas manusia ini menjadi pemicu utama timbulnya zat
toksik yang dapat memberikan efek merugikan bagi kelangsungan hidup suatu
organisme. Zat toksik dapat berbentuk fisik, kimia dan biologi serta dapat
berwujud padat, cair dan gas. Zat toksik memiliki tingkat toksisitas dimana
tidak semua zat toksik sangat berbahaya sebab zat toksik dalam kadar rendah
masih dapat ditolerir oleh tubuh. Pencematan zat toksik terbesar umumnya
perairan.
dimiliki oleh air. Pencemaran air menyebabkan turunnya kualitas air akibat
kontaminasi zat toksik yang terdapat di suatu perairan, hal ini menyebabkan
terjadinya bioakumulasi logam berat akibat zat toksik terhadap organisme laut.
manusia tersebut.
digunakan sebagai bahan baku industri. Logam berat dapat merusak kualitas
perairan sebab logam berat termasuk zat toksik, sifat kimia dan fisik bahan
logam berat di perairan dapat ditemukan dalam berbagai bentuk yaitu terlarut,
endapan atau butiran halus. Logam berat terlaut lama kelamaan akan
Kadar logam berat dalam konsentrasi rendah dibutuhkan oleh suatu organisme
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Praktikum
Tujuan yang ingin dicapai dalam praktikum ini adalah sebagai berikut:
ikan.
D. Manfaat Praktikum
berikut:
ikan.
efek merugikan baik secara murni maupun berupa campuran limbah atau zat
lain. Zat toksik dapat berbentuk fisik (radiasi), kimiawi (arsen atau sianida)
dan biologis (bisa ular), serta terdapat dalam berbagai wujud yaitu padat, cair
dan gas. Zat toksik secara umum dapat menyebabkan rasa sakit, luka dan
menghambat kerja organ tubuh pada suatu organisme serta zat toksik ini dapat
kimia yang tidak dapat ditolerir tubuh, merusak sel bahkan dapat
jenis zat toksik, konsentrasi zat toksik, durasi dan frekuensi pemaparan, sifat
lingkungan dan spesies organisme penerima zat toksik. Keberadaa zat toksik
2010).
B. Pencemaran
hidup, zat atau energi atau komponen lain ke dalam air atau udara.
atau udara oleh kegiatan manusia dan proses alam, sehingga kualitas air atau
udara menjadi berkurang atau tidak dapat berfungsi lagi sebagaimana
mestinya.
C. Pencemaran Air
pencemaran air dapat dibedakan menjadi dua yaitu sumber alami dan sumber
pengikisan batuan, hujan dan tanah longsor. Penemaran lebih banyak berasal
dkk., 2016).
lingkungan, dimana logam berat ini menjadi toksik apabila melebihi ambang
batas yang bisa ditolerir oleh tubuh atau lingkungan. Logam berat menjadi
logam berat yang berupa nutrisi esensial seperti besi, kobalt dan seng, atau
logam berat yang relatif tidak berbahaya seperti ruthenium, perak dan indium,
serta logam berat yang sangat beracun berupa kadium, raksa dan timbal.
Limbah yang menjadi sumber utama logam berat merupakan semua benda
yang berebntuk padat, cair maupun gas yang merupakan bahan buangan yang
Oxygen Demand (COD), Total Suspended Solid (TSS), minyak dan lemak,
omnivora dimana ikan mujair menempati trofik puncak. Ikan mujair akan
bioakumulasi logam berat yang akan diterima ikan mujair menjadi lebih besar.
Logam berat dapat menghambat laju pertumbuhan ikan, toksisitas logam berat
lama pemaparan logam berat dan semakin tinggi konsentrasi logam berat akan
melalui pembentukan senyawa antara logam berat dengan gugus sulfihidril (S-
H). Enzim-enzim yang memiliki gugus S-H merupakan kelompok enzim yang
polutan yang terkandung pada air tawar. Bioindikator dalam hal ini
perairan serta perubahan yang terjadi akibat aktivitas manusia. Ikan mujair
toleransi yang besar terhadap kadar garam atau kadar salinitas di perairan
III. METODE PRAKTIKUM
A. Waktu dan Tempat
B. AlatPraktikum
Alat yang digunakan dalam praktikum ini dapat dilihat pada tabel 1.
C. BahanPraktikum
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini dapat dilihat pada tabel 2.
D. ProsedurKerja
selama 1 minggu.
DAFTAR PUSTAKA
Gerssen, A., Hofstad, I.E.P., Poelman, M. dan Mulder, P.P.J., 2010, Marine
Toxins : Chemistry, Toxicity, Occurrance and Detection with Special
Reference to the Dutch Situation, Toxins Journal, 1(1): 878-904
Hananingtyas, 1., 2017, Studi Pencemaran Logam Berat Timbal Pb dan Cd pada
Ikan Tongkol (Euthynus sp.) di Pantai Utara Jawa, Biotropic The
Journal Of Tropical Biology, 1(2): 41-50
Wibowo, A.Y. dan Putra, A., 2013, Pengaruh Ukuran Partikel Batu Apung
terhadap Kemampuan Serapan Cairan Limbah Logam Berat, Jurnal
Fisika Unand, 2(3): 155-161