Anda di halaman 1dari 20

AKUNTANSI KOPERASI

OLEH KELOMPOK 2:
1.GILANG MUHAMMAD
HERMAN(19133028)
2.GERRY RIFQI HAADI(19133027)
3.AHLUL FICKRI(19133003)
4.PUTRA RAJASA(19133066)

UNIVERSITAS NEGERI
PADANG
2020
A. Jenis Transaksi pada Koperasi

 1. Transaksi antara koperasi dengan anggotanya


  Transaksi antara koperasi dengan anggotanya terdiri dari:
  1. Transaksi setoran, dapat berbentuk:
  1) Setoran modal yang menentukan kepemilikan (simpanan pokok, simpanan
wajib)
 2) Setoran lain yang tidak menentukan kepemilikan (misalnya: simpanan
sukarela, tabungan, simpanan berjangka dan simpanan lainnya).

 2. Transaksi pelayanan, dapat berbentuk:
  1) Pelayanan dalam bentuk kegiatan penyaluran dan pengadaan barang/jasa
untuk memenuhi kebutuhan anggota;
 2) Menyediakan dan menyalurkan kebutuhan input bagi kegiatan proses
produksi usaha anggota;
 3) Pelayanan penyaluran barang/jasa yang dihasilkan anggota untuk dipasarkan;
 4) Pengelolaan kegiatan simpan pinjam anggota
2. Transaksi antara koperasi dengan non anggota, dapat berbentuk:
a. Penjualan barang/jasa kepada non anggota atau masyarakat
umum/perusahaan;
b. Pembelian barang/jasa dari non anggota
 

3. Transaksi khusus pada koperasi, dapat berbentuk:


 

a. Penerimaan dan pengembalian modal penyertaan untuk kegiatan


usaha/proyek dari anggota atau pihak lain.
b. Penerimaan modal sumbangan (hibah/donasi) dari anggota atau pihak
lain;
c. Pengalokasian "beban perkoperasian";
 

d. Pembentukan cadangan.
 Jenis bukti transaksi dapat dibedakan sebagai berikut. 
 1. Bukti intern
 Bukti Intern merupakan bukti pencatatan untuk transaksi yang terjadi di
dalam perusahaan itu sendiri. Misalnya memo yang dibuat oleh
manajer bagian pembukuan.
  
 2. Bukti ekstern,
 Bukti Ekstern merupakan bukti pencatatan untuk transaksi yang
terjadi antara perusahaan dan pihak lain di luar perusahaan. Misalnya,
bukti pengeluaran kas, bukti penerimaan kas, bukti penjualan, dan
bukti pembelian.
 Contoh bukti transaksi ekstern adalah kuitansi, faktur, nota debit, nota
kredit, nota kontan, dan bukti memorial.

B. Pengakuan dan Pengukuran (Perlakuan), Penyajian dan
Pengungkapan

 1. Pengakuan merupakan proses pembentukan suatu pos/akun dalam


neraca atau laporan perhitungan hasil usaha (PHU) yang mempunyai
nilai atau biaya yang dapat diukur, di mana manfaat ekonomi yang
berkaitan dengan perkiraan tersebut, akan mengalir dari atau ke dalam
koperasi;
 2. Pengukuran merupakan proses penetapan jumlah uang yang
digunakan oleh koperasi untuk mengukur nilai aset, kewajiban,
pendapatan dan beban dalam laporan keuangan;
 3. Penyajian merupakan proses penempatan pos/akun (perkiraan) dalam
laporan keuangan secara tepat dan wajar;
 4. Pengungkapan adalah pemberian informasi tambahan yang
dibutuhkan untuk menjelaskan unsur-unsur pos/akun (perkiraan)
kepada pihak yang berkepentingan sebagai catatan dalam laporan
keuangan koperasi.

Pengakuan dalam laporan keuangan koperasi meliputi:
 1. Pengakuan Aset
 Aset diakui dalam neraca jika kemungkinan manfaat ekonominya di masa
depan akan mengalir ke entitas (koperasi) dan asset tersebut
mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur dengan andal
 2. Kewajiban
 Kewajiban diakui dalam neraca jika kemungkinan pengeluaran
sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi akan dilakukan
untuk menyelesaikan kewajiban masa kini dan jumlah yang harus
diselesaikan dapat diukur dengan andal.
 3. Penghasilan
 Pengakuan penghasilan merupakan akibat langsung dari pengakuan aset
dan kewajiban.
 4. Beban
 Pengakuan beban merupakan akibat langsung dari pengakuan aset dan
kewajiban.
 5. Sisa Hasil Usaha (SHU)
 Sisa Hasil Usaha merupakan selisih aritmatika antara penghasilan dan
beban
Untuk pengukuran dasar yang umum digunakan adalah
biaya historis dan nilai wajar:
1. Biaya historis. Aset adalah jumlah kas atau setara kas
yang dibayarkan atau nilai wajar dari pembayaran yang
diberikan untuk memperoleh aset pada saat perolehan.
Kewajiban dicatat sebesar kas atau setara kas yang
diterima atau sebesar nilai wajar dari aset non-kas yang
diterima sebagai penukar dari kewajiban pada saat
terjadinya kewajiban.
2. Nilai wajar adalah jumlah yang dipakai untuk
mempertukarkan suatu aset, atau untuk menyelesaikan
suatu kewajiban, antara pihak-pihak yang berkeinginan
danmemiliki pengetahuan memadai dalam suatu transaksi
dengan wajar.
Laporan keuangan menyajikan dengan wajar posisi keuangan, kinerja
keuangan, dan arus kas suatu entitas.Penyajian wajar mensyaratkan
penyajian
 

jujur atas pengaruh transaksi, peristiwa dan kondisi lain yang sesuai dengan
definisidan kriteria pengakuan aset, kewajiban, penghasilan dan beban.
Penerapan SAK ETAP, dengan pengungkapan tambahan jika diperlukan,
menghasilkan laporan keuangan yang wajar atas posisi keuangan,
kinerja keuangan, dan arus kas entitas.
Entitas Koperasi menyajikan secara lengkap laporan keuangan (termasuk
informasi komparatif) minimum satu tahun sekali. Ketika akhir periode
pelaporan entitas berubah dan laporan keuangan tahunan telah disajikan
untuk periode yang lebih panjang atau lebih pendek dari satu tahun, maka
entitas mengungkapkan:
1. fakta tersebut
 
2. alasan penggunaan untuk periode lebih panjang atau lebih pendek
 
3. fakta bahwa jumlah komparatif untuk laporan laba rugi, laporan perubahan
ekuitas, laporan laba rugi dan saldo laba, laporan arus kas, dan catatan atas
laporan keuangan yangterkait adalah tidak dapat seluruhnya diperbandingkan
C. Pencatatan Akuntansi Koperasi

 Pencatatan akuntansi koperasi meliputi unsur-unsur pos/akun (perkiraan)


dalam Neraca, Perhitungan Hasil Usaha, Catatan atas Laporan
Keuangan, Laporan Arus Kas dan Laporan Perubahan Ekuitas.
 Secara umun dapat dikatakan bahwa akuntansi koperasi tidak berbeda
dengan akuntansi perusahaan lainnya. Jika koperasi itu bergerak
dibidang jasa maka pembukuannya menggunakan prinsip dan model
perusahaan jasa. Jika koperasi bergerak dibidang perdagangan
maka
 pembukuannya akan menggunakan kebiasaan pada perusahaan dagang.
Tetapi koperasi mempunyai perkiraan-perkiraan khusus yang tidak ada
pada perusahaan lain seperti :
 1. Simpanan pokok
 2. Simpanan wajib
 3. Simpanan sukarela
 4. Cadangan koperasi

D. Persamaan Dasar Akuntansi

 Rumus dasar persamaan akuntansi adalah : 


 Aset = Kewajiban + Ekuitas
 Contoh 1:
  
 Untuk mendirikan sebuah koperasi, anggota menyetorkan simpanan
pokok berupa uang tunai sejumlah Rp. 9.000.000,-. Dari kejadian ini
dapat dicatat bahwa uang kas koperasi akibat transaksi tersebut sebesar
Rp. 9.000.000,-. Demikian pula modal koperasi (ekuitas) akibat
masuknya uang setoran adalah sebesar Rp. 9.000.000,-. Keadaan
tersebut diatas dapat dinyatakan dengan sebuah persamaan seperti
 berikut:
A = Kewajiban + Ekuitas

● ● ● ● ●

se
t

9.000.0 ●
= ●
0 ●
+ ●
9.000.000
00
E. Saldo Normal Perkiraan (Akun)

 Saldo normal atau lengkapnya saldo normal akun adalah klasifikasi


terhadap suatu kodeperkiraan(akun) yang merupakan salah satu bagian
dari prinsip pembukuanberpasangan. Suatu akun dapat memiliki saldo
normal debit(Dr) atau kredit(Kr). Akun dengan saldo normal debit akan
bertambah nilainya jika terjadi transaksi pada sisi debit. Sebaliknya,
untuk meningkatkan nilai akun dengan saldo normal
 kredit, harus ditambahkan transaksi pada sisi kredit.

No ●
Akun ●
Saldo ●
Bertambah ●
Berkurang
 ●
Normal

● 1 ● Aset ● Debit ● Debit ●
Kredit
● 2 ●
Kewajiban ●
Kredit ●
Kredit ●
Debit

3 ● Ekuitas ● Kredit ● Kredit ●
Debit


4 ●
Pendapatan ●
Kredit ●
Kredit ●
Debit
●
5 ●
Beban ●
Debit ●
Debit ●
Kredit

 Sisi kiri dari semua akun baik akun aset, kewajiban maupun ekuitas
merupakan sisi debit sedangkan sisi kanan merupakan sisi kredit.

 F. Kode Rekening Akun

Untuk memberi kemudahan dalam melakukan pencatatan dan proses siklus akuntansi, maka
nama rekening biasanya dilengkap dengan kode rekening.
Namun kebiasan yang sering dan baku digunakan, kode rekening disusun berdasarkan
pembagian
atau pengelompokan akun-akun standar yang ada. Contoh :

Kelompok Akun ●
Kode rekening dimulai dengan


Aset ●
1


Kewajiban ●
2


Ekuitas ●
3


Pendapatan ●
4


Beban ●
5
Selanjutnya baru dibagi berdasarkan sub kelompok akun, seperti untuk asset dibagi berdasarkan
sebagai berikut :


Kelompok ●
Sub Akun ●
Nama Akun ●
Kode ●
Nama Rekening

akun ●
Rekening


Aset ●
- ●
- ●
1 ●
Aset

- ●
Aset Lancar ●
- ●
11 ●
Aset Lancar

- ● - ● Kas ● 111 ●
Kas

  ●
  ● Bank ● 112 ●
Bank

  ●
  ● Piutang kepada ● 113 ●
Piutang kepada

anggota ●
anggota


  ●
  ●
Perlengkapan ●
114 ●
Perlengkapan

  ● Aset Tetap ● - ● 12 ●
Aset Tetap

  ●
  ●
Tanah ●
121 ●
Tanah


  ●
  ● Kendaraan ● 122 ●
Kendaraan


  ●
  ●
Akumulasi ●
123 ●
Akumulasi

  ●
  ●
Penyusutan ●
  ●
Penyusutan

Kendaraan ●
Kendaraan


  ●
  ●
Peralatan ●
124 ●
Peralatan


  ●
  ● Akumulasi ● 125 ●
Akumulasi
● Penyusutan ●
Penyusutan
● Peralatan ●
Peralatan


  ●
  ●
Bangunan ●
126 ●
Bangunan


  ●
  ●
Dan seterusnya ●
  ●
 
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai