Anda di halaman 1dari 5

Nama : Bernadeta Leviana

Nim : 1701090473

Kelas : Asteroid

METODOLOGI

TELUSUR JURNAL

N Judul Peneliti Tahu Metode Jumlah Hasil Rekomend


O n Respond asi
en
1 PENGARUH 2019 21
RELAKSASI Wijar teknik responde Hasil uji
BENSON Prasetyo1, simple n Wilcoxon sign
TERHADAP Pandeirot random rank test dengan
TINGKAT M. sampling tingkat
INSOMNIA Nancye2, kemaknaan 𝑎=
PADA LANSIA Rismauli 0.05 diperoleh
DI GRIYA Pusparini nilai ρ= 0.000
USIA LANJUT Sitorus3 (ρ< 𝑎) yang
ST. YOSEF STIKes berarti H1
SURABAYA William diterima. Dapat
Booth disimpulkan
Surabaya bahwa ada
pengaruh
relaksasi Benson
terhadap tingkat
insomnia.
Relaksasi
Benson dapat
menenangkan
pikiran dan
emosi,
mengurangi
ketegangan otot
dan otak,
sehingga tubuh
menjadi relaks
dan dapat tidur
dengan nyaman
dan rileks.

2 2019 teknik 36 Berdasarkan


PENGARUH Sisilia simple responde hasil penelitian
YOGA Indriasari random n dari maka dapat
TERHADAP W*1, sampling posyandu disimpulkan
KUALITAS Ramadhan lansia sebagai berikut,
TIDUR Andhika RT.3 lebih dari 50%
LANSIA Putra2 Jagir (66,6%) kualitas
(ELDERLY) Surabaya tidur buruk
sebelum
diberikan yoga,
sebagian besar
(77,7%) kualitas
tidur baik
sesudah
diberikan yoga.
Hasil penelitian
menunjukan ada
pengaruh yoga
terhadap kualitas
tidur lansia di
posyandu lansia
RW 03
Kelurahan Jagir
Surabaya.
3 PENGARUH Wulansari 2019 teknik 128 Penelitian
TERAPI 1, purposive responde menunjukkan
BEAPREASI Mukhamad sampling n bahwa
(KOMBINASI Mustain1, rerata nilai PSQI
SENAM OTAK Fiktina pada kelompok
DENGAN Vifri eksperimen
RELAKSASI Ismiriyam sebelum
BENSON) 1 dilakukan
TERHADAP 1Prodi D3 intervensi
KUALITAS Keperawat sebesar 6.27 dan
TIDUR an, rerata
PADA LANJUT Fakultas nilai PSQI pada
USIA DENGAN Keperawat kelompok
INSOMNIA an, kontrol sebesar
Universitas 5.15.
Ngudi Selanjutnya
Waluyo, rerata nilai PSQI
Semarang pada kelompok
eksperimen
setelah
dilakukan
intervensi
sebesar 3.67,
sedangkan rerata
nilai PSQI
kelompok
kontrol
sebesar 5,73.
Terdapat
perbedaan nilai
PSQI pada
kelompok
eksperimen dan
kontrol dengan
nilai p
0.00, nilai p <
0.05 sehingga
ada pengaruh
yang bermakna
dari pemberian
terapi beapreasi
terhadap
peningkatan
kualitas tidur.
4 2019 Hasil penelitian
purposive 50 menunjukan
ANALISIS Dhimas sampling responde beberapa faktor
FAKTOR Wahyu technique n berkorelasi
DOMINAN Wicaksono signifikan tetapi
YANG *, Ah. ada yang tidak.
BERHUBUNG Yusuf**, Faktor yang
AN DENGAN Ika Yuni berkorelasi
KUALITAS Widyawati signifikan adalah
TIDUR PADA ** stres dan
MAHASISWA *) kualitas tidur
FAKULTAS Mahasiswa
KEPERAWAT Program (p=0.024),kelela
AN Studi S1 han dengan
UNIVERSITAS Ilmu kualitas tidur
AIRLANGGA Keperawat (p=0.001),
Dominant an Fakultas penyakit dengan
Factor Analysis Keperawat kualitas tidur
related to Sleep an (p=0.022).
quality of Universitas faktor yang tidak
Undergradruate Airlangga berkorelasi
Nursing adalah
Students lingkungan
dengan kualitas
tidur
(p=0.022), diet
dengan kualitas
tidur
(p=0,201) , obat
dengan kualitas
tidur
(p=0.731), gaya
hidup dengan
kualitas tidur
(p=0.816).
5 Miranda 2019 teknik
HUBUNGAN C. Baso*, stratified 230 Seratus tiga
ANTARA Fima cluster pelajar belas (49,1%)
AKTIVITAS L.F.G. sampling. Sekolah pelajar memiliki
FISIK Langi*, Menenga aktivitas fisik
DENGAN Sekplin h Atas yang cukup.
KUALITAS A.S. Negeri 9 Sementara itu,
TIDUR PADA Sekeon Manado 57% pelajar
REMAJA DI memiliki
SMA NEGERI 9 kualitas tidur
MANADO yang cukup baik.
Analisis regresi
menunjukan
bahwa aktivitas
fisik yang cuku
meningkatkan
odds kualitas
tidur yang baik
sekitar 2,5 kali
lebih besar.
Aktivitas fisik
berhubungan
positif dengan
kualitas tidur
remaja pelajar di
SMAN 9
Manado.
6 EFEKTIVITAS Artani 2019 metode 35 Hasil
COGNITIVE Hapsari1*) penelitian responde menunjukkan
BEHAVIOR , Afif eksperimen n adanya
THERAPY Kurniawan tal perbedaan
(CBT) UNTUK 1 signifikan
MENINGKATK terhadap kualitas
AN KUALITAS tidur keempat
TIDUR subjek sebelum
PENDERITA dan sesudah
GEJALA dilakukan
INSOMNIA intervensi CBT.
USIA DEWASA Komponen
AWAL stimulus control,
sleep restriction,
sleep hygiene
education, dan
cognitive
therapy adalah
komponen
yang
berpengaruh
pada perubahan
kualitas tidur
subjek.
7

Fenomena,

Hasil penelitian menunjukan beberapa faktor berkorelasi signifikan tetapi ada yang tidak.
Faktor yang berkorelasi signifikan adalah stres dan kualitas tidur
(p=0.024),kelelahan dengan kualitas tidur (p=0.001), penyakit dengan kualitas tidur
(p=0.022). faktor yang tidak berkorelasi adalah lingkungan dengan kualitas tidur (p=0.022)
diet dengan kualitas tidur (p=0,201) , obat dengan kualitas tidur (p=0.731), gaya hidup
dengan kualitas tidur (p=0.816).
Masalahnya : mengapa gaya hidup menjadi faktor yang tidak dominan dalam kualitas
tidur padahal dengan buruknya gaya hidup tidak hanya kualitas tirdur tetapi juga bisa
minumbulkan masalah lain bagi kesehatan. Biasanya kebanyakan mahasiswa sering
tidur larut malam karena beberapa faktor yang kurang baik, contohnya faktor
kebiasaan.

Rumusan masalah

1. Bagaimana pengaruh gaya hidup dengan kualitas tidur


2. Apa saja faktor yang berkontribusi dalam pengaruh gaya hidup dengan kualitas tidur
3. Bagaiaman cara memperbaiki kulitas tidur

Tujuan

1. Mengetahui pengaruh gaya hidup dengan kualitas tidur


2. Mengetahui faktor apa saja yang menjadi pengaruh gaya hidup dengan kualitas tidur
3. Mengetahui cara untuk memperbaiki kualitas tidur

Anda mungkin juga menyukai