Anda di halaman 1dari 4

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Pendahuluan

Pada saat ini kosmetik telah menjadi kebutuhan dasar manusia.

Kosmetik adalah bahan atau sediaan yang dimaksudkan untuk digunakan pada

bagian luar tubuh manusia (epidermis, rambut, kuku, bibir dan organ genital

bagian luar) atau gigi dan mukosa mulut terutama untuk membersihkan,

mewangikan, mengubah penampilan dan atau memperbaiki bau badan atau

melindungi atau memelihara tubuh pada kondisi yang baik (BPOM

No.HK.00.05.4.1745).

Hal utama yang harus diperhatikan dalam pembuatan kosmetik adalah

bahan kosmetik. Bahan kosmetik adalah bahan atau campuran bahan yang

berasal dari alam dan atau sintetik yang merupakan komponen kosmetik.

Tujuan diberlakukannya peraturan mengenai bahan kosmetik antara lain

bahwa kosmetik yang beredar di wilayah Indonesia harus menggunakan bahan

kosmetik yang memenuhi persyaratan keamanan, mutu dan manfaat.

Pokok-pokok CPKB di Indonesia tercantum di dalam keputusan

Deputi Bidang Pengawasan Obat Tradisional, kosmetik, dan produk

Komplemen, No.HK.00.05.4.3870 tentang Pedoman Cara Pembuatan

Kosmetik yang baik. Hal-hal yang menjadi perhatian didalam pedoman CPKB

yaitu sistem manajemen mutu, personalia, bangunan, peralatan, sanitasi dan

hygiene, produksi, pengawasan mutu, dokumentasi, internal audit,

penyimpanan, kontrak produksi dan analisis, penanganan keluhan serta

penarikan produk. Ketentuan umum dalam pembuatan kosmetik yang baik


2

pengawasan menyeluruh yang esensial untuk menjamin bahwa konsumen

menerima kosmetik yang bermutu tinggi dan aman digunakan.

Dalam pembuatan sediaan kosmetik ada beberapa macam jenis sediaan

dari kosmetik dimana dalam pembuatannya dapat menggunakan zat aktif yang

berasal dari sumber bahan alam seperti pada sediaan mouthwash dengan

bahan aktif dari daun asam jawa (Tamarindus indca L.) yang memiliki

kandungan senyawa flavonoid dan tanin yang berfungsi sebagai anti bakteri

pada rongga mulut yaitu streptococcus mutans (Rosedewati, 2004). Kemudian

pada sediaan kosmetik gel dapat digunakan bahan aktif dari pati bengkuang

(Pachyrhizus erosus L.) yang mengandung 89-90% air, senyawa fenol dan

saponin. Terdapat 6 senyawa pada pati bengkoang yang memiliki aktivitas

antioksidan dan memutihkan yaitu daidzen, genestin, (8,9)-furanyl-

pteropcarpan-3-0l,4-2(furane-2-yl)-2-methyl-2,5-dihydro-furane-3arbaldehyde

dan 2-butoxy-2,5-bis(hydroxymethyl)-tetrahydrofurane-3,4-diol (Warnida,

2015). Kemudian pada sediaan kosmetik lainnya seperti sabun transparan

yang dimana zat aktif nya dapat digunakan dari sari tanaman lidah buaya

(Aloe vera) yang mengandung vitamin C dan E (antioksidan) sebagai stimulan

untuk memproduksi elastin dan kolagen serta mencegah penuan dini

(Sudjana,2005). Lalu untuk sediaan kosmetik lainnya seperti shampoo yang

menggunakan bahan aktif dari sari buah jeruk nipis (Citrus aurantifolia S.)

yang mengandung vitamin C yang tinggi dan mengandung minyak atsiri

sehingga membuat rambut tampak sehat dan mampu menghilangkan ketombe

serat memberikan efek yang menyegarkan (Fauzia,2017). Kemudian sediaan

kosmetik yang dapat membuang kotoran pada kulit seperti lulur Body scrub
3

dengan zat aktif yang berasal dari bahan alam seperti rimpang kunyit

(Curcuma Longa Linn) yang mengandung senyawa kurkuminoid yang terdiri

dari kurkumin, destoksikumin dan bisdesmetoksikurkumin dan antioksidan

sehingga kunyit baik untuk menjaga kesehatan maupun kecantikan kulit

tubuh (Depkes RI,2002). Kemudian untuk sediaan yang digunakan untuk

kulit wajah seperti Krim wajah dari sari buah strawberry (Fragaria X

ananassa D.) mengandung efek antioksidan seperti vitamin A dan senyawa

antosianin yang cukup tinggi sehingga dapat menjaga kesehatan pada kulit

(Supriatin,2005). Kemudian sediaan lainnya yang dapat digunakan pada wajah

ialah masker peel off yang berasal dari bahan alam seperti sari tanaman buah

nanas (Annas comosus L.) yang mengandung vitamin A dan C serta asam

ananasat dan asam sitrat yang berfungsi melembutkan kulit dan menangkal

radikal bebas sebagai antioksidan. Kemudian sediaan kosmetik yang sering

digunakan pada bagian bibir yang berasal dari bahan alam dengan ekstrak biji

coklat atau kakao yang memiliki kandungan polifenol dari flavonoid yang

menimbulkan Warna ungu karena adanya pigmen antosianin golongan

pelargonidin yang merupakan turunan dari senyawa flavonoid. Kemudian

untuk sediaan kosmetik yang digunakan sebagai penyubur rambut yang

berasal dari bahan alam seperti sari bonggol pisang ambon (Musa acuminate

Colla) yang mengandung senyawa antrakuinon yang berkhasiat sebagai

penyubur rambut.

Manfaat review jurnal ini untuk mempermudah dalam memahami inti

dari hasil penelitian yang telah dilakukan dan mengetahui tentang formulasi,
4

metode-metode, evaluasi, dan standard evaluasi yang dilakukan didalam

penelitian serta literatur yang digunakan.

Anda mungkin juga menyukai